Anda di halaman 1dari 12

PEMBERIAN TEGANGAN PANJAR

PADA TRANSISTOR

TOPIK BAHASAN:
1. Panjar Pembagi-Tegangan (PPT)
2. Analisis PPT
3. Garis Beban dan Titik Q PPT
4. Panjar Emitor dengan Dua Catudaya
5. PPT Untuk Transistor PNP

Wildian, Fisika Unand 1


PANJAR PEMBAGI-TEGANGAN (PPT)
• Terkadang, tegangan dari catudaya terlalu
besar untuk diterapkan langsung ke basis
rangkaian transistor (Gbr. 1). Lantas,
bagaimana mengurangi/ memperkecil
tegangan ini tanpa harus merancang-ulang
catudayanya?
• Beberapa sistem elektronik menggunakan
hanya satu catudaya. Bisakah rangkaian pada
Gbr. 1 menggunakan hanya satu catudaya? Gbr.1

• Kedua persoalan di atas dapat


diatasi dengan cara menyisipkan
rangkaian pembagi tegangan (the
voltage-divider) pada rangkaian yang
“dipermasalahkan” tersebut (Gbr.2).

Gbr.2 2
Wildian, Fisika Unand
Wildian, Fisika Unand

ANALISIS PPT
• Pada Gbr. 2, tegangan basis VB dicatu dari tegangan catu kolektor, yaitu VCC , melalui
rangkaian pembagi tegangan (R1 dan R2).
• Berdasarkan Gbr. 2, tampak bahwa: VB = V2 . Dalam hal ini:
R2
V2   VCC
R1  R2
V2  IR2
• Tegangan V2 juga dapat dihitung dengan rumus:
di mana arus yang melalui rangkaian pembagi tegangan, yaitu I, dapat dihitung dengan:
VCC
I
R1  R2
dengan syarat: arus basis IB sangat kecil!

• Seberapa kecil arus basis yang dipersyaratkan tersebut? Ini syaratnya:

IB  1
20 I
3
Contoh Soal 1
• Hitunglah:
a. Arus basis
b. Tegangan basis
c. Tegangan emitor
d. Arus emitor
e. Tegangan kolektor
f. Tegangan kolektor-emitor

Gbr.3
Wildian, Fisika Unand 4
Wildian, Fisika Unand

a. Arus basis, IB Solusi Contoh Soal 1


Hitung dulu:
VCC 10 V
I   0,82 mA
R1  R2 10 k  2,2 k
Lalu,

IB  1
20 I 1
20 (0,82 mA)  41 A
b. Tegangan basis, VB
VB  V2  IR2 VB  (0,82 mA)(2,2 k)  1,8 V
c. Tegangan emitor, VE
VE  VB  VBE VE  1,8 V  0,7 V  1,1 V
d. Arus emitor, IE
VE 1,1 V
IE  IE   1,1 mA Gbr.3
RE 1 k
e. Tegangan kolektor, VC

VC  VCC  I C RC VC  10 V  (1,1 mA)(3,6 k)  6,04 V


f. Tegangan kolektor-emitor, VCE: VCE  VC  VE VCE  6,04 V  1,1 V  4,94
5 V
Wildian, Fisika Unand

Pembagi Tegangan dan Titik Q


• Jika dirancang dengan tepat, pembagi tegangan mendekati
syarat ideal (stiff condition). Itu berarti, ketika diberi beban,
tegangan bebannya relatif konstan (tegangan bebannya turun
tidak lebih 1% dari tegangan keluarannya ketika tanpa beban).

• Titik Q-nya tahan (immune) terhadap perubahan penguatan


arus b. Penyebabnya: arus basis pada rangkaian tersebut sangat
kecil sehingga tidak berpengaruh terhadap tegangan basis.

• Posisi titik Q di sepanjang garis beban dapat diatur dengan


mengatur nilai resistansi emitor RE.

• Berdasarkan Gbr. 4, jika RE = 1 kW, maka titik Q = (VCE, IC) = (4,94


V; 1,1 mA). Tapi jika RE = 2,2 kW, maka titik Q = (7,1 V; 0,5 mA). Gbr. 4
Dan jika RE = 510 W, maka titik Q = (1,16 V; 2,15 mA). Cobalah
anda hitung sendiri nilai-nilai titik Q tersebut dan gambarkan
ketiganya pada garis beban yang sama.

6
Wildian, Fisika Unand

Panjar Emitor dengan Dua-catudaya

Gbr. 5a Gbr. 5b

• Kedua catudaya itu adalah: +10 V dan -2 V.


• Berdasarkan Gbr. 5a, arus basis IB = 0 (karena RB di-ground-kan), sehingga VB =
0. Dengan menggunakan VBE = 0,7 V, maka VE = VB – VBE = -0,7 V; sedangkan VRE
= VE – (-2V) = 1,3 V. Dari sini diperoleh IE = 1,3 mA. Oleh karena IC ≈ IE, maka VC
= 5,32 V. Dari sini diperoleh VCE = VC – VE = 5,32 V – (-0,7 V) = 6,02 V.

7
Wildian, Fisika Unand

Panjar Pembagi Tegangan


untuk Transistor PNP
• Ada dua cara pemberian tegangan panjar untuk transistor PNP: (a) dengan
catudaya negatif, dan (b) dengan catudaya positif (ini yang umum
digunakan).

Gbr. 6a Gbr. 6b
8
Contoh Soal 2
• Hitunglah:
a. Arus basis
b. Tegangan di R2
c. Arus emitor
d. Tegangan kolektor
e. Tegangan emitor
f. Tegangan kolektor-emitor
Gbr. 6b
Wildian, Fisika Unand 9
Wildian, Fisika Unand

Solusi Contoh Soal 2


a. Arus basis
Jika arus basis cukup kecil (sehingga
dapat diabaikan), maka dapat
dianggap bahwa arus yang melalui V2
rangkaian pembagi tegangan adalah:
VCC 10 V
I   0,82 mA
R1  R2 10 k  2,2 k
sehingga diperoleh arus basis:
IB  1
20 I 1
20 (0,82 mA)  41 A

b. Tegangan di R2: Gbr. 6c


V2  IR2 V2  (0,82 mA)(2,2 k)  1,8 V

10
Solusi… (lanjutan)
c. Arus emitor, IE :
Dari: V2 = VBE + IERE
IE = (V2 – VBE)/RE
IE = (1,8 V – 0,7 V)/1 kW = 1,1 mA

d. Tegangan kolektor, VC: V2


VC = ICRC  IC ≈ IE = 1,1 mA
VC = (1,1 mA)(3,6 kW) = 3,96 V

e. Tegangan emitor, VE:


VE = VCC – IERE
VE = 10 V – (1,1 mA)(1 kW) = 8,9 V

f. Tegangan kolektor-emitor, VCE:


VCE = VC – VE
Gbr. 6c
VCE = 3,96 V – 8,9 V
VCE = -4,04 V

Wildian, Fisika Unand 11


Wildian, Fisika Unand

Semoga karya kecil ini bermanfaat untuk lebih


memudahkan anda memahami Elektronika. Aamiin…

wildian_unand@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai