Anda di halaman 1dari 49

PEDOMAN PENULISAN

KARYA ILMIAH TERAPAN (KIT)

UNTUK PROGRAM DIKLAT PELAUT III (PEMBENTUKAN)


POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2014
KATA PENGANTAR

Politeknik Pelayaran Surabaya adalah pendidikan tinggi yang


menyelenggarakan Diklat Pelaut. Salah satu persyaratan baku yang ditetapkan
dalam kurikulum 2013 adalah penulisan Karya ilmiah Terapan (KIT) dan
mempresentasikannya pada seminar.
Sistematika penulisan KIT Politeknik Pelayaran Surabaya mengacu pada
pola dasar penulisan karya ilmiah dan resolusi yang disampaikan IMO Marine
Safety Committee, Code for the Investigation of Marine Casualties and Incidents.
Resolusi ini menguraikan sistematika penyusunan laporan terjadinya kegagalan
fungsi, kerusakan atau kecelakaan. Hal ini sangat sesuai dengan kondisi Taruna
yang telah melakukan kegiatan berlayar dan telah menghadapi sejumlah
kegagalan fungsi alat, kerusakan atau kecelakaan selama berlayar.
Panduan dalam batang tubuh pedoman ini memudahkan dan mengarahkan
penulis dalam penyusunan KIT. Penulis hanya perlu menyatakan dan menjelaskan
kejadian yang dialami sesuai sistematika yang ditetapkan.
Pedoman ini adalah pedoman resmi dan baku bagi Taruna yang harus
diikuti termasuk tata cara pengetikan, lay out, pengutipan, pengacuan dan
penyusunan referensi penulisan karya ilmiah dengan tetap menampilkan
kekhususan sebagai ciri KIT Politeknik Pelayaran Surabaya.
Terima kasih, semoga memberi manfaat dan dapat digunakan sebagaimana
mestinya.

SURABAYA, 2014
DIREKTUR
POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

Capt. MARIHOT SIMANJUNTAK, MM.


Pembina Muda (IV/b)
NIP. 191110 199803 1 002
DAFTAR ISI

Halaman
BAB I PEDOMAN PENULISAN
A. Pendahuluan .............................................................................. 1
B. Ruang Lingkup .......................................................................... 1
C. Bimbingan Penulisan ................................................................ 2
D. Mekanisme Pengajuan dan Penulisan KIT ............................... 2
E. Plagiat ....................................................................................... 3
F. Format KIT ............................................................................... 3
1. Bagian Awal....................................................................... 3
2. Bagian Isi ........................................................................... 8
PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................... 9
B. Rumusan Masalah ................................................ 9
C. Batasan Masalah .................................................. 9
D. Tujuan Penelitian ................................................. 9
E. Manfaat Penelitian ............................................... 9
F. Hipotesis .............................................................. 9
II. KAJIAN PUSTAKA................................................... 10
A. Faktor Manusia .................................................... 10
B. Organisasi di atas Kapal ...................................... 10
C. Pekerjaan dan Lingkungan Kerja ......................... 11
D. Faktor Kapal ........................................................ 11
E. Manajemen Perusahaan Pelayaran....................... 11
F. Faktor dari luar Kapal .......................................... 11
III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................ 12
A. Lokasi Kejadian ................................................... 12
B. Situasi dan Kondisi .............................................. 12
C. Temuan ................................................................ 13
D. Urutan Kejadian ................................................... 13
IV. PENUTUP .................................................................. 14
A. Simpulan .............................................................. 14
B. Saran .................................................................... 14
3. Bagian Akhir
Daftar Pustaka .................................................................... 14
G. Jumlah Halaman ........................................................................ 15
BAB II TEKNIK PENULISAN
A. Pengetikan ............................................................................. 16
B. Posisi Ketikan ........................................................................... 16
C. Penjilidan ............................................................................. 17
D. Nomor Halaman ........................................................................ 17
E. Penomoran Bab dan Sub Bab ................................................... 17
BAB III KETENTUAN LAIN
A. Penyajian Tabel ......................................................................... 19
B. Penyajian Gambar/ilustrasi ....................................................... 20
C. Tata Cara Pengutipan ................................................................ 20
D. Penulisan Daftar Pustaka .......................................................... 23
1. Rujukan dari Buku ............................................................. 24
2. Rujukan dari Atikel dalam Jurnal ...................................... 25
3. Rujukan darl Internet ......................................................... 26
4. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD ....................... 27
5. Rujukan dari Karya Terjemahan ........................................ 27
6. Rujukan dari Skripsi, Tesis atau Disertasi ......................... 27
7. Rujukan dari Buletin .......................................................... 28
8. Rujukan dari Laporan ........................................................ 28
9. Rujukan dari Pros iding/Risalah ........................................ 28
10. Rujukan dari Makalah Seminar/Loka Karya ..................... 29
11. Rujukan dari Media Cetak (majalah, surat kabar) ............. 29
12. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah........................ 29
Lampiran
BAB I
PEDOMAN PENULISAN

A. PENDAHULUAN
Karya Ilmiah Terapan (KIT) pada Politeknik Pelayaran Surabaya
adalah karya ilmiah yang disusun menurut kaidah keilmuan dan ditulis
berdasarkan kaidah Bahasa Indonesia, di bawah pengawasan atau pengarahan
dosen pembimbing, untuk memenuhi kriteria-kriteria kualitas yang telah
ditetapkan sesuai keilmuannya masing-masing. KIT dibuat sebagai salah satu
persyaratan baku untuk menyelesaikan program Diklat Pelaut (DP-III
Pembentukan) dan wajib diselesaikan pada periode yang ditetapkan. KIT
merupakan proses penyajian keadaan tertentu yang dialami Taruna pada saat
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PRALA) ketika berada diatas kapal.
Sistematika penulisan KIT mengacu pada pola dasar penulisan karya
ilmiah dan rekomendasi Marine Safety Committee dalam Code for the
Investigation of Marine Casualties and Incidents. Resolusi ini menguraikan
sistematika penyusunan laporan terjadinya kegagalan fungsi, kerusakan atau
kecelakaan di kapal selama dalam pelayaran, berlabuh atau sandar di
pelabuhan sehingga terwujud safety, minimalisasi kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan pencegahan polusi dari kapal.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup materi KIT adalah bidang pelayaran yang
dikembangkan berdasarkan program studi masing-masing Taruna dan
berhubungan dengan satu atau lebih mata kuliah yang disajikan dalam
program Diklat yang diikuti.
KIT ditulis berdasarkan suatu kejadian, yaitu kegagalan fungsi,
kerusakan atau kecelakaan yang dialami Taruna ketika bekerja di kapal. KIT
menggunakan metode action research dengan aplikasi teknik Gugus Kendali
Mutu (Total Quality Control) tetapi hanya berfokus pada tahap plan
(perencanaan) sehingga akan terbentuk usulan rencana perbaikan terhadap
hal-hal yang menjadi penyebab terjadinya kegagalan fungsi, kerusakan atau
kecelakaan.
C. BIMBINGAN PENULISAN
Untuk menjamin agar kriteria dan kualitas KIT terpenuhi maka
ditunjuk pembimbing penulisan. Penulisan KIT diselesaikan dalam jangka
waktu 2 bulan atau lebih cepat, bergantung pada ketekunan masing-masing
Taruna.
Dalam penulisan KIT, setiap Taruna dibimbing oleh Pembimbing I
dan Pembimbing II. Kedudukan masing-masing pembimbing adalah sama
tetapi keduanya memiliki tugas dan fungsi yang berbeda. Tugas dan fungsi
pembimbing I dan II diatur sebagai berikut:
1. Pembimbing I
a. Membimbing penulis sehingga substansi bahasan KIT berhubungan
dengan satu atau lebih mata kuliah yang disajikan pada Program DP-
III.
b. Membimbing penulis sehingga KIT ditulis dengan metodologi yang
sesuai dengan kaedah yang berlaku.
2. Pembimbing II
a. Membimbing penulis sehingga substansi bahasan KIT berhubungan
dengan satu atau lebih mata kuliah yang disajikan.
b. Membimbing penulis sehingga sistematika penulisan KIT memenuhi
ketentuan pada Pedoman Penulisan KIT.

