MARPOL 73/78!
Jawab :
b. ANNEX II Peraturan Pengawasan Pencemaran oleh zat cair beracun yang diangkut
c. ANNEX III Peraturan Pencegahan Pencemaran oleh zat berbahaya yang diangkut
dalam kemasan
Jawab :
a. Kapal baru yang panjangnya kurang dari 24 meter
c. Kapal perang
Jawab :
c. Interface detector
f. SOPEP
· Jelaskan factor apa saja yang mempengaruhi tingkat keparahan tumpahan
minyak di laut!
Jawab :
tabrakan))
· Dokumen dan sertifikat apa saja yang harus ada untuk kapal non-konvensi?
(sebutkan 5 saja)
Jawab :
c. Buku sijil
d. Sertifikat keselamatan
e. Sijil sekoci
f. Sijil kebakaran
i. Oil record book untuk tanker GT 150 atau llebih dan non-tanker GT 400 atau lebih
k. Crew list
l. Cargo manifest
Jawab :
sertifikat
c. Intermediate survey dalam waktu 3 bulan sebelum atau sesudah anniversary date
ke 2 atau ke 3
pencemaran/polusi tersebut!
Jawab :
a. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau
pemukiman penduduk
ekosistem
c. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang
berbahaya? Jelaskan!
Jawab :
c. Untuk menanggulangi pencemaran oleh minyak diperlukan waktu yang lama dan
· Jelaskan kebebasan laut lepas yang dimiliki oleh semua Negara, baik Negara
berpantai maupun Negara tidak berpantai yang tertuang dalam UNCLOS 1982?
Jawab :
a. Kebebasan berlayar
b. Kebebasan penerbangan
c. Kebebasan untuk memasang kabel dan pipa bawah laut
· Jelaskan yang dimaksud zat cair beracun yang di bagi atas 4 kategori!
Jawab :
a. Kategori X, yaitu : zat cair beracun yang apabila dibuang ke laut dari pencucian
tanki muatan atau dari ballast yang dimuat di tanki muatan akan menimbulkan
bahaya yang besar (major hazard) baik terhadap sumber hayati laut maupun
b. Kategori Y, yaitu : zat cair beracun yang apabila dibuang ke laut akan
menimbulkan bahaya (hazard) baik terhadap sumber hayati laut maupun kesehatan
manusia atau menimbulkan ancaman serius terhadap penggunaan laut secara sah
lainnya, karenanya hanya kualitas dan junlah terbatas yang dapat dibuang ke laut
c. Kategori Z, yaitu : zat cair yang apabila dibuang ke laut akan menimbulkan bahaya
d. OS (other subtances) yaitu : yang termasuk zat lain dalam chapter 18 dari IBC
Code yang tidak termasuk X,Y atau Z yang sampai saat ini belum menimbulkan
- dampak ekologi
- tempat rekreasi
- perikanan
- binatang2 laut
- burung2 laut
- bunker, transfer minyak antara tanki cleaning, ballasting, buangan dari slop
tank, buangan dari bilges.
- kapal tubrukan
- kapal kandas
- kapal kebakaran
- kapal tenggelam
- kebocoran minyak
- system ballast
- pencucian tanki
- COW- transferring-loding/discarging
- kotoran manusia
- SOLAS 74
- MARPOL 73/78
- COLREG 72
- SCTW 78/95
- LL convension 66
- TMS convension 69
3. a. yang dimaksud dgn minyak campuran yaitu suatu campuran yg
mengandung minyak.
- minyak yg masih bisa dipakai dipisahkan untuk dipakai kembali dan yg tidak
bisa digunakan dibuang melalui pompa got sesuai dgn peraturan .
1. kategori A yaitu zat cair beracun yg apabila dibuang kelaut dari pencucian
tanki muatan atau dari ballast yg dimuat ditangki muatan akan menimbulkan
bahaya yg besar (major hazard) baik terhadap sumber hayati laut atau
kesehatan manusia atau menimbulkan ancaman serius terhadap penggunaan
laut secara sah lainnya sehingga mengharuskan penggunaan alat2
penanggulangan yg lebih kuat untuk membersihkannya.
