PEDOMAN PELAKSANAAN
PUM
(PROYEK USAHA MANDIRI)
OLEH:
TIM PENYUSUN
PAYAKUMBUH
2021
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
PEDOMAN PELAKSANAAN
PROYEK USAHA MANDIRI
(PUM)
Disetujui oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
melimpahkan rakhmat dan hidayahNya, sehingga buku pedoman penulisan laporan
PUM ini dapat selesai. Buku pedoman penulisan laporan PUM ini disusun dengan
maksud untuk menjadi pedoman bagi Dosen Pembimbing dan Mahasiswa dalam
penyusunan laporan yang berkualitas sesusai dengan kaidah-kaidah ilmiah, yang
lazim dianut dalam penyusunan karya keilmuan. Penyusunan buku ini juga
dimaksudkan sebagai salah satu ujut komitmen institusi dalam melaksanakan
penjaminan mutu (quality assurance), khususnya dalam bidang akademik, yang
tujuan akhirnya adalah untuk melahirkan lulusan yang berkualitas, unggul, dan
mampu bersaing di tengah kompetisi global.
Terdapat beberapa perubahan dibandingkan Pedoman PUM Tahun 2019,
antara lain : Besaran UMP Sumatera Barat sebagai dasar perhitungan hidup layak
(berlaku untuk Tahun 2021), upah tenaga kerja, besaran NJOP TKP Tanjung Pati
dan cara perhitungan untuk mendapatkan IRR Rencana Bisnis.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami
sampaikan Tim Penyusun Buku Panduan PUM yang dengan tekun dan sungguh-
sungguh menyusun dan menyiapkan naskah buku ini. Ucapan terima kasih juga
kami sampaikan pada semua pihak yang telah ikut membantu kelancaran
penyusunan dan penerbitan buku ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan
pahala yang berlebih atas semua jasa yang telah Bapak Ibu korbankan. Semoga
Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa merakhmati dan meridoi upaya kita, untuk
terus meningkatkan kualitas akademik dari waktu ke waktu. Amin
Ketua Jurusan
i
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1. Filosofi PUM ...................................................................... 1
1.2. Visi ................................................................................... 2
1.3. Misi .................................................................................. 2
1.4. Tujuan .............................................................................. 2
1.5. Sasaran ............................................................................. 3
1.6. Manfaat ............................................................................. 3
ii
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
LAMPIRAN ........................................................................................ 58
iii
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Usia ekonomis beberapa alat untuk pekerjaan lapangan pada
luasan 1000 m² .......................................................................... 18
iv
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Contoh penulisan kulit depan dan kulit dalam proposal .................. 58
2. Contoh penulisan halaman persyaratan proposal ........................... 59
3. Contoh penulisan halaman pengesahan proposal ........................... 60
4. Contoh penulisan kulit depan dan kulit dalam laporan .................... 61
5. Contoh penulisan halaman persyaratan laporan ............................ 62
6. Contoh penulisan halaman pengesahan laporan ............................ 63
7. Contoh penulisan halaman panitia ujian ....................................... 64
8. Contoh penulisan kata pengantar ................................................. 65
9. Contoh pengetikan daftar isi ........................................................ 66
10. Contoh pengetikan daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran . 67
11. Contoh penulisan judul bab, sub bab dan sub sub bab ................... 68
12. Contoh penulisan tabel dan gambar .............................................. 69
13. Contoh penulisan lampiran........................................................... 70
14. Contoh halaman depan naskah seminar ........................................ 71
v
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
I. PENDAHULUAN
1
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
1.2. Visi
Visi dari mata ajaran Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini adalah ” Menghasilkan
sumber daya manusia yang memiliki jiwa wirausaha, mandiri , dan berkepribadian ”
1.3. Misi
Misi dari mata ajaran Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini adalah ” Menghasilkan
peserta didik yang memiliki keterampilan usaha, disiplin, dan bertanggung jawab”
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan mata ajaran Proyek Usaha Mandiri
(PUM) ini adalah agar mahasiswa :
1. Mampu membuat usulan proyek usaha (proposal) yang prospektif dengan
akurat
2. Mampu menjalankan proyek sesuai dengan rencana (proposal)
2
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
1.4. Sasaran
Sasaran yang ingin diperoleh dari kegiatan mata ajaran Proyek Usaha
Mandiri (PUM) ini adalah dihasilkannya lulusan Jurusan Budi Daya Tanaman
Perkebunan yang dapat berwirausaha di bidang perkebunan secara mandiri
sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya atau orang lain.
1.5. Manfaat
Manfaat yang ingin diperoleh dari kegiatan mata ajaran Proyek Usaha
Mandiri (PUM) ini adalah :
1. Memberikan keterampilan pada mahasiswa dalam melakukan suatu kegiatan
2. Membentuk sikap/kepribadian mahasiswa yang disiplin, kreatif, inovatif dan
bertanggung jawab.
3. Menghasilkan jiwa wirausaha dalam diri mahasiswa
4. Memahami konsep dasar pembuatan Rencana Bisnis
5. Sebagai modal/bekal kerja bagi mahasiswa setelah menyelesaikan studinya
3
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
4
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
5
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
6
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
7
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
8
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
3. Jurusan dapat meminta dosen lain untuk menjadi dosen penguji pengganti
apabila dosen penguji yang telah ditentukan tidak hadir.
4. Apabila dosen pembimbing tidak bisa hadir dengan alasan yang dapat diterima,
maka ujian PUM ditunda. Dosen Pembimbing yang tidak dapat menguji, atau
berhalangan dalam jangka waktu lama, maka Jurusan akan menunjuk dosen
pengganti
4. Materi yang akan dinilai dalam pelaksanaan ujian PUM adalah kelengkapan dan
teknis penulisan laporan, penguasaan materi teknis dan manajemen
5. Lama pelaksanaan ujian adalah 120 menit dengan kegiatan ujian sebagai
berikut;
a. Pembukaan oleh Ketua Tim Penguji
b. Persentasi materi PUM oleh mahasiswa yang akan diuji
c. Tanya jawab antara Dosen Penguji dengan Mahasiswa yang akan diuji
d. Sidang Tim Penguji
e. Pemberitahuan nilai hasil ujian dan pengarahan dari Dosen Penguji.
f. Penutup oleh Ketua Tim Penguji
8. Pelaksanaan Ujian PUM harus tercatat dalam Berita Acara Pelaksanaan Ujian
PUM.
9. Mahasiswa dinyatakan lulus apabila memperoleh nilai minimal C, sedangkan
mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus, akan melakukan ujian susulan melalui
berbagai pertimbangan
2.4. Perbaikan dan Pengumpulan Laporan akhir PUM (Pasca Ujian PUM)
1. Memperbaiki isi dan teknis penulisan laporan PUM sesuai dengan petunjuk dan
koreksi Tim Dosen Penguji pada saat ujian PUM.
9
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
2. Laporan PUM yang telah direvisi akan dinilai dan disahkan oleh tim Dosen
Penguji yang diketahui oleh Ketua Jurusan.
3. Laporan dijilid dengan warna cover : Hijau
4. Laporan dikumpulkan 4 exlempar (1 exp untuk perpustakaan, 1 exp untuk
jurusan, 1 exp untuk pembimbing, dan 1 exp untuk mahasiswa) dan soft copy
laporan akhir PUM (file Word dan atau Excel).
10
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Tata cara penulisan Proposal, Bahan Seminar dan Laporan PUM di Jurusan
Budi Daya Tanaman Perkebunan mengacu pada Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
yang dikeluarkan oleh Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
− KULIT LUAR
− KULIT DALAM
- HALAMAN PERSYARATAN
− HALAMAN PENGESAHAN
− KATA PENGANTAR
− DAFTAR ISI
− DAFTAR TABEL
− DAFTAR GAMBAR
− DAFTAR LAMPIRAN
− I. PENDAHULUAN
− II. TINJAUAN PUSTAKA.
− III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Ruang lingkup proyek
3.2. Bahan dan Alat.
3.3. Pelaksanaan Proyek.
3.4. Jadwal Pelaksanaan Proyek
− IV. RENCANA PEMBIAYAAN
4.1. Biaya Alat
4.2. Biaya Bahan
4.3. Biaya Tenaga kerja
4.4. Biaya lain-lain
4.5. Analisis Pendapatan
− DAFTAR PUSTAKA.