D. MEKANISME PENGAJUAN DAN PENULISAN KIT


Setiap lembaga pendidikan tinggi menyusun dan menetapkan
mekanisme penulisan KIT sesuai dengan kebutuhan masing-masing lembaga.
Mekanisme pengajuan KIT adalah sebagai berikut:
1. Dibuat dan ditetapkan oleh Ketua Jurusan
2. Rancangan KIT diajukan ke Ketua Jurusan, Taruna memperoleh surat
permohonan bimbingan dan formulir bimbingan penulisan KIT
3. Bimbingan dan penyusunan KIT selesai dan dikumpulkan ke Ketua
Jurusan, selanjutnya Taruna memperoleh:
a. Surat penugasan panitia seminar KIT
b. Berita acara seminar KIT
c. Formulir pendalan seminar KIT d. Lembar koreksi KIT
d. Jadwal seminar KIT
4. KIT yang telah diseminarkan dan selesai diperbaiki diserahkan ke ketua
Jurusan.
E. PLAGIAT
Dalam penulisan KIT, penulis wajib menjaga keaslian KIT dengan
tidak melakukan plagiat yang meliputi tetapi tidak terbatas pada:
1. Mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data
dan/atau informasi dari sumber tanpa menyebutkan sumber dalam
cacatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;
2. Mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau
kalimat data dan/atau informasi dari sumber tanpa menyebutkan sumber
dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara
memadai;
3. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan atau teori tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
4. Merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-
kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
5. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah
dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa
menyatakan sumber secara memadai.
Terhadap KIT yang diduga plagiat maka akan dilakukan persandingan
kedua karya dimaksud sebagai sumber yang tidak dinyatakan. Jika terbukti
terjadi plagiat maka KIT dinyatakan batal dan selanjutnya dilakukan
perbaikan.
F. FORMAT KIT
Format penulisan KIT dibagi dalam tiga bagian: (a) awal; (b) isi; dan (c)
akhir.
1. BAGIAN AWAL
Bagian Awal KIT terdiri atas:
a. Halaman Sampul
b. Halaman Judul
c. Halaman Pernyataan Orisinalitas
d. Halaman Pengesahan
e. Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih
f. Abstrak/Abstract (dalam bahasa Inggris)
g. Daftar Isi
h. Daftar Tabel (jika diperlukan)
i. Daftar Gambar (jika diperlukan) k. Daftar Rumus 0ika diperlukan)
j. Daftar Notasi (J'ika diperlukan) m. Daftar Lain (jika diperlukan)
k. Daftar Lampiran (jika diperlukan)
Setiap halaman pada bagian awal KIT memiliki fungsi dan tujuan
yang berbeda. Penjelasan isi dan teknik penulisan masing-masing
halaman pada bagian awal adalah sebagai berikut:
1) Halaman Sampul
Sebagai halaman terdepan yang pertama terbaca dari suatu
karya ilmiah, halaman Sampul harus dapat memberikan informasi
singkat, jelas dan tidak bermakna ganda (ambigu) kepada pembaca
tentang karya ilmiah tersebut yang berupa judul, jenis karya ilmiah
(Karya Ilmiah Terapan), identitas penulis, institusi Politeknik
Pelayaran Surabaya, dan tahun pengesahan. Ketentuan mengenai
penulisan Halaman Sampul adalah sebagai berikut:
a. Judul KIT dicetak dengan huruf kapital tegak bold (font 14) Logo
Politeknik Pelayaran Surabaya berdiameter 6 cm berwarna,
b. Tulisan Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut (DP-III Pembentukan.II.
(font 12)
c. Nama lengkap Taruna (font 12) NIT (font 12)
d. Diklat Pelaut (DP-III) (font 12)
e. (nama lengkap, NIT dan Diklat Pelaut, spasi 1.5)
f. Tulisan PROGRAM DIKLAT PELAUT TINGKAT III (font 12)
g. Tulisan POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA (font 12)
h. Tulisan tahun penyusunan (font 12)
i. (program Diklat, POLITEKNIK PELAYARAN dan Tahun spasi
1.5)
Kalimat atau kata dicetak dengan huruf kapital warna hitam
dan ditempatkan secara simetris di tengah ruang tulis. Contoh Halaman
Sampul dapat dilihat pada lampiran 1.

2) Halaman Judul
Secara umum informasi yang diberikan pada halaman Judul
sama dengan Halaman Sampul. Halaman ini telah diperhitungkan
sebagai halaman bernomor I namun tidak dicantumkan. Contoh
Halaman Judul dapat dilihat pada Lampiran 2.
3) Pernyataan keaslian
Halaman ini berisi pernyatan temilis dari Taruna bahwa narasi
yang ada di dalam KIT, kecuali kutipan, merupakan ide asli dan belum
pernah digunakan sebelumnya untuk memperoleh ijazah. Contoh
Pernyataan Keaslian dapat dilihat pada lampiran 3.
4) Halaman Persetujuan Seminar
Halaman ini bergaris bingkai rangkap ukuran dari tepi kiri 4 cm, atas,
kanan dan bawah 3 cm. Halaman ini secara berurut mcmuat:
Tulisan: Persetujuan seminar Karya Ilmiah Terapan;
Judul KIT (dengan huruf kapital, bold);
Nama Taruna (dengan huruf kapital);
Nomor induk Siswa;
Tulisan: Dengan ini dinyatakan memenuhi syarat untuk
diseminarkan.
Persetujuan Pembimbing dan Pelaksana Diklat Pelaut.
Halaman ini merupakan halaman bernomor ii tanpa
mencantumkan nomor halaman. Contoh Halaman Persetujuan Seminar
dapat dilihat pada lampiran 4.
5) Halaman Pengesahan
Halaman Pengesahan berfungsi untuk menjamin keabsahan
karya ilmiah atau pernyataan tentang penerimaannya oleh institusi
penulis. Halaman in] bergaris bingkai rangkap ukuran dari tepi kiri 4
cm, atas, kanan dan bawah 3 cm. Logo Politeknik Pelayaran Surabaya
dalam bentuk bayangan (warna abu-abu), diameter 6 cm. Halaman ini
secara berurut memuat:
Judul KIT (dalam huruf kapital, hold, diletakkan di center text);
Tulisan: Disusun dan diajukan oleh;
Nama Taruna (huruf kapital);
Nomor Induk Taruna;
Tulisan: Telah dipresentasikan di depan panitia seminar KIT
Politeknik Pelayaran Surabaya pada tanggal ........... (diletakkan
di center text); Persetujuan Pembimbing, mengetahui Pelaksana
Diklat Pelaut dan Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya.
Contoh Halaman Pengesahan dapat dilihat pada lampiran 5.
6) Kata Pengantar
Halaman Kata Pengantar memuat pengantar singkat atas karya
ilmiah. Halaman Ucapan Terima Kasih memuat ucapan terima kasih
atau penghargaan kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan KIT. Sebaiknya, ucapan terima kasih atau penghargaan
tersebut juga mencantumkan bantuan yang mereka berikan, misalnya
bantuan dalam memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta
bantuan dalam menyelesaikan KIT. Contoh Kata Pengantar dapat
dilihat pada lampiran 6.
7) Abstrak
Abstrak merupakan intisari hasil penulisan KIT, lebih singkat
daripada ringkasan, komprehensif, dan jelas menerangkan isi KIT.
Abstrak disusun dengan urutan kata ABSTRAK disusul nama penulis
tanpa gelar (ditulis dengan huruf kapital, tidak dibold, tegak), judul
KIT, kata "dibimbing oleh" yang diikuti nama-nama pembimbing.
Abstrak dalam paragrap kedua berisi memuat permasalahan, tujuan,
hasil, kesimpulan dan rekomendasi tindakan pencegahan. Pembaca
umumnya memulai menelaah isi sebuah KIT pada abstrak untuk
kemudian memutuskan apakah la melanjutkan membaca is] KIT secara
keseluruhan atau tidak. Abstrak disusun secara padat, sistematis,
akurat, dan lengkap. Tabel, grafik dan gambar, serta pengacuan pada
sumber tidak dicantumkan pada abstrak. Abstrak diketik dalam font
12, spasi l, kurang lebih 200 kata. Contoh Abstrak dapat dilihat pada
lampiran 7.
Abstract
Bagian ini memuat terjemahan abstrak dalam bahasa Inggris.
Terjemahan abstak mengikuti kaidah bahasa Inggris yang balk dan
benar.

