GERAK PARABOLA
Hubungan Antara Sudut Elevasi Terhadap Jarak Tempuh dan
Waktu Tempuh Peluru
a. Dasar Teori
Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi
kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi
oleh gravitasi. Gerak parabola merupakan gabungan dari GLB pada sumbu
horizontal (x) dan GLBB pada sumbu vertikal (y) secara terpisah serta tidak
saling mempengaruhi. Perhatikan lintasan parabola pada benda setelah
diberikan kecepatan awal dengan sudut tetap terhadap garis horisontal berikut:
Gambar 1. Lintasan parabola suatu benda yang dilempar pada kecepatan awal v0 dengan
sudut elevasi
Gerak Horizontal
Gerak Vertikal
(ax = 0, vx = konstan)
v0x = v0cos
v0y = v0 sin
vx = v0x
vy = v0y- gt
x = v0xt
Jarak terjauh
y = v0y t gt2
Ketinggian maksimum
=
Waktu untuk mencapai titik terjauh
=
=
Waktu untuk mencapai titik
tertinggi
=
b. Tujuan
i.
ii.
e. Hipotesis
1..
2.
..
f. Variabel
1. yang dijaga konstan
ii.
yang dimanipulasi
iii.
yang merespon
g. Rancangan Eksperimen
Kegunaan
Untuk menembakkan peluru
Mengukur jarak tempuh peluru (x) dan
ketinggian (y)
Meng-on dan meng-offkan suara pada
simulasi
Memulai simulasi
Menghapus simulasi yang sudah
dijalankan
Meperkecil dan memperbesar simulasi
Mengatur sudut elevasi (
yang
digunakan
Mengatur kecepatan awal (
yang
digunakan
Melihat waktu tempuh peluru
h. Langkah Percobaan
1. Buka PhET Interactive Simulation
ii.
Pilih dan jalankan simulasi projectile motion. Seperti gambar di bawah ini:
iii.
Atur massa peluru 2 kg pada kolom mass (kg), kecepatan awal v0 sebesar 12
m/s pada kolom initial speed (m/s).Catat massa peluru dan v0
iv.
Atur sudut elevasi mulai dari 200 dengan cara mengubah sudut pada angle
(degrees).
v.
vi.
vii.
Lihat pula waktu yang ditempuh peluru untuk mencapai tanah pada kolom
time (s).
viii.
Catat besar sudut elevasi, jarak tempuh peluru dan waktu tempuh peluru
dalam tabel.
ix.
x.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Sudut elevasi (
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
j. Analisis
1. Benda yang melakukan gerak parabola/gerak peluru akan mempunyai
lintasan yang berbentuk .. .
ii.
Gerak parabola dapat diuraikan menjadi dua buah gerak yang arahnya
sesuai dengan sumbu atau arah .. dan sumbu atau
arah sehingga gerak paraboladapat disebut sebagai gerak .
dimensi.
iii.
Gerak yang terjadi pada proyeksi bola ke arah horizontal dan vertikal
adalah gerak yang mempunyai lintasan lurus. Besar kecepatan proyeksi bola
arah horizontal atau sumbu x setiap saat selalu .Sehingga pada
sumbu x berlaku kasus gerak lurus beraturan (GLB).
iv.
Besar kecepatan proyeksi bola arah vertikal atau sumbu y setiap saat selalu
. secara teratur dan sampai akhirnya akan sama dengan nol
(peluru berhenti sesaat), kemudian besar kecepatannya akan negatif (tanda
negatif adalah arah peluru ke bawah). Pada kasus ini kecepatan peluru pada
arah sumbu y dipengaruhi oleh gaya yang besarnya konstan,
sehingga pada sumbu y berlaku kasus gerak yang mempunyai percepatan
konstan atau melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Gerak
vertikal keatas ketika bola bergerak ke atas dan gerak jatuh bebas ketika
bola kembali ke tanah.
v.
vi.
vii.
viii.
x
Gambar 5. Grafik hubungan ketinggian (y) terhadap jarak tempuh peluru (x) pada gerak
(
parabola
ix.
akan
diperoleh
sebuah
segitiga.
Dengan
menggunakan
trigonometri, dapat kita tentukan kecepatan awal pada sumbu x dan y seperti
berikut:
1. Kecepatan awal pada sumbu x
Gambar 6. Grafik hubungan antara kecepatan peluru pada sumbu x terhadap waktu
tempuh peluru t
k. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
..
ii.
[Mekanika 2]
d. Hipotesis
1.
..
2.
..
e. Variabel
1. yang dijaga konstan
ii.
yang dimanipulasi
iii.
yang merespon
f. Rancangan Eksperimen
Kegunaan
Untuk menembakkan peluru
yang
digunakan
Mengatur kecepatan awal (
yang
digunakan
Melihat waktu tempuh peluru
g. Langkah Percobaan
1. Buka PhET interactive simulation
ii.
Pilih dan jalankan simulasi projectile motion. Seperti gambar di bawah ini:
iii.
Atur massa peluru 2 kg pada kolom mass (kg), sudut elevasi awal sebesar
45 pada kolom angle (degrees).Catat massa peluru dan
iv.
Atur kecepatan mulai dari 2 dengan cara mengubah kecepatan pada initial
speed (m/s).
v.
vi.
vii.
Lihat pula waktu yang ditempuh peluru untuk mencapai tanah pada kolom
time (s).
viii.
