NIT 03.15.129/ T
NIT 03.15.129/ T
TAHUN 2019
i
PERNYATAAN KEASLIAN
PADA MESIN INDUK DI ATAS KAPAL merupakan karya asli seluruh ide yang
ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan,
Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
SURABAYA, 2019
ii
PERSETUJUAN SEMINAR
KARYA ILMIAH TERAPAN
NIT : 03.15.129/T
Jurusan : Teknika
Surabaya, ....................................2019
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknika
iii
PENGESAHAN PROPOSAL
Disusun Oleh:
Pada Tanggal………………………2019
Menyetujui :
Didik Dwi Suharso, S.Si.T.M.Pd Dr. Capt. Tri Cahyadi, MH, M.Mar Elly Kusumawati, SH,M.H
Penata Muda Tk. I (III/b) Pembina (IV/a) Penata Tk. I (III/d)
NIP. 19770920 200912 1 001 NIP. 19730704 199803 1 001 NIP. 19811112 200502 2 001
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknika
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kebesaran Allah SWT tuhan semesta alam, karena atas segala
kuasa, berkat dan anugerahnya yang ia telah berikan. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal Karya Ilmiah Terapan ini. Adapun proposal Karya Ilmiah
Penulis sangat menyadari bahwa di dalam proposal Karya Ilmiah Terapan ini
masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam hal penyajian materi maupun teknik
penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharap koreksi dan saran yang nantinya
dapat digunakan untuk menyempurnakan proposal Karya Ilmiah Terapan ini. Pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih dan rasa bangga
kepada :
Surabaya yang telah memberikan fasilitas berupa ruang dan waktu atas
2. Ibu Monika Retno Gunarti, S.SiT.,M.Pd selaku kepala jurusan teknika yang
telah memberi dukungan pada kami untuk membuat Karya Ilmiah Terapan.
3. Bapak Didik Dwi Suharso, S.Si.T,M.Pd selaku pembimbing I dan Ibu Elly
v
4. Bapak/ibu Dosen Politeknik Pelayaran Surabaya, khususnya lingkungan
Terapan ini.
5. Bapak dan Ibu selaku orang tua penulis yang telah memberi do’a restu
Akhir kata penulis berharap proposal Karya Ilmiah Terapan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulisnya sendiri. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan lindungan dalam
Ilmiah Terapan.
Surabaya, 2019
Penulis
vi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
viii
2.4 Bagian-Bagian Mesin Yang Didinginkan ......................................24
A. Penyajian Data.........................................................................................35
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................51
B. Saran .......................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
Nomor
2.1 Review Penelitian Sebelumnya ............................................................................8
x
DAFTAR GAMBAR
Nomor
2.1 Strainer .................................................................................................................15
2.2 Sea Grating ...........................................................................................................16
2.3 Sistem Pendinginan Tak Langung .......................................................................18
2.4 Sistem Pendininginan Langsung ..........................................................................21
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
tinggi, angkutan melalui jalur laut sebagai moda transportasi yang sangat
kegiatan ekspor-impor dari dalam negeri dan keluar negeri. Serta untuk
harus selalu ditingkatkan sesuai dengan era dan kemajuan zaman yang
semakin modern.
semakin terus meningkat dengan sangat pesat pada bidang moda transportasi
laut, untuk pengangkutan barang dan pelayanan jasa pelayaran. Tidak hanya
dengan menyediakan armada kapal yang lebih banyak, namun juga harus
pelayaran atau bagi pihak yang mencharter kapal, kehilangan waktu yang
pelayaran atau bagi pihak yang mencharter kapal itu sendiri. Salah satu mesin
2
atau peralatan yang sangat penting diatas kapal adalah mesin diesel penggerak
utama kapal.
tersebut, dalam proses kinerja mesin diesel penggerak utama kapal, tak lepas
atau bagian mesin diesel penggerak utama kapal tersebut tidak dapat
pengerak utama kapal. Agar kerja mesin diesel penggerak utama kapal dapat
terjaga dan terjamin, serta bisa berlangsung secara terus menerus, aman dan
efisien, maka diperlukan upaya dan usaha perbaikan serta perawatan yang
baik, agar kerja mesin diesel penggerak utama kapal sempurna. Sesuai dengan
kerja mesin diesel penggerak utama kapal pada saat dalam kondisi normal
menurut buku panduan mesin diesel penggerak utama kapal. Hal ini termasuk
kerusakan yang lebih fatal. Perlu kita pahami bahwa ada beberapa hal yang
laut (sea chest) sangatlah penting sekali, karena kotak laut (sea chest) sebagai
kapal. Karena dari kotak laut (sea chest) inilah, segala kebutuhan yang
berhubungan dengan air laut. Semuanya dapat dipenuhi dari instalasi saluran
sea chest. Didalam kapal, air laut dapat dimanfaatkan untuk dipergunakan
untuk keperluan air ballast serta untuk pemadam kebakaran dan lain
sebagainya.
