Anda di halaman 1dari 31

KARYA ILMIAH TERAPAN

PEMANFAATAN ILMU PELAYARAN ASTRONOMI


SEBAGAI ALTERNATIF DALAM BERNAVIGASI
MV. RUBY INDAH

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Pendidikan Diploma III Pelayaran

F IK RI E AL ME R
N IT . 05.17.032.1.53
JURUSAN NAUTIKA

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2021
PEMANFAATAN ILMU PELAYARAN ASTRONOMI
SEBAGAI ALTERNATIF DALAM BERNAVIGASI
MV. RUBY INDAH

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Pendidikan Diploma III Pelayaran

F IK RI E AL ME R
N IT . 05.17.032.1.53
JURUSAN NAUTIKA

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2021
ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Fikrie almer

Nomor Induk Taruna : 05.17.032.1.53

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III

Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul :

PEMANFAATAN ILMU PELAYARAN ASTRONOMI SEBAGAI

ALTERNATIF KONTROL DALAM BERNAVIGASI

Merupakan karya asli, seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan

yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi

yang ditetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

Surabaya, 2019

Materai 6000

Fikrie almer
iii

PERSETUJUAN SEMINAR
KARYA ILMIAH TERAPAN

Judul : PEMANFAATAN ILMU PELAYARAN ASTRONOMI

SEBAGAI ALTERNATIF DALAM BERNAVIGASI

MV.RUBY INDAH

Nama Taruna : FIKRIE ALMER

NIT : 05.17.032.1.53

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III

Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk di seminarkan

Surabaya, 2019

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Capt. TRI MULYATNO B.H.,S.Si.T.M.Pd. MAULIDIAH RAHMAWATI,S.Si,M.Sc,


Penata (III/c) Penata Tk.I (III/d)
NIP. 197511012009121002 NIP. 197702282006042001

Mengetahui
Ketua Jurusan Nautika

Capt. TRI MULYATNO B.H.,S.Si.T.M.Pd.


Penata (III/c)
NIP. 197309192010121001
iv

PENGESAHAAN PROPOSAL
KARYA ILMIAH TERAPAN

PEMANFAATAN ILMU PELAYARAN ASTRONOMI SEBAGAI


ALTERNATIF DALAM BERNAVIGASI MV.RUBY INDAH

Disusun dan Diajukan Oleh:


FIKRIE ALMER
NIT. 05.17.032.1.53/N
Ahli Nautika Tingkat III
Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian KIT

Pada tanggal, 05 MARET 2021


Menyetujui:

Penguji II Penguji III

MAULIDIAH RAHMAWATI,S.Si,M.Sc,
Penata Tk.I (III/d)
Capt. TRI MULYATNO B.H.,S.Si.T.M.Pd
NIP. 197702282006042001
Penata(III/c)
NIP.197511012009121002

Mengetahui
Ketua Jurusan Nautika
Mengetahui:

Capt. TRI MULYATNO B.H.,S.Si.T.M.Pd


Penata(III/c)
NIP.197511012009121002
v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya
Ilmiah Terapan ini dengan judul PEMANFAATAN ILMU PELAYARAN
ASTRONOMI SEBAGAI ALTERNATIF KONTROL DALAM
BERNAVIGASI Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka menyelesaikan tugas
sebagai kelengkapan syarat praktek laut dan program DIPLOMA III Politeknik
Pelayaran Surabaya serta penulis tertarik pada penerapan bongkar muat secara
sitematis untuk taruna pada saat praktek layar.
Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Yth. Capt. Dian Wahdiana, M.M. selaku Direktur Politeknik Pelayaran
Surabaya.
2. Capt. Capt. Tri Mulyatno Budhi H., S.Si.T., M.Pd. selaku Ketua Jurusan
Nautika yang selama ini memberi dukungan serta turut memberi arahan dan
bimbingan dengan baik.
3. Bapak Capt. Tri Mulyatno Budhi H., S.Si.T., M.Pd.selaku dosen pembimbing
1 yang selalu memberi petunjuk dengan baik.
4. Ibu Maulidiah Rahmawati,S.Si, M. Sc selaku dosen pembimbing 2 yang juga
turut memberi arahan dan bimbingan dengan baik.
5. Orang tua penulis yang telah memberi motivasi hingga saat ini

