Anda di halaman 1dari 144

[Mekanika 1]

GERAK PARABOLA
Hubungan Antara Sudut Elevasi Terhadap Jarak Tempuh dan
Waktu Tempuh Peluru
a. Dasar Teori
Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi
kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi
oleh gravitasi. Gerak parabola merupakan gabungan dari GLB pada sumbu
horizontal (x) dan GLBB pada sumbu vertikal (y) secara terpisah serta tidak
saling mempengaruhi. Perhatikan lintasan parabola pada benda setelah
diberikan kecepatan awal dengan sudut tetap terhadap garis horisontal berikut:

Gambar 1. Lintasan parabola suatu benda yang dilempar pada kecepatan awal v0 dengan
sudut elevasi

Persamaan-persamaan gerak kinematika untuk gerak peluru (y positif arah ke


atas; ax = 0, ay = -g = - 9,80 m/s2)
Tabel 1. Persamaan Gerak Parabola

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Gerak Horizontal

Gerak Vertikal

(ax = 0, vx = konstan)

(ay = -g= konstan)

Kecepatan awal pada sumbu x

Kecepatan awal pada sumbu y

v0x = v0cos

v0y = v0 sin

Kecepatan pada sumbu x

Kecepatan pada sumbu y

vx = v0x

vy = v0y- gt

Kedudukan pada sumbu x

Kedudukan pada sumbu y

x = v0xt
Jarak terjauh

y = v0y t gt2
Ketinggian maksimum

=
Waktu untuk mencapai titik terjauh
=

=
Waktu untuk mencapai titik
tertinggi
=

b. Tujuan
i.

Untuk menyelidiki pengaruh besar sudut elevasi terhadap jarak tempuh

ii.

Untuk menyelidiki pengaruh besar sudut elevasi terhadap waktu tempuh

c. Alat dan Bahan


FreeDownload PhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at Boulder alamat situs http://phet.colorado.edu Simulation:
Projectile Motion
d. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh besar sudut elevasi terhadap jarak tempuh?
ii.

Bagaimana pengaruh besar sudut elevasi terhadap waktu tempuh?

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

e. Hipotesis
1..
2.
..
f. Variabel
1. yang dijaga konstan

ii.

yang dimanipulasi

iii.

yang merespon

g. Rancangan Eksperimen

Gambar 2. Tampilan awal simulasi projectile motion

Tabel 2. Penggunaan Icon Simulasi


Icon

Kegunaan
Untuk menembakkan peluru
Mengukur jarak tempuh peluru (x) dan
ketinggian (y)
Meng-on dan meng-offkan suara pada
simulasi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Memulai simulasi
Menghapus simulasi yang sudah
dijalankan
Meperkecil dan memperbesar simulasi
Mengatur sudut elevasi (

yang

digunakan
Mengatur kecepatan awal (

yang

digunakan
Melihat waktu tempuh peluru
h. Langkah Percobaan
1. Buka PhET Interactive Simulation
ii.

Pilih dan jalankan simulasi projectile motion. Seperti gambar di bawah ini:

Gambar 3. Tampilan simulasi projectile motion

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

iii.

Atur massa peluru 2 kg pada kolom mass (kg), kecepatan awal v0 sebesar 12
m/s pada kolom initial speed (m/s).Catat massa peluru dan v0

iv.

Atur sudut elevasi mulai dari 200 dengan cara mengubah sudut pada angle
(degrees).

v.

Klik fire untuk mengetahui jarak tempuh peluru.

vi.

Ukur jarak tempuh pelurudengan menggunakan penggaris berwarna kuning.

vii.

Lihat pula waktu yang ditempuh peluru untuk mencapai tanah pada kolom
time (s).

viii.

Catat besar sudut elevasi, jarak tempuh peluru dan waktu tempuh peluru
dalam tabel.

ix.

Contoh simulasinya seperti berikut:

Gambar 4. Tampilan simulasi setelah peluru ditembakan

x.

Ulangi langkah 3 8 dengan mengubah-ubah sudut elevasinya.

i. Data dan Hasil Percobaan


m=
v0 =
Tabel 3. Tabel Hasil Pengamatan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Sudut elevasi (
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75

Jarak tempuh x (m)

Waktu tempuh t (s)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

j. Analisis
1. Benda yang melakukan gerak parabola/gerak peluru akan mempunyai
lintasan yang berbentuk .. .
ii.

Gerak parabola dapat diuraikan menjadi dua buah gerak yang arahnya
sesuai dengan sumbu atau arah .. dan sumbu atau
arah sehingga gerak paraboladapat disebut sebagai gerak .
dimensi.

iii.

Gerak yang terjadi pada proyeksi bola ke arah horizontal dan vertikal
adalah gerak yang mempunyai lintasan lurus. Besar kecepatan proyeksi bola
arah horizontal atau sumbu x setiap saat selalu .Sehingga pada
sumbu x berlaku kasus gerak lurus beraturan (GLB).

iv.

Besar kecepatan proyeksi bola arah vertikal atau sumbu y setiap saat selalu
. secara teratur dan sampai akhirnya akan sama dengan nol
(peluru berhenti sesaat), kemudian besar kecepatannya akan negatif (tanda
negatif adalah arah peluru ke bawah). Pada kasus ini kecepatan peluru pada
arah sumbu y dipengaruhi oleh gaya yang besarnya konstan,
sehingga pada sumbu y berlaku kasus gerak yang mempunyai percepatan
konstan atau melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Gerak
vertikal keatas ketika bola bergerak ke atas dan gerak jatuh bebas ketika
bola kembali ke tanah.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

v.

Berdasarkan data hasil percobaan, ketika sudut awal dinaikkan untuk


kecepatan awal yang tetap, maka jangkauan bola semakin . pada
sudut . sampai.. kemudian pada sudut sampai .. .

vi.

Jangkauan bola yang paling jauh terjadi pada sudut . .

vii.

Berdasarkan hasil percobaan, ketika sudut awal dinaikkan untuk kecepatan


awal yang tetap, maka semakin waktu yang dibutuhkan peluru untuk
sampai ke permukaan tanah.

viii.

Perhatikan gambar di bawah ini:


y
(m)

x
Gambar 5. Grafik hubungan ketinggian (y) terhadap jarak tempuh peluru (x) pada gerak
(
parabola

ix.

Uraikan v0 dalam komponen x dan y dari lintasan parabola di atas. Setelah


)
diuraikan

akan

diperoleh

sebuah

segitiga.

Dengan

menggunakan

trigonometri, dapat kita tentukan kecepatan awal pada sumbu x dan y seperti
berikut:
1. Kecepatan awal pada sumbu x

Dengan menggunakan trigonometri, maka v0x= ..

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

2. Kecepatan awal pada sumbu y

Dengan menggunakan trigonometri, maka v0y= .


x.

Buatlah grafik hubungan antara kecepatan peluru pada sumbu xterhadap


waktu tempuh peluru t!

Gambar 6. Grafik hubungan antara kecepatan peluru pada sumbu x terhadap waktu
tempuh peluru t

k. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
..
ii.

Kesimpulan apa yang dapat dibuat?


..

[Mekanika 2]

Hubungan Antara Kecepatan Terhadap Jarak Tempuh dan


Waktu Tempuh Peluru
A. Tujuan
1. Untuk menyelidiki pengaruh besar kecepatan terhadap jarak tempuh.
ii.

Untuk menyelidiki pengaruh besar kecepatan terhadap waktu tempuh.

b. Alat dan Bahan


Free Download PhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at Boulder alamat situs http://phet.colorado.edu Simulation: Projectile
Motion.
c. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh besar kecepatan terhadap jarak tempuh?
ii.

Bagaimana pengaruh besar kecepatan terhadap waktu tempuh?

d. Hipotesis
1.
..
2.
..
e. Variabel
1. yang dijaga konstan

ii.

yang dimanipulasi

iii.

yang merespon

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

f. Rancangan Eksperimen

Gambar 1. Tampilan awal simulasi projectile motion

Tabel 1. Penggunaan Icon Simulasi


Icon

Kegunaan
Untuk menembakkan peluru

Mengukur jarak tempuh peluru (x) dan


ketinggian (y)
Meng-on dan meng-offkan suara pada
simulasi
Memulai simulasi
Menghapus simulasi yang sudah
dijalankan
Memperkecil dan memperbesar
simulasi
Mengatur sudut elevasi (

yang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

digunakan
Mengatur kecepatan awal (

yang

digunakan
Melihat waktu tempuh peluru
g. Langkah Percobaan
1. Buka PhET interactive simulation
ii.

Pilih dan jalankan simulasi projectile motion. Seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2. Tampilan simulasi projectile motion

iii.

Atur massa peluru 2 kg pada kolom mass (kg), sudut elevasi awal sebesar
45 pada kolom angle (degrees).Catat massa peluru dan

iv.

Atur kecepatan mulai dari 2 dengan cara mengubah kecepatan pada initial
speed (m/s).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

v.
vi.

Klik fireuntuk mengetahui jarak tempuh peluru.


Ukur jarak tempuh peluru dengan menggunakan penggaris berwarna
kuning.

vii.

Lihat pula waktu yang ditempuh peluru untuk mencapai tanah pada kolom
time (s).

viii.

Catat besar kecepatan, jarak tempuh peluru dan waktu tempuh peluru dalam
tabel.

ix.

Contoh simulasinya seperti berikut:

Gambar 3. Tampilan simulasi setelah peluru ditembakan

x.

Ulangi langkah 3 8 dengan mengubah-ubah kecepatannya.

h. Data dan Hasil Percobaan


m=
=
Tabel 2. Tabel Hasil Pengamatan
No.
1
2
3
4

Kecepatan awal
peluru v0 (m/s)
2
4
6
8

Jarak tempuh x (m)

Waktu tempuh
peluru t (s)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

5
6
7
8
9
10

10
12
14
16
18
20

i. Analisis
1. Berdasarkan hasil percobaan, ketika kecepatan awal dinaikkan untuk sudut
yang sama, maka jangkauan peluru semakin .
ii.

Tentukan pula persamaan jarak maksimal yang ditempuh peluru! Tentukan


juga jarak maksimum peluru untuk setiap percepatan!

iii.

Tentukan persamaan tinggi maksimal yang ditempuh peluru! Dan tentukan


juga ketinggian maksimum peluru untuk setiap percepatan!

iv.

Ketika kecepatan awal dinaikkan untuk sudut awal yang sama, maka
semakin... waktu yang dibutuhkan peluru untuk sampai ke
permukaan tanah.

v.

Buatlah grafik hubungan antara kecepatan peluru v (m/s) terhadap waktu


tempuh peluru t(s) dan tentukan juga gradiennya!
v (m/s)

Gambar 4. Grafik hubungan antara kecepatan peluru v (m/s) terhadap waktu tempuh peluru t
(s)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

j. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
..
ii.

Kesimpulan apa yang dapat dibuat?


..

[Mekanika 3]

Menginterprestasikan Gerak Parabola Merupakan Perpaduan


Dua Gerak yang Memiliki Arah Horizontal dan Vertikal
A. Dasar Teori
Gerakan benda setelah diberikan kecepatan awal pada ketinggian tertentu
dengan arah sejajar horisontal.

