Disusunsebagaisalahsatusyaratuntukmenyelesaikan
Program Pendidikan dan PelatihanPelautDiploma III Pelayaran
TAHUN 2021
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN
Disusunsebagaisalahsatusyaratuntukmenyelesaikan
Program Pendidikan dan PelatihanPelautDiploma III Pelayaran
MOCH. FARIES BUDIARTO
NIT 05.17.061.1.53
AHLI NAUTIKA TINGKAT III
TAHUN 2021
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan
yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.
Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya sendiri menerima sanksi
yang ditetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.
SURABAYA, 2021
PERSETUJUAN SEMINAR
KARYA ILMIAH TERAPAN
SURABAYA, 2021
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
KetuaJurusanNautika
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta,
Dalam menyusun Karya Ilmiah Terapan (KIT) ini, tidak sedikit kesulitan dan
hambatan yang penulis alami. Namun berkat dukungan, dorongan dan semangat
dari orang terdekat, serta bimbingan dari dosen pembimbing sehingga penulis
mampu menyelesaikan.
Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun, penulis terima
dengan baik. Semoga Karya Ilmiah Terapan (KIT) “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kecepatan Aman Pada Saat Kapal Berlayar MT. Victory Maju”
Surabaya, 2021
Penulis
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG................................................................................1
A. KESIMPULAN… ....................................................................................53
B. SARAN… ................................................................................................ 54
x
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
kedaulatan atas keseluruhan wilayah laut lndonesia. Peranan laut yang cukup
keselamatan pelayaran.
perairan 5,8 juta km persegi dan lebih kurang 17.000 pulau maka dapat
Oleh karena selain memiliki sumberdaya alam hayati dalam jumlah besar
seperti tumbuhan ataupun laut hewan, terumbu karang dan taman wisata
maka laut juga penghasil sumberdaya alam non hayati seperti mineral dan
barang tambang serta harta karun dan kerangka kapal beserta barang bawaan
benua, yaitu benua Asia, Pasifik dan Australia. Dengan memperhatikan luas
2
wilayah lautan yang dimiliki serta posisi yang merupakan jalur perdagangan
internasional maka Indonesia berada pada jalur strategis lalu lintas pelayaran.
faktor pendorong aktifitas kapal yang ramai di daerah alur pelayaran sempit.
tindakan yang layak dan efektif untuk menghindari bahaya tubrukan dan
dapat berhenti dalam jarak yang sesuai dengan kondisi dan keadaan yang ada,
oleh sebab itu olah gerak dan perkiraan jarak henti sangat penting di kuasai
tubrukan maupun kandas di suatu perairan alur pelayaran sempit dan ramai.
Dengan mengingat kapal tenaga harus berolah gerak dengan kecepatan aman
atau safe speed dengan memperhatikan kapal-kapal lain dan bahaya navigasi
sekitar yang sesuai dengan kondisi daya tampak terbatas dan menerapkan
kecepatan aman yang ada sesuai dengan peraturan P2TL (1972) / COLREG
(1972).
kedalaman dan lebar alurnya. Kapal yang melewati perairan yang dangkal
yang dangkal dan sempit. KIT (karya ilmiah terapan) ini akan merancang
sebuah system kendali lintasan kapal sehingga kapal selalu pada alur yang
kepada kapal untuk memasuki wilayah pelabuhan dengan aman dan mudah
3
besar kapal yang akan dilayani (panjang, lebar, berat, dan kecepatan kapal),
jumlah jalur lalu lintas, bentuk lengkung alur yang berkaitan dengan besar
ibaratkan sekrup pendorong, semakin besar ulir atau pitch nya semakin cepat
memukul air dan akibatnya kapal akan bergerak maju atau mundur. Jumlah
baling-baling tunggal itu kapal yang tidak berolah gerak dengan kecepatan
sangat mudah dalam olah gerak di perairan. Tetapi jika baling-baling ganda
air pada sisi kanan akan lebih rendah dari sisi kirinya hingga kapal akan
selalu tertekan ke daratan sisi kanan kapal terhisap kedarat/ke tepi dalam
keadaan seperti ini yang lebih baik mengurangi kecepatan kapal atau stopdan
putarnya adalah sistim luar artinya dua baling-baling sebelah kanan putar
kanan dan dua baling-baling kiri putar kiri. Baling-baling tiga maupun empat
4
terkadang di gunakan pada kapal dengan kecepatan tinggi seperti speed boat.
