Operasi Pada Vektor

Menjumlahkan dan Mengurangkan Vektor

1. Penjumlahan dua vektor atau lebih yang segaris kerja

Hasil penjumlahan dua vektor atau lebih yang

segaris kerja, sama dengan jumlah aljabar vektor-
vektor tersebut.

Hasil penjumlahan disebut “RESULTAN” dan

disingkat “R”.
Contoh :
Diketahui : Vektor a = 4 satuan ke kanan
Vektor b = 2 satuan ke kanan
Vektor c = 5 satuan ke kiri

a
b
c
Ditanya : Resultan dari a + b = ……?
Resultan dari b + c = ……?
Resultan dari a + c = ……?
Jawaban :
a. Resultan dari a + b = 4 + 2 = 6 satuan, arah ke kanan
b. Resultan dari b + c = 2 + (-5) = -3 satuan, arah ke
kiri
c. Resultan dari a + c = 4 + (-5) = -1 satuan, arah ke
kiri

a b
c
b
a+b
b+c
2. Penjumlahan dua vektor atau lebih yang
membentuk sudut α

Untuk vektor a dan vektor b

a yang saling membentuk sudut
α (seperti pada gambar
α disamping), maka gambar
b
Resultannya ( R = a + b )
adalah :
a
R=a+b

α
b R = a+b
= a² + b² + 2 .a. b . Cos α
Untuk selisih a dan b ( R = a – b ), gambar resultannya adalah :
R=a-b a

α
-b b

R = a–b

= a² + b² + 2 . a . (-b) . cos α

= a² + b² - 2 . a . b . cos α
Catatan :

 Vektor dapat digeser (dipindahkan) tanpa

mempengaruhi nilai (besar) dan arahnya, asalkan
penggeserannya tetap pada garis kerjanya.

 Jika vektor digeser keluar dari garis kerjanya,

maka akan menimbulkan momen kopel.
 3. Penjumlahan vektor secara analitis
Misalkan ada sebuah vektor F yang berada pada perpotongan
sumbu x dan sumbu y, seperti gambar berikut :
y
Fy F Vektor F membentuk sudut α
terhadap sumbu x positif, dan
α x membentuk sudut (90 – α)
terhadap sumbu y positif, maka :
Fx
Fx = Panjang vektor F pada
sumbu x
Fx = F . cos α = F . Sin (90 – α) Fy = Panjang vektor F pada
sumbu y
Fy = F . Sin α = F . Cos (90 – α)
 y
 Jika vektor F berada pada
F Fy sumbu x negatif dan sumbu y
positif. Maka :
α x
Fx Fx = - F . cos α

Fy = F . Sin α

y
 Jika vektor F berada pada
sumbu x negatif dan sumbu y
negatif. Maka :
Fx x
α Fx = - F . cos α

F Fy Fy = - F . Sin α
 y
 Jika vektor F berada pada
sumbu x positif dan sumbu y
negatif. Maka :
Fx
x
α Fx = F . cos α

Fy F Fy = - F . Sin α

y
 Jika dijumpai lebih dari
F2 F1 satu vektor F, seperti
gambar disamping. Maka
α2 α1 x uraikan vektor - vektor
α3 tersebut terhadap sumbu x
dan sumbu y !!
F3
Jawaban :
 Terhadap sumbu x :

F1(x) = F1 cos α1 Fx = F1(x) + F2(x) + F3(x)

F2(x) = - F2 cos α2 = F1 cos α1 + (- F2 cos α2)
F3(x) = - F3 cos α3 + (-F3 cos α3)
= F1 cos α1 – F2 cos α2 –
F3 cos α3
 Terhadap sumbu y :

F1(y) = F1 sin α1 Fy = F1(y) + F2(y) + F3(y)

F2(y) = F2 sin α2 = F1 sin α1 + F2 sin α2)
F3(y) = - F3 sin α3 + (-F3 sin α3)
= F1 sin α1 + F2 sin α2 –
F3 sin α3
Rumus resultan pada penjumlahan vektor secara analitis.
Misalnya :

Σ Fx = Jumlah vektor – vektor pada sumbu x

Σ Fy = Jumlah vektor – vektor pada sumbu y
R = Resultan (hasil penjumlahan)

Maka Rumusnya adalah :