Gambar 1. Gerak parabola saat peluru ditembakkan dari ketinggian y

Persamaan-persamaan gerak kinematika untuk gerak peluru (y positif arah ke


atas; ax = 0, ay = -g = - 9,80 m/s2)
Tabel 1. Persamaan Gerak Parabola
Gerak Horizontal
(ax = 0, vx = konstan)

Gerak Vertikal
(ay = -g= konstan)

Kecepatan awal pada sumbu x

Kecepatan awal pada sumbu y

v0x = v0 cos

v0y = v0 sin

Kecepatan pada sumbu x

Kecepatan pada sumbu y

vx = v0x

vy = v0y gt

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Kedudukan pada sumbu x

Kedudukan pada sumbu y

x = v0xt
Jarak terjauh

y = v0y t gt2
Ketinggian maksimum

=
Waktu untuk mencapai titik terjauh
=

=
Waktu untuk mencapai titik
tertinggi
=

b. Tujuan
1. Menginterprestasikan gerak parabola merupakan perpaduan dua gerak yang
memiliki arah horizontal dan vertikal.
ii.

Untuk menyelidiki pengaruh ketinggian terhadap jarak tempuh.

iii.

Untuk menyelidiki pengaruh ketinggian terhadap waktu tempuh.

c. Alat dan Bahan


FreeDownload PhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at Boulder alamat situs http://phet.colorado.edu

Simulation:

Projectile Motion.
d. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh ketinggian terhadap jarak tempuh?
ii.

Bagaimana pengaruh ketinggian terhadap waktu tempuh?

e. Hipotesis
1..
2..
f. Variabel

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

1. yang dijaga konstan

ii.

yang dimanipulasi

iii.

yang merespon

g. Rancangan Eksperimen

Gambar 2. Tampilan awal simulasi projectile motion

Tabel 2. Penggunaan Icon Simulasi


Icon

Kegunaan
Untuk menembakkan peluru

Mengukur jarak tempuh peluru (x) dan


ketinggian (y)
Meng-on dan meng-offkan suara pada
simulasi
Memulai simulasi
Menghapus simulasi yang sudah
dijalankan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Meperkecil dan memperbesar simulasi


Mengatur sudut elevasi (

yang

digunakan
Mengatur kecepatan awal (

yang

digunakan
Melihat waktu tempuh peluru
h. Prosedur Percobaan
1. Buka PhET interactive simulation
ii.

Pilih dan jalankan projectile motion. Seperti gambar di bawah ini:

Gambar 3. Tampilan simulasi projectile motion

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Atur massa peluru 2 kg pada kolom mass (kg), sudut elevasi 00 pada kolom

iii.

angle (degrees) dan kecepatan awal v0 sebesar 12 m/s pada kolom initial
speed (m/s)dan ketinggan balok 2,044 m. Catat massa peluru, kecepatan
awalv0, sudut elevasi dan ketinggian y.
iv.

Klik fire untuk mengetahui jarak tempuh peluru.

v.

Ukur jarak tempuh peluru saat jatuh dengan menggunakan penggaris


berwarna kuning.

vi.

Lihat pula waktu yang ditempuh peluru untuk mencapai tanah pada kolom
time (s).

vii.

Catat jarak tempuh peluru dan waktu tempuh peluru dalam tabel.

viii.

Contoh simulasinya seperti berikut:

Gambar 4. Tampilan simulasi setelah peluru ditembakan

ix.

Ulangi langkah 4-8 dengan mengubah-ubah ketinggiannya.

i. Data dan Hasil Percobaan


m=
v0 =
=

Tabel 3. Tabel Hasil Pengamatan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

y (m)

x (m)

t (s)

j. Analisis
1. Bagaimana

pengaruh

ketinggian

terhadap

jarak

tempuh

peluru?

Semakin ......... ketinggian, maka semakin jarak yang ditempuh


peluru.
ii.

Bagaimana pengaruh ketinggian terhadap waktu tempuh peluru?

iii.

Semakin ..ketinggian, maka semakin.waktu yang dibutuhkan


peluru untuk sampai ke permukaan tanah.

iv.

Tentukan pula persamaan kedudukan pada sumbu y?

v.

Jika mula-mula peluru berada x0= 0 pada arah horisontal, maka dapat
ditulis:
t =..

vi.

dengan memasukkan nilai t tersebut ke persamaan posisi benda arah


vertikal, maka diperoleh:
y = y0 +

-g(

y =

dengan y0 = 0

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

vii.

Buat grafik hubungan antara ketinggian y (m) terhadap waktu t(s) !


y (m)

Gambar 5. Grafik hubungan antara ketinggian y terhadap waktu t

k. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
..
ii.

Kesimpulan apa yang dapat dibuat?


..

[Mekanika 4]

Pengaruh perubahan sudut kemiringan terhadap gaya dorong


pada bidang miring
A. Tujuan
Siswa dapat menyelidiki dan menjelaskan Pengaruh perubahan sudut
kemiringan terhadap gaya dorong pada bidang miring.
b. Alat dan Bahan
Free Download PhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at Boulder. Alamat situs http://phet.colorado.edu/sims/motionseries/forces-and-motion_en.jnlp
c. Rumusan Masalah
Bagaiaman pengaruh perubahan sudut kemiringan terhadap perubahan gaya
dorong?
d. Hipotesis

e. Variabel
1. yang dijaga konstan

ii.

yang dimanipulasi

iii.

yang merespon

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

f. Langkah Percobaan
1. Buka
miring,

aplikasi PhET Interactive Simulations tentang gaya dan bidang


dengan

alamat

situs

http://phet.colorado.edu/sims/motion-

series/forces-and-motion_en.jnlp
ii.

Pilihlah menu pengenalan.

Gambar 1. Tampilan simulasi force and motion

iii.

Perhatikan menu pada bagian kanan.


a. Pada bagian diagram free body klik pilihan sembunyikan.

Gambar 2. Pilihan diagram free body

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

2. Pada bagian gesekan klik pilihan kayu.

Gambar 3 Pilihan diagram jenis gesekan yang digunakan.

3. Pada bagian vektor klik pilihan vektor gaya.


4. Pada bagian jenis dinding klik pilihan batu
bata

Gambar 4 Pilihan diagram jenis dinding yang digunakan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

5. Posisikan objek pada posisi awal yang sama


yaitu pada titik 0 meter.

Gambar 5. Posisi benda ketika berada di titik 0 m

iv.

Pada menu bagian bawah, pilihlah objek yang digunakan. Dalam satu kali
percobaan objek yang digunakan harus sama, dimana dalam objek yang
dipilih nilai

dan

sudah ditentukan.

Gambar 6 Pilihan diagram jenis objek yang digunakan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

v.

Ubahlah sudut kemiringan benda.

Gambar 7. Pilihan diagram sudut kemiringan yang digunakan

vi.

Pada setiap percobaan ubahlah sudut kemiringan dan setiap akan


memberikan gaya dorong posisikan kembali objek pada posisi awal yaitu 0
meter.

vii.

Berikan gaya dorong terhadap objek sampai objek tersebut tepat akan
bergerak.

viii.

Masukkan data ke dalam tabel pengamatan yang sudah disediakan.

g. Data dan Hasil Percobaan


Objek

: Peti

Massa

: 100 kg (

Posisi awal

: 0 meter

Tabel 1. Pengamatan perubahan sudut kemiringan terhadap gaya dorong


.

No
1
2
3
4
5

()

(N)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

h. Analisis
1. Bagaimana hubungan antara sudut kemiringan dan gaya dorong objek pada
bidang miring?
..
ii.

Bagaimana pengaruh sudut kemiringan terhadap gaya dorong objek pada


bidang miring?
..

iii.

Bandingkan gaya dorong yang diperoleh pada simulasi dan gaya dorong
yang diperoleh dari perhitungan?
..

iv.

Massa objek: 100 kg (

No

v.

()
(N)
1
2
3
4
5
6
Apakah ada pengaruh gaya lain yang bekerja pada bidang miring?
..

vi.

Apa saja gaya yang bekerja pada sebuah benda yang bergerak pada bidang
miring?
..

vii.

Bagaimana gaya gaya tersebut bekerja?


..

viii.

Gambarlah skema dari gaya yang bekerja pada objek tersebut?


..

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

i. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
..
ii.

Kesimpulan apa yang diperoleh dari simulasi ini?


..

[Mekanika 5]

Gaya dorong yang bekerja pada bidang miring terhadap


perubahan massa
A. Tujuan
Siswa dapat menyelidiki dan menjelaskan pengaruh massa suatu objek pada
bidang miring terhadap gaya dorong yang dibutuhkan.
b. Alat dan Bahan
Free Download PhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at Boulder. Alamat situs http://phet.colorado.edu/sims/motionseries/forces-and-motion_en.jnlp
c. Rumusan Masalah
1. Apa saja gaya yang bekerja pada sebuah benda yang bergerak pada bidang
miring?
ii.

Bagaimana pengaruh massa terhadap gaya dorong yang bekerja pada objek?

d. Hipotesis

e.

Variabel
1. yang dijaga konstan

:.

ii.

yang dimanipulasi

iii.

yang merespon

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

f. Langkah Percobaan
1. Buka PhET Interactive Simulations tentang gaya dan bidang miring ,
dengan alamat situs http://phet.colorado.edu/sims/motion-series/forces-andmotion_en.jnlp
ii.

Pilihlah menu pengenalan.

Gambar 1. Tampilan simulasi force and montion

iii.

Perhatikan menu pada bagian kanan.


a. Pada bagian diagram free body klik pilihan sembunyikan.

Gambar 2. Tampilan diagram free body yang digunakan

2. Pada bagian gesekan klik pilihan kayu.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Gambar 3. Tampilan diagram gaya gesek yang digunakan

3. Pada bagian vektor klik pilihan vektor gaya.

Gambar 4. Tampilan diagram vektor gaya yang digunakan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

4. Pada bagian jenis dinding klik pilihan batu


bata

Gambar 5. Tampilan diagram jenis dinding yang digunakan

5. Posisikan objek pada posisi awal yang sama


yaitu pada titik 0 meter.

Gambar 6. Tampilan posisi objek saat dititik o m

6. Aturlah sudut kemiringan benda. Dalam satu kali


percobaan sudut kemiringan yang digunakan
tetap. (Misalnya: 30 )

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Gambar 6. Tampilan posisi objek saat di sudut kemirinngan 30o

7. Ubahlah objek yang digunakan.

Gambar 7. Tampilan diagram objek yang digunakan

8. Pada setiap percobaan objek yang digunakan


diubah ubah, dimana dalam objek yang dipilih
nilai

dan

sudah ditentukan dalam simulasi

ini.
iv.

Pada setiap percobaan ubahlah objek dan setiap akan memberikan gaya
dorong posisikan kembali objek pada titik 0 meter.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

v.

Berikan gaya dorong terhadap objek sampai dengan objek tersebut tepat
akan bergerak.

vi.

Masukkan data ke dalam tabel pengamatan yang sudah disediakan.

vii.

Lukislah skema gaya yang bekerja pada objek ketika diberikan gaya
dorong.

g. Data dan Hasil Percobaan

Tabel 1. Pengamatan antara gaya dorong terhadap massa objek


No

Fa (N)

1
2
3
4
5

h. Analisa
1. Bagaimana hubungan antara perubahan massa dan gaya dorong objek pada
bidang miring?
..
ii.

