ALDAN FIRMAN CS
NIT. 03.15.001.1.41/N
AHLI NAUTIKA TINGKAT III
ALDAN FIRMAN CS
NIT. 03.15.001.1.41/N
AHLI NAUTIKA TINGKAT III
NIT : 03.15.001.1.41/N
Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema yang
saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.
Jika pernyataan di atas tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang
ditetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.
SURABAYA, …………….........2019
ALDAN FIRMAN CS
NIT. 03.15.001.1.41/N
ii
PERSETUJUAN SEMINAR
KARYA ILMIAH TERAPAN
NIT : 03.15.001.1.41/N
SURABAYA,…………………………..2019
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
Ketua Jurusan Nautika
iii
PENGESAHAN
KARYA ILMIAH TERAPAN
Disusun oleh :
ALDAN FIRMAN CS
NIT. 03.15.001.1.41/N
Ahli Nautika Tingkat III
Menyetujui:
Dr. Capt. Tri Cahyadi MH, M.M Capt. Heru Susanto M.M Siti Fatimah S.SiT , M.Pd
Pembina (IV/a) Pembina (IV/a) Penata Tk.I (III/d)
NIP. 19730704 199803 1 001 NIP. 19711003 200502 1 001 NIP. 19810317 200502 2 001
Mengetahui:
Ketua Jurusan Nautika
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
PELAYARAN SEMPIT” dengan tepat waktu tanpa adanya hal-hal yang tidak di
inginkan.
membantu serta memberikan arahan, bimbingan, petunjuk dalam segala hal yang
7. Serta rekan – rekan kelas Nautika A Diploma yang telah membantu dalam
Semoga kelak penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak, khususnya bagi
v
bermanfaat bagi dunia pelayaran pada umumnya. Penulis menyadari bahwa
penulisan Karya Ilmiah Terapan ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat
kekurangan dari segi isi maupun teknik penulisan, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf atas segala
kekurangan.
Surabaya, ………..…………2019
Penulis
ALDAN FIRMAN CS
NIT. 03.15.001.1.41/N
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
Sempit.................................................................................................. 8
ix
b. Peraturan Pencegahan Tubrukan Di Laut Tahun 1972 ...................... 12
2. Aturan yang digunakan perwira jaga navigasi pada saat berlayar di alur
x
3. Kualitas perwira jaga navigasi.………………………………............. 40
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 45
B. Saran ..................................................................................................... 46
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
xii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bekerja atau dinas di atas kapal tidak seperti bekerja di bidang lain.
Tugas dan tanggung jawab di kapal di bagi menjadi dua yaitu tugas dan
tanggung jawab bagian dek dan tugas dan tanggung jawab bagian mesin.
Keduanya mempunyai fungsi dan tugas yang sangat erat hubungannya atas
mesin di pegang oleh Kepala Kamar Mesin (KKM) sedangkan bagian dek
anak buah kapal yang lainnya. Peran nakhoda sangat sentral sekali sehingga
apabila terjadi sesuatu atau kendala dalam menjalankan tugas atau dinas jaga
Dinas jaga di kapal meliputi dinas harian dan dinas jaga. Dinas harian di
lakukan pada hari – hari kerja terutama saat kapal sedang mobilisasi di
pelabuhan, dan saat di luar jam kerja atau saat kapal sedang berlayar.
1
2
(tertulis/lisan). Bahaya - bahaya yang dihadapi saat tugas jaga adalah bahaya
ditinjau kedalaman dan lebar alurnya. Kapal yang melewati perairan yang
dangkal dan sempit membatasi kemampuan olah gerak yang baik. Dalam
transportasi laut semakin padat, khususnya pada daerah sempit, seperti selat
kapal ataupun bahaya pelayaran lainnya seperti bangkai kapal atau kandas di
sebuah pelayaran. Hal ini bertujuan agar kapal selalu berada di alur pelayaran
yang aman sampai ke tempat tujuan. Maka dari itu, diperlukan perhatian
B. Rumusan Masalah
pelayaran sempit?
2. Apakah aturan yang digunakan perwira jaga navigasi pada saat berlayar?
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
alur.
bertugas.
4
E. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
banyak kajian dari riset sebelumnya (Mubah 2015). Pengertian dari literatur
review diperkuat oleh artikel yang ditulis oleh Laura Roselle dan Sharon
Spray dengan judul Scholarly Literature and The Literature Review. Roselle
dan mengulas publikasi dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh
diartikan sebagai proses penulisan rangkuman dari beberapa hasil riset para
peneliti terdahulu (Roselle & Spray 2008, 18). Penggunaan dari literature
memiliki kedekatan atau kesamaan dengan bidang lain yang tengah diteliti
diberikan oleh Manheim dan Rich bahwa kerangka teoritis merupakan proses
pengelompokan antara teori dan fakta yang ada untuk mencari relasi di antara
5
6
Berdasarkan literature review yang sudah dibaca dan dikaji oleh penulis
bahwa penelitian yang dibuat oleh penulis memiliki kesamaan dalam segi alur
pelayaran, namun berbeda dalam segi keseluruhan dari judul, masalah, isi dan
penyajiannya.
Jakarta keselamatan
pelayaran.
B. Landasan Teori
diatas kapal yang dilakukan oleh mualim jaga dan juru mudi jaga dengan
sekeliling kapal.
2. Pengertian Kapal
dipakai atau dapat dipakai sebagai alat pengangkut diatas air (Tim BPLP
Semarang.1999:3)
8
Sempit.
pelayaran harus memiliki kedalaman dan lebar yang cukup agar bisa
regu dengan masing-masing regu bertugas selama 4 jam siang dan 4 jam
malam, sehingga tiap regu bertugas 8 jam per hari. Bagian dek dan bagian
Nakhoda.
