Australia-Indonesia
BUKU I
PEDOMAN TEKNIS
PEMBANGUNAN
DEPARTEMEN AGAMA RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH
Jakarta, 12 Desember 2008
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
DAFTAR ISI
Bab I : Pendahuluan............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Tujuan Program...................................................................................................... 2
C. Lingkup dan Sasaran Program............................................................................... 2
D. Dasar Hukum......................................................................................................... 2
E. Manajemen Program Pembangunan...................................................................... 3
F. Prinsip Pembangunan............................................................................................. 3
Bab II : Penetapan Penerima Program MTs-SA dan Mekanisme Pelaksanaan
Pembangunan............................................................................................................. 5
A. Proses Seleksi......................................................................................................... 5
1. Kriteria Seleksi Penerima Program MTs-SA.................................................... 5
2. Lembaga Penerima dan Pelaksana Program MTs-SA...................................... 6
3. Kriteria Khusus Lokasi MTs-SA . .................................................................... 7
4. Mekanisme Seleksi .......................................................................................... 7
B. Pentahapan Pelaksanaan........................................................................................ 9
Bab III : MTs-SA Program Management................................................................................ 13
A. Pengelolaan Program di Tingkat Pusat.................................................................. 13
1. Direktur Jenderal Pendidikan Islam.................................................................. 13
2. Direktorat Pendidikan Madrasah ..................................................................... 13
3. Program Management Unit (PMU).................................................................. 15
4. Tim Teknis PMU............................................................................................... 15
5. Construction and Development Consultant (CDC).......................................... 16
B. Pengelolaan Program di Tingkat Provinsi . ........................................................... 19
C. Pengelolaan Program di Tingkat Kabupaten/Kota................................................. 19
D. Pelaksanaan Program di Tingkat Pesantren/MIN.................................................. 20
1. Struktur Organisasi .......................................................................................... 20
2. Persyaratan menjadi Pengurus dan Tim Teknis Komite Pembangunan
MTs-SA............................................................................................................. 20
3. Rincian Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pembangunan MTs-SA.............. 21
4. Prosedur Pembentukan Komite Pembangunan MTs-SA.................................. 24
5. Biaya Operasional Komite................................................................................ 25
Bab IV : Pengelolaan Program MTs-SA ................................................................................. 27
A. Besaran Alokasi dan Sumber Dana........................................................................ 27
B. Dana Operasional KPM......................................................................................... 28
C. Tata Cara Pencairan/Penyaluran Dana................................................................... 28
D. Pengelolaan Dana................................................................................................... 31
1. Pembukuan........................................................................................................ 31
2. Dokumen Pendukung Pembukuan.................................................................... 31
3. Transaksi........................................................................................................... 31
4. Saldo Pembukuan............................................................................................. 32
5. Dana Tidak Boleh dipergunakan untuk............................................................. 32
6. Others................................................................................................................ 32
E. Pelaporan................................................................................................................ 32
1. Singkat Tetapi Jelas........................................................................................... 33
2. Lengkap............................................................................................................ 33
3. Tertata Rapi....................................................................................................... 33
iii
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
Lampiran .......................................................................................................................................... 69
iv
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemerintah Australia dan pemerintah Indonesia, melalui Australia Indonesia
Partnership for Basic Education Program (AI-BEP) merencanakan perluasan akses bagi
siswa miskin di pedesaan untuk mendapatkan kesempatan menyelesaikan pendidikan
dasar 9 tahun. Untuk maksud ini akan dibangun sejumlah SLTP di seluruh Indonesia.
Pelaksana program adalah pemerintah, yaitu Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas) dan Departemen Agama (Depag). Program penuntasan wajib belajar
pendidikan dasar oleh Departemen agama menggunakan madrasah di lingkungan
pesantren dan madrasah negeri sebagai strategi layanan pendidikan yang memenuhi
keinginan masyarakat untuk memperoleh pendidikan umum dan pendidikan
keagamaan Islam secara terpadu. Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) baru juga
akan dibangun di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) yang memenuhi kriteria.
Data EMIS-Depag menunjukkan bahwa enrolmen pada MTs di pesantren
meningkat sampai 10,5% per tahun dibandingkan dengan MTs di luar pesantren, yang
hanya 3,6%. Pesantren di daerah pedesaan menampung sekitar 63% santri 1 dari F F
1
Dalam buku pedoman ini santri adalah siswa yang tercatat belajar di pesantren baik melalui jalur formal
maupun non formal. Selanjutnya, untuk menjaga konsistensi kata siswa dipakai untuk merepresentasikan
kelompok ini.
1
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
Tsanawiyah Negeri (MTsN) secara terpadu dengan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN)
di bawah naungan Departemen Agama. Madrasah-madrasah ini kemudian disebut
sebagai Madrasah Tsanawiyah - Satu Atap (MTs-SA)
B. Tujuan Program
1. Meningkatkan akses pendidikan dasar dalam rangka wajib belajar, melalui
pembangunan Madrasah Tsanawiyah Satu Atap (MTs-SA).
2. Meningkatkan mutu pendidikan dasar di lingkungan madrasah sesuai sistem
pendidikan nasional.
3. Meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan
pendidikan.
D. Dasar Hukum
Program pembangunan MTs-SA mengacu pada :
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan
Keagamaan;
4. Perpres No. 63 tahun 2005 tentang Perubahan kedua Susunan Organisasi
Departemen Agama;
5. Kepres No. 80 tahun 2003 juncto Perpres No.8 tahun 2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah;
6. Perpres No. 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Nasional Jangka
Menengah;
7. Peraturan Menag RI No.3 tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen
Agama.
2
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
F. Prinsip Pembangunan
Untuk pesantren, lembaga penanggung jawab pembangunan MTs-SA adalah
pesantren yang dalam pelaksanaannya dikuasakan kepada Komite Pembangunan
Madrasah (KPM). Sedangkan penanggungjawab untuk MTsN adalah Kandepag dan
dikuasakan kepada KPM. Pendanaan pembangunan dalam bentuk bantuan block grant
dari pemerintah.
Pelaksanaan pembangunan madrasah melalui program ini menganut prinsip-
prinsip sebagai berikut:
1. Pemberdayaan institusi pendidikan, dan membangun madrasah bersama
masyarakat.
2. Kerjasama antara pesantren penyelenggara pendidikan formal yang dibangun oleh
masyarakat, dan masyarakat yang mendukungnya perlu terus diperkuat dengan
cara yang lebih positif untuk meningkatkan tanggung jawab bersama, kemandirian,
tranparansi dan akuntabilitas institusi baik dalam pengelolaan berbagai sumberdaya
(input) maupun kualitas lulusannya.
3. Pembangunan dilakukan oleh Komite Pembangunan Madrasah (KPM), dan TIDAK
BOLEH dikontrakkan kepada pihak ketiga/pemborong.
4. Peran serta masyarakat dalam bentuk sumbangan tetap dibuka baik dalam bentuk
finansial maupun lainnya terutama untuk bangunan atau komponen tambahan
yang tidak termasuk yang disyaratkan dalam ketentuan bangunan melalui program
ini, namun harus dibukukan dan dilaporkan/diumumkan secara terpisah dan
terbuka kepada masyarakat.
5. Pemanfaatan sumberdaya setempat yang memungkinkan.
6. Pendanaan dilakukan dalam bentuk ”Block Grant” yang ditransfer langsung ke
rekening Komite Pembangunan MTs-SA, untuk dikelola dan dilaksanakan, serta
dipertanggung jawabkan sesuai pedoman pelaksanaan.
3
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
BAB II
PENETAPAN PENERIMA PROGRAM MTs-SA DAN MEKANISME
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
Prioritas utama penerima program ini adalah MTs-SA di pesantren seperti yang telah
dijelaskan pada Bab I. Jika jumlah pesantren yang memenuhi syarat kurang dari jumlah
target yang ditentukan, maka prioritas kedua diberikan kepada Madrasah Ibtidaiyah Negeri
(MIN) yang memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam Buku Pedoman ini.
A. Proses Seleksi
surat dari Yayasan (Lampiran 41). MI atau satuan pendidikan dasar formal
sederajat ini berfungsi sebagai feeder bagi MTs-SA.
2) Kegiatan pesantren tidak bertentangan dengan peraturan dan kebijakan
pemerintah, termasuk didalamnya mengajarkan kurikulum berstandar
nasional di MTs-SA dan dibuktikan dengan surat pernyataan (lampiran 41)
3) Harus siap membayar biaya operasional (mencakup gaji guru dan biaya
bahan pembelajaran) untuk MTs-SA minimal 20 tahun, dan dibuktikan
dengan surat pernyataan (Lampiran 41)
4) Memiliki jumlah siswa tercatat di pesantren antara 100 sampai 500 orang.
5) Harus tersedia calon siswa masuk MTs-SA setiap tahunnya (dari feeder
internal atau feeder eksternal di dalam radius 5 km) paling tidak 30 siswa
untuk Tipe M2 dan 60 siswa untuk Tipe M1.
6) Memiliki lahan kosong dan siap bangun minimal 1.500m2 bagi calon
penerima program MTs-SA tipe M2 (3 ruang belajar dan 2 ruang penunjang)
2
Berdasarkan Surat Kesepakatan Bersama antara Menteri Pendidikan dan Agama no 1/U/KB/2000 dan no.
MA/86/2000 bahwa Pondok Pesantren Salafiyah bisa menyelenggarakan program Wajib Belajar Pendidikan
Dasar dengan menambahkan tiga materi wajib (Bahasa Indonesia, matemátika dan IPA) dalam kurikulum
pondok. Sehingga sertifikat dari Pondok Pesantren yang terdaftar ini (Pondok Pesantren harus mendaftarkan diri
ke Kantor Departemen Agama (Kandepag) di provinsi dan kabupaten) diakui dan setara dengan SD/MI
5
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
dan minimal 3.000 m2 bagi calon penerima program MTs-SA tipe M1 (6 ruang
belajar dan 4 ruang penunjang).
7) Kepemilikan tanah harus didasarkan atas nama Yayasan dan harus
dibuktikan melalui sertifikat kepemilikan yang sah (detail kepemilikan tanah
dijabarkan pada point. 3 dari Proses Seleksi).
8) Harus bersedia membentuk Komite Pembangunan MTs-SA (KPM) dengan
melibatkan warga sekitar untuk membangun MTs-SA.
9) Menyampaikan permohonan untuk turut serta dalam program ini dan
sanggup memenuhi kriteria, persyaratan dan ketentuan yang berlaku dalam
pelaksanaan program yang dikelola di bawah Departemen Agama.
(Lampiran 1).
10) Tidak menerima program lain yang sejenis dari donor asing lainnya selama
kurun waktu pelaksanaan program ini.
11) Dalam banyak kasus pengajuan yang memenuhi syarat tersebut akan
dilanjutkan. Namun dalam kasus yang sangat khusus, pengecualian
dibolehkan untuk kriteria 6 dan 7 jika pengecualian ini bisa diterima dan
dibenarkan. Pengecualian-pengecualian ini akan dicatat oleh Depag dalam
lembar Instrumen Pra-verifikasi (lampiran 45) . Pengecualian untuk kriteria
lainnya tidak akan diterima dengan alasan apapun.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) yang termasuk program ini harus memenuhi
syarat sebagai berikut :
1. Tidak terdapat pesantren yang memenuhi kriteria di kecamatan yang APK
SLTPnya > 85.5%.
2. Sudah berdiri MIN dan telah meluluskan minimal 1 kali.
3. Memiliki lahan siap bangun minimal 1500m2 untuk Tipe M2 dan 3000m2
untuk tipe M1 , dibuktikan dengan sertifikat dari BPN.
4. Tidak ada MTs (baik negeri maupun swasta) dan pendidikan formal sederajat
dalam radius 5 km untuk menampung lulusan MIN yang bersangkutan
5. Diusulkan oleh Kandepag.
6. Persyaratan dan kriteria lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi
MTs-SA di pesantren.
7. Departemen Agama selanjutnya akan menanggung biaya operasional dan
penyediaan tenaga pendidik di MTsN Satu Atap .
6
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
4. Mekanisme Seleksi
Proses seleksi MTs-SA dilakukan sebagai berikut :
U
Tahap 1
a. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam membentuk Tim Pengarah, Tim Pengelola
Program (PMU) dan Tim Teknis untuk menyusun kriteria seleksi bagi lembaga
calon penerima bantuan program pembangunan MTs-SA.
b. Dengan menggunakan data EMIS 2004-2005 Tim Teknis mengidentifikasi
provinsi yang mempunyai jumlah pesantren terbesar dan kabupaten dalam
provinsi tsb.
c. Dari identifikasi seperti pada butir b, dihasilkan 9 provinsi yaitu: Sumatera
Selatan, Lampung, Jawa-Barat, Jawa-Tengah, Jawa-Timur, Nusa Tenggara Barat,
Sulawesi Selatan, Kalimantan-Selatan, dan Banten dengan mengecualikan
Nangroe Aceh Darussalam karena provinsi tersebut mendapat program lain yang
cukup signifikan.
d. Mengidentifikasi pesantren dalam kabupaten di maksud yang memiliki
Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau satuan pendidikan dasar formal sederajat lainnya
di bawah naungan Departemen Agama, dengan jumlah siswa tertentu dan
ketersediaan lahan tertentu sesuai kriteria diperoleh daftar sementara pesantren
calon penerima program MTs-SA.
e. Selain Point d, juga dilakukan identifikasi terhadap MIN yang memenuhi
ketersediaan lahan sesuai kriteria.
7
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
Tahap 2
Direktur Pendidikan Madrasah melalui Unit Pengelolaan Program (PMU) Depag
mengadakan workshop sosialisasi untuk penanggungjawab program di lingkungan
Kanwil dan Kandepag tentang program AI-BEP. Materi sosialisasi mencakup
pengenalan tentang AI-BEP dan pengenalan instrumen pra-verifikasi.
Tahap 3
a. Penanggungjawab program di lingkungan Kanwil dan Kandepag melakukan
sosialisasi kepada seluruh pesantren dan/atau calon peserta program lainnya.
Materi sosialisasi mencakup pengenalan program AI-BEP dan persyaratan-
persyaratannya, serta jangka waktu untuk yayasan/pesantren mengajukan Surat
Permohonan dan Surat Pernyataan (lampiran 1 dan 41) .
b. Kanwil dan Kandepag mengevaluasi Proposal Surat Permohonan dan Pernyataan
yang diserahkan oleh pesantren yang kemudian dilegalkan dengan Surat
Rekomendasi. Proposal Permohonan yang tidak lengkap akan dikembalikan.
c. Penangggung jawab program di lingkungan Kanwil dan Kandepag
mengidentifikasi data MI yang memenuhi kriteria.
Tahap 4
a. Direktur Pendidikan Madrasah melalui penanggung jawab program
dilingkungan Kandepag melakukan pra-verifikasi (seleksi awal) terhadap
pesantren/MIN yang masuk daftar sementara, sejumlah 1 ½ kali jumlah alokasi
yang diperlukan untuk kabupaten/kota yang bersangkutan dicek data setempat.
b. Kriteria pra-verifikasi bersifat umum. Ini mencakup jumlah siswa, surat
pernyataan bersedia mengajarkan kurikulum nasional, bukti kepemilikan lahan,
serta lembaga pendidikan yang dimiliki dan di sekitarnya, pada kecamatan yang
APKnya < 85,5 %. (Lampiran 42)
c. Hasil instrumen Pra-Verifikasi dan Surat Permohonan serta Pernyataan
pesantren/MIN dari masing–masing Kandepag di laporkan ke Direktur
Pendidikan Madrasah Cq. PMU, di koordinasikan oleh penanggung jawab di
lingkungan kanwil yang bersangkutan. MCPM secara acak melakukan review
beberapa Surat Permohonan yang masuk maupun tidak masuk dalam pra-
verifikasi, dan melaporkan temuannya pada Direktur Pendidikan Madrasah
Cq. PMU Depag.
Tahap 5
Verifikasi lapangan menggunakan instrumen verifikasi yang mencakup verifikasi
lahan, sekolah feeder, ketersediaan guru, serta kurikulum pengajaran yang tidak
bertentangan dengan peraturan pemerintah dan lainnya sebagaimana dicantumkan
dalam instrumen verifikasi (Lampiran 43). Verifikasi lapangan dilakukan ke setiap
lokasi oleh tim yang dipersiapkan Direktur Pendidikan Madrasah Cq. PMU Depag
bersama-sama dengan tim yang dipersiapkan oleh AusAID.
Tahap 6
Verifikasi lapangan menggunakan instrumen yang mencakup kebudayaan dan
toleransi, pluralisme, inklusivisme, pendanaan serta pelaksanaan kurikulum yang
8
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
terdapat dalam lingkungan calon penerima bantuan. Verifikasi ini disebut dengan
special assessment.
Tahap 7
a. Mengevaluasi hasil verifikasi berdasarkan data dari pra-verifikasi, proposal, dan
verifikasi lapangan.
b. Mengevaluasi hasil verifikasi oleh PMU dan AusAID sebelum penetapan oleh
Direktur Jenderal Pendidikan Islam.
c. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam bagi pesantren/MIN yang
memenuhi kriteria, persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan sebagai lembaga
penerima program MTs-SA.
