Anda di halaman 1dari 18

Vektor VEKTOR

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat :
1. membedakan besaran vektor dan skalar
2. menuliskan notasi vektor
3. melukiskan operasi vektor secara grafis.
4. meresultankan vektor secara poligon
5. meresultankan vektor secara jajaran genjang
6. menghitung kelajuan rata-rata suatu benda
7. menghitung kecepatan rata-rata suatu benda dan
8. menjelaskan percepatan rata-rata suatu benda

B. Uraian Materi

1. Besaran Vektor dan Skalar


Selain besaran pokok dan turunan, jenis besaran lain yaitu besaran vektor dan
skalar. Besaran vektor adalah besaran besaran yang memiliki nilai dan arah,
sedangkan besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja tidak
memiliki arah.
Contoh besaran vektor dan scalar
Besaran vektor Besaran skalar

Perpindahan Jarak
Kecepatan Kelajuan
Percepatan Perlajuan
Gaya Tekanan
Rapat arus Arus listrik
listrik Massa
Medan listrik Usaha
Medan magnet

1. Penulisan Notasi Vektor

1
Vektor Vektor dituliskan dengan symbol anak panah. Panjang anak panah
menunjukkan nilai vektor sedangkan tanda panah menyatakan arah vektor.
Notasi vektor dituliskan dengan cara :
a. Ditulis dengan huruf tebal, contoh vektor A ditulis A

b. Ditulis dengan huruf yang diatasnya diberi tanda panah contoh F, v


Contoh cara melukiskan A (dibaca vektor A)
Nilai vektor

Titik tangkap arah vektor/ujung vektor


Vektor
Dua buah vektor dikatakan sama apabila nilai (panjang) dan arahnya sama

Contoh :
A maka vektor A sama dengan vektor B
B
Tetapi apabila nilainya sama tetapi arahnya berlawanan maka kedua vektor itu
berlawanan.
Contoh :

A Maka vektor A berlawanan dengan vektor


B atau A = - B (tanda (-) menunjukkan arah vektor bukan
nilai).
2. Operasi Vektor
a. Melukiskan Penjumlahan dan Pengurangan vektor.
Penjumlahan vektor tidak sama seperti penjumlahan bilangan biasa atau
penjumlahan besaran skalar karena arah vektor mempunyai pengaruh
dalam penjumlahan vektor. Nilai hasil penjumlahan vektor disebut resultan
vektor. Ada beberapa metode penjumlahan vektor tergantung pada arah
dan kedudukan vektor. Secara grafis penjumlahandua buah vektor dapat
digambarkan sebagai berikut :
1). Lukislah vektor pertama sesuai niali dan arahnya.

2
Vektor 2). Letakkan titik tangkap vektor kedua doujung vektor pertama
sesuai dengan nilai dan arahnya.
Contoh :
1) Penjumlah dua atau tiga buah vektor yang terletak segaris.
Jika diketahuai vektor A, B da C sebagai berikut :
ABC

a). A + B A B
A+B
b). A + C C A
A+C
c). A – B -B A
A–B

Gambar 1.10 Penjumlah vector segaris


2) Penjumlahan dan Pengurangan Vektor dalam satu bidang datar Hasil
penjumlahan dan pengurangan vektor disebut resultan vektor. Semisal
kita memiliki vektor sebagai berikut :

F3

F1
F2

Untuk melukiskan penjumlahan sejumlah vektor diatas dapat digunakan


dua metode yaitu metode poligon dan metode jajaran genjang.
a).Metode Poligon
Secara grafis penjumlahan dan pengurangan dengan metode poligon
adalah sebagi berikut :

3
Vektor Contoh
a. F1 + F2 c. F1 + F2 + F3
F2 F2

F1 F1
F1+F2 F3

b.. F1 - F2 =… F1 + F2 + F3
-F2

F1- F2 F1

Gambar1.11. Penjumlahan dua vector atau lebih dengan cara poligon


b).Metode jajaran genjang
Cara melukiskan resultan vektor dengan metode jajaran genjang
adalah sebagai berikut :
- Letakkan titik tangkap vektor 1 dan 2 pada satu titik sesuai nilai
dan arah masing –masing vektor.
- Tariklah garis dari ujung vektor satu sejajar dengan vektor yang
lain dan sebaliknya.
- Tariklah garis dari titik pangkal kedua vektor sampai ke titik
potong garis sejajar vektor tersebut.
Contoh :

