PERNYATAAN KEASLIAN
NIT : 04.16.046.1.41/N
STABILITAS KAPAL
Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema yang
Jika pernyataan di atas tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang
Surabaya,………………………2020
Materai 6000
PERSETUJUAN SEMINAR
KARYA ILMIAH TERAPAN
Surabaya,................................ 2020
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
Ketua Jurusan Nautika
Menyetujui :
Capt. HERU SUSANTO, M.M I’IE SUWONDO, S.Si.T, M.Pd, M.Mar DAVIQ WIRATNO, S.Si.T, M.T, M.Mar
Pembina (IV/a) Penata (III/c) Penata TK. I (III/d)
NIP. 197110032005021001 NIP. 197702142009121001 NIP. 197901072002121002
Mengetahui
Ketua Jurusan Nautika
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
membantu serta memberikan arahan, bimbingan, petunjuk dalam segala hal yang
3. Ketua Jurusan Nautika & Pembimbing II Bapak Daviq Wiratno, S.Si.T, M.T.
6. Serta rekan – rekan kelas Nautika B Diploma III yang telah membantu dalam
jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan dari segi isi maupun teknik
vi
penulisan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf atas segala
kekurangan.
Penulis
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................................ii
PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL KARYA ILMIAH TERAPAN ........... iii
PENGESAHAN PROPOSAL KARYA ILMIAH TERAPAN ..... Error! Bookmark
not defined.
KATA PENGANTAR ............................................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................. vii
ABSTRAC ............................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xi
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN ..............................................................................................49
B. SARAN ..........................................................................................................49
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan menggunakan jasa angkutan laut, kita tahu potensi sumber daya di
Indonesia sangat besar. Jadi wajar saja Indonesia banyak melakukan impor
Tetapi perlu diketahui juga penanganan yang tepat pada muatan dan
mengetahui berapa beban yang seharusnya dapat dimuat ke kapal agar tidak
Pada surat kabar Jakarta Metro (22 Januari 2014), Kesatuan Pelaut
"Kapal ro-ro memiliki muatan yang bergerak dan ada yang tidak,
cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, faktor muatan itu mesti menjadi
pelabuhan asal. Selama ini pengawasan soal stabilitas muatan itu sering
pelabuhan asal oleh PSC itu kerap menjadi masalah klasik, termasuk juga
2
ini harus benar-benar ditegakkan oleh PSC. Hanafi mengatakan hal itu
perairan Tanjung Priok selama sepekan terakhir. Sudah ada dua kejadian di
Priok dalam sepekan terakhir dan itu bukan hanya sekedar faktor cuaca, dan
berwenang.
Pada 14 Januari 2014, terjadi kecalakan kapal jenis roll on-roll off,
stabilitas yang kurang baik dan cara konstruksi yang salah tanpa
memperhitungkan stabilitasnya.
(4/10/2017). Satu-satunya hal positif dari tenggelamnya kapal ini seluruh kru
banyak hal yang perlu diusut dari kasus ini, termasuk soal kelayakan kapal
menemukan indikasi yang tak beres, kapal yang bermuatan batu kapur itu
ditelan kejamnya ombak laut Karang Jamuang. Betapa tidak, kapal yang
dinakhodai Johran dengan 16 anak buah kapal (ABK) yang bertolak dari
pelabuhan Tanjung Perak, pukul 02.00 Wib, Rabu (4/10/2017) dini hari dan
akan berlayar menuju Muara Sungai Siak, Pekanbaru Riau itu kandas di luar
Selasa (3/10/2017), pukul 23.34 Wib. Faktor kedua sesuai manifest muatan
kapal saat pengajuan yaitu 3050 ton. Sedang GT Kapal KTC 1 sesuai data
kapal dengan IMO 8844529, ais vessel type cargo dengan gros tonnage (GT)
2119 dengan dead weitgh 1369 ton, praktis ada kelebihan muatan atau over
muatan secara benar. Artinya, petugas tidak menindak dan tidak pernah
kapasitas dan penanganan yang berpengaruh pada stabilitas kapal. Hasil dari
karya tulis ilmiah ini diharapkan menjadi rekomendasi para pelaut untuk
untuk memuat dan penanganan muatan untuk menjaga stabiltas kapal agar
tetap terjaga ketika berlayar dan tidak terpengaruh oleh faktor lingkungan
muatan dan penanganannya. Harapan dari penulis adalah dengan adanya ini
berdasar uraian dari latar belakang tersebut penulis tertarik mengkaji lebih
STABILITAS KAPAL”
B. Rumusan Masalah
berlebihan.
terjaga.
5
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
untuk:
stabilitas kapal agar tetap terjaga dengan melihat muatan yang dapat
dimuat dikapal.
E. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
a. Bagi Taruna
b. Bagi peneliti
lashing atau penataan muatan dikapal. Selain itu penelitian ini juga
muatan.
c. Bagi Pelaut
atas kapal, dan mengetahui apa saja tindakan yang harus dilakukan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
tidak miring kekiri atau kekanan, demikian pula pada saat berlayar, pada
saat kapal diolengkan oleh ombak atau angin, kapal dapat tegak kembali.
stabilitas berkaitan dengan bentuk kapal, muatan, draft, dan ukuran dari
nilai GM. Ketika memuat muatan posisi titik berat kapal tidak boleh
melebihi dan terlalu jauh dari posisi M (metasentrum), dan posisi titik
apung (Bouyancy) tidak boleh terlalu tinggi atau rendah karena akan
b. Kapal dapat terbalik jika titik berat kapal terlalu rendah dan titik
c. Kapal akan terpental ketika terkena gaya dari luar, jika titik berat
berat melebihi titik metacenter dan titik apung yang semakin tinggi.