Crash stop ialah suatu kata pendek namun memerlukan suatu keputusan yang
mengandung suatu resiko yang besar pula bagi kapal dan orang yang ada di
atas kapal itu sendiri. Crash stop itu sendiri merupakan suatu bentuk tindakan
es, atau kapal lain). Tindakan ini di ambil oleh nahkoda sebagai tindakan
Berdasarkan dari faktor dari mesin baru dan mesin lama juga sangat
sering terjadi insiden kecelakaan di karenakan faktor dari mesin yang sudah
berusia tua dari kapal itu sendiri, saat kapal itu berlayar di perairan sempit
dan ramai maka kapal akan sukar untuk menentukan kecepatan aman di
karenakan tiba-tiba mesin yang sudah berusia tua tersebut trouble di tengah-
tengah perairan ramai dan sempit, maka kapal yang mesinnya berusia tua
kapal yang baru atau usia kapal yang masih muda tahun pembuatannya, jika
kapal dengan mesin baru itu berlayar di perairan ramai maupun sempit,
perwira jaga tidak perlu ragu untuk menentukan kecepatan aman saat
melayari alur tersebut. Kapal dengan mesin baru tersebut akan bisa berolah
gerak dengan aman karena dukungan kapal yang usia baru dan mesin baru.
5
pergerakan trafik yang ada, pengaruh cuaca, operasi dari kapal nelayan, dan
daerah sempit, seperti selat dan kanal, ataupun daerah yang terkonsentrasi
seperti pelabuhan dan persilangan lintasan lalu lintas pelayaran yang dapat
dan selat sempit, dangkal dan padat pelayaran, dengan peta navigasi yang
kapal, karena dasar laut berupa pasir yang senantiasa bergeser (shifting
bottom sand). Di samping itu, Selat Malaka dan Selat Singapura merupakan
Hindia dan Laut Cina Selatan. Untuk mengatasi masalah ini, Indonesia,
(TSS) sejak tanggal 1 Mei 1981. Di samping itu juga di berikan alternatif dari
kondisi geografis perairan. Hanya mengakui rezim pelayaran atas dasar hak
terdapat perbedaan pandangan antara ketiga negara atas status hukum selat
Traffic Separation Scheme(TSS). Melalui TSS ini, bagian selat yang cukup
dalam akan diperuntukkan bagi lalu lintas yang datang dari arah barat menuju
minyak dari Timur Tengah. Sedangkan bagian selat yang dangkal akan
diperuntukkan bagi lalu lintas yang datang dari timur menuju barat dimana
kapal-kapal berada pada saat resiko tinggi tubrukan. Maka untuk mengurangi
dan mencegah resiko bahaya tubrukan di lalu lintas laut tersebut maka dari
sisi kecakapan nahkoda dan mualim jaga dalam pengamatan dan pengelihatan
bernavigasi tidak hanya untuk dalam penentuan haluan kapal, jarak antara
cuaca buruk yang di alami akan menambah tingkat resiko bahaya tubrukan di
laut.
Alur pelayaran dan rambu rambunya yang ada sekarang ini perlu
bukan hanya faktor nyawa manusia di kapal yang bersangkutan namun pada
kapal yang mengangkut bahan-bahan cair lainnya yang mudah dibawa arus
laut, maka pengotoran/polusi laut akan menyebar luas ketempat lain yang
setempat dan variable yang dikendalikan adalah posisi kapal sehingga mampu
Pada karya ilmiah ini penulis ingin memberikan informasi tentang alur
BERLAYAR “
B. Rumusan masalah
C. Batasan Masalah
yang menentukan kecepatan aman pada saat kapal berlayar, maka dalam
penelitian ini penulis membatasi permasalahan hanya pada saat kapal berlayar
di alur.
9
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Analisis
2. Kecepatan aman
dan dapat di hentikan dalam jarak yang sesuai dengan keadaan dan
perhitungkan:
1) Tingkat penglihatan.
11
kapal lain.
5) Keadaan angin, laut dan arus dan bahaya-bahaya navigasi yang ada
di sekitarnya.
2) Setiap kendala yang timbul oleh skala jarak radar yang di pakai.
benda terapung lainnya tidak dapat di tangkap oleh radar pada jarak
yang cukup.
pelayaran dan kolam pelabuhan ditentukan oleh kapal terbesar yang akan
daratan
e. Kolam putar
Alur pelayaran ini ditandai dengan alat bantu pelayaran yang berupa
langsung seperti:
13
a. Jumlah kapal yang dapat bergerak tanpa bergantung pada pasang surut
besar.
pelayaran ini ditandai dengan alat bantu pelayaran yang berupa pelampung
dan lampu-lampu.