Bagaimana pengaruh massa objek terhadap gaya dorong objek pada bidang
miring?
..

iii.

Bandingkan gaya dorong yang diperoleh pada simulasi dan gaya dorong
yang diperoleh dari perhitungan?
=
No

Massa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

1
2
3
4
5
6
Apakah ada pengaruh gaya lain yang bekerja pada bidang miring?
..
iv.

Apa saja gaya yang bekerja pada sebuah benda yang bergerak pada bidang
miring?
..

v.

Bagaimana gaya gaya tersebut bekerja?


..

vi.

Gambarlah skema dari gaya yang bekerja pada objek tersebut ?


..

i. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
..
ii.

Kesimpulan apa yang diperoleh dari simulasi ini?


..

[Mekanika 6]

Gaya Dan Gerak Pada Bidang Miring


Pengaruh perubahan sudut terhadap gaya yang bekerja pada
bidang miring yang licin
A. Tujuan
Siswa dapat menyelidiki dan menjelaskan pengaruh gaya suatu objek pada
bidang miring terhadap sudut yang dibentuk.
b. Alat dan Bahan
Free Download PhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at Boulder. Alamat situs http://phet.colorado.edu/sims/motionseries/forces-and-motion_en.jnlp
c. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana pengaruh perubahan sudut terhadap gaya yang bekerja pada
bidang miring yang licin?
ii.

Apakah ada perbedaan gaya dorong yang bekerja pada objek ketika di
bidang miring yang licin (es) dengan bidang miring yang mempunyai
koefesien gesek yang sudah dilakukan pada percobaan sebelumnya?

iii.

Bagaimana pengaruhnya gaya dorong yang bekerja pada objek ketika di


bidang miring yang licin (es) dengan bidang miring yang mempunyai
koefesien gesek yang sudah dilakukan pada percobaan sebelumnya?

d. Hipotesis

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

e. Variabel
1. yang dijaga konstan

ii.

yang dimanipulasi

iii.

yang merespon

f. Langkah Percobaan
1. Buka PhET Interactive Simulations tentang gaya dan bidang miring ,
dengan alamat situs http://phet.colorado.edu/sims/motion-series/forces-andmotion_en.jnlp
ii.

Pilihlah menu pengenalan.

Gambar 1. Tampilan simulasi force and montion

iii.

Perhatikan menu pada bagian kanan.


a. Pada bagian diagram free body klik pilihan sembunyikan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Gambar 2. Tampilan diagram free body yang digunakan

2. Pada bagian gesekan klik pilihan es.

Gambar 3. Tampilan diagram jenis gesekan yang digunakan

3. Pada bagian vektor klik pilihan vektor gaya.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Gambar 4. Tampilan diagram vektor gaya yang digunakan

4. Pada bagian jenis dinding klik pilihan batu


bata

Gambar 5. Tampilan diagram jenis dinding yang digunakan

5. Posisikan objek pada posisi awal yang sama


yaitu pada titik 0 meter.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Gambar 6. Tampilan posisi benda saat dititik 0 m

6. Pada menu bagian bawah, pilihlah objek yang


digunakan. Dalam satu kali percobaan objek
yang digunakan harus sama, dimana dalam objek
yang dipilih nilai

dan

sudah ditentukan

(Misalnya : Objek : Peti, massa : 100 kg (


)

Gambar 7. Tampilan diagram objek yang digunakan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

iv.

Ubahlah sudut kemiringan benda.

Gambar 8. Tampilan diagram sudut kemiringan yang digunakan

v.

Pada setiap percobaan ubahlah sudut kemiringan dan setiap akan


memberikan gaya dorong posisikan kembali objek pada posisi awal yaitu 0
meter.

vi.

Berikan gaya dorong terhadap objek sampai dengan objek tersebut tepat
akan bergerak.

vii.

Masukkan data ke dalam tabel pengamatan yang sudah disediakan.

g. Data dan Hasil Percobaan


Objek : ..
Massa : .. kg
Posisi awal :
Tabel 1. Pengamatan antara gaya dorong terhadap sudut.

No
1
2
3
4
5
6

Fa (N)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

h. Analisis :
1. Bagaiaman pengaruh perubahan sudut terhadap gaya yang bekerja pada
bidang miring yang licin?
..
ii.

Apakah ada perbedaan gaya dorong yang bekerja pada objek ketika di
bidang miring yang licin (es) dengan bidang miring yang mempunyai
koefesien gesek yang sudah dilakukan pada percobaan sebelumnya?
..

iii.

Bagaimana pengaruhnya gaya dorong yang bekerja pada objek ketika di


bidang miring yang licin (es) dengan bidang miring yang mempunyai
koefesien gesek yang sudah dilakukan pada percobaan sebelumnya?
..

i. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
..
ii.

Kesimpulan apa yang diperoleh dari simulasi ini?


..

[Mekanika 7]

Tumbukan Lenting Sempurna


A. Dasar Teori
Dalam fisika, momentum suatu benda didefinisikan sebagai hasil kali massa
benda dengan kecepatan gerak benda tersebut. Secara matematis ditulis :
p = mv
dengan :
P = momentum ( kg m/s )
m = massa ( kg )
v = kecepatan ( m/s)
Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Kinetik berlaku
pada peristiwa tumbukan lenting sempurna karena total massa dan kecepatan
kedua benda sama, baik sebelum maupun setelah tumbukan. Hukum Kekekalan
Energi Kinetik berlaku pada Tumbukan lenting sempurna karena selama
tumbukan tidak ada energi yang hilang. Benda-benda yang mengalami
Tumbukan Lenting Sempurna tidak menghasilkan bunyi, panas atau bentuk
energi lain ketika terjadi tumbukan. Tidak ada Energi Kinetik yang hilang
selama proses tumbukan. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa pada
peritiwa Tumbukan Lenting Sempurna berlaku Hukum Kekekalan Energi
Kinetik.
Secara matematis, Hukum Kekekalan Momentum dirumuskan sebagai berikut :
m1v1 + m2v2 = m1v1+ m2v2
dengan :
m1 = massa benda 1
m2 = massa benda 2
v1 = kecepatan benda 1 sebelum tumbukan
v2 = kecepatan benda 2 sebelum tumbukan
v1 = kecepatan benda 1 setelah tumbukan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

v2 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan


Jika dinyatakan dalam momentum :
m1v1 = momentum benda 1 sebelum tumbukan
m1v1 = momentum benda 1 setelah tumbukan
m2v2 = momentum benda 2 sebelum tumbukan
m2v2 = momentum benda 2 setelah tumbukan
Pada Tumbukan Lenting Sempurna berlaku juga Hukum Kekekalan Energi
Kinetik. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :

m1v12 + m2v22= m1v12+ m2v22


dengan :

m1v12 = EK benda 1 sebelum tumbukan

m2v22 = EK benda 2 sebelum tumbukan

m1v12 = EK benda 1 setelah tumbukan

m2v22 = EK benda 2 setelah tumbukan

b. Tujuan
Menyelidiki momentum benda sebelum dan setelah tumbukan pada Tumbukan
Lenting Sempurna.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

c. Alat dan Bahan


FreeDownload PhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at Boulder alamat situs http://phet.colorado.eduSimulation: Circuit
Construction Kit (DC Only)
d. Rumusan Masalah
Apakah Hubungan Antara Momentum benda sebelum dan setelah tumbukan?
e. Hipotesis

f. Variabel
1. yang dijaga konstan

ii.

yang dimanipulasi

iii.

yang merespon

g. Langkah Percobaan
1. Buka simulasi PhET Interactive Simulations.
ii.

Pilih dan jalankan Circuit Construction Kit (DC only).

iii.

Pilih pengaturan untuk simulasi ini 1 demensi

Gambar 1. Benda sebelum tumbukan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

iv.

Meletakan benda untuk simulasi ini benda 1 di sebelah kiri dan benda 2 di
sebelah kanan dengan posisi yang sama atau sejajar

Gambar 2. Mengatur posisi benda

v.

Mengatur massa benda 1 dan massa benda 2, pada simulasi ini untuk
benda 1 beratnya sebesar 1 kg benda 2 sebesar 2 kg

Gambar 3. Menentukan massa benda 1 dan benda 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

vi.

Mengatur kecepatan benda 1 dan 2 untuk simulasi ini kecepatan benda 1


sebesar 2 m/s dan kecepatan benda 2 sebesar -1 m/s

Gambar 4. Mengatur kecepatan benda 1 dan benda 2

vii.

Mengatur elastisitas benda untuk simulasi ini elastisitas benda dibuat


100% karena Tumbukan Lenting Sempurna

Gambar 5. Mengatur elastisitas benda

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

viii.

Jalankan simulasi dengan menekan Play

Gambar 6. Menekan play untuk menjalankan simulasi

ix.

Catat pembacaan massa benda satu dan dua serta kecepatan benda satu dan
dua kecepatan benda satu danbenda dua setelah tumbukan pada tabel.

x.

Ulangi langkah 3,4,5,6,7,8 dengan nilai yang berbeda-beda.

xi.

Gambarkan grafik yang menunjukkan hubungan antara kecepatan benda


dengan massa benda.

h. Data dan Hasil Percobaan


Massa (m) 1 =
Massa (m) 2 =
Tabel 1. Tabel hasil pengamatan:
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Vx (m/s)

Vy (m/s)

P (kg.m/s)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Gambar 1. Grafik kecepatan terhadap massa

i. Analisis
1. Sebutkan hipotesis dari percobaan ini!
ii.

Jelaskan hubungan momentum dengan kecepatan bendadan massa benda


pada percobaan!
..

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

iii.

Semakin, semakin., semakinbenda


bergerak.
a. Tulis hubungan antara kecepatan dan massa.

2. Berdasarkan rumus p = mv menyatakan tentang


apa dalam simulasi ini?

3. Dari grafik apa yang dapat di simpulkan?

4. Berdasarkan Momentum grafik itu menyatakan


tentang apa?

5. Grafik tersebut merupakan .dari


kecepatan dan massa.
6. Momentum dapat dinyatakan sebagai apa?

iv.

Rumuskan definisi momentum dari tumbukan untuk mendapatkan nilai


kecepatan berdasarkan simulasi tersebut!.

v.

Kecepatan merupakan

j. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu sesuai dengan hasil percobaan tersebut?
..
ii.

Kesimpulan apa yang dapat dibuat?


..

[Mekanika 8]

HUBUNGAN ANTARA GAYA ANGKAT TERHADAP MASSA


BENDA
A. Dasar Teori
1. Massa Jenis
Massa jenis adalah nilai kerapatan suatu benda ditinjau dari segi molekul
penyusunya atau massa persatuan volume

massa jenis (kg/m3)

massa (kg)

volume(m3)
ii.

Hukum Archimedes

Suatu benda dalam ruangan yang berisis zat cair (diam) Mempunyai gaya
ke segala arah. Dimana gaya dengan arah horizontal saling menghapuskan
karena resultan gaya = 0. Sedangkan gaya-gaya dengan arah vertikal antara
lain gaya berat benda, gaya berat zat cair, gaya tekan keatas (gaya
Archimedes), gaya Stokes.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Hukum Archimedes berbunyi, Semua benda yang dimasukan dalam zat


cair akan mendapat gaya ke atas dari zat cair yang dipindahkan sebesar :

massa jenis fluida (kg/m3)

percepatan gravitasi (m/s2)

volume fluida yang dipindahkan (m3)


iii.

