POLITEKNIK TRANSPORTASI
SUNGAI DANAU DAN PENYEBERANGAN
PALEMBANG
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.......................................................... 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN ................................................... 2
C. NOMOR HALAMAN………………………………………. 34
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari kurikulum pada progam
Studi Diploma III Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan
pada Sekolah Tinggi Transportasi Darat yang harus diselesaikan dalam semester
VI disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi, dimana selama
PKL para Taruna diharuskan membuat Laporan Umum mengenai Angkutan
Sungai Danau dan Penyeberangan di Wilayah Kerja Dinas Perhubungan
setempat atau di lokasi UPT atau BUMN / BUMD Pelabuhan Penyeberangan di
seluruh wilayah Indonesia.
Hal ini mengacu pada kurikulum Program Diploma III Lalu Lintas Angkutan
Sungai Danau dan Penyeberangan, dimana dalam pelaksanaan PKL, tugas yang
dilakukan oleh Taruna sesuai dengan beban SKS adalah sebagai berikut :
sekunder maupun
3
2. TUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan, antara lain adalah :
a. Untuk mengembangkan cara berfikir Taruna/i agar bisa lebih cepat
dalam mengembangkan kemampuan dirinya;
b. Mengubah pola fikir Taruna/i tentang bagaimana lingkungan kerja
sebenarnya;
c. Untuk lebih memahami dan penerapan ilmu yang dimiliki dan
membandingkan antara teori dengan praktek;
d. Lebih dapat memahami konsep-konsep non akademis di dunia kerja
nyata;
e. Memperoleh peluang untuk dapat bekerja di perusahaan/instansi
tempat magang, setelah memperoleh ijazah Diploma III LLASDP
4
BAB II
TAHAPAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA
LAPANGAN
A. PERSIAPAN PKL
2. Waktu Pelaksanaan
Berdasarkan kurikulum yang ada waktu pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan adalah pada semester VI dan dilaksanakan dalam waktu ± 60
hari kalender .
5
a. Memiliki IP minimal 3,0 pada semester sebelumnya
Telahmenyelesaikan administrasi dan kewajiban lain
kepada penyelenggara Prodi D.III LLASDP.
b. Tidak memiliki tanggungan buku Perpustakaan dan Peralatan
Survey.
c. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan hasil pemeriksaan tim
kesehatan poliklinik atau dokter lain yang ditunjuk.
memadai dan telah terdapat pembinaan dari instansi terkait sebagai sarana
6
latihan kerja, serta ketersediaan data angkutan paling tidak untuk tiga
tahun terakhir sehingga dapat dijadikan objek penelitian bagi penulisan
Kertas Kerja Wajib dan selama lima tahun terakhir tidak menjadi lokasi
Praktek Kerja Lapangan.
Penetapan lokasi PKL dapat pula dilakukan dengan cara adanya hubungan
Kerjasama antara Pemerintah setempat dengan Balai Pendidikan dan
Pelatihan Transportasi Darat Palembang.
5. Pembagian Kelompok
Peserta PKL diatur dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan
3 - 6 orang peserta PKL sesuai dengan kompleksitas daerah lokasi PKL
sebagai lokasi penelitian. Setiap kelompok PKL harus mampu
mengorganisir kelompoknya masing-masing untuk membagi tugas dan
tanggung jawab dalam kegiatan yang berhubungan dengan pengumpulan
data dan penyusunan laporan kelompok yang meliputi potret kondisi
sistem transportasi di wilayah PKL khususnya kondisi operasional dan
permasalahan-permasalahan dalam pembinaan dan pengembangan
Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan.