Gambar. 2.1 Peta alur selat Sunda Gambar. 2.2 Peta alur selat Malaka
14
a. TSS (traffic separation scheme) atau bagan pemisah lalu lintas, suatu
dalam satu alur pelayaran ramai dan sempit. Contoh jalur yang
atau selat. Alasan utama pengajuan TSS pada selat sunda dan selat
melewati alur sungai, seperti sungai musi, sungai batang hari, dan
sarat draft yang ada, karena density air laut 1025 kg/m3 dan density air
tawar 1000 kg/m3 sangat berbeda. Maka kapal yang berlayar dari laut
yang akan memasuki alur sungai air tawar maka harus memperhatikan
15
sarat draft sesuai perairan dan pasang surut air. Lebar alur sungai diukur
pada posisi air surut terendah. Lebar alur yang di anjurkan sekurang-
bahaya tersebut.
tajam, maka perlu dapat diketahui bekerjanya arus, karena arus sangat
hisapan buritan dan penolakan haluan kapal yang terjadi jika melayari
dekat tepi tikungan, dapat digunakan sebagai alat untuk membantu pada
kecepatan aman saat akan belok di tikungan tajam yang sempit. Apabila
1) Tingkat Penglihatan
tampaknya di batasi oleh kabut, cuaca redup, hujan, hujan salju, hujan
badai, badai pasir atau setiap keadan yang lain yang serupa. Setiap
tubrukan di laut.
Dalam hal ini keadaan penglihatan dalam cuaca kabut, hujan, dan
dilalui kapal niaga saat ini adalah Selat Sunda dan Selat Lombok.
salah satu jalur pelayaran yang padat yang biasa digunakan untuk
18
kapal tanker yang membawa bahan bakar dalam jumlah besar dan
a) Sistem Rute adalah suatu system dari satu atau lebih dan atau
kecelakaan.
kapal arah berlawanan dengan tata cara yang tepat dan dengan
f) Daerah Lintas Pantai (Inshore Traffic Zone) adalah suatu lalu lintas
terdiri dari suatu area tertentu diantara batas arah menuju darat dari
sebuah titik pemisah atau edaran bagan pemisah dan edaran jalur
masuk selat, dan alur. Buku OHN yang berisi daftar nama serta
masuk selat maupun alur, karena agar semua crew kapal dan segala
ramai terjadi keadaan darurat, semua crew dan persiapan sudah siap
full astern sampai kapal berhenti di air dan akan bergerak mundur. Hal
jaraknya. Waktu henti dan jarak henti adalah waktu dan jarak yang di
tempuh kapal, mulai dari saat mesin mundur sampai kapal berhenti.
Jarak henti ini dinyatakan dalam meter dan waktu henti dinayatakan
dalam detik.
pada:
pada saat mundur. Kapal motor dan kapal uap, rendemen baling-
karena massa kapal yang besar pula, gerakan mundur kapal masih
berhenti dan akan bergerak maju. Hal ini menetukan stern reach,
baling-baling tunggal, putar kanan akan lebih baik, dan untuk kapal
kapal atau lampu nelayan, apalagi posisi kapal sedang berada di alur
sendiri. Maka saat memasuki selat maupun alur ramai lampu cahaya
dari kapal sendiri yang menyorot kearah haluan atau main deckharus
5) Keadaan angin, laut dan arus dan bahaya-bahaya navigasi yang ada di
sekitarnya
Pada daerah laut di alur pelayaran saat kapal berlayar pasti ada
pengaruh dari luar yaitu angin, keadaan laut, dan arus. Semua
pengaruh dari luar itu sangat berpengaruh besar dalam olah gerak
24
draft kapal tinggi, sehingga jika ada pengaruh faktor dari luar kapal
tenggelam.