B. PENTAHAPAN PELAKSANAAN
Pentahapan pelaksanaan program pembangunan MTs-SA dilakukan dengan urutan sebagai
berikut:
1. Proses pelaksanaan program pembangunan MTs-SA dilakukan setelah diterbitkan
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang lembaga penerima
program dan lokasi madrasah yang akan dibangun.
2. Setelah menerima Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, pesantren dan
MIN membentuk Komite Pembangunan MTs-SA masing-masing sesuai program
yang diterimanya yang akan melaksanakan pembangunan gedung madrasah dan
pesantren beserta pengadaan perabotnya. Tata cara pembentukan dan Tugas
Komite Pembangunan MTs-SA diuraikan pada Bagian III Pedoman ini.
3. Workshop Persiapan Pembangunan MTs-SA untuk seluruh pimpinan pondok
pesantren, dan sekaligus dilakukan Workshop orientasi kepada CDC dan semua
anggotanya dengan pengarahan Direktur Jenderal Pendidikan Islam atau pejabat
lain yang terkait serta nara sumber dari tim teknis PMU dan MCPM.
4. Workshop-pelatihan Penyusunan Proposal Program Pembangunan, Administrasi,
Teknis dan Biaya, serta pelaksanaan program. Workshop dilakukan secara
nasional atau di provinsi yang ditetapkan. Workshop pelatihan ini
diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Madrasah melalui PMU, bekerjasama
dengan konsultan CDC (Contruction and Development Consultant) dengan
pengarahan Direktur Pendidikan Madrasah serta narasumber dari Tim teknis
PMU, MCPM dan dari lembaga lain yang relevan. Peserta workshop-pelatihan
adalah Ketua dan Bendahara KPM bersama Tim Teknis, wakil pesantren/MIN
dan Tim Teknis Kanwil dan Kandepag tempat madrasah dibangun.
5. KPM menyusun proposal program pembangunan, administrasi, teknis dan biaya,
difasilitasi/dibantu oleh Konsultan CDC yang ditugasi oleh Kontraktor
Manajemen Konstruksi (MCPM) sesuai kebijakan Depag.
6. Direktur Pendidikan Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam melalui PMU melakukan
evaluasi terhadap proposal yang dikirim oleh KPM yang diketahui oleh masing-
masing Ketua pesantren/Kepala Kandepag, baik aspek teknis, volume maupun
biaya sehingga diperoleh kesepakatan akhir tentang teknis dan biaya bangunan
dan perabot dimaksud, dengan menggunakan Tim Evaluasi yang ditunjuk.
7. Penandatanganan Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) untuk membangun
madrasah antara Direktur Pendidikan Madrasah dan Ketua KPM diketahui oleh
9
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
10
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
Bagan 1
Mekanisme Seleksi Calon MTs-SA AI-BEP (2007-2009)
1.
a. Dibuat oleh PMU. Data EMIS
b. Sebagai draft awal. daftar awal nama
c. Isi seluruh nama, alamat pesantren/MIN di 9
pesantren sesuai kriteria provinsi, kab/kota, dan
d. Alokasi sasaran tiap provinsi kecamatan ybs
2. Sosialisasi mekanisme
Dilakukan oleh PMU (Pusat) seleksi kepada Kanwil
dan Kandepag
4.
1. Penanggungjawab Kanwil &
Pra-Verifikasi oleh
Kandepag ybs
Tim Teknis Kandepag TL
2. Dilakukan oleh Tim Teknis
Kandepag, Koordinator Tim
& Koordinator TT
Out/W
Teknis Kanwil. Kanwil
3. Review hasil Pra-Verifikasi
5.
a. Dilakukan oleh Tim Verifikasi Verifikasi Lapangan
Pusat. oleh Tim Pusat
b.Didampingi oleh Tim
Kandepag.
6. Review hasil TL
a. Review oleh PMU, PCMU-MORA, verifikasi Out/W
AusAID dan Tim Teknis
b.Keputusan Direktur Jenderal Pendis. L
Keputusan
Direktur Jenderal
11
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
BAB III
PENGELOLAAN PROGRAM MTs-SA
13
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
14
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
15
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
16
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
17
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
18
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
19
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
20
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
Tabel 1
RINCIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE PEMBANGUNAN MTS SA
PERSIAPAN
1. Hadir pada pelatihan Komite (i) Ketua Komite, Nara Sumber :
Pembangunan MTs-SA (ii) Bendahara Komite, (i) Pelatih yang dilatih di
(iii) Sekretaris Komite, Tingkat Pusat,
(iv) Kepala Pelaksana (ii) Konsultan CDC
2. Menyusun Dokumen Komite Pembangunan Konsultan CDC
Pekerjaan yang terdiri: MTs-SA
(i). Proposal Administrasi, (ii).
Proposal Teknis, (iii).Proposal
Biaya
3. Menandatangani Surat (i) Direktur Pendidikan Konsultan CDC
Perjanjian Pemberian Bantuan Madrasah,
(SPPB) (ii) Komite Pembangunan
MTs-SA
(iii) Yayasan/Kepala
Kandepag
4. Menetapkan jenis dan jumlah Konsultan CDC
bahan, alat dan tenaga kerja
serta melaksanakan survei
harga.
21
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
KEUANGAN
10. Membuka rekening di bank (i) Ketua KPM Spesimen tanda tangan
pemerintah, An. Komite (ii) Bendahara Komite terdiri dari :
Pembangunan MTs-SA. (i) Ketua Komite,
(ii) Bendahara Komite
11. Membuat Rencana (i) Ketua Komite, Konsultan CDC
Penggunaan Dana (RPD) (ii) Sekretaris Komite
yang ditanda-tangani oleh (iii) Bendahara Komite
Komite Pembangunan MTs- (iv) Kepala Pelaksana
SA dan Konsultan CDC.
12. Pengisian kwitansi (i) Ketua Komite, Konsultan CDC
penerimaan dana (ii) Bendahara Komite,
13. Pencatatan penerimaan dan (i) Administrasi Keuangan, (i) Ketua Komite,
pengeluaran dana, (ii) Bendahara (ii) Konsultan CDC
pembukuan
14. Membuat daftar hadir dan (i) Administrasi Keuangan, Ketua Komite
upah mingguan (ii) Kepala Pelaksana
15. Pembukuan dan pengarsipan (i) Bendahara (i) Ketua Komite,
dokumen: Buku Kas Umum (ii)Administrasi Keuangan (ii) Bendahara,
(BKU), Buku Pembantu Kas (iii) Konsultan CDC
Tunai (BPKT) dan Buku Bank
16. Pembayaran (i) Bendahara (i) Ketua Komite
22
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
TEKNIS PEKERJAAN
18. - Laporan Harian (i) Ketua Komite, Konsultan CDC
- Laporan Mingguan (ii) Sekretaris, (iii) Kepala
Pelaksana
19. Permohonan Ijin Pelaksanaan (i) Ketua Komite, Konsultan CDC
Pekerjaan (ii) Sekretaris,
(iii) Kepala Pelaksana
20. Berita Acara Revisi Pekerjaan (i) Ketua Komite, Konsultan CDC,
(ii) Sekretaris, Ketua Yayasan
(iii) Kepala Pelaksana
LOGISTIK
21. Daftar Kebutuhan Bahan Kepala Pelaksana (i) Ketua Komite,
Bangunan (ii) Konsultan CDC
22. Buku Pengadaan (i) Sekretaris, Konsultan CDC
(ii) Ketua Komite
23. Buku Penerimaan Barang (i) Sekretaris, Konsultan CDC
Bangunan dan Alat (ii) Kepala Pelaksana dan,
(iii) Logistik
24. Buku Material (i) Sekretaris, (i) Ketua Komite,
(ii) Kepala Pelaksana dan, (ii) Konsultan CDC
(iii) Logistik
KEMAJUAN PEKERJAAN
25. Surat Pemyataan Kemajuan (i) Ketua Komite, Konsultan CDC
Prestasi Pekerjaan (ii) Sekretaris Komite,
(iii) Kepala Pelaksana
26. Dokumentasi Hasil Pekerjaan Ketua Komite Konsultan CDC
Setiap Opname Prestasi Pembangunan MTs-SA
27. Berita Acara Status Ketua Komite Direktur Pendidikan
Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan MTs-SA Madrasah, Konsultan
(BASP2). CDC
28. Mendiskusikan dan Komite Pembangunan Konsultan CDC, Ketua
melaporkan setiap tahapan MTs-SA yayasan/pesantren, Kasi
pekerjaan yang telah Pendidikan Madrasah &
dilaksanakan atau yang akan Kasi Pontren, Kabid
dilaksanakan Pendidikan Madrasah
PENYELESAIAN PEKERJAAN
29. Surat Pernyataan Ketua Komite Konsultan CDC
Penyelesaian Pelaksanaan Pembangunan MTs-SA
23
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
Pekerjaan (SP4)
30. Serah Terima Pekerjaan (i) Ketua Komite, Konsultan CDC, Ketua
(BAST I dan II) (ii) DirekturPendidikan yayasan/pesantren, Kasi
Madrasah Mapenda & Kasi Pontren,
Kabid Mapenda
Tahap Pertama
a. Pembentukan Komite di pesantren/yayasan.
Setelah pesantren/yayasan penerima Program MTs-SA ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Pendidikan Islam (Pendidikan Islam) dan diberitahukan ke
pesantren/yayasan yang bersangkutan, pesantren/yayasan tersebut membentuk
Komite Pembangunan MTs-SA (Lampiran 5) dengan prosedur sebagai berikut:
Diadakan rapat pengurus pesantren/yayasan untuk menetapkan
1) Ketua Komite; Ketua Komite adalah pengurus yayasan/pesantren, tetapi
bukan Ketua yayasan atau Kyai.
2) Sekretaris Komite; Sekretaris harus dari wakil masyarakat di luar pengurus
pesantren/yayasan.
3) Bendahara Komite dan Administrasi Keuangan; Bendahara dan Administrasi
Keuangan boleh dari pengurus pesantren/yayasan atau dari masyarakat yang
dianggap cakap.
4) Persyaratan menjadi Komite Pembangunan MTs-SA tercantum pada
Lampiran 2.
5) Dokumen-dokumen yang harus dilengkapi:
a) Undangan Pembentukan Komite Pembangunan MTs-SA, Lihat Lampiran 3.
b) Berita Acara Pembentukan Komite Pembangunan MTs-SA , Lampiran 4
c) Keputusan Pembentukan Komite Pembangunan Madrasah, Lampiran 5.
d) Pengumuman Rencana Pemilihan Tim Teknis untuk Pembangunan
Madrasah, Lampiran 6.
e) Biodata anggota Tim Komite Pembangunan MTs-SA.
1) Ketua Komite Pembangunan MTs-SA; Ketua KPM adalah PNS jabatan wakil
kepala MTsN atau guru senior MTsN terdekat atau Kepala MIN atau staf di
lingkungan seksi Pendidikan Madrasah (Mapenda) atau seksi PD Pontren (PK
Pontren) di Kantor Departemen Agama kabupaten/kota.
2) Sekretaris Komite; Sekretaris adalah seorang guru PNS di lingkungan MIN
yang dipilih secara demokratis oleh Komite Madrasah serta tokoh
masyarakat.
24
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
3) Bendahara dan Administrasi Keuangan; adalah salah satu unsur dari guru
atau tenaga administrasi MIN dan bukan termasuk dalam Komite Madrasah.
Pemilihan dilakukan secara demokratis oleh Komite Madrasah serta tokoh
masyarakat.
4) Persyaratan menjadi Komite Pembangunan MTs-SA tercantum pada
Lampiran 2.
5) Dokumen-dokumen yang harus dilengkapi:
a) Undangan Pembentukan Komite Pembangunan MTs-SA, Lihat Lampiran 3.
b) Berita Acara Pembentukan Komite Pembangunan MTs-SA , Lampiran 4
c) Keputusan Pembentukan Komite Pembangunan MTs-SA, Lampiran 5.
d) Pengumuman Rencana Pemilihan Tim Teknis untuk Pembangunan
Madrasah, Lampiran 6.
e) Biodata anggota Tim Komite Pembangunan MTs-SA.
Tahap Kedua
25
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
dengan penuh waktu di lokasi kegiatan. Khusus Ketua Komite Pembangunan MTs-
SA harus ada di lokasi Pembangunan minimal 5 jam per hari.
Besarnya honor maksimal yang diberikan pada proposal biaya adalah sebagai
berikut:
Komite Pembangunan MTs-SA
U
26
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
BAB IV
MEKANISME PENDANAAN
Program ini didanai dari APBN dan hibah dari AusAID. Sesuai kesepakatan antara
Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Australia, sumber pendanaan pembangunan
gedung dan mebiler madrasah pada MTs-SA berasal dari Grant-AusAID. APBN Pemerintah
membiayai rehabilitasi fasilitas pendidikan di MI feeder dan biaya operasional melalui dana
BOS, sedangkan pengadaan guru/ustadz, dan buku pelajaran dan fasilitas pendidikan
lainnya merupakan tanggung jawab Pemerintah dan atau pondok pesantren sesuai dengan
ketentuan .
Prosedur pencairan/penyaluran dana APBN dilakukan melalui Kantor Pelayanan
dan Perbendaharaan Negara (KPPN) IV Jakarta sesuai pencantuman kode kantor bayar pada
dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau dokumen yang dipersamakan
dengan tata cara penerbitan Surat Perintah Membayar Langsung (SPM LS) yaitu
pemindahbukuan (transfer dana langsung ke rekening komite pada bank pemerintah di
mana Komite membuka rekening). Sementara prosedur pencairan/penyaluran dana untuk
pembangunan gedung dan penyediaan Mebiler akan dilakukan oleh MCPM langsung
kepada rekening Komite Komite Pembangunan MTs-SA yang kemudian akan disahkan
realisasinya melalui Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara (KPPN) Khusus Jakarta.
27
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
Tabel 2
TAHAP PENCAIRAN DANA
Tahap Besaran Dana Minimum Kemajuan Syarat Lain
Penarikan Bantuan (%) Penggunaan Fisik (%)
Dana (%)
Tahap 1 50 0% 0% Lihat pada Bab
Tahap II 50 90% 45% IV paragraf C.6
“Komite tidak terkena biaya administrasi apapun untuk proses pencairan dana ini”.
28
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
Berdasarkan permintaan dari komite, Direktur Pendidikan Madrasah atau Ketua PMU
mewakili Direktur Pendidikan Madrasah, selanjutnya mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran Langsung (SPPLs) kepada MCPM AusAID dengan melampirkan:
7. Atas dasar SPPLs dari Direktur Pendidikan Madrasah atau Ketua PMU, MCPM
mencairkan dana ke rekening Komite Pembangunan MTs-SA.
8. Ketua dan Bendahara komite mencairkan dana dari rekening komite.
9. Konsultan CDC bertanggung jawab untuk memeriksa status pelaksanaan di
lapangan yang dilaksanakan oleh Komite Pembangunan MTs-SA.
10. Mekanisme Penyaluran Dana
Alur mekanisme penyaluran dan pencairan dana dapat dilihat pada Bagan 2.
29
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
Bagan 2.
Mekanisme Pencairan Dana
Direktur
Pendidikan Konsultan MCPM Bank
No Uraian Komite
Madrasah/ CDC AusAID Pembayar
PMU
1 Prestasi
Kemajuan
Pekerjaan Ya Opname
diajukan oleh lapangan
KPM &
penyiapan
Check&
Berkas
Verifikasi
oleh
Konsultan
Lapangan
Disetujui Tidak
& ditanda
tangani
Koor.
Penagihan Konsult. Penyiapan
2. Pengajuan CDC berkas
Pembayaran tagihan
Dana
Ya
Pembangunan
MTs-SA
Check & Tidak
verifikasi
Persetujuan
Dir. Penma/
PMU
Proses
Pencairan
3. Dana Bantuan
Pembangunan Penyiapan Check &
MTs-SA berkas Surat verifikasi,
Permintaan
transfer
Pembayaran
Langsung
(SPPLs)
Dana
Transfer
diterima oleh
Pembayar
KPM
30
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
D. PENGELOLAAN DANA
Pengelolaan dana pembangunan MTs-SA sepenuhnya menjadi tanggung jawab KPM.
Pada prinsipnya kegiatan pengelolaan dana mencakup pencatatan penerimaan dan
pengeluaran uang sehingga memudahkan proses pelaporan dan pengawasan
penggunaan dana
1. Pembukuan
a. Setiap transaksi harus didukung dengan bukti yang sah.
b. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah kurang atau sama dengan 1 (satu) juta
rupiah menggunakan materai Rp 3.000 dan lebih dari 1 (satu) juta rupiah
menggunakan materai Rp 6.000 , sesuai dengan ketentuan tentang bea materai.
c. Dalam bukti pengeluaran harus jelas uraian mengenai barang/jasa yang dibayar,
tanggal dan nomor bukti.
d. Realisasi pengadaan barang dan jasa yang diterima tidak boleh lebih kecil dari
uang yang dikeluarkan.
e. Seluruh penerimaan dan pengeluaran uang agar dicatat/dibukukan dalam buku
penerimaan dan pengeluaran (Buku Kas Umum) lihat lampiran 22 dan Buku
Pembantu Kas Tunai (BPKT) lihat lampiran 23.
f. Semua transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran dibukukan/dicatat
sesuai urutan transaksi yang dilakukan.
g. Per tanggal 26 setiap akhir bulan, buku tersebut ditutup, dihitung saldonya,
dicocokkan dengan saldo fisik uang yang ada, baik di kas atau di bank.
h. Pencatatan dalam pembukuan harus dilakukan setiap hari di buku kas, penulisan
harus rapih, lengkap dan bersih.