2. kategori B yaitu zat cair beracun yg apabila dibuang kelaut akan menimbulkan
bahaya (hazard) baik terhadap sumber hayati laut atau kesehatan manusia atau
menimbulkan ancaman terhadap penggunaan laut secara syah sehingga
mengharuskan penggunaan alat anti polusi khusus.
3. Kategori C yaitu zat cair yg apabila dibuang kelaut akan menimbulkan bahaya
kecil (minor hazard) sehingga membutuhkan operasi khusus untuk
penanggulangan.
2. bila kemudian air ditambahkan kedalam tanki, air pencucian dapat dibuang
kalau sesuai dgn persyaratan :
b. kapal sedang berlayar dgn kecepatan 7 knots untuk yg digerakan mesin dan 4
knots untuk yg ditunda.
d. pembuangan pada jarak tidak kurang dari 12 mil dari daratan dgn kedalaman
tidak kurang dari 25 mtr.
- air buangan dari ruangan medis, tempat cucian tangan atau bak cucian.
- sawage yg belum dihancurkan dan matihamakan pada jarak lebih dari 12 mil
dari daratan terdekat.
- pembuangan tidak dilakukan sekaligus tetap dialirkan pada waktu kpl berlayar
dgn kecepatan 4 knots.
segregated ballast tank : tolak bara yg diisi kedalam suatu tanki yg sama sekali
terpisah dari tanki muat dan system bahan bakar (tanki permanent khusus
ballast atau muatan lain dari minyak atau zat cair beracun).
b. yg harus dilengkapi dgn dedicated ballast tank yaitu existing crude oil 40.000
DWT atau lebih.
7. a. yg dimaksud dgn special area ialah suatu daerah laut dimana untuk alas
an2 tehnik sehubungan dgn kondisi oceanografi dan ecologinya dan sifat
tertentu dari kepadatan lalu lintas, pemberlakuan metode khusus untuk
mencegah pencemaran diperlukan.
1. mediterianian sea.
2. balatic sea.
3. black sea.
4. red sea.
5. gulf area.
6. antartic.
7. northwest European.
9. a. yg dimaksud dgn sampah sesuai ANNEX V marpol 73/78 ialah semua jenis
sisa makanan, bahan2 buangan rumah tangga dan bahan2 buangan termasuk
ikan segar dan bagian2 yg terjadi selama pengoperasian kapal yg normal & ada
keharusan untuk disingkirkan dan dibersihkan secara terus menerus / berkala
kecuali bahan yg ditetapkan dalam lampiran2 lain konvensi marpol.
* kapal ukuran GT 400 keatas dan setiap kapal yg bersertifikat untuk membawa
lebih dari 15 orang harus membawa garbage management plan.
* isi dari garbage management plan ialah prosedur tertulis untuk pengumpulan,
penyimpanan,pemprosesan dan pembuangan sampah termasukpenggunaan
peralatan dikapal dan juga menunjuk orang yg melaksanakan rencana ini.
-sanksi perdata berupa tuntutan ganti rugi ditujukkan kepada pemilik kapal.
Karena tuntutan ganti rugi tsb kadang2 jumlahnya sangat besar sehingga tidak
sanggup ditanggung sendiri oleh pemilik kapal maka batas tanggung jawab
diatur dalam konvensi international yg disebut international convention on civil
liability for oil pollution damage 1969 yg kemudian diperbaharui th1992
sehingga sekarang dikenal dgn nama CLC 1992. kapal2 tanker ukuran DWT
2000 ton atau lebih harus menjadi anggota dan mengasuransikan tanggung
jawabnya.
b. pemilik kpl boleh tidak membayar ganti rugi menurut konvensi CLC 69
amandement 92 : pemilik kapal boleh tidak membayar ganti rugi apabila dia
dapat membuktikan bahwa kejadian itu disebabkan oleh :
- zat2 berbahaya.