1). F1 + F2
F1
F1+F2

F2
2). F1 - F2
F1
F1 – F2
-F2

4
Vektor 3). F1 + F2 + F3 F1
F1+F2

F2

(F1+F2)+F3

F3

Gambar1.12. Penjumlahan dua vector atau lebih dengan cara jajaran


genjang
b. Menentukan Nilai dan arah Resultan Vektor
1) Penjumlahan dan pengurangan dua buah vektor yang membentuk
sudut tertentu

Dua vektor F1 dan F2 yang saling mengapit sudut α seperti pada


gambar maka besar resultan kedua vektor tersebuta adalah : F1

R
α (180-α)
β F2

Gambar 1.13. Penjumlahan dua vector dengan aturan cosinus

F1 + F2 = R
Secara metematis nilai Resultan ( R ) diselesaikan dengan rumus
aturan cosinus sebagai berikut :
2
2
2
R F F 2 F F cos α

=++⋅⋅⋅
1 2 12
2 2
α
R F F 2 F F cos

=++⋅⋅⋅
1 2 12
5

Vektor

2) Arah Vektor Resultan


C

R F1
α (180-α)
A βB

F2
Gambar1.14. arah resultan dua vector dengan aturan sinus

Perhatikanlah segitigaa ABC diatas, dengan menggunakan rumus


aturan sinus maka diperoleh rumusan sebagai berikut :

R ==
F
sin(180 - α) sinβ - α) sin α
1
;ingat sin (180
R =
sinβ
sin α = F sin α
F 1
sin β 1 R

dimana βadalah sudut yang menunjukkan arah Vektor Resultan

contoh :

dua buah gaya F1 dan F2 masing – masing besarnya 50 N dan 30 N


saling mengapit sudut 600. tentukan arah dan resultan kedua
vektor tersebut ?
diketahui :
F1 = 50 N
F2 = 30 N
α = 600
Ditanya : R dan β ……?
Jawab :
2
2
R F F 2 F1 F2cosα
1 =++⋅⋅⋅
2

22
R 50 30 2 50 30cos 60 = + + ⋅ ⋅
22
1

R 50 30 2 50 30
=++⋅⋅2

6
Vektor =
R 70 N =

R 4900
arah vektor resultan adalah
==
sin β
F sin α F sin α
sin β 1 1
R R
50 sin 60
sin β
= 70
25 3
sin β
= = 70 0,618
β 38,2 0

jadi resultanyaa 70 N ke arah 38,20terhadap F2.


c. Menguraikan vektor dan perpaduan vektor
a. Menguraikan Vektor
Jika dua buah vektor atau lebih dapat diresultan menjadi satu
buah vektor resultan maka berlaku juga sebaliknya. Sebauh vektor
dapat diuraikankembali menjadi dua buah vektor yang disebut vektor
komponen. Vektor dapat diproueksikan pada sumbu koordinat X, Y
atau kartesian. Uraian vektor pada sumbu Y di sebut komponen Vektor
sumbu Y demikian halnya dengan sumbu X, vektor komponennya
disebut komponen vektor sumbu X.
Perhatikanlah cara menguraikan sebauh vektor atau lebih pada
sumbu X dan sumbu Y berikut :
Y
Fy F

Fx X
Gambar1.15. penguraian sebuah vector pada bidang XY

Vektor Fx = komponen vektor F pada sumbu X


Fy = komponen vektor F pada sumbuY
α = suduat antara F dan Fx
maka dapat diruliskan besar komponen vektornya adalah:
Fx = F. cos α
Fy = F. sin α
2
2

xy F (F ) (F ) = +

b. Perpaduan dua buah vektor atau lebih dengan analitis vektor. Sejumlah
vektor yang terletak membentuk sudut tertentu terhadap bidang
horinsontal (sumbu X) atau vertical (sumbu Y) akan lebih mudah jika
seluruh vektor omponen dijumlahkan pada sumbu masing masing
dibanding dengan mengunakan cara grafis. Metode ini dikenal dengan cara
analitis. Untuk lebih jelasnya perhatikan langkah – langkah berikut : 1).
Lukislah uraian vektor komponen X dan Y dari masing-masing vektor.