Ada 3 keadaan benda dalam zat cair yaitu tenggelam, terapung, melayang
a. Benda tenggelam dalam zat cair

Berat zat cair yang dipindahkan

dimana

:
berat fluida yang dipindahkan (N)

massa fluida yang dipindahkan (kg)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

massa jenis fluida yang dipindahkan

volume fluida yang dipindahkan (m3)

percepatan gravitasi (m/s2)


Benda tenggelam, seluruh bagian benda tercelup pada cairan sehingga

besar volume yang dipindahkan (

volume benda tersebut (

akan sama dengan besarnya

. Maka

sehingga persamaan

menjadi

Gaya keatas yang dialami benda tersebut adalah

Benda dapat tenggelam karena berat benda lebih besar dibandingkan


gaya ke atas yang diberikan oleh cairan.

Sehingga

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Selisih antara

dan

disebut bedat semu benda(

2. Benda melayang dalam zat cair

Benda melayang dalam zat cair berarti benda tersebut dalam keadaan
setimbang. Keadaan setimbang ini diperlihatkan melalui gambar di
atas. Di mana seluruh bagian benda berada dalam air, tetapi tidak
berada di dasar wadah. Volume benda yang dicelupkan (

sama dengan volume fluida yang ditumpahkan (

dimana

dalam air

, sehingga

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

gaya angkat ke atas

berat benda (N)

massa jenis fluida yang dipindahkan(kg/m2)

massa jenis benda (kg/m2)

volume fluida yang dipindahkan (m3)

volume benda(m3)

percepatan gravitasi (m/s2)


3. Benda terapung dalam zat cair

Keadaan benda terapung dalam zat cair diperlihatkan melalui gambar di


atas. Di mana pada benda terapung ini sebagian benda berada di udara
(tidak tercelup dalam air) dan sebagian lainnya berada di dalam air.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Misalkan sepotong gabus ditahan pada dasar bejana berisi zat cair,
setelah dilepas, gabus tersebut akan naik ke permukaan zat cair
(terapung).

dimana

:
gaya angkat ke atas

berat benda (N)

massa jenis fluida yang dipindahkan

massa jenis benda

volume fluida yang dipindahkan (m3)

volume benda(m3)

percepatan gravitasi (m/s2)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

dengan :
Volume benda yang berada dipermukaan zat cair.

Volume benda yang tercelup di dalam zat cair.

b. Tujuan
1. Mengetahui besarnya gaya angkat ke atas suatu benda dalam air dengan
berbagai macam benda dengan volume tetap.
ii.

Mengetahui hubungan antara berat benda (W) dengan gaya angkat fluida
(Fa) menurut hukum Archimedes

c. Alat dan Bahan


Free download PhET software interactive simulation dari university of
Colorado at boulder alamat situs http://phet.colorado.edu simulation: density
d. Rumusan Masalah
Apakah hubungan antara gaya angkat fluida dengan massa benda yang berbeda
tetapi volume benda sama?

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

e. Hipotesis
1. ..
.
2. ..
.
f. Variabel
1. yang dijaga konstan

ii.

yang dimanipulasi

iii.

yang merespon

g. Langkah Percobaan
1. Buka PhEt interactive simulasi yang berjundul density.
ii.

Pilih menu balok rekayasa pada bagian kanan simulasi \

Gambar1. Tampilan simulasi phet density

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

iii.

Pilih menu balok rekayasa pada bagian kiri simulasi

Gambar 2. Tampilan setelah rekayasa pada bagian kanan di klik

iv.

Mencatat volume awal air dengan mengeluarkan benda dari air

Gambar 3. Gambar ketika mengukur volume awal air dalam tangki

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

v.

Mengubah massa benda benda sesuai keinginan dengan menggeser panah


hijau.

Gambar 4. Mengubah volume benda dengan menggeser tombol hijau

vi.

Masukkan benda ke dalam cairan

Gambar 5. Memasukan kembali benda ke dalam wadah

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

vii.

Catat volume akhir air

Gambar 6. Mengukur volume fluida yang dipindahkan

viii.

Hitunglah perubahan volume air dan catat sebagai volume benda yang
berada diudara.

ix.

Ulangi langkah ke 3 7 dengan volume benda tetap dan massa benda


berubah.

x.

Catat data percobaan dalam tabel.

h. DATA HASIL PERCOBAAN


Percobaan I. Hubungan antara volume benda yang sama dan massa benda yang
berbeda
V= .......L
Tabel 3. Data percobaan
No. m (kg)
1
2
3
4
5
6
7
8

V0 (L)

Vt (L)

V(L)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

9
10
Tabel 4. Data perhitungan dan analisa
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

V(L)

W(N)

Fa(N)

Keterangan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

i. Analisis
1.

Berdasarkan percobaan di atas bagaimana pengaruh massa benda terhadap


massa jenis?
..........................................................................................................................
Jika volume sama, tetapi massa berbeda bagaimana bentuk bendanya?
..........................................................................................................................

ii.

Jika volume benda berbeda tetapi massa sama bagaimana perubahan


volume fluida ?
..........................................................................................................................

iii.

Bagaimana pengaruh gaya angkat fluida apabila ada dua benda volume
sama dan massanya berbeda?
..........................................................................................................................

j. KESIMPULAN
1. Apakah hipotesismu diterima?
..........................................................................................................................
ii.

Kesimpulan apa yang dapat anda buat?


..........................................................................................................................

[Mekanika 9]

HUBUNGAN ANTARA GAYA ANGKAT FLUIDA DENGAN


VOLUME BENDA
A. Dasar Teori
1. Massa Jenis
Massa jenis adalah nilai kerapatan suatu benda ditinjau dari segi molekul
penyusunya atau massa persatuan volume

massa jenis (kg/m3)

massa (kg)

volume(m3)
ii.

Hukum Archimedes

Suatu benda dalam ruangan yang berisis zat cair (diam) Mempunyai gaya
ke segala arah. Dimana gaya dengan arah horizontal saling menghapuskan
karena resultan gaya=0. Sedangkan gaya-gaya dengan arah vertikal antara
lain gaya berat benda, gaya berat zat cair, gaya tekan keatas (gaya
Archimedes), gaya Stokes.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Hukum Archimedes berbunyi, Semua benda yang dimasukan dalam zat


cair akan mendapat gaya ke atas dari zat cair yang dipindahkan sebesar :

massa jenis fluida (kg/m3)

percepatan gravitasi (m/s2)

volume fluida yang dipindahkan (m3)


iii.

Ada 3 keadaan benda dalam zat cair yaitu tenggelam, terapung, melayang
a. Benda tenggelam dalam zat cair

Berat zat cair yang dipindahkan

dimana :
berat fluida yang dipindahkan (N)

massa fluida yang dipindahkan (kg)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

massa jenis fluida yang dipindahkan

volume fluida yang dipindahkan (m3)

percepatan gravitasi (m/s2)


Benda tenggelam, seluruh bagian benda tercelup pada cairan sehingga

besar volume yang dipindahkan (

volume benda tersebut (

akan sama dengan besarnya

. Maka

sehingga persamaan

menjadi

Gaya keatas yang dialami benda tersebut adalah

Benda dapat tenggelam karena berat benda lebih besar dibandingkan


gaya ke atas yang diberikan oleh cairan.

Sehingga

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Selisih antara

dan

disebut bedat semu benda(

2. Benda melayang dalam zat cair

Benda melayang dalam zat cair berarti benda tersebut dalam keadaan
setimbang. Keadaan setimbang ini diperlihatkan melalui gambar di
atas. Di mana seluruh bagian benda berada dalam air, tetapi tidak
berada di dasar wadah. Volume benda yang dicelupkan (

sama dengan volume fluida yang ditumpahkan (

dimana :

dalam air

, sehingga

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

gaya angkat ke atas

berat benda (N)

massa jenis fluida yang dipindahkan(kg/m2)

massa jenis benda (kg/m2)

volume fluida yang dipindahkan (m3)

volume benda(m3)

percepatan gravitasi (m/s2)


3. Benda terapung dalam zat cair

Keadaan benda terapung dalam zat cair diperlihatkan melalui gambar di


atas. Di mana pada benda terapung ini sebagian benda berada di udara
(tidak tercelup dalam air) dan sebagian lainnya berada di dalam air.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Misalkan sepotong gabus ditahan pada dasar bejana berisi zat cair,
setelah dilepas, gabus tersebut akan naik ke permukaan zat cair
(terapung).

dimana

:
gaya angkat ke atas

berat benda (N)

massa jenis fluida yang dipindahkan

massa jenis benda

volume fluida yang dipindahkan (m3)

volume benda(m3)

percepatan gravitasi (m/s2)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Volume benda yang berada dipermukaan zat cair.

Volume benda yang tercelup di dalam zat cair.

b. Tujuan
1. Mengetahui besarnya gaya angkat ke atas suatu benda dalam air dengan
berbagai macam benda dengan volume yang berbeda.
ii.

Mengetahui hubungan antara berat benda (W) dengan gaya angkat fluida
(Fa) menurut hukum Archimedes.

c. Alat dan Bahan


Free download PhET software interactive simulation dari university of
Colorado at boulder alamat situs http://phet.colorado.edu simulation: density
d. Rumusan Masalah
Apakah hubungan antara gaya angkat fluida dengan volume benda yang
berbeda tetapi massa benda sama?

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

e. Hipotesis
1. ..
ii.

..

f. Variabel
1. yang dijaga konstan

ii.

yang dimanipulasi

iii.

yang merespon

g. Langkah Percobaan
1. Buka PhEt interactive simulasi yang berjundul density.
ii.

Pilih menu balok rekayasa pada bagian kanan simulasi

Gambar 1. Tampilan simulasi phet density

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

iii.

Pilih menu balok rekayasa pada bagian kiri simulasi

Gambar 2. Tampilan setelah rekayasa pada bagian kanan di klik

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

iv.

Mencatat volume awal air dengan mengeluarkan benda dari air

Gambar 3. Gambar ketika mengukur volume awal air dalam tangki

v.

Mengubah volume ben benda sesuai keinginan dengan menggeser panah


hijau.

Gambar 4. Mengubah volume benda dengan menggeser tombol hijau

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

vi.

Masukkan benda ke dalam cairan

Gambar 5. Memasukan kembali benda ke dalam wadah

vii.

Catat volume akhir air

Gambar 6. Mengukur volume fluida yang dipindahkan

viii.

Hitunglah perubahan volume air dan catat sebagai volume benda yang
berada di udara.

ix.

Ulangi langkah ke 37 dengan massa benda tetap dan volume benda


berubah.Catat data percobaan dalam tabel.

h. Data dan Hasil Percobaan


Percobaan I. Hubungan antara massa benda yang sama dan volume benda yang
berbeda
1 L = 1 x 10-3 m3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

(air) = 1000 kg/m3 = 1 kg/L

Tabel 1. Data Percobaan


m= ... kg
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Vb (L)

V0 (L)

Vt (L)

Tabel 2. Data perhitungan dan analisa


No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

V(L)

W (N)

Fa (N)

Keterangan

i. Analisis
1. Berdasarkan percobaan di atas bagaimana pengaruh volume benda terhadap
massa jenis?
..