6. Previsit
Previsit adalah kunjungan dari Balai Pendidikan dan Pelatihan
Transportasi Darat Palembang ke calon lokasi PKL dilaksanakan. Previsit
7
merupakan kegiatan awal dalam pelaksanaan PKL yang bertujuan untuk
melihat kesiapan daerah yang akan dijadikan lokasi pelaksanaaan PKL
dan untuk mengkoordinasikan dan sekaligus untuk membicarakan
permohonan kesediaan untuk menerima Taruna/i. Disamping itu kegiatan
ini juga bertujuan untuk menyiapkan data–data sekunder awal yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan PKL dengan harapan setelah Taruna
sampai ke daerah lokasi PKL tidak mendapatkan kendala atau hambatan
dalam pelaksanaan PKL.
a. Petugas Previsit
Petugas Previsit adalah Dosen pada Program Studi Diploma III
LLASDP atau pegawai Struktural atau Fungsional Balai Pendidikan
dan Pelatihan Transportasi Darat Palembang yang memahami
tentang pelaksanaan PKL. Petugas yang ditunjuk akan ditentukan
lebih lanjut oleh Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan
Transportasi Darat Palembang selaku Ketua Program Studi Diploma
III LLASDP.
b. Uraian Tugas
Tugas petugas yang melakukan Pre-visit adalah diantaranya :
Pelaksanaan previsit dengan rencana kegiatan sebagai berikut :
1) Pencarian data sekunder awal, melalui kunjungan ke instansi
terkait, seperti Dishub Kota/Kabupaten dan Penyelenggara
Pelabuhan Penyeberangan dan Bappeda Kota/Kabupaten.
Data sekunder awal tersebut minimal berupa Kondisi Umum
Sistem Transportasi di wilayah studi, berupa :
a) Jaringan Jalan
b) Jaringan Angkutan Laut
c) Jaringan Sungai dan Danau
d) Jaringan Angkutan Penyeberanga dapat dalam bentuk hard
copy maupun soft copy
2) Melakukan diskusi antara tim previsit dengan Dishub
Kota/Kabupaten dan Penyelenggara Pelabuhan
8
Penyeberangan tentang Kondisi Pelayanan Jasa Angkutan
Sungai Danau dan Penyeberangan, antara lain :
a) Sistem Pembinaan Angkutan (perizinan, tarif, asuransi)
b) Pembinaan Keselamatan Angkutan
c) Peraturan Daerah yang terkait tentang
kegiatan operasional moda ASDP
d) Pihak yang terkait dengan penyelenggaraan ASDP
e) Stakeholders angkutan sungai, danau dan
penyeberangan. Data tersebut dapat berupa
gambaran secara umum maupun data laporan
tahunan.
3) Mencari dan menentukan kepastian calon tempat pemondokan
dan rencana pemenuhan konsumsi bagi Taruna/i yang akan
melaksanakan PKL.
4) Pengolahan data yang telah didapat dan penyajian data
melalui rapat panitia PKL untuk penentuan Lokasi PKL.
5) Penentuan Lokasi PKL dan penyerahan data Sekunder kepada
peserta PKL (Kelompok PKL)
6) Melaporkan hasil kunjungan Pre-visit kepada Kepala Balai
Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat Palembang.
7) Ikut serta dalam memberikan pengarahan, persiapan dan
pembekalan kepada Taruna/i yang akan melaksanakan PKL
dalam kaitannya dengan hasil kunjungan Pre-visit di daerah
PKL
9
mempertimbangkan kondisi dan karakteristik aktivitas angkutan dan
wilayah. Kelompok PKL harus menyusun proposal peminjaman peralatan
survey yang kemudian diajukan kepada unit yang menanggungjawabi
peralatan survey pada Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat
Palembang. Peralatan akan dipinjamkan dengan jenis dan jumlah sesuai
dengan ketersediaan yang ada.
B. PELAKSANAAN PKL
Praktek Kerja Lapangan dilakukan kurang lebih selama 2 (dua) bulan, dimulai
dari bulan April hingga Mei. Selama pelaksanaan PKL, kegiatan taruna
pelaksana PKL akan dipantau oleh Panitia penyelenggaraan PKL melalui Dosen
Pembimbing PKL yang akan berkunjung ke tempat pelaksanaan PKL sebanyak
3 (tiga) kali untuk memantau perkembangan pelaksanaan PKL serta membantu
apabila ada hal-hal yang menjadi kendala selama pelaksanaan PKL.