8) Daftar Isi
Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman
masing-masing bagian tersebut. Agar daftar isi ringkas dan jelas, sub
bab derajat ke dua dan ke tiga boleh tidak ditulis. Bagian isi disusun
secara teratur dan memuat secara rinci isi keseluruhan KIT menurut
nomor halaman, berturut-turut sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Hipotesis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Faktor Manusia
B. Faktor Organisasi di atas Kapal
C. Faktor Kapal
D. Faktor Kondisi dan Suasana Kerja
E. Faktor Manajemen pada Perusahaan
F. Faktor Eksternal
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Tulisan DAFTAR ISI diketik dengan huruf kapital dan
ditebalkan, diletakkan tepat pada tepi atas, simetris dari batas tepi kiri
dan kanan.
Tulisan "Halaman" diketik merapat ke tepi kanan, tiga spasi di
bawah tulisan DAFTAR ISI. Susunan daftar isi dimulai dua spasi di
bawah tulisan Halaman. Jarak antar judul dan subjudul adalah dua
spasi. Jika judul dan subjudul lebih dari satu baris, baris kedua dan
seterusnya ditulis dengan jarak satu spasi dengan indentasi lima
ketukan dari huruf awal baris pertama.
Judul dan subjudul ditulis dengan huruf yang sama dengan
naskah tanpa ditebalkan. Contoh Daftar Isi dapat dilihat pada lampiran
8.
9) Daftar Tabel
Daftar tabel disusun secara berurut sesuai dengan nomor tabel
dan halamannya. Daftar Tabel diketik dengan huruf kapital, tegak,
ditebalkan (tanpa diakhiri dengan titik) dan ditempatkan tepat pada
tepi atas di tengah ruang tulis, simetris dari tepi kiri dan kanan.
Daftar tabel digunakan untuk memuat nama tabel yang ada
dalam KIT. Penulisan nama table menggunakan huruf kapital di awal
kata (title case). Contoh Daftar Tabel dapat dilihat pada lampiran 9.
10) Daftar Gambar
Daftar gambar diletakkan sesudah daftar tabel, berisi urutan
judul gambar dan nomor halamannya. Daftar Gambar ditulis dengan
format yang sama dengan Daftar Tabel. Contoh Daftar Gambar dapat
dilihat pada lampiran 10.
11) Daftar Lampiran
Daftar lampiran diletakkan sesudah daftar gambar, berisi judul
lampiran dan nomor halamannya. Daftar lampiran ditulis dengan
format yang sama dengat Daftar tabel dan daftar gambar. Contoh
Daftar Lampiran dapat dilihat pada lampiran 11.
12) Daftar Arti Lambang dan Singkatan
Daftar arti lambang dan singkatan memuat lambang dan
singkatan yang ada dalam KIT. Bagian in] diperlukan kalau KIT
menggunakan banyak lambang dan singkatan.
Daftar ini dibuat dengan format yang sama dengan daftar tabel,
terdiri dari dua kolom, kolom pertama berisi singkatan dan lambang
dan kolom kedua berisi penjelasan. Contoh Daftar Arti Lambang dan
Singkatan dapat dilihat pada lampiran 12.
2. BAGIAN ISI
Isi KIT disampaikan dalam sejumlah bab. Pembagian bab dari
pendahuluan sampai kesimpulan diatur dalam pedoman penulisan KIT.
Pola dasar penulisan KIT disusun dengan tata penulisan dan penomoran
sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penulisan latar belakang diawali den-an jastitikasi umum atau
uraian rasional tentang objek penelitian. Selanjutnya menggambarkan
menariknya masalah yang diteliti, pentingnya penelitian, masalah yang
diangkat dalam penelitian merupakan sesuatu yang baru yang belum
pernah diteliti (jika sudah ada penelitian sebelumnya maka perlu
dikemukakan mengapa diteliti lagi) serta seberapa jauh ketersediaan data.
Bagian akhir latar latar belakang menyajikan data awal tentang
kegagalan fungsi, kerusakan atau kecelakaan yang diteliti.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah menyatakan atau mempertanyakan apa yang
akan dibahas. Rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat
pernyataan atau pertanyaan. Rumusan masalah harus sejalan dengan latar
belakang.
C. BATASAN MASALAH
Batasan masalah secara teknis menyatakan nama, tempat,
kejadian dimana kegagalan fungsi, kerusakan atau kecelakaan yang
diteliti terjadi.
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian dinyatakan dalam pernyataan singkat yang
memuat harapan yang ingin dicapai. Penelitian bertujuan melakukan
analisis terjadinya kegagalan fungsi, kerusakan atau kecelakaan. Tujuan
penelitian harus relevan dengan masalah
E. MANFAAT PENELITIAN
Bagian ini menjelaskan manfaat dilaksanakannya penelitian, balk
yang bersifat teoritis maupun yang praktis dalam dunia pelayaran.
F. HIPOTESIS (Jika Ada)
Hipotesis merupakan rumusan ramalan jawaban sementara
terhadap permasalahan yang diteliti. Hipotesis dirumuskan secara
singkat, lugas, dan jelas yang dinyatakan dalam kalimat pernyataan.
Hipotesis harus dirumuskan berdasarkan kajian teoretis agar dapat diuji.
Hipotesis dalam KIT dapat digunakan atau tidak, bergantung kebutuhan
masing-masing penulisan.
II. KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka berisi uraian yang menunjukkan landasan teori dan konsep -
konsep yang relevan dengan masalah yang dikaji dan uraian mengenai
pendapat terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang dikaji. Penulis harus
melakukan penafsiran dan pemaknaan terhadap semua kutipan yang
digunakan.
Kajian pustaka dalam KIT dihubungkan dengan beberapa faktor yang
dapat menjadi penyebab terjadinya kegagalan fungsi, kerusakan atau
kecelakaan yang dibahas dalam KIT. Penulis dapat memilih satu atau lebih
faktor yang dianggap paling berpengaruh. Berikut ini adalah 6 faktor yang
dipertimbangkan untuk dikaji dalam penulisan kajian pustaka:
A. FAKTOR MANUSIA
1. Pengetahuan dan keterampilan kru (outcome dari pelatihan atau
pengalaman)
2. Personality (kondisi mental dan emosi kru)
3. Kondisi fisik kru (kebugaran, obat-obatan, alkohol atau kelelahan)
4. Aktifitas yang dilakukan kru sebelum terjadinya kecelakaan
5. Jam jaga saat terjadinya kegagalan fungsi, kerusakan atau kecelakaan
6. Perilaku kru saat terjadinya kegagalan fungsi, kerusakan atau
kecelakaan.
B. ORGANISASI DI ATAS KAPAL
1. Penanggungjawab pekerjaan/kegiatan
2. Komposisi kru (kebangsaan/jabatan)
3. Beban kerja/tingkat kerumitan pekerjaan
4. Jam kerja/jam istirahat
5. Tugas rutin
6. Komunikasi (internal dan eksternal)
7. Team work termasuk bridga atau engine resource management
C. PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN KERJA
1. Kondisi lingkungan kerja
2. Ketersediaan dan kesesuaian alat kerja
3. Ruangan santai/istirahat dan kesempatan bersantai
4. Konsumsi yang disediakan
5. Kenyamanan akomodasi (kamar tidur)
D. FAKTOR KAPAL
1. Rancangan/'desain/arsitektur kapal
2. Konstruksi kapal
3. Perawatan
4. Perlengkapan yang berhubungan dengan salery (yang tersedia, yang
dapat digunakan dengan tepat)
5. Karakteristik muatan termasuk penjagaan dan penanganan muatan
6. Usia kapal
E. MANAJEMEN PERUSAHAAN PELAYARAN
1. Kebijakan organisasi
2. Komitmen manajemen tentang safety
3. Jadwal berlayar dan cuti
4. Jadwal di pelabuhan
5. Kesepakatan dan perjanjian kontrak
6. Komunikasi antara kru dengan manajemen perusahaan pelayaran
F. FAKTOR DARI LUAR KAPAL
1. Keadaan cuaca / kondisi laut
2. Situasi dan kondisi pelabuhan
3. Kepadatan lalu lintas laut
4. Komunikasi antara kru dengan manajemen perusahaan pelayaran
5. Peraturan, survey atau pemeriksaan
III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bagian ini digunakan untuk menyatakan hasil analisis yang dilakukan
dengan metode yang ditetapkan. Analisis dan pembahasan dilakukan melalui
review atas informasi faktual yang relefan. Jika tidak terdapat fakta yang
dapat menghubungkan urutan suatu kejadian maka dibangun asumsi yang
logis sebagai pengganti tidak tersedianya fakta, data atau informasi, tetapi
asumsi yang digunakan harus dijelaskan dengan balk. Jika analisis tidak
mengarah pada terciptanya kesimpulan yang permanen maka hipotesisi dapat
digunakan.
Analisis dan pembahasan dapat dipisahkan atau digabungkan,
bergantung pada keadaan dan kedalaman penggabungan. Analisis dan
pembahasan pada penulisan KIT dilakukan dengan sistematika analisis dan
pembahsan sebagai berikut:
A. LOKASI KEJADIAN
Bagian ini menyajikan penjelasan tentang lokasi atau tempat
dimana kegagalan fungsi, kerusakan atau kecelakaan yang menjadi objek
KIT terjadi. Tempat dijelaskan dengan deskripsi yang berurutan disertai
penjelasan detail masing-masing bagian yang berhubungan langsung
dengan objek KIT. Penjelasan harus mampu membangun gambaran
visual lokasi kejadian. Untuk meningkatkan akurasi penjelasan lokasi
kejadian, maka dapat digunakan beberapa media, antara lain: foto
(disertai skala jika diperlukan), denah, skema, blue print atau media lain
yang dapat membantu.
B. SITUASI DAN KONDISI
Bagian ini memuat pernyataan dan penjelasan tentang situasi dan
kondisi atau keadaan tempat dimana kegagalan fungsi, kerusakan atau
kecelakaan yang menjadi objek KIT terjadi. Situasi yang dijelaskan
mencakup aspek sosial atau aspek teknis situasi tempat terjadinya
kegagalan fungsi, kerusakan atau kecelakaan. Informasi yang dapat
digunakan untuk menyatakan situasi dan kondisi antara lain:
1. Prosedur yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan
2. Struktur komando dan kru yang terlibat
3. Briefing yang berhubungan dengan pekerjaan
4. Pesan/petunjuk yang diberikan dalam melaksanakan pekerjaan
5. Rekaman/catatan instruksi yang diberikan
6. Kondisi teknis dari objek/mesin/alat tertentu
7. Informasi lain yang relevan yang berhubungan dengan situasi tempat
kejadian
8. Ship particular
C. TEMUAN
Bagian ini digunakan untuk mengungkap sebanyak mungkin
informasi tentang temuan/fakta yang ditemukan dan dapat digunakan
untuk membangun pemahaman atas kegagalan fungsi, kerusakan atau
kecelakaan yang terjadi. Temuan dapat berupa informasi tentang
kegagalan fungsi, kenisakan atau kecelakaan yang disebabkan oleh salah
satu atau lebih faktor-faktor berikut in:
1. Faktor manusia
2. Faktor organisasi
3. Faktor lingkungan kerja
4. Faktor peralatan kapal
5. Faktor prosedur
6. Faktor struktur/hirarki organisasi
7. Faktor external
Salah satu faktor di atas dapat dipastikan menjadi penyebab
utama atau memberi kontribusi paling besar, sedang faktor lain menjadi
faktor pendukung terjadinya kegagalan fungsi, kerusakan atau
kecelakaan,
D. URUTAN KEJADIAN
Bagian ini memuat penyataan dan penjelasan mengenai urutan
kejadian dengan fakta empiris. Panduan yang dapat digunakan dalam
menyatakan dan mejelaskan urutan kejadian antara lain sebagai berikut:
1. Urutan waktu dan tanggal kejadian
2. Log book, rekaman, atau catatan lain
3. Penyataan saksi
4. Jika informasi tidak tercatat maka dapat dibangun dugaan urutan
kejadian
IV. PENUTUP
Bagian penutup terdiri dari 2 sub bagian yang disusun terpisah, yaitu:
A. SIMPULAN
Simpulan merupakan substansi dari analisis dan pembahasan dan
dapat berupa intisari dari suatu uraian deskriptif yang disajikan secara
singkat dan jelas. Penulis menyimpulkan hasil pembahasan secara tegas
dan lugas sesuai dengan permasalahan.
B. SARAN
Saran disajikan secara jelas berdasarkan temuan yang relevan dan
selanjutnya dianalisis untuk menyatakan tindakan ,safety yang
direkomendasikan.
Rekomendasi tindakan safety dapat berisi rekomendasi yang
diusulkan kepada perorangan atau organisasi (stake holders) sebagai
agent of change dimana tindakan dalam bentuk apapun dapat dilakukan.
Melalui karya ilmiah ini pembaca dengan sendirinya akan mampu
memahami, menyadari dan mendukung rekomendasi yang disampaikan.
Rekomendasi dalam KIT merupakan tindak lanjut sumbangan penulis
bagi perkembangan teori maupun praktik bidang pelayaran agar tercipta
efecient, .safety, shipping and cleaner ocean.
3. BAGIAN AKHIR
Bagian akhir dari KIT memuat antara lain:
a. Daftar pustaka
b. Lamp iran-lamp iran, dan
c. Riwayat hidup
Daftar Pustaka
Daftar Referensi mcrupakan daftar bacaan yang menjadi sumber, atau
referensi atau acuan dan dasar penulisan KIT. Daftar referensi in] dapat berisi
buku, artikel jurnal, majalah, atau surat kabar, wawancara, atau email.
Penulisan KIT wajib menggunakan sekurang-kurangya 7 referensi baik dalam
bentuk hard copy ataupun soft copy.
Semua rujukan yang dicantumkan dalam daftar pustaka hanya sumber
yang dikutip dalam naskah, baik kutipan langsung maupun kutipan tidak
langsung. Semua bahan pustaka yang dirujuk dalam KIT harus dicantumkan
dalam daftar pustaka. Contoh Daftar Pustaka dapat dilihat pada lampiran 13.
Lampiran
Lampiran merupakan data atau pelengkap atau basil olahan yang
menunjang penUisan KIT, tetapi tidak dicantumkan di dalam isi KIT, karena
akan mengganggu kesinambungan pembacaan. Lampiran yang perlu
disertakan dikelompokkan menurut jenisnya, antara lain jadwal, tabel, daftar
pertanyaan, gambar, gratik, desain, instrumen penulisan KIT, data mentah
hasil penulisan KIT, surat izin penulisan KIT, peraturan-peraturan, rumus-
rumus yang digunakan, tabel-tabel pendukung dan proses perhitungan
statistik yang berfungsi melengkapi uraian yang telah disajikan pada bagian
utama KIT dan riwayat hidup. Jenis dan ukuran fiont yang digunakan pada
lampiran bersifat bebas. Artinya, tidak harus mengikuti jenis dan ukuran.fbnt
yang digunakan pada is] naskah.
G. JUMLAH HALAMAN
KIT ditulis sebanyak minimal 25 halaman dengan pola distribusi sebagai
berikut:
Bab I dengan jumlah halaman ± 20% halaman
Bab II dengan jumlah halaman ± 30% halaman
Bab III dengan jumlah halaman ± 40%halaman
Bab IV dengan jumlah halaman f 10% halaman
BAB II
TEKNIS PENULISAN