− LAMPIRAN
11
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Warna kulit Proposal PUM adalah Hijau. Judul ditulis di bagian atas
dengan huruf kapital, di bawah judul ditulis kata Proposal Proyek Usaha
Mandiri, disusul oleh dan nama mahasiswa serta NPM. Setelah itu
Simbol/Logo Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dan di bawahnya diikuti
dengan tulisan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh serta tahun
pembuatan proposal (Lihat Lampiran 1). Kulit dalam sama dengan kulit luar,
hanya saja jenis kertas yang digunakan adalah kertas A4 (putih).
Halaman persyaratan sama dengan kulit dalam tetapi tidak punya lambang
perguruan tinggi. Pada halaman persyaratan ada kalimat yang berbunyi : "Sebagai
salah satu syarat untuk melaksanakan Proyek Usaha Mandiri pada Program Studi
Budi Daya Tanaman Perkebunan Jurusan Budi Daya Tanaman Perkebunan
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh" (Lampiran 2).
12
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
- Terima kasih kepada pihak yang telah memberikan sumbangan moril maupun
materil.
Contoh penulisan kata pengantar dapat dilihat pada Lampiran 8.
Pengetikan daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar pustaka, daftar
lampiran dan judul bab, dan lampiran diketik dengan huruf kapital. Untuk sub bab,
huruf pertama dari setiap kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali dalam sub bab
tersebut terdapat kata penghubung seperti kata “dan”, “dengan”, “yang”,
sedangkan untuk sub sub bab hanya huruf pertamanya saja yang ditulis dengan
huruf kapital, lainnya huruf kecil semua.
Tulisan DAFTAR ISI diletakkan di tengah-tengah, berjarak 3 spasi di atas
kata halaman yang diketik dengan rata kanan. (Lihat Lampiran 9).
Daftar Tabel memuat semua judul tabel yang terdapat dalam Proposal
maupun Laporan berikut halaman tabelnya. Daftar Tabel diketik seperti mengetik
Daftar Isi, dengan huruf kapital. Nomor tabel dimulai dari awal sampai akhir. Kata
“Nomor” (di sebelah kiri) dan kata “Halaman” (di sebelah kanan) berjarak 3 spasi
di bawah Daftar Tabel. Jarak dari nomor ke tabel pertama adalah 2 spasi, dan jarak
antara judul tabel dengan judul tabel berikutnya 1,5 spasi, sedangkan jarak baris
dalam judul tabel yang sama adalah 1 spasi. Judul tabel dalam daftar tabel harus
sama dengan judul tabel dalam teks. Nomor tabel dimulai dari angka satu dan
setiap nomor diberi titik, dan setelah itu diikuti oleh judul tabel. Judul tabel, hanya
huruf awalnya saja yang huruf kapital, sedangkan yang seterusnya menggunakan
huruf kecil (kecuali kata-kata yang memang seharusnya menggunakan huruf awal
kapital, seperti nama kota dan lain-lain). Akhir dari setiap judul tabel dihubungkan
dengan titik-titik dengan nomor halaman dimana tabel tersebut dapat dijumpai
dalam teks (Lihat Lampiran 10).
Seperti halnya Daftar Tabel, Daftar Gambar memuat semua judul gambar
yang ada dalam teks proposal. Gambar terdiri dari grafik, peta dan foto. Nomor
13
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
gambar dimulai dari satu. Tata cara penulisan Daftar Gambar sama dengan tata
cara penulisan Daftar Tabel (Lihat Lampiran 10).
Tata cara penulisan Daftar Lampiran sama dengan tata cara penulisan Daftar
Tabel dan Daftar Gambar (Lihat Lampiran 10).
3.10. Pendahuluan
14
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
dimasukkan. Penulis hanya merangkai pendapat atau hasil penelitian orang lain,
bukan mengemukakan pendapatnya sendiri.
b d
1 2 3
Keterangan :
a = 2,7 m
b = 9m
c = 10 m
d = 10 m
Jarak antar bedengan, antara bedengan dengan tepi lahan = 0,5 m
= Bedengan (1, 2 dan 3)
Luas lahan efektif = luas seluruh bedengan
= (a x b x 3) m2
= (2,7 x 9 x 3) m2 = 72,9 m2.
Luas lahan PUM = luas lahan keseluruhan
= (c x d) m2
= (10 x 10) m2 = 100 m2.
15
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
D. Jadwal Pelaksanaan.
Berisikan tentang jadwal pelaksanan kegiatan dari awal sampai akhir yang
disertakan rincian waktu untuk setiap kegiatan.
Dalam bab ini dijelaskan mengenai Rencana Anggaran Biaya Proyek yang
meliputi Biaya Alat, Biaya Bahan, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Lain-Lain, Rekapitulasi
Biaya serta Analisa Biaya dan Pendapatan
A. Biaya alat
Untuk menghitung biaya alat ketentuannya adalah sebagai berikut :
a. Biaya alat = Jumlah alat yang digunakan x harga satuan
b. Alat yang digunakan dihitung penyusutannya saja (dihitung berdasarkan
yang digunakan saja selama lama PUM, walaupun alat tersebut
digunakan hanya dibagian awal kegiatan PUM). Contoh : Alat cangkul
yang digunakan hanya untuk pembersihan lahan yang hanya digunakan
selama 1 minggu, maka penggunaan cangkul dianggap digunakan
selama kegiatan PUM (misal 4 bulan untuk kegiatan Budidaya Tanaman
Jahe).
c. Memperhatikan usia ekonomis alat dan kapasitas kerja alat terhadap
luasan yang diusahakan.
d. Nilai sisa alat untuk menghitung biaya penyusutan adalah Rp 0,-
e. Ketentuan dalam penyusunan kebutuhan alat dapat dipedomani tabel
usia ekonomis alat-alat seperti terlihat dalam Tabel 1 dan Tabel 2.
f. Untuk traktor/mini traktor dihitung sebagai HKM (1 HKM setara dengan
20 HKO), atau sewa.
16
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
KEGIATAN DI LAPANGAN
Tabel 1. Usia ekonomis beberapa alat untuk pekerjaan lapangan pada luasan
1.000 m².
17
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
KEGIATAN DI PEMBIBITAN
Tabel 2. Usia Ekonomis beberapa alat untuk pekerjaan pembibitan pada
luasan 1.500 m².
Usia Ekonomis (tahun)
*)
4 bulan 1 2 3 5
Ember Cangkul Perajang temb Knapsack Sprayer Mesin Sprayer
Gunting Parang Sejenisnya Linggis Sejenisnya
Sejenisnya Sekop Dodos
Garu Gerobak
Hand Sprayer Sejenisnya
Gembor
Sejenisnya
*)
: Usia ekonomis sekali pakai, tergantung lama usaha PUM
Keterangan Tabel 2 :
- Untuk alat-alat yang tidak termasuk dalam tabel di atas, penentuan usia
ekonomisnya dapat diperkirakan sendiri berdasarkan kesamaan jenis alat.
- Cara perhitungan : Misalnya kebutuhan knapsack sprayer untuk Pembibitan
Tanaman Kakao seluas 100 m² selama 4 bulan adalah 100/1.500 x 4/36 x 1
buah = 0.007 buah.
- Angka 1.500 m2 di atas adalah luasan usia ekonomis alat di pembibitan
(artinya suatu alat akan rusak setelah mencapai usia ekonomisnya apabila
digunakan untuk luasan 1.500 m2 di pembibitan). Angka 1.500 m2 ini
merupakan ketentuan Jurusan Budi Daya Tanaman Perkebunan Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh.
- Ketentuan tersebut hanya berlaku di Jurusan Budi Daya Tanaman Perkebunan.
Contoh penyajian kebutuhan biaya alat pada kegiatan Budidaya Tanaman Jahe
Tabel 3. Rencana kebutuhan biaya alat Budidaya Tanaman Jahe pada luasan 100
m² selama 4 bulan.
Jumlah Harga Biaya
No Nama Bahan Satuan
Kebutuhan Satuan (Rp) (Rp)
1 Cangkul *) Buah 0,03 50.000 1.500
2 Parang *) Buah 0,03 40.000 1.200
3 Kored *) Buah 0,03 30.000 900
4 Ember o) Buah 0,10 10.000 1.000
5 Keranjang o) Buah 0,10 15.000 1.500
7 Knapsack Sprayer***) Buah 0,01 300.000 3.000
Jumlah 9.100
o)
Keterangan : usia ekonomis sekali pakai (Lama Usaha PUM = 4 bulan)
*) usia ekonomis 1 tahun
***) usia ekonomis 3 tahun
18
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Keterangan Tabel 3 :
- Alat habis pakai adalah alat yang setelah dipakai setelah kegiatan PUM
diperkirakan sudah tidak mempunyai harga sisa lagi, contoh : Ember. Dengan
demikian usia ekonomis Ember = lama usaha PUM. Bila lama usaha PUM-nya 4
bulan, maka usia ekonomis Ember = 4 bulan, sedangkan bila lama usaha PUM-
nya 5 bulan, maka usia ekonomis Ember = 5 bulan.