Pada umumnya Sea chest dipasang pada dua tempat yang berbeda
Dari kedua sea chest ini antara yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh
Bila kapal berlayar di laut lepas atau dalam maka dipakai Sea chest yang
terletak di dasar kapal, sedangkan jika kapal berlayar diperairan yang dangkal
dan berlumpur (sungai) maka dipakai sea chest yang terletak disamping kapal
(dipasang pada bilge kapal). Hal ini untuk menghindari jangan sampai terjadi
ada lumpur dan kotoran lainnya ikut masuk dan tersedot oleh pompa,
Sea chest dilengkapi dengan uap panas untuk mencairkan air yang membeku
pada lubang saluran Sea chest. Pada kapal-kapal besar Sea chest selain
Juni 2011, pompa yang sedang bekerja tiba-tiba isapan pada pompa air laut
menurun dari tekanan normal turun menjadi 3,8 bar dari normalnya.
Mengetahui hal itu oiler jaga melapor kepada masinis jaga untuk mengecek
sistem instalasi penataan pipa yang berhubungan dengan pompa air laut
Kejadian diatas sering terjadi pada saat kapal sedang berlayar, dimana
tekanan dari main sea water cooling pump mengalami penurunan yang
media yang didinginkan oleh air laut sebagai pendingin untuk mendukung
kapal.
5
pendingin mesin induk di atas kapal sangatlah perlu untuk dijaga diadakan
Agar dalam penulisan ini lebih jelas dan terarah serta lebih mengarah
Oleh karena terlalu begitu banyaknya mesin-mesin yang ada diatas kapal,
maka penulis membatasi hanya pada sirkulasi pendingin air laut dari sea chest
1. Secara Teoris
taruni junior.
d. Dan juga sebagai bahan acuan untuk penelitian yang lebih lanjut.
2. Secara Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
meneliti tentang pendingin air laut dan Sea Chest. Sedangkan perbedaan dari dua
penelitia diatas adalah yang pertama Budi Utomo, menerangkan peran Sea Chest
untuk menyuplai air laut yang berguna untuk pendinginan mesin, untuk sistem
ballast, untuk sistem pemandam kebakaran dan lain sebagainya, yang kedua
tekanan pompa pendingin air laut yang disebabkan oleh kurangnya isapan dan
tekanan pompa air laut, menurunnya kinerja impeller pada pompa, dan kebocoran
pada bagian Gland Packing. Disini penulis membuat penelitian yang berjudul
sebelumnya.
10
B. LANDASAN TEORI
upaya studi tentang pengetahuan yang timbul karena rasa kesadaran ingin
yang dirubah menjadi gerakan mekanis, dengan hanya sebagian kecil panas
lama dan terus menerus dalam mesin mengakibatkan mesin dalam kondisi
digunakan agar temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja ideal.
(air cooling), tipe menggunakan cairan atau fluida sebagai perantara disebut
bagian motor, sehingga tidak terjadi kenaikan suhu yang terlalu tinggi
sebagai akibat dari pembakaran bahan bakar di dalam silinder dan gesekan
gas pembakaran didalam silinder dapat mencapai suhu yang sangat tinggi.
pada dinding silinder, torak, katup dan beberapa bagian yang bergerak
yang membasahi bagian dinding silinder dan sebagian kecil minyak akan
menguap dan akhirnya akan ikut terbakar bersama bahan bakar. Oleh karena
itu, perlu mendapat pendinginan yang cukup agar temperaturnya tetap pada
12
batas yang telah ditentukan sesuai ketentuan buku petunjuk mesin diesel dan
“Perannya sea chest sebagai lubang pengisapan untuk suplai air laut
dikapal’’ untuk dapat memenuhi asupan air laut sebagai media pendinginan
mesin induk dikapal, haruslah terpasang instalasi saluran sea chest (kotak
laut) adalah suatu perangkat yang berhubungan dengan air laut yang
menempel pada sisi dalam dari pelat kulit kapal yang berada dibawah
sehingga kebutuhan sistem air laut (Sea water sistem) dapat dipenuhi. Pada
mesin (engines room), pada badan kapal bawah air menurut peraturan dari
Biro Klasifikasi harus dipasang suatu bagian konstruksi yang disebut sea
chest, karena dari sea chest inilah kebutuhan air laut dalam kapal dapat
dipenuhi.
antara sea chest dengan sistem-sistem yang memerlukan suplai air laut
dapat mensuplai air laut sesuai dengan yang dibutuhkan oleh sistem air laut
system sea chest diharuskan mengacu pada peraturan Biro Klasifikasi, dan
13
selanjutnya kelengkapan dari sistem sea chest secara garis besar adalah
sebagai berikut:
didalam kamar mesin, pada badan kapal bawah air menurut peraturan dari
Biro Klasifikasi Tahun 1964 harus dipasang suatu bagian konstruksi yang
disebut sea chest, karena dari sea chest inilah kebutuhan air laut dalam
aliran air laut, katup tersebut dibuka bila sistem perlu suplai air laut dan
ditutup bila sistem sudah tidak perlu lagi. Misalnya mesin induk dimatikan
saat kapal sandar di pelabuhan, maka katup air laut yang menuju ke mesin
induk ditutup, tetapi karena kapal masih memerlukan suplai arus listrik
untuk bongkar muat dari mesin bantu, maka katup air laut yang menuju
mesin bantu tetap dibuka, dengan kata lain bahwa pembukaan dan
mampu menyediakan air laut yang dibutuhkan oleh kapal untuk suplai
14
sistem air laut dari kapal diam sampai kapal bergerak dan beroperasi.
