DARWIS FIRDAUS
NIT. 03.15.007.1.41/N
AHLI NAUTIKA TINGKAT III
DARWIS FIRDAUS
NIT. 03.15.007.1.41/N
AHLI NAUTIKA TINGKAT III
i
PENGESAHAN
KARYA ILMIAH TERAPAN
Disusun oleh :
DARWIS FIRDAUS
NIT. 03.15.007.1.41/N
Menyetujui:
Capt.Hadi Setiawan, M, T., M. Mar DR Capt, Tri Cahyadi, MH., M.Mar Elise Dwi Lestari, S.Sos. M,pd
Pembina (IV/a) Pembina(IV/a) Penata Muda Tk.I (III/b)
NIP.19751224 199808 1 001 NIP.19730704 199803 1 001 NIP.198106032002122002
Mengetahui:
Capt.Damoyanto Purba,M.Pd
Penata (III/c)
NIP. 19730919 201012 1 001
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
KEBAKARAN” dengan tepat waktu tanpa adanya hal-hal yang tidak di inginkan.
membantu serta memberikan arahan, bimbingan, petunjuk dalam segala hal yang
9. Serta rekan – rekan kelas Nautika A Diploma III yang telah membantu dalam
v
Semoga kelak penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak, khususnya bagi
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Ilmiah Terapan ini masih jauh dari
sempurna dan masih terdapat kekurangan dari segi isi maupun teknik penulisan,
maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf atas segala
kekurangan.
Penulis
DARWIS FIRDAUS
vi
ABSTRAK
DARWIS FIRDAUS, Penerapan Latihan Kebakaran diatas Kapal
MT Bull Sulawesi untuk Mencegah Terjadinya Kebakaran. Dibimbing
Tri Cahyadi dan Elise Dwi Lestari
Kebakaran merupakan salah satu risiko yang dapat terjadi kapan
saja dan dimana saja dalam kegiatan pelayaran kapal laut, risiko
terjadinya kebakaran di kapal laut cukup besar karena jumlah kasus
kebakaran menduduki peringkat kedua setelah jumlah kasus
tenggelamnya kapal. International Maritime Organization (IMO)
mengeluarkan beberapa peraturan yang bertujuan untuk menjamin
keselamatan pengoperasian kapal dan pencegahan polusi, salah satunya
yaitu SOLAS ’74 (Safety of Life at Sea). Terkait dengan tingginya
tingkat risiko kebakaran yang dapat terjadi di kapal laut dan
menyebabkan kerugian finansial yang cukup besar bahkan sampai
menelan korban jiwa yang jumlahnya tidak sedikit, maka diperlukan
suatu sistem penanggulangan kebakaran.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dekriptif kualitatif dengan pendekatan observasional dan wawancara.
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui cara meminimalisir
terjadinya kecelakaan kebakaran di atas kapal dengan memahami
prosedur pelatihan penanggulangan kebakaran.
Penelitian telah dilaksanakan selama 12 bulan saat penulis
melaksanakan praktek laut dengan mendapatkan hasil bahwa penerapan
latihan kebakaran di atas kapal MT Bull Sulawesi sudah sesuai dengan
SOLAS. Namun latihan harus tetap di tingkatkan untuk mencapai latihan
yang lebih optimal.
vii
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .i
BAB I PENDAHULUAN
ix
5. Latihan Kebakaran Portable.................................................. 16
BAB V PENUTUP
A. SIMPULAN ................................................................................. 48
B. SARAN ........................................................................................ 49
LAMPIRAN .................................................................................................... 52
x
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1.1 Kecelakaan kapal tahun 2018 2
2.1 Review Penelitian 7
3.1 Daftar wawancara informan 24
4.1 Alat pemadam kebakaran di kapal MT Bull Sulawesi 32
4.2 Sijil Kebakaran di Kapal MT Bull Sulawesi 37
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
2.1 Segitiga Api ................................................................................ 11
2.2 fire extinguisher 13
2.3 fire extinguisher tipe Dry Powder .............................................. 14
3.1 Kerangka Pemikiran 19
4.1 MT Bull Sulawesi 29
xii
BAB I
PENDAHULUAN
manusia, kapal dan lain-lain yang belum dapat diduga oleh kemampuan
tertentu, atau gangguan yang mengakibatkan Nakhoda dan seluruh anak buah
kapal harus terlibat baik untuk mengatasi gangguan tersebut atau untuk harus
meninggalkan kapal.
dalam Health and Safety work Act, 1974 untuk melindungi pelaut dan
normal maupun darurat. Kebakaran merupakan salah satu dari situasi darurat
terjadi karena faktor manusia (human eror) yaitu kelalaian. Disamping itu
ada yang disebabkan karena peristiwa alam, penyalaan sendiri, dan ada yang
pula sengaja.
Diakhir tahun 2017 yang lalu The Allianz Safety Shipping mengadakan
menempati posisi yang ke3 (tiga) dari penyebab terjadi hilangnya kapal.