Tata cara pengelolaan keuangan Komite Pembangunan MTS-SA secara garis besar
yang meliputi antara lain: pembukuan keuangan, pengelompokan jenis pengeluaran,
biaya operasional, cara pengisian Buku Kas Umum, rekapitulasi pengeluaran, cara
pengisian Buku Kas Tunai, laporan keuangan dan pengarsipan dokumen keuangan
dapat dilihat pada Lampiran 21.
3. Transaksi
Pada prinsipnya transaksi menggunakan mekanisme non tunai yaitu transfer bank,
check giro atau check tunai. Pengambilan dana tunai dari rekening atas nama Komite
Pembangunan MTs-SA maksimum berjumlah sebesar Rp. 45 juta perhari dilengkapi
dengan Rencana Penggunaan Dana (RPD) yang ditanda tangani oleh Ketua atau
Sekretasis KPM dan Konsultan CDC (lihat lampiran 17). Mekanisme pencairan dana
dari rekening KPM mengacu pada Rincian Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Pembangunan MTs-SA (Tabel 1, No. 10-17).
31
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
4. Saldo Pembukuan
Dana yang belum dibutuhkan harus tetap disimpan di bank, tidak boleh
dipindahkan pada rekening lain atau disimpan di tempat lain. Jumlah saldo
pembukuan setiap harinya tidak boleh lebih dari Rp. 5 juta.
6. Lain-lain
a. Pembayaran insentif dan upah kerja harus langsung kepada tiap-tiap orang yang
bekerja.
b. Proses pencairan dana tidak dikenakan biaya.
c. Penarikan dana dan pembayaran dilakukan sesuai dengan kemajuan pekerjaan,
tidak ada batas waktu minimal untuk memproses kembali penarikan dana. Tidak
ada peraturan bahwa semua KPM di beberapa kabupaten/kota harus diproses
bersama-sama.
d. Pekerjaan yang dilakukan sebelum penandatanganan Surat Perjanjian Pemberian
Bantuan (SPPB) tidak dapat dibayar, termasuk pengiriman bahan dari pemasok.
e. Pajak yang timbul sebagai akibat transaksi pembelian barang oleh KPM,
dibebankan kepada penjual/pihak yang menerima uang.
f. Bunga bank yang telah dikurangi pajak atas bunga serta apabila ada sisa dana
pembangunan, maka harus dikembalikan ke :
Bank Penerima : BNI (Bank Negara Indonesia)
Atas Nama : BEP Program Trust Account
Nomor Rekening : 012-542-5309
Alamat : Jl. Kemang Raya No. 47 Kebayoran Baru – Jakarta
E. PELAPORAN
Laporan keuangan dibuat setiap akhir bulan per tanggal 26 (Lampiran 24), dan akhir
U U U
program, dan disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu PMU dan
MCPM dan paling lambat dikirimkan setiap tanggal 10 pada bulan berikutnya
Laporan merupakan pertanggung-jawaban atas segala aktivitas/kegiatan, yang telah
dilakukan oleh KPM kepada pihak pemberi tugas. Bagi pemberi tugas laporan
pertanggungjawaban dimaksudkan sebagai alat monitoring atas penugasan yang telah
diberikan sehingga sasaran yang telah ditetapkan tercapai secara efektif dan efisien.
Untuk itu laporan pertanggungjawaban keuangan harus memenuhi unsur-unsur sebagai
berikut:
32
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
2. Lengkap
Laporan keuangan (lampiran 22, 23, 24) harus memuat data yang lengkap disajikan
secara sistematis untuk periode laporan yang bersangkutan.
3. Tertata rapi
Seluruh arsip data akuntansi keuangan baik yang berupa laporan-laporan keuangan
maupun dokumen pendukungnya disimpan dan ditata dengan rapi dalam odner
menurut urutan nomor dan tanggal kejadiannya di suatu tempat yang aman dan
mudah untuk ditemukan kembali setiap saat diperlukan.
33
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
BAB V
PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. PERENCANAAN
Direktorat Pendidikan Madrasah menyediakan desain prototipe MTs-SA, konsultan
CDC akan menyusun, melengkapi gambar dan menyempurnakan rencana kerja dan
syarat-syarat teknis (RKS), Bill of Quantity (BQ) serta Rencana Anggaran Biaya (RAB)
disesuaikan dengan kondisi lapangan dimana pesantren akan dibangun. Dokumen yang
dilengkapi oleh Konsultan CDC tersebut terdiri dari denah, tampak, potongan, rencana
atap, rencana plafond, rencana lantai, rencana pondasi, rencana pintu dan jendela,
rencana instalasi penerangan dan daya listrik, dilengkapi dengan detil-detil yang
diperlukan untuk masing-masing gedung/ruang di dalam MTS-SA serta rencana kerja
dan syarat teknis (RKS). Perencanaan site plan (rencana tapak) gedung termasuk site work
dan pagar dibuat oleh Konsultan CDC, dengan melibatkan pesantren/yayasan atau
Kandepag, meliputi kegiatan-kegiatan antara lain:
i. Survei lokasi, mencakup identifikasi kondisi lahan, luas lahan, kemiringan lahan, jalan
masuk/pencapaian terhadap lahan, ketersediaan jaringan utilitas (listrik, telepon dan
air) dan jaringan drainase. Hasil akhir survai lahan tersebut berupa pemetaan
topografi yang dapat memberi gambaran mengenai hal-hal tersebut di atas.
Pengumpulan data perencanaan, berdasarkan Buku 2 dari Buku Petunjuk Pelaksanaan
Pembangunan Madrasah yang dikeluarkan oleh Direktorat Pendidikan Madrasah.
ii. Output perencanaan, berupa Dokumen Pelaksanaan yang terdiri dari (i) gambar-
gambar kerja, (ii) Bill of Quantity (BQ) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang
disesuaikan dengan kondisi setempat dan, (iii) Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Teknis (RKS).
35
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
Tabel 3
JENIS GAMBAR RANCANGAN GEDUNG MTs-SA 3 F
3
Contoh gambar perencanaan dapat dilihat pada Buku 2 dari Buku Petunjuk Pelaksanaan Pembangunan
Madrasah.
36
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
37
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
a. Proposal Administrasi
Proposal Administrasi mencakup:
1) Surat pengantar proposal Administrasi, Teknis dan Biaya ( lihat contoh
lampiran 10).
2) Berita Acara Pembentukan Komite Pembangunan MTs-SA (lihat lampiran 4).
3) Berita Acara Penetapan Tim Teknis Komite Pembangunan MTs-SA. (lihat
lampiran 7).
4) Bagan Organisasi Pelaksana (lihat contoh pada halaman 62).
5) Rekening Koran/Giro atas nama Komite Pembangunan MTs-SA.
Rekening dibuka di bank pemerintah terdekat dan dibuat dengan dua
spesimen tanda tangan, yaitu Ketua Komite dan Bendahara Komite dalam
bentuk rekening koran/giro. Copy print out rekening giro dan nomor rekening
disertakan dalam proposal Administrasi ini.
6) Daftar Riwayat Hidup ketua, anggota KPM dan Tim Teknis KPM ringkas (lihat
contoh pada lampiran 42), dilengkapi Surat Pernyataan Bukan Pegawai Negeri
bagi anggota KPM dan Tim Teknis KPM bagi yang bukan PNS.
7) Identitas Komite (Ketua & Anggota) dibuktikan dengan fotokopi Kartu Tanda
Penduduk (KTP).
b. Proposal Teknis
Proposal Teknis memuat hal-hal teknis pelaksanaan pekerjaan yang terdiri atas:
1) Informasi. Informasi singkat tentang lokasi pembangunan MTs-SA, jalan masuk,
daya dukung pesantren di sekitar lokasi, penduduk, kondisi sosial masyarakat,
serta informasi lain yang diperlukan.
2) Gambar. Gambar rancangan gedung lengkap dengan RKS-nya.
3) Metode pelaksanaan. Uraian tentang metode pelaksanaan mencakup penjabaran
tentang kondisi lokasi, urutan pekerjaan, tatacara pelaksanaan dari awal
pekerjaan/persiapan, pembongkaran dan pekerjaan struktur, finishing,
mekanikal/elektrikal, infrastruktur dan lain-lain. Selain itu dijelaskan pula
tentang hal-hal yang berkaitan dengan keamanan, keselamatan dan
kualitas/mutu pekerjaan yang diharapkan.
38
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
c. Proposal Biaya
Proposal biaya meliputi dua jenis biaya, yaitu biaya operasional dan biaya
pembangunan fisik gedung.
1) Biaya Operasional. 4 Biaya operasional meliputi biaya yang digunakan untuk
F F
4
Biaya untuk keperluan operasional maksimal Rp 37.500.000,00 (Tiga Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Ribu
Rupiah). Pertanggung jawaban biaya administrasi harus dicatat dalam buku pembukuan.
39
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
6. Penyusunan/Penandatanganan SPPB 5 F
- Gambar rancangan.
- Rencana Kerja dan Syarat teknis pelaksanaan pekerjaan (RKS).
- RAB hasil kesepakatan biaya yang ditandatangani oleh Direktur Pendidikan
Madrasah dan KPM.
B. PERSIAPAN PELAKSANAAN
Tahap persiapan pelaksanaan pembangunan gedung MTs-SA terbagi atas dua hal, yaitu:
1. Tahap persiapan sebelum kegiatan dilapangan
Kegiatan tahap persiapan dilaksanakan sebelum pekerjaan lapangan dimulai. Tahap
ini antara lain meliputi:
a. Mempelajari dan mengevaluasi kesiapan Dokumen Pelaksanaan (Gambar,
Spesifikasi Teknis, RAB dan volume pekerjaan).
b. Menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk proses IMB (Izin Mendirikan
Bangunan), sambungan listrik dan pemasangan telepon (bila sudah tersedia
disekitar lokasi) .
c. Menyiapkan asuransi tenaga kerja untuk melindungi keselamatan dan keamanan
tenaga kerja pada saat pelaksanaan pembangunan (meninggal dunia, sakit dan
kecelakaan lainnya)
d. Mempersiapkan data pendukung untuk proses penyerapan dana Termin
Pertama. Dana ini akan digunakan sebagai modal kerja KPM.
e. Mengecek harga bahan, alat bantu kerja dan pemilihan tenaga kerja yang terdiri
atas, tukang dan pekerja. Untuk hal ini dijelaskan pada Buku ini pada Bab V A.3. b.
f. Bersama-sama Konsultan CDC menyiapkan dan menghitung Rencana Anggaran
Pelaksanaan Pekerjaan (RAPP) yang di dalamnya berisi daftar jenis dan volume
material yang dibutuhkan, jumlah tenaga kerja, daftar dan jumlah alat, harga
material, upah dan alat dan total kebutuhan biaya. Penyusunan RAPP harus rinci
untuk setiap item pekerjaan, karena RAPP ini biasanya akan lebih dipahami dari
pada RAB. Lihat Buku ini pada BAB V A.4. a,b,c..
g. Bersama-sama Konsultan CDC menyiapkan dan membuat Rencana Penggunaan
Dana (RPD) pada Lampiran, berdasarkan RAPP dan jadwal pelaksanaan.
5
Bentuk dan format SPPB dapat dilihat pada Lampiran 12.
40
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
Biaya perijinan dan retribusi yang berkenaan dengan kegiatan pembangunan fisik
harus dibayar oleh pesantren/Kandepag.
41
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
5) Pemasangan papan nama, dan papan informasi, dan lain-lain yang dianggap
memberikan kelengkapan untuk pelaksanaan fisik pembangunan.
Seleksi tenaga kerja mengacu kepada syarat- syarat pemilihan tenaga kerja.
Pendaftaran dan hasil seleksi tersebut harus didokumentasikan dengan baik.
Tenaga kerja terdiri dari pekerja biasa (buruh), tukang yang mempunyai
keterampilan yang dibutuhkan seperti tukang batu, tukang kayu, dan tukang
instalasi.Jika jumlah tenaga kerja lebih banyak daripada kebutuhan, tenaga kerja
tersebut diberi kesempatan kerja secara bergiliran yang dapat diatur oleh Kepala
Pelaksana. Besarnya insentif ditentukan oleh musyawarah KPM. Hasil
musyawarah dituangkan dalam berita acara rapat.
membubuhkan tanda tangan atau cap jempol tangan kiri. Format ini dibuat
U
rangkap dua.
Untuk sistem upah borongan, tenaga kerja dibayar sesuai dengan standar harga
yang berlaku dan dihitung sesuai dengan prestasi kerja oleh KPM. Perhitungan
jumlah ongkos kerja borongan yang harus dibayarkan menggunakan format
seperti pada Lampiran 32 . Jumlah ongkos kerja borongan dihitung berdasarkan
kesepakatan biaya antara KPM dengan kepala tukang/ketua kelompok dan
prestasi kerja yang yang dicapai. Namun demikian walaupun dihitung secara
kelompok, tiap individu harus menerima insentif masing-masing.
Insentif tidak boleh diterima secara kolektif untuk menjaga salah satu pencapaian
U
Pembayaran boleh dilakukan per minggu atau satu kali per dua minggu, sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.
42
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
43
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
Rekomendasi:
Pendokumentasian survei harga dalam pengadaan bahan dan alat
harus dilakukan dengan tertib dan disimpan dengan baik termasuk
kuitans! pembayaran ataupun tanda terima barang. Sewaktu-waktu
dapat diperiksa pada saat monitoring atau misi supervisi oleh Petugas
yang berwenang.
6) Buku Material
KPM harus mempunyai buku material yang mencatat penerimaan dan
pengeluaran bahan bangunan. Pada buku material harus dicantumkan nomor
urut dari buku penerimaan barang. Buku material dimaksudkan untuk
mencatat penerimaan dan pengeluaran semua bahan bangunan yang ada,
44
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Rencana Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan pembangunan, KPM diwajibkan membuat Rencana Jadwal
Pelaksanaan Kegiatan yang menjelaskan tentang:
a. Item pekerjaan yang akan dilaksanakan dan pada gambar rencana/bagian
bangunan diberikan tanda berwarna sesuai dengan item pekerjaan tersebut.
b. Metode pelaksanaan yang meliputi sistem pelaksanaan, urutan pelaksanaan, dan
jumlah tim kerja yang dibutuhkan.
2. Transparansi Pelaksanaan
Penerapan konsep keterbukaan oleh KPM dan Tim Teknis Komite pada saat
pelaksanaan ditempuh melalui pemasangan papan nama kegiatan dan papan
informasi yan memuat penjelasan tentang pekerjaan pembangunan MTs-SA. Dengan
demikian masyarakat dapat membaca semua informasi dengan mudah. Adapun
rincian pembuatan dan pemasangannya sebagai berikut:
a. Papan Nama Kegiatan
KPM juga berkewajiban memasang papan nama kegiatan berukuran 120 cm x
80 cm yan berisi:
1) Nama kegiatan;
2) Nama dan alamat MTs-SA;
3) Pelaksana kegiatan;
4) Nilai kegiatan;
5) Tanggal mulai dan rencana selesai;
6) Sumber dana;
7) Website untuk situs BEP di MORA and MCPM termasuk kode identifikasi
nya ;
8) Alamat website BEP ( http://www.bep.or.id/access ) dan alamat email
HU UH
45
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
c. Selebaran
KPM wajib membuat selebaran dari kertas folio (ukuran 21,5 CDC x 34 CDC)
yang berisi pengumuman tentang penerimaan MTs-SA agar disebarluaskan di
tempat-tempat ibadah, kantor kelurahan dan kantor kecamatan setempat.
Termasuk juga informasi mengenai alamat, telpon dan website yang dapat di
akses untuk menyampaikan pengaduan.Konsultan Lapangan dan KPM
bertanggung jawab terhadap terpasangnya papan informasi dan terlaksananya
selebaran tersebut.
Buku Kas Umum (BKU), Buku Pembantu Kas Tunai (BPKT), Buku Bank, fotokopi
rekening koran/giro, bukti-bukti pengeluaran dana, pengadaan material, alat dan
6
Alamat Pengaduan di Depag: PMU AIBEP – Gedung Emis Lt. 4, Departemen Agama RI, Jl. Lapangan
Banteng Barat 3-4 Jakarta Pusat. Telp/Fax: (021) 348 33236 atau PO BOX 3146, Jakarta 10340.
7
Alamat pengaduan di MCPM: Complaints Officer, MCPM BEP, Menara Ravindo Lt. 10, Jl. Kebon Sirih Kav.
75, Jakarta Pusat 10340. Telpon: (021) 572 3150 (Waktu Kerja), 0815 1388 8706 dan fax (021) 392 7494.
8
Lihat alamat lengkap di catatan kaki no. 6.
9
Lihat alamat lengkap di catatan kaki no. 7.