Dimana ada angin kencang pasti ada keadaan laut yang buruk
olengan ke kanan dan ke kiri karena faktor dari luar tersebut, akan
kapal itu sendiri. Bisa-bisa kapal yang susah berolah gerak akan
tersebut.
jika kapal yang berlayar di suatu perairan bertemu arus kencang dari
yang awalnya tinggi akan turun drastis karena faktor arus kencang
surut, dan kapal jika terkena arus dari samping otomatis kapal akan
25
berjalan kesamping dan jika di alur sempit kapal terkena arus dari
antara garis air sampai dengan lunas kapal, semakin banyak muatan
kapal semakin dalam kapal masuk kedalam air. Draft digunakan untuk
gerak saat berlayar, maka dari itu di tetapkan kecepatan aman untuk
dengan sehubungan dengan keadaan air yang ada. Sarat kapal yang
perairan selat maupun alur sempit, karena kapal akan susah untuk olah
kendalikan.
Jika suatu kapal yang awalnya berlayar dari laut dengan draft
tawar. Pasti kapal tersebut bisa mengalami penurunan draft sarat yang
ada karena pengaruh berubahnya massa air yang ada. Penurunan draft
tawar, besarnya density air laut 1025 kg/m3 dan density air tawar 1000
kg/m3.
1) Radar
ranging, yang berarti deteksi dan penjarakan radio, adalah sistem yang
bagi publik dalam skala dan waktu yang dibutuhkan. Radar cuaca
mendeteksi objek jarak jauh yang tidak dapat dideteksi oleh suara atau
cahaya.
seperti waktu kabut, hujan, badai dan pada setiap perairan yang ramai
target.
sempit dan selat. Mereka memiliki informasi yang jelas serta sistem
lain dari VTS (vessel traffic system) adalah shore based system yang
kapal lain yang melewati lalu lintas atau pesan peringatan mengenai
29
keamanan dari kapal itu sendiri. Jika kapal melintang melayari alur
kedalaman perairan alur tersebut. Jika draft kapal terlalu dalam saat
dengan dasar air terdangkal dan harus menghitung pasang surut air
sempit tersebut.
kecepatan aman. Jika kapal dengan mesin tua melayari alur pelayaran
sempit, maka hal bahaya akan bias terjadi yaitu mesin bias trouble di
30
perairan sempit tersebut dan akhirnya kapal tidak bisa di olah gerak,
B. KERANGKA PENELITIAN
Identifikasi masalah
Kesimpulan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Selain itu kami juga memberikan data-data yang sesuai dengan landasan teori
yang kami gunakan. Sehingga penelitian kami dapat menjadi penelitian yang
masalah yang penulis teliti, dan juga metode kualitatif ini penulis dapat
melakukan interview dengan objek yang penulis teliti. Dapat dipahami bahwa
dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk
32
hasil penelitian.
B. LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini penulis lakukan di atas kapal pada saat praktek lapangan.
1. Data primer
jadikan contoh dan pembelajaran pada saat melewati alur pelayaran dengan
laut.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber tidak langsung
pengumpulannya oleh penulis, selain dari sumbernya yang diteliti. Data ini
dari keadaan nyata dalam wawancara dan obeservasiserta dari informasi lain
untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Maka data yang diperoleh
masalah yang akan diteliti maka penulis menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Perancangan kuisioner
dengan teliti dan dicoba sebelum benar-benar diterapkan. Oleh sebab itu
Kesalahan yang sering terjadi adalah pada jenis pertanyaan yang tidak bisa
Usaha untuk membuat kusioner suatu penelitian yang baik diarahkan pada
penelitian.
34
di pertanggung jawabkan.
aman ?
2) Apakah dari semua faktor kecepatan aman sudah di pahami dan bisa
berlayar ?
aman.
35
e) Juru mudi 1: karena juru mudi yang sering jaga dengan mualim,
dan juru mudi yang sering memegang kemudi di kapal, jadi saya
2. Pedoman wawancara
a. Persiapan wawancara
b. Proses wawancara
c. Evaluasi wawancara
uraian dari hasil wawancara dan studi dokumentasi. Data yang telah diperoleh
dalam suatu pola, kategori dan uraian dasar”. Definisi tersebut memberikan
gambaran tentang betapa pentingnya kedudukan analisis data dilihat dari segi
dari data.
37
pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-
3. Display Data
bagan.
38
DAFTAR PUSTAKA
//asepardian.wordpress.com/2011/06/03/alur-pelayaran/.
Persada.
KBBI. (2016, Juni 21). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Retrieved 06 06,
6-kecepatan-aman.html.
bakal-kutip-alur-laut
http://pesisirindonesia.blogspot.com/2015/02/alur-laut-kepulauan-
indonesia-alki.html