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

ii.

Apakah pengaruh volume benda terhadap massa jenis benda?


...........................................................................................................................

iii.

Jika massa sama, tetapi volume berbeda bagaimana bentuk bendanya?


...........................................................................................................................
Jika volume benda berbeda tetapi massa sama bagaimana perubahan volume
fluida ?
...........................................................................................................................

iv.

Bagaimana pengaruh gaya angkat fluida apabila ada dua benda massa sama
dan volumenya berbeda?
...........................................................................................................................

j. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
...........................................................................................................................
ii.

Kesimpulan apa yang dapat anda buat?


...........................................................................................................................

[Mekanika 10]

Gaya Apung
A. Dasar Teori :
Suatu benda yang dicelupkan dalam zat cair mendapat gaya ke atas sehingga
benda kehilangan sebagian beratnya (beratnya menjadi berat semu). Gaya ke
atas ini disebut dengan gaya apung (buoyancy) yaitu suatu gaya ke atas yang
dikerjakan oleh zat cair pada benda. Dengan demikian, pada benda yang
tercelup dalam zat cair, bekerja dua buah gaya yaitu gaya berat (w) dan gaya
apung (Fa). Pada benda yang mengapung dan melayang terjadi keseimbangan
antara berat benda (w) dan gaya apung (Fa) sehingga w=Fa. Akan tetapi pada
benda tenggelam, berat (w) lebih besar dari pada gaya apung (Fa) sehingga
w > Fa
Hukum Archimedes :
Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan
oleh benda tersebut.
Benda akan terapung jika massa jenis benda lebih kecil dibanding massa jenis
zat cair
Benda akan melayang jika massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair
Benda akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dibanding massa jenis
zat cair
Besar gaya apung dapat diperoleh dari persamaan:
Fa = Wu - Wa
Dimana
Fa = gaya apung
Wu = Berat benda di udara
Wa = Berat benda di air

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

atau untuk memperoleh nilai gaya apung dapat dicari dengan persamaan :

Dimana
= massa jenis fluida

= Volume benda yang tecelup dalam zat cair

Perhatikan

adalah massa fluida yang dipindahkan oleh benda.

adalah berat fluida yang dipindahkan oleh benda. Jadi, gaya

apung

yang dikerjakan pada benda (silinder) sama dengan berat fluida yang

dipindahkan oleh benda (silinder). Pernyataan ini berlaku untuk sembarang


bentuk benda, dan telah dinyatakan sebelumnya sebagai hukum Archimedes.
Jadi, gaya apung dapat dirumuskan sebagai

Jadi untuk menentukan besarnya gaya apung ada dua cara yaitu dari persamaan
(1) dan kedua dari persamaan (2)
Fa = Wu Wa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

b. Tujuan
Mengetahui peristiwa benda yang mengapung, melayang dan tenggelam
Menentukan gaya apung yang bekerja pada zat cair
c. Alat dan Bahan
Free download PhET software interactive simulation dari university of
Colorado at

boulder

alamat

situs

http://phet.colorado.edu

simulation:

Buoyancy.
d. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menentukan gaya apung suatu benda yang berada di dalam
fluida?
ii.

Bagaimana gaya apung yang terjadi pada benda terapung, melayang, dan
tenggelam?

iii.

Bilamana terapung, melayang, dan tenggelam terjadi?

e. Hipotesis :
1. ..
.
2. ..
.
3. ..
.
4. ..
.
f. Variabel
1. Terapung, Melayang, Tenggelam
a. Variasi jenis benda
a. Variabel kontrol

b. Variabel bebas

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

c. Variabel terikat

2. Variasi Jenis Fluida

ii.

1) Variabel control

b. Variabel bebas

c. Variabel Terikat

Menentukan Gaya Apung Dengan Pendekatan Persamaan Fa=Wu-Wa


a. Variasi Jenis Benda
1) Variabel control

: ...

b. Variabel bebas

c. Variabel Terikat

2. Variasi massa jenis fluida

iii.

1) Variabel kontrol

b. Variabel bebas

c. Variabel Terikat

Menentukan Gaya Apung dengan Pendekatan Persamaan Fa =


a. Variabel control

:
2. Variabel bebas

3. Variabel terikat

g. Langkah percobaan
1. Buka aplikasi PhET interactive simulation
ii.

Pilih dan jalankan Buoyancy Palyground

iii.

Menganalisa peristiwa terapung, melayang, tenggelam


a. Variasi jenis benda
1) Menentukan Jenis Fluida yang digunakan sebagai variable kontrol.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

b. Mencatat massa jenis fluida yang digunakan (misalnya air = 1,00


kg/L)

c. Memilih jenis material

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

d. Mencatat massa jenis material

e. Mencelupkan benda ke dalam fluida


f.

M
e
n
g
u
l
a
n
g
i langkah 3-5 untuk jenis material yang berbeda

g. Melengkapi tabel di bawah ini


h. Tabel 1. Variasi Jenis Material/Benda
i. Jenis Fluida : minyak tanah
Ket.
No

Jenis
Material/benda

(kg/L)

(kg/L)

(Terapung,
Melayang,
Tenggelam)

Sterofoam

Kayu

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Es

Batu bata

Aluminium
2. Variasi jenis fluida

1) Memilih jenis benda sebagai variabel kontrol (menggunakan


material es sebagai variabel kontrol karena massa jenis es tidak lebih
besar dari massa jenis fluida yang tersedia)

b. Mencatat massa jenis benda

c. Meletakkan atau mencelupkan es ke dalam fluida

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

d. Menentukan dan mencatat massa jenis fluida yang bersifat sebagai


variabel bebas dengan menggeser pointer segitiga berwarna hijau

e. Mengulangi langkah 10 untuk jenis fluida yang berbeda


f. Melengkapi tabel di bawah ini
g. Tabel 2 Variasi Jenis Fluida
h. Jenis Benda : Es
Ket.
No

Jenis
Fluida

(kg/L)

(kg/L)

(Terapung,
Melayang,
Tenggelam)

Air

Madu

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Minyak

tanah
4
Bensin
Menentukan Besarnya Gaya Apung Menggunakan Pendekatan Dari
Persamaan (1) Fa=Wu-Wa
3. Variasi Jenis Material/Benda
1) Menentukan Jenis Fluida yang digunakan

b. Mencatat jenis material

c. Menimbang berat benda di udara (Wu)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

d. Memasukkan benda ke dalam fluida dan mencatat berat benda di air


(Wa)

e. Mengulangi langkah 2-4 untuk jenis material/benda yang berbeda


f. Melengkapi tabel di bawah ini
Tabel 3 variasi jenis benda
Jenis Fluida : minyak
No

Jenis
Materal/benda

1
2
3

Sterofoam
es
kayu

Batu bata

Wu (N)

Wa (N)

Fa = WuWa (N)

Ket

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Alumunium
4. Variasi Massa Jenis Fluida

1) Memilih jenis material es

b. Mencatat massa jenis benda

c. Menimbang berat benda di udara

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

d. Memasukkan benda ke dalam zat cair

e. Memilih massa jenis fluida yang akan digunakan dengan menggeser


pointer segitiga berwarna hijau

f. Mencatat berat benda di air

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

g. Melengkapi tabel di bawah ini


h. Tabel 4 variasi massa jenis fluida
Jenis Benda

: Es

Massa benda

: Kg

Massa Jenis Benda

: Kg/L

No

Massa

Jenis

Fluida (Kg/L)

Wu

Wa

Fa = Wu-Wa

(N)

(N)

(N)

Keterangan

1
2
3
4
5
Menentukan Gaya Apung Menggunakan Pendekatan persamaan 2)
Fa = f g Vbf
i. Memilih jenis fluida yang akan digunakan sebagai variabel kontrol
(misalnya : air) dan mencatat massa jenis fluida

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

j. Memilih jenis material/benda dan mencatat massa serta volumenya

k. Mencatat volume awal zat cair

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

l. Mencatat volume akhir zat cair setelah benda di celupkan ke dalam


fluida

m. Menghitung Volume benda yang tercelup ke dalam zat cair (Vbf)


n. Melengkapi tabel di bawah ini
Tabel Pengamatan :
Percobaan pertama

No

Jenis Fluida

= Air

Massa jenis zat cair

= kg/liter

= m/s2

Jenis

Mb

Vb

Vo

Vt

Benda

(kg)

(L)

(L)

(L)

Sterofoam

Kayu

Vbf

Fa = f

=Vt-

Vo (L)

(N)

Vbf

Keterangan
(terapung,
melayang,
tenggelam)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Aluminium
3

Es

Percobaan kedua
Jenis benda

= Kayu (Wood)

Massa benda

= Kg

Massa jenis benda

= kg/L

No

Vo (L)

Vt (L)

(kg/L)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jenis benda

= Almunium

Massa benda

= Kg

Massa jenis benda

= Kg/L

Vbf =Vt-Vo
(L)

Fa =

g Vbf
(N)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

No

Vo (L)

Vt (L)

(kg/L)

Vbf =Vt-Vo

Fa =

(L)

g Vbf
(N)

1
2
3
4
5
6
Jenis benda

= es (Ice)

Massa benda

= Kg

Massa jenis benda

= Kg/L

No

Vo (L)

Vt (L)

(kg/L)

Vbf =Vt-Vo
(L)

Fa =

g Vbf (N)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jenis benda

= batu bata (brick)

Massa benda

= Kg

Massa jenis benda

= Kg/L

N
o

Vo (L)
(kg/L)

1
2

Vt (L)

Vbf =Vt-Vo
(L)

Fa =

g Vbf
(N)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

3
4
5
6
h. Analisis
1. Mengapung, Melayang, dan Tenggelam
ii.

Suatu benda akan terapung jika massa jenis benda daripada massa
jenis fluida

iii.

Suatu benda akan melayang jika massa jenis benda ..daripada massa
jenis fluida

iv.

Suatu benda akan tenggelam jika massa jenis benda ..daripada


massa jenis fluida

v.

Gaya Apung I
a. Suatu benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan memiliki berat
yang daripada berat benda di udara yang diakibatkan karena
adanya .
2. Menurut data percobaan yang sudah dilakukan,
apa hubungan berat benda dengan gaya apung
yang bekerja pada benda terapung, melayang, dan
tenggelam
1) Pada benda yang terapung, massa jenis benda dari massa
jenis fluida maka berat benda (Wu) sama dengan gaya apungnya
(Fa)
b. Pada benda melayang, massa jenis benda..massa jenis fluida
maka berat benda (Wu) sama dengan gaya apungnya (Fa)
c. Pada benda tenggelam, massa jenis benda .dari massa
jenis fluida maka berat benda (Wu) . gaya apung (Fa)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

vi.

Gaya Apung II
a. Semakin besar volume benda yang tercelup dalam fluida maka gaya
apungnya.
2. Gaya apung akan sama dengan berat benda di
udara apabila massa jenis fluida atau dari massa
jenis benda.

i. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu dapat diterima?
..
ii.

Jelaskan kesimpulan anda!


..