Catat besar kecepatan, jarak tempuh peluru dan waktu tempuh peluru dalam
tabel.
ix.
x.
Kecepatan awal
peluru v0 (m/s)
2
4
6
8
Waktu tempuh
peluru t (s)
5
6
7
8
9
10
10
12
14
16
18
20
i. Analisis
1. Berdasarkan hasil percobaan, ketika kecepatan awal dinaikkan untuk sudut
yang sama, maka jangkauan peluru semakin .
ii.
iii.
iv.
Ketika kecepatan awal dinaikkan untuk sudut awal yang sama, maka
semakin... waktu yang dibutuhkan peluru untuk sampai ke
permukaan tanah.
v.
Gambar 4. Grafik hubungan antara kecepatan peluru v (m/s) terhadap waktu tempuh peluru t
(s)
j. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
..
ii.
[Mekanika 3]
Gerak Vertikal
(ay = -g= konstan)
v0x = v0 cos
v0y = v0 sin
vx = v0x
vy = v0y gt
x = v0xt
Jarak terjauh
y = v0y t gt2
Ketinggian maksimum
=
Waktu untuk mencapai titik terjauh
=
=
Waktu untuk mencapai titik
tertinggi
=
b. Tujuan
1. Menginterprestasikan gerak parabola merupakan perpaduan dua gerak yang
memiliki arah horizontal dan vertikal.
ii.
iii.
Simulation:
Projectile Motion.
d. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh ketinggian terhadap jarak tempuh?
ii.
e. Hipotesis
1..
2..
f. Variabel
ii.
yang dimanipulasi
iii.
yang merespon
g. Rancangan Eksperimen
Kegunaan
Untuk menembakkan peluru
yang
digunakan
Mengatur kecepatan awal (
yang
digunakan
Melihat waktu tempuh peluru
h. Prosedur Percobaan
1. Buka PhET interactive simulation
ii.
Atur massa peluru 2 kg pada kolom mass (kg), sudut elevasi 00 pada kolom
iii.
angle (degrees) dan kecepatan awal v0 sebesar 12 m/s pada kolom initial
speed (m/s)dan ketinggan balok 2,044 m. Catat massa peluru, kecepatan
awalv0, sudut elevasi dan ketinggian y.
iv.
v.
vi.
Lihat pula waktu yang ditempuh peluru untuk mencapai tanah pada kolom
time (s).
vii.
Catat jarak tempuh peluru dan waktu tempuh peluru dalam tabel.
viii.
ix.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
y (m)
x (m)
t (s)
j. Analisis
1. Bagaimana
pengaruh
ketinggian
terhadap
jarak
tempuh
peluru?
iii.
iv.
v.
Jika mula-mula peluru berada x0= 0 pada arah horisontal, maka dapat
ditulis:
t =..
vi.
-g(
y =
dengan y0 = 0
vii.
k. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
..
ii.
[Mekanika 4]
e. Variabel
1. yang dijaga konstan
ii.
yang dimanipulasi
iii.
yang merespon
f. Langkah Percobaan
1. Buka
miring,
alamat
situs
http://phet.colorado.edu/sims/motion-
series/forces-and-motion_en.jnlp
ii.
iii.
iv.
Pada menu bagian bawah, pilihlah objek yang digunakan. Dalam satu kali
percobaan objek yang digunakan harus sama, dimana dalam objek yang
dipilih nilai
dan
sudah ditentukan.
v.
vi.
vii.
Berikan gaya dorong terhadap objek sampai objek tersebut tepat akan
bergerak.
viii.
: Peti
Massa
: 100 kg (
Posisi awal
: 0 meter
No
1
2
3
4
5
()
(N)
h. Analisis
1. Bagaimana hubungan antara sudut kemiringan dan gaya dorong objek pada
bidang miring?
..
ii.
iii.
Bandingkan gaya dorong yang diperoleh pada simulasi dan gaya dorong
yang diperoleh dari perhitungan?
..
iv.
No
v.
()
(N)
1
2
3
4
5
6
Apakah ada pengaruh gaya lain yang bekerja pada bidang miring?
..
vi.
Apa saja gaya yang bekerja pada sebuah benda yang bergerak pada bidang
miring?
..
vii.
viii.
i. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
..
ii.
[Mekanika 5]
Bagaimana pengaruh massa terhadap gaya dorong yang bekerja pada objek?
d. Hipotesis
e.
Variabel
1. yang dijaga konstan
:.
ii.
yang dimanipulasi
iii.
yang merespon
f. Langkah Percobaan
1. Buka PhET Interactive Simulations tentang gaya dan bidang miring ,
dengan alamat situs http://phet.colorado.edu/sims/motion-series/forces-andmotion_en.jnlp
ii.
iii.
dan
ini.
iv.
Pada setiap percobaan ubahlah objek dan setiap akan memberikan gaya
dorong posisikan kembali objek pada titik 0 meter.
v.
Berikan gaya dorong terhadap objek sampai dengan objek tersebut tepat
akan bergerak.
vi.
vii.
Lukislah skema gaya yang bekerja pada objek ketika diberikan gaya
dorong.
Fa (N)
1
2
3
4
5
h. Analisa
1. Bagaimana hubungan antara perubahan massa dan gaya dorong objek pada
bidang miring?
..
ii.
Bagaimana pengaruh massa objek terhadap gaya dorong objek pada bidang
miring?
..
iii.
Bandingkan gaya dorong yang diperoleh pada simulasi dan gaya dorong
yang diperoleh dari perhitungan?