\Tenggelam 598
Kandas 244
Kebakaran 118
Tubrukan 72
Sumber : http://allianz.com/en/press/news/studies/180718-agcs-safety-and-
shipping-review-2018.html
di dari kamar mesin, tank atau palka muatan yang di angkut dan kelalaian
manusia. Faktor utama yang dapat di cegah dari kelalain manusia tersebut
cara mengatasinya.
tahun 1984, konvensi yang dihasilkan oleh Marine safety Committee (MSC)
yang merupakan komite yang dibentuk oleh IMO yang khusus untuk
Manusia) yang bekerja di atas kapal sangat minim. Namun berdasar dari
aturan kerja, kurangnya pengetahuan dan kelalaian dari kru kapal itu
sendiri. Hal inilah yang menjadi titik awal tentang pentingnya pelatihan
keselamatan di atas kapal, karena tanpa disadari ketidak acuan kru kapal
luar kendali manusia itu sendiri seperti cuaca yang buruk, alur pelayaran
perjalanan pelayaran dan instansi yang terkait bahwa semua aturan telah di
jalankan dengan benar maka setiap kapal, dalam tiga bulan sekali akan
diadakan internal audit dan akan dilanjutkan dengan external audit dari
surveyor yang ditunjuk oleh pihak yang berwenang. Namun dalam hal ini
dapat juga diperiksa oleh Port State Control (PSC) diseluruh pelabuhan-
kru kapal sesuai dengan bidang dan tingkatan, serta jabatannya di atas kapal.
teknis sehingga bahaya kebakaran kapal dapat kita cegah dan minimalisir.
Terjadinya Kebakaran”
B. Rumusan Masalah
MT.Bull Sulawesi?
Sulawesi?
C. Tujuan Penelitian
untuk:
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
kebakaran.
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
perbedaan hasil, yang mana perbedaan dan kesamaan hasil dapat dijadikan
sebagai berikut:
Kebakaran
B. LANDASAN TEORI
1. Latihan Kebakaran
kesimpulan tentang arti dan pengertian dari latihan yaitu suatu proses
dalam waktu yang cukup panjang, dilakukan secara tepat dan berulang-
sudah harus dipahami oleh setiap awak kapal, sehingga bila terjadi
(www.maritimeworld.web.id)
jenis bahan yang terbakar, dan media pemadam adalah bahan yang tepat
Mentri Tenaga Kerja dan Tranmigrasi tanggal 14 April 1980 No. PE-
Klas A : Bahan bakar bila terbakar akan meninggalkan arang dan abu.
menurunkan panas atau suhu. Bahan air lah yang paling dominan
dalam jumlah yang tak terbatas bahkan tidak perlu beli/gratis. Air
1) Menghantar listrik.
elektronik.
padat (Kelas A). Tidak dapat dipakai untuk memadamkan api kelas C.
terutama kelas C.
15 % Gas CO2 ini lebih berat dari pada udara dan seperti gas-gas lain
14
bekas/bersih
chemical)
Cara penggunaanya dry chemical hampir sama dengan gas CO2 yaitu
sebagai berikut :
e. B.C.F
CO2 atau dry chemical, yaitu dengan cara mengisolasi kebakaran. Dan
pemadam ini mengeluarkan uap dan gas yang menyelimuti api dan
Chemical Abstracts.
residu.
A, B dan C.
Portable
disimpan.
b. Tahap Kedua
c. Tahap Ketiga
sumber api.
17
sudah disediakan .
(http://www.maritimeworld.web.id)
ditutup.
C. RANGKAI PIKIRAN
Latar Belakang :
Batasan Masalah :
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
eksperimen kunci, dan hasil penelitian lebih mendekatkan makna dari pada
lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Secara lebih lengkap
berdasarkan fenomena yang ada. Sehingga akan didapat data yang relevan
B. LOKASI PENELITIAN
kapal milik PT.NUSA BHAKTI JAYA RAYA yang dicharter oleh PT.
praktek kerja laut selama 11 (sebelas) bulan 6 (enam) hari (03 Maret 2018
bahas dalam makalah ini adalah implementasi latihan kebakaran di atas kapal
Loftlan dalam Moleong (2012: 112). Sumber data utama dalam penelitian
seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal tersebut, jenis data
1. Data Primer
pertama melalui prosedur dan dicatat. Dalam hal ini penulis memperoleh
data primer dengan cara langsung dari hasil wawancara dengan mualim
untuk keselamatan kerja, dan perwira lain yang lebih tahu tentang
2. Data sekunder
sumbernya yang diteliti. Data ini diperoleh dari buku-buku dan internet
teoritis dan ketentuan formal dari keadaan nyata dalam observasi. Sumber
2016/2017
penulisan dapat tercapai dan sesuai dengan judul yang penulis ambil. Disini
1. Metode Observasi
kesehatan dan kerja Baik pengetahuan, cara pencegahan dan akibat dari
2. Metode Wawancara
3. Metode Dokumentasi
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan
dan bahan bahan lain, sehingga dapat dengan mudah dipahami dan temuannya
sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan
dipelajari dan membuat kesimpulan yang bisa diceritakan kepada orang lain
Dalam hal ini Nasution dalam Sugiyono (2009:245) menyatakan analisis data
Pada penelitian ini analisis data yang digunakan adalah model analisis Miles
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis
data yaitu data kondensasi (data condensation), penyajian data (data display),
1. Pengumpulan data
dari informan berupa lisan yang kemudian diubah kedalam bentuk tulisan
untuk direduksi.
membuat data yang diperoleh menjadi lebih kuat. Kondensasi data ini
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar ketegori dan lain sebagainya.
untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif. Dengan maka akan mudah untuk memahami apa yang
yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
awal, didukung oleh bukti–bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
hasil wawancara yang diperoleh , dari data yang sudah melalui proses
reduksi dan display, maka data tersebut disesuaikan dengan teori yang sudah
ada, jika dalam data dan teori terdapat satu hubungan atau kesamaan, maka
DAFTAR PUSTAKA
Politeknik Pelayaran Surabaya (2015). Prosedur Darurat dan Sar. Latihan Berkala
Diatas Kapal.
SOLAS Chapter II-2 Regs. 15 (Fire Training Manual) and 16 (Fire Safety
Operations)