B. Biaya bahan
Untuk perhitungan biaya bahan ditentukan berdasarkan :
“ Jumlah bahan yang terpakai x harga per satuan “
Contoh penyajian biaya bahan pada kegiatan Budidaya Tanaman Jahe
Tabel 4. Rencana kebutuhan bahan usaha Budidaya Tanaman Jahe pada luasan
100 m² selama 4 bulan.
Keterangan Tabel 4 :
- Penulisan satuan sesuai dengan petunjuk penulisan satuan standar
Nasional/Internasional (huruf kecil semua).
- Penulisan jumlah bahan disamakan desimalnya, bila salah satu jumlahnya ada
yang dua desimal, maka yang lain juga dua desimal.
- Penulisan nilai rupiah, baik harga satuan maupun biaya, menggunakan 0 (nol)
desimal dan rata kanan. Untuk nilai yang ribuan, diberi pemisah ribuan berupa
titik.
19
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Jumlah Biaya
No Kegiatan Satuan Upah (Rp)
Kebutuhan (Rp)
1 Persiapan lahan HKO 4.2 75.000 315.000
2 Penanaman HKO 1.4 75.000 105.000
3 Pemupukan HKO 1.0 75.000 75.000
4 Penyulaman HKO 0.4 75.000 30.000
5 Penyiangan HKO 1.2 75.000 90.000
Jumlah 615.000
Sumber : Laporan PUM (Rudi Gunawan, 2019)
20
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Keterangan Tabel 5 :
- Dalam menentukan harga (baik harga alat, harga bahan, upah tenaga kerja,
sewa lahan maupun harga tanah) disesuaikan dengan harga yang berlaku di
pasaran, sehingga rencana biaya yang akan dikeluarkan sesuai dengan
kenyataan.
- Bila estimasi harga alat, harga bahan, upah tenaga kerja, sewa lahan dan harga
tanah, terlalu tinggi, sebenarnya hal itu bukan merupakan masalah yang serius.
Sebab pada dasarnya kelebihan biaya tersebut merupakan tindakan hati-hati
dalam melakukan analisa biaya, sehingga diharapkan dalam pelaksanaan
nantinya jumlah biaya seluruhnya tidak melebihi dari rencana biaya yang sudah
dibuat, bahkan kalau bisa justru menjadi lebih rendah (akibatnya keuntungan
menjadi lebih besar).
- Oleh karena itu, estimasi harga-harga biaya tersebut jangan terlalu rendah,
karena akan menyebabkan realisasi biaya-biayanya menjadi lebih besar dari
yang sudah direncanakan.
- Sebaliknya dalam memberikan estimasi jumlah produk dan harga produk,
usahakan sesuai dengan perkiraan riil produk dan perkiraan harga pasar pada
saat panen nantinya (walaupun sulit ditentukan), untuk itu dalam memberikan
estimasi harga produk sebaiknya direndahkan sedikit dari harga pasar yang
berlaku saat ini.
D. Biaya lain-lain
Urut-urutan biaya lain-lain adalah sebagai berikut :
a. Sewa tanah lahan, dalam hal ini untuk sewa lahan di lingkungan Tanjung
Pati= Rp. 1.000.000,- per ha per tahun
b. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) = 0,5% x 20% x ((luas tanah x harga tanah)
– Rp 10.000.000). Pengurang Rp 10.000.000 merupakan NJOP TKP (Nilai Jual
Obyek Pajak Tidak Kena Pajak) untuk lahan Kelompok C (seperti lahan di
Tanjung Pati). Sedangkan luas tanah x harga tanah = NJOP (Nilai Jual Obyek
Pajak)
c. Harga tanah di Tanjung Pati rata-rata = Rp. 200.000,- per meter persegi
d. Transportasi pembelian bahan (jumlahnya diperkirakan saja)
e. Transportasi pemasaran hasil (jumlahnya diperkirakan saja)
21
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
f. Biaya tak terduga ditetapkan 10% dari seluruh biaya (biaya alat + biaya
bahan + biaya tenaga kerja + sewa lahan + PBB + transportasi pembelian
bahan + transportasi pemasaran hasil)
g. Bunga modal = 15% per tahun dari seluruh biaya (biaya alat + biaya bahan +
biaya tenaga kerja + sewah tanah + PBB + transport pembelian bahan +
transport penjualan hasil + biaya tak terduga) x lama usaha
22
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
23
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
G. Analisis pendapatan
Cara melakukan analisis pendapatan adalah sebagai berikut :
a. Menghitung Keuntungan (disebut pula Pendapatan Pengelola)
= Pendapatan - Biaya Total
b. Menghitung B/C ratio (perbandingan antara pendapatan yang diperoleh
dengan total biaya yang telah dikeluarkan)
c. Menghitung BEP Harga (titik impas dari harga produk atau harga produk
minimal agar usahatani balik modal)
d. Menghitung BEP Produksi (titik impas dari produksi atau produksi
minimal agar usahatani balik modal)
Pengertian proyek yang berproduksi adalah yang hasil akhirnya dapat
dipasarkan.
b. B/C Rasio
Pendapatan
B/C Rasio =
Biaya
Rp. 3.000.000
= = 2,33
Rp. 1.286.181
24
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
c. BEP Produksi
Biaya Total
BEP Prod =
Harga pasar produik
Rp. 1.286.181
=
Rp. 20.000 / kg
= 64 kg
Biaya Total
BEP Harga =
Jumlah Produiksi
Rp. 1.286.181
=
150 kg
= Rp. 8.575 / kg
Bahan bacaan yang diambil sebagai bahan rujukan harus dicantumkan dengan
jelas. Hal ini berguna untuk menyakinkan orang lain tentang keaslian karya kita
disamping membantu orang lain yang membaca tulisan kita, seandainya mereka
tertarik maka dengan mudah mereka akan merujuk ke bahan bacaan yang kita
gunakan. Penulisan daftar pusaka yang diambil berbeda antara satu sumber
dengan yang lain, apakah buku teks, jurnal, prosiding, disertasi dan sebagainya.
3.15. Lampiran
25
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Margin kertas untuk pengetikan Naskah Seminar adalah 3 cm dari tepi sebelah
kiri kertas dan 2 cm dari tepi sebelah atas, kanan dan bawah kertas. Jarak ketikan
antara baris adalah 1 spasi. Sedangkan nomor halaman diletakkan pada sisi bawah
bagian tengah yang berjarak 1,5 cm dari batas bawah kertas.
a. Judul Naskah Seminar ditulis pada halaman pertama dari naskah seminar,
yaitu tepat di atas margin kertas dan pada akhir dari kalimat judul diberi
tanda *), kemudian dibawahnya ditulis kata " oleh " dan dibawahnya lagi
ditulis Nama dan NIM. pembuat makalah. Pada akhir kata nama pembuat
makalah diberi tanda **).
b. Judul naskah seminar ditulis dengan huruf besar semuanya kecuali kalau
menggunakan bahasa latin.
c. Judul bab dan daftar pustaka juga ditulis dengan huruf besar semuanya
yang diawali dengan huruf romawi I, II, III dan seterusnya sesuai dengan
urutan bab, kecuali daftar pustaka dan lampiran tanpa diawali dengan huruf
romawi.
d. Penulisan judul bab dan daftar pustaka selalu dimulai dari margin kiri
serta tidak selalu dimulai dari halaman baru, jadi terus berlanjut.
26
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Judul Bab dengan baris awal di bawahnya berjarak 2 spasi. Judul Sub Bab
atau sub-sub bab dengan baris terakhir di atasnya berjarak 2 spasi. Baris akhir judul
tabel dengan garis atas tabel dan batas bawah gambar dengan judul gambar juga
berjarak 1,5 spasi.
27
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
− KULIT LUAR
− KULIT DALAM
- HALAMAN PERSYARATAN
− HALAMAN PENGESAHAN
- HALAMAN PANITIA UJIAN
− DAFTAR ISI
− DAFTAR TABEL
− DAFTAR GAMBAR
− DAFTAR LAMPIRAN
− I. PENDAHULUAN
− II. TINJAUAN PUSTAKA.