=
No
Massa
1
2
3
4
5
6
Apakah ada pengaruh gaya lain yang bekerja pada bidang miring?
..
iv.
Apa saja gaya yang bekerja pada sebuah benda yang bergerak pada bidang
miring?
..
v.
vi.
i. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
..
ii.
[Mekanika 6]
Apakah ada perbedaan gaya dorong yang bekerja pada objek ketika di
bidang miring yang licin (es) dengan bidang miring yang mempunyai
koefesien gesek yang sudah dilakukan pada percobaan sebelumnya?
iii.
d. Hipotesis
e. Variabel
1. yang dijaga konstan
ii.
yang dimanipulasi
iii.
yang merespon
f. Langkah Percobaan
1. Buka PhET Interactive Simulations tentang gaya dan bidang miring ,
dengan alamat situs http://phet.colorado.edu/sims/motion-series/forces-andmotion_en.jnlp
ii.
iii.
dan
sudah ditentukan
iv.
v.
vi.
Berikan gaya dorong terhadap objek sampai dengan objek tersebut tepat
akan bergerak.
vii.
No
1
2
3
4
5
6
Fa (N)
h. Analisis :
1. Bagaiaman pengaruh perubahan sudut terhadap gaya yang bekerja pada
bidang miring yang licin?
..
ii.
Apakah ada perbedaan gaya dorong yang bekerja pada objek ketika di
bidang miring yang licin (es) dengan bidang miring yang mempunyai
koefesien gesek yang sudah dilakukan pada percobaan sebelumnya?
..
iii.
i. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
..
ii.
[Mekanika 7]
b. Tujuan
Menyelidiki momentum benda sebelum dan setelah tumbukan pada Tumbukan
Lenting Sempurna.
f. Variabel
1. yang dijaga konstan
ii.
yang dimanipulasi
iii.
yang merespon
g. Langkah Percobaan
1. Buka simulasi PhET Interactive Simulations.
ii.
iii.
iv.
Meletakan benda untuk simulasi ini benda 1 di sebelah kiri dan benda 2 di
sebelah kanan dengan posisi yang sama atau sejajar
v.
Mengatur massa benda 1 dan massa benda 2, pada simulasi ini untuk
benda 1 beratnya sebesar 1 kg benda 2 sebesar 2 kg
vi.
vii.
viii.
ix.
Catat pembacaan massa benda satu dan dua serta kecepatan benda satu dan
dua kecepatan benda satu danbenda dua setelah tumbukan pada tabel.
x.
xi.
Vx (m/s)
Vy (m/s)
P (kg.m/s)
i. Analisis
1. Sebutkan hipotesis dari percobaan ini!
ii.
iii.
iv.
v.
Kecepatan merupakan
j. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu sesuai dengan hasil percobaan tersebut?
..
ii.
[Mekanika 8]
massa (kg)
volume(m3)
ii.
Hukum Archimedes
Suatu benda dalam ruangan yang berisis zat cair (diam) Mempunyai gaya
ke segala arah. Dimana gaya dengan arah horizontal saling menghapuskan
karena resultan gaya = 0. Sedangkan gaya-gaya dengan arah vertikal antara
lain gaya berat benda, gaya berat zat cair, gaya tekan keatas (gaya
Archimedes), gaya Stokes.
Ada 3 keadaan benda dalam zat cair yaitu tenggelam, terapung, melayang
a. Benda tenggelam dalam zat cair
dimana
:
berat fluida yang dipindahkan (N)
. Maka
sehingga persamaan
menjadi
Sehingga
Selisih antara
dan
Benda melayang dalam zat cair berarti benda tersebut dalam keadaan
setimbang. Keadaan setimbang ini diperlihatkan melalui gambar di
atas. Di mana seluruh bagian benda berada dalam air, tetapi tidak
berada di dasar wadah. Volume benda yang dicelupkan (
dimana
dalam air
, sehingga
volume benda(m3)
Misalkan sepotong gabus ditahan pada dasar bejana berisi zat cair,
setelah dilepas, gabus tersebut akan naik ke permukaan zat cair
(terapung).
dimana
:
gaya angkat ke atas
volume benda(m3)
dengan :
Volume benda yang berada dipermukaan zat cair.
b. Tujuan
1. Mengetahui besarnya gaya angkat ke atas suatu benda dalam air dengan
berbagai macam benda dengan volume tetap.
ii.
Mengetahui hubungan antara berat benda (W) dengan gaya angkat fluida
(Fa) menurut hukum Archimedes
e. Hipotesis
1. ..
.
2. ..
.
f. Variabel
1. yang dijaga konstan
ii.
yang dimanipulasi
iii.
yang merespon
g. Langkah Percobaan
1. Buka PhEt interactive simulasi yang berjundul density.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.
Hitunglah perubahan volume air dan catat sebagai volume benda yang
berada diudara.
ix.
x.
V0 (L)
Vt (L)
V(L)
9
10
Tabel 4. Data perhitungan dan analisa
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
V(L)
W(N)
Fa(N)
Keterangan
i. Analisis
1.
ii.
iii.
Bagaimana pengaruh gaya angkat fluida apabila ada dua benda volume
sama dan massanya berbeda?
..........................................................................................................................
j. KESIMPULAN
1. Apakah hipotesismu diterima?
..........................................................................................................................
ii.
[Mekanika 9]
massa (kg)
volume(m3)
ii.