6. Seluruh Taruna/i POLTEKPEL Surabaya yang telah membantu dalam

memberikan semangat dalam penyelesaian karya ilmiah terapan ini,

Demikian, Saya sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu
juga dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, apabila nantinya terdapat kekurangan,
kesalahan dalam karya tulis ilmiah ini, saya selaku penulis sangat berharap kepada
seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan juga saran seperlunya.
Surabaya, 2021

FIKRIE ALMER
vi

ABSTRAK
FIKRIE ALMER, pemanfaatan ilmu pelayaran astronomi sebagai alternatif kontrol
dalam bernavigasi. Dibimbing oleh Bapak Capt. Tri Mulyatno Budhi Hartanto,
S.Si.T, M.Pd. dan Ibu Maulidah Rahmawati,S.SI, M.Sc
Ilmu Pelayaran Astronomi saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh perwira
dek di atas kapal dan metode penentuan posisi digantikan dengan Ilmu Pelayaran
Elektronika. Pada satu sisi memang penentuan posisi menjadi lebih mudah dan
cepat, akan tetapi di sisi lain para perwira dek menjadi ketergantungan pada alat
dan hal ini membahayakan jika suatu saat terjadi kerusakan atau adanya kesalahan
yang tidak terdeteksi dini. Keadaan ini melemahkan sistem kontrol terhadap
jalannya rencana pelayaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penelitian ini menggunakan metode observasi dan hasilnya disajikan secara
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian dan kajian teoritis maupun praktis, mendapati
ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk kembali meningkatkan pemanfaatan
Ilmu Pelayaran Astronomi di atas kapal, khususnya yang melayari pelayaran
samudera.
Hasil akhir penelitian ini menjawab bahwa pemanfaaatan ilmu pelayaran
astronomi di kapal MV.RUBY INDAH di lakukan dengan cara melakukan
penentuan posisi kapal yang di peroleh dengan melakukan baringan dengan alat
sextant dan objek benda langit. Sehingga dari posisi yang di peroleh dapat di
lakukan proyeksi ke peta, dan memperoleh posisi sejati kapal. serta penyebab
perwira dek mengalami ketergantungan terhadap alat navigasi elektronik
disebabkan oleh efisiensi navigasi elektronik yang dapat di lakukan dalam hitungan
detik di bandingkan dengan navigasi menggunakan benda benda angkasa yang
memakan waktu lebih lama,dan pengoperasian navigasi elektronik tergolong lebih
mudah di banding navigasi astronomi.
Kata kunci:Astronomi,Pelayaran,pelatihan,navigasi
vii

ABSTRACT
FIKRIE ALMER,ultilizalation of selestial navigation as an alternative control in
navigation. Supervised by Mr. Capt. Tri Mulyatno Budhi Hartanto, S.Si.T., M.Pd.
and Mrs. Maulidah Rahmawati,S.SI, M.Sc.
Nowadays, Celestial Navigation is being left by deck officer on board
the ship and position fixing methode replaced by Electronical Navigation. On one
side, fixing position can be easier and faster, but on other hand, deck officer
become so addicted to the equipment and this matter become dangerous if
sometimes there is a trouble or error which is undetected earlier. This situation
will weaken the control system of fixed passage plan.
This research uses observation methode and the result is given by
descriptive qualitative. Result of research and teoritical or practical study, found
that there are some proposals that can be done to improve the usage of Celestial
Navigation on board the ship, especially on an ocean going route vessel.
The final result of this study answers that the use of astronomy ship
MV.RUBY INDAH science can be done by determining the position of the ship
obtained by bearing with a sextant device with celestial objects. So that from the
position obtained, projections can be made to the map and the true achievement
of the ship. And the reason for deck officers to experience dependence on
electronic navigation tools is due to electronic navigation which can perform in
seconds compared to navigation from objects that take longer.