− III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Ruang lingkup proyek, tempat dan waktu.
3.2. Bahan dan Alat.
3.3. Pelaksanaan Proyek.
3.4. Jadwal Pelaksanaan Proyek.
- IV. HASIL
4.1. Laporan Finansial
4.2. Hasil Pengamatan (agronomis/produksi)
4.3. Kendala di Lapangan
- V. PEMBAHASAN
5.1. Aspek Teknis Pelaksanaan
5.2. Kendala di Lapangan
5.3. Aspek Agronomis/Produksi
5.4. Aspek Finansial
5.5. Pemecahan Masalah ("Bagi yg merugi atau keuntungan realisasi turun
lebih dari 25% dari keuntungan rencana")
- VI. RENCANA BISNIS
6.1. Aspek Pembiayaan
6.2. Aspek Finansial
6.3. Cash Flow
6.4. Analisa Proyek
- VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
7.2. Saran
− DAFTAR PUSTAKA.
− LAMPIRAN
28
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Warna kulit Laporan PUM adalah Hijau. Judul ditulis di bagian atas
dengan huruf kapital, di bawah judul ditulis kata Laporan Proyek Usaha Mandiri,
disusul oleh dan nama mahasiswa serta NIM. Setelah itu Simbol/Logo
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dan di bawahnya diikuti dengan tulisan
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh serta tahun pembuatan laporan
(Lihat Lampiran 4). Kulit dalam sebenarnya sama dengan kulit luar, hanya saja
jenis kertas yang digunakan adalah kertas A4 (putih).
Halaman persyaratan hampir sama dengan kulit dalam tetapi tidak punya
lambang perguruan tinggi. Pada halaman persyaratan ada kalimat yang berbunyi
"Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Proyek Usaha Mandiri
pada Program Studi Budi Daya Tanaman Perkebunan Jurusan Budi Daya Tanaman
Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh" (Lampiran 5).
29
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
- Terima kasih kepada pihak yang telah memberikan sumbangan moril maupun
materil.
Pengetikan daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar pustaka, daftar
lampiran dan judul bab, dan lampiran diketik dengan huruf kapital. Untuk sub bab,
huruf pertama dari setiap kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali dalam sub bab
tersebut terdapat kata penghubung seperti kata “dan”, “dengan”, “yang”,
sedangkan untuk sub sub bab hanya huruf pertamanya saja yang ditulis dengan
huruf kapital, lainnya huruf kecil semua.
Tulisan DAFTAR ISI diletakkan di tengah-tengah, berjarak 3 spasi di atas
kata halaman yang diketik dengan rata kanan. (Lihat Lampiran 9).
Daftar Tabel memuat semua judul tabel yang terdapat dalam Proposal
maupun Laporan berikut halaman tabelnya. Daftar Tabel diketik seperti mengetik
Daftar Isi, dengan huruf kapital. Nomor tabel dimulai dari awal sampai akhir. Kata
“Nomor” (di sebelah kiri) dan kata “Halaman” (di sebelah kanan) berjarak 3 spasi
di bawah Daftar Tabel. Jarak dari nomor ke tabel pertama adalah 2 spasi, dan jarak
antara judul tabel dengan judul tabel berikutnya 1,5 spasi, sedangkan jarak baris
dalam judul tabel yang sama adalah 1 spasi. Judul tabel dalam daftar tabel harus
sama dengan judul tabel dalam teks. Nomor tabel dimulai dari angka satu dan
setiap nomor diberi titik, dan setelah itu diikuti oleh judul tabel. Judul tabel, hanya
huruf awalnya saja yang huruf kapital, sedangkan yang seterusnya menggunakan
huruf kecil (kecuali kata-kata yang memang seharusnya menggunakan huruf awal
kapital, seperti nama kota dan lain-lain). Akhir dari setiap judul tabel dihubungkan
dengan titik-titik dengan nomor halaman dimana tabel tersebut dapat dijumpai
dalam teks (Lihat Lampiran 10).
Seperti halnya Daftar Tabel, Daftar Gambar memuat semua judul gambar
yang ada dalam teks proposal. Gambar terdiri dari grafik, peta dan foto. Nomor
30
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
gambar dimulai dari satu. Tata cara penulisan Daftar Gambar sama dengan tata
cara penulisan Daftar Tabel (Lihat Lampiran 10).
Tata cara penulisan Daftar Lampiran sama dengan tata cara penulisan Daftar
Tabel dan Daftar Gambar (Lihat Lampiran 10).
5.10. Pendahuluan
Pendahuluan berisi Tentang :
D. Latar belakang pemilihaan topik terdiri dari latar belakang ekonomis
secara mikro maupun makro serta latar belakang teknis
E. Adanya peluang usaha sesuai dengan pemilihan topik
F. Tujuan, berisi :
1. Sesuai dengan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) mata ajaran Proyek
Usaha Mandiri yaitu :
a. mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi suatu
kegiatan usaha.
b. Mampu mengantisipasi atau mengatasi kendala-kendala yang
dihadapi di lapangan.
c. Mampu membuat rencana usaha yang layak dan dapat diaplikasikan
apabila ditindak lanjuti.
2. Sesuai dengan topik yang diambil.(menjadi tujuan ke d)
31
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
5.13. Hasil
1. Laporan Finansial
Isinya adalah realisasi dari biaya yang dibutuhkan oleh proyek tersebut
(seperti contoh di bawah ini) dan hasil penjualan produk.
Untuk Biaya Bahan dan Biaya Tenaga Kerja, diperoleh dari hasil
Rekapitulasi Bahan dan Tenaga Kerja yang ada dalam Buku Agenda kegiatan yang
dibuat pada saat pelaksanaan PUM.
Dalam Laporan Finansial ini, ditampilkan jumlah alat, bahan dan tenaga
kerja Rencana (berdasarkan Proposal) dan Realisasi (berdasarkan pelaksanaan
PUM).
A. Biaya Alat
Tabel 9. Kebutuhan biaya alat budidaya tanaman jahe dengan luasan 100 m2
selama 4 bulan
32
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Penjelasan Tabel 9
a. Diisi dengan kebutuhan alat secara riil selama kegiatan PUM dengan
memperhatikan usia ekonomis alat
b. Khusus untuk PUM yang mengambil Topik Pengolahan (Bila mengambil Topik
Pengolahan, maka minimum pelaksanaan pengolahan adalah 2 kali
pengolahan, dan data-data yang diperoleh merupakan data rata-rata dari 2
kali pengolahan tersebut), maka penghitungan penggunan alatnya mengikuti
aturan-aturan sebagai berikut :
- Pertama-tama harus diketahui berapa KAPASITAS ALAT tersebut dalam
bekerja selama usia ekonomisnya. Misal : Alat Kempa (press) pada
pabrik pengolahan kakao, memiliki KAPASITAS KEMPA 400 GRAM
PASTA SELAMA 30 MENIT. Sehingga dalam sehari (7 jam) mampu
mengempa pasta sebanyak =0,4kg x 7/0,5 jam = 5,6 kg. Kalau seminggu
= 6 hari kerja, maka dalam seminggu alat kempa tersebut mampu
mengempa pasta sebanyak = 6 x 5,6 kg = 33,6 kg. Kalau setahun = 48
minggu kerja (satu bulan = 4 minggu), maka dalam setahun Alat Kempa
tersebut mampu mengempa pasta sebanyak = 33,6 kg x 48 = 1.612,80
kg. Kalau usia ekonomis Alat Kempa tersebut = 10 tahun, maka
kapasitas total Alat Kempa tersebut = 10 x 1.612,80 kg = 16.128 kg
pasta.
- Selama menjalankan PUM-nya, berapa banyak rata-rata pasta yang
dioleh dengan alat tersebut. Misalkan jumlah rata-rata pasta yang
diolah = 12 kg, maka penggunaan alat kempa selama PUM = 12 kg /
16.128 kg = 0,00074 unit. Kalau harga Alat Kempa = Rp 35.000.000,-
maka biaya untuk Alat Kempa = 0,00074 x Rp 35.000.000,- = Rp.