11
lainnya tidak ada salah komunikasi dan pada akhirnya dapat menghindari
tubrukan.
12
pandangan keselamatan,
3) Semua kapal lebih dari 150 tonase kotor, ketika terlibat dalam
pelayaran internasional.
adalah :
berada.
2) Aturan 5 Pengamatan
antara lain :
pesawat radar,
dipergunakan,
oleh radar,
terdeteksi.
mendekat berikutnya.
17
tubrukan.
sempit.
7) Aturan 13 Penyusulan
kapal lain dari arah yang lebih besar daripada 22,5 derajat di
kapal lain tepat atau hampir di depan dan pada malam hari
serta pada siang hari kapal itu mengamati gatra (aspek) yang
kapal, sesuai dengan aturan IMO mengenai STCW code tahun 1978 yang
berkaitan dengan pelatihan ABK, sertifikasi dan perwira jaga untuk pelaut
yang sesuai dengan aturan flag state pada kapal tersebut. Untuk
terbarunya pada Manila amandement 2010 akan dibahas lebih lanjut pada
berdinas jaga yang diakibatkan oleh kelelahan dari perwira jaga saat
dibuatlah aturan untuk menjaga kesehatan dari ABK dalam STCW 2010
a. Para perwira dan rating yang melaksanakan tugas jaga navigasi atau
jaga kamar mesin, atau anak buah kapal lainnya yang diberi tugas
b. Jam istirahat dapat dibagi menjadi tidak lebih dari 2 periode, yang
berturut-turut.
Nakhoda. Salinan dari catatan jam istirahat dan jadwal berkenaan crew
kapal, yang sepatutnya ditanda tangani oleh Nakhoda atau perwira yang
diberi kewenangan oleh Nakhoda, harus diberikan juga kepada crew yang
bersangkutan.
standar dalam menyiapkan tabel pengaturan jam kerja dan jadwal jam jaga
jam kerja dan jam istirahat. Dokumentasi dari record ini harus disimpan di
23
2012
pelaut yang sudah ada sekarang dan pada saat yang sama mewajibkan
adanya semua perubahan nyata seperti Jam Kerja & Istirahat untuk
sebuah kapal.
bagi pelaut, pengawasan yang dilakukan oleh para pemilik kapal dan
bendera dan kontrol atas kapal mereka, dan inspeksi negara pelabuhan
C. Kerangka Pemikiran
Mulai
Latar Belakang :
Masih ditemukannya kecelakaan pelayaran seperti tabrakan, kandasnya
kapal di perairan sempit
Batasan Masalah :
Bagaimana penerapan pelaksanaan tugas jaga navigasi saat berada
di alur pelayaran sempit
Pengumpulan Data
Selesai
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
sosial, yaitu melihat dunia dari apa adanya. Bukan dunia yang seharusnya,
maka seorang peneliti kualitatif haruslah orang yang memiliki sifat open
berarti telah memiliki jendela untuk memahami dunia psikologi dan realitas
sosial. Dalam penelitian kualitatif adalah instrumen kunci, oleh karena itu
penelitian harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga bisa
jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian
kualitatif digunakan jika masalah belum jelas untuk mengetahui makna yang
B. Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
26
27
2. Tempat Penelitian
penelitian ini.
1. Data Primer
2. Data Sekunder
28
dicatat oleh pihak lain. Data sekunder diperoleh dari buku-buku yang
Adapun data dalam penelitian ini adalah diperoleh dari hasil wawancara,
siperlukannya untuk tujuan tertentu, dari seseorang atau pihak lain dengan
sesuatu hasil dari pengamatan (observasi). Jenis teks ini mendeskripsikan atau
menggambarkan bentuk, ciri, atau sifat umum (general) seperti benda, hewan,
(Nazir,1998:111).
D. Pemilihan Informan
dan selanjutnya berdasarkan data atau informasi kunci yang lainnya yang
dalam penelitian ini ialah perwira yang berada di atas anjungan meliputi
Pandu dan Mualim jaga dalam hal ini sebagai Mualim 2, karena peneliti
sendiri berasal dari jurusan Nautika Pelayaran sehingga akan lebih banyak
uraian dari hasil wawancara dan studi dokumentasi. Data yang telah diperoleh
kedudukan analisis data dilihat dari segi tujuan penelitian. Prinsip pokok
3. Display Data
dan bagan.
seluruh data yang ada dari berbagai sumber yang telah didapat dari
dokumentasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Lukman (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Darmono, Niar. (2017). Prosedur Kerja Dari Kelompok Kerja Dek, (Online),
15.00.
Istirahat.
47
Politeknik Pelayaran Surabaya (2014) P2TL & Dinas Jaga. Surabaya : Politeknik
Pelayaran Surabaya.
Pelayaran Surabaya.
: Tim POLTEKPEL-SBY.
Politeknik Pelayaran Surabaya tahun 2013 cetakan STCW 1978 tentang P2TL dan
Bandung.
Roselle, Laura dan Sharon Spray, (2008). Scholarly Literature and The Literature
https://anakkelautan.wordpress.com/2014/02/10/alur-pelayaran-pelabuhan/.
Deepublish.
48
STCW including 2010 Manila amandement. (2011) : International Maritime
Organization.
Sutini, Capt. (2015). “Analisis Olah Gerak Pada Saat Memasuki Alur Pelayaran
Sempit”,http://jurnal.stimartamni.ac.id/index.php/JSTM/article/viewFile/50/
49