DANDI PRATAMA
NRT : 19.10.21.052
TAHUN 2021
LEMBAR PERNYATAAN
NRT : 19.09.21.052
Merupakan karya asli seluruh ide yg ada dalam KIT tersebut. Kecuali tema dan
yang saya nyatakan sebagai kutipan,merupakan ide saya sendiri.
Jika pernyataan diatas terbukti tidak benar , maka saya bersedia menerima
sanksi yang di tetapkan di Politeknik Pelayaran Banten.
TANGERANG ………………………2021
DANDI PRATAMA
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Ballast
NRT : 19.10.21.052
Jurusan : Nautika
TANGERANG ……………………………2021
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
(……………….) (…………………)
Mengetahui
(……………………………….)
ii
PENGESAHAN PROPOSAL
Disusun oleh :
Dandi Pratama
19.10.21.052
Pelayaran Banten
Menyetujui :
Mengetahui :
(……………………………………….)
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahnya,sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah yang berjudul Tol
bawah laut Jawa-Bali sebagai jalan penghubung Pulau Jawa dan Bali dengan view bawah
laut untuk mendukung penyeberangan transportasi darat serta mempromosikan pariwisata
di Pulau Bali. Penulisan karya tulis ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan
Program Diklat Pelaut Diploma – III di Politeknik Pelayaran Banten dengan mengambil
Judul : Pengaruh pertukaran air laut terhadap kerusakan tangki ballast
Penulis sangat menyadari bahwa didalam Proposal Karya Ilmiah Terapan ini masih banyak
terdapat kekurangan, baik dalam hal penyajian materi maupun teknik penulisannya, oleh
karena itu penulis mengharap koreksi dan saran yang nantinya dapat digunakan untuk
menyempurnakan Proposal Karya Ilmiah Terapan ini. Pada kesempatan ini kami
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Capt. Heru Widada, M.M. Selaku Direktur Politeknik Pelayaran Banten yang telah
memberi fasilitas berupa ruang dan waktu atas terselenggaranya Karya Ilmiah Terapan.
3. Bapak/Ibu Dosen Politeknik Pelayarn Banten, khususnya lingkungan Prodi Nautika yang
telah memberi bekal ilmu sehingga saya dapat menyelesaikan Proposal Karya Ilmiah Ini.
4. Orang tua sya yang telah memberi doa restu sehingga saya dapat menyelesaikan
Akhir kata penulis berharap proposal Karya Ilmiah Terapan ini Dapat bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulisnya sendiri.Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa memberikan petunjuk dan lindungan dalam melakukan penelitian yang
selanjutnya dituangkan dalam bentuk proposal Karya Ilmiah Terapan.
TANGERANG,…………………..2021
DANDI PRATAMA
iv
ABSTRAK
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iv
ABSTRAK....................................................................................................................v
Hipotesis .......................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................8
vi
BAB I
PENDAHULUAN
(1000 m3/jam) dipasang diantara dua tangki ballast (sisi kiri dan kanan).
Pompa tersebut dapat mentransfer air dari tangki satu ke tangki yang lain
dengan kecepatan yang besar untuk mengatur listing kapal selama kapal
melakukan bongkar muat.
1
1.2. Rumusan Masalah
Dalam hal ini penulis merumuskan masalah yang akan diuraikan dalam bab selanjutnya
yaitu sebagai berikut :
Batasan Masalah
Merumuskan model dan strategi pengelolaan air ballast kapal niaga berbasis
lingkungan sehingga dapat mengurangi dampak terhadap perairan pelabuhan yang
disinggahi kapal niaga
1. Manfaat Teoritis
Memberikan masukan berupa model dan strategi pengelolaan air ballast kapal niaga
berbasis lingkungan sehingga dapat mengurangi dampak terhadap perairan pelabuhan
yang disinggahi kapal niaga.