Teknis penulisan KIT yang berhubungan dengan ejaan, penggunaan huruf


kapital, pemotongan kata, penggunaan tanda baca, harus mengikuti Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Aturan umum penulisan KIT pada Politeknik Pelayaran Surabaya
diatur sebagai berikut:
A. PENGETIKAN
Penampilan merupakan faktor penting untuk mewujudkan KIT yang
rapi dan seragam. Naskah KIT diketik dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Kertas HVS putih polos
2. Ukuran kertas A 4
3. Warna kertas putih polos
4. Berat kertas 70 gram
5. Jenis huruf Times New Roman
6. Ukuran huruf font 12
7. Spasi baris ganda (double)
Apabila harus mempergunakan kertas khusus, seperti kertas gratik,
kertas kalkir untuk gambar, dan sejenisnya maka penggunaannya
diperbolehkan.
B. POSISI KETIKAN
1. Tepi kiri pengetikan berjarak 4 cm. pinggir kanan berjarak 3 cm, atas
berjarak 3 cm dan bawah berjarak 3 cm.
2. Setiap pengetikan bagian diikuti judul bagian di bawahnya dan selalu
dimulai pada halaman bam.
3. Sub bagian pada bagian bawah halaman harus mempunyai sekurang-
kurangnya dua baris kalimat di bawahnya sebelum pindah ke halaman
berikutnya.
4. Setiap tabel harus secara utuh berada pada satu halaman; jika
menggunakan tabel panjang, dapat dipenggal, tetapi harus diberi nomor
kolom.
C. PENJILIDAN
KIT yang telah diseminarkan dan diperbaiki sesuai arahan seminar dan
telah dinyatakan memenuhi syarat, selanjutnya dijilid antero Laminating
dengan kartun berwarna biru untuk ANT dan merah untuk ATT.
D. NOMOR HALAMAN
Penomoran halaman tidak diberi imbuhan apa pun. Jenis nomor
halaman ada dua macam, yaitu angka romawi kecil dan angka latin.
1. Angka Romawi Kecil
a. Digunakan untuk bagian awal KIT kecuali Halaman Sampul
b. Letak: 1,5 cm dari tepi atas kertas, dan 3 cm dari tepi kanan kertas.
2. Angka Latin
a. Digunakan untuk bagian isi KIT.
b. Letak: sudut kanan atas; 1,5 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm dari tepi
kanan kertas.
3. Persamaan matematika lebih baik ditulis dalam bentuk yang lazim dalam
matematika walaupun dalam satu baris. Semua persamaan matematika
ditulis dengan tabulasi 1,5 cm dari kiri dan harus mempunyai nomor yang
diletakkan di sebelahnya dan rata kanan terhadap batas kanan pengetikan.
Contoh:
cTq
C= (2.1)
2
W = w1 – w2
Keterangan: 2 artinya persamaan au ditulis pada bab 2, sedangkan 1
artinya pcrsamaan itu adalah persamaan matcmatika pcrtama yang ditulis
pada bab tersebut.
E. PENOMORAN BAB DAN SUB BAB
Ketentuan penulisan untuk setiap bab
1. Setiap bab dimulai pada halaman baru.
2. Judul bab seluruhnya diketik dengan huruf kapital, simetris di tengah
(center), cetak tebal (bold), tanpa garis bawah, tidak diakhiri tanda titik,
dan satu spasi simetris tengah (center), jika lebih dari satu baris.
3. Judul bab selalu diawali penulisan kata BAB lalu angka Romawi yang
menunjukkan angka dari bab yang bersangkutan dan ditulis dengan hunif
kapital arial 12 poin, dan cetak tebal (hold).
4. Hanya Bab, Judul Sub Bab dan judul Sub Bab Derajad Kesatu yang
dicetak tebal (hold), sedang judul Sub Bab Derajad Kedua dan
seterusnya.tidak dicetak tebal (bold).
Contoh penulisan bab dan sub bab:

BAB I
A. JUDUL SUB BAB
1. Subbab Derajat Kesatu
a. Subbab Derajat Kedua Butir yang Pertama
b. Subbab Derajat Kedua Butir yang Kedua
1) Subbab Derajat Ketiga Butir yang Pertama
2) Subbab Derajat Ketiga Butir yang Kedua
a) Subbab Derajat Keempat Butir yang Pertama
b) Subbab Derajat Keempat Butir yang Kedua
BAB III
KETENTUAN LAIN

A. PENYAJIAN TABEL
Tabel digunakan untuk menyajikan data/informasi dari hasil
penelitian, yang merupakan penuangan informasi dalam bentuk yang lebih
ringkas dan lebih teratur bila dibandingkan dengan penjelasan dalam teks.
Oleh karena itu, tabcl harus dipersiapkan dengan balk dan cermat.
Tabel harus diberi idcntitas berupa nomor dan nama tabel yang
ditempatkan di atas tabel. Kata tabel ditulis secara simetris, diikuti nomor dan
judul tabel. Judul tabel ditulis dengan hurup besar pada huruf pertama setiap
kata kecuali kata hubung. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris kedua
dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul tabel dengan jarak satu
spasi. Jarak antara teks sebelum tabel dan teks sesudah tabel adalah 1 spasi.
Nomor tabel ditulis dengan huruf sebagai identitas tabel yang menunjukkan
bagian di mana tabel itu dimuat dan nomor urutnya dalam bagian yang
bersangkutan. Dengan demikian, untttk setiap bagian nomor urut tabel
dimulai dari nomor l. Jika tabel dikutip dari sumber lain maka di bawah tabel
secara simetris ditulis sumber dan tahun yang diketik dengan ukuran huruf
10, seperti contoh di bawah ini.
Table 2.1. Perum Pelabuhan Indonesia dan Wilayah Cakupannya

Sumber : PT. Pelabuhan


Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel yang berjudul Perum
Pelabuhan Indonesia dan wilayah cakupannya terletak pada BAB II nomor
urut tabel pertama. Tabel terdiri atas kolom dan lajur. Lebar tabel tidak boleh
melewati lebar daerah pengetikan. Untuk tabel yang memanjang dapat diketik
sesuai dengan lebar kertas. Tabel yang dapat dimuat pada satu halaman
diketik secara utuh pada satu halaman.
Penjelasan tabel yang hanya mengulangi angka-angka dalam tabel
hendaknya dihindari. Nomor tabel sebaiknya disebutkan dalam penulisan,
dengan jalan menyebutkan nomor urut identitasnya, misalnya berdasarkan
Tabel 2.1. Penyebutan berdasarkan "tabel di atas", seperti pada "tabel di
bawah ini" atau seperti "tabel berikut" harus dihindari. Penulisan seperti itu
bisa membingungkan pembaca, karena seringkali, setelah naskah diedit,
posisi tabel pada halaman yang dimaksud mungkin tidak dapat dipertahankan.
B. PENYAJIAN GAMBAR/ILUSTRASI
Untuk keperluan ilmiah, banyak macam ilustrasi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi. Foto, peta, gambar
gatis, grafik, atau histogram, dan bagan adalah macam ilustrasi yang sering
digunakan. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk visual yang dapat
dengan mudah dipahami. Penyajian gambar hendaknya dimaksudkan untuk
menekankan hubungan tertentu yang signifikan dengan masalah yang
dibahas.

C. TATA CARA PENGUTIPAN


Pengutipan dilakukan dengan menunjuk langsung kepada nama pengarang
yang dimaksud. Nama yang dicantumkan hanya nama belakang seseorang
diikuti dengan tanda koma dan huruf pertama nama depan penulis, tanpa
menyebutkan gelar dan jabatannya. Dilanjutkan dengan tahun publikasi, dan
halaman (untuk kutipan langsung). Jika penulis tidak memiliki nanu belakang
maka yang dicantumkan hanya nama.
Terminologi, kata atau kalimat berbahasa asing dalam penulisan
ilmiah yang tidak dapat dihindari harus ditulis sesuai aslinya dengan cetak
miring.
Sistem pengutipan yang dipakai sangat beragam seperti; sistem
nomor, sistem catatan kaki, dan sistem berkurung. Sistem pengutipan yang
digunakan dalam penulisan KIT Politeknik Pelayaran Surabaya yang
sekaligus sebagai pendiri KIT Politeknik Pelayaran Surabaya adalah
pengutipan berkurung (sistem parentetis) dengan hanya menulis nama
belakang seseorang tanpa menyebutkan gelar dan jabatannya. Selanjutnya
tahun publikasi, titik dua, dan halaman (diantara tanda kurung), ditulis
sesudah teks yang dikutip. Selanjutnya, tata cara pengutipan yang digunakan
dalam penulisan KIT adalah sebagai berikut:
1. Apabila karya ditulis oleh satu orang, maka nama belakang pengarang
yang dicantumkan.
Contoh: Ahmad Yam ditulis: Yam, A. (2011:27). Salahuddin ditulis:
Salahuddin (2012:20).
2. Apabila karya yang ditulis oleh dua orang, kedua nama belakang
pengarang dicantumkan. Tanda ampersan (&) digunakan untuk
menghubungkan kedua nama pengarang. Susunan penulisan nama
pengarang sesuai sumber kutipan. Tanda ampersan digunakan untuk
menghindari terjadinya kejanggalan kalau rujukan yang dikutip dalam
teks adalah tulisan dari dua orang yang kebangsaannya berbeda,
misalnya: Indonesia dan Amerika dan sebagainya. Contoh: Ahmad
Gazali dan William Smith ditulis: Gazali, A. & Smith, W. (2008:45)
3. Apabila karya ditulis oleh satu sampai tiga orang, maka nama belakang
seluruh pengarang harus dituliskan seluruhnya. Jika selanjutnya dirujuk
kembali maka nama pengarang pertama saja yang ditulis diikuti
singkatan dkk. (dan kawan-kawan).
Contoh : Hakim, dkk. (2008:115).
4. Apabila beberapa buku yang dijadikan rujukan ditulis oleh orang yang
sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama, data tahun diikuti oleh
lambang a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara
kronologis.
Contoh: Martin Stopford menulis dua judul buku tahun 2008, buku
pertama betjudul Port Maritime Economic dan buku kedua berjudul
Maririme Law. Jika misalnya buku pertama halaman 50 yang dirujuk,
maka penulisannya adalah Stopford, M. (2008a:50), tetapi jika buku
kedua halm 256 yang dirujuk maka penulisannya adalah (Stopford, M.
(2008b:256).
5. Rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu
penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga, maka yang menggantikan
nama penulis adalah nama dokumen, disusul tahun penerbitan.
Contoh: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008
tentang Pelayaran yang diterbitkan tahun 2008, cara menulisnya adalah
adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tentang Pelayaran
(2008).
6. Mengutip tulisan dalam surat kabar tanpa nama penulis, maka yang
menggantikan nama penulis adalah nama surat kabar. Sumber yang
dikeluarkan oleh suatu lembaga atau organisasi, tanpa nama penulis,
maka nama lembaga atau organisasi menggantikan nama penulis.
Contoh: Kompas (2011), Kementerian Perhubungan (2011).
7. Sumber yang merupakan kutipan dari pengarang/penulis lain, cara
mengutipnya adalah nama penulis sumber asli, tahun diantara tanda
kurung, kalau tahun tidak tercantum ditulis "tanpa tahun" diikuti kata
"dalam" kemudian nama penulis yang mengutip, diikuti tahun diantara
tanda kurung.
Contoh: Studi yang relevan dengan kelelahan awak kapal dalam
penelitian Ketckum (tanpa tahun) dalam Yoshitake, N. (1997), yang
mengkaji tingkat kelelahan awak kapal sebagai salah satu penyebagian
utama kecelakaan laut sehingga pengaturan waktu istirahat terhadap
perlu mendapat perhatian.
8. Kutipan langsung yang terdiri atas satu sampai tiga baris disisipkan
dalam alinea yang sama ditulis dengan memakai tanda petik.
Contoh: McCallum, M. (1997:36) menyatakan bahwa "Validitas
simulator sebagai media belajar dan pengujian adalah solusi tepat dalam
upaya membangun kompetensi".
9. Apabila penulis ingin menghilangkan beberapa bagian kalimat pada awal
kutipan, bagianitu diganti dengan tiga titik (...). Jika bagian yang
dihilangkan terletak pada bagianakhir kutipan, bagian yang dihilangkan
itu diganti dengan empat titik (.... ).
10. Kutipan langsung yang terdiri atas empat baris atau lebih dilakukan
dengan sistem "blok" dengan jarak satu (single) spasi dan dimulai pada 2
tab, ktttipan tidak diberi tanda petik.
Contoh kutipan langsung adalah sebagai berikut:
The concepth of competency can be considered in the context of what
knowledge and skill an employee needs to have in order to apply that
knowledge and skill to the workplace situation, It takes in all aspect of
work performance and includes the ability to perform individual tasks,
responds to certain situation.
D. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka pada tulisan ilmiah disusun bcrdasarkan abjad (a, b, c,
dan seterusnya). Pada bagian akhir sebuah tulisan ilmiah dibuat daftar
pustaka yang dipakai dalam mcnyusun KIT. Daftar rujukan mcrupakan daftar
yang bcrisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip, balk
secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca, tctapi
tidak dikutip, tidak dicantumkan dalam daftar pustaka, sedangkan semua
sumber yang dikutip secara langsung ataupun tidak langsung harus
dicantumkan dalam daftar pustaka.
Unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi
(1) nama penulis ditulis dcngan urutan nama belakang, disusul inisial nama
awal, nama tengah, tanpa gelar akademik atau jabatan, (2) tahun penerbitan
diantara tanda kurung, (3) judul dicetak miring, termasuk anak judul
(subjudul), (4), kota tempat penerbitan, (5) nama penerbit (halaman dan
volume untuk jurnal). Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi bergantung jenis
sumber pustakanya. Baris kedua dan seterusnya dart setiap data pustaka
diketik 2 tab dart sisi kiri, antara baris 1,5 spasi, antara sctiap data pustaka 2
spasi.
Nama keluarga atau nama akhir ditulis lebih dahulu dan dipisahkan
dengan koma dart inisial nama awal/nama depan atau nama kecil yang ditulis
di belakangnya. Susun balik nama ini dilakukan tidak hanya pada pengarang
pertama tetapi juga pada pengarang kedua, pengarang ketiga, pengarang
keempat dan seterusnya. Dalam penulisan ilmiah, tata penulisan susun balik
nama pengarang in] discbut System Harvard. Tata pcnulisan in] digunakan
dalam mcnulis KIT di Politeknik Pelayaran Surabaya. Berikut ini adalah tata
penulisan daftar pustaka dart berbagai sumber.
1. Rujukan dari buku
a. Buku yang berisi satu karangan dan ditulis oleh satu atau lebih dari
satu orang.
Penulisan rujukan disusun sebagai berikut: nama penulis ditulis paling
depan (semua nama penulis harus dicantumkan dalam penulisan daftar
rujukan, dan tidak menggunakan dkk.). tahun penerbitan diantara tanda
kurung. Judul buku dicetak miring, dengan huruf besar pada awal
setiap kata, kecuali kata fungsional yang meliputi: kata hubung,
partikel, dan kata depan. Edisi atau jilid/cetakan diantara tanda kurung
(jika ada). Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan
titik dua contoh:
Callum, M. C. & Smith, M. V. (1999). Developing Mariner
Assessment, A Practical Manual For Assessment Developer.
Seattle: US Coast Guard Research and Development Centre.