Hukum Archimedes
Suatu benda dalam ruangan yang berisis zat cair (diam) Mempunyai gaya
ke segala arah. Dimana gaya dengan arah horizontal saling menghapuskan
karena resultan gaya=0. Sedangkan gaya-gaya dengan arah vertikal antara
lain gaya berat benda, gaya berat zat cair, gaya tekan keatas (gaya
Archimedes), gaya Stokes.
Ada 3 keadaan benda dalam zat cair yaitu tenggelam, terapung, melayang
a. Benda tenggelam dalam zat cair
dimana :
berat fluida yang dipindahkan (N)
. Maka
sehingga persamaan
menjadi
Sehingga
Selisih antara
dan
Benda melayang dalam zat cair berarti benda tersebut dalam keadaan
setimbang. Keadaan setimbang ini diperlihatkan melalui gambar di
atas. Di mana seluruh bagian benda berada dalam air, tetapi tidak
berada di dasar wadah. Volume benda yang dicelupkan (
dimana :
dalam air
, sehingga
volume benda(m3)
Misalkan sepotong gabus ditahan pada dasar bejana berisi zat cair,
setelah dilepas, gabus tersebut akan naik ke permukaan zat cair
(terapung).
dimana
:
gaya angkat ke atas
volume benda(m3)
b. Tujuan
1. Mengetahui besarnya gaya angkat ke atas suatu benda dalam air dengan
berbagai macam benda dengan volume yang berbeda.
ii.
Mengetahui hubungan antara berat benda (W) dengan gaya angkat fluida
(Fa) menurut hukum Archimedes.
e. Hipotesis
1. ..
ii.
..
f. Variabel
1. yang dijaga konstan
ii.
yang dimanipulasi
iii.
yang merespon
g. Langkah Percobaan
1. Buka PhEt interactive simulasi yang berjundul density.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.
Hitunglah perubahan volume air dan catat sebagai volume benda yang
berada di udara.
ix.
Vb (L)
V0 (L)
Vt (L)
V(L)
W (N)
Fa (N)
Keterangan
i. Analisis
1. Berdasarkan percobaan di atas bagaimana pengaruh volume benda terhadap
massa jenis?
..
ii.
iii.
iv.
Bagaimana pengaruh gaya angkat fluida apabila ada dua benda massa sama
dan volumenya berbeda?
...........................................................................................................................
j. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
...........................................................................................................................
ii.
[Mekanika 10]
Gaya Apung
A. Dasar Teori :
Suatu benda yang dicelupkan dalam zat cair mendapat gaya ke atas sehingga
benda kehilangan sebagian beratnya (beratnya menjadi berat semu). Gaya ke
atas ini disebut dengan gaya apung (buoyancy) yaitu suatu gaya ke atas yang
dikerjakan oleh zat cair pada benda. Dengan demikian, pada benda yang
tercelup dalam zat cair, bekerja dua buah gaya yaitu gaya berat (w) dan gaya
apung (Fa). Pada benda yang mengapung dan melayang terjadi keseimbangan
antara berat benda (w) dan gaya apung (Fa) sehingga w=Fa. Akan tetapi pada
benda tenggelam, berat (w) lebih besar dari pada gaya apung (Fa) sehingga
w > Fa
Hukum Archimedes :
Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan
oleh benda tersebut.
Benda akan terapung jika massa jenis benda lebih kecil dibanding massa jenis
zat cair
Benda akan melayang jika massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair
Benda akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dibanding massa jenis
zat cair
Besar gaya apung dapat diperoleh dari persamaan:
Fa = Wu - Wa
Dimana
Fa = gaya apung
Wu = Berat benda di udara
Wa = Berat benda di air
atau untuk memperoleh nilai gaya apung dapat dicari dengan persamaan :
Dimana
= massa jenis fluida
Perhatikan
apung
yang dikerjakan pada benda (silinder) sama dengan berat fluida yang
Jadi untuk menentukan besarnya gaya apung ada dua cara yaitu dari persamaan
(1) dan kedua dari persamaan (2)
Fa = Wu Wa
b. Tujuan
Mengetahui peristiwa benda yang mengapung, melayang dan tenggelam
Menentukan gaya apung yang bekerja pada zat cair
c. Alat dan Bahan
Free download PhET software interactive simulation dari university of
Colorado at
boulder
alamat
situs
http://phet.colorado.edu
simulation:
Buoyancy.
d. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menentukan gaya apung suatu benda yang berada di dalam
fluida?
ii.
Bagaimana gaya apung yang terjadi pada benda terapung, melayang, dan
tenggelam?
iii.
e. Hipotesis :
1. ..
.
2. ..
.
3. ..
.
4. ..
.
f. Variabel
1. Terapung, Melayang, Tenggelam
a. Variasi jenis benda
a. Variabel kontrol
b. Variabel bebas
c. Variabel terikat
ii.
1) Variabel control
b. Variabel bebas
c. Variabel Terikat
: ...
b. Variabel bebas
c. Variabel Terikat
iii.
1) Variabel kontrol
b. Variabel bebas
c. Variabel Terikat
:
2. Variabel bebas
3. Variabel terikat
g. Langkah percobaan
1. Buka aplikasi PhET interactive simulation
ii.
iii.