Key words : Celestial,Plan, Training, navigation


viii

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................... ii

PERSETUJUAN SEMINAR. ........................................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................ iv

KATA PENGANTAR. ......................................................................v

ABSTRAK. ........................................................................................ vi

DAFTAR ISI ..................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang. ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah. .......................................................... 3

C. Tujuan penilitian. ............................................................ 3

D. Batasan masalah .............................................................. 4

E. Manfaat Penelitian. ......................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Review Penelitian Sebelumnya. ...................................... 5

B. Landasan Teori. ............................................................... 6

C. Kerangka penelitian. ....................................................... 14

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian. .............................................................. 15

B. Lokasi Penelitian. ........................................................... 15


ix
C. Jenis Dan Sumber Data .................................................. 16

D. Pemilihan Informan. ....................................................... 17

E. Teknik Analisis Data. ..................................................... 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. .............................. 22

B. Hasil Penelitian. ..............................................................27

C. Analisis Data. .................................................................. 29

D. Pembahasan. .................................................................... 39

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan. .......................................................................... 41

B. Saran. .................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 43


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini transportasi laut merupakan suatu kebutuhan dan

menjadi alternatif terbaik dalam rantai perdagangan dunia. Oleh sebab

itu kebutuhan akan sarana transportasi laut sebagai penghubung antar

pulau sangat tinggi. Sarana transportasi laut yang dimaksud adalah

kapal. Kapal menjadi pertimbangan utama masyarakat karena

merupakan sarana transportasi yang ekonomis. Secara prinsip kapal

dibangun dengan tujuan mengangkut manusia dan barang untuk dibawa

dari tempat tolak menuju tempat tiba dengan keadaan aman dan tepat

waktu.

Saat ini kapal menjadi salah satu hal yang penting dalam

menggerakkan perekonomian dunia karena kelebihannya sebagai

sarana distribusi dibanding moda transportasi lain. Untuk menunjang

kelancaran arus distribusi barang tersebut, maka keselamatan pelayaran

menjadi hal pokok yang harus diutamakan. Keselamatan pelayaran

dipengaruhi banyak faktor, baik dari dalam maupun dari luar kapal.

Faktor eksternal mungkin sulit dikendalikan, namun faktor internal

lebih mudah ditangani karena sepenuhnya ada pada kendali pihak

kapal. Salah satu faktor internal adalah kemampuan merencanakan

pelayaran. yang harus dimiliki oleh para perwira dek. Tentu tidak hanya

berhenti pada merencanakan tentunya, tapi juga pada penerapan sistem

kontrol yang baik sehingga tidak ada keraguan akan keselamatan


2

pelayaran. Banyak unsur yang ada di dalam rencana pelayaran, salah

satunya adalah metode penentuan posisi sebagai sarana kontrol

terhadap pelaksanaan rencana pelayaran. Cara penentuan posisi selama

ini dikenal dalam 3 istilah yaitu Ilmu Pelayaran Datar, Ilmu Pelayaran

Astronomi, dan Ilmu Pelayaran Elektronika. Ilmu Pelayaran Datar,

yaitu Ilmu Pelayaran yang menggunakan benda benda bumiawi (Pulau,

Gunung, Tanjung, Suar, dll), sebagai pedoman dalam membawa kapal

dari satu tempat ketempat lain,sedangkan ilmu pelayaran astronomi

adalah yaitu ilmu pelayaran yang menggunakan benda benda

angkasa(matahari,bulan,bintang,dan benda benda langit lainnya

sebagai pedoman dalam membawa kapal dari satu tempat ke tempat

lain, dan yang terakhir navigasi elekronik yaitu ilmu navigasi

berdasarkan alat alat elektronika seperti RADAR, ECDIS,

ARPA,LORAN, DECCA, dan lain sebagainya

Sejak dikembangkan pada abad ke19, Ilmu Pelayaran Elektronika

terus dimanfaatkan oleh para navigator dan lambat laun mulai

menggerus ilmu pelayaran yang lain, khususnya Ilmu Pelayaran

Astronomi. Memang pada kenyataannya penentuan posisi dengan alat-

alat elektronika seperti Global Positioning System (GPS), dapat

dilakukan setiap saat dengan cepat. Namun ketergantungan pada alat

ini harus mulai dicermati karena para perwira dek menjadi

ketergantungan pada alat elektronika dan tidak memiliki alternatif lain

dalam menentukan posisi, terutama apabila terjadi kegagalan atau

kerusakan alat elektronika di kapal. Oleh karena itulah, penulisan ini


3

disusun dengan tujuan untuk mengungkap fenomena yang terjadi pada

para perwira dek dan peran perusahaan dalam pemanfaatan Ilmu

Pelayaran Astronomi sehingga diharapkan memberi gambaran akan

pentingnya pemanfaatan ilmu pelayaran astronomi sebagai alternative

kontrol bernavigasi

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah diatas, maka dapatlah diambil beberapa

perumusan masalah yang kiranya menjadi pertanyaan dan

membutuhkan jawaban, yang akan dibahas pada pembahasan bab-bab

selanjutnya dalam Proposal Penelitian ini. Adapun perumusan masalah

itu sendiri yaitu :

1. Bagaimana pemanfaatan ilmu pelayaran astronomi untuk

mendapatkan suatu lintang dan bujur di kapal ?