Cote, S. (2005). The New Role For Simulation In MET Distance


Learning. Canada: Congsber Maritime Simulation, Ltd.

b. Beberapa buku dengan penulis yang sama dan diterbitkan dalam tahun
yang sama.
Penulis yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data
tahun diikuti oleh huruf a, b, c, dan seterusnya yang urutannya
ditentukan secara kronologis. MIsalnya: Martin Stopford menulis dua
judul buku tahun 2008, buku pertama berjudul Port Maritime
Economic dan buku kedua berjudul Maririme Law. Jika misalnya buku
pertama yang dirujuk, maka penulisannya adalah Stopford (2008a),
tetapi jika buku kedua yang dirujuk maka penulisannya adalah
Stopford (2008b), contoh:
Kobayashi, H. (2008a). Basic Knowledge and Practical Technique qf'
Instructor Using Simulator. Tokyo: Tokyo University of Marine
Science and Technology.

Kobayahsi, H. (2008b). Mariner's Function for Safe Navigation.


Tokyo: Tokyo University of Maritime Science and Technology.

c. Buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya).


Penulisan rujukan sama dengan penulisan rujukan dari buku ditambah
dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih
dari satu, diantara nama penulis dan tahun penerbitan, contoh:
Aminuddin, R. (Ed.). (1990). Pengembangan Penelitian Kualitati_f.
Malang: HISKI komisariat Malang dan YA3.

Letheridge, S. & Cannon, C. R. (Eds.). (1980). Bilingual Education:


Teaching English As A Second Larz;nrage. New York: Praeger.

d. Buku dart kumpulan artikel atau bunga rampai (ada editornya).


Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan
diantara tanda kurung. Judul artikel ditulis cetak miring. Diikuti kata
"Dalam" kemudian nama editor diWlis dengan menyingkat nama
depan dan nama tengah (kalau ada), diberi keterangan (Ed.) bila hanya
satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku
kumpulannya dicetak miring, disusul tempat penerbitan dan nama
penerbit. Kalau editornya juga sebagai penulis salah satu artikel yang
dikutip, maka penulisan namanya juga dua kali, contoh:
Cote, S. (2005). Developing Mariner Assessment, A Practical Manual
For Assessment Developer. Dalam Callum, M.C. & Smith M. V.
(Eds.). Assessing Seafarers. Seattle: US Coast Guard Research
and Development Centre.

Levinson, M. & McGreevey, W. P. (2006). The Box: How the


Shipping Container Make the World Smaller. Dalam M.
Buvinic, M. A. Lycette. & W. P. McGreevey (Eds.). Maritime
Economics. New York: Routledge.
2. Rujukan dari artikel dalam jurnal.
Nama penulis ditutis paling depan diikuti tahun penerbitan diantara
tanda kurung dan judul artikel yang ditulis dengan cetak miring, dan huruf
besar pada setiap awal kata. Nama jurnal dengan huruf awal dari setiap
katanya diketik dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagianakhir
diketik berturut-turut tahun keberapa atau volume (kalau ada), nomor
berapa diantara tanda kurung (kalau ada), dan nomor halaman diantara
tanda kurung, contoh:
Evans, J. H., (2011). Ship Structural Design Concepts. The Sea 6th. Vol.
12. 3. (45).
Jhonson C. J. & Wood F. D. (2010). Comterraporay Logistics. Sea
Transportation. 14`". (34).

3. Rujukan dari intenlet


a. Artikel dalam jurnal
Nama penulis diketik seperti rujukan dari jurnal, diikuti secara berturut
turut oleh tahun diantara tanda kurung, judul artikel, nama jurnal
dicetak dengan diberi keterangan diantara tanda kurung (online),
volume dan nomor, dan diakhiri den-an alamat sumber rujukan disertai
keterangan kapan diakses, contoh:
Griffith, A. I. (2008). Coordinating Ship and Port. Logistic Policy
Anal'ysis (Online), Vol. 3, No. 1. http://ship
andport.ed.asu.edu/epaa/.
Diakses pada tanggal 12 November 2011.
b. Karya individual
Nama penulis diketik seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara
berturut-turut: tahun diantara tanda kurung, judul karya dicetak miring
dengan diberi keterangan diantara tanda kurung (online), dan diakhiri
dengan alamat sumber rujukan disertai dengan keterangan kapan
diakses, diantara tanda kurung, contoh:
Alvarez J. F., Longva T., & Engebrethsen E. (2011). A Methodology
to Assess Vessel Berthing and Speed Optirnization Policies.
Journal Maritime Economics & Logistic (online).
http://www.palgravejournals.com/mel/journal/v12/n4/full/
me1201011a.html. Diakses pada tang gal 29 November 2011.
c. Bahan diskusi
Nama penulis diketik sepeati rujukan dari bahan cetak, diikuti
secara berturut turut: tanggal, bulan, talmn diantara tanda kurung, topik
bahan diskusi/nama bahan diskusi dicetak miring, dengan diberi
keterangan diantara tanda kurung (online), dan diakhiri dengan alamat
sumber rujukan disertai keterangan kapan diakses, diantara tanda
kurung, contoh:
Kiliyanpilakkil, V.P., Meskhidze, N. (2 Desember 2011). Atmospheric
Chemistr,v and Physics, Deriving the Effect of Wind Speed on
Clean Maritime Aerosol Optical Properties Using the A-Train
Satellites (online), http://www.atmos-chem-phys-iscuss.nct/1
1/4599/201 1 /acpd-1 1-4599-201 ]-discussion. html.

Diakses pada tanggal 3 Desember 2011.