R = (Σ Fx)² + (Σ Fy)²

Rumus untuk menentukan sudut antara Resultan dengan

sumbu x adalah :
θ = sudut antara resultan
Tan θ = Σ Fy / Σ Fx dengan sumbu x
 Perkalian Vektor
a. Perkalian Skalar Dua Vektor ( Dot Product )
Perkalian skalar dua vektor disebut juga “Perkalian
Titik” atau “Dot Product”
a
Dirumuskan :

α b A . B = A B Cos α

Keterangan :
A . B (dibaca : A dot B) = Hasil perkalian vektor A dan vektor B
A dan B = Besaran skalar
α = Sudut yang dibentuk oleh vektor A dan
vektor B
Catatan :

 Jika vektor A dan vektor B sejajar, maka α = 0, sehingga

cos α = 1. Jadi, A . B = A B
 Jika vektor A dan vektor B berlawanan arah, maka α =
180°, sehingga cos α = -1. Jadi A . B = - A B
 Jika vektor A dan vektor B saling tegak lurus, maka α =
90°, sehingga cos α = 0. Jadi A . B = 0

Misalkan : Usaha (W) = Gaya (F) x Perpindahan (s)

Keterangan : Usaha (W) adalah besaran skalar,
sedangkan Gaya (F) adalah besaran vektor
dan Perpindahan (s) juga besaran vektor.
Contoh Soal :

Pada sebuah benda yang berada di atas bidang datar,

diberikan gaya F yang besarnya 75 N dan arahnya
membentuk sudut 60° terhadap arah sumbu x positif. Jika
selama gaya tersebut bekerja benda berpindah sejauh 8
meter dalam arah sejajar sumbu x. Maka hitunglah
perkalian skalar dari vektor gaya dan vektor perpindahan
tersebut !
y

α x s
Penyelesaian :
Diketahui : Besar vektor gaya (F) = 75 N
Panjang vektor perpindahan (s) = 8 m
Kedua vektor membentuk sudut (α) = 60°
Ditanya : Perkalian skalar dua vektor = …..?
Dijawab :
F.s = F . s cos α
= 75 . 8 . Cos 60°
= 600 . ½
= 300 Nm
Jadi hasil perkalian skalarnya (dot product) = 300 Nm
b. Perkalian Vektor Dua Vektor
Perkalian vektor dua vektor disebut juga “Perkalian
Silang” atau “Cross Product”

Dirumuskan :

A x B = A B Sin α

Keterangan :
A x B (dibaca : A cros B) = Hasil perkalian vektor A dan vektor B
A dan B = Besaran vektor
α = Sudut pisah (sudut yang dibentuk)
oleh vektor A dan vektor B
 C

B Dari gambar di samping dapat

ditentukan :
α
A A x B = A B sin α
H C = A B sin α

-C

Catatan :
Sifat perkalian tersebut di atas dapat menjelaskan dengan baik
gaya yang dihasilkan oleh medan magnet pada partikel
bermuatan listrik yang sedang bergerak.
 Jika medan magnet (lambang B) sejajar sumbu y dan partikel
yang bergerak (lambang v) masuk ke dalam medan magnet
pada arah sumbu z, maka partikel akan membelok ke arah
sumbu x.

 Gaya (F) yang membelokkan partikel ditentukan oleh

perkalian vektor kecepatan partikel (v) dengan vektor medan
magnet (B).

 Contoh untuk hal di atas adalah : FL = B q v

Keterangan :
F L = Gaya Lorentz = satuan newton
B = Medan Magnet = satuan weber/m²
q = Muatan Listrik = satuan coulomb
v = Kecepatan muatan listrik = satuan msˉ¹
Evaluasi : Soal 1
y
Diketahui vektor A
B A besarnya 4 satuan,
vektor B besarnya 6
satuan, dan vektor C
α2 α1 x besarnya 8 satuan.
α3 Masing-masing
vektor membentuk
C sudut α1 = 25°, α2 =
55°, dan α3 = 35°.
Hitunglah :
a. Resultan dari vektor A, B, dan C !
b. Sudut yang dibentuk oleh resultan terhadap sumbu x !
Soal 2

Dua buah vektor, A dan B masing-masing panjangnya

5 satuan dan 10 satuan. Jika kedua vektor itu terpisah
oleh sudut 25°, hitunglah panjang vektor C yang
merupakan hasil perkalian silang (cross product)
antara vektor A dan B !