F2 F2y

F1y F1

αβ

F2x F1x x
F3

Gambar1.16. Penjumlahan dua vector atau lebih pada sumbu X dan Y


dengan cara analisis

2). Carilah nilai vektor komponen X dan Y lalu masukan ke tabel beriut :
Vektor Vektor Komponen Vektor Komponen

Vektor
Sumbu X Sumbu Y

F1 F1x= F1cos β F1y= F1sin β =….


F2 =…. F2x= -F2cos F2y= F2sin α = …
F3 α = … F3x= F3x= -F3sin 90
-F3cos 90 =…. =….

Σ ΣFx=……………. ΣFy=…………….

Tanda (-) menunjukkan sumbu X atau Y (-)

3). Hitunglah resultan dengan rumus berikut :

R=
∑F + ∑F
x y

()()
22

untuk menentukan arah vektor resultan digunakan nilai tangen


vektor komponen X dan Y :

=∑
F
x

Tanα ∑ F
y
α = sudut vektor resultan terhadap sumbu X
contoh :
Tiga buah vektor F1, F2 dan F3 masing – masing besarnya adalah 10 N, 20
N dan 5 N terletak seperti pada gambar 1.17. Tentukan resultan dan arah
ketiga vektor tersebut.

F2 = 30 N

F1 = 20 N

530 370
x

Vektor F3 = 10 N

Gambar 1.17.

jawab

F2 F2y= F2 sin 530


F1y = F1sin 37
F1
530 370
F2x=F2cos530 F1x=F1cos370 x

F3
Gambar 1.18.
Vektor komponen Gaya pada sumbu X dan Y adalah :
Vektor Vektor Komponen Vektor Komponen
Sumbu X Sumbu Y

F1 20 cos 37 = 20.0.8 = 10 sin 37 = 10. 0,6 =


F2 16 N 12 N
F3 - 30cos53 = 30.0,6 = - 30 sin 53 = 30.0,8 =
18N 24 N
-8 cos 90 = 0 -10 sin 90 = -10.1 = -
10 N

Σ ΣFx= - 2 N ΣFy= 2 N

jadi resultan Vektornya adalah :

10

Vektor ( ) ( )
R 22
22
=−+
R44
=+
R8
=
R22N
=
sedangkan arah vektor komponennya adalah:
= 2 1
Tan α − =−
2
α = 135 terhadap sumbu X (+) atau 450terhadap sumbu X (-). Soal
0

latihan
1).Sebuah gaya sebesar 20 N membentuk sudut 60oterhadap sumbu x
positif. Tentukan vektor komponen sumbu x dan y.
2).Dua vektor kecepatan v1 dan v2 masing masing besarnya 20 ms-1 dan 30
ms-1 memiliki arah seperti pada gambar dibawah. Tentulah resultan vektor
komponen pada sumb x dan y
y

v1 v2

30o 30ox

3).tiga buah gaya F1, F2, dan F3 masing – masing besarnya 20 N, 20 N dan 40
N membntuk sudut masing-masing 45o, 135 dan 270 terhadap sumbu x
positif. Tentukan
a. vektor Komponen masing –masing sumbu
b. arah dan resultan ketiga vektor tersebut

11

Vektor EVALUASI
1. y
F2 = 3N

F1 = 4N x
Resultan gaya F1 pada sumbu x dengan gaya F2 sumbu y, besar dan
arahnya ….
a. R = 5 N; θ = 53o
b. R = 5 N; θ = 37o
c. R = 7 N; θ = 37o
d. R = 7 N; θ = 53o
e. R = 5 N; θ = 60o

2. Dua gaya F1 dan F2 saling tegak lurus, resultan gayanya R = 40 N dan bersudut
370terhadap F1, maka dari pernyataan berikut :
(1) F1 = 12 N(3) F2 = 16 N
(2) F1 = 16 N(4) F2 = 12 N
yang benar ….
a. 1, 2, 3 d. 4
b. 1, 3 e. 1, 2, 3, 4
c. 2, 4
3. Dua vektor sama besar, bersudut α satu terhadap lainnya. Ternyata resultannya
sama besar dengan kedua vektor tersebut. Sudut α itu sama dengan ….
a. 30o d. 120o
b. 60oe. 150o
c. 90o
4. ABCD sebuah bujur sangkar yang panjang sisinya = 20 cm dimana 1 cm = 1
N. Jika ujung F1 tengah-tengah BC, maka resultan F1 dan F2 adalah …. N.