Wilson, D. (20 November 1995). Summary of Heat Transfer. B&W
Discussion List, (Online), http://www.heat. edu. Diakses pada
tanggal 22 November 2011).

d. E-mail pribadi
Nama pengirim diketik paling depan, diikuti alamat e-mail pengirim
diantara tanda kurung, tanggal, bulan dan tahun diantara tanda kurung,
topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi, diantara tanda
kurung alamat e-mail yang dikirimi, contoh:
Crellin, R. (r.crellin@ncl.ac.uk). (29 November 2011). Landscape.s:
Seaeapes Sailing Onwards. E-mail kepada Iwan Setiawan (iwan
setiawan@yahoo.co.id).
Hakim H. (haeriahakim@indo.net.id). (1 Oktobcr 2011). Artikel
Tentang Pengaruh Bentuk Propeller Terhadap Efesien.si FO.
E-mail kepada Syarifuddin (syarifuddin shipping@yahoo.co.id).

e. Rujukan dari artikel dalam jurnal dari CD-ROM


Penulisan pada daftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel dalam
jumal cetak ditambah dengan penyebutan CD-Romnya diantara tanda
kurung, contoh:
Maritime Training organization (2007), Marine Radio and Simulator.
Academy of Maritime Training (CD-ROM Coastguard).
Miller, T. (2008). Cargo Claims: How They Are Caused and How To
Avoiod. UK P&I Club (CD-ROM Quarterly-Digital).
4. Rujukan dari karya terjemahan.
Nama penulis asli diketik paling depan, diikuti tahun penerbitan karya ash
diantara tanda kurung. Jika tahun tidak tercantum diketik "tanpa tahun",
Ketcrangan ditcrjcmahkan oleh, tahun penerjcmahan dalam kurung, judul
terjemahan, tempat penerbitan, nama penerbit, contoh:
Berg, A. & Muscat, R. (2002). Themzodinamica. Diterjemahkan oleh
Sediaoetama, A. D. (2010). Teori Dasar Termodinamika dan
Aplikasirrya, Jakarta: Bhratara Karya.

5. Rujukan dari skripsi, tesis, atau disertasi


Nama penyusun paling awal, diikuti tahun yang tercantum pada sampul
diantara tanda kurung, judul atau disertasi dicetak miring diikuti dengan
pernyataan Makalah, Tesis atau Disertasi, kemudian pernyataan tidak
diterbitkan diantara tanda kurung. Nama kota tempat perguruan tinggi, dan
nama perguruan tinggi dan nama fakultas serta, contoh:
Bakar, A. (2006). Arralisi.s Pengar7rh Alat Kecepatan Akrt Bomgkar
Mzrat Peti Kema.s Terhadap Biaya Opera.sional Kapal di
Pelabuhan SURABAYA. (Disertasi, yang tidak dipublikasikan).
SURABAYA: Univcrsitas Hasanuddin, Fakultas Teknik.
Jildiz, D. (2009). Streaming: Their Roles in Ship Stability. (Discrtasi yang
tidak dipublikasikan). Malmo: World Maritime University,
Maritime Education and Training.

6. Rujukan dari buletin


Nama penulis diikuti tahun penerbitan diantara tanda kurung, judul artikel
dicetak miring, kemudian nama Buletin, dan nomor terbitan, tahun
keberapa, dan halaman artikel, contoh:
Ridwan, M. G. (2008). Pelayaran dalam Per.spektif Ekonomi Global.
Buletin Pelaut, No. 2 . Tahun 3 .
US Coastguard Federal Register Marine (1990). Vapour Control System.
Final Rule, No. 55. 120.

7. Rujukan dari laporan


Nama laporan diketik paling awal, diikuti tahun diantara tanda kurung,
judul artikel dicetak miring, kota penerbitan, nama lembaga yang
mcncrbitkan (mcngeluarkan laporan), contoh:
Annualy World Shipping Report (2010). More Evidence in Container-
Dernand. UK: The Lloyd Center for Communication Programs.
8. Rujukan dari prosiding/risalah
Penulisan identitas rujukan dimulai dengan nama penulis, diikuti tahun
diantara tanda kurung, judul artikel dicetak miring. Diikuti kata "Dalam"
kemudian nama penyunting atau editor (kalau ada), nama
prosiding/risalah, nomor halaman artikel diantara tanda kurung, kota
tempat berlangsungnya kegiatan, dan lembaga penyelenggara, contoh:
Arm, Y. A. & Norry, K. (2008). Developing on Board Assessment fil,
Navigation Officer-, Dalam Dewanto, T. IMLA (24). Marceille:
International Maritime Lecturer Association (iMLA).

9. Rujukan dari makalah yang disajikan dalam seminar dan lokakarya


Nama penyusun diketik paling awal, diikuti tahun penyajian diantara tanda
kurung, judul makalah dicetak miring, diikuti pernyataan Makalah
disajikan dalam, lembaga penyelenggara, tempat, dan tanggal
penyelenggaraan, contoh:
Sastrodiwongso, T. (2011). Investigasi Kecelnkaan Lattt. Makalah
disajikan dalam Basic Investigation Course, KNKT, Surabaya, 23-
24 November 2011.

10. Rujukan dari media cetak (majalah, surat kabar)


a. Artikel karangan dengan nama penulis
Nama penulis diikuti tanggal, bulan, dan tahun penerbitan diantara
tanda kurung, judul artikel diketik dengan huruf besar pada setiap
awal kata cetak miring. Nama surat kabar, diakhiri dengan halaman
artikel diantara tanda kurang, contoh:
Alamsyah, A. (28 November 2010). Reformulasi Diklat Pelayaran
di Era Kecelakczan Laut. Kompas (4).
b. Artikel tanpa nama penulis
Nama surat kabar diketik paling awal, diikuti tanggal, bulan dan tahun
diantara tanda kurung, kemudian judul karangan diketik miring
dengan huruf besar-kecil dan diikuti dengan nomor halaman diantara
tanda kurung, contoh:
Kompas (3 Agustus 2010). Investigasi Terutui Prima Nusantarct.
Fajar (4).
Kompas (l November 2011). Penanganan Kasus KM. Kirana
Langgar UU Pelayaran. (16).
11. Rujukan dari dokumen resmi pemerintah
Nama lembaga penanggung jawab diketik paling awal, diikuti
dengan tahun diantara tanda kurung, judul Dolumen dicetak miring,
nomor dokumen, contoh:
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (2010). Pembentukan
Komite nasional pengawas mutu kepelautan Indonesia, nomor
KP 342 Tahun 2010.
Lampiran 1. Contoh Halaman Sampul

PATAH PADA KLEM KONTAINER


PADA MV. GUNUNG ANYAR I

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut (DP) Tingkat III

YANUAR PRATAMA
NIT. 14.00.XXX.001
AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIKLAT PELAUT TINGKAT III


POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA
TAHUN 2014
Lampiran 2. Contoh Halaman Judul

PATAH PADA KLEM KONTAINER


PADA MV. GUNUNG ANYAR I

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut (DP) Tingkat III

YANUAR PRATAMA
NIS. 14.00.XXX.001
AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIKLAT PELAUT TINGKAT III


POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA
TAHUN 2014
Lampiran 3. Contoh Pernyataan Keaslian

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Yanuar Pratama

Nomor Induk Siswa : 14.00.xxx.001

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III

Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul:

PATAH PADA KLEM KONTAINER PADA MV. GUNUNG ANYAR I

merupakan karya asli. Seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan
yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.
Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
yang ditetapkan oleh Politeknik pelayaran Surabaya.

SURABAYA, ..................................

Yanuar Pratama
Lampiran 4. Contoh Persetujuan seminar

PERSETUJUAN SEMINAR
KARYA ILMIAH TERAPAN

Judul : PATAH PADA KLEM KONTAINER


PADA MV. GUNUNG ANYAR I
Nama Taruna : Taufiq Irpasah
NIS : 14.00.000.001
Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III
Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diseminarkan

SURABAYA, .................................

Menyetujui:
Pembimbing 1 Pembimbing ii

Nama Nama
Pangkat (golongan) Pangkat (golongan)
NIP. NIP.

Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknika/Nautika

Nama
Pangkat(golongan)
NIP.
Lampiran 5. Contoh Halaman Pengesahan

PATAH PADA KLEM KONTAINER


PADA MV. GUNUNG ANYAR I

Disusun dan Diajukan Oleh:

YANUAR PRATAMA
NIS. 14.00.XXX.001
Ahli Nautika Tingkat III

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian KIT


Pada tanggal ............................

Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II

Nama Nama
Pangkat (golongan) Pangkat (golongan)
NIP. NIP.

Mengetahui:
Ketua Jurusan Direktur
POLTEKPEL SURABAYA

Nama Nama
Pangkat (golongan) Pangkat (golongan)
NIP. NIP.
Lampiran 6. Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Kami memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena
atas penelitian tentang Analisa Dwell Time dan Kinerja Operasional Penanganan
Petikemas di Terminal Petikemas Surabaya dan Terminal Petikemas Semarang
dapat dilaksanakan.
Penelitian ini dilaksanakan karena ketertarikan peneliti pada masalah yang
sering terlupakan dan tidak dianggap menjadi masalah, padahal justru faktor yang
sering diabaikan inilah yang menjadi salah faktor penghambat terwujudnya
performa yang balk dari suatu pelabuhan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif komparatif yang
ditekankan pada penggambaran dua objek penelitian dan membandingkannya.
Penelitian ini mendalami masalah dwell time dan kinerja operasional penanganan
pen kemas di TPK Surabaya dan TPK semarang. Peneliti telah melakukan
pengumpulan data kemudian melakukan interpretasi dan menyusun simpulan
sehingga tersaji fakta komprehensif sesuai tujuan penelitian.
Pada kesempatan ini disampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan, antara lain kepada:
1. Direktur Politeknik pelayaran Surabaya
2. General Manager Terminal Peti Kemas Surabaya beserta staf
3. General Manager Terminal Peti Kemas Semarang beserta staf

Demikian, semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat


peningkatan performa pelabuhan Indonesia.