46
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
tenaga kerja serta laporan pekerjaan hendaknya disimpan di tempat yang aman
namun mudah diambil dan diperiksa oleh Direktorat Pendidikan Madrasah
dalam hal ini PMU dan unsur lain yang terkait.
3. Pelaksanaan Fisik
Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan bagian yang sangat memerlukan
konsentrasi dan perhatian, karena menentukan kualitas bangunan yang dihasilkan.
Pelaksanaan pekerjaan meliputi semua pekerjaan, dari mulai galian pondasi sampai
dengan pekerjaan atap, serta pembersihan dan perapihan lokasi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan fisik pekerjaan
adalah:
a. Proses Perijinan Untuk Pelaksanaan Pekerjaan
Agar setiap tahapan pekerjaan dapat terawasi dan terkoordinasi dengan baik,
sebelum pelaksanaan pekerjaan, KPM diwajibkan untuk mengajukan
permohonan ijin pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan kepada Konsultan
Lapangan, yang selanjutnya akan dievaluasi berdasarkan:
1) Kecocokan dengan gambar dan persyaratan teknis.
2) Kualitas serta kuantitas bahan, peralatan dan tenaga.
3) Ketergantungan dengan item pekerjaan lain.
4) Jadwal pelaksanaan pekerjaan.
b. Revisi Pekerjaan
Selama pelaksanaan pekerjaan, sangat memungkinkan terjadinya perubahan
perencanaan sehingga akan mempengaruhi gambar dan volume pekerjaan dan
juga terhadap biaya pekerjaan. Setiap perubahan yang terjadi harus mengacu
kepada ijin pelaksanaan dan mengacu juga ke ijin material yang telah disetujui
oleh konsultan dan ketua Komite. Perubahan yang terjadi harus disertai dengan
analisis bahan dan biaya sesuai tabel revisi pekerjaan (lihat Lampiran 34) dan
Berita Acara revisi pekerjaan (lihat Lampiran 36).
Sebelum dilakukan revisi terlebih dahulu dilakukan evaluasi terhadap
perubahan-perubahan tersebut.
Dalam evaluasi tersebut dibahas masalah-masalah antara lain:
1) Sebab-sebab timbulnya perubahan pekerjaan.
2) Pengaruhnya terhadap biaya program.
3) Pengaruhnya terhadap waktu pelaksanaan.
Hasil evaluasi ini harus dicatat dan ditandatangani oleh Konsultan Lapangan,
Ketua Komite dan Kepala Pelaksana serta diarsipkan dengan baik dilaporkan ke
Direktur Pendidikan Madrasah melalui PMU. Hasil evaluasi merupakan
pendukung terhadap tabel revisi pekerjaandan Berita Acara revisi pekerjaan.
Terjadinya perubahan pelaksanaan akan berpengaruh kepada biaya sehingga
perlu dilakukan analisis biaya dan evaluasi pekerjaan tambah kurang, namun
demikian secara total tidak diperbolehkan adanya perubahan biaya RAB.
Setelah adanya persetujuan dari Konsultan CDC dan Ketua PMU selaku yang
mewakili Direktur Pendidikan Madrasah mengenai perubahan pekerjaan, proses
selanjutnya adalah sebagai berikut:
1) Dihitung penambahan/pengurangan volume akibat perubahan pekerjaan.
2) Dilakukan rapat pembahasan antara KPM, Konsultan CDC, PMU selaku yang
mewakili Direktur Pendidikan Madrasah.
3) Dibuat berita acara pekerjaan tambah-kurang sesuai hasil rapat pembahasan.
47
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
48
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
g. Mutual Check
Pemeriksaan terhadap Kemajuan Pekerjaan Fisik (Mutual Check / Opname)
Pada proses pembangunan gedung, harus dilakukan pemeriksaan fisik dan
sertifikasi terhadap hasil pelaksanaan secara rutin agar kemajuan pekerjaan
termonitor dengan baik dan untuk mendorong KPM meningkatkan kualitas.
Sertifikasi merupakan penilaian terhadap pemeriksaan kemajuan fisik pekerjaan
dan kesesuaian bahan bangunan dengan persyaratan yang ditentukan.
KPM bersama-sama dengan Konsultan Lapangan melakukan pemeriksaan
kemajuan pekerjaan setiap minggu dengan menggunakan Formulir Lampiran 35,
serta melakukan pengecekan terhadap buku penerimaan barang pada Formulir
Lampiran 33. Hasil pemeriksaan fisik pekerjaan tersebut merupakan dasar dari
pembuatan Berita Acara Status Pelaksanaan Pekerjaan (BASP2), BASP2 yang
dilampiri dengan hasil pemeriksaan fisik pekerjaan digunakan untuk
mendukung proses pencairan dana.
49
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
10
Apabila terjadi perubahan atau perbedaan terhadap Jadwal induk pada tahap pelaksanaan, harus dilakukan
pencatatan dan penyesuaian agar pada akhimya tetap sesuai dengan waktu yang ditargetkan.
50
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
51
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
Hasil pemeriksaan ini sangat diperlukan untuk membantu seluruh aparat baik di
Direktorat Pendidikan Madrasah, Kanwil, dan Kandepag termasuk unsur dari
konsultan, KPM, dan pemeriksa yang telah ditunjuk untuk mengendalikan dan
mengontrol hasil kegiatan pelaksanaan.
52
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
5. Penanganan Pengaduan
a. Setiap pengaduan diharapkan dapat diselesaikan di tingkat lokal. Pihak yang
bertangungjawab melakukan investigasi dan menyelesaikan pengaduan adalah
KPM.
b. Aparat Pengawas Fungsional Pusat bertanggung-jawab terhadap proses
penyelesaian pengaduan serius yang:
i) Tidak dapat diselesaikan di tingkat lokal (provinsi, kabupaten/kota dan
KPM).
ii) Dilaporkan oleh Depag.
iii) Dilaporkan oleh anggota masyarakat.
iv) Melibatkan Pejabat Daerah setempat sebagai pihak teradu.
c. Pengaduan yang masuk ke Direktorat Pendidikan Madrasah akan dianalisis dan
ditindaklanjuti secara terkordinasi dengan Aparat Pengawas Fungsional Pusat.
d. Konsultan dan Tim Evaluasi Pusat akan melakukan investigasi baik secara
independen ataupun bersama-sama dengan Aparat Pengawas Fungsional Pusat.
Hasil dari investigasi tersebut akan diinformasikan ke Direktorat Pendidikan
Madrasah untuk selanjutnya disampaikan ke Aparat Pengawas Fungsional Pusat.
6. Mekanisme Pengaduan
Proses pengaduan ini berlaku untuk KPM Program dan Kerjasama Antar Lembaga
Direktorat Pendidikan Madrasah.
a. Setiap pengadu yang menyebutkan identitas dirinya akan diberi penjelasan
mengenai siapa yang akan melakukan investigasi dan kapan investigasi akan
dilakukan.
b. Seluruh pengaduan akan dicatat dan dilaporkan ke Direktorat Pendidikan
Madrasah untuk kemudian dimasukkan ke dalam bank data (database).
c. Seluruh pengaduan yang masuk akan ditindaklanjuti selambat-lambatnya dalam
waktu empat minggu semenjak pengaduan diterima.
d. Hasil investigasi akan diinformasikan kepada pengadu jika pengadu
memberikan identitas dan kontak detailnya.
e. Semua pengaduan akan dilindungi identitasnya mulai dan proses investigasi
sampai dengan penyelesaian.
f. Pengadu yang merasa tidak puas atas hasil investigasi yang telah dilakukan
dapat melaporkan ke pihak yang lebih tinggi.
g. Apabila dalam proses investigasi terbukti ada penyelewengan, maka pihak
teradu akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan atau hukum yang berlaku.
h. Penyelesaian secara administrasi terhadap pelaku penyimpangan program, tidak
membatalkan atau menutup peluang penyelesaian secara yuridis.
53
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
Sedangkan serah terima akhir atau kedua dilakukan oleh KPM kepada Direktur Jenderal
Pendidikan Islam dalam hal ini Direktorat Pendidikan Madrasah setelah defect list selesai
diperbaiki dan dinyatakan dengan Berita Acara yang waktunya telah ditentukan dalam
SPPB. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum Penyerahan Akhir antara lain:
x Penyelesaian perbaikan pekerjaan sesuai daftar kerusakan telah disetujui Konsultan.
x Penyelesaian as built drawing dan manual pemeliharaan bangunan.
Setelah Komite Pembangunan MTs-SA (KPM) melakukan serah terima pekerjaan yang
kedua, maka Direktur Jenderal Pendidikan Islam melaksanakan serah terima MTs-SA
kepada pesantren dan MTsN-SA kepada Kandepag untuk dikelola dan dipelihara
sebagaimana seharusnya.
G. PEMELIHARAAN
Tahap akhir dari pelaksanaan pembangunan gedung MTs-SA adalah pemberlakuan
masa pemeliharaan. Selama masa pemeliharaan, maka KPM diwajibkan untuk menjaga
hasil pekerjaan agar tetap dalam kondisi baik. Apabila terjadi kerusakan terhadap hasil
pekerjaan selama masa pemeliharaan, maka KPM diwajibkan dan bertanggungjawab
untuk melakukan seluruh perbaikan dengan dana di luar RAB yang telah ditentukan.
H. KONTRIBUSI MASYARAKAT
Partisipasi Masyarakat dalam bentuk material, uang dan tenaga selama pembangunan
atau setelah pembangunan harus menjadi bahan kajian bagi KPM dan dibukukan secara
terpisah. Penggunaannyapun tidak boleh untuk kegiatan/program yang sama dengan
dengan program/kegiatan yang dibiayai oleh AusAID. Beban setelah pembangunan
atau disebut sebagai masa pemeliharaan sampai masa tertentu, bukan seperti kontraktor
setelah melaksanakan pembangunan kemudian ada masa pemeliharaan selama kurang
lebih 90 hari, dan bila tidak ada keberatan dan penyelesaian pelaksanaan defect list sudah
selesai maka selesailah tugasnya. Dalam hal ini, Komite harus mempunyai komitmen
mengenai masa pemeliharaan ini, bukan hanya masa yang 90 hari tapi juga untuk
seterusnya partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk bertanggung jawab terhadap
kelestarian dan pemeliharaan gedung.
54
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
BAB VI
SOSIALISASI DAN PELATIHAN
11
Kanwil Departemen Agama Provinsi berkewajiban menyebarluaskan informasi tentang program MTs-SA.
55
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
Pada setiap akhir sosialisasi akan dilakukan Evaluasi untuk melihat efisiensi dan
efektivitas sosialisasi kepada para peserta. PMU dan MCPM akan bekerjasama untuk
mengembangkan formulir evaluasi tersebut.
Pelatihan dilaksanakan dalam tiga tingkatan, yaitu: pelatihan tingkat pusat, pelatihan
tingkat provinsi dan pelatihan di pesantren/MIN. Pelatihan bertujuan. untuk
memberikan pemahaman tentang program pembangunan MTs-SA secara lengkap dan
menyeluruh kepada unsur-unsur yang mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan
program.
56
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
57
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
a. Peserta Pelatihan
Dalam pelatihan ini pesertanya adalah:
1) KPM
2) Tim Teknis KPM
3) 2 orang wakil dari pesantren/yayasan dan MIN
b. Materi Pelatihan
Dalam pelatihan ini materinya adalah Buku Petunjuk Pelaksanaan Program
Pembangunan MTs-SA. Buku I dan II yang meliputi: pengelolaan teknis,
pengelolaan keuangan dan prosedur administrasi dan penyusunan pelaporan
yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan MTs-SA.
58
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
BAB VII
PENGAWASAN, MONITORING, PELAPORAN DAN EVALUASI
PROGRAM
59
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
b. Aspek Monitoring
Aspek yang perlu dimonitor mencakup:
1) Aspek pelaksanaan administrasi kegiatan dan teknis konstruksi, termasuk
penyelenggaraan input yang terkait dengan penyelenggaraan MTs-SA seperti
pengadaan alat dan buku maupun persiapan operasionalisasi madrasah yang
harus disediakan oleh Kanwil dan Kandepag antara lain kelembagaan MTs-
SA, penempatan kepala MTs-SA, guru dan staf serta biaya operasional MTs-
SA paska pembangunan fisik.
2) Aspek sosial yang meliputi partisipasi masyarakat/kontribusi masyarakat
selama kegiatan berlangsung serta pemahaman mengenai tanggung jawab
masyarakat untuk operasional dan pemeliharaan gedung.
3) Aspek keuangan yang meliputi penggunaan dana serta tata-cara pengadaan
barang dan jasa yang dilakukan di tingkat pesantren.
4) Aspek kelembagaan yang mencakup fungsi dan kinerja kelembagaan dan
tingkat provinsi sampai dengan tingkat pesantren/MIN meliputi kinerja
pelaksana manajemen proyek di berbagai tingkat administrasi (Direktorat
Pendidikan Madrasah dan KPM). Kinerja yang dipantau mencakup antara
lain pengelolaan administrasi, keuangan dan keaktifan di dalam
pengendalian kegiatan.
5) Kinerja konsultan dalam menjalankan tugasnya sebagai manajemen teknis
dan pendampingan pesantren/MIN.
2. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan oleh Direktorat Pendidikan Madrasah, Kanwil Depag,
Kandepag kabupaten/kota, konsultan dan masyarakat. Evaluasi dilaksanakan untuk
lingkup sasaran sebagai berikut:
a. Kinerja Komite Pembangunan MTs-SA baik teknis, administrasi maupun
keuangan termasuk pengelolaan dan penggunaan dana.
b. Kesadaran pesantren/MIN akan rasa memiliki terhadap bangunan milik suatu
lembaga, antara lain dilihat dari: kesadaran bergotong royong, memberikan
kontribusi sesuai dengan kemampuan, bergabung untuk memberikan masukan
dan saran positif selama pembangunan, bersedia untuk memelihara gedung hasil
pembangunan.
c. Kesadaran tokoh pesantren/MIN dan masyarakat baik formal maupun informal
untuk sama-sama mensukseskan pembangunan MTs-SA dengan memberikan
bantuan antara lain: memotivasi pesantren/MIN agar merasa memiliki dan
bersedia dengan sukarela untuk memberikan kontribusinya, memberikan saran
dan bantuan baik moril maupun materiil, aktif berperan sebagai pengendali dan
pengaman kegiatan.
d. Memberikan penilaian untuk performance atau kinerja Konsultan CDC dalam
rangka pendampingan pesantren baik teknis, administrasi maupun keuangan
termasuk dalam hal bersosialisasi.
60
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
B. PELAPORAN
1. Bentuk Pelaporan
Pada kegiatan pembangunan MTs-SA ini diperlukan tiga jenis pelaporan, yaitu (1)
Laporan dari Komite, (2) Laporan dari Konsultan, dan (3) Laporan dari Direktorat
Pendidikan Madrasah. Secara garis besar kajian dari laporan kegiatan/program baik
oleh Komite, Konsultan dan Direktorat Pendidikan Madrasah dijelaskan pada label
berikut:
Tabel 4
BENTUK DAN KAJIAN PELAPORAN PEMBANGUNAN GEDUNG
MTs-SA
Jenis Laporan
0B Periode Kajian Pelaporan Keterangan
Pelaporan
Komite Bulanan - Penyusunan seluruh isian Disampaikan kepada :
formulir sesuai Lampiran - Direktorat Pendidikan
- Rekapitulasi dari data isian Madrasah
formulir yang berkaitan - Kanwil
dengan keuangan, realisasi - Kandepag
fisik yang menyangkut bahan, - Konsultan
upah dll serta progres fisik - Arsip
pekerjaan.
Konsultan Bulanan - Jadwal kegiatan personil Disampaikan kepada :
Lapangan - Kendala dan hambatan yang - Konsultan CDC di
dihadapi serta langkah provinsi
pemecahan masalah - Kandepag
- Rencana kegiatan bulan depan - Arsip
- Laporan kemajuan fisik dan
keuangan
- Kesimpulan dan saran
Lampiran khusus yang
merupakan resume dari pelaporan
Komite dan sebagai hasil
monitoring pekerjaan yang
memenuhi aspek teknis
konstruksi, aspek sosial, aspek
pemberdayaan pesantren, aspek
keuangan dll.
61
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
62
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
a. Laporan Keuangan
Laporan keuangan ini sangat peting terutama untuk jalur pengelola program
(KPM), karena sangat erat kaitannya dengan bentuk pertanggung jawaban dalam
pengelolaan dana. Laporan keuangan dapat menggunakan beberapa format baku
yang harus diisi oleh Komite baik harian, mingguan maupun bulanan, yang telah
disajikan pada Lampiran 22,23 dan 24.
Dari formulir tersebut dapat dimonitor seluruh penerimaan dan pengeluaran
uang setiap bulannya. Selain itu juga dapat diketahui jumlah pengeluaran uang
setiap bulannya untuk masing-masing kelompok: upah, bahan, alat dan biaya
administrasi.
Keempat aspek ini sangat erat kaitannya dengan target dan sasaran yang
diharapkan sesuai dengan uraian berikut ini:
x Target dan realisasi fisik, per jenis kegiatan.
x Target dan realisasi Hari-Orang-Kerja.
x Jumlah tenaga yang dikerahkan sebagai bentuk partisipasi pesantren/MIN.
x Kontribusi pesantren/MIN baik melalui uang maupun bahan.
x Target dan realisasi biaya.
x Transparansi.