2. Apa yang menyebabkan perwira dek lebih suka menggunakan

bahkan terkesan ketergantungan terhadap navigasi elektronik ?

C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini

sesuai rumusan masalah diatas diantaranya yaitu :

1. Mengetahui sejauh mana pemanfaatan ilmu pelayaran astronomi

dalam menentukan posisi kapal.

2. Penyebab perwira dek mengalami ketergantungan terhadap alat

navigasi elektronik.
4

D. BATASAN MASALAH
Demi menjamin kualitas karya ilmiah terapan ini penulis

memfokuskan penelitian pada pernentuan lintang dan bujur

menggunakan sextan dengan matahari sebagai objeknya dan mengapa

perwira dek mengalami ketergantungan tehadap navigasi elektronik

dari pada mengobservasi benda angkasa.

E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis

Manfaat secara teoritis yang di harapkan dari hasil proposal ini

adalah dapat digunakan sebagai bahan masukan tentang

pemanfaatan ilu pelayaran astronomi sebagai alternatif kontrol

dalam bernavigasi.

2. Manfaat praktis

Di harapkan penelitian ini dapat memperluas wawasan

taruna/I pelayaran atau masyarakat pada umumnya agar dapat

melakukan pemanfaatan ilmu pelayaran astronomi sebagai alternatif

kontrol dalam bernavigasi.


5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA

Roselle dan Spray mendefinisikan literatur review sebagai sebuah proses

membaca dan mengulas publikasi dari beberapa hasil penelitian yang

dilakukan oleh peneliti atau sarjana terdahulu. Dapat diartikan pula sebagai

proses penulisan rangkuman dari beberapa hasil riset para peneliti terdahulu

(Roselles & Spray 2008, 18).

Berdasarkan literatur review yang sudah dibaca dan dikaji oleh penulis

bahwa penelitian yang dibuat oleh penulis memiliki kesamaan dalam segi

upaya pemanfaatan ilmu pelayaran astronomi , namun berbeda dalam segi

keseluruhan dari judul, masalah, isi dan penyajiannya.

Table 2.1 review penelitian sebelumnya

No Penulis Judul Masalah Hasil


Penelitian

1. fajar Analisis Bagaimana Peran perusaahaan

pemanfaatan peran dalam pemanfaatan

ilmu pelayaran perusahaan ilmu pelayaran

astronomi di era dalam astronomi adalah

modern peningkatan pelatihan,seminar

pemanfaatan atau work shop yang


6

Ilmu melibatkan

Pelayaran praktek.dan

stronomi di mengadakan audit

atas kapal? kepada nahkoda

sebagai perwakilan

perusahaan menjadi

teladan dalam

melaksanakan

observasi angkasa

atau bekerja sama

dengan Lembaga

kependidikan pelaut.

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan ( fajar 2010 ) telah

melakukan penelitian tentang “Analisis pemanfaatan ilmu pelayaran

astronomi di era modern” yang dapat disimpulkan pemanfaatan ilmu

pelayaran astronomi adalah penggunaan ilmu pelayaran dalam bernavigasi

yang berobjek benda benda angkasa sebagai target penentuan posisi dan dapat

di gunakan sebagai alternatif kontrol dalam bernavigasi

B. LANDASAN TEORI

1. Pengertian-pengertian
Karena banyaknya istilah-istilah asing yang digunakan dalam penulisan

karya ilmiah terapan ini, maka perlu dijelaskan arti dari istilah-istilah
7

tersebut untuk menghindari terjadinya salah pengertian atas istilah-istilah

asing yang digunakan.