M
e
n
g
u
l
a
n
g
i langkah 3-5 untuk jenis material yang berbeda
Jenis
Material/benda
(kg/L)
(kg/L)
(Terapung,
Melayang,
Tenggelam)
Sterofoam
Kayu
Es
Batu bata
Aluminium
2. Variasi jenis fluida
Jenis
Fluida
(kg/L)
(kg/L)
(Terapung,
Melayang,
Tenggelam)
Air
Madu
Minyak
tanah
4
Bensin
Menentukan Besarnya Gaya Apung Menggunakan Pendekatan Dari
Persamaan (1) Fa=Wu-Wa
3. Variasi Jenis Material/Benda
1) Menentukan Jenis Fluida yang digunakan
Jenis
Materal/benda
1
2
3
Sterofoam
es
kayu
Batu bata
Wu (N)
Wa (N)
Fa = WuWa (N)
Ket
Alumunium
4. Variasi Massa Jenis Fluida
: Es
Massa benda
: Kg
: Kg/L
No
Massa
Jenis
Fluida (Kg/L)
Wu
Wa
Fa = Wu-Wa
(N)
(N)
(N)
Keterangan
1
2
3
4
5
Menentukan Gaya Apung Menggunakan Pendekatan persamaan 2)
Fa = f g Vbf
i. Memilih jenis fluida yang akan digunakan sebagai variabel kontrol
(misalnya : air) dan mencatat massa jenis fluida
No
Jenis Fluida
= Air
= kg/liter
= m/s2
Jenis
Mb
Vb
Vo
Vt
Benda
(kg)
(L)
(L)
(L)
Sterofoam
Kayu
Vbf
Fa = f
=Vt-
Vo (L)
(N)
Vbf
Keterangan
(terapung,
melayang,
tenggelam)
Aluminium
3
Es
Percobaan kedua
Jenis benda
= Kayu (Wood)
Massa benda
= Kg
= kg/L
No
Vo (L)
Vt (L)
(kg/L)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jenis benda
= Almunium
Massa benda
= Kg
= Kg/L
Vbf =Vt-Vo
(L)
Fa =
g Vbf
(N)
No
Vo (L)
Vt (L)
(kg/L)
Vbf =Vt-Vo
Fa =
(L)
g Vbf
(N)
1
2
3
4
5
6
Jenis benda
= es (Ice)
Massa benda
= Kg
= Kg/L
No
Vo (L)
Vt (L)
(kg/L)
Vbf =Vt-Vo
(L)
Fa =
g Vbf (N)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jenis benda
Massa benda
= Kg
= Kg/L
N
o
Vo (L)
(kg/L)
1
2
Vt (L)
Vbf =Vt-Vo
(L)
Fa =
g Vbf
(N)
3
4
5
6
h. Analisis
1. Mengapung, Melayang, dan Tenggelam
ii.
Suatu benda akan terapung jika massa jenis benda daripada massa
jenis fluida
iii.
Suatu benda akan melayang jika massa jenis benda ..daripada massa
jenis fluida
iv.
v.
Gaya Apung I
a. Suatu benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan memiliki berat
yang daripada berat benda di udara yang diakibatkan karena
adanya .
2. Menurut data percobaan yang sudah dilakukan,
apa hubungan berat benda dengan gaya apung
yang bekerja pada benda terapung, melayang, dan
tenggelam
1) Pada benda yang terapung, massa jenis benda dari massa
jenis fluida maka berat benda (Wu) sama dengan gaya apungnya
(Fa)
b. Pada benda melayang, massa jenis benda..massa jenis fluida
maka berat benda (Wu) sama dengan gaya apungnya (Fa)
c. Pada benda tenggelam, massa jenis benda .dari massa
jenis fluida maka berat benda (Wu) . gaya apung (Fa)
vi.
Gaya Apung II
a. Semakin besar volume benda yang tercelup dalam fluida maka gaya
apungnya.
2. Gaya apung akan sama dengan berat benda di
udara apabila massa jenis fluida atau dari massa
jenis benda.
i. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu dapat diterima?
..
ii.
[Mekanika 11]
Tekanan Hidrostatis
A. Dasar Teori
Zat cair melakukan tekanan yang disebut tekanan hidrostatis. Misalkan air
memancar keluar dari lubang sebuah tangki air. Gaya gravitasi menyebabkan
zat cair dalam suatu wadah selalu tertarik ke bawah. Makin tinggi zat cair
dalam wadah, makin berat zat cair itu sehingga makin besar tekanan yang
dikerjakan zat cair pada dasar wadah. Tekanan zat cair yang hanya
disebabkan oleh beratnya sendiri disebut tekanan hidrostatis.
Tekanan hidrostatis zat cair (ph) dengan massa jenis pada kedalaman h
dirumuskan dengan:
Dengan :
b. Tujuan
1. Menyelidiki hubungan antara kedalaman terhadap tekanan
ii.
d. Rumusan Masalah
1. Apakah hubungan antara kedalaman dan tekanan?
ii.
e. Hipotesis
f. Variabel
1. yang dijaga konstan
ii.
yang dimanipulasi
iii.
yang merespon
g. Langkah-langkah:
1. Kegiatan 1:
3. Buka PhET Interactive Simulations.
4. Pilih dan jalankan Fluid Pressure and Flow
5. Pilih Pressure
tabel
hasil
pengamatan.
Variasikan
kedalaman!
9. Lakukan langkah 4, 5 dan 6 untuk wadah fluida
cair kedua.
ii.
