Anda di halaman 1dari 17

KELAIK LAUTAN KA-

PAL
K E L A I K L A U TA N K A PA L A D A L A H K E A D A A N K A PA L
YA N G M E M E N U H I P E R S YA R ATA N K E S E L A M ATA N
K A PA L , P E N C E G A H A N P E N C E M A R A N P E R A I R A N
D A R I K A PA L , P E N G A WA K A N , G A R I S M U AT, P E M U -
ATA N , K E S E J A H T E R A A N A WA K K A PA L D A N K E S E -
H ATA N P E N U M PA N G , S TAT U S H U K U M K A PA L ,
M A N A J E M E N K E S E L A M ATA N D A N P E N C E G A H A N
P E N C E M A R A N D A R I K A PA L , D A N M A N A J E M E N
K E A M A N A N K A PA L U N T U K B E R L AYA R D I P E R A I R A N
TERTENTU
persyaratan kelaiklautan kapal

keselamatan kapal;
-pengawakan kapal;
-manajemen keselamatan pengoperasian kapal dan
pencegahan pencemaran dari kapal;
pemuatan; dan
-status hukum kapal.
PENDEKATAN LEGALITAS
Sesuai UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
1. Pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas angkutan di
perairan,kepelabuhanan,keselamatan dan keamanan, serta perlindungan lingkungan mar-
itim.
2. Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan
tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan
yang berdaya dukung dinamis, kendaraan dibawah permukaan air, serta alat apung dan
bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.
3. Keselamatan dan keamanan pelayaran adalah suatu keadaan terpenuhinya persyaratan
keselamatan dan keamanan yang menyangkut angkutan di perairan, kepelabuhanan dan
lingkungan maritim.
4. Kelaiklautan kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan leselamatan kapal,
pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan, kese-
jahteraan awak kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen kesela-
matan dan keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu.
5. Keselamatan kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan material,konstruksi,
bangunan, permesinan dan perlistrikan, stabilitas , tata susunan serta perlengkapan terma-
suk perlengkapan alat penolong dan radio, elektronik kapal, yang dibuktikan dengan serti-
fikat setelah dilakukan pemeriksaan dan pengujian.
6. Awak kapal adalah orang yang bekerja atau dipekerjakan di atas kapal
oleh pemilik atau operator kapal untuk melakukan tugas di atas kapal
sesuai dengan jabatannya yang tercantum dalam buku sijil
7. Nakhoda adalah salah seorang dari awak kapal yang menjadi pemimpin
tertinggi di kapal dan mempunyai wewenang dan tanggung jawab ter-
tentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
8. Anak buah kapal adalah awak kapal selain Nakhoda.
9. Syahbandar adalah pejabat pemerintah di pelabuhan yang diangkat
oleh Menteri dan memiliki kewenangan tertinggi untuk menjalankan dan
melakukan pengawasan terhadap dipenuhinya peraturan perundang-
undangan untuk menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran.
KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
Keselamatan dan keamanan pelayaran meliputi keselamatan dan
keamanan angkutan di perairan, kepelabuhanan serta perlindungan
lingkungan maritim.
1. Angkutan di perairan : kondisi terpenuhinya persyaratan kelaiklautan
kapal dan kenavigasian.
2. Kepelabuhanan : Kondisi terpenuhinya manajemen keselamatan dan
sistem pengamanan fasilitas pelabuhan.
3. Perlindungan lingkungan maritim : Kondisi terpenuhinya prosedur dan
persyaratan pencegahan dan penanggulangan pencemaran.
Kelaiklautan kapal , meliputi :
4. Material
5. Konstruksi
6. Bangunan
7. Permesinan dan perlistrikan
8. Stabilitas
9. Tata susunan serta perlengkapan termasuk perlengkapan alat peno-
long dan radio
10. Elektronika kapal.
NAKHODA KAPAL
Setiap kapal wajib diawaki oleh awak kapal yang memenuhi persyaratan
kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan ketentuan Nasional dan Internasional
1. Nakhoda dan anak buah kapal untuk kapal berbendera Indonesia harus warga negara
Indonesia.
2. Nakhoda wajib memenuhi persyaratan pendidikan, pelatihan, kemampuan dan ke-
trampilan serta kesehatan.
3. Nakhoda tidak bertanggung jawab terhadap keabsahan atau kebenaran materiil
dokumen muatan kapal.
4. Nakhoda wajib menolak dan memberitahukan kepada instansi yang berwenang apa-
bila mengetahui muatan yang diangkut tidak sesuai dengan dokumen muatan.
5. Nakhoda wajib berada dikapal selama berlayar.
6. Sebelum kapal berlayar, Nakhoda wajib memastikan bahwa kapalnya telah memenuhi