A. Pemanfaatan
Adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar.

Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakan kaitan antara

peserta didik dengan bahan atau sistem pembelajaran (Yusufhadi, 1994: 45).

B. Ilmu pelayaran astronomi


Ilmu Astronomi adalah ilmu yang mempelajari gerakan sifat dan

karakteristik serta tempat dan kedudukan benda angkasa.lalu dalam dunia

pelayaran yang disebut Ilmu Pelayaran astronomi adalah Ilmu yang

mempelajari penentuan posisi kapal dengan bantuan pengukuran tinggi

benda angkasan selalu di digunakan pada saat kapal bernavigasi dan tidak

bernavigasi bila cuaca langit cerah. Dalam Ilmu Pelayaran Astronomi

terbagi istilah-istilah yang selalu digunakan,yaitu;

Istilah-istilah dalam Ilmu Pelayaran astronomi:

a. Tinggi sejati adalah busur lingkaran tegak yang melalui benda angkasa

antara cakrawala sejati dan titik pusat benda angkasa.

b. Tepi langit maya adalah batas bagian permukaan bumi yang masih

terlihat oleh penilik.

c. Cakrawala setempat adalah bidang melalui mata penilik sejajar dengan

cakrawala sejati.

d. Cakrawala sejati adalah bidang yang melalui pusat angkasa tegak lurus

normal penilik.
8

e. Normal lurus adalah garis melalui pusat angkasa tegak lurus terhadap

cakrawala setempat dan melalui penilik.

f. WAKTU di bumi tempat kita hidup ada 4 jenis waktu yang perlu

diketahui yaitu:

g. Waktu menengah setempat

Waktu menengah setempat adalah waktu yang ditunjukkan di daerah

bujur dimana penilik berada.

h. Waktu menengah Greenwich

Waktu menengah Greenwich adalah waktu penengah yang ditunjukkan

pada bujur 00 (GMT).

i. Waktu menengah standard

Waktu menengah standard adalah waktu yang berlaku pada wilayah

suatu Negara tertentu.

Contoh: Di Indonesia → WIB,WITA,WIT

j. Waktu Zone

Waktu Zone adalah waktu yang ditunjukkan pada derajat pertengahan

dari daerah waktu tertentu yang dimulai dari daerah waktu 00 (antara

bujur 7½0 B s/d 7 ½0 T)

Dalam navigasi astronomi digunakan waktu Zone dan GMT. Mengenal

beberapa definisi diantaranya yaitu :

k. Bulatan angkasa adalah sebuah bulatan dimana planet bumi sebagai

pusat, dengan radius tertentu dan semua benda-benda angkasa

diproyeksikan padanya.
9

l. Katulistiwa angkasa adalah sebuah lingkara besar di angkasa yang tegak

lurus terhadap poros kutub utara dan kutub selatan angkasa.

m. Meridian angkasa adalah lingkaran tegak yang melalui titik Utara dan

titik Selatan.

n. Lingkaran deklinasi adalah sebuah busur yang menghubungkan kutub

utara dan kutub selatan angkasa melalui benda angkasa tersebut.

o. Azimuth benda angkasa adalah sebagian busur cakrawala, dihitung dari

titik Utara atau Selatan sesuai lintang penilik, ke arah Barat atau Timur

sampai ke lingkaran tegak yang melalui benda angkasa, diukur dari 0

derajat sampai 180 derajat.

p. Rambat lurus adalah sebagian busur katulistiwa angkasa, dihitung dari

titik Aries ke arah berlawanan dengan gerakan harian maya, sampai ke

titik kaki benda angkasa.

q. Titik Aries adalah sebuah titik tetap di katulistiwa angkasa, dimana

matahari berada pada tanggal 21 Maret,

r. Lingkaran vertikal pertama adalah lingkaran yang menghubungkan

Zenith dan Nadir melalui titik Timur dan titik Barat.

s. Lintang Astronomis adalah sebagian busur lingkaran lintang astronomis

benda angkasa, dihitung dari ekliuptika hingga sampai ke benda

angkasa.

t. Bujur Astronomis adalah sebagian busur lingkaran eklipyika, dihitung

dari titik Aries dengan arah yang sama terhadap peredaran tahunan

matahari, sampai pada titik proyeksi benda angkasa di ekliptika.