25.900,-
- Selain pengeluaran untuk Biaya Alat Kempa pasta kakao tersebut, maka
masih harus dikeluarkan juga biaya operasional dalam bentuk biaya
listrik selama bekerja, yang diletakkan dalam Biaya Lain-Lain (masuk
dalam Biaya Overhead). Misal daya listrik Alat Kempa tersebut 500
watt, maka untuk 12 kg pasta yang diolah, memerlukan waktu kempa
selama 15 jam (0,4 kg untuk 30 menit) atau 30 kali pengolahan @ 30
menit, maka biaya listriknya = 15 jam x 500 watt = 7.500 watt/jam = 7,5
33
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Penjelasan Tabel 10 :
Diisi dengan kebutuhan bahan secara riil selama kegiatan PUM (berdasarkan
Buku Agenda)
34
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
D. Biaya lain-lain
Tabel 12. Kebutuhan biaya lain-lain budidaya tanaman jahe dengan luasan 100 m2
selama 4 bulan
Total (Rp)
No Jenis pembiayaan Perhitungan
Rencana Realisasi
1. Sewa Lahan 100/10.000 x 1.000.000 x
3.333 3.333
4/12
2. PBB 0,5% x 20% x ((100m² x
3.333 3.333
200.000)-10.000.000) x 4/12
3. Transportasi
50.000 50.000
pembelian bahan
4. Transportasi
50.000 50.000
penjualan hasil
5. Biaya tak terduga 82.658 0
6. Bunga Modal 15% x (6.700 + 334.600 +
810.000 + 3.333 + 3.333 + 45.495 62.898
50.000 + 50.000 + 0) x 4/12
Jumlah 249.151 169.564
Penjelasan Tabel 12
Diisi dengan pengeluaran lain-lain yang harus dikeluarkan selama kegiatan
PUM
E. Rekapitulasi Biaya
Tabel 13. Rekapitulasi biaya dalam budidaya tanaman jahe dengan luasan 100 m2
selama 4 bulan
Total (Rp)
No Keterangan
Rencana Realisasi
1 Biaya Alat 9.100 6.700
2 Biaya Bahan 382.810 334.600
3 Biaya Tenaga kerja 615.000 810.000
4 Biaya Lain-lain 279.271 169.564
Jumlah 1.286.181 1.320.864
35
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Penjelasan Tabel 13
Berisi rekapitulasi seluruh biaya yang dibutuhkan selama kegiatan PUM
Tabel 14. Produksi utama budidaya tanaman jahe dengan luasan 100 m2 selama 4
bulan
Penjelasan Tabel 14
Diisi dengan produk utama dan sampingan serta jumlah produknya selama
kegiatan PUM serta Nilai Produk (Produk x harga) dari hasil penjualan
produk utama dan sampingan selama kegiatan PUM
F. Analisa Finansial
Realisasi :
Rp. 2.860.000
B/C Rasio = = 2,17
Rp. 1.320.864
36
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
c. BEP Produksi
Rencana :
Rp. 1.286.181
BEP Prod = = 64 kg
Rp. 20.000
Realisasi :
Rp. 1.320.864
BEP Prod = = 66 kg
Rp. 20.000
Rp. 1.286.181
BEP Harga = = Rp. 8.575 / kg
150 kg
Realisai :
Rp. 1.320.864
BEP Harga = = Rp. 9.237 / kg
143 kg
2. Hasil Pengamatan
Berisi tentang hasil pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan PUM.
Kalau bisa tampilkan pula data pembanding yang berasal dari pustaka, kemukakan
bagaimana kondisi tanaman di PUM bila melihat data pembanding, apakah kategori
BAGUS (sesuai/lebih baik dengan data pembanding), CUKUP (dekat dengan data
pembanding) atau KURANG BAGUS (data-data pengamatan PUM berada jauh
dibawah data pembanding).
3. Kendala di Lapangan
Kemukakan hal-hal apa saja yang menjadi kendala di lapangan (sesuai
dengan lembar isian), dan bagaimana cara mengatasi kendala tersebut. Untuk
kendala yang berakibat pada hasil akhir PUM, harus dilaporkan secara lebih detail,
termasuk cara-cara mengatasi dan mengantisipasi kejadian yang sama di kemudian
hari.
37
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
5.14. Pembahasan
38
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Contoh :
1. Produksi tidak optimal karena kurangnya penyiangan akibat dari tingginya
curah hujan selama pelaksanaan PUM.
Langkah yang akan ditempuh, misalnya dengan merencanakan untuk
menambah jumlah tenaga kerja untuk penyiangan.
Akibat dari langkah tersebut adalah lebih tingginya biaya tenaga kerja dan
pada akhirnya akan menambah biaya secara total. Namun demikian,
imbangan yang diterima adalah bertambahnya jumlah produksi dibandingkan
hasil PUM saat ini, paling tidak relatif sama dengan jumlah produksi seperti
yang diharapkan di proposal.
2. Harga produk lebih rendah dibandingkan dengan proposal, sehingga
pendapatan sangat rendah atau justru merugi.
Langkah yang dapat ditempuh, misalnya dengan menjual hasil produk ke lain
tempat di luar lokasi penjualan hasil PUM seperti yang sudah dilakukan
sehingga ada alokasi dana untuk biaya pemasaran (tambahan transpor untuk
penjualan hasil), atau dilakukan penyimpanan produk (bila bisa disimpan)
yang akan dijual bila harga produk sudah sesuai dengan yang diharapkan,
sehingga akan timbul biaya penyimpanan.
Akibat dari langkah tersebut adalah meningkatnya harga jual produk
dibandingkan yang ada di pasaran saat ini, paling tidak relatif sama dengan
yang diperkirakan di proposal.
Semua usaha yang dilakukan di atas harus dibuatkan laporan aspek
finansialnya lagi (seperti yang ada dalam BAB IV sub bab Laporan Finansial) dan
diletakkan dalam lampiran (diberi judul : Laporan Finansial Perbaikan)
Dari contoh pelaksanaan PUM Budidaya Tanaman Jahe seperti yang sudah
dibuat Laporan Finansial-nya di atas, maka langkah pertama yang dilakukan agar
pelaksana PUM memperoleh pendapatan minimal Rp. 30.000.000,- adalah dengan
39
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
memperluas areal usahanya. Adapun cara menghitung berapa luas areal yang
dibutuhkan untuk Rencana Bisnis adalah sebagai berikut :
Dengan luas areal efektif PUM : 72,9 m2, dihasilkan keuntungan sebesar Rp
1.539.136 selama 4 bulan, atau Rp 4.617.408,- setahun, agar pengelola bisa
memperoleh pendapatan minimum Rp 30.000.000 per tahun, maka dibuat Rencana
Bisnis dengan komoditi yang sama dengan perluasan areal sebagai berikut :
Rp. 30.000.000
Luas areal Rencana Bisnis = x Luas lahan efektif
Laba PUM setahun
Rp. 30.000.000
Luas areal Rencana Bisnis = x 72,9 m2
Rp. 4.617.408
= 7 x 72,9 m2 = 510 m2
Luas lahan sebesar 510 m2 tersebut merupakan luas lahan efektif perluasan
untuk Rencana Bisnis. Untuk mencari luas lahan keseluruhan untuk Rencana Bisnis,
maka luas lahan efektif tersebut harus digambarkan dalam bentuk Lay Out (denah/
tata letak) lahan Rencana Bisnis.
Contoh penggambaran denah lahan Rencana Bisnis berdasarkan luas lahan efektif
sebesar 510 m2 :
40
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Perluasan
7 kali
b
Luas lahan Rencana Bisnis
Keterangan :
a = 39 m
b = 23 m
Luas lahan Rencana Bisnis = a x b = 39 m x 23 m = 897 m2.
Keterangan :
1. Contoh diatas adalah Budidaya Tanaman Jahe yang memiliki bedengan
(ditanam di bedengan), sehingga Luas Efektifnya adalah jumlah seluruh
luas bedengan PUM. Untuk topik PERBANYAKAN TANAMAN, maka luas
efektifnya juga jumlah luas semua bedengan.
2. Untuk PUM yang mengambil topik budidaya yang tidak memiliki bedengan,
misal budidaya tanaman tembakau, kapas, dan lain-lain, maka Luas Efektifnya
adalah Luas areal keseluruhan (Luas efektif = luas areal keseluruhan),
atau banyaknya populasi.
3. Untuk PUM yang mengambil Topik Pengolahan, maka Luas Efektifnya adalah
Jumlah Rata-Rata Bahan Baku yang diolah
41
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
42
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
1. Aspek Pembiayaan
A. Biaya Alat
Tabel 15. Kebutuhan biaya alat dalam Budidaya Tanaman Jahe dengan luas lahan
897 m2.