Kegiatan 2:
a. Lakukan langkah 1), 2) dan 3) seperti pada Kegiatan 1
2. Gantilah massa jenis fluida. Klik fluid density.
Geser ke gasoline.
tabel
hasil
pengamatan.
Variasikan
kedalaman!
6. Lakukan langkah 4, 5 dan 6 untuk wadah fluida
cair kedua.
7. Gantilah massa jenis fluida dengan honey dan
lakukan langkah 3) sampai 6) untuk wadah
fluida cair pertama dan kedua.
h. Hasil pengamatan
Catatkan hasil pengamatan pada table berikut untuk jenis fluida air, gasoline
dan honey (masing-masing pada tabel yang berbeda).
Misalnya:
Jenis fluida : air =.. kg/m3
Ketinggian fluida =
Wadah fluida cair ke ..
No
Kedalaman
(m)
Tekanan (kPa)
i. Analisis
1. Apa hubungan antara kedalaman dan tekanan?
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
Buatlah grafik hubungan antara kedalaman dan tekanan untuk setiap jenis
fluida (untuk semua wadah fluida cair)! Tentukan nilai percepatan gravitasi
g dari gradien grafik tersebut!
j. Kesimpulan:
1. Apakah hipotesismu diterima?
..
ii.
[Mekanika 12]
Kontinuitas
A. Dasar Teori
Debit adalah besaran yang menyatakan volume fluida yang mengalir melalui
suatu penampang tertentu dalam satuan waktu. Debit Q dapat dinyatakan
sebagai
dengan:
= debit (m3/s)
= luas penampang (m2)
= kecepatan (m/s)
Pada fluida tak termampatkan debit fluida di titik mana saja selalu konstan.
Persamaan kontinuitas untuk fluida tak termampatkan dapat juga dinyatakan
sebagai persamaan debit konstan.
=
ii.
yang dimanipulasi
iii.
yang merespon
g. Langkah-langkah
1. Buka PhET Interactive Simulations.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
A (m2)
v (m/s)
1/v (m/s)-1
i. Analisis
1. Buatlah grafik hubungan antara luas penampang (A) terhadap (1/v).
..
ii.
Berapa nilai debit (Q) yang diperoleh dari grafik hubungan antara A
terhadap 1/v ?
Gambar 2. Grafik hubungann antara luas penampang (A) terhadap seperkecepatan (1/v)
iii.
iv.
y =
mx+b
..
v.
vi.
viii.
menyatakan
[Mekanika 13]
Teorema Torricelli
A. Dasar Teori
Kelajuan fluida menyembur keluar dari lubang yang terletak pada jarak h
dibawah permukaan atas fluida dalam tangki sama seperti kelajuan yang akan
diperoleh sebuah benda yang jatuh bebas dari ketinggian h, disebut teorema
Torricelli.
Secara matematis, teorema Torricelli dinyatakan sebagai berikut:
dengan :
v = kelajuan aliran (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = jarak antara lubang dengan permukaan atas air (m)
Teorema Torricelli hanya berlaku jika ujung atas wadah terbuka terhadap
atmosfer dan luas lubang jauh lebih kecil daripada luas penampang wadah.
B. Tujuan
Menyelidiki hubungan antara jarak lubang ke permukaan atas air dengan
kecepatan fluida yang menyembur keluar dari lubang pada tangki.
C. Alat dan Bahan
Free download PhET software interactive simulation dari university of
Colorado at boulder alamat situs http://phet.colorado.edu simulation: Fluid
Pressure and Flow.
D. Rumusan Masalah
Apakah hubungan antara jarak lubang dengan permukaan atas air (h) dalam
tangki dengan kecepatan fluida (v) yang menyembur keluar dari lubang pada
tangki?
E. Hipotesis
Menyelidiki hubungan antara jarak lubang ke permukaan atas air dengan
kecepatan fluida yang menyembur keluar dari lubang pada tangki.
F. Variabel
iii.
iv.
yang dimanipulasi
v.
yang merespon
G. Langkah-langkah:
1. Buka aplikasi PhET interactive simulation.
ii.
iii.
iv.
Klik ruler kemudian posisikan garis nol penggaris pada dasar tangki.
v.
vi.
vii.
Ukur jarak permukaan air dengan lubang dalam tangki (h) dan kecepatan
keluaran air (v) melalui katup.
viii.
Variasikan ketinggian air dalam tangki dengan cara klik manual kemudian
klik match leakage lagi, maka ketinggian air dalam tangki akan berubah,
kemudian catat jarak permukaan air dengan lubang dalam tangki dan
kecepatannya pada tabel 1.
h (m)
v (m/s)
v2(m2/s2)
Gambar 3. Grafik hubungan kuadrat kecepatan (v) dengan jarak lubang dengan
permukaan atas air (h)
I. Analisis
1. Apakah hubungan antara jarak lubang dengan permukaan atas air (h) dalam
tangki dengan kecepatan fluida (v) yang menyembur keluar dari lubang
pada tangki?
ii.
iii.
iv.
v.
J. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
..
ii.
[Mekanika 14]
Boulder
alamatsitushttp://phet.colorado.eduSimulation:
Gas
Properties
d. RumusanMasalah
Bagaimana pergerakan partikel pada zat gas?
e. Hipotesis
f. Langkah-langkah:
1. Buka aplikasi PhET Interactive Simulations.
ii.
iii.
Pilih constant prameter : klik None, Gas in Chamber : Heavy Species diisi
jumlah partikel, Gravity: 0, dan averaging time tidak dipakai).
iv.
v.
vi.