10

u. Greenwich Hour Angle (GHA) atau sudut jam barat Greenwich, adalah

sebagian busur katulistiwa angkasa diukur dari meridian angkasa

Greenwich ke arah barat sampai meridian angkasa yang melalui benda

angkasa, dihitung dari 0 derajat sampai 360 derajat.

v. Local Hour Angle (LHA) atau sudut jam barat setempat adalah sebagian

busur katulistiwa angkasa diukur dari meridian angkasa penilik ke arah

barat sampai meridian yang melalui benda angkasa dihitung dari 0

derajat sampai 360 derajat.

w. Siderial Hour Angle (SHA) atau sudut jam barat benda angkasa, adalah

sebagian busur katulistiwa angkasa diukur dari titik Aries ke arah barat,

sampai meridian yang melalui benda angkasa dihitung dari 0 derajat

sampai 360 derajat.

Selanjutnya koordinat-koordinat ini akan merupakan istilah baku yang

digunakan dalam navigasi astronomi, baik pemakaian tabel-tabel atau

diagaram maupun almanak nautika.

Lukisan bulatan angkasa di atas berlaku untuk penilik yang berada di

lintang Utara (Kutub Utara angkasa berada di atas titik Utara).

x. Perhitungan menentukan posisi menggunakan ilmu pelayaran astronomi

menurut IMO (international maritime organization)

(Objek matahari)

Sex alt =

IE = +

Obs alt = sexstan kalkulasi

Dip = +
11

App alt =

Main coor = +

TRUEALT =

Mencari true azimuth

GHA = DEC =

INCR = + DORR = +

GHA (SN) = TDEC =

LONG = +

LHA(SN) =

A =

B =

C = +

TAZ =

TRUE ALT =

CAL ALT =

P = IF (+) TOWARDS

(-) AWAY
12

RUMUS CAL ALT

SIN TH =
(SIN LONGITUDE X SIN DECLINASI) +/- (COS LONGITUDE X COS DECLINASI X
COS LHA)

JIKA LONGITUDE DAN DECLINASI MEMILIKI KESAMAAN ARAH MAKA


MENJADI (+),JIKA MEMILIKI PERBEDAAN ARAH MENJADI (-) ATAU JIKA KITA
MENEMBAK MATAHARI DI ATAS CAKRAWALA MENJADI (+) DAN JIKA DI
BAWAH CAKRAWALA MENJADI (-)

C. Alterantif

alternatif adalah satu dari dua atau lebih cara untuk mencapai tujuan atau

akhir yang sama. Alternatif tidak harus menjadi pengganti dekat untuk

pilihan pertama (atau alternatif lain), atau harus memecahkan masalah

dengan cara tertentu

D. kontrol
kontrol adalah pengendalian,pengawasan terhadap sesuatu dalam konteks

ini berarti pengendalian dan pengawasan dalam bernavigasi menggunakan

ilmu pelayaran yang di sebut ilmu pelayaran astronomi.

E. Bernavigasi
Bernavigasi adalah merupakan bagian dari kegiatan melayarkan kapal dari

suatu tempat ketempat lain. Pengetahuan tentang alat-alat navigasi sangat

penting untuk membantu seorang pelaut dalam melayarkan kapalnya


13

C. KERANGKA PENELITIAN

ILMU PELAYARAN ASTRONOMI

mengoptimalisasi pengetahuan perwira terhadap


pentignnya pemanfaatan ilmu pelayaran
astronomi

Kurangnya kesadaran untuk


Kurangnya pemahaman perwira menerapkan ilmu pelayaran
terhadap ilmu pelayaran astronomi astronomi dan mengalami
ketergantungan terhadap alat
navigasi elektronika

Mempelajari ilmu pelayaran astronomi baik teori maupun praktek


untuk menciptakan keselamatan bernavigasi

Tercapainya pemanfaatan ilmu pelayaran astronomi sebagai


alternatif kontrol bernavigasi
14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN
Menurut Moleong (2002:29), apabila seseorang mengadakan penelitian,

secara sadar atau tidak dalam dirinya ada cara memandang hal atau

peristiwa tertentu. Menurut Suryabrata (2003:11), penelitian adalah suatu

proses atau rangkaian langkah-langkah yang digunakan secara terencana

dan sistematis, guna mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban

terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.