8
menyimpang dari posisi setimbang oleh adanya aksi gaya luar untuk
kembali ke posisi semula apabila aksi gaya itu hilang. Gaya-gaya yang
bekerja pada kapal, baik dalam arah melintang maupun membujur, yang
Bila titik pusat dari gaya-gaya tersebut tidak berada dalam satu garis
vertikal, baik itu secara melintang maupun membujur maka kapal akan
tidak seimbang. Semua itu terjadi karena gaya berat dan gaya apung
yang bekerja pada kapal tidak berada dalam satu garis vertikal, sehingga
Menurut Derrett D.R, (1999) ship stability book for master and
setelah miring yang disebabkan pengaruh gaya-gaya dari luar seperti angin
agar bagi calon perwira kapal mengerti dan memahami sebagai bekal
mengarah ke bawah.
mengarah ke atas.
atau titik potong dari gaya yang dihasilkan oleh titik B dengan
e. Bidang Center Line adalah bidang tegak yang membagi lebar kapal
pemuatan kapal harus dalam stabilitas positif, maksudnya titik berat kapal
besar dari pada kapasitas kapalnya maka akan berakibat berbahaya. Karena
jika titik berat melampaui titik metacenter dan titik pusat gaya apung
tinggi, maka stabilitas tidak akan stabil dan akibatnya jika terkena gaya
dari luar kapal tidak akan kembali keposisi semula melainkan kapal akan
Sebaliknya jika titik berat terlalu jauh dari titik metacenter dan titik
pusat gaya apung sangat rendah maka gaya stabilitas kapal akan besar, jika
terkena gaya dari luar seperti ombak dan pergeseran muatan kapal akan
baik diantaranya :
b. Melindungi kapal
c. Melindungi muatan
Pada waktu muat, bongkar & selama dalam pelayaran, muatan harus
muatan.
c. Pemberian ventilasi
d. Pemisahan muatan
dinding.
atas dek untuk dibuang ke darat pada tempat yang telah disiapkan
untuk itu.
f. Jika ruangan berbau maka air cucian diberi campuran bahan kimia
menimbulkan pencemaran.
utuh.
packingnya.
Novita ,Y. (2011) mahasiswi dari ITB yang membuat skripsi tentang
a. Bila tangki tidak terisi penuh, dan kapal miring maka cairan dalam
a. Faktor Internal :
b. Faktor Eksternal :
a. Stabilitas Statis
yang bekerja padanya, pada stabilitas ini dikenal sudut senget kecil
b. Stabilitas Dinamis
menyenget kecil saja, jadi senget yang besar bukanlah hal yang biasa
umpamanya badai atau oleng besar ataupun gaya dari dalam antara
B. Kerangka Berpikir
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Lokasi Penelitian
pada saat penulis melaksanakan praktek laut selama 12 bulan yang akan
2. Tempat Penelitian
ini adalah data yang merupakan informasi yang diperoleh penulis melalui
sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber melalui
hasil wawancara atau berdiskusi dengan seluruh awak kapal yang lebih
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber tidak langsung
yang diteliti. Data ini diperoleh dari buku-buku dan internet yang berkaitan
teoritis dan ketentuan formal dari keadaan nyata dalam observasi. Serta
D. Pemilihan Informan
muat. (Dilakukan pada saat nanti selama penulis melakukan praktek laut/
sebagai berikut :
2. Metode Komparatif
lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang
3. Metode Wawancara
proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan
datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh pihak
tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan di mana dua orang atau
lebih berhadapan secara fisik. Metode wawancara ini sangat efektif untuk
pertanyaan atau banyak hal yang tidak dipahami dalam hal permasalahan
yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas baik dalam hal
pertanyaan langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini peneliti akan
mewancarai semua pihak diatas kapal baik perwira atau abk kapal. Agar
berlayar.
bersifat uraian dari hasil wawancara dan studi dokumentasi. Data yang telah
kedudukan analisis data dilihat dari segi tujuan penelitian. Prinsip pokok
3. Display Data
teks naratif. Penyajiannya juga dapat berbentuk matrik, diagram, tabel dan
bagan.
23
Daftar Pustaka
Surat Kabar Metro, (22 Januari 2014), Stabilitas kapal diabaikan kapal rawan
kecelakaan. Jakarta – Metro.
Derrett D.R. (1999). Ship stability book for master and mates. USA: First
published by Stanford Maritime, Ltd.
Hardjanto, A. (2012). Kelebihan dan Pergeseran Muatan. SURABAYA
Universitas Hang Tuah.
Novita, Y.( 2011). Desain Palka Kapal Pengangkut Ikan Ditinjau dari Aspek
Teknis, Mitigasi Risiko dan Ketahanan Hidup Ikan. Bogor: Sekolah
Pascasarjana IPB.
Suryabrata (2006). Pengetahuan Penelitan Kualitatif dan Metodologi Penelitian,
Universitas Gajah Mada.
Mabrori, A. (22 Januari 2014), Surat Kabar24. Stabilitas Muatan Diabaikan,
Kapal Rawan Kecelakaan. Jakarta Raya – Metro.
Martopo, A & Soegiyanto, (2004). Penanganan Muatan. SEMARANG :
Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
Moleong, J.L. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya,
Jakarta.
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
https://www.tokobukurahma.com/metode-penelitian-moh-nazir.com
Rubianto. (1996). Stabilitas dan bangunan kapal. Jakarta : Sekolah Tinggi Ilmu
Perikanan.
Silalahi, Ulber.2005. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Unpar Press.