Jumlahpartikel
Hasilpengamatan
h. Analisis
1. Apa yang terjadi pada partikel?
..
ii.
i. Kesimpulan
1. Apakah hipotesis diterima ?
..
ii.
[Mekanika 15]
Hukum Boyle
A. Dasar Teori
Keadaantekanan, volume dansuhu gas dimulaipenjelasannyaoleh Boyle. Boyle
mengalamikeadaan
gas
yang
suhunyatetap.
Padasaat
gas
ditekanternyatavolumenyamengecildansaatvolumenyadiperbesartekanannyakec
il. Keadaan di atasmenjelaskanbahwapadasuhu yang tetaptekanan gas
berbandingterbalikdenganvolumenya.
MakadapatdituliskandenganpersamaanHukum Boyle sebagaibarikut:
PV = tetap
dengan:
P= tekanan (atm)
V=Volume (m)
b. Tujuan
Menyelidikibagaimanapengaruhtekananterhadap volume padasuhutetap
c. AlatdanBahan
FreeDownloadPhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at
Boulder
alamatsitushttp://phet.colorado.eduSimulation:
Gas
Properties
d. RumusanMasalah
Mengetahuibagaimanapengaruhtekananterhadap volume padasuhutetap?
e. Hipotesis
f. Variabel
1. yang dijagakonstan
ii.
yangdimanipulasi
: Volume (V)
iii.
yangmerespon
: Tekanan (p)
g. Langkah-langkah:
1. BukaPhET Interactive Simulations.
ii.
PilihdanjalankanGas properties
iii.
HubungkanseluruhalatdanbahansepertiditunjukkanpadaGambar
1.
iv.
yang
dimasukandalamtabung.SepertiditunjukkanpadaGambar3.Laluamatiapa
yang terjadipada volume dantekanpadasuhutetap.
v.
vi.
h. Data danhasilpercobaan
Tabel 1.Hasil pengamatan
Suhu (T)
Jumlahpartikel (N)
No
Volume
(V)
:
tekanan (p)
i. Analisis
1. Apahubunganantaratekanandan
volume?Semakin
tekanan,
semakin..volumenya
ii.
iii.
j. Kesimpulan
1. Apakahhipotesisditerima ?
....
ii.
[Mekanika 16]
HukumGuy Lussac
A. Dasar Teori
Menurut Guy Lussac, pada gas yang tekanannya tetap maka volumenya akan
sebanding dengan suhunya. Jika ada gas dalam ruang tertutup dengan tekanan
tetap dipanaskan maka volumenya akan berubah. Hubungan ini dapat dir
umuskan sebagai berikut.
dengan:
V= Volume
T= Waktu
Persamaan di atas jika digabung akan menjadi satu persamaan yang dapat
menggambarkan keadaan perubahan P, V dan T (tidak ada yang tetap).
Persamaan gabungan itulah yang dinamakan hukum Boyle-Guy Lussac.
Persamaannya dapat kalian lihat di bawah.
Persamaan diatas akan berlaku jika perubahan keadaan gas terjadi pada ruang
tertutup dan jumlah partikelnya tetap.
b. Tujuan
Menyelidiki bagaimana pengaruh suhu terhadap volume pada tekanan tetap.
c. Alat dan Bahan
FreeDownload PhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at Boulder alamat situs http://phet.colorado.edu Simulation: Gas
Properties
d. RumusanMasalah
Bagaimana hubungan suhu terhadap volume pada tekanan tetap?
e. Hipotesis
..
f. Variabel
1. yang dijaga konstan
: ..
ii.
yang dimanipulasi
: ..
iii.
yang merespon
: ..
g. Langkah-langkah:
1. Buka PhET Interactive Simulations.
ii.
iii.
iv.
Catat dahulu yang sebagai variabel kontrolnya (tekanan dan jumlah partikel,
kemudian variabel bebas (volume) dan variabel terikatnya (suhu). Pada Tabel 1
sementara partikel belum ada yang dimasukan dalam tabung. Seperti ditunjukkan
pada Gambar2.
v.
PHET
constant
parameterpada
posisiVolume).seperti
vi.
vii.
Lakukan lagi langkah 6 dan 7 dengan suhunya diubah suhu = 400 k, suhu
= 500 k, suhu = 600 k, suhu = 700 k yang teramati.
Suhu (T)
:
Volume (V)
i. Analisis
1. Apa hubungan antara suhu dan volume? Semakin suhu,
semakin .. volumenya
ii.
iii.
percobaan ini?
...
iv.
j. Kesimpulan
1. Apakah hipotesis diterima ?
..
ii.
[Mekanika 17]
Tidak ada interaksi antara molekul molekulnya, baik tarik menarik maupun
tolak menolak.
iii.
Gas terdiri atas partikel-partikel dalam jumlah yang besar sekali, yang
senantiasa bergerak dengan arah sembarang dan tersebar merata dalam
ruang yang kecil.
iv.
Jarak antara partikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikel, sehingga
ukuran partikel gas dapat diabaikan.
v.
b. Tujuan
Memahami sifat-sifat serta hukum-hukum gas ideal melalui simulasi Phet.
c.
d. Rumusan Masalah
Melalui simulasi sifat gas ideal, apakah anda bisa menetukan sifat-sifat gas
ideal?
e. Hipotesis
f. Variabel
1. yang dibuat konstan :
ii.
yangdimanipulasi
iii.
yang merespon
g. Rancangan Eksperimen
Penjelasan gambar 1
1. Sifat gas ideal
ii.