DC
F2
=

12

Vektor F1
=

AB
a. 25 d. 125
b. 50 e. 100
c. 75

5. Sebuah vektor pada bidang xoy, bersudut 600terhadap sb x dengan pangkalnya


berada di O, maka komponen vektor v = 8 ms-1 pada sumbu x dan y adalah
……. ms-1.

a. 4 dan 43d. 4 dan 5

b. 43dan 4 e. 3 dan 4
c. 4 dan 3

6. y+ F1 = 12 N

F2 = 7N 30o
x+
30o

F3 = 12 N

Resultan ke-3 vektor gaya di atas adalah … N.


a. 19 N, searah sb x+
b. 19 N, searah sb x
c. 5 N, searah sb x
d. 5 N, searah sb x+
e. 17 N, searah sb x+
7. Dua buah vektor gaya yang besarnya sama mempunyai perbandingan antara

selisih dan jumlah kedua vektor tersebut adalah 3, maka sudut apit kedua
vektor tersebut adalah. ….

13

Vektor a. 30o d. 900


b. 450e.120

Essay
1. Tentukan banyaknya angka penting data hasil pengukuran dibawah ini dan
tulislah menjadi bilangan dengan 3 angka penting:
a. 0,0023 kg
b. 250,00 m
c. 250,00 m
d. 25000 m
e. 2,5000 cm

2. sawah pak toni berukuran 325,25 m kali 500,125 m, dengan menggunakan


aturan angka penting hitunglah Keliling dan Luas sawah pak toni 3. lima buah
vekor gaya masing , masing 6 N, 4 N, 8 N, 4 N dan 4 N membentuk sudut
terhadap sumbu X berurutan 300, 600, 2100,2400,dan 3300, tentukan besar
Resultan dan arah kelima vektor tersebut
4. Sebuah kapal berlayar ke utara dengan kecepatan tetap 10 knot selama 2jam
kemudian ke arah timur dgn kecepatan 7,5 ton selama 2 jam A.gambarlah
vektor rute pelayaran kapal tsb . dan B.hitunglah perpindhan kapal tsb

Rangkuman
1. Besaran vektor adalah besaran besaran yang memiliki nilai dan arah dan
besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja tidak memiliki
arah. Besaran vektr contohnya Perpindahan, Kecepatan, Percepatan, Rapat
arus listrik, Medan listrik dan besarab sklara Jarak Kelajuan, Perlajuan,
Tekanan, Arus listrik, Massa, Usaha.
2. Vektor dituliskan dengan symbol anak panah. Panjang anak panah
menunjukkan nilai vektor sedangkan tanda panah menyatakan arah vektor.

14

Vektor Notasi vektor dituliskan dengan cara Ditulis dengan huruf tebal,
diberi tanda panah contoh F, v .
3. Penjumlahan vektor Ada beberapa metode penjumlahan vektor tergantung pada
arah dan kedudukan vektor. Untuk melukiskan penjumlahan sejumlah vektor
digunakan dua metode yaitu metode poligon dan metode jajaran genjang.
4. untuk menentukan Nilai dan arah Resultan Vektor Penjumlahan dan
2 dan dengan
pengurangan dua buah vektor (F1 dan F2) yang membentuk sudut α 1

2
2
diselesaikan dengan rumus : R = F + F + 2⋅F1⋅F2⋅cosα F sin α
1
sin β
=dimana βadalah sudut yang
arah Vektor Resultan :
R
menunjukkan arah Vektor Resultan
5. Menguraikan vektor dan perpaduan vektor.
Y
besar komponen vektornya adalah:
Fx = F. cos α
Fy = F. sin α
Fy F x y F (F ) (F ) = +
2
2

Fx = komponen vektor F pada sumbu X


Fy = komponen vektor F pada sumbuY
α = suduat antara F dan Fx
α
Fx X

6. Perpaduan dua buah vektor atau lebih dengan analitis vektor. vektor
komponen X dan Y dari masing-masing vektor.
y +
∑F y

F2 F2y
()()
22

Resultan vektornya
R=
∑F arah vektor resultan :
x

=∑ ∑ F
x

F1y F1 Tanα
y
F
α = sudut vektor resultan terhadap
αβ sumbu X
F2x F1x x

15

Vektor F3
16

Vektor
17

Anda mungkin juga menyukai