Jenis metode penelitian yang digunakan oleh penulis di dalam

menyampaikan masalah adalah deskriptif kualitatif, untuk menggambarkan

dan menguraikan objek yang diteliti. Adapun yang dimaksud dengan

deskriptif, menurut Moleong (2002:6) di sini adalah data yang dikumpulkan

berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Dari uraian diatas, dapat

diketahui peran penting metodologi penelitian untuk memberikan

keterangan tentang apa dan bagaimana penelitian dilakukan bagi seorang

peneliti. Dengan dasar seperti itu penulis akan memaparkan pengalaman dan

ilmu yang diperoleh selama di kapal pada saat praktek laut dalam karya

ilmiah penelitian ini.


15

B. LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian ini dilaksanakan ketika penulis sedang dalam

melaksanakan praktek laut selama 12 bulan terhitung dari sign on sampai

sign off, di kapal milik perusahaan. Tempat penelitian ini dilakukan di

atas kapal pada saat penulis sedang menjalani dinas jaga dengan

mualim jaga pada saat itu.

C. JENIS DAN SUMBER DATA


Jenis dan sumber data yang diperlukan dan dipergunakan dalam

penyusunan karya ilmiah penelitian ini merupakan informasi yang diperoleh

penulis melalui pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti dan

informasi yang diperoleh penulis melalui buku yang berkaitan dengan

penelitian ini.

Adapun data yang diperoleh dari sumber-sumber ini sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber

aslinya, melalui narasumber yang tepat dan yang dijadikan responden

dalam penelitian penulis. Yaitu hasil observasi langsung terhadap

Optimalisasi Penerapan ilmu pelayaran astronomi untuk perwira guna

Memenuhi Persyaratan bernavigasi secara international sesuai dengan

peraturan yang di tetapkan oleh organisasi internasional (IMO). .Dalam

melengkapi pengamatan juga dilakukan wawancara-wawancara dengan

Nakhoda(Master),Mualim1(Chief Officer),Mualim2(Second Officer).

Kadang-kadang pengamatan harus bervariasi atau dikombinasikan


16

dengan wawancara, disesuaikan dengan situasi saat pengamatan dan

kondisi yang ada.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui perantara atau diperoleh dan dicatat oleh

pihak lain. Data sekunder diperoleh dari buku-buku yang berhubungan

dengan masalah yang akan dibahas, yang diperlukan sebagai pedoman

teoritis dan ketentuan formal dari keadaan nyata dalam observasi serta

informasi lain yang didapat.

D. PEMILIHAN INFORMAN
Pemilihan informan sangat erat kaitannya dengan pengumpulan

informasi dan pengumpulan data. Pengumpulan informasi dan data

merupakan langkah yang penting dalam suatu penelitian yang akan

digunakan sebagai bahan analisis dan pengujian kesimpulan. Oleh karena

itu, pemilihan informan dan alat pengumpulan data yang tepat dapat

membantu pencapaian hasil atau pemecahan masalah yang tepat dan benar.

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam sebuah

penelitian. Data yang dikumpulkan akan digunakan sebagai analisis dan

pengujian tentang kesimpulan yang dirumuskan. Kemudian data disusun

secara sistematis, sesuai dengan masalah yang akan dibahas yaitu mengenai

pemanfaatan ilmu pelayaran astronomi sebagai alternatif kontrol dalam

bernavigasi

Teknik pengumpulan data erat hubungannya dengan masalah yang akan

dipecahkan. Dalam suatu penelitian, penggunaan teknik pengumpulan data


17

dan materi pengumpulan data yang tepat dapat membantu mencapai hasil

atau pemecahan masalah yang akurat. Adapun penggunaan teknik

pengumpulan data yaitu :

1. Metode Observasi

Dalam teknik ini penulis telah melakukan pencarian dari berbagai

sumber yang ada secara langsung dan telah mengumpulkan data-data dan

informasi yang sesuai dengan keadaan yang terjadi sebenarnya di

lapangan, sehingga penulis dapat menilai apakah sudah di terapkannya

ilmu pelayaran astronomi di kapal.