Bahan laporan dapat bersumber dari seluruh laporan yang dibuat oleh Komite
Pembangunan MTS-SA dengan dukungan Konsultan dan pengelola program.
63
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
x Jumlah tenaga kerja dapat dilihat dari absensi kehadiran sesuai dengan
kategori masing-masing tenaga kerja, yaitu pekerja biasa, tukang, dan
mandor. Format absensi kehadiran dapat dikembangkan sesuai keperluan
Komite Pembangunan MTs-SA tertentu, misalnya untuk membedakan antara
orang yang bekerja setengah hari dengan yang bekerja dari pagi sampai sore,
atau digunakannya asisten tukang. Keterangan mengenai hal tersebut harus
ada dalam laporan harian.
x Jenis Buku dan alat yang diadakan, jumlahnya, rasio jumlah terhadap siswa
(bila siswa sudah ada) hal-hal ini harus tercantum dalam laporan bulanan.
x Target dan realisasi fisik serta keuangan dilaporkan per jenis kegiatan. Target
didasarkan pada rencana yang disusun oleh Konsultan Lapangan dan dapat
diubah jika ada Berita Acara Revisi. Realisasi Fisik dapat diestimasikan oleh
Kepala Pelaksana atau Konsultan Lapangan, berdasarkan kemajuan tiap jenis
kegiatan.
x Realisasi keuangan berdasarkan pencatatan di pembukuan yang telah dibuat
oleh Komite dan dicatat untuk setiap pengeluaran harian.
x Konsultan Lapangan dapat mengestimasikan kemajuan fisik keseluruhan
dengan menggunakan nilai tertimbang, dan menghitung bobot menurut porsi
dana masing-masing kegiatan. Kegiatan administrasi tidak diberi bobot.
x Dalam pelaporan fisik dan biaya, yang dimaksudkan dengan istilah realisasi
biaya adalah biaya yang sudah digunakan atau dikeluarkan oleh Komite
Pembangunan MTs-SA, bukan jumlah dana yang telah dicairkan (ada di
bank). Dana yang masih disimpan di bank dianggap belum direalisasikan.
Realisasi fisik tidak termasuk pengumpulan bahan atau pembelian bahan
yang belum dipasang. Maka kemungkinan besar persentase biaya dan fisik
tidak seimbang.
d. Pemantauan Terhadap Kinerja Konsultan CDC
Hal penting yang diamati dari kinerja konsultan adalah sisi manajemen teknis,
pendampingan pesantren/MIN, aktivitas yang mendukung terhadap
keberhasilan program, konsekuensi pelaporan dan terbinanya hubungan baik
antara Direktorat Pendidikan Madrasah, instansi terkait, tokoh masyarakat serta
dapat memfasilitasi antara Direktorat Pendidikan Madrasah dengan
pesantren/MIN.
e. Laporan Pengadaan Bahan/Alat
Khusus untuk pengadaan bahan dan alat, hal yang sangat penting dipantau
adalah prosedur pengadaannya, pencatatan pengadaan bahan bangunan/barang
untuk setiap periode sesuai ijin pelaksanaan dan ijin material, pencatatan bahan
bangunan barang masuk, serta pencatatan material masuk dan keluar.
Pemantauan untuk pengadaan bahan dan alat dilakukan bersamaan dengan
pemantauan perkembangan pelaksanaan program.
64
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
C. PENGAWASAN
Inspektorat Jenderal Departemen Agama secara fungsional melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan program pembangunan MTs-SA.
D. EVALUASI PROGRAM
Evaluasi program di tingkat pusat, tingkat provinsi, tingkat kabupaten/kota dan tingkat
madrasah/lokasi akan dilakukan secara struktural maupun operasional, dan juga akan
dilakukan evaluasi secara independen. Hasil evaluasi terhadap kinerja pelaksanaan
pembangunan akan dikaitkan dengan jumlah alokasi dana tahun anggaran berikutnya.
Di Tingkat Pusat dibentuk Tim Evaluasi Pusat dengan jumlah personil disesuaikan
dengan kebutuhan. Tim ini bertugas untuk mengevaluasi perencanaan fisik dan biaya
terhadap realisasi, termasuk kinerja Konsultan serta Komite.
Di Tingkat Provinsi dibentuk Tim Evaluasi provinsi yang bertugas untuk mengevaluasi
kegiatan, memberikan pengarahan sesuai aturan yang telah disepakati, melakukan
pengawasan, membantu dalam proses perijinan, serta mengevaluasi kinerja Komite dan
Konsultan termasuk mengamati terhadap kemajuan hasil pekerjaan Komite.
E. SANKSI
Jika berdasarkan hasil pengawasan, pemantauan dan evaluasi dari berbagai pihak
terhadap lembaga penerima dana Pembangunan MTs-SA sampel ditemukan bahwa
seleksi pesantren/MIN penerima dana hibah, mekanisme pelaksanaan program, dan
atau mekanisme pembinaan selama pelaksanaan program tidak sesuai dengan Petunjuk
Pelaksanaan ini, maka kegiatan pemberian Pembangunan MTs-SA ke madrasah tersebut
dikategorikan sebagai "ineligible" bagi pihak Penanggung-jawab Penerima program
Pembangunan MTs-SA. Penyimpangan ini akan berakibat dibatalkannya bantuan lain
yang merupakan bagian program ini.
65
Pedoman Pembangunan MTs-SA 2008
Buku 1
BAGAN 3: U
Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam
Construction
&
PProvincial Office
rovincial Office
Development PENDIDIKAN
Consultant ofMAPENDA
of MAPENDA(8(8
MADRASAH
Provinces)di
Services Provinces)
(CDCS) tingkat Provinsi
District Office of
District Office of
PENDIDIKAN
MAPENDA (70
Construction MAPENDA (70
MADRASAH
districts)di
Management districts)
tingkat
(Field
consultant) MADRASAH Kecamatan
MA DRASAH
Komite
CONSTRUCTT
CONSTRUC
Pembangunan
ION
Madrasah
ION Directing line Assisting service
OOne
MTs-SA
Roof
ne Roo f Contracting line Monitoring,
MTs/ / New
MTs New Consultation and
supervising &
evaluating
MTs
MTs Endorsement
KOMITE
PEMBANGUNAN
MTs-SA
Ketua, Sekretaris,
Bendahara, Administrasi
keuangan
66
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1A
No :
Lampiran :
Perihal : Permohonan turut serta dalam Program MTs-SA
Kepada Yth :
Direktur Pendidikan Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Departemen Agama RI
Jl. Lapangan Banteng Barat No.3-4
Jakarta
Assalamu’alaikum.wr.wb.
Demikian surat permohonan turut serta dalam Program MTs-SA, atas perhatian dan perkenan
Bapak diucapkan terima kasih.
…………., …………………..20..….
Ketua, Sekretaris,
.…………….. ………………
Tembusan :
1. Kepala Kanwil Depag provinsi………........
2. Kepala Kandepag kabupaten/kota…..……
69
LAMPIRAN 1 B
No :
Lampiran :
Perihal : Permohonan turut serta dalam Program MTs-SA
Kepada Yth :
Direktur Pendidikan Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Departemen Agama RI
Jl. Lapangan Banteng Barat No.3-4
di-
Jakarta
Assalamu’alaikum.wr.wb.
dengan ini :
1. Mengajukan permohonan atas nama MIN.......... untuk turut serta dalam program
Pembangunan Madrasah Tsanawiyah Satu Atap (MTs-SA).
2. Kami bersedia mengikuti segala ketentuan yang berlaku dalam proses seleksi calon
penerima hibah
Demikian Permohonan kami, atas perhatian dan perkenan Bapak diucapkan terima kasih.
…………., ……………..200…
….................……………
NIP. ...................................
Tembusan,
1. Kepala Kanwil Depag provinsi………..
70
LAMPIRAN 2
PERSYARATAN MENJADI PENGURUS KOMITE PEMBANGUNAN MTs-SA, TIM TEKNIS DAN PEKERJA
4) TENAGA LOGISTIK.
a) Jujur dan dapat dipercaya.
b) Bukan berasal dari pegawai negeri/birokrat/BUMN/BUMD, pengurus LSM, Pengurus Partai Politik,
BPD, PKK atau para pejabat dari instansi seperti Camat, Kepala Desa, pegawai kecamatan atau
kelurahan/desa.
c) Anggota masyarakat setempat atau tenaga pendidikan/lembaga pendidikan dalam pesantren atau
yayasan.
d) Pendidikan minimal STM, SMU atau SMEA
e) Berpengalaman minimal 3 tahun dalam pengadaan material dan perlengkapan bangunan.
72
C. PERSYARATAN MENJADI PEKERJA BANGUNAN
Tenaga kerja yang membantu Komite Pembangunan MTs-SA terdiri dari Kepala Tukang, Tukang Batu,
Tukang kayu, Tukang Besi, Tukang Cat, Instalateur dan Tenaga Kerja/Pekerja. Mereka diseleksi tertebih
dahulu untuk mengetahui kemarmpuan teknis yang dimiliki oleh masing-masing tenaga kerja.
Untuk membantu dalam proses seleksi, diperiukan kriteria pemilihan tenaga kerja sebagai berikut:
1) KEPALA TUKANG/TUKANG.
a) Warga masyarakat di sekitar lokasi pekerjaan atau berasal dari desa yang ada di kecamatan
terdekat
b) Berpengalaman memimpin kelompok kerja kasar/buruh kasar dalam suatu pekerjaan
pembangunan gedung sesuai bidangnya. Mampu membaca gambar teknik dan mampu untuk
memperkirakan kualitas yang baik untuk bahan yang sesuai dengan bidangnya.
c) Memahami peralatan (alat bantu) yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan yang
berhubungan dengan bidangnya.
d) Dapat mengerti mengenai rencana penggunaan bahan/material.
e) Mampu melaksanakan pekerjaan pertukangan sesuai dengan bidangnya.
f) Mampu memperkirakan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan kemampuan normal bahian untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai bidangnya.
g) Sanggup untuk bekerja secara benar dan sungguh-sungguh
h) Dapat bekerjasama baik dengan Ketua Pelaksana dan dengan seluruh tenaga kasar/buruh
harian.
2) PEKERJA .
Warga masyarakat di sekitar lokasi pekerjaan atau berasal dari desa yang ada di kecamatan terdekat.
a) Sanggup bekerja dengan baik dan sungguh-sungguh di bawah pimpinan tukang dan mandor.
b) Sanggup untuk bekerja sama.
Hasil seleksi calon tenaga kerja dimasukan dalam format Lampiran 30.
73
LAMPIRAN 3
CONTOH UNDANGAN RAPAT PEMBENTUKAN KP MTs-SA
Nornor : ....................,........................200..
Perihal : Undangan Rapat Pembentukan
Komite Pembangunan MTs-SA
Assalamu’alikum Wr.Wb.
Dengan ini kami sampaikan bahwa atas kerjasama kemitraan Pemerintah Australia dengan Pemerintah Indonesia
dengan Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam No..........................tanggal ............, Pesantren/MIN kami
memperoleh bantuan berupa Pembangunan MTs-SA.
Berkenaan dengan hasil tersebut kami mengundang Bapak/lbu/Saudara untuk menghadiri Rapat Pembentukan
Komite Pembangunan MTs-SA .......................................................yang akan diadakan pada :
Hari/tanggal : ..........................................................................
Waktu : ..........................................................................
Tempat : ..........................................................................
Acara : ..........................................................................
1. Penjelasan Rencana Pembangunan MTs-SA
2. Penjelasan Proses Pembangunan MTs-SA
3. Penjelasan Pembentukan KP MTs-SA
4. Penjelasan Kriteria Komite Pembangunan MTs-SA
5. Memusyawarahkan dan meyepakati susunan Komite Pembangunan MTs-SA.
6. Penutup-Doa.
Mengingat pentingnya rapat ini, mohon kehadiran Bapak/Ibu/saudara tepat pada waktunya.
..................................,......................20....
Pondok Pesantren/MIN :_________________________________
Ketua Sekretaris
.................................. ....................................
74
LAMPIRAN 4
BERITA ACARA PEMBENTUKAN
KOMITE PEMBANGUNAN MTs–SA
Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani oleh semua yang hadir dalam rapat,
Penandatangan :
6. Dst.............
75
LAMPIRAN 5
Tentang
PEMBENTUKAN KOMITE PEMBANGUNAN MTs-SA
PONDOK PESANTREN/MIN …………………………………….
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penuntasan Program Wajib Belajar Dasar 9 Tahun,
Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Australia telah sepakat
mengembangkan Program Pembangunan Madrasah Tsanawiyah Satu Atap
melalui Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Departemen Agama RI bekerjasama dengan Pemerintah Australia melalui Aus-
AID;
b. Bahwa untuk menunjang kelancaran dan akuntabilitas pelaksanaan program
tersebut pada tingkat madrasah / pesantren perlu dibentuk Komite
Pembangunan MTs Satu Atap.
Mengingat : a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;
b. Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 1 Tahun 1994, Tentang
Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar ;
c. Pedoman Pelaksanaan Pembangunan MTs Satu Atap, Direktorat Pendidikan
Madrasah Ditjen Pendidikan Islam, Departemen Agama RI;
d. Berita Acara Pembentukan Komite Pembangunan MTs-SA.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Susunan Komite Pembangunan MTs-SA pada pondok pesantren/MIN
…………………………. sebagaimana tertuang pada lampiran Keputusan ini.
Kedua : Komite sebagaimana butir pertama diatas berfungsi sebagai pelaksana program
pembangunan dengan tugas pokok sebagaimana dituangkan dalam pedoman
pelaksanaan Pembangunan MTs-SA.
Ketiga : Komite Pembangunan MTs-SA diangkat untuk Tahun Anggaran 20….
Keempat : Semua biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Surat Keputusan ini dibebankan
kepada biaya bantuan pembangunan MTs-SA Pesantren sesuai ketentuan yang
berlaku.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan, maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Ketua Pondok Pesantren/Kepala Kandepag…………………
................................................................
76
Lampiran Keputusan Ketua Pesantren/Kepala Kandepag ..........................................
Nomor : .............................................
Tanggal : .............................................
Tentang : Susunan Pengurus Komite Pembangunan MTs-SA
Susunan
Komite Pembangunan MTs-SA
NO NAMA JABATAN
1 Ketua
....................................................................
77
LAMPIRAN 6
PENGUMUMAN *)
RENCANA PEMILIHAN TIM TEKNIS
DALAM RANGKA PEMBANGUNAN MTs-SA
III. Pelaksanaan Seleksi Calon Tim Teknis dibantu oleh Konsultan CDC
.............................................,.......................................20.......
Komite Pembangunan MTs-SA........................................
(.................................................................)
Catalan :
*) Pengumuman ini diumumkan setelah proses pemilihan dan pembentukan Komite selesai.
78
LAMPIRAN 7
BERITA ACARA PENETAPAN
TIM TEKNIS KOMITE PEMBANGUNAN MTs-SA
No : .................................................
Demikian Berta Acara ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Lampiran:
1. Daftar hadir peserta rapat.
79
LAMPIRAN 8
No :................ ..............................20..........
Lamp : 1 (satu) Set
Perihal : Penetapan Struktur Organisasi Komite Pembangunan MTs-SA....................................
Kepada Yth
Direktur Pendidikan Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4
JAKARTA
Sehubungan dengan proses Pembangunan MTs-SA, kami menyampaikan struktur organisasi Komite
Pembangunan MTs-SA ........ Desa............ Kecamatan............, Kabupaten/Kota..............berdasarkan BA
Pembentukan Komite Pembangunan MTs-SA dan Keputusan Pesantren/Kandepag No:..............dan BA Penetapan
Tim Teknis No:...............
Daftar susunan pengurus KP MTs-SA dan Tim Teknis Pembangunan MTs-SA sebagai Berikut:
No Nama Jabatan
Komite Pembangunan MTs-SA
1. Ketua Komite
2. Bendahara
3. Sekretarrs
4. Administrasi Keuangan
Tim Teknis Pembangunan MTs-SA
5. Kepala Pelaksana
6. Tenaga M/E
7. Logistik
8. Tenaga Sipi/Arsitek
Kami selaku Komite Pembangunan MTs-SA akan melaksanakan tugas pembangunan tersebut dengan penuh rasa
tanggung jawab dan bersedia untuk mematuhi semua persyaratan yang ditentukan. Terlampir kami sampaikan juga
tugas dan tanggung jawab Komite.
Wassalam,
Ketua Komite Pembangunan MTs-SA
...........................................................
(...................................................)
ternbusan:
1. Kepala Kantor Depag Kabupaten/Kota .....
80
LAMPIRAN 9
1. Ketua Komite Pembangunan MTs-SA harus mengadakan pertemuan dengan melibatkan anggota komite
untuk memberikan informasi tentang pelaksanaan pembangunan MTs-SA.
2. Komite Pembangunan MTs-SA dibantu oleh Konsultan CDC membuat proposal mengenai rencana kegiatan
dan usulan biaya pembangunan MTs-SA dengan memperhatikan empat prinsip, bangunan harus kuat,
mudah, tidak mahal sesuai dengan peruntukannya, yaitu sebagai tempat proses belajar mengajar.
