TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
NIT: 15293916
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan judul dan atas taruna tersebut diatas telah disetujui
untuk dapat diujikan, sebagai bagian dari persyaratan untuk menperoleh gelar Ahli
DOSEN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
Ditetapkan di : Cirebon
Tanggal : September 2019
Mengetahui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Jurusan/NIT : NAUTIKA/15293916
Tugas Akhir dengan judul dan atas taruna tersebut diatas telah disetujui
untuk dapat diujikan, sebagai bagian dari persyaratan untuk menperoleh gelar Ahli
DEWAN PENGUJI
Penguji I Penguji II
.................................... ....................................
Pembimbing I Pembimbing II
Ditetapkan di : Cirebon
Tanggal : September 2019
Mengetahui,
iii
LEMBAR PERNYATAAN
NIT : 15293916
Jurusan : NAUTIKA
betul – betul hasil karya saya sendiri. Hal – hal yang bukan karya saya dalam
Tugas Akhir ini diberi citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh
sesuai dengan peraturan yang berlaku di Akademi Maritim Suaka Bahari Cirebon.
Demikian surat pernyataan ini saya tulis dan bisa dipergunakan sebagaimana
mestinya.
iv
MOTTO
“ Lakukan apa yang harus anda lakukan, jangan mengada-ada sesuatu yang tak
perlu niscaya kau akan menemukan jalan kebenaran” Prof. Nature
“Selalu ada harapan bagi orang yang berdo’a dan selalu ada jalan bagi orang
yang berusaha”
“Jika engkau benar-benar mencintainya, seberapa besar hatimu terluka itu tidak
Fetra Febrian )
“Lihatlah ke depan secara lurus dengan seksama jika hujan turun dan menepilah
“Semakin anda hindari kata-kata kedua orang tua semakin rumit pula kehidupan
“Jika hidup terasa sulit, maka lakukanlah hal sederhana mungkin” Prof. Nature
v
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas Taufik
dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Karya tulis ilmiah yang telah disusun dengan judul “PELATIHAN
PENGGUNAAN ALAT PENOLONG DI ATAS KAPAL MV. QIAN YUAN
UNTUK MENUNJANG KESELAMATAN DI LAUT DALAM
MENGHADAPI KEADAAN DARURAT” ini penulis susun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Diploma III.
Penulis juga menyadari bahwa dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak
akan selesai dengan baik tanpa adanya bantuan bimbingan dan motivasi dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
2. Segenap Dosen dan Staf Akademi Maritim Suaka Bahari Cirebon yang
3. Bapak Direktur Shun Xin International Shipping Co., Ltd. yang telah
laporan ini.
vi
8. Desi Yaneu Putri, A.Md. Farm yang selalu mendukung di setiap saat.
Semoga dengan adanya karya tulis ilmiah ini bisa memberikan manfaat kepada
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... ii
MOTTO........................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.............................................................. 1
C. RUANG LINGKUP.................................................................. 4
1. Tujuan ................................................................................. 4
E. METODE ................................................................................. 5
viii
BAB II LANDASAN TEORI
C. PEMECAHAN MASALAH..................................................... 32
BAB IV PENUTUP
A. SIMPULAN ............................................................................. 33
B. SARAN .................................................................................... 33
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Life Bouy ..................................................................................... 25
Gambar 3.2 Life Craft ...................................................................................... 26
Gambar 3.3 Life Jacket .................................................................................... 27
Gambar 3.4 Life Boat ...................................................................................... 28
Gambar 3.5 Line Throwing Apparatus ............................................................ 29
Gambar 3.6 Immersion Suit ............................................................................. 30
Gambar 3.7 Thermal protective Aid ................................................................ 30
Gambar 3.8 Isyarat visual ................................................................................ 31
Gambar 3.9 Survival Craft ............................................................................... 32
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kapal adalah alat atau tempat yang paling aman untuk berlindung
mempertahankan untuk tetap tinggal di atas kapal dalam keadaan darurat yang
dapat lagi dipertahankan sebagai tempat berlindung dan tidak dapat lagi
menyelamatkan jiwa di laut agar tetap dapat bertahan hidup bila terjadi
maupun harus terjun suatu keadaan dimana kapal mengalami musibah, ke laut
dan naik ke alat penolong sampai dengan mendapatkan pertolongan dari tim
disebabkan oleh:
3. Kapal kandas
1
2
darurat merupakan suatau pengetahuan praktis yang harus diketahui dan harus
penanggulagan keadaan darurat awak kapal harus tahu dan paham benar akan
yang ada di kapal dan berperan aktif sesuai dengan tugas dan tanggungjawab
dalam keadaan bahaya dapat menolong dirinya sendiri maupun orang lain
ataupun dapat menyelamatkan kapal dan isinya secara cepat dan tepat, namun
pada kenyataannya banyak awak kapal yang tidak memilki pengetahuan yang
cukup tentang bagaimana cara menyelamatkan diri di laut sehingga pada saat
jiwa di laut, para awak kapal tidak melaksanakan dengan sungguh-sungguh dan
penuh kesadaran yang tinggi atau latihan dilaksanakan hanya formalitas saja di
kejadian sesungguhnya, kurang disiplin dan kurang kesiapan awak kapal dalam
kapal, dengan tujuan agar para awak kapal terbiasa dan tanggap dalam
judul KTI : “Pelatihan Penggunaan Alat Penolong Di Atas Kapal MV. Qian
Darurat“.