Parameter Konstan
iii.
dan ringan
iv.
Tuas gravitasi
h. Langkah-langkah:
1. Buka PhET Balon dan Gaya Apung.
ii.
Pada simulasi PhET yang telah disediakan ada beberapa menu yang telah
disediakan yaitu balon udara panas, balon kaku/rigid, balon helium, dan
sifat gas ideal.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
Setiap mengisi ruangan dengan molekul jenis berat dengan kelipatan 20,
amati apa yang terjadi.
Jumlah
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
molekul
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
j. Analisis
1. Apa yang terjadi pada molekul-molekul dalam ruangan untuk masingmasing jumlah molekul jenis berat yang diisi pada ruangan?
ii.
Sebutkan sifat-sifat gas ideal yang telah anda lihat dari simulasi-simulasi
yang anda jalankan dan dari data-data/keterangan-keterangan pada tabel!
.
k. Kesimpulan
1. Apakah hipotesis diterima?
ii.
[Mekanika 18]
b. Tujuan
Menyelidiki pengaruh molekul terhadap keadaan saat bejana dan balon diisi
dengan molekul.
Apakah yang terjadi saat balon diisi dengan molekul jenis berat dan
kemudian isi dengan molekul jenis ringan?
e. Hipotesa
1. ..
ii.
..
f. Variabel
1. yang dijaga konstan
ii.
yang dimanipulasi
: .
iii.
yang merespon
:.
g. Rancangan eksperimen
Penjelasan gambar 1
1. Balon kaku
dan ringan
iv. gas dalam balon
dan ringan
v. Tuas gravitasi
vi. Handle pompa
vii. Atur ulang
h. Langkah-langkah
1. Buka PhET Balon dan Gaya Apung .
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.
Amatilah apa yang terjadi pada balon rigid (balon kaku) ketika handle
ditekan dan secara bersamaan molekul jenis berat masuk kedalam ruangan.
ix.
x.
Atur ulang simulasi dan isi bejana dengan molekul jenis ringan.
xi.
xii.
xiii.
xiv.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
berat
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Tabel 2. Keberadaan balon kaku pada ruangan dengan molekul jenis ringan
No
1
2
3
4
ringan
10
20
30
40
5
6
7
8
9
10
50
60
70
80
90
100
Tabel 3. Keadaan suhu bejana saat balon diisi dengan molekul jenis berat
Jenis berat
50
(K)
j. Analisis
1. Perbedaan apa yang terlihat jika bejana diisi dengan molekul jenis berat
atau saat bejana diisi dengan molekul jenis ringan dengan jumlah molekul
yang sama pada keadaan bejana dengan volume yang konstant dan tuas
gravitasi berada ditengah?
.
ii.
Apakah yang akan terjadi jika balon udara di isi dengan molekul jenis berat
dan dengan molekul yang sama banyak balon diisi dengan molekul jenis
ringan, amati apa yang terjadi pada keadaan volume konstant?
.
k. Kesimpulan
1. Apakah hipotesa dapat diterima?
.
ii.
[Mekanika 19]
f. Variabel
1. yang dijaga konstan
ii.
yang dimanipulasi
iii.
yang merespon
g. Rencangan Eksperimen
Penjelasan gambar 1
1. Balon helium
ii.
Parameter Konstan
iii.
dan ringan
iv.
v.
Tuas gravitasi
Atur ulang
vi.
h. Langkah-langkah:
1. Buka PhET Balon dan Gaya Apung.
ii.
pada simulasi PhET yang telah disediakan ada beberapa menu yang
telah disediakan yaitu balon udara panas, balon kaku/rigid, balon
dan sifat gas ideal.
helium,
iii.
iv.
v.
vi.
Isilah gas molekul jenis berat ke dalam ruangan dan perhatikan yang
terjadi pada balon helium yang tidak diisi atom. Catat hasil pengamatan
pada tabel 1.
vii.
viii.
yang
terjadi pada balon helium yang tidak diisi atom. Catat pengamatan pada
tabel 2.
ix.
x.
Isi ruangan hanya dengan 50 gas molekul jenis berat dan kemudian
isi balon helium dengan atom. Amati yang terjadi. Catatlah hasil
pengamatan pada tabel 3.
xi.
xii.
Isi ruangan hanya dengan 50 gas molekul jenis ringan dan kemudian
isi balon helium dengan atom. Amati yang terjadi. Catatlah hasil
pengamatan pada tabel 4.
Banyak molekul
jenis berat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
20
30
40
50
60
70
80
90
10
100
Tabel 2. Keadaan balon helium pada ruangan dengan molekul jenis ringan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Tabel 3. Keadaan balon helium pada ruangan dengan molekul jenis berat
dengan balon helium diisi atom heium
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tabel 4. Keadaan balon helium pada ruangan dengan molekul jenis ringan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
j. Analisis
1. Bandingkan data yang diperoleh dari tabel 1 dan data yang diperoleh dari
tabel 2. Apa yang terjadi pada balon Helium? Mengapa? Jelaskan!
..
ii.
Bandingkan data yang diperoleh dari tabel 3 dan data yang diperoleh dari
tabel 4. Apa yang terjadi pada balon Helium? Mengapa? Jelaskan!
..
k. Kesimpulan
1. Apakah hipotesis dapat diterima?
..
ii.