3. Komite Pembangunan MTs-SA dibantu oleh Konsultan CDC melaksanakan survei dan menetapkan bahan,
alat maupun tenaga kerja yang akan dipakai. Informasi ini dikumpulkan dan dituangkan dalam bentuk
rekapitulasi survei harga.
4. Komite Pembangunan MTs-SA harus mengumumkan dan menyusun daftar pekerja yang akan terlibat
dalam kegiatan konstruksi dengan melibatkan masyarakat tidak mampu/pra sejahtra. Pada waktu yang sama,
Komite pembangunan MTs-SA melakukan seleksi tenaga terampil yang dapat dipekerjakan dalam kegiatan ini
dengan dibantu oleh Konsultan CDC.
5. Ketua Pembangunan MTs-SA harus membuka rekening atas nama Komite, yaitu pada Bank/Kantor Pos
Kab/Kota atau pada tingkat kecamatan (dengan 2 spesimen tanda tangan dan Ketua Komite dan Sekretaris).
6. Komite Pembangunan MTs-SA dibantu oleh Konsultan CDC menyiapkan dokumen administrasi (pembuatan
surat perjanjian, penarikan dan penggunaan dana) secara memadai sesuai petunjuk pelaksanaan yang
diberikan.
7. Komite Pembangunan MTs-SA dibantu Konsultan CDC menyiapkan laporan progres fisik dan keuangan
sesuai Petunjuk Pelaksanaan Pembangunan MTs-SA.
8. Menandatangani Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Pekerjaan (SP4) yang disampaikan kepada
Kandep-Depag dan Direktur Pendidikan Madrasah.
9. Mencatat seluruh penerimaan dan penggunaan dana secara terinci, teratur disertai dengan bukti-bukti yang
diatur dalam Juklak.
10. Melaksanakan seluruh kegiatan Program MTs-SA sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis
Pembangunan MTs-SA.
81
LAMPIRAN 10
No. :
Lamp. : 3 (tiga) Berkas
Hal : Proposal Teknis dan Biaya
Pembangunan MTs-SA
Kepada Yth.
Direktur Pendidikan Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4
JAKARTA
Assalamu’alaikum wr.wb.
Sesuai Pedoman Pelaksanaan Pembangunan Madrasah Tsanawiyah – Satu Atap , bab V butir 4a-b-c, dengan
hormat kami menyampaikan Proposal Teknis dan Biaya Pembangunan MTs-SA yang disusun oleh Komite
Pembangunan MTs-SA dengan bantuan Konsultan CDC.
Demikian, proposal kami sampaikan untuk dapat di proses lebih lanjut sesuai ketentuan yang berlaku.
Atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.
Wassalam, .
......................................., 200..
Mengetahui, Ketua,
1. Konsultan CDC, Komite Pembangunan MTs-SA .............
(.................................................)
(.................................................)
2. Ketua Pesantren/Kepala Kandepag,
(.................................................)
Tembusan:
1. Kapala Kanwil Depag
2. Kapala Kandep Depag
(Tanpa Lampiran)
82
LAMPIRAN 11
Pada hari ini .................. tanggal ................... bulan ..................... tahun ................ kami yang bertanda tangan di
bawah ini :
1. Nama : ......................................................
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen/Direktur Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam
2. Nama : ......................................................
Jabatan : Ketua Komite Pembangunan MTs-SA.......................................Desa....................
Kecamatan.....................Kabupaten/Kota...................Propinsi...............
Hasil Klarifikasi
No Item Pekerjaan Usulan Biaya Selisih
dan Negoslasl
JUMLAH
Saksi :
Konsultan CDC
.........................................
83
LAMPIRAN 12
Pada hari ini ............ tanggal ................... bulan ........... tahun ................................, kami yang bertanda
tangan di bawah ini setuju mengadakan perjanjian pekerjaan :
I. Nama : Drs. H. Firdaus, M.Pd.
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen/Direktur Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama RI
Alamat : Jl. Lapangan Banteng Barat 3 - 4, Jakarta
bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut sebagai Pihak
Pertama.
84
5. Tahap Pembayaran :
Nilai Pers aratan Pemba aran
Tahap ke- Besar Pembayaran
Pembayaran Penggunaan Dana Kemajuan Fisik
I 50% Rp. ..................... - -
II 50% Rp. ..................... Min. 90% Min. 45%
Demikian SPPB ini dibuat dalam 5 rangkap dengan satu lembar tanda tangan basah.
...................................... .............................
85
LAMPIRAN 13
PERSYARATAN UMUM
1. Didalam Persyaratan Umum ini didefinisikan bahwa istilah "Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB)"
adalah perjanjian yang mengatur mekanisme kerjasama antara Direktur Pendidikan Madrasah/Pejabat
Pembuat Komitmen dan Komite Pembangunan MTs-SA.
2. Tugas Konsultan CDC (CDC) adalah :
a. Survei lapangan dan merencanakan site plan MTs-SA bersama-sama masyarakat setempat.
b. Membantu penyiapan program, antara lain : membantu Komite Pembangunan MTs-SA
menyiapkan dokumen pengurusan IMB (biaya IMB ditanggung Pesantren/Yayasan), negosiasi
teknik dan biaya, dokumen perjanjian pemberian bantuan.
c. Menyiapkan Dokumen Pembangunan MTs-SA (gambar, RKS dan RAK) bersama dengan Komite
Pembangunan MTs-SA.
d. Verifikasi dan supervisi serta sertifikasi terhadap pelaksanaan pekerjaan pembangunan MTs-SA.
e. Membantu, mendampingi serta mensupervisi manajemen teknik dan administrasi keuangan Komite
Pembangunan MTs-SA Bersama Komite menerapkan prinsip transparansi dalam proses persiapan
pelaksanaan dan paska pelaksanaan pekerjaan pembangunan MTs-SA.
f. Membantu memeriksa kualitas bahan dan membantu menyusun jadual pengadaan material
bangunan serta prosedur pengadaannya.
g. Memeriksa kebenaran pekerjaan dan dokumen pembayaran untuk pekerjaan yang telah dilakukan.
h. Memeriksa dan menyetujui kemajuan dan atau penyelesaian pekerjaan.
3. Tugas Komite Pembangunan MTs-SA sebagai pelaksana pekerjaan adalah :
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan petunjuk teknis dan administrasi yang ada
dalam buku "Petunjuk Pelaksanaan Pembangunan MTs-SA” dengan bantuan Konsultan CDC
(CDC).
b. Membentuk Tim Teknis/Tim Pelaksana (Kepala Pelaksana, pelaksana sipil/finishing, pelaksana
instalasi dan logistik) melalui tata cara seleksi di buku Petunjuk Pelaksanaan
c. Mengumumkan rencana pembangunan dan perekrutan kebutuhan tenaga kerja dalam
pembangunan serta menentukan insentif pekerja berdasarkan hasil musyawarah.
d. Mengumumkan secara terbuka proses usulan, penerimaan & pengeluaran dana pelaksanaan
kemajuan pekerjaan.
e. Memelihara bangunan sekolah bersama-sama dengan Pesantren/Yayasan dan masyarakat
86
perubahan teknis diperlukan maka suatu Berita Acara Perubahan/Revisi harus dibuat dan disetujui oleh
Direktur Pendidikan Madrasah.
9. Perubahan/Revisi Pekerjaan
Setiap terjadi perubahan volume pekerjaan baik yang diakibatkan oleh kondisi lapangan maupun
adanya kontribusi masyarakat yang menyebabkan adanya penambahan, maka perubahan/revisi
pekerjaan tersebut harus dituangkan dalam Berita Acara Perubahan/Revisi yang ditandatangani oleh
Komite Pembangunan MTs-SA dan Konsultan Lapangan, diperiksa oleh Konsultan Koordinator CDC
dan disetujui oleh Direktur Pendidikan Madrasah.
10. Kelalaian Komite Pembangunan MTs-SA
Komite Pembangunan MTs-SA dapat diberi sanksi apabila tidak mematuhi seluruh peraturan yang
berlaku (butir 4, 5, 6 dan 7) atau tidak mematuhi peringatan yang diberikan oleh Konsultan CDC.
Konsultan CDC dapat memberikan peringatan tertulis kepada Komite Pembangunan MTs-SA dan
melaporkan kepada Direktur Pendidikan Madarasah untuk ditindaklanjuti.
11. Sanksi
a. Bila Pihak Kedua dianggap melanggar seperti pada butir 10, maka pembayaran kepada Pihak
Kedua akan dihentikan sampai akibat kelalaian telah diperbaiki dan diterima oleh Kosultan CDC
dalam suatu persetujuan perjanjian.
b. Bila dalam jangka 15 hari setelah menerima peringatan tertulis sebagai mana dimaksud dalam butir
10, Ketua Komite Pembangunan MTs-SA masih belum mengambil langkah-langkah untuk
memperbaiki kelalaiannya, maka Konsultan CDC dapat mengajukan kepada Direktur Pendidikan
Madrasah untuk membatalkan Perjanjian atau mengganti personil pelaksana yang bersangkutan
yang disetujui melalui musyawarah Pengurus Pesantren/Yayasan, KP MTs, 3 Kepala Desa; dan 3
tokoh masyarakat, seperti yang hadir pada saat pembentukan KP MTs, untuk melaksanakan sisa
pekerjaan dengan persetujuan Tim Teknis KabupatenlKota.
c. Bila Pihak Kedua terbukti melakukan penyimpangan terhadap Dokumen SPPB dan Petunjuk
Pelaksanaan/Petunjuk Teknis, maka Pihak Kedua bersedia untuk diproses sesuai dengan
peraturan dan hukum yang berlaku.
12. Pembayaran akan dilaksanakan sesuai dengan progres pekerjaan yang telah diatur dalam Petunjuk
Pelaksanaan Pembangunan MTs-SA, penilaian Konsultan Lapangan sebagaimana disebut dalam
Perjanjian atau Addendum (bila ada).
13. Komite Pembangunan MTs-SA membuat laporan tentang kemajuan kegiatan fisik dan keuangan, serta
pada saat mengajukan Permohonan Pembayaran.
.......................................
87
LAMPIRAN 14 A
PERSYARATAN KHUSUS
(untuk MTs-SA di Pesantren)
B. Dalam hal-hal khusus dimana diperlukan, KP MTs-SA diharuskan melaksanakan pekerjaan sebagai berikut
a. Pengolahan lahan dengan rumput atau tanaman
b. Lapangan upacara
c. Lapangan olahraga
d. Selasar penghubung beratap
e. Penambahan pondasi
f. Pekerjaan Talud
3. Akan mengikuti segala ketentuan yang berlaku apabila terdapat penyimpangan dari pernyataan tersebut.
....................................
88
LAMPIRAN 14 B
PERSYARATAN KHUSUS
(untuk MTs-SA di MIN)
B. Dalam hal-hal khusus dimana diperlukan, KP MTs-SA diharuskan melaksanakan pekerjaan sebagai berikut
a. Pengolahan lahan dengan rumput atau tanaman
b. Lapangan upacara
c. Lapangan olahraga
d. Selasar penghubung beratap
e. Penambahan pondasi
f. Pekerjaan Talud
3. Akan mengikuti segala ketentuan yang berlaku apabila terdapat penyimpangan dari pernyataan tersebut.
....................................
NIP.
89
LAMPIRAN 15
KUITANSI
90
LAMPIRAN 16
Pada hari ................. tanggal........bulan ................tahun ............., kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : Drs. H. Firdaus, M.Pd
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen/ Direktur Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama RI,
Alamat : Jl. Lapangan banteng Barat 3 - 4, Jakarta Pusat
bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut sebagai Pihak
Pertama.
2. Nama : .....................................
Jabatan : Ketua Komite Pembangunan MTs-SA.............................. Desa ........................ Kecamatan
...................... Kabupaten ..........................
Alamat : Desa ........................ Kecamatan ...................... Kabupaten
..................................
91
LAMPIRAN 17
RPD ke : .........................................
JUMLAH PENGAJUAN
............................ ............................
92
LAMPIRAN 18
No. : .......................................................
Tanggal : .......................................................
2. Nama : .......................................................
Jabatan : Ketua Kornite Pernbangunan MTs-SA........................... alamat...........................
Kecarnatan .................. Kabupaten .................. Propinsi .........................................
............................................
93
LAMPIRAN 19
Pada hari ini ............... tanggal ................ bulan ................. tahun .................., yang bertanda tangan di bawah
ini, kami :
Nama : .....................
Jabatan : Ketua Komite Pembangunan MTs-SA ................,Desa ........................................,
Kecamatan......................, Kabupaten/Kota ....................., Propinsi .........................
Dengan ini menyatakan kesanggupan untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pembangunan
MTs-SA dengan dibayarkannya termin ke-......(.......) sebesar ...... % yaitu sejumlah Rp...................... (terbilang
....................................................) sesuai yang tercantum pada Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB)
Nomor....................... tanggal .................................
Komite Pembangunan MTs-SA akan menyelesaikan sisa pekerjaan fisik sebesar ..........% sesuai dengan
Berita Acara Status Pelaksanaan Pekerjaan (BASP2) Nomor ....................... tanggal .........................
Kualitas pelaksanaan pekerjaan akan dipenuhi sesuai persyaratan yang ditentukan.
Materai
6.000
........................... ..........................
Mengetahui,
Ketua PMU
94
LAMPIRAN 20
KOP YAYASAN/MIN
No : ……………………………………………..
Lampiran : ……………………………………………..
Perihal : Permohonan Pencairan Angsuran … Bantuan Blockgrant
Pembangunan MTs-SA
Kepada
Yth. Direktur Jenderal Pendidikan Islam
c.q. Direktur Pendidikan Madrasah
Jln.Lapangan Banteng Barat No.3 - 4
JAKARTA
Berkenaan dengan hal tersebut, untuk menyelesaikan pekerjaan fisik sebesar 50 % (sesuai dengan Surat
Pernyataan Kesanggupan Penyelesaian Pekerjaan - SPKP2) Nomor : ............... tanggal ...................... Dan
sesuai dengan Berita Acara Status Pelaksanaan Pekerjaan – BASP2, Nomor : ..................tanggal
...................., kami memohon untuk pencairan Angsuran II sebesar 50 % yaitu sejumlah Rp ..............
(................................................) sesuai dengan yang tercantum pada Surat Perjanjian Pemberian Bantuan
(SPPB) Nomor : ............ tanggal ......................
Berkenan dengan hal tersebut untuk kelengkapan persyaratan pencairan dana surat permohonan ini kami
lengkapi dengan :
1. Kwitansi, ditandatangani oleh Ketua Komite Pembangunan MTs-SA, rangkap 3 (Tiga). Asli bermaterai
Rp 6000,-
2. Rencana Penggunaan Dana (RPD), ditandatangani oleh Ketua Komite, rangkap 3 (Tiga).
3. Surat Pernyataan Kesanggupan Penyelesaian Pekerjaan (SPKP2) untuk menggunakan dana tersebut
dari Ketua Komite, rangkap 3 (Tiga). Asli bermaterai Rp 6000,-
4. Rekening Komite Pembangunan MTs-SA dengan Nomor ………… Bank ………………. atas nama
……………. sebagaimana photo copy rekening terlampir.
Wassalam,
Ketua Komite Pembangunan MTs-SA
………………….
Materai
Rp. 6.000
………………………………
95
PETUNJUK PENGELOLAAN KEUANGAN LAMPIRAN 21
KOMITE PEMBANGUNAN MTS-SA
(SECARA GARIS BESAR)
A. PPh Pasal 21 .
1. Pemberlakuan PPh Pasal 21 atas uang lelah/honorarium kepada anggota komite dan tim teknis
tergantung kepada jenis wajib pajak dan total penghasilan yang diperolehnya.
2. Tarif PPh pasal 21 sebesar 15% bersifat final diterapkan untuk honorarium uang lelah yang
diterima oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS).
3. Bagi wajib pajak Non PNS diperhitungkan berdasarkan perhitungan PTKP sebesar Rp. 1.320.000
(berlaku sejak 1 januari 2009)
4. Bagi anggota komite dan tim teknis Non PNS yang bekerja secara penuh sesuai dengan pedoman
tidak dikenakan PPh pasal 21.
5. Hal-hal diluar kondisi tersebut diatas diberlakukan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
6. Daftar uang lelah/honorarium dan daftar potongan PPh Pasal 21 dibuat terpisah.
7. Bukti setor asli disimpan oleh Komite Pembangunan MTs-SA sedangkan Direktorat Pendidikan
Madrasah fotocopynya.
8. Komite Pembangunan MTs-SA menggandakan bukti setor untuk dibagikan kepada wajib setor, jika
pemungutan dilakukan oleh Komite pembangunan MTs-SA.
B. Bunga Bank
Bunga bank dan saldo kas harus disetor kembali oleh Komite Pembangunan MTs-SA ke Kas Negara
melalui Bank Pemerintah dengan mengisi form Surat Setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak
(SSBP) setiap Komite Pembangunan MTs-SA menerima bunga dari bank..