B. RUMUSAN MASALAH
C. RUANG LINGKUP
hanya melaksanakan praktek laut selama satu tahun. Maka dalam penyusunan
tugas akhir ini tidak mungkin untuk menguraikan secara menyeluruh, hanya
Setiap kegiatan pasti dilandasi dengan tujuan yang ingin dicapai, baik
untuk mengembangkan suatu teori atau untuk menguji atau mengkaji ulang
teori yang ada. Demikian juga dengan penelitian ini dimaksudkan untuk
memperoleh manfaat yang baik untuk penulis sebagai peneliti maupun pihak
atas kapal.
1. Tujuan
2. Kegunaan Penelitian
a. Sebagai acuan bagi penulis dan pelaut maupun calon pelaut saat
kapal.
E. METODE
2. Metodologi Penelitian
deskriptif, untuk mengetahui obyek yang akan diteliti. Oleh karena itu di
hasil yang diperoleh mengenai obyek penelitian, baik secara langsung dari
penelitian di atas kapal MV. QIAN YUAN dan pengumpulan data ini
a. Pengamatan (Observasi)
b. Wawancara (Interview)
permasalahan ini.
1) Nahkoda
atas kapal. Selain itu segala sesuatu yang harus dikerjakan di atas
Dalam hal ini adalah anak buah kapal bagian mesin antara
lain :
c. Study Pustaka
tugas akhir ini adalah data yang berupa keterangan dan informasi yang
a. Data Primer
sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Dalam hal ini
b. Data Sekunder
yang penulis baca dan yang berkaitan dengan obyek penulisan tugas
akhir serta informasi lain yang telah disampaikan pada saat kuliah di
c. Data Kualitatif
d. Rancangan Penelitian
kesimpulan.
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
konvensi Internasional tentang jiwa di laut ( SOLAS ) 1974 pada bab III
10
11
pintu-pintu kebakaran.
pemadam kebakaran.
selang waktu tidak lebih dari satu bulan, dengan ketentuan bahwa
beruntun dan setiap sekoci penolong harus diayun keluar dan jika praktis
sebulan.
terdiri dari tujuh tiup pendek atau lebih secra beruntun disusul satu tiup
dengan listrik.
daftar yang berisi nama dan jabatan serta tugas khusus dan tanggung jawab
meninggalkan kapal dan kebakaran, serta posisi sekoci mana yang harus
SAR di darat.
1) Faktor Alam
2) Faktor Manusia
3) Faktor Teknis
sebagai barikut :
1) Tubrukan (collusion).
2) Kebakaran/Ledakan (fire).
3) Kandas (grounded).
4) Kebocoran/Tenggelam (flooding).
1) Isyarat Kebakaran
kode suling atau bel yaitu satu tiup pendek dan satu tiup panjang
secara terus-menerus.
2) Isyarat Sekoci
menerus.
secara terus merus disusul dengan gong yang berada diburitan (bila
3. Definisi-definisi
1. SOLAS 1974
2. MARPOL 73/78
73/78.
3. STCW 1978
diberlakukan 1984.
4. ISM Code
oleh IMO.
5. Kapal
Kata “kapal” meliputi semua jenis pesawat air termasuk pesawat yang
atau dapat dipakai sebagai alat pengangkut di atas air (PIMTL 1972:3).
6. Sekoci
lebih kuat dari alat penolong lainnya dan kapasitasnya sampai dengan
20
max 150 orang tergantung ukuran sekoci yang kontruksi, daya angkut,
(1996:260).