[Mekanika 11]

Tekanan Hidrostatis
A. Dasar Teori
Zat cair melakukan tekanan yang disebut tekanan hidrostatis. Misalkan air
memancar keluar dari lubang sebuah tangki air. Gaya gravitasi menyebabkan
zat cair dalam suatu wadah selalu tertarik ke bawah. Makin tinggi zat cair
dalam wadah, makin berat zat cair itu sehingga makin besar tekanan yang
dikerjakan zat cair pada dasar wadah. Tekanan zat cair yang hanya
disebabkan oleh beratnya sendiri disebut tekanan hidrostatis.
Tekanan hidrostatis zat cair (ph) dengan massa jenis pada kedalaman h
dirumuskan dengan:

Dengan :

b. Tujuan
1. Menyelidiki hubungan antara kedalaman terhadap tekanan
ii.

Menyelidiki hubungan antara massa jenis terhadap tekanan

c. Alat dan Bahan


ICT/Internet Based
Free Download PhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at Boulder alamat situs http://phet.colorado.edu Simulation: Fluid
Pressure and Flow

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

d. Rumusan Masalah
1. Apakah hubungan antara kedalaman dan tekanan?
ii.

Apakah hubungan antara massa jenis dan tekanan?

e. Hipotesis

f. Variabel
1. yang dijaga konstan

ii.

yang dimanipulasi

iii.

yang merespon

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

g. Langkah-langkah:
1. Kegiatan 1:
3. Buka PhET Interactive Simulations.
4. Pilih dan jalankan Fluid Pressure and Flow
5. Pilih Pressure

6. Klik ruler. Tempatkan didalam wadah fluida


cair.
7. Tempatkan pressure meter didalam wadah fluida
cair.
8. Catat nilai kedalaman dan tekanan yang terukur
dalam

tabel

hasil

pengamatan.

Variasikan

kedalaman!
9. Lakukan langkah 4, 5 dan 6 untuk wadah fluida
cair kedua.
ii.

Kegiatan 2:
a. Lakukan langkah 1), 2) dan 3) seperti pada Kegiatan 1
2. Gantilah massa jenis fluida. Klik fluid density.
Geser ke gasoline.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

3. Klik ruler. Tempatkan didalam wadah fluida


cair.
4. Tempatkan pressure meter didalam wadah fluida
cair.
5. Catat nilai kedalaman dan tekanan yang terukur
dalam

tabel

hasil

pengamatan.

Variasikan

kedalaman!
6. Lakukan langkah 4, 5 dan 6 untuk wadah fluida
cair kedua.
7. Gantilah massa jenis fluida dengan honey dan
lakukan langkah 3) sampai 6) untuk wadah
fluida cair pertama dan kedua.
h. Hasil pengamatan
Catatkan hasil pengamatan pada table berikut untuk jenis fluida air, gasoline
dan honey (masing-masing pada tabel yang berbeda).
Misalnya:
Jenis fluida : air =.. kg/m3
Ketinggian fluida =
Wadah fluida cair ke ..

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

No

Kedalaman
(m)

Tekanan (kPa)

i. Analisis
1. Apa hubungan antara kedalaman dan tekanan?
ii.

Semakin . kedalaman, semakin .. tekanan.

iii.

Apa hubungan antara massa jenis dan tekanan?

iv.

Semakin .. massa jenis, semakin tekanan.

v.

Tulis hubungan antara massa jenis , kedalaman h dan tekanan P.


..

vi.

Bagaimanakah hubungan antara ketiga besaran tersebut?

vii.

Buatlah grafik hubungan antara kedalaman dan tekanan untuk setiap jenis
fluida (untuk semua wadah fluida cair)! Tentukan nilai percepatan gravitasi
g dari gradien grafik tersebut!

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

j. Kesimpulan:
1. Apakah hipotesismu diterima?
..
ii.

Kesimpulan apa yang dapat dibuat?


..

[Mekanika 12]

Kontinuitas
A. Dasar Teori
Debit adalah besaran yang menyatakan volume fluida yang mengalir melalui
suatu penampang tertentu dalam satuan waktu. Debit Q dapat dinyatakan
sebagai
dengan:
= debit (m3/s)
= luas penampang (m2)
= kecepatan (m/s)
Pada fluida tak termampatkan debit fluida di titik mana saja selalu konstan.
Persamaan kontinuitas untuk fluida tak termampatkan dapat juga dinyatakan
sebagai persamaan debit konstan.
=

Dengan Q = Av, maka secara umum dapat dinyatakan sebagai:


A1v1=A2v2=A3v3==konstan
Dengan kata lain pada fluida tak termampatkan hasil kali antara kelajuan
fluida dan luas penampang selalu konstan.
b. Tujuan
Membuktikan persamaan kontinuitas

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

c. Alat dan Bahan:


Free Download PhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at Boulder alamat situs http://phet.colorado.edu Simulation: Fluid
Pressure and Flow
d. Rumusan Masalah
Apakah Q1 = Q2 = Q3 == konstan?
e. Hipotesis
f. Variabel
1. yang dijaga konstan

ii.

yang dimanipulasi

iii.

yang merespon

g. Langkah-langkah
1. Buka PhET Interactive Simulations.
ii.

Pilih dan jalankan Fluid Pressure and Flow.

iii.

Pilih Flow lalu klik flux meter.

Gambar 1. Tampilan simulasi fluid and presure

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

iv.

Catat area (luas penampang) yang terbaca pada flux meter.

v.

Letakkan pengukur kecepatan (speed) pada bagian tengah lingkaran flux


meter dan catat nilai kecepatan yang terbaca.

vi.

Variasikan luas penampang dengan cara menaik-turunkan handle pipa.

vii.

Lakukan langkah 4 dan 5.

h. Data dan Hasil Percobaan


Tabel 1 : Data Hasil Percobaan
No

A (m2)

v (m/s)

1/v (m/s)-1

i. Analisis
1. Buatlah grafik hubungan antara luas penampang (A) terhadap (1/v).
..
ii.

Berapa nilai debit (Q) yang diperoleh dari grafik hubungan antara A
terhadap 1/v ?

Gambar 2. Grafik hubungann antara luas penampang (A) terhadap seperkecepatan (1/v)

iii.

Persamaan yang diperoleh berupa :


..

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

iv.

dari persamaan diatas, maka nilai debit (Q) :

y =

mx+b

..
v.

Jadi nilai Q adalah :


..
Apa yang terjadi pada debit (Q) dalam m3/s, jika luas penampang (A)

vi.

dalam m2 dan kecepatan (v) dalam m/s, nilainya berubah?


vii.

Semakin . luas penampangnya, maka semakin ..


kecepatannya sehingga menyebabkan debit (Q) bernilai .. .
Tulislah hubungan antara debit (Q) dalam m3/s, jika luas penampang (A)

viii.

dalam m2 dan kecepatan (v) dalam m/s


..
dimana;
..
ix.

Berdasarkan pada persamaan Q 1 = Q2 = Q3 == konstan,

menyatakan

apa dalam eksperimen ini?


..
j. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
..
ii.

Kesimpulan apa yang dapat dibuat?


..

[Mekanika 13]

Teorema Torricelli
A. Dasar Teori
Kelajuan fluida menyembur keluar dari lubang yang terletak pada jarak h
dibawah permukaan atas fluida dalam tangki sama seperti kelajuan yang akan
diperoleh sebuah benda yang jatuh bebas dari ketinggian h, disebut teorema
Torricelli.
Secara matematis, teorema Torricelli dinyatakan sebagai berikut:

dengan :
v = kelajuan aliran (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = jarak antara lubang dengan permukaan atas air (m)
Teorema Torricelli hanya berlaku jika ujung atas wadah terbuka terhadap
atmosfer dan luas lubang jauh lebih kecil daripada luas penampang wadah.
B. Tujuan
Menyelidiki hubungan antara jarak lubang ke permukaan atas air dengan
kecepatan fluida yang menyembur keluar dari lubang pada tangki.
C. Alat dan Bahan
Free download PhET software interactive simulation dari university of
Colorado at boulder alamat situs http://phet.colorado.edu simulation: Fluid
Pressure and Flow.
D. Rumusan Masalah
Apakah hubungan antara jarak lubang dengan permukaan atas air (h) dalam
tangki dengan kecepatan fluida (v) yang menyembur keluar dari lubang pada
tangki?

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

E. Hipotesis
Menyelidiki hubungan antara jarak lubang ke permukaan atas air dengan
kecepatan fluida yang menyembur keluar dari lubang pada tangki.
F. Variabel
iii.

yang dijaga konstan

: ketinggian tangki, tekanan udara, grafitasi bumi

iv.

yang dimanipulasi

: jarak lubang dengan permukaan atas air (h)

v.

yang merespon

: kecepatan fluida yang menyembur dari lubang

G. Langkah-langkah:
1. Buka aplikasi PhET interactive simulation.
ii.

Pilih dan jalankan Fluid Pressure and Flow.

iii.

Pilih Water Tower. Kemudian klik Fill di sebelah kiri tangki.

Gambar 1. Tampilan simulasi fluid and presure

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

iv.

Klik ruler kemudian posisikan garis nol penggaris pada dasar tangki.

v.

Klik match Leakage lalu buka katup tangki.

vi.

Tarik speed, kemudian posisikan segitiga pengukurnya pada katup tangki.

Gambar 2. Tampilan simulasi setelah alat ukur di klik

vii.

Ukur jarak permukaan air dengan lubang dalam tangki (h) dan kecepatan
keluaran air (v) melalui katup.

viii.

Variasikan ketinggian air dalam tangki dengan cara klik manual kemudian
klik match leakage lagi, maka ketinggian air dalam tangki akan berubah,
kemudian catat jarak permukaan air dengan lubang dalam tangki dan
kecepatannya pada tabel 1.

H. Data dan Hasil Percobaan


Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan:
No.

h (m)

v (m/s)

v2(m2/s2)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

Gambar 3. Grafik hubungan kuadrat kecepatan (v) dengan jarak lubang dengan
permukaan atas air (h)

I. Analisis
1. Apakah hubungan antara jarak lubang dengan permukaan atas air (h) dalam
tangki dengan kecepatan fluida (v) yang menyembur keluar dari lubang
pada tangki?
ii.

Semakin ., semakin.. kecepatan fluida yang


menyembut keluar dari lubang pada tangki.

iii.

Tuliskan hubungan kuadrat kecepatan dengan ketinggian.


..

iv.

Hitung kecuraman grafik yang diperoleh tersebut!


..

v.

Berdasarkan Teorema Toricelli kecuraman itu menyatakan apa? Berapa


besarnya?
..

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis

J. Kesimpulan
1. Apakah hipotesismu diterima?
..
ii.

Kesimpulan apa yang anda buat?


..

[Mekanika 14]

Mengamati pergerakan partikel zat gas


A. Dasar Teori
Apa yang dinamakan gas monoatomik? mono berarti satu
atomik berarti atom. Jadi gas monoatomic berarti gas
yang partikel-partikelnya berupa atom tunggal. Seperti
pada gambar disamping. Contoh gas monoatomik adalah
gas helium, neon, dan argon. Untuk kelas XI SMA ini
masih dibatasi gas monoatomik. Sebenarnya ada gas yang
lain, seperti gas diatomik; oksigen (O2), Nitrogen (N2), dan ada lagi gas
triatomik; Karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).
b. Tujuan
Mengetahui bagaimana pergerakan partikel zat gas
c. Alat dan Bahan
FreeDownload PhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at

Boulder

alamatsitushttp://phet.colorado.eduSimulation:

Gas

Properties
d. RumusanMasalah
Bagaimana pergerakan partikel pada zat gas?
e. Hipotesis

f. Langkah-langkah:
1. Buka aplikasi PhET Interactive Simulations.
ii.