13. a. kapal yg harus memiliki sertifikat IOPP yaitu kapal2 yg berukuran GT 150
atau lebih untuk tanker dan berukuran GT 400 atau lebih untuk non tanker.
- check kran2.
- menyiapkan PMK.
- menyiapkan peralatan pencegahan pencemaran.(SOPEP).
b. pelaksanaan bunker harus dicatat di dalam oil record book part I dan
disimpan selama 3 tahun terhitung pengisian terakhir.
importer minyak.
16. a. yg dimaksud dgn tanki ballast terpisah ialah tolak bara yg diisi kedalam
suatu tanki yg sama sekali terpisah dari tanki muat dan system bahan bakar
(tanki permanent khusus ballast atau muatan lain dari minyak atau zat cair
beracun)
b. cara pembuangan ballast kotor dari kapal tanker sesuai aturan 9 ANNEX I :
a. ODM dan control system ialah untuk mengontrol kadar pembuangan limbah
ke laut tidak melebihi dari 15 ppm.
c. kapal yg tidak ada surat ukur tapi membawa lebih dari 10 orang.
a. initial survey.
b. periodical survey.
6. kualitas BBM.
b. ANNEX VI diberlakukan secara international pada tanggal 19 mei 2005.
1. initial survey
2. renewal survey.
3. intermediate survey.
4. annual survey.
5. additional survey.
kontruksi :
1. sbt
2. double hull
1. OWS
2. ODM & CS
3. COW
4. Dispersant.
23. a.kapal2 yg harus dilengkapi dgn oil record book part II ialah : setiap tanker
GT 150 atau lebih.
1. pemuatan minyak.
3. pembongkaran muatan
4. pengoperasian COW.
b. kapal2 yg harus dilengkapi dgn SOPEP setiap kapal tanker GT 150 atau lebih
dan non tanker GT 400 atau lebih dan apa isinya :
- sekop.
- majun.
- spray applicator.
25. a. sanksi kalau membuang minyak tidak sesuai dgn aturan ialah diancam
hukuman penjara palin lama 5 th atau denda 120 jt rupiah.dan apabila
pembuangan tsb mengakibatkan rusaknya lingkungan diancam hukuman 10 th
penjara atau denda 240 jt rupiah.
b. aturan mengenai tanda dan label untuk zat berbahaya yg diangkut dalam
kemasan :
merk dan labeling diberi merk nama tehnik dilengkapi UN number. Merk harus
tidak dapat hilang walau terbenam dilaut selama 3 bln.
b. kapasitas dari slop tank sesuai aturan 15 marpol 73/78 ialah minimum 3 %
dari kapasitas muat kapal kecuali pemerintah menyetujui :
- 2% untuk tanker yg air pencuci dapat digunakan lagi untuk mencuci tanki lain
atau dilengkapi COW dan SBT.
- 1% tanker kombinasi.
1. setiap tanker GT 150 atau lebih dilengkapi dgn oil record book Part I & II.
2. setiap kapal non tanker GT 400 atau lebih harus dilengkapi oil record book
Part I.
b. kapal2 yg harus memiliki sertifikat jaminan ganti rugi ialah kapal 2000 DWT
atau lebih.
30. a. yg dimaksud dgn zat cair category B ialah zat cair beracun yg apabila
dibuang kelaut akan menimbulkan bahaya(hazard) baik terhadap sumber hayati
laut atau menimbulkan ancaman terhadap penggunaan laut secara sah sehingga
mengharuskan penggunaan alat anti polusi khusus.
* sesudah selesai pembongkaran tanki dicuci (pre wash) sampai sisa muatan
dalam tanki tidak lebih dari 1 m³ atau 1/3000 kapasitas tanki dan dibuang ke
receiotion facility kemudian apabila ditambahkan air dapat dibuang kelaut dgn
persyaratan :
b. kapal sedang berlayar dgn kecepatan 7 knots untuk yg bermesin dan 4 knots
untuk yg digandeng.