2. Manfaat Praktis
Memahami korelasi phytoplankton, zooplankton dan logam berat di dalam air ballast
kapal niaga terhadap phytoplankton, zooplankton dan logam berat di perairan PTES
Memahami epatuhan awak kapal niaga Mengimplementasikan strategi yang dapat
dilakukan Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas dalam menangani masuknya spesies asing
melalui air ballast dari kapal niaga. Menerapkan model pengelolaan air ballast kapal
niaga berbasis lingkungan. Menerapkan kerjasama antar lembaga regulator pada
Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas yaitu antara KSOP dan Balai Karantina dalam
pengawasan spesies asing melalui air ballast kapal niaga. Menerapkan kerjasama
antara regulator pada PTES dalam pembuatan aturan pengelolaan budidaya perikanan
dan perdagangan yang tidak saling merugikan kedua belah pihak
2
Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian yang dilakukan,
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tangki fore-peak dan after peak, tangki deep, double bottom tank dan
tangki wing biasanya digunakan untuk tangki ballast. Kapal curah biasanya
menggunakan satu palka untuk ballast selama pelayaran ballast.
Keuntungan menggunakan air laut sebagai ballast daripada bahan bakar
adalah pengelasan dapat dilakukan pada tanktop.
2. Desainer kapal menentukan kapasitas ballast untuk memenuhi persyaratan
minimum draft yang dilakukan oleh lembaga klasifikasi/IMO. Lama
pelayaran dan fungsi kapal dihitung saat menentukan ruangan pada ballast
dan kapasitas pompa ballast.
3. Pada kapal kecil, pompa ballast juga berfungsi sebagai pompa bilga. Sistem
ballast terintegrasi dengan sistem bilga sehingga pompa ballast dapat
beroperasi sebagai pompa bilga.
4. Katup pada sistem ballast harus berjenis two-way valve sehingga harus
dapat diisi dan dikosongkan. Tangki double bottom pada kapal multifungsi,
tangki wingnya dapat diisi langsung tanpa menggunakan pompa.
5. Kapasitas air ballast dapat dihitung untuk tiap kapal yang datang ke suatu
pelabuhan berdasarkan hasil yang diperoleh IMO untuk kapal general kargo
36,5%, curah padat 35%, curah cair 35%, kontainer 30%, kargo campuran
33% dan Ro-Ro 33% dari DWT (IMO, Butron et al., 2011). Pengeluaran air
ballast dari kapal niaga dapat diketahui dari apakah kapal tersebut
melakukan bongkar atau muat kargo. Apabila kapal tersebut melakukan
pembongkaran seluruh kargo di suatu pelabuhan maka untuk mengatur
draftnya, baik depan ataupun belakang, maka kapal tersebut harus
melakukan ballasting air laut di pelabuhan tersebut untuk memberikan
kompensasi agar kapalnya even keel (tidak terdapat perbedaan yang besar
antara draft depan dan belakang). Sedangkan apabila kapal melakukan
pemuatan ke seluruh palka atau ruang muat yang ada, maka kapal tersebut
harus melakukan deballasting air laut (dari pelabuhan asal ke pelabuhan
muat) untuk mengkompensasi muatan yang masuk ke kapal tersebut.
Air Ballast adalah air yang digunakan sebagai pemberat dan penyeimbang kapal saat
berlayar, Pengembangan pengolahan air ballast terdiri dari 2 jenis yaitu pengolahan
di kapal dan pengolahan di darat . Pengolahan di kapal melalui teknologi yang
terintegrasi ke sistem ballast. Air ballast dapat diolah pada pipa keluaran atau pada
tangki ballast selama pelayaran (Waterboard 2005; Abu-Khader et al. 2011).
Pengolahan di darat seperti tercantum pada panduan BWM bahwa negara yang
menandatangi Konvensi harus menyediakan fasilitas resepsi sedimen dan
pengolahan air ballast di pelabuhan/terminal.