persyaratan kelaiklautan dan melaporkan hal tersebut kepada Syahbandar.
7. Nakhoda berhak menolak untuk melayarkan kapalnya apabila mengetahui kapal
tersebut tidak memenuhi persyaratan
8. Pemilik atau operator kapal wajib memberi keleluasaan kepada Nakhoda untuk
melaksanakan kewajibannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
9. Untuk tindakan penyelamatan, Nakhoda berhak menyimpang dari rute yang telah dite-
tapkan dan mengambil tindakan lainnya yang diperlukan.
10.Nakhoda wajib melakukan tindakan pencegahan dan penye-
barluasan berita kepada pihak lain apabila mengetahui di ka-
palnya, kapal lain atau adanya orang dalam keadaan ba-
haya.
11.Nakhoda yang mengetahui kecelakaan kapalnya atau kapal
lain wajib mengambil tindakan penanggulangan, meminta
dan/atau memberikan pertolongan dan menyebarluaskan
berita mengenai kecelakaan tersebut kepada pihak lain.
12.Nakhoda yang mengetahui kecelakaan kapalnya atau kapal
lain wajib melaporkan kepada:
a. Syahbandar pelabuhan terdekat apabila kecelakaan ka-
pal terjadi di dalam wilayah perairan Indonesia
b. Pejabat Perwakilan Republik Indonesia terdekat dan pe-
jabat Pemerintah negara setempat yang berwenang apa-
bila kecelakaan kapal terjadi di luar wilayah perairan In-
donesia.
KAPAL NIAGA
1. Setiap kapal yang dinyatakan memenuhi persyaratan keselamatan kapal,
diberi sertifikat keselamatan, yang terdiri atas :
a. Sertifikat keselamatan kapal penumpang
b. Sertifikat keselamatan kapal barang
c. Sertifikat kelaikan dan pengawakan kapal penangkap ikan
2. Kapal berdasarkan jenis dan ukuran tertentu wajib diklasifikasikan pada
badan klasifikasi untuk keperluan persyaratan keselamatan kapal
3. Kapal sesuai jenis, ukuran dan daerah pelayarannya wajib dilengkapi dengan
perlengkapan navigasi dan /atau navigasi elektronika kapal yang memenuhi
persyaratan.
4. Kapal sesuai dengan jenis,ukuran dan daerah pelayarannya wajib dilengkapi
dengan peralatan meteorologi yang memenuhi persyaratan, Nakhoda yang
sedang berlayar dan mengetahui adanya cuaca buruk yang membahayakan
keselamatan berlayar wajib menyebarluaskannya kepada pihak lain dan/atau
Instansi Pemerintah terkait.
5. Setiap kapal yang beroperasi di perairan Indonesia harus memenuhi per-
syaratan pencegahan dan pengendalian pencemaran.
6. Setiap kapal dilarang melakukan pembuangan limbah, air ballast, kotoran,
sampah serta bahan kimia berbahaya dan beracun ke perairan.
7. Kecelakaan kapal merupakan kejadian yang dialami oleh kapal yang
dapat mengancam keselamatan kapal dan/atau jiwa manusia berupa
kapal tenggelam, kapal terbakar, kapal tubrukan dan kapal kandas.
8. Setiap kapal yang mengangkut penumpang wajib menyediakan fasil-
itas kesehatan yang meliputi :
a. Ruang pengobatan atau perawatan
b. Peralatan medis dan obat-obatan
c. Tenaga medis.
9. Status hukum kapal dapat ditentukan setelah melalui proses
a. Pengukuran kapal
b. Pendaftaran kapal
c. Penetapan kebangsaan kapal
10. Kapal yang didaftar di Indonesia dan berlayar di laut diberikan Surat
Tanda Kebangsaan Kapal Indonesia.
11. Kapal berkebangsaan Indonesia wajib mengibarkan bendera In-
donesia sebagai tanda kebangsaan.
ANAK BUAH KAPAL
1. Anak buah kapal wajib mentaati perintah Nakhoda secara cepat dan cermat dan dilarang
meninggalkan kapal tanpa izin Nakhoda.
2. Nakhoda berwenang memberikan tindakan disiplin atas pelanggaran yang dilakukan setiap
Anak Buah Kapal yang :
a. Meninggalkan kapal tanpa izin Nakhoda
b. Tidak kembali kekapal pada waktunya
c. Tidak melaksanakan tugas dengan baik
d. Menolak perintah penugasan
e. Berperilaku tidak tertib dan/atau
f. Berperilaku tidak layak
3. Setiap awak kapal berhak mendapatkan kesejahteraan yang meliputi :
a. Gaji
b. Jam kerja dan jam istirahat
c. Jaminan pemberangkatan ke tempat tujuan dan pemulangan ke tempat asal
d. Kompensasi apabila kapal tidak dapat beroperasi karena mengalami kecelakaan
e. Kesempatan mengembangkan karier
f. Pemberian akomodasi, fasilitas rekreasi, makanan atau minuman
g. Pemeliharaan dan perawatan kesehatan serta pemberian asuransi kecelakaan
kerja.
4. Setiap awak kapal wajib mencegah dan menanggulangi terjadinya pencemaran lingkungan
yang bersumber dari kapal.
5. Setiap orang yang bekerja di kapal dalam jabatan apapun harus memiliki kompetensi,
dokumen pelaut dan disijil oleh Syahbandar.
FAKTA DAN DATA