Pilih dan jalankan Gas properties

iii.

Pilih constant prameter : klik None, Gas in Chamber : Heavy Species diisi
jumlah partikel, Gravity: 0, dan averaging time tidak dipakai).

Gambar 1. Tampilan simulasi gas propertis

iv.

Catat jumlah partikel sebelum menekan enter. Catat pada tabel 1.

Gambar 2. Tampilan simulasi setelah di enter datanya

v.

Dengan partikel yang berada di tabung. Selanjutnya amati pergerakan


partikelnya

vi.

Ulangi percobaan dengan jumlah partikel sesuai keinginan anda. Catat


pembacaan Jumlah partikel (N) dan catat semua kejadian yang anda lihat
pada Tabel 1.

g. Data dan hasil percobaan


Tabel 1.Hasil pengamatan
No

Jumlahpartikel

Hasilpengamatan

h. Analisis
1. Apa yang terjadi pada partikel?
..
ii.

Berdasarkan Pengertian gas ideal yang menyebabkan partikel bergerak ke


segala arah itu menyatakan apa?
..

i. Kesimpulan
1. Apakah hipotesis diterima ?
..
ii.

Kesimpulan apa yang anda buat ?


..

[Mekanika 15]

Hukum Boyle
A. Dasar Teori
Keadaantekanan, volume dansuhu gas dimulaipenjelasannyaoleh Boyle. Boyle
mengalamikeadaan

gas

yang

suhunyatetap.

Padasaat

gas

ditekanternyatavolumenyamengecildansaatvolumenyadiperbesartekanannyakec
il. Keadaan di atasmenjelaskanbahwapadasuhu yang tetaptekanan gas
berbandingterbalikdenganvolumenya.
MakadapatdituliskandenganpersamaanHukum Boyle sebagaibarikut:
PV = tetap
dengan:
P= tekanan (atm)
V=Volume (m)
b. Tujuan
Menyelidikibagaimanapengaruhtekananterhadap volume padasuhutetap
c. AlatdanBahan
FreeDownloadPhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at

Boulder

alamatsitushttp://phet.colorado.eduSimulation:

Gas

Properties
d. RumusanMasalah
Mengetahuibagaimanapengaruhtekananterhadap volume padasuhutetap?
e. Hipotesis

f. Variabel
1. yang dijagakonstan

: Suhu (T), Jumlahpartikel (N)

ii.

yangdimanipulasi

: Volume (V)

iii.

yangmerespon

: Tekanan (p)

g. Langkah-langkah:
1. BukaPhET Interactive Simulations.
ii.

PilihdanjalankanGas properties

iii.

HubungkanseluruhalatdanbahansepertiditunjukkanpadaGambar

1.

(constant prameter : None, Gas in Chamber : Heavy Species


diisijumlahpartikel, Gravity: 0, layer tool: untukmengukurtinggi volume
dantekanan, ruler untukmengukurlebar volume)

Gambar 1.Tampilansimulasi gas propertis

iv.

Catatpembacaansuhu (T), Jumlahpartikel (N), volume (v) = (tinggi X


lebar) tabung,

dantekanan (p)padaTabel 1 sementarapartikelbelumada

yang
dimasukandalamtabung.SepertiditunjukkanpadaGambar3.Laluamatiapa
yang terjadipada volume dantekanpadasuhutetap.

Gambar 2.Tampilansimulasi gas propertis

v.

Dengan300partikelberada di tabungdengan volume yang berbeda.


Catattekanan (p) yangteramatipadaTabel
1.SepertiditunjukkanpadaGambar3.

Gambar 3.Tampilansimulasi gas propertissetelah di enter data

vi.

Lakukanlagilangkah 5denganvolemenyadiubah-ubahdancatattekanan (p)


yangteramati.

h. Data danhasilpercobaan
Tabel 1.Hasil pengamatan
Suhu (T)

Jumlahpartikel (N)
No

Volume
(V)

:
tekanan (p)

Gambar 3.Grafikhubunganantaratekanan (P) terhadap volume (V).

i. Analisis
1. Apahubunganantaratekanandan

volume?Semakin

tekanan,

semakin..volumenya
ii.

BerdasarkanHukum Boyle PV = tetapmenyatakanapadalampercobaanini?


..

iii.

BerdasarkanHukum Boyle kecuramanpadagrafiktekananterhadap volume


itumenyatakanapa?
..

j. Kesimpulan
1. Apakahhipotesisditerima ?
....
ii.

Kesimpulanapa yang andabuat ?


.

[Mekanika 16]

HukumGuy Lussac
A. Dasar Teori
Menurut Guy Lussac, pada gas yang tekanannya tetap maka volumenya akan
sebanding dengan suhunya. Jika ada gas dalam ruang tertutup dengan tekanan
tetap dipanaskan maka volumenya akan berubah. Hubungan ini dapat dir
umuskan sebagai berikut.

dengan:
V= Volume
T= Waktu
Persamaan di atas jika digabung akan menjadi satu persamaan yang dapat
menggambarkan keadaan perubahan P, V dan T (tidak ada yang tetap).
Persamaan gabungan itulah yang dinamakan hukum Boyle-Guy Lussac.
Persamaannya dapat kalian lihat di bawah.

Persamaan diatas akan berlaku jika perubahan keadaan gas terjadi pada ruang
tertutup dan jumlah partikelnya tetap.
b. Tujuan
Menyelidiki bagaimana pengaruh suhu terhadap volume pada tekanan tetap.
c. Alat dan Bahan
FreeDownload PhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at Boulder alamat situs http://phet.colorado.edu Simulation: Gas
Properties

d. RumusanMasalah
Bagaimana hubungan suhu terhadap volume pada tekanan tetap?
e. Hipotesis
..
f. Variabel
1. yang dijaga konstan

: ..

ii.

yang dimanipulasi

: ..

iii.

yang merespon

: ..

g. Langkah-langkah:
1. Buka PhET Interactive Simulations.
ii.

Pilih dan jalankan Gas properties

iii.

Hubungkan seluru halat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 1.


(constant prameter : None, Gas in Chamber : Heavy Species diisi jumlah
partikel, Gravity: 0, layer tool: untuk mengukur tinggi volume dan
tekanan, ruler untuk mengukur lebar volume)

Gambar 1. Tampilan simulasi gas propertis

iv.

Catat dahulu yang sebagai variabel kontrolnya (tekanan dan jumlah partikel,
kemudian variabel bebas (volume) dan variabel terikatnya (suhu). Pada Tabel 1
sementara partikel belum ada yang dimasukan dalam tabung. Seperti ditunjukkan
pada Gambar2.

v.

Mula-mulamasukan 500 partikel ke dalam tabung dan tekanan (-+) 4 atm


(pada

PHET

constant

parameterpada

posisiVolume).seperti

ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Tampilan simulasi gas propertis setalah diberi data

vi.

(Pada PHET constant parameter pada posisiPressure) dengan suhu =


300 k.Catat volume (V) yang teramati pada Tabel 1.seperti ditunjukkan
pada Gambar4.

Gambar 3. Tampilan simulasi gas propertis saat melakukan percobaan

vii.

Lakukan lagi langkah 6 dan 7 dengan suhunya diubah suhu = 400 k, suhu
= 500 k, suhu = 600 k, suhu = 700 k yang teramati.

h. Data dan hasil percobaan


Tabel 1.Hasil pengamatan
Suhu (T)

Jumlah partikel (N)


No

Suhu (T)

:
Volume (V)

Gambar 3.Grafik hubungan antara suhu terhadap volume

i. Analisis
1. Apa hubungan antara suhu dan volume? Semakin suhu,
semakin .. volumenya
ii.

Tulislah rumus hubungan antara suhu dan volume.


...

iii.

Berdasarkan pada Hukum guy lussac

menyatakan apa dalam

percobaan ini?
...
iv.

Berdasarkan Hukum guy lussac yang ditunjukan pada grafik tekanan


terhadap volume itu menyatakanapa?
...

j. Kesimpulan
1. Apakah hipotesis diterima ?
..
ii.

Kesimpulan apa yang anda buat ?


..

[Mekanika 17]

Menentukan Sifat-Sifat Gas Ideal


A. Dasar Teori
Suatu gas dikatakan ideal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Molekul-molekul gas tidak mempunyai volume.
ii.

Tidak ada interaksi antara molekul molekulnya, baik tarik menarik maupun
tolak menolak.

iii.

Gas terdiri atas partikel-partikel dalam jumlah yang besar sekali, yang
senantiasa bergerak dengan arah sembarang dan tersebar merata dalam
ruang yang kecil.

iv.

Jarak antara partikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikel, sehingga
ukuran partikel gas dapat diabaikan.

v.

Tumbukan antara partikel-partikel gas dan antara partikel dengan dinding


tempatnya adalah elastis sempurna.

b. Tujuan
Memahami sifat-sifat serta hukum-hukum gas ideal melalui simulasi Phet.
c.

Alat dan Bahan


Free Download PhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at Boulder alamat situs http://phet.colorado.edu. Simulasi : Balon dan
Gaya Apung.

d. Rumusan Masalah
Melalui simulasi sifat gas ideal, apakah anda bisa menetukan sifat-sifat gas
ideal?
e. Hipotesis

f. Variabel
1. yang dibuat konstan :
ii.

yangdimanipulasi

iii.

yang merespon

g. Rancangan Eksperimen

Gambar 1. Tampilan simulasi sifat gas ideal

Penjelasan gambar 1
1. Sifat gas ideal

: simulasi yang digunakan

ii.

Parameter Konstan

: untuk mengatur parameter yang dibuat konstan

iii.

Gas dalam ruangan

: untuk mengisi ruangan dengan molekul jenis berat

dan ringan
iv.

Tuas gravitasi

: untuk mengatur gravitasi dalam ruangan

h. Langkah-langkah:
1. Buka PhET Balon dan Gaya Apung.

ii.

Pada simulasi PhET yang telah disediakan ada beberapa menu yang telah
disediakan yaitu balon udara panas, balon kaku/rigid, balon helium, dan
sifat gas ideal.

iii.

Pilih dan jalankan simulasi Sifat gas ideal

Gambar 2. Tampilan simulasi sifat gas ideal

iv.

Pilih parameter yang dibuat konstan.

Gambar 3. Mengatur parameter konstan

v.

Isi ruangan dengan molekul jenis berat dengan kelipatan 20.

Gambar 4. Mengisi ruangan dengan molekul berat

vi.

Tekan handle pompa

Gambar 5. Menekan hendel pompa

vii.

Setiap mengisi ruangan dengan molekul jenis berat dengan kelipatan 20,
amati apa yang terjadi.

i. Data dan Hasil Percobaan


Yang terjadi pada molekul-molekul dalam ruangan untuk masing-masing
jumlah molekul jenis berat yang diisi pada ruangan
No

Jumlah

Keterangan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

molekul
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200

j. Analisis
1. Apa yang terjadi pada molekul-molekul dalam ruangan untuk masingmasing jumlah molekul jenis berat yang diisi pada ruangan?

ii.