1. Pelaksanaan Pembimbingan I
Dalam kunjungan pertama ini, tugas Dosen Pembimbing di antaranya:
a. Mengantar taruna ke tempat lokasi PKL.
b. Menyampaikan kepada instansi lokasi PKL tentang:
durasi pelaksanaan PKL
metode pelaksanaan PKL (magang kerja dan penelitian)
rencana pembimbingan selama PKL
penilaian disiplin taruna selama pelaksanaan PKL
menyerahkan pengawasan taruna kepada Pejabat
Pembimbing Lapangan selama pelaksanaan PKL
c. Pengecekan pemondokan dan akomodasi lainnya bagi peserta PKL
d. Penentuan target pada pelaksanaan pembimbingan berikutnya.
2. Pelaksanaan Pembimbingan II
Kunjungan pembimbing ke-II dilaksanakan paling cepat 2 (dua) minggu
dan paling lambat 3 (tiga) minggu setelah peserta PKL telah
melaksanakan kegiatan PKL. Dalam kunjungan kedua ini, tugas Dosen
Pembimbing diantaranya:
a. Melihat langsung pelaksanaan magang kerja oleh peserta PKL
b. Mengumpulkan informasi mengenai jalannya
12
pelaksanaan magang kerja kepada instansi lokasi PKL
c. Memeriksa jurnal magang kerja yang ditulis oleh peserta PKL
d. Menemu kenali kendala dan permasalahan magang kerja serta
memberikan saran solusi terhadap kendalan tersebut
e. Meminta informasi kepada pejabat pembimbing lapangan tentang
perilaku dan kedisiplinan peserta PKL
f. Memeriksa hasil pengumpulan data
g. Memberikan pertimbangan mengenai rencana pemilihan
topik penelitian KKW
h. Pengecekan pemondokan dan akomodasi peserta PKL
i. Menentukan rencana kegiatan dan target untuk pelaksanaan PKL
selanjutnya
j. Menyampaikan rencana jadwal bimbingan selanjutnya
k. Menyusun dokumentasi pelaksanaan bimbingan
l. Mengisi formulir pelaksanaan bimbingan
4. Pelaksanaan Pembimbingan IV
Kunjungan pembimbing ke-IV dilaksanakan pada masa akhir pelaksanaan
PKL. Pada Kunjungan IV, Tugas Dosen Pembimbing PKL
14
h. Meminta penilaian disiplin taruna selama pelaksanaan PKL kepada
pejabat yang ditunjuk sebagai pembimbing lapangan
i. Menjadi narasumber pada acara pemaparan hasil pelaksanaan PKL
oleh peserta PKL di depan pimpinan instansi serta
j. Pamitan kepada pimpinan instansi dan menyampaikan cindera mata
dari BPPTD Palembang apabila diperlukan
k. Menyusun dokumentasi pelaksanaan bimbingan
l. Mengisi formulir pelaksanaan bimbingan
5. SEMINAR PKL
Pelaksanaan Seminar PKL dilaksanakan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan oleh Prodi Diploma III
LLASDP dengan beranggotakan Dosen- dosen Pembimbing
PKL serta Dosen-dosen Penguji PKL yang telah ditentukan
sebelumnya.
BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Selain sebagai wawasan dan gambaran bagi Taruna mengenai kegiatan yang
akan mereka lakukan jika sudah terjun ke dunia kerja. Dengan pola melebur
15
ini diharapkan juga Taruna dapat menghasilkan Kertas Kerja Wajib yang
memang berhubungan langsung dengan keadaan yang terjadi di Lapangan.
Sekaligus diharapkan taruna dapat lebih jeli membaca dan mengangkat
permasalahan yang terjadi dengan cara menganalisa langsung hal-hal yang
menjadi faktor munculnya permasalahan tersebut.
3. sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pengukuran kapal sungai dan danau
b. Penerbitan surat pendaftaran kapal dan pemasangan
tanda pendaftaran kapal
f. Penjadwalan kapal
16
k. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan harian,
migguan dan bulanan
l. Penataan pola tambat kapal di dermaga
m. Pengawasan kegiatan operasional di pelabuhan
n. Sosialisasi dan penyuluhan keselamatan pelayaran
o. Survey sarana dan prasarana
B.. PENELITIAN
1. Bagan Alir
IDENTIFIKASI MASALAH
PENGUMPULAN DATA
PRIMER SEKUNDER
DATA SURVEY
VALIDASI DATA
ANALISIS DATA
18
REKOMENDASI
2. Pengumpulan Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder didapat dari instansi-instansi yang
mempunyai keterkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan
pelaksanaan survey-survey angkutan sungai danau dan penyeberangan,
tara lain :
BAB IV
PENULISAN LAPORAN KELOMPOK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
C. Ruang Lingkup Penelitian
D. Waktu dan Tempat Penelitian
22
E. Metode Pengumpulan Data
F. Sistematika Penulisan
4. Komoditi Daerah
5. Perekonomian, Industri dan Perdagangan
6. Kondisi Umum Sistem Transportasi (Tataran Transportasi
Lokal), Meliputi : Angkutan Jalan, Angkutan Laut,
Angkutan Sungai dan Danau, Angkutan Penyeberangan,
Angkutan Kereta Api.
B. Kondisi Pelaksanaan ASDP
1. Instansi Pembina Bidang ASDP
2. Sarana
3. Prasarana
4. Jaringan
5. Pembinaan Angkutan
a. Sertifikasi dan Registrasi
b. Perizinan
c. Tarif
d. Asuransi
e. Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun
BAB III
A. Landasan Hukum
B. Teori Tentang Aplikasi/Permasalahan
23
BAB IV
Permasalahan Umum dan Analisa Data
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
2) Metode Questionaire/angket
24
metode ini disebut juga sebagai metode wawancara tertulis/tidak
langsung. Data yang diperoleh berupa data kualitatif dan umumnya
sangat akurat serta dapat dipertanggungjawabkan.
3) Metode Perhitungan
Dalam metode ini surveyor mencacah/menghitung jumlah obyek
dalam suatu kurun waktu tertentu dengan menggunakan alat bantu
(misal : counter, dll) ataupun dengan bantuan garis lurus (untuk
4) Metode pengukuran.
Dalam metode ini pendataan dilakukan dengan
pengukuran yang menggunakan peralatan survei seperti
:
a) Theodolit.
b) Echosounder
c) Waterpass
d) Alat pengukuran pasut air
e) Dll
5) Metode Observasi:
Dalam metode ini surveyor mengamati kondisi obyek dengan
25
menggunakan panca inderanya. Data yang diperoleh berupa
data kualitatif dan data kuantitatif dan umumnya kurang
akurat serta kurang dapat dipertanggung jawabkan.Metode
ini juga amat sederhana dan membutuhkan sumber daya yang
sedikit namun diperlukan ketelitian untuk mengamati obyek
secara seksama dalam jangka waktu tertentu.
2. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah
dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk
publikasi. Metode yang digunakan adalah :
3. Teknik Sampling
a. Random Sample, umumnya digunakan untuk survey jenis kapal.
Persentase yang digunakan untuk masing-masing populasi sekitar
13 s/d 14 %
b. Port Survey and sample, umumnya dilakukan dengan teknik
kombinasi antara jumlah kapal yang beroperasi dan inflow atau
out-flow harian pada pelabuhan. Perhatian khusus dilakukan
terhadap trafik yang terjadi antara dua pelabuhan yang dipilih
c. Check-point survey, methode O/D survey digunakan untuk
mengestimasi jumlah dan pola dari trafik angkutan bila data yang
tersedia tidak lengkap.