C. Pembukuan Keuangan Komite
1. Jenis buku yang digunakan Komite adalah :
a. Buku Kas Umum (Contoh Lampiran 22)
b. Buku Pembantu Kas Tunai (Contoh Lampiran 23)
c. Buku Bank (semi tabelaris) (contoh lampiran 23 B)
2. Buku Pembantu Kas Tunai dibuat model stafel untuk mengetahui posisi uang tunai setiap saat.
3. Buku Kas Umum ditutup setiap akhir bulan.
4. Buku pembantu pengelompokan pengeluaran.
D. Pengelompokkan pengeluaran berdasarkan jenis-jenis pengeluaran.
Bendahara Komite diharuskan memahami jenis-jenis pengeluaran yang membebani keuangan
Komite.
Pengelompokkan jenis pengeluaran dibagi 4 (empat) yaitu : Upah, Bahan, Alat dan Biaya Umum
(Biaya Operasional).
Berikut contoh pengelompokkan jenis pengeluaran :
Pengelompokkan Pengeluaran
No. Transaksi
Upah Bahan Alat Biaya Operasional
1. Beli Semen - ¥ - -
2. Ongkos angkat semen - ¥ - -
3. Beli cangkul - - ¥ -
4. Transport beli cangkul - - ¥ -
5. Honor Komite - - - ¥
6. Ongkos Tukang ¥ - - -
7. Transport Bendahara
mengurus IMB ke - - - ¥
Kabupaten
96
8. Transport Bendahara ke - - - ¥
Bank
9. Beli odner, ATK - - - ¥
....................................... ...............................
97
H. Cara Pengisian Buku Pembantu Kas Tunai
1. Pada kolom "No." diisi dengan nomor pencatatan uang masuk (debet), uang keluar (kredit) serta
sisa (saldo).
2. Pada kolom "Tanggal" diisi tanggal/bulan/tahun uang masuk (debet), uang keluar (kredit) atau
perhitungan saldo.
3. Pada kolom "Uraian" diisi uraian penerimaan atau pengeluaran yang dilengkapi dengan nomor
bukti kuitansi penerimaan atau nomor bukti pengeluaran harian.
4. Pada kolom "Debet" diisi dengan jumlah dana yang diterima sesuai dengan tanggal/bulan/tahun
penerimaan dan nomor bukti penerimaan,
5, Pada kolom "Kredif" diisi dengan jumlah dana yang dikeluarkan setiap had sesuai dengan
uraianlnomor bukti pengeluaran.
6. Pada kolom "Saldo" diisi dengan saldo sebelumnya ditambah debet dikurangi dengan kredit
dalam satu baris.
7. Lihat point 3) pada F.
J. Pelaporan
1. Komite diwajibkan membuat catatan mingguan keuangan dan membuat laporan keuangan.
2. Catatan Mingguan dan Laporan Bulanan Keuangan adalah dapat menggambarkan sirkulasi
penerimaan dan pengeluaran uang tunai. Catatan mingguan keuangan merupakan rincian
penerimaan dan pengeluaran dalam satu minggu yang tercatat secara harian dan telah
dikelompokkan berdasarkan jenis bahan, upah, alat dan biaya umum. Laporan bulanan keuangan
merupakan rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran bulanan yang telah dikelompokkan
berdasarkan jenis bahan, upah, alat dan biaya umum.
3. Buku kas umum dijumlah setiap bulan dan dikirimkan 1 (satu) hari setelah berakhimya bulan yang
dilaporkan.
4. Catatan mingguan keuangan dan laporan bulanan keuangan dibuat dan dikirimkan 1 (satu) hari
setelah berakhimya bulan yang dilaporkan.
5. Laporan asli dikirimkan ke Direktur Penma sedangkan tembusannya dikirimkan ke Ditpenma
Alamat Direktorat Pendidikan Madrasah : Jl. Lapangan Banteng No. 3 – 4 Jakarta
98
K. Pengarsipan Dokumen Pengeluaran Uang
Penataan arsip yang baik adalah mudah didapatkan/diketemukan apabila sewaktu-waktu diperlukan
berdasarkan tanggal dan kelompok transaksi.
Penataan arsip dibagi 4 (empat) kelompok yaitu :
1. Upah : yaitu kumpulan bukti pengeluaran yang berkaitan dengan upah
(upah tukang, mandor, dll)
2. Bahan : yaitu kumpulan bukti pengeluaran yang berkaitan dengan
pembelian bahan.
3. Alat : yaitu kumpulan bukti pengeluaran yang berkaitan dengan
pembelian alat.
4. Biaya UmumlOperasional : yaitu kumpulan bukti pengeluaran yang berkaitan dengan biaya
Umum operasional.
Masing-masing kelompok arsip agar dimasukkan/disusun dengan rapih dan sistematis ke dalam Ordner.
99
LAMPIRAN 22
BUKU KAS UMUM
Bulan : .....................
Penerimaan Pengeluaran
Tgl Uraian No. Jumlah Tgl Uraian No. Jenis Jumlah
Bukti (Rp.) Bukti Biaya (Rp.)
Pada hari ini : ................................... Tanggal ..................... Buku Kas Umum ditutup dengan
keadaan/posisi Buku sebagai berikut :
Saldo Buku Kas Umum
Terdiri dari :
- Saldo Bank Rp. ......................
- Saldo Kas Tunai Rp. ...................... Rp. ......................
Jumlah Rp. ....................... disebabkan oleh ...................
Perbedaan
......... ................20 .....
100
LAMPIRAN 23 A
BUKU PEMBANTU KAS TUNAI
Bulan . .....................
..........,....................... ...20..........
Mengetahui,
Bendahara Ketua Konsultan CDC
Komite Pembangunan MTs-SA, Komite Pembangunan MTs-SA,
101
BUKU BANK LAMPIRAN 23 B
102
Bulan . .....................
Mengetahui ……………………..20………..
Konsultan CDC Ketua Bendahara
KP MTs-SA KP MTs-SA
PENGELUARAN
NOMOR Biaya NOMOR
NO. URAIAN PENERIMAAN URAIAN SALDO
BUKTI Upah Bahan Alat Umurn/ Jurnlah BUKTI
Operasional
JUMLAH
Saldo di Bank ........................ Saldo di Kas ........................
Total Penerimaan dari Bank ........................ Total Penerimaan dari Bank ........................
103
LAMPIRAN 25
............,.................20.....
Kepala Pelaksana Konsuftan CDC Ketua Komite
Pembangunan MTs-SA..........
104
LAMPIRAN 26
105
LAMPIRAN 27
Kepada Yth.
Toko/Supplier Perusahaan/lndividu ..................
Desa ..................
Kecamatan ..................
Kabupaten/Kota ..................
Adapun jadwal pengadaan bahan bangunan / alat akan diadakan sesuai dengan prosedur berikut :
No. Kegiatan Tanggal
106
3.2. Tugas supplier/Toko adalah mengadakan bahan baku atau peralatan sesuai dengan spesifikasi
dan pedoman teknis yang dipersyaratkan.
3.3. Pekerjaan/pengadaan ini tidak dapat dialihkan kepada pihak lain (subkontrak) tanpa persetujuan
tertulis dari Ketua Komite Pembangunan MTs-SA.
3.4. Toko/Supplier harus mentaati segala perundang-undangan dan hukum yang berlaku, serta
memperhatikan adat istiadat setempat.
3.5. Force majeure adalah suatu keadaan yang menghambat/merusak pekerjaan yang dilakukan dan
terjadinya di luar kekuasaan supplier. Bila terjadi (force majeure) maka supplier harus
melaporkan hal tersebut kepada Ketua Komite Pembangunan MTs-SA dan Konsultan CDC
dalam waktu paling lambat tujuh hari terhitung dari telah terjadinya force majeure tersebut. Ketua
Komite dengan persetujuan Konsultan CDC boleh menyetujui perubahan harga sebagai akibat
force majeure dan menyiapkan addendum perjanjian jika perlu.
3.6. Bila terjadi perbedaan pendapat antara Ketua Komite dan Supplier maka hal ini harus segera
dibahas dengan pihak terkait. Penyelesaian masalah akan diputuskan oleh Ketua Komite dengan
persetujuan Konsultan CDC berdasarkan perjanjian dan kenyataan di lapangan. Bila menurut
Ketua Komite ada penambahan biaya yang wajar, karena perubahan spesifikasi, addendum
"Perjanjian Kerja Sama" harus dibuat.
3.7. Toko/Supplier akan mendapat sanksi apabila tidak mematuhi peringatan yang diberikan oleh
Ketua Komite maupun Konsultan CDC. Ketua Komite dan Konsultan akan memberikan
peringatan tertulis kepada supplier bila ada kelalaian.
3.8. Bila Toko/Supplier dianggap melanggar maka pembayaran kepada supplier akan ditunda sampai
sebab kelalaian telah diperbaiki dan diterima oleh Ketua Komite dan Konsultan CDC, sesuai
dengan yang tercantum pada perjanjian.
3.9. Bila dalam jangka waktu 7 hari setelah menerima peringatan tertulis, supplier masih belum
mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kelalaian, maka Ketua Komite dengan
persetujuan Konsultan CDC dapat membatalkan perjanjian dan menunjuk pihak ketiga untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
3.10. Pembayaran akan dilaksanakan sesuai dengan penilaian terhadap bahan bangunan/alat yang
dikirim oleh Bendahara Komite setelah mendapat persetujuan dari Ketua Komite dan Konsultan
CDC.
........................................
107
LAMPIRAN 28
Kepada Yth.
Ketua Komite Pembangunan MTs-SA..................
Desa ..................
Kecamatan ..................
Kabupaten ..................
1. Setelah mengikuti undangan penawaran harga termasuk penjelasan kepada supplier clan persyaratan
umum (terlampir), kami bermaksud mengajukan penawaran seperti yang tercantum dalam tabel ini :
2. Kami akan memulai pekerjaan tersebut pada saat menandatangani perjanjian ini dan akan menyerahkan
pekerjaan yang disebutkan dalam perjanjian sesuai periode waktu sebagaimana disebutkan dalam Surat
Permintaan Penawaran Bahan Bangunan/Alat.
3. Penawaran ini berlaku selama 30 hari sejak tanggal penawaran ini.
Tanggal : .............................................
Nama Toko/Supplier Perusahaan/Individu : .............................................
.............................................
108
LAMPIRAN 29
No. : ...........................................
Tanggal : ...........................................
*) Pada Kolom "Keterangan" dijelaskan spesifikasi barang yang diadakan termasuk merk dagangnya.
2). Waktu pengadaan dan pengiriman sampai dengan di tempat bahan dan alat tersebut adalah
.................hari.
3). Tata cara pembayaran diatur dengan rincian:
a. Tahap I : Pembayaran 10% dari nilai bahan dan/alat pada saat pemesanan dan surat
penetapan pembelajaan ini dibuat clan ditandatangani.
b. Tahap II : Pembayaran 80% dari nilai bahan/alat setelah dikirim ke lokasi dengan catatan
bahan/alat telah diperiksa dan diterima baik oleh komite. Pembayaran tersebut
dilakukan apabila minimal jumlah bahan yang diterima baik adalah 90% dari
jumlah pemesanan.
c. Tahap III : Pembayaran 10% (sisa) dari nilai bahan/alat setelah seluruh pemesanan
diterima dengan baik oleh Pihak Pertama.
Demikian surat penetapan pembelanjaan ini dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai cukup dan dibuat dalam dua
lembar dengan satu lembar untuk ditanda tangani kedua belah pihak serta berlaku sejak hari/tanggal tersebut
di atas.
........................... .........................
109
LAMPIRAN 29 B
……………….. ………………………
110
LAMPIRAN 30
DAFTAR CALON PEKERJA DAN UPAH
RENCANA PEMBANGUNAN GEDUNG MTs-SA
........... , ................20....
Mengetahui,
Ketua Komite Pembangunan
Kepala Pelaksana, MTS-SA.............................
................................ ................................
111
LAMPIRAN 31
112
DAFTAR HADIR DAN TANDA TANGAN UPAH MINGGUAN
113
Bobot (%) Pembayaran (Rp.)
114
Tanda
Total tangan/
Nama Orang Sampai Total Upah Upah Upah Alokasi
Volu Total minggu minggu Total Cap jempol
No. atau Kelompok Kegiatan minggu Sisa Total Minggu Minggu Sisa
me Pekerjaan lalu ini Upah
Mas arakat ini Pekerjaan Peker aan lalu ini Upah Tangan Kiri
(M2)
Markus dan
2. Pembangunan
kawan-kawan
RKB dan Km/WC Siswa -
a. Pek. Tanah&Pondasi
b. Dan sejenisnya....
Jumlah
Catatan :
BPB : Buku Penerirnaan Barang
No. IP : Nomor Permohonan Ijin Pelaksanaan
No. IM : Nomor Permohonan Ijin Material
........... , ..... 20....
Logistik Konsultan CDC Kepala Pelaksana Ketua Komite Pembangunan
MTs-SA ............
115
LAMPIRAN 33 B
116
Ijin Material dan Pelaksanaan Pekerjaan
Jumlah Jumlah
................,....................... 20......
Konsultan Lapangan CDC Ketua Komite Pembangunan MTs-SA..............
.......................... ...............................
.............................
117
DATA KEGIATAN HARIAN LAMPIRAN 35 A
118
PEMBANGUNAN MADRASAH TSANAWIYAH-SATU ATAP
Bulan ke : ................................
Minggu ke : ................................
Hari /
Tanggal : ................................
No Uraian Pekerjaan Permasalahan Keterangan
........................, ..........................
Menyetujui, Mengetahui, Dilaporkan,
Konsultan Lapangan Ketua KPM-SA Kepala Pelaksana
13B
Nomor : _________________________
Pelaksanaan Blok Grant Pembangunan MTS-SA
Direktorat Pendidikan Madrasah Minggu : _________________________
Tanggal Awal : _________________________
Tanggal Akhir : _________________________
PRETASI DAN BIAYA PEKERJAAN S/D PRESTASI DAN BIAYA PEKERJAAN S/D
BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA SP2D
MINGGU LALU MINGGU INI
HARGA JUMLAH BOBOT HARGA JUMLAH BOBOT HARGA JUMLAH
N0. JENIS PEKERJAAN SATUAN VOLUME 14B
VOLUME VOLUME BOBOT KERJA (%)
SATUAN HARGA KERJA (%) SATUAN HARGA KERJA (%) SATUAN HARGA
.............................. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Catatan : Konsultan CDC harus memerksa pada saat inspeksi ke lokasi pembangunan.
Tanggal, bulan, tahun inspeksi serta paraf harus dicantumkan pada lembar pemeriksaan.
119
LAMPIRAN 36
BERITA ACARA REVISI PEKERJAAN
No. . .................................................
Pada had ini tanggal .................... bulan ...................... tahun ......................., kami yang bertanda tangan di
bawah ini :
1. Nama : ......................................................
2. Jabatan : Ketua Komite Pembangunan MTs-SA .................. Desa ....................., Kecamatan
......................, Kabupaten ................................Propinsi ..............................................
3) Dengan telah dibuatkan Berita Acara ini maka kedua belah pihak bertanggungjawab sepenuhnya atas
penyelesaian pelaksanaan pekerjaan dimaksud sesuai jadwal dan target yang telah ditentukan.
Demikian Berita Acara Revisi Pekerjaan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Menyetujui,
Ketua Komite Pembangunan MTs-SA Ketua PMU,
............................
120
LAMPIRAN 37
SURAT PERNYATAAN PENYELESAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
(SP4)
No :..........................
Tanggal :..........................
2. Nama : .....................
Jabatan : Konsultan Lapangan CDC untuk MTs-SA ...................... Desa ............... Kecamatan
........................... KabupatenlKota ............... Propinsi ..............................
Selanjutnya disebut Pihak Kedua
Pihak Pertama telah melaksanakan dan menyelesaikan seluruh pekerjaan (100%), rincian No .........................
terlampir, hasil fisik telah diperiksa oleh Pihak Kedua dan dinilai sesuai dengan dokumen yang tercantum
pada Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) Nomor ....................Tanggal ....................... yang
disempurnakan melalui Berita Acara Revisi (jika ada). Kualitas pelaksanaan pekerjaan dinilai layak diterima
dan sudah siap diperiksa oleh Direktur Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
................................. .................................
Memeriksa kebenarannya
Konsultan Koordinator CDC
...................................
121
LAMPIRAN 38 A
BERITA ACARA SERAH TERIMA I
(BAST I)
No. :
Tanggal :
atas nama Direktur Jenderal Pendidikan Islam, selanjutnya disebut Pihak Pertama
2. Nama : .....................
Jabatan : Ketua Komite Pembangunan MTs-SA............... Desa ............... Kecamatan
................................. Kabupaten/Kota ................................ Propinsi.........................
Selanjutnya disebut Pihak Kedua
Berdasarkan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) Nomor. ..................... Tanggal .....................
untuk Pembangunan MTs-SA............................. Desa ............................ Kecamatan .....................
Kabupaten/Kota ..................... Propinsi ..........................., Pihak Kedua telah melaksanakan seluruh
pekerjaan (100%) sesuai dengan dokumen SPPB, menyelesaikan as built drawing dan manual
pemeliharaan bangunan.
122
LAMPIRAN 38 B
BERITA ACARA SERAH TERIMA II
(BAST II)
No. :
Tanggal :
atas nama Direktur Jenderal Pendidikan Islam, selanjutnya disebut Pihak Pertama
2. Nama : .....................
Jabatan : Ketua Komite Pembangunan MTs-SA............... Desa ............... Kecamatan
................................. Kabupaten/Kota ................................ Propinsi.........................