Harga
No Jenis Alat Satuan Jumlah Biaya (Rp)
(Rp)
1 Cangkul *) buah 6 50.000 300.000
2 Parang *) buah 2 40.000 80.000
3 Ember o) buah 4 10.000 40.000
4 Knapsack Sprayer***) buah 1 300.000 300.000
Jumlah 720.000
Penjelasan Tabel 15
o- Diisi dengan kebutuhan biaya alat secara riil yang harus dibeli (bukan untuk 1
tahun)
o- Jumlah per satuan alat yang harus dibeli, disesuaikan dengan kebutuhan dalam
teknis budidayanya. Misal : Alat Cangkul. Dalam teknis budidaya, alat ini
digunakan untuk persiapan tanam. Bila kegiatan persiapan tanam (mengolah
lahan sekaligus membuat bedengan) membutuhkan 144 HKO/th atau 48
HKO/periode (4 bulan) (artinya : bila 1 orang yang bekerja dengan memakai 1
cangkul, waktu yang dibutuhkan adalah 48 hari, sedangkan bila yang bekerja
sebanyak 2 orang dengan 2 cangkul, maka waktu yang dibutuhkan untuk
mengolah lahan sekaligus membuat bedengan adalah sebanyak 24 hari, dan
seterusnya). Dalam teknis budidaya, misalnya kegiatan Persiapan lahan ini
harus selesai maksimal dalam waktu 8 hari, maka jumlah orang yang
dibutuhkan adalah sebanyak 48 / 8 = 6 orang dengan 6 cangkul. Bila dalam
penghitungan ini, diperoleh angka pecahan (misal 4,2 orang, maka dibulatkan
ke atas menjadi 5 orang).
Perhitungan untuk alat-alat yang lain pada prinsipnya sama, yaitu disesuaikan
dengan waktu maksimal kegiatan itu harus selesai. Berapa hari suatu kegiatan
itu harus selesai ditentukan sendiri oleh si pelaksana sesuai kultur teknis.
o- Untuk PUM Pengolahan, biaya alat yang dikeluarkan dihitung untuk
kebutuhan 1 tahun, karena jumlah bahan yang diolah sangat sedikit
dibandingkan dengan kapasitas alat. Caranya : Jumlah pengali luas usaha x
43
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
kebutuhan alat satu periode (jumlah alat yang ada dalam laporan finansial) x
jumlah periode dalam 1 tahun.
Tabel 16. Kebutuhan biaya bahan selama 1 tahun dalam Budidaya Tanaman Jahe
dengan luas lahan 897 m2.
Harga
No Nama Bahan Satuan Jumlah Biaya (Rp)
(Rp)
1 Bibit Jahe Kg 420 15.000 6.300.000
2 Pupuk Kandang Kg 1.890 100 189.000
3 Pupuk Urea Kg 100,8 3.000 302.400
4 Pupuk TSP Kg 67,2 3.500 235.200
Jumlah 7.026.600
Penjelasan Tabel 16
Diisi dengan kebutuhan biaya bahan selama 1 tahun. Bahan yang harus dibeli
jumlahnya proporsional (berdasarkan luas lahan) dengan jumlah bahan yang
dibutuhkan dalam kegiatan PUM. Misal : Pupuk UREA yang dibutuhkan dalam
Rencana Bisnis (dengan luasan 897 m2) adalah = jumlah pupuk UREA yang
digunakan dalam kegiatan PUM x angka pengali x jumlah periode tanam
dalam setahun. Dalam contoh : Pupuk UREA yang dibutuhkan dalam Rencana
Bisnis ini = 4,8 kg x 7 x 3 = 100,8 kg. Demikian juga untuk bahan-bahan
lainnya.
Tabel 17. Kebutuhan biaya tenaga kerja selama 1 tahun dalam Budidaya Tanaman
Jahe dengan luas lahan 897 m2.
44
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Penjelasan Tabel 17
o- Cara penghitungannya sama dengan cara menghitung kebutuhan bahan. Jadi
proporsional berdasarkan luas lahan.
Rumusnya : Jumlah TK dalam kegiatan PUM x angka pengali x jumlah periode
tanam dalam setahun.
Contoh : Kebutuhan TK untuk Penanaman = 2,1 HKO x 7 x 3 = 44,1 HKO.
Demikian juga untuk kegiatan-kegiatan yang lain.
Tabel 18. Kebutuhan biaya lain-lain selama 1 tahun dalam Budidaya Tanaman Jahe
dengan luas lahan 897 m2.
Total
No Jenis Biaya Perhitungan
(Rp)
1 Sewa lahan 0,0897 ha x Rp 1.000.000 89.700
2 PBB 0,5%x20%x((897x200.000)-10.000.000) 169.400
3 Transportasi 12 x Rp. 100.000 1.200.000
pembelian bahan
4 Bunga Modal Milik 12% x Rp. 3.641.300 436.956
sendiri
5 Bunga Modal 15% x Rp. 6.000.000 900.000
Pinjaman
6 Biaya Pemasaran 3 x Rp. 250.000 750.000
7 Provisi Bank 1,5% x Rp. 6.000.000 90.000
(adm)
Jumlah 3.636.056
Penjelasan Tabel 15
o- Diisi dengan biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan selama setahun. Masih
memungkinkan untuk ditambah dengan jenis biaya lain yang dibutuhkan walau
dalam kegiatan PUM tidak ada, misal biaya promosi.
o- Bunga modal milik sendiri dan bunga modal pinjaman, harus diperhitungkan.
Jumlah modal sendiri dan modal pinjaman baru akan diketahui pada
penghitungan kebutuhan biaya proyek yang dituangkan dalam Tabel 19.
45
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Modal
No Keterangan Total (Rp) Kredit
sendiri (Rp)
A BIAYA TETAP
* Biaya Alat 720.000 720.000 0
* Biaya Sewa Tanah 89.700 89.700 0
* PBB 169.400 169.400
Jumlah Biaya Tetap 979.100 979.100 0
B BIAYA PRODUKSI (Biaya Variabel)
Penjelasan Tabel 19
o- Diisi dengan kebutuhan modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha 1
periode pertama. Tabel ini berguna untuk menentukan berapa jumlah biaya
minimal yang diperlukan untuk menjalankan usaha (Modal Kerja), berapa
komposisi modal milik sendiri dan modal pinjaman. Dalam Rencana Bisnis ini,
ketentuan yang diberlakukan adalah = Modal Sendiri (minimal 30%) : Modal
Pinjaman (maksimal 70%) dalam jutaan rupiah.
o- Cara pengisiannya : Diisi terlebih dahulu kolom Total, baru kemudian diatur,
berapa modal sendiri dan modal pinjaman untuk masing-masing poin sampai
terpenuhi ketentuan komposisi minimal 30% modal sendiri dan maksimal 70%
modal pinjaman, serta jumlah modal pinjaman harus bulat (paling rendah
jutaan rupiah). Misal : Rp. 5.000.000,- ; Rp 8.000.000,- dan lainnya.
o- Biaya Tetap terdiri dari Biaya Alat, Biaya Sewa Tanah dan PBB. Walaupun
tabel ini berisikan biaya sampai periode pertama, namun karena biaya alat,
sewa tanah dan PBB harus dikeluarkan di awal pelaksanaan usaha budidaya,
46
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
maka biaya pembelian alat, sewa tanah dan PBB dicantumkan utuh (pembelian
alat, sewa tanah dan PBB untuk 1 tahun).
o- Biaya Produksi (Biaya Variabel) terdiri dari Biaya Bahan, Biaya Tenaga Kerja
dan Biaya Transportasi pembelian bahan. Jumlah biaya yang dicantumkan
adalah jumlah biaya yang dibutuhkan untuk 1 kali periode saja atau kebutuhan
biaya 1 tahun dibagi dengan jumlah periode dalam 1 tahun.
o- Biaya Non Produksi terdiri dari Biaya-biaya yang tidak mempengaruhi proses
produksi, seperti biaya transportasi pemasaran, biaya pra proyek (Sunk Cost)
kalau ada, dan lain sebagainya. Jumlah yang dibutuhkan adalah sampai
periode pertama saja (1 kali periode). Cara penghitungannya sama dengan
cara penghitungan biaya produksi (yaitu biaya 1 tahun dibagi dengan jumlah
periode dalam 1 tahun).
Penjelasan Tabel 20
Berisi produksi dan pendapatan usaha budidaya selama 1 tahun. Cara
penghitungannya = jumlah produk PUM x kali perluasan x jumlah periode/th
47
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
2. ASPEK FINANSIAL
Tabel 21. Analisa laba rugi dalam satu tahun Budidaya Tanaman Jahe dengan luas
lahan 897 m2.