29
BAB IV
TATA CARA PENULISAN
Apabila harus menggunakan kertas khusus, seperti kertas grafik, kertas kalkir
30
untuk gambar, dan sejenisnya maka penggunaannya diperbolehkan.
h. Tepi kiri pengetikan berjarak 4 cm. pinggir kanan berjarak 3 cm, atas
berjarak 3 cm dan bawah berjarak 3 cm.
i. Setiap pengetikan bagian diikuti judul bagian di bawahnya dan selalu
dimulai pada halaman baru.
j. Sub bagian pada bagian bawah halaman harus mempunyai sekurang-
kurangnya dua baris kalimat dibawahnya sebelum pindah ke halaman
berikutnya.
k. Setiap tabel harus secara utuh berada pada satu halaman, jika
menggunakan tabel panjang, dapat dipenggal, tetapi harus diberi nomor
kolom.
Penomoran halaman tidak diberi imbuhan apa pun. Jenis nomor halaman ada
dua macam, yaitu angka romawi kecil dan angka latin.
1. Angka Romawi Kecil
2. Digunakan untuk bagian awal KKW kecuali Halaman Sampul.
3. Letak: simetris di tengah (center) bawah kertas dan 3 cm dari tepi bawah
kertas Angka Latin
4. Digunakan untuk bagian isi KKW.
5. Letak: sudut kanan atas; 1,5 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm dari tepi
kanan kertas.
6. Persamaan matematika lebih baik ditulis dalam bentuk yang lazim dalam
matematika walaupun dalam satu baris. Semua persamaan matematika
ditulis dengan tabulasi 1,5 cm dari kiri dan harus mempunyai nomor yang
diletakkan di sebelahnya dan rata kanan terhadap batas kanan pengetikan.
Contoh:
C = 2CTq
(2.1)
W = w1 – w2
(2.2)
31
Keterangan: 2 artinya persamaan atau ditulis pada bab 2, sedangkan 1
artinya persamaan itu adalah persamaan matematika pertama yang
ditulis pada bab tersebut.
BAB I
A. JUDUL SUB BAB
1. Subbab Derajat Kesatu
a. Subbab Kedua Butir yang Pertama
b. Subbab Derajat Kedua Butir yang Kedua
1) Subbab Derajat Ketiga Butir yang Pertama
2) Subbab Derajat Ketiga Butir yang Kedua
a) Subbab Derajat Keempat Butir yang Pertama
b) Subbab Derajat Keempat Butir yang Kedua
32
b) Subbab Derajat Keempat Butir yang Kedua
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan penelitian
(bahan referensi) dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir penulis
pertama. Sedapat mungkin tidak menggunakan modul namun mencari ke
sumber aslinya. Tidak boleh mencantumkan pendapat seseorang secara lisan
namun harus dalam bentuk tulisan ilmiah. Penyusunannya dan penulisannya
yaitu :
1. Untuk buku : Nama Penulis (tanpa gelar), tahun terbit, Judul Buku, jilid,
terbitan ke, nomor halaman yang diacu (kecuali kalau seluruh buku),
Nama Penerbit dan Kotanya.
2. Istilah baru
Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat
digunakan asal konsisten. Pada penggunaan yang pertama kali perlu
diberikan padanannya dalam bahasa asing (dalam kurung). Kalau banyak
sekali menggunakan istilah baru, sebaiknya dibuatkan daftar istilah
belakang.
3. Kutipan
Kutipan ditulis dalam bahsa aslinya, kalau lebih dari tiga baris diketik satu
spasi dan kalau kurang dari tiga baris, dua spasi, diketik menjorok ke
dalam, tidak diterjemahkan namun boleh dibahas sesuai dengan kata-kata
penulis.
4. Kata arab
Transiterasi mengikuti SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan
Nasional.
DIREKTUR POLITEKNIK
34
TRANSPORTASI SUNGAI DANAU DAN
PENYEBERANGAN PALEMBANG
35
FORMULIR KEGIATAN HARIAN
PESERTA PRAKTEK KERJA
LAPANGAN
NAMA : ……………………………………………………………….
NPT : ……………………………………………………………….
INSTANSI PKL : ……………………………………………………………….
BAGIAN/BIDANG : ……………………………………………………………….
………………………………..
NIP. …………………………...