Surabaya, Januari 2014

PENELITI
Lampiran 7. Contoh Abstrak

ABSTRAK

YANUAR PRATAMA, Analisis Dwell Time dan Kinerja Operasional


Penanganan Petikemas di Terminal Peti Kemas Surbaya dan Semarang.
Dibimbing oleh Riyanto dan Jumriani.
Sistem angkutan laut yang efisien dan dikelola dengan balk rnerupakan
faktor penting dalam persaingan ekonomi dan integritas nasional. Dalam dekade
terakhir ini, Indonesia masih dalam pusaran sistem dan biaya angkutan laut tinggi
sehingga hal ini mengurangi insentif untuk perdagangan nasional maupun
internasional. TPK yang paling besar di wilayah Timur Indonesia adalah TPK
Surabaya dan Semarang Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengetahui performa TPK Surabaya dan TPK Semarang dalam perspektif dwell
time yaitu mengetahui produktifitas dan kinerja pada TPK Surabaya dan
Semarang dalam persfektif dwell time rata-rata dan mengetahui performa dan
utilitas sarana penunjang penanganan petikemas untuk selanjutnya dilakukan
optimasi dwell time.
Penelitian dilaksanakan selama ± 8 minggu dengan dua lokasi penelitian
yaitu Terminal Petikemas Surabaya dan Semarang yang merupakan pelabuhan
yang memiliki TPK paling besar di Wilayah Timur Indonesia. Data primer
diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan pihak yang berhubungan.
Data sekunder diperoleh dari lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada
masyarakat pengguna data, dalam penelitian ini berupa Laporan Tahunan PT.
Pelindo.
Hasil penelitian ini menujukan bahwa rata-rata dwell time di Terminal
Petikemas Surabaya mencapai 3.9 hari dan TPK Semarang mencapai rata- rata 5.9
hari . Dimana jika dwell time terus meningkat tanpa ada pengupayaan lebih lanjut
dalam mengurangi angka dwell time ini, diperkirakan akan terjadi over capacity di
TPK Surabaya pada tahun 2016 dan tahun 2015 pada TPK Semarang.
Lampiran 8. Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR iv
PERNYATAAN KEASLIAN KIT v
ABSTRAK vi
ABSTRACT vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
DAFTAR ISTILAH xi
I. PENDAHULUAN ....
II. TINJAUAN PUSTAKA ....
III. ANALISIS DAN BAHASAN ....
IV. PENUTUP ....
Daftar Pustaka
Lampiran
Lampiran 9. Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman
2.1. Suhu Ruang Muat ...
4.4. Suhu Muatan Sesuai Jenis Muatan ...
4.5. Perubahan Suhu Sesuai Daerah Pelayaran Pada
Daerah Tropis Antara Bulan Juli dan September ...
Lampiran 10. Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman
2.1. Ruang muat ...
2.2. Alur Pemuatan Liquid Cargo ...
Lampiran 11. Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman
1. Instrumen Penelitian ...
2. Pedoman Wawancara ...
Lampiran 12. Contoh Daftar Arti Lambang dan Singkatan

DAFTAR SINGKATAN

Singkatan Arti
LPG : Liquid Petroleum Gas
LNG : Liquid Natural Gas
Lampiran 13. Contoh Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, A. (28 November 2010). Reforrnulasi Diklat Pelayar-an di Era


Kecelakaan Larrt. Kompas (4).

Alvarez J. F., Longva T., & Engebrethsen E. (2012). A Methodoloo to Assess


Vessel Berthing and Speed Optimization Policies. Journal Maritime
Economics & Logistic (online). (http://www.pal~zrayc-
iournals.com/meUjournal/vl2/n4/full/me120101 1 a.html.
Diakses pada tanggal 29 November 2012).

Ami, Y. A. & Norry, K. (2008). Developing on Board Assessment for Navigation


Officer, Dalam Dewanto, T. TMLA (24). Marceille: International
Maritime Lecturer Association (TMLA).

Aminuddin, R. (Ed.). (1990). Pengembangan Penelitian Kualitatif. Malang:


H1SKT Komisariat Malang dan YA3.

Annualy World Shipping Report (2010). More Evidence in Container Demand.


UK: The Lloyd Center for Communication Programs.

Bakar, A. (2006). Analisis Pengaruh Kecepatan Alat Bomgkar Muat Peti Kemas
Terhadup Biaya Opera.siorzal Kapal di Pelahuhan SURABAYA.
(Disertasi yang, tidak dipublikasikan). SURABAYA: Universitas
Hasanuddin, Fakultas Teknik.

Berg, A. & Muscat, R. (2002). Thermodinamica. Diterjemahkan oleh


Sediaoetama, A. D. (2010). Teori Dasar Termodinanzika dan
Aplikasinya, Jakarta: Bhratara Karya.

Callum, M. C. & Smith, M. V. (1999). Developing Mariner Assessment, A


Practical Manual For Assessment Developer. Seattle: US Coast Guard
Research and Development Centre.

Cotc, S. (2005). The New Role For Simulation In MET Distance Learning.
Canada: Congsber Maritime Simulation, Ltd.

Crellin, R. (r.crellin .G,ncl.ac.uk). (29 November 2012). Landscapes: Seacapes


Sailing Onwards. E-mail kepada Iwan Setiawan ([wan
setiawan(a)yahoo.co.id).
Evans, J. H., (2012). Ship Structural Design Concepts. The Sea 6th. Vol. 12. 3.
(45).

Griffith, A. T. (2008). Coordinating-, Ship and Port. Logistic Policy Analv.sis


(Online), Vol. 3, No. 1 (http://ship andpoc-t.ed.asu.edu/epaa/.
Diakses pada tanggal 12 November 2012).

Hakim H. (haeriahakim@indo.net. id). (1 Oktober 2012). Artikel


Tentang Pengaruh Bentuk Propeller Terhadap Efesien.si FO. E-mail
kepada Ali Sulaiman (sulaimanat shipping Lcvyahoo.co.id).

Jhonson C. J. & Wood F. D. (2010). Comtempotaty Logistics. Sea Transportation.


14`". (34).

Jildiz, D. (2009). Streaming: Their Roles in Ship Stability. (Disertasi yang tidak
dipublikasikan). Malmo: World Maritime University, Maritime
Education and Training.

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (2010). Pemhentukan Komite


Nasional Pengawas Mutu Kepelautan Indonesia, Nomor KP. 342 Tcthun
2010.

Kiliyanpilakkil, V.P., Meskhidze, N. (2 Desember 2012). Atmospheric Chemi,strv


and Phvsics, Deriving the Effect of Wind Speed on Clean Maritime
Aerosol Optical Properties Using the A-Train Satellites (online),
(http://www. atmos-chem-phys-discuss. net/ I 1 /4599/20 T 2/acpd-1 1-
45992012-discussion.html.
Diakses pada tanggal 3 Desember 2012).

Kobayashi, H. (2008a). Basic Knowledge and Practical Technique of Instructor


Using Simulator. Tokyo: Tokyo University of Marine Science and
Technology.

Kobayahsi, H. (2008b). Mariner's Function for Safe Navigation. Tokyo: Tokyo


University of Maritime Science and Technology.

Kompas (3 Agustus 2010). In vestigasi Teratai Prima Nusantara. Fajar (4).

Kompas (1 November 2012). Penanganan Kasus KM. Kirana Langgar UU


Pelayaran. (16).

Letheridge, S. & Cannon, C. R. (Eds.). (1980). Bilingual Education: Teaching


English As A Second Language. New York: Praeger.
Levinson, M. & McGreevey, W. P. (2006). The Box: How the Shipping Container
Make the World Smaller. Dalam M. Buvinic, M. A. Lycette. & W. P.
McGreevey (Eds.). Maritime Economics. New York: Routledge.

Maritime Training organization (2007), Marine Radio and Simulator. Academy of


Maritime Training (CD-ROM Coastguard).

Miller, T. (2008). Cargo Claims: How They Are Caused and How To Avoiod. UK
P&I Club (CD-ROM Quarterly-Digital).

Ridwan, M. G. (2008). Pelayaran dalam Perspektif'Ekonorni Global. Buletin


Pelaut, No. 2 . Tahun 3 .

Sastrodiwongso, T. (2012). Investigasi Kecelakaan Laut. Makalah disajikan


dalam Basic' Investigation Course, KNKT, Surabaya, 23-24 November
2012.

Smith, S. (2005). Developing Mariner Assessment, A Practical Manual Foil

Assessment Developer. Dalam Callum, M.C. & Smith M. V. (Eds.). Assessing


Seafarers. Seattle: US Coast Guard Research and Development Centre.

US Coastguard Federal Register Marine (1990). Vapour Control System. Final


Rule, No. 55. 120.

Wilson, D. (20 November 1995). Summary of Heat Transfer. B& W Discussion


List, (Online), (http://www.heat. edu. Diakses pada tanggal 22 November
2012).

Anda mungkin juga menyukai