No KETERANGAN TOTAL
A RENCANA PRODUKSI (dalam Kg) 3.003
B Harga Produk per kg 20.000
C PENJUALAN 60.060.000
D BIAYA PRODUKSI
1 Biaya Bahan 7.026.600
2 Biaya Tenaga Kerja 17.010.000
3 Transportasi Pembelian bahan 1.200.000
Jumlah Biaya Produksi 25.236.600
E BIAYA NON PRODUKSI
1 Biaya Pra Operasional 0
2 Biaya Transportasi Pemasaran 750.000
3 Admnistrasi 0
4 Biaya Overhead 0
5 PBB 169.400
Total Biaya Non Produksi Sebelum Penyusutan 919.400
Penjelasan Tabel 21
o- Tabel Analisa Laba Rugi selama 1 tahun ini berguna untuk mengetahui apakah
target laba minimal Rp 30.000.000,- setahun dapat dicapai atau tidak
(bandingkan dengan poin G). Nilai laba standarnya berada di kisaran Rp
30.000.000. Kalau nilainya jauh lebih besar dari Rp 30.000.000, berarti ada
kesalahan dalam menghitung Laba. Selain laba, tabel tersebut sekaligus untuk
mengetahui analisa finansialnya (B/C ratio, BEP Produksi dan BEP Harga).
48
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
o- Sampai dengan item nomor E poin 6, jumlah yang diisi adalah untuk 1 tahun.
Sedangkan item nomor E point 7, berisikan nilai penyusutan atas investasi
(penyusutan alat) dalam 1 tahun yang nilainya tercantum dalam Tabel 22.
o- Jumlah Biaya Non Produksi = Jumlah Biaya Non Produksi sebelum penyusutan
+ Sewa Tanah + Biaya penyusutan atas investasi + Bunga Modal Sendiri +
Bunga Modal Pinjaman.
o- Jumlah Biaya = Jumlah Biaya Produksi + Jumlah Biaya Non Produksi
o- Laba = PENJUALAN - JUMLAH BIAYA
o- B/C ratio = PENJUALAN / JUMLAH BIAYA
o- BEP Produksi = JUMLAH BIAYA / Harga pasar produk
o- BEP Harga atau Harga Pokok Produk = JUMLAH BIAYA / Jumlah Produksi
Penjelasan Tabel 22
Pada kolom Nilai Alat, yang dimasukkan adalah Total Biaya untuk pembelian
alat, seperti yang tercantum pada Tabel 15.
Setelah nilai penyusutan atas alat selama 1 tahun sudah diperoleh, maka hasil
ini dimasukkan dalam Tabel Analisa Laba Rugi (Tabel 21).
Untuk PUM Pengolahan, biaya penyusutan alat untuk 1 tahun nilainya sama
dengan kebutuhan biaya alat untuk 1 tahun dan diletakkan bukan sebagai
penyusutan, tetapi sebagai Biaya Alat 1 tahun (Termasuk BIAYA PRODUKSI)
49
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Tabel 23. Cash Flow (Aliran Kas) Rencana Bisnis Budidaya Tanaman Jahe dengan luas lahan 1.311 m2.
50
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Penjelasan Tabel 23
o- Tabel ini berisikan cash flow (aliran uang tunai) dalam rencana pelaksanaan
usaha budidaya selama 3 tahun.
o- Tahun 0 adalah masa sampai periode pertama menjelang penjualan produk.
Sehingga item yang terisi adalah item-item yang terkait dengan kegiatan
transaksi sampai periode pertama, seperti adanya uang masuk dari modal
sendiri dan modal pinjaman, adanya pengeluaran untuk investasi (pembelian
alat dan pembayaran sewa lahan 1 tahun), pengeluaran biaya produksi dan
non produksi sampai periode pertama. Pada masa ini produk belum dijual,
sehingga item Penjualan Tunai nilainya belum ada (nol).
Sedangkan Tahun 1 adalah masa periode kedua dan ketiga. Sehingga item
yang terisi adalah item-item yang terkait dengan kegiatan transaksi mulai
penjualan produk periode pertama sampai periode ketiga berakhir.
Kemudian Tahun 2 adalah masa usaha budidaya tahun yang ke 2 secara
penuh (12 bulan atau 3 periode), demikian juga Tahun 3. adalah masa usaha
budidaya tahun yang ke 3 secara penuh (12 bulan).
Awal Tahun 4 adalah masa sesaat setelah Tahun 3 berakhir. kolom ini
diperlukan untuk menghitung nilai sisa atas alat yang masih memungkinkan
untuk dijual, seperti alat-alat yang nilai ekonomisnya 2 tahun dan 4 tahun atau
lebih..
51
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
52
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
53
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
3. Analisis Proyek
Tabel 24. Analisis proyek Budidaya Tanaman Jahe dengan luas lahan 940 m2.
Untuk mencari IRR, digunakan 2 NPV (NPV positif dan NPV negatif) dengan i
(tingkat bunga) 1 dan 2 tidak lebih dari 5%.
DF DF
Th Cost Benefit Net benefit NPV 420% NPV 425%
420% 425%
0 9.641.300 0 (9.641.300) 1,000 (9.641.300) 1,000 (9.641.300)
1 17.404.400 60.060.000 42.655.600 0,192 8.189.875 0,190 8.104.564
2 26.745.700 60.060.000 33.314.300 0,037 1.232.629 0,036 1.199.315
3 26.745.700 60.060.000 33.314.300 0,007 233.200 0,007 233.200
14.404 (104.221)
Kriteria Investasi :
a. NPV 15% = Rp 71.716.292 ,-
54
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
61.378.158
b. Net B/C 15% =
12.500.500
= 4,91
NPV1
c. IRR = i1 + x ( i2 – i1 )
NPV1 – NPV2
14.404
= 420% + x (425% - 420%)
14.404 – (-104.221)
= 420,61%
Penjelasan Tabel 21
Tabel Analisa Proyek ini disusun dari Tabel 23 (Tabel Cash Flow).
Kolom Cost mulai dari Tahun 0 s/d Tahun 3, diperoleh dari item Total Cash
Outflow (Tabel 20 poin C).
Sedangkan kolom Benefit dari Tahun 0 s/d Tahun 3, diperoleh dari item
Penjualan Tunai (Tabel 23 poin B-1)
Penentuan Kriteria I nvestasi (NPV, N et B/ C dan I RR ) dalam laporan ini
menggunakan cara manual, di mana pengerjaannya hanya dibantu dengan
kalkulator.
Untuk mencari nilai IRR, ketentuannya adalah dengan menggunakan cara
meng-interpolasi dua nilai NPV, yaitu NPV positif dan NPV negatif dan range
tingkat bunga yang satu dengan yang lain tidak boleh lebih dari 5%. Harus
ditemukan pada tingkat i berapa NPV-nya positif dan NPV-nya negatif, dengan
catatan selisih i satu dengan i lainnya tidak boleh lebih dari 5%.
Hal ini perlu dilakukan agar hasil IRR yang diperoleh dengan cara interpolasi
tersebut mendapatkan hasil yang mendekati IRR yang sebenarnya.
55
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
5.18. Lampiran
Lampiran digunakan untuk menampilkan informasi yang agak panjang dan
agak mengganggu uraian bila ditempatkan dalam teks. Lampiran yang umum
memuat peta, gambar, tabel, analisis data, metode analisis kimia, analisa statistik
dan lain-lain. Penomoran lampiran diurut berdasarkan urutan pemunculannya dalam
teks. Lampiran juga dibuatkan daftar dan disusun berdasarkan nomor urut yang
ditempatkan setelah Daftar Gambar.
56
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
PROPOSAL
PROYEK USAHA MANDIRI
Oleh:
MUHAMMAD ASPAN
NPM. 1213102383
57
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
PROPOSAL
PROYEK USAHA MANDIRI
Oleh:
MUHAMMAD ASPAN
NPM. 1213102383
58
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
PROPOSAL
PROYEK USAHA MANDIRI
Oleh:
MUHAMMAD ASPAN
NPM. 1213102383
Mengesahkan, Menyetujui,
Ketua Jurusan Dosen Pembimbing
Budi Daya Tanaman Perkebunan
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
59
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
LAPORAN
PROYEK USAHA MANDIRI
Oleh:
MUHAMMAD ASPAN
NPM. 1213102383
60
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
LAPORAN
PROYEK USAHA MANDIRI
Oleh:
MUHAMMAD ASPAN
NPM. 1213102383
61
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
LAPORAN
PROYEK USAHA MANDIRI
Oleh:
MUHAMMAD ASPAN
NPM. 1213102383
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengesahkan,
62
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
LAPORAN
PROYEK USAHA MANDIRI
Oleh:
MUHAMMAD ASPAN
NPM. 1213102383
Laporan ini telah diuji dan dipertahankan di depan Panitia Ujian Jurusan Budi Daya
Tanaman perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Tanjung Pati,
Tanggal …………
63
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Usaha Mandiri (PUM) dengan judul "Budidaya Tanaman Jahe (Zingiber officinale
Mandiri. Tujuan penulisan proposal ini adalah sebagai salah salah satu syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Proyek Usaha Mandiri pada Program Studi Budi Daya
Negeri Payakumbuh.