Sebutkan sifat-sifat gas ideal yang telah anda lihat dari simulasi-simulasi
yang anda jalankan dan dari data-data/keterangan-keterangan pada tabel!
.

k. Kesimpulan
1. Apakah hipotesis diterima?

ii.

Apa yang kesimpulan anda?

[Mekanika 18]

Balon Kaku (Rigid)


A. Dasar Teori
Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-sifat
makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan
komposisi molekular mereka dan gerakannya. Intinya, teori ini menyatakan
bahwa tekanan disebabkan oleh tumbukan antar molekul yang bergerak pada
kecepatan yang berbeda-beda. Teori kinetik gas digunakan pendekatan gas ideal
dengan pengandaian gas terdiri dari molekul-molekul yang bergerak secara
acak dan tanpa henti.
Sifat-sifat teori kinetik gas :
1. Gas terdiri atas molekulmolekul yang bergerak menurut jalan-jalan yang
lurus ke segala arah, dengan kecepatan yang sangat tinggi. Molekulmolekul gas ini selalu bertumbukan dengan molekul-molekul yang lain atau
dengan dinding bejana. Tumbukan terhadap dinding bejana ini yang
menyebabkan adanya tekanan.
ii.

Volume dari molekulmolekul gas sangat kecil bila dibandingkan dengan


volume yang ditempati oleh gas tersebut, sehingga sebenarnya banyak
ruang yang kosong antara molekulmolekulnya. Hal ini yang menyebabkan
gas mempunyai rapat yang lebih kecil dari pada cairan atau zat padat. Hal
ini juga yang menyebabkan gas bersifat kompresibel atau mudah ditekan.

b. Tujuan
Menyelidiki pengaruh molekul terhadap keadaan saat bejana dan balon diisi
dengan molekul.

c. Alat dan Bahan


Free download PhET software interactive simulation dari university of
Colorado at boulder alamat situs http://phet.colorado.edu simulation: Balon
Gaya Apung.
d. Rumusan Masalah
1. Apakah yang terjadi dengan balon saat bejana diisi dengan molekul jenis
berat dan kemudian jenis ringan ?
ii.

Apakah yang terjadi saat balon diisi dengan molekul jenis berat dan
kemudian isi dengan molekul jenis ringan?

e. Hipotesa
1. ..
ii.

..

f. Variabel
1. yang dijaga konstan

ii.

yang dimanipulasi

: .

iii.

yang merespon

:.

g. Rancangan eksperimen

Gambar 1. tampilan peercobaan balon kaku

Penjelasan gambar 1
1. Balon kaku

: simulasi yang digunakan

ii. Parameter Konstan : untuk mengatur parameter yang dibuat konstan


iii. Gas dalam bejana

: untuk mengisi bejana dengan molekul jenis berat

dan ringan
iv. gas dalam balon

: untuk mengisi balon dengan molekul jenis berat

dan ringan
v. Tuas gravitasi
vi. Handle pompa
vii. Atur ulang

: untuk mengatur Gravitasi dalam bejana


: untuk menekan pompa
: untuk mengatur ulang simulasi

h. Langkah-langkah
1. Buka PhET Balon dan Gaya Apung .
ii.

Dalam simulasi disediadakan beberapa menu pilihan yaitu: Balon udara


panas, balon kaku/rigid, balon helium, balon gas ideal.

iii.

Pilih dan jalankan Balon Kaku/rigid.

Gambar 2. tampilan pilih percobaan balon kaku

iv.

Pilih salah satu parameter yang ingin

Gambar 3. Tampilan Simulasi untuk parameter yang dibuat dibuat konstan

v.

Banyaknya molekul dalam ruang

Gambar 4. Tampilan Simulasi melihat banyaknya jenis molekul dalam bejana

vi.

Atur tuas gravitasi

Gambar 5. Tampilan Simulasi Pengatur Tuas Gravitasi

vii.

Tekan handle pompa

Gambar 6. Tampilan Simulasi ketika menekan handle pompa

viii.

Amatilah apa yang terjadi pada balon rigid (balon kaku) ketika handle
ditekan dan secara bersamaan molekul jenis berat masuk kedalam ruangan.

ix.

Catatlah hasil pengamatan pada tabel tabel 1.

x.

Atur ulang simulasi dan isi bejana dengan molekul jenis ringan.

xi.

Catatlah hasil pengamatan pada tabel 2.

xii.

Atur ulang simulasi

xiii.

Isi balon jenis kaku awalnya dengan molekul jenis berat

Gambar 7. Tampilan Simulasi banyaknya jenis molekul dalam balon

xiv.

Catat hasil pengamatan pada tabel 3.

i. Data dan hasil Percobaan


Tabel 1. Keberadaan balon kaku pada ruangan dengan molekul jenis berat

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Banyak molekul jenis

Keberadaan balon kaku ( di atas, di

berat

bawah, di tengah, di samping)

10
20
30
40
50
60
70
80
90
100

Tabel 2. Keberadaan balon kaku pada ruangan dengan molekul jenis ringan

No
1
2
3
4

Banyak molekul jenis

Keberadaan balon kaku ( di atas,

ringan
10
20
30
40

di bawah, di tengah, di samping)

5
6
7
8
9
10

50
60
70
80
90
100

Tabel 3. Keadaan suhu bejana saat balon diisi dengan molekul jenis berat

Jenis berat
50

Jenis molekul dan suhu


(K)
Jenis ringan
50

(K)

j. Analisis
1. Perbedaan apa yang terlihat jika bejana diisi dengan molekul jenis berat
atau saat bejana diisi dengan molekul jenis ringan dengan jumlah molekul
yang sama pada keadaan bejana dengan volume yang konstant dan tuas
gravitasi berada ditengah?
.
ii.

Apakah yang akan terjadi jika balon udara di isi dengan molekul jenis berat
dan dengan molekul yang sama banyak balon diisi dengan molekul jenis
ringan, amati apa yang terjadi pada keadaan volume konstant?
.

k. Kesimpulan
1. Apakah hipotesa dapat diterima?
.
ii.

Kesimpulan apa yang anda buat?


.

[Mekanika 19]

Gaya Apung pada Balon Helium


A. Dasar Teori
Suatu benda mengapung, tenggelam, atau melayang hanya ditentukan oleh
massa jenis rata rata benda dan massa jenis fluida. Jika massa jenis rata rata
benda lebih kecil daripada massa benda fluida, benda mengapung di permukaan
fluida. Jika massa jenis rata rata benda lebih besar daripada massa jenis
fluida, benda tenggelam di dasar wadah fliuda. Jika massa jenis rata rata benda
sama dengan massa jenis fluida, benda melayang dalam zat cair diantara
permukaan dan dasar wadah fluida.
b. Tujuan
Menyelidiki gaya apung terjadi pada balon helium.
c. Alat dan Bahan
Free Download PhET Software Interactive Simulations dari University of
Colorado at Boulder alamat situs http://phet.colorado.edu. Simulasi : Balon dan
Gaya Apung.
d. Rumusan Masalah
Bagaimana balon helium dapat mengapung?
e. Hipotesis

f. Variabel
1. yang dijaga konstan

ii.

yang dimanipulasi

iii.

yang merespon

g. Rencangan Eksperimen

Gambar 1. Tampilan simulasi balon helium

Penjelasan gambar 1

1. Balon helium

: simulasi yang digunakan

ii.

Parameter Konstan

: untuk mengatur parameter yang dibuat konstan

iii.

Gas dalam ruangan

: untuk mengisi ruangan dengan molekul jenis berat

dan ringan
iv.

Gas dalam balon

: untuk mengisi balon dengan atom helium

v.

Tuas gravitasi

: untuk mengatur gravitasi dalam ruangan

Atur ulang

: untuk mengatur ulang simulasi

vi.

h. Langkah-langkah:
1. Buka PhET Balon dan Gaya Apung.
ii.

pada simulasi PhET yang telah disediakan ada beberapa menu yang
telah disediakan yaitu balon udara panas, balon kaku/rigid, balon
dan sifat gas ideal.

helium,

iii.

Pilih dan jalankan Balon Helium

Gambar 2. Tampilan simulasi balon dan gaya apung

iv.

Pilih volume sebagai parameter yang konstan.

Gambar 3. Tampilan mengatur variabel konstan

v.

Atur tuas gravitasi berada ditengah.

Gambar 4. Tampilan mengatur gravitasi

vi.

Isilah gas molekul jenis berat ke dalam ruangan dan perhatikan yang
terjadi pada balon helium yang tidak diisi atom. Catat hasil pengamatan
pada tabel 1.

Gambar 5. Tampilan cara mengisi molekul ke dalam ruangan jenis berat

vii.

Atur ulang simulasi.

viii.

Isilah gas molekul jenis ringan ke dalam ruangan dan perhatikan

yang

terjadi pada balon helium yang tidak diisi atom. Catat pengamatan pada
tabel 2.

Gambar 6. Tampilan cara mengisi molekul ke dalam ruangan jenis ringan

ix.

Atur ulang simulasi.

x.

Isi ruangan hanya dengan 50 gas molekul jenis berat dan kemudian
isi balon helium dengan atom. Amati yang terjadi. Catatlah hasil
pengamatan pada tabel 3.

xi.

Atur ulang simulasi.

xii.

Isi ruangan hanya dengan 50 gas molekul jenis ringan dan kemudian
isi balon helium dengan atom. Amati yang terjadi. Catatlah hasil
pengamatan pada tabel 4.

i. Data dan Hasil Percobaan


Tabel 1. Keadaan balon helium pada ruangan dengan molekul jenis berat
No

Banyak molekul
jenis berat

1
2
3
4
5
6
7
8
9

10
20
30
40
50
60
70
80
90

Keadaan balon helium (tenggelam


atau terapung; ukurannya membesar,
mengecil atau tetap)

10

100

Tabel 2. Keadaan balon helium pada ruangan dengan molekul jenis ringan

No

Banyak molekul jenis


ringan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

10
20
30
40
50
60
70
80
90
100

Keadaan balon helium


(tenggelam atau terapung;
ukurannya membesar,
mengecil atau tetap)

Tabel 3. Keadaan balon helium pada ruangan dengan molekul jenis berat
dengan balon helium diisi atom heium

No

Banyak atom dalam balon


helium

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Keadaan balon helium


(tenggelam atau terapung;
ukuranya membesar,
mengecil atau tetap)

Tabel 4. Keadaan balon helium pada ruangan dengan molekul jenis ringan

No

Banyak atom dalam balon


helium

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Keadaan balon helium


(tenggelam atau terapung;
ukurannya membesar,
mengecil atau tetap)

j. Analisis
1. Bandingkan data yang diperoleh dari tabel 1 dan data yang diperoleh dari
tabel 2. Apa yang terjadi pada balon Helium? Mengapa? Jelaskan!
..
ii.

Bandingkan data yang diperoleh dari tabel 3 dan data yang diperoleh dari
tabel 4. Apa yang terjadi pada balon Helium? Mengapa? Jelaskan!
..

k. Kesimpulan
1. Apakah hipotesis dapat diterima?
..
ii.

Kesimpulan apa yang anda buat?


..

Anda mungkin juga menyukai