8. Muster Station
extinguisher CO2.
B. KERANGKA PEMIKIRAN
berikut :
maka selama itu pula alat keselamatan diterapkan. Akan tetapi selama
penulis praktek laut penulis sering melihat ABK jarang menggunakan alat
PEMBAHASAN
A. Objek Penelitian
berikut:
Inmarsat-C : 435400510
Class : Pmds
Construction : 1988
22
23
L.O.A : 84.36
LBP : 77.70
Breadth : 13.0
Depth : 7.45
Displacement : 3056.6
1. Kejadian Pertama
keadaan laut sedang ekstrim, jadi untuk menghindari hal yang tidak
2. Kejadian Kedua
kembali latihan penggunaan alat penolong yaitu, life bouy, latihan ini
24
bergabung bersama kapal MV. Qian Yuan ada kejadian orang jatuh ke laut
pada saat kapal akan bersandar di pelabuhan Jeju Korea. Latihan ini
dilakukan dengan tujuan jika ada orang jatuh ke laut kita dapat segera
menolongnya.
harus sudah tersedia pada tempat yang ditentukan ketika terjadi terjadi
kecelakaan.
meninggalkan kapal.
maka diperlukan sebuah alat keselamatan sehingga kita bisa bertahan hidup
1. Life Bouy
untuk orang yang tercebur ke laut, jumlahnya tergantung pada tipe dan
panjang kapal. Life Bouy terbuat dari bahan gabus padat dan dibungkus
dengan terpal, pada keempat tempat diberikan ban kain yang menjadi
ikatan bagi tali pegangan yang terbuat dari tali manila ataupun nylon.
26
2. Life Craft
atas dan bawah yang sama sehingga dalam keadaan darurat dapat
daya apungnya. Pada sisi rakit harus diberi tali pegangan serta tali penahan
sepanjang paling sedikit 10 meter dan berat rakit tidak boleh lebih dari 160
kg.
27
3. Life Jacket
peluit, harus diberi warna yang terang, dan kekuatannya tidak dapat
4. Life Boat
oleh kapal yang lebih besar untuk digunakan oeh penumpang dan awak
ke laut dengan cara melemparkan tali kepada orang yang jatuh ke laut.
30
6. Immersion Suit
8. Isyarat Visual
menyaksikan ada kapal penolong, isyarat ini hanya dapat dilihat oleh mata
pada siang hari dipakai isyarat asap apung (buoyant smoke signal). Saat
tengah malam dapat digunakan obor tangan (red hand flare) atau obor
9. Survival Craft
meninggalkan kapal.
C. Pemecahan Masalah
Drill atau latihan perlu dilakukan setiap satu bulan sekali atau tiga
kejadian agar seluruh crew kapal bisa sigap menghadapi kejadian yang
menyebabkan crew harus meninggalkan kapal atau ada orang jatuh ke laut.
di atas kapal
33
atau drill di atas kapal karena di lautan luas tidak ada yang tahu akan
penolong di atas kapal, dan semua crew diharuskan untuk mengetahui dan
laut, perlu kita ketahui bagaimana cara untuk menolongnya dan bagaimana
A. Simpulan
fasilitas. Fasilitias yang tidak bisa diremehkan adalah fasilitas keamanan dan
keselamatan kapal berupa alat-alat penolong yang ada di atas kapal. Fasilitas
Simpulan yang dapat diambil dari hasil Karya Tulis di atas adalah:
B. Saran
saran yang mungkin dapat berguna bagi semua crew kapal, sebagai berikut:
2. Diharapkan semua crew di atas kapal dapat memahami tentang tugas dan
34
DAFTAR PUSTAKA
Radiks Purba, “Angkutan Muatan Laut” Bharata Karya Aksara, Jakarta, 1981.
Soetopo Sudjatmiko, “Pokok Pokok Pelayan Niaga”, PT. Gunung Agung, Jakarta 1997
Rahadi Danar, “Klarifikasi Perawatan” Adi Ghuna Chandra wijaya, Surabaya, 2009.
35
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Riwayat Pendidikan
a. SDIT AL-MULTAZAM : 2004 - 2009
b. SMPN 1 CILIMUS : 2009 - 2012
c. SMAN 1 CILIMUS : 2012 - 2015
d. AKADEMI MARITIM SUAKA BAHARI CIREBON : 2015 - 2019
32