Dalam Kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Ir.
Penulis
64
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
DAFTAR ISI
3 Spasi
Halaman
2 Spasi
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
1,5 Spasi
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ v
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6
2.1. Pengaruh Penyinaran Iklim ......................................................... 6
1,5 Spasi
2.2. Pengaruh Tanah ........................................................................... 12
1,5 Spasi
2.2.1. Kedalaman tanah .............................................................. 14
1 Spasi
2.2.2. Organisme tanah................................................................ 16
65
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Lampiran 10. Contoh pengetikan daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran
DAFTAR TABEL
3 Spasi
Nomor Halaman
2 Spasi
1. Produksi tembakau di Kabupaten 50 Kota dari tahun 1995-2000 ............. 12
1,5 Spasi
2. Perkembangan luas tanaman tembakau di Indonesia dari tahun 1995-
2000 ...........................................................................................................
1 spasi 25
DAFTAR GAMBAR
3 Spasi
Nomor Halaman
2 Spasi
1. Grafik pertambahan tinggi tanaman tembakau ......................................... 8
1,5 Spasi
2. Peta administratif Kabupaten 50 Kota ....................................................... 12
3. Gambar tanaman tembakau umur 2 dan 3 bulan setelah tanam di Desa
1 Spasi
Gelagah ..................................................................................................... 30
DAFTAR LAMPIRAN
3 Spasi
Nomor Halaman
2 Spasi
1. Distribusi curah hujan bulan dan tahun di Tanjung Pati ............................ 40
2. 1,5 Spasi
Denah penetapan plot percobaan ............................................................... 42
66
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Lampiran 11. Contoh penulisan judul bab, sub bab dan sub sub bab
4 spasi
kondisi tanah
3 spasi
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
a. Pembuatan bedengan
b. Penyemaian
............................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
67
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Keterangan :
a. : Gedung administrasi
b. : Lapangan upacara
68
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
MANAJER
69
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
I. PENDAHULUAN
2 spasi
Tanaman Jahe (Zingiber officinale Rosc.)) merupakan komoditas subsektor
perkebunan yang masih diusahakan secara tradisional di Indonesia. Saat ini
Sumatera Barat adalah penghasil terbesar tanaman jahe disamping ada beberapa
propinsi yang juga penghasil tanaman jahe seperti propinsi Aceh, Riau, Kalimantan
Barat dan Sumatera Selatan (BIP Sumbar, 1995).
Luas areal pertanaman jahe di Sumatera Barat pada tahun 1980 adalah 5.226
hektar, kemudian meningkat menjadi 7.539 hektar pada tahun 1990 dan pada tahun
1993 tercatat 10.192 hektar. Selanjutnya Disbun Sumbar (1987) cit. Eviza, Karo
Karo, dan Soemarsono (1999) menjelaskan, bahwa luas areal pertanaman jahe di
Sumatera Barat pada tahun 1996 tercatat 14.300 hektar, dimana dari luas tersebut
11.844 hektar terdapat di Kabupaten 50 Kota yang merupakan sentra produksi jahe
dan sisanya berada di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Sawahlunto
Sijunjung.
Kegunaan tanaman jahe adalah untuk ramuan makan sirih, obat-obatan,
penyamak kulit, pewarna tekstil, ramuan cat, kosmetik dan pembuatan bir (Bakhtiar
dan Risfaheri (1990) cit. Prosiding Seminar Penelitian Tanaman Rempah dan Obat,
1994).
Tanaman jahe merupakan komoditi eksport penghasil devisa di Propinsi
Sumatera barat, yang merupakan komoditi ekspor perkebunan nomor tiga setelah
karet dan cassia vera, pada tahun 1993 tercatat ekspor jahe 3.899,9 Ton dengan nilai
US$ 8.345.484,85 (BIP Sumbar, 1995). yang sebagian besar diekspor ke Singapura,
India, Pakistan, Malaysia, Jepang dan beberapa negara eropa.
•
yang dihadapi didalam pelasanaann
•
) Makalah Disampaikan Pada Seminar Mahasiswa Jurusan Budidaya Tanaman
Perkebunan pada Tanggal 5 Juni 2014 di Kampus Politeknik Universitas Andalas
**) Mahasiswa Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan
70
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
(Contoh pengisian)
(Contoh pengisian)
Keterangan :
1. Hasil rekapitulasi ini yang dimasukkan dalam Laporan Finansial PUM (Sub Bab 4.1.) yaitu : Jenis alat yang dipakai, Jenis dan jumlah bahan yang terpakai
dan Jumlah HKO dari masing-masing kegiatan.
2. Buku Agenda dan Rekapitulasi, harus dilampirkan dalam Laporan PUM setelah disetujui (di-paraf) oleh Dosen Pembimbing.
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
(Contoh pengisian)
IV. HASIL
B. Biaya Bahan
Tabel 2. Kebutuhan biaya bahan dalam Perbanyakan Kakao dengan luasan 100 m2 selama 4
bulan
73
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
NAMA : .........................................................................................................
NIM : .........................................................................................................
PROGRAM STUDI : .........................................................................................................
JUDUL PUM : 1. .....................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
2. .....................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
3. ......................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
( ) ( )
74
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
75
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
76
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
77
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PEDOMAN PUM
Keterangan :
1. Hasil rekapitulasi ini yang dimasukkan dalam Laporan Finansial PUM (Sub Bab 4.1.) yaitu : Jenis alat yang dipakai, Jenis dan jumlah bahan yang terpakai
dan Jumlah HKO dari masing-masing kegiatan.
2. Buku Agenda dan Rekapitulasi, harus dilampirkan dalam Laporan PUM setelah disetujui (di-paraf) oleh Dosen Pembimbing.
78
POLITEKNIK PERTANIAN BERITA ACARA
NEGERI PAYAKUMBUH UJIAN PUM
Pada hari ini ......................... tanggal ........ bulan ........................... tahun ......... telah
dilaksanakan ujian PUM mahasiswa :
Nama : ............................................................................................................
NIM : ............................................................................................................
Judul : ............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................
1 Ketua 1.
NIP. .....................................................
............................................................
2 Anggota 2.
NIP. .....................................................
............................................................
3 Anggota 3.
NIP. .....................................................
Demikianlah berita acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana perlunya.
NILAI UJIAN
Mengetahui, Mahasiswa
Ketua Jurusan Yang bersangkutan
NIP. NIP.
Catatan :
Distribusi : 1. Program Studi
2. Jurusan
79
POLITEKNIK PERTANIAN NILAI UJIAN
NEGERI PAYAKUMBUH PUM
PENILAI
NAMA MAHASISWA
NIM
JUDUL PUM
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
HARI / TANGGAL
JAM
TEMPAT UJIAN / RUANG
DOSEN
Nilai
No. UNSUR PENILAIAN Bobot Nilai
Terbobot
A UJIAN
1 Penguasaan Materi 80%
2 Penyampaian 10%
3 Sikap 10%
Nilai Akhir Penguji 100%
NIP. ....................................................
80
POLITEKNIK PERTANIAN REKAPITULASI NILAI
NEGERI PAYAKUMBUH UJIAN PUM
NAMA MAHASISWA
NIM
JUDUL PUM
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
HARI / TANGGAL
JAM
TEMPAT UJIAN / RUANG
NIP. ....................................................
81
POLITEKNIK PERTANIAN NILAI LAPANGAN
NEGERI PAYAKUMBUH PUM
NAMA MAHASISWA
NIM
JUDUL PUM
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
NIP. ....................................................
82
POLITEKNIK PERTANIAN NILAI AKHIR
NEGERI PAYAKUMBUH PUM
NAMA MAHASISWA
NIM
JUDUL PUM
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
Laporan
Seminar Lapangan Laporan Ujian Nilai Akhir
Revisi
10% 30% 20% 10% 30% Angka Huruf
NIP. ....................................................
83