2. Metode Studi Perpustakaan

Bertujuan untuk mencari data tentang masalah penelitian dengan

mencari jawaban permasalahan dengan berpedoman pada buku. Tahap

ini sangat penting karena merupakan dasar penyusunan kerangka teoritis

yang sangat berguna dalam pemecahan masalah. Dalam penyusunan

karya ilmiah penelitian ini, studi pustaka dilakukan dengan cara

mempelajari buku-buku yang ada kaitannya dengan permasalahan yang

akan dibahas oleh penulis dalam karya ilmiah penelitian ini. Buku yang

dimaksud dalam hal ini adalah buku yang dijadikan referensi untuk

penyusunan karya ilmiah penelitian.

3. Metode Wawancara

wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna

dalam suatu data tertentu. Dalam metode wawancara, data-data yang

diperoleh adalah bersumber dari seorang ahli ataupun yang berkompeten


18

dalam suatu masalah ataupun pihak-pihak yang bersangkutan dengan

materi yang disusun oleh penulis.

Metode wawancara juga termasuk pemilihan informan yang nantinya

akan memberikan informasi terkait data yang diperoleh dalam penelitian.

Adapun dalam penulisan ini, dilakukan wawancara dari informan yang

selaku sebagai responden :

a. Nama Nahkoda (Captain/Master)

b. Nama Mualim 1 (Chief Officer)

c. Nama Mualim 2 (Second Officer)

d. Nama Mualim 3 (third officer)

E. TEKNIK ANALISIS DATA


Setelah data terkumpul, proses selanjutnya adalah

menyederhanakan data yang diperoleh kedalam bentuk yang lebih mudah

dibaca, dipahami dan diinterpretasikan, yang pada hakekatnya merupakan

upaya untuk mencari jawaban atas permasalahan yang ada. Sesuai dengan

metode penelitian deskriptif, maka data akan diuraikan sedetail mungkin

dengan uraian-uraian kualitatif. Artinya dari data yang diperoleh dilakukan

pemaparan serta interpretasi secara mendalam. Selanjutnya data yang ada

dianalisis serinci mungkin dengan cara mengabstraksikan secara teliti setiap

informasi yang diperoleh selama dilapangan, sehingga dapat diperoleh

kesimpulan.

Menurut Sarwono (2006:239), prinsip pokok teknik analisis kualitatif ialah

mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data yang

sistematik, teratur, terstruktur, dan mempunyai makna. Dalam hal ini setelah
19

seluruh data dari hasil penelitian diperoleh, dilaksanakan teknik analisa

data.

Menurut Moleong (2006:288), dalam penulisan karya ilmiah ini penulis

menggunakan 3 macam metode analisa data :

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data

kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi

data merupakan suatu bentuk analisis menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengkoordinasikan

data dengan cara sedemikian rupa sehingga akhirnya dapat ditarik

kesimpulan dan diverifikasikan.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang telah

tersusun secara terpadu dan mudah untuk dapat dipahami yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan suatu kesimpulan dan

kemungkinan adanya pengambilan suatu tindakan.

3. Menarik Simpulan atau Verifikasi

Menarik simpulan merupakan kemampuan seorang peneliti dalam

menyimpulkan berbagai temuan data yang diperoleh selama penelitian

berlangsung.

Metode analisis data yang penulis gunakan dalam dalam penelitian ini

adalah analisis kualitatif, dimana data-data yang diperoleh selama

penelitian berlangsung disusun secara sistematis dan teratur, alasannya


20

supaya dalam penelitian ini diperoleh pengertian dan pemahaman

tentang masalah agar dapat menjelaskan suatu kebenaran.


DAFTAR PUSTAKA

Hadi yusuf 1994. Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI)


http :// http://kbbi.web.id serial online hal 45. Pemgertian manfaat

http://www.maritimeworld.web.id/2011/07/ilmu-pelayaran-astronomi.html

https://almuhblog.wordpress.com/2016/10/16/ilmu-pelayaran-astronomi/

Moleong (2002). Metodologi Penelitian deskriptif

Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,


(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), metode pengumpulan data,
hal 228

Roseless dan spray. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).


http://kbbi.web.id/lalai. [Serial Online]. Di akses pada 6 Desember 2015.
Pendefinisiam literatur riview.

Suryabrata (2003) Metodologi Penelitian. Jakarta : pengertian penelitian,


hal 11 serial online

Sarwono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif,


(Graha Ilmu : Yogyakarta), hal 239 serial online

Anda mungkin juga menyukai