Kinerja dari sistem air laut dalam kapal tergantung dari suplai air laut yang
di isap oleh sea chest, jadi sistem air laut dapat beroperasi secara penuh
apabila sea chest mampu mengisap air laut sesuai dengan kebutuhannya.
antara sea chest dengan sistem-sistem yang memerlukan suplai air laut
dapat mensuplai air laut sesuai dengan yang dibutuhkan oleh sistem air laut
system sea chest diharuskan mengacu pada peraturan Biro Klasifikasi, dan
selanjutnya kelengkapan dari sistem sea chest secara garis besar adalah
sebagai berikut:
2.1.2.2 Strainer
mesin bantu atau pada pipa by pass. Alat ini berfungsi sebagai
filter.
Jadi fungsi sea grating adalah menyaring air laut sebelum masuk
kemudian baut-baut ini antara satu dan lainnya diikat atau dikunci
debit air yang dibutuhkan. Untuk stop atau meniup udara diatur
2.1.2.6 Katup
bila suatu saat aliran air harus dipompa karena kebocoran, atau
Didalam sistem ini terdapat dua media pendingin, yaitu media air
tawar (fresh water) dan air laut (sea water). Dimana air laut
menyerap panas (kalor) dari mesin induk kapal. Setelah itu air laut
3. Katup (Valve)
Line)
Filter)
pendinginan ini dengan cara air laut langsung diambil dari katup
air laut. Katup kingstone adalah katup yang berguna untuk mengatur
panjang. Katup ini yang sering kali digunakan pada instalasi saluran
pipa penghisap air laut dan sea chest, yang mana berfungsi sebagai
dikehendaki seperti pasir dan kotoran atau debu dari air laut yang
mesin induk.
sistem pendinginan secara tidak langsung. Selain dari pada itu dapat
pada instalasi saluran jalur pipanya akan sangat mudah sekali terjadi
pergerakan karat (korosi). Karena air laut bersifat korosif serta air
3. Katup (Valve)
22
5. Saluran Pipa Penghubung Sea Chest (Sea Chest Crossover Pipe Line)
7. Saringan Pompa Pendingin Air Laut (Sea Water Cooling Pump Filter)
Pump)
sistem pendinginan yang sering ditemukan dan digunakan pada mesin induk
kapal.
untuk menurunkan atau menjaga suhu mesin agar tetap terjaga dalam
kondisi normal dan stabil. Sehingga tidak terjadi kenaikan suhu yang terlalu
tinggi sebagai akibat dari proses pembakaran bahan bakar di dalam silinder
pada dinding silinder, torak, katup dan beberapa bagian yang bergerak
yang membasahi bagian dinding silinder dan sebagian kecil minyak akan
menguap dan akhirnya akan ikut terbakar bersama bahan bakar. Oleh karena
terjaga pada batas yang telah ditentukan sesuai dengan ketentuan dari buku
berjalan lancar.
berikut:
mesin yang terletak dibagian atas dari blok silinder, yang mana
kepala silinder terbuat dari bahan paduan besi baja tuang yang tahan
dan katup buang serta untuk kerja mekanis katup lainnya, lubang
mesin.
dari pada suatu mesin, dan pada blok silinder terdapat beberapa buah
silinder. Blok slinder biasanya terbuat dari besi baja tuang, tetapi
mesin bekerja.
liner.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
pernyataan tertentu.
lain-lain.
1. Waktu Penelitian
semester IV dan V.
2. Tempat Penelitian
layar.
1. Data Primer
sumber pertama melalui prosedur dan dicatat. Dalam hal ini penulis
Sarwono,2006:129).
30
2. Data Sekunder
selain dari sumbernya yang diteliti. Data ini diperoleh dari buku-
dari keadaan nyata dalam observasi. Serta dari informasi lain yang
yang benar, agar tujuan penulisan dapat tercapai dan sesuai dengan
1. Metode Observasi
pengamatan langsung pada obyek, dalam hal ini yaitu saluran Sea
sebenarnya terjadi.
2. Metode Wawancara
praktek laut/PRALA).
Deskriptif. Yaitu penulisan yang berisi paparan dan uraian mengenai suatu
2. Cenderung untuk meneliti jumlah unit yang kecil tetapi variable dan
Analisis data:
dan sebagainya.
dibutuhkan.
berbagai teknik.
Ir. Bambang Supangat, Ir. Petrus Adrianto, 1982, Pengetahuan Mesin Kapal 1,
Depdikbud, Jakarta.