Selanjutnya disebut Pihak Kedua
Berdasarkan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) Nomor. ..................... Tanggal .....................
untuk Pembangunan MTs-SA............................. Desa ............................ Kecamatan .....................
Kabupaten/Kota ..................... Propinsi ..........................., Pihak Kedua telah melaksanakan dan
menyelesaikan seluruh perbaikan pekerjaan sesuai dengan Daftar Kekurangan (defect list).
123
LAMPIRAN 39
BERITA ACARA SERAH TERIMA
PENGGUNAAN GEDUNG MTs-SA
No. :
Tanggal :
1. Nama : ........................................
Jabatan : Direktur Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI
Alamat : Jalan Lapangan Banteng-Barat No 3-4, Jakarta
2. Nama :
Jabatan : Pimpinan Pesantren/Kepala Kandepag ............................
Alamat :
Pihak Pertama dengan ini menyerahkan sepenuhnya kepada Pihak Kedua, tanggung jawab:
a. Pengelolaan bangunan MTs-SA dan sarana prasarana pendukungnya yang dibangun dalam kerangka
Australia-Indonesia Basic Education Program (AI-BEP);
b. Pemanfaatan bangunan dan sarana-prasarana seperti dimaksud pada butir a. di atas untuk keperluan
pendidikan, khususnya wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun;
c. Pemeliharaan atas bangunan dan sarana-prasarana seperti dimaksud pada butir a. di atas;
dengan ketentuan bahwa :
1. selama 20 (dua puluh) tahun sejak ditanda tanganinya Berita Acara Serah Terima II ini, Pihak Kedua
tidak mengalihkan kepemilikan kepada pihak lain dengan cara apapun serta tidak mengubah bentuk,
fungsi dan peruntukan bangunan tersebut untuk keperluan lain, selain untuk pendidikan seperti
dimaksud dalam Berita Acara Serah Terima Bangunan ini, kecuali seizin Pihak Pertama.
2. Pihak Kedua bersedia menerima tanggung jawab yang diberikan oleh Pihak Pertama seperti yang
dimaksud butir a, b, dan c di atas, dan mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pihak Pertama
sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Serah Terima Bangunan ini.
124
3. Apabila Pihak Kedua terbukti dikemudian hari melanggar ketentuan seperti yang ditetapkan dalam
Berita Acara Serah Terima Bangunan ini, Pihak Kedua bersedia mengganti seluruh biaya bangunan
dan fasilitas pendukung yang diadakan dalam kerangka program AI-BEP ini kepada Departemen
Agama RI.
.................................. .........................
125
LAMPIRAN 40
SURAT KUASA
Nama : ......................:...........................................................................................................
Jabatan : Bendahara Komite Pembangunan MTs-SA ........................................... Kabupaten/Kota
........................... Propinsi ............................................................
Tempat/Tgl. Lahir : ...................................................................................................................................
Alamat : ...................................................................................................................................
No. KTP : ...................................................................................................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Komite Pembangunan MTs-SA berdasarkan Surat Perjanjian
Pemberian Bantuan (SPPB) dengan Direktur Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
Departemen Agama:
No. SPPB : ..................................................... Tanggal .............................................................
Nama Madrasah : ..................................................................................................................................
Alamat Madrasah : Desa ................................ Kecamatan ....................................... Kabupaten/Kota
............................... Propinsi ............................
Rekening no. : ...................................................................................................................................
Atas nama : ...................................................................................................................................
Bank : ...................................................................................................................................
Dengan ini memberi kuasa kepada Pejabat Pembuat Komitmen/Direktur Pendidikan Madrasah, Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam, Departemen Agama, sebagai Pihak Pemberi Dana untuk: (i) Melakukan akses
terhadap rekening Komite Pembangunan MTs-SA tersebut diatas untuk keperluan audit dan pertanggung
jawaban keuangan negara, antara lain untuk mendapatkan print out rekening, keterangan mutasi, transaksi
serta penerima dana yang berasal dari rekening tersebut, (ii) Mengambil tindakan apabila ditemukan adanya
penyimpangan dalam pengelolaan dan penggunaan dana pembangunan MTs-SA antara lain meminta kepada
Bank untuk melakukan pemblokiran dana atas rekening tersebut.
Demikian surat kuasa ini dibuat untuk bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.
...................... , ...................... 20...
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
Pejabat Pembuat Komitmen/ Komite Pembangunan MTs-SA ........................
Direktur Pendidikan Madrasah Ketua Bendahara
Materai
Rp. 6.000,-
126
LAMPIRAN 41 A
Nama : ......................:......................................................................................................................................
Jabatan : Sekretaris Yayasan.................. Pondok Pesantren ............................ Desa
.................Kec....................Kabupaten/Kota .......................... Propinsi ........................................
Tempat/Tgl. Lahir : ...........................................................................................................................................................
Alamat : ...........................................................................................................................................................
No. KTP : ............................................................................................................................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Yayasan/Pondok Pesantren....................... berdasarkan :
No. SPPB : ..................................................... Tanggal ......................................................................................
Nama Madrasah : ............................................................................................................................................................
Alamat Madrasah :Desa ................................ Kecamatan ....................................... Kabupaten/Kota ...............................
Propinsi ............................
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.
Meterai
6000
..................................... .........................................
Saksi
127
LAMPIRAN 41 B
SURAT PERNYATAAN
KEPALA KANDEPAG KABUPATEN.................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota....................... berdasarkan :
No. SPPB : ..................................................... Tanggal .............................................................................
Nama Madrasah : ................................................................................................................................................
Alamat Madrasah : Desa ................................ Kecamatan ....................................... Kabupaten/Kota
............................... Propinsi ............................
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.
Saksi
128
LAMPIRAN 42
BIODATA
Nama : ..................................................................
Jabatan dalam KPMTs-SA : ..................................................................
Tempat, tanggal lahir : ..................................................................
Alamat : ..................................................................
Jenis Kelamin : ..................................................................
Status : a. PNS
b.Karyawan BUMN /Birokrat/ /BUMD
c.Pengurus LSM, Pengurus Partai Politik, BPD, PKK
d.Pejabat atau pegawai dari instansi Kecamatan atau Kelurahan
d. lain-lain (sebutkan) ......................................................
(Coret yang tidak benar)
Riwayat Pendidikan*) :
Pengalaman Organisasi :
Riwayat Pekerjaan :
NO Pekerjaan Tahun
1
2
3
4
5
1 Tahun............
2 Tahun............
3 Tahun............
4
5
.................,................200....
..........................................
*) Lampirkan fotokopi bukti otentiknya (ijazah, setifikat, dll)
129
LAMPIRAN 43
SURAT PERNYATAAN
BUKAN PNS/birokrat/BUMN/BUMD/pengurus LSM, Pengurus Partai
Politik, BPD, PKK, pejabat atau pegawai instansi Kecamatan atau
Kelurahan
Nama :
Tempat / Tanggal lahir :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Nomor KTP :
Pekerjaan :
dengan ini menyatakan bahwa saya bukan sebagai Pegawai Negeri Sipil
(PNS)/birokrat/BUMN/BUMD/ pengurus LSM, Pengurus Partai Politik, BPD, PKK,
pejabat atau pegawai dari instansi Kecamatan atau Kelurahan.
Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya tanpa ada unsur pemaksaan dari
pihak manapun.
...............................200.....
Yang membuat pernyataan,
Metrei 6000
.....................................
130
LAMPIRAN 44
BAGAN
KOMITE PEMBANGUNAN MADRASAH
KOMITE PEMBANGUNAN
MTs-SA ………….
Ketua :…………….
Sekretaris :…………….
Bendahara :……….……
Administrasi keuangan:…………….
131
Lampiran 45
DEPARTEMEN AGAMA RI
AUSTRALIA – INDONESIA PARTNERSHIP FOR RECONSTRUCTION DEVELOPMENT (AIPRD)
AUSTRALIA – INDONESIA BASIC EDUCATION PROGRAM (AIBEP)
132
Instrumen Pra Verifikasi
Jumlah pesantren di 9 provinsi sasaran AI-BEP sangat besar, yaitu sekitar 14.000 lembaga,
sementara sesuai kemampuan pendanaan dengan kriteria tertentu diperkirakan hanya sekitar
500 pesantren akan dipilih untuk turut serta dalam program tersebut. Untuk efisiensi proses
seleksi, diperlukan pra-verifikasi oleh Kandepag dengan koordinasi dari Kanwil yang
bersangkutan. Instrumen ini dibuat untuk membantu kelancaran, keadilan dan akuntabilitas
proses pra-verifikasi, sehingga daftar yang lebih singkat yang diusulkan oleh Kandepag lebih
mudah dipertanggung jawabkan, meskipun tidak ada jaminan bagi yang lulus pra-verifikasi akan
lolos pula dalam verifikasi yang lebih teliti.
133
INSTRUMEN III
1B
134
c. Lahan yang kosong (belum ada bangunan) : M2
d. Kepemilikan lahan :
(isi; milik yayasan, milik pribadi, atau lainnya)
e. Status kepemilikan :
(isi; bukti sertifikat, Akte Notaris, Akte Wakaf, atau lainnya)
5). Perpustakaan : M2
135
No Nama Lembaga*) Perkiraan Jumlah Perkiraan Jarak
Murid/Santri dari Lokasi
(orang)
.................................................... .......................................
.................................................... .......................................
.................................................... .......................................
Mohon dilampirkan Foto/Dokumentasi Kondisi bangunan yang ada dilokasi Pondok Pesantren berikut lahan
kosong yang ada.
136
INSTRUMEN I
Data jumlah lembaga pendidikan cakupan wajib belajar 9 tahun (MI/MTs dan BD/SMP) per
kecamatan dalam kabupaten/kota.
Kabupaten/kota : ……………………………………………………………………….
Mengetahui Kandepag...……….
( _______________________ )
137
INSTRUMEN II
2B
Perhitungan Angka Partisipasi Kasar (APK) =Jumlah murid SMP dan Paket B ditambah Jumlah murid MTs
dan Santri Paket B dikali 100 % ,dibagi dengan jumlah Anak Usia 13 – 15 Tahun.
138
INSTRUMEN IV ( Lampiran Usulan Daftar Pesantren Untuk
3B
Diverifikasi)
(____________________________)
139
LAMPIRAN 46
DEPARTEMEN AGAMA RI
AUSTRALIA – INDONESIA PARTNERSHIP FOR RECONSTRUCTION DEVELOPMENT (AIPRD)
AUSTRALIA – INDONESIA BASIC EDUCATION PROGRAM (AIBEP)
INSTRUMEN VERIFIKASI
140
Instrumen Verifikasi
Australia-Indonesia Basic Education Program (AI-BEP 2007-2009)
PENGANTAR
4B
Petugas verifikasi adalah Tim yang dibentuk oleh Direktorat Pendidikan Madrasah
Departemen Agama. Tim ini terdiri dari personel yang mempunyai kemampuan,
kesanggupan, pemikiran kritis, inovatif serta pengetahuan yang memadai tentang
program Pembangunan MTs-SA, yang terdiri dari tenaga insinyur, tenaga
kependidikan dan petugas dari Kanwil dan Kandep serta wakil dari AusAID.
Tugas Tim verifikasi adalah mengumpulkan data dan membuat laporan hasil
verifikasi sesuai dengan format yang ditentukan.
.......................................
NIP ...............................
141
PROFIL YAYASAN / PONDOK PESANTREN
5B
A. IDENTITAS
1. Nama : ___________________________________________________
Pesantren/Yayasan/
MIN
Desa : ____________________________________
Kecamatan : ____________________________________
Kabupaten : ____________________________________
Propinsi : ____________________________________
3. : __________________________________________________
Telepon/Fax/Email
5.Pimpinan
Pesantren/
: ___________________________________________________
Yayasan
6. Staff Pesantren
/Yayasan
: __________________________________________________
yg
dapat dihubungi
1. Luas areal
: _______________________________________________(M2)
Pesantren
142
3. Lembaga a. Pondok Pesantren
Pendidikan
b. ________________________________________________
Yang tersedia
c. ________________________________________________
selain
d. ________________________________________________
Pondok Pesantren
a. Santri/Murid
4. Jumlah Santri / laki-laki
: _______________________________
Murid b. Santri/Siswi
: _______________________________
Wanita
6. Kekhususan
Program : ___________________________________________________
Pendidikan
143
FORM 1A. BUKTI DOKUMEN LEGAL YAYASAN PENYELENGGARA
6B
PESANTREN
Nama Yayasan
Alamat Yayasan
Nomor Akta
Nama Notaris
Nama Sekretaris
Yayasan (Sekarang)
Madrasah Ibtidaiyah
Sekolah Dasar
Diniyah/
....................................
MTs
MA
144
C. Kepemilikan Lahan Yayasan. *) **)
Nomor/Tanggal
Luas (M2)
Nama/Institusi Pemegang
Hak (Skr)
* ) Jika lahan terbagi dalam beberapa dokumen kepemilikan, tulis pada lembar tambahan dan
ditandatangani petugas verifikasi.
* * ) Bukti dokumen kepemilikan diketahui oleh Kepala Desa/Lurah setempat.
145
FORM 1B. SYARAT TEKHNIS LAHAN
7B
[ 2 ] Rawa [ 2 ] Berbukit
[ 3 ] Curam
[ 1 ] Lebih 10% [ 1 ] Ya
[ 1 ] Ya [ 1 ] Ya
[ 2 ] Tidak [ 2 ] Tidak
[ 1 ] Ya [ 1 ] Ya
[ 2 ] Tidak [ 2 ] Tidak
[ 1 ] Ya [ 1 ] Ya
[ 2 ] Tidak [ 2 ] Tidak
K. Berbatasan Dengan
Pusat Keramaian/ Hiburan
[ 1 ] Ya
[ 2 ] Tidak
146
Rekomendasi Petugas Verifikasi :
Lahan yayasan memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat
Nama Petugas : Tanda Tangan Tanggal Verifikasi
1. ............................................. 1. ........................ ................................
2. ............................................. 2. .........................
3. ............................................. 3. .........................
Catatan Petugas :
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
147
FORM 1C. KETERSEDIAAN MURID PEMASOK MTs-SA
8B
MI/SD
Diniyah Ula/Awaliyah
Paket A/Paket B
Total Santri/Murid
148
Rekomendasi Petugas Verifikasi :
Jumlah santri/murid pesantren memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat
Nama Petugas: Tanda Tangan Tanggal Verifikasi
Catatan Petugas :
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
.
149
FORM 1D. DATA POTENSI MURID PADA SATUAN PENDIDIKAN DASAR
9B
Jumlah Murid
No Nama MI/SD/MTs/SMP
2003/2004 2004/2005 2005/2006
Jumlah Murid
Catatan Petugas :
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
150
LAPORAN RANGKUMAN HASIL VERIFIKASI MTs-SA
10B
Alamat Lengkap
Nomor Telepon
Nama Ketua Pesantren/
Nama Pengasuh
B. HASIL VERIFIKASI
Jakarta, ........,.............
Petugas Verifikasi :
1. ................................... 1. ...................................
2. ................................... 2. ...................................
3. ................................... 3. ...................................
151
FORM 2A. DATA PRASARANA MI/SEDERAJAT DALAM PONDOK
11B
PESANTREN
Kondisi *) Ket
Ukura Jumla
No Nama Prasarana
n h Rusak Rusak Rusak Rusak
Baik
ringan Sedang Berat Total
1 Ruang Belajar
2 Ruang Kep.
3 Ruang Guru
4 Perpustakaan
5 Ruang
6 Aula
7 Ruang UKS
8 Lapangan
9 Kamar Mandi/
WC
10 Lain – lain
(sebutkan)
1.
_____________
2.
_____________
3.
_____________
*) Tingkat kerusakan :
Ringan 15 % - 30 %
Sedang 30 % - 45 %
Berat 45 % - 65 %
Total > 65 %
Catatan Petugas :
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
152
FORM 2B. DATA SARANA MI/SEDERAJAT DALAM PONDOK
12B
PESANTREN/MIN
Kondisi *) Ket
Nama Rusak
No Jumlah Rusak Rusak Rusak
Prasarana Baik Sedan
ringan Berat Total
g
1 Meja Guru
2 Kursi Guru
3 Meja Murid
4 Kursi Murid
5 Papan Tulis
6 Buku Paket
7 Buku Modul
Buku
8
Perpustakaan
Alat Peraga
9
IPS
Alat Peraga
10
Matematika
Alat Praktik
11
untuk guru
Buku sumber
12
untuk guru
13 Lain –
lain(sebutkan)
1.
2.
3.
*) Tingkat kerusakan :
Ringan 15 % - 30 %
Sedang 30 % - 45 %
Berat 45 % - 65 %
Total > 65 %
153
Rekomendasi Petugas Verifikasi :
Sarana MI dalam kondisi
………………………………………………………………………………………...
Nama Petugas : Tanda Tangan Tanggal Verifikasi
1. .............................................. 1. ............................ ....................................
2. .............................................. 2. ............................
3. .............................................. 3. ...........................
Catatan Petugas :
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
154