4
Gambar 2.2. Teknologi pengolahan air ballast kapal niaga (Abu-Khader et al. 2011)
Pengembangan pengolahan air ballast terdiri dari lima macam kategori yaitu
mekanis, kimia, fisika, biologi dan kombinasi (Gambar 2.2). Terdapat 25 teknologi
pengolahan air ballast yang berbeda, dimana 17 darinya menggunakan bahan kimia
dengan pengolahan dan diklasifikasikan sebagai berikut yaitu a) 6 teknologi
menggunakan klorin atau pembangkitan elektrolitik dari sodium hipokrorid, b)
menggunakan klorin dioksida untuk mengolah air ballast, c) empat sistem
menggunakan ozon, d) menggunakan ozon dan elektrolitik klorinasi, e) menggunakan
ferrate, f) menggunakan campuran asam peracetik, hidrogen peroksida dan asam
asetat (Peraclean Ocean) dan g) tiga menggunakan oksidasi lanjut atau proses
elektrolitik termasuk bromin, klorin, dan/atau radikal hidroksil (Abu-Khader et al.
2011).
5
2.3. kerangka penelitian
Air ballast yang dikeluarkan dari tangki ballast yang dihisap oleh pompa
Ballast membawa organisme, mikroorganisme, sedimen, kista dan logam
berat yang dapat membahayakan kelangsungan hidup bagi organisme dan
makhluk hidup di wilayah pelabuhan dan perairan setempat.
Keberhasilan bioinvasi terdiri dari tiga fase, mulai dari masuknya spesies,
dominasi dan terakhir ketahanan terhadap lingkungan baru (Wonhanm et al.,
2000). Kadar salinitas yang lebih rendah pada daerah penerima juga menjadi
faktor keberhasilan invasi (Ba et al., 2010). Carlton (1996) sendiri berpendapat
terdapat enam hubungan dalam proses invasi yaitu perubahan wilayah donor,
wilayah donor baru, perubahan wilayah penerima, pintu invasi, peristiwa
inokulasi stokastik dan perubahan perpindahan vektor.
Transportasi Laut
KonvensiBallast
Stabilitas Kapal Air Ballast Kapal Water Management
and Sediment
2004
Dampak
Konsep Pengelolaan
METODELOGI PENELITIAN
Literature
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memanfaatkan sejumlah jurnal-
jurnal sebagai penunjang dalam pengambilan teori dasar.
3.3.Teknik penelitian
1. Menuju lokasi yang telah ditentukan sesuai rencana penelitian (dimulai dari
stasiun 1 menuju ke stasiun 8). Pada stasiun 1, kapal dihentikan setelah sesuai
dengan lokasi yang ditentukan/diset oleh GPS.
2. Pada stasiun 1 tersebut diambil sampel air untuk parameter fisika, kimia dan
logam berat dimulai dengan mengambil sampel pada permukaan kemudian
dimasukkan ke dalam water sampler @ 5 liter. Untuk sampel air di dasar
perairan dilakukan dengan mencelupkan ember yang telah diberi pemberat,
sehingga sampel air yang terambil juga dapat dimasukkan ke dalam water
sampler sebanyak 5 liter.
3. Naik ke kapal untuk bertemu dengan Chief Officer, menanyakan DWT kapal, jumlah
tangki ballast, kapasitas tangki ballast, air laut pada tangki ballast yang dapat
diambil sampelnya, asal pelabuhan .
7
DAFTAR PUSTAKA
Tim penyusun Poltekpel Banten (2021). Tanggerang : Tim jurusan Nautika Poltekpel
Banten
https://www.google.com/search?
q=air+ballast+adalah&oq=air+ballast+adalah&aqs=chrome..69i57.4429j0j4&client=ms-
android-oppo&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.pip-
semarang.ac.id/746/3/14%2520BAB
%2520I.PDF&ved=2ahUKEwjL0tjLwaDwAhWMbysKHWlQBz4QFjAAegQIBRAC&usg=AOvVaw
06qrS6c0SZXwdn3rwI3n7c
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.pip-
semarang.ac.id/522/10/BAB
%25201%2520FIX.pdf&ved=2ahUKEwjL0tjLwaDwAhWMbysKHWlQBz4QFjABegQIBBAC&usg
=AOvVaw0QJ-qY0X5SaTkAR1mx0dU4
TIM POLTEKPEL BANTEN 2021 “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Terapan (KIT)” Tanggerang
: Politeknik Pelayaran Banten