Kecelakaan kapal (ship accident) atau Kecelakaan Laut (marine casualty) adalah suatu
kejadian atau peristiwa yang mengakibatkan terjadinya hal-hal berikut:

Kematian/hilangnya nyawa sesorang, cedera/luka berat atas seseorang yang dise-


babkan karena atau berkaitan dengan kegiatan pelayaran atau operasional kapal; atau
Hilangnya seseorang dari kapal atau sarana apung lainnya yang disebabkan karena
atau berkaitan dengan kegiatan pelayaran atau pengoperasian kapal; atau
Hilangnya, atau menghilangnya sebuah kapal atau lebih; atau
Kerusakan material pada sebuah kapal atau lebih; atau
Kandasnya atau tidak mampunya sebuah kapal atau lebih, atau keterlibatan sebuah
kapal dalam kejadian tabrakan; atau
Kerusakan material/barang yang disebabkan karena atau berkaitan dengan pengop-
erasian kapal; atau
Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh rusaknya sebuah kapal atau lebih, atau
berkaitan dengan pengoperasian kapal
Very serious casualty adalah suatu kecelakaan yang dialami satu kapal yang berakibat hilangnya
kapal tersebut atau sama sekali tidak dapat diselamatkan (total loss) menimbulkan korban jiwa atau
pencemaran berat
Serious casualty adalah sebuah kecelakaan yang tidak dikatagorikan sebagai kecelakaan sangat
berat tetapi terkait dengan hal-hal sebagai berikut:
Terjadinya kebakaran di kapal, ledakan, kandas, senggolan (contact), kerusakan akibat cuaca buruk, keretakan
badan kapal (hull cracking) atau dugaan cacat pada badan kapal (suspected hull defect) dll;
Kerusakan konstruksi yang menjadikan kapal tidak laik laut, misalnya ada kebocoran pada badan kapal di
bawah garis air, tidak berfungsinya mesin induk kapal, kerusakan besar pada akomodasi dsbnya; atau
Pencemaran laut, tidak perduli jumlah atau besarnya tumpahan; atau
Ketidakberdayaan kapal sehingga memerlukan “penundaan” (towage) atau bantuan dari darat, dan/atau
Setiap kejadian berikut yang dengan memperhitungkan keadaan sekelilingnya dapat memungkinkan menjadi
penyebab cedera serius atau gangguan kesehatan seseorang dikarenakan kejadian atau peristiwa di bawah ini:

Marine incident adalah peristiwa atau kejadian yang disebabkan atau yang berhubungan dengan peng-
operasian kapal dan mengakibatkan kapal musnah atau hilangnya nyawa seseorang, atau yang menye-
babkan konstruksi kapal mengalami kerusakan berat atau mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Causes adalah segala tindakan penghilangan/kelalaian (omissions) terhadap kejadian yang saat itu
sedang berjalan atau kondisi yang ada sebelumnya atau gabungan dari kedua hal tersebut, yang men-
garah terjadinya kecelakaan atau insiden.
ISU PENTING DALAM PENANGANAN KESELAMATAN
TRANSPORTASI LAUT
 Pemahaman terhadap taksonomi penyebab kecelakaan lalu lintas:
1) Karakteristik dan katagori kelalaian, insiden, kecelakaan dan tabrakan
 Siapa yang menjadi korban?
 Akibat usia?
 Apakah ada untuk kompetisi tidak sehat?
 Pemeliharaan armada?
 Kapan waktu terjadinya kecelakaan?
2) Intervensi yang paling “COST EFFECTIVE”

 Integritas data kecelakaan yang masih belum memadai


 Pembiayaan program peningkatan keselamatan transportasi belum memiliki pola dan
kesinambungan
 SAFETY PRICING dan COLLECTIVE EFFORT → SAFETY INSURANCE
 Identifikasi “NON-COMPLIANCE” → closing the gap

Sumber : Masyarakat Transportasi Indonesia 2007

Anda mungkin juga menyukai