Anda di halaman 1dari 8

BAHAN AJAR PENJUMLAHAN VEKTOR

Besaran-besaran fisika terdiri dari besaran skalar dan besaran vektor.


Besaran skalar adalah besaran yang mempunyai besar atau nilai tanpa mempunyai
arah, sedangkan besaran vektor adalah besaran yang selain mempunyai besar atau
nilai juga mempunyai arah. Contoh-contoh umum besaran skalar adalah massa jenis,
volume dan suhu, sedangkan contoh-contoh umum besaran vektor adalah
perpindahan, kecepatan, percepatan dan gaya.
Vektor adalah jenis besaran yang mempunyai nilai dan arah. Besaran yang
termasuk besaran vektor antara lain perpindahan, gaya, kecepatan, percepatan, dan
lain-lain. Sebuah vektor digambarkan sebagai sebuah ruas garis berarah yang
mempunyai titik tangkap (titik pangkal) sebagai tempat permulaan vektor itu
bekerja. Panjang garis menunjukkan nilai vektor dan arah panah menunjukkan arah
vektor itu bekerja. Garis yang melalui vektor tersebut dinamakan garis kerja.
Penulisan sebuah simbol besaran vektor dengan menggunakan huruf tegak d icetak
tebal, misalnya vektor AB ditulis AB. Selain itu, dapat pula dinyatakan dengan huruf
miring d engan tand a panah d i atasnya, misalnya vektor AB ditulis AB.

1. Notasi vektor
Untuk dapat menuliskan vektor dengan benar, maka perlu memahami simbol
atau notasi vektor. Untuk menuliskan vektor dapat dilakukan dengan dua cara
sebagai berikut :
a. Menuliskan tanda vektor atau anak panah di atas nama vektor
Contoh : d atau OA
b. Menulis nama vektor dengan huruf yang ditebalkan
Contoh : d atau O
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini :

d OA

2. Besar vektor
Besar suatu vektor r secara grfis dinyatakan dengan panjang garis, sedangkan
arahnya ditunjukkan oleh arah sinar garis tersebut. Besar suatu vektor disebut
juga norma, modulus atau magnitude yang dinyatakan dengan :

r= r
3. Mengurai vektor
Suatu vektor dapat diuraikan ke dalam komponen-komponen pada arah sumbu
yang digunakan. Untuk dimensi dua (bidang), komponen-komponen tersebut di
bagi dalam arah atau sumbu X dan Y sehingga suatu vektor diuraikan
menjadi dua buah vektor yang saling tegak lurus. Perhatikan gambar
berikut ini :

r
ry
α
rx

Vektor r diuraikan menjadi dua vektor yang saling tegak lurus yaitu rx dan ry.
rx adalah komponen r pada arah x dan ry adalah komponen r pada arah y.
Besar rx dan ry dinyatakan dengan :
rx = r cos α

ry= r sin α

Contoh soal :
Sebuah vektor kecepatan (v) membentuk sudut 30° dengan sumbu X
positif dan besarnya 20 m/s. Tentukan besar komponen-komponen tersebut!
Jawab :
Diketahui v = 20 m/s dan α =
30° Ditanya : vx dan vy ?
Jawab :
vx = v cos α = 20 m/s cos 30° = 10 3
m/s vy = v sin α = 20 m/s sin 30° = 10
m/s
Jadi besar komponen-komponen vektor kecepatan tersebut adalah :
vx =10 3 m/s dan vy =10 m/s
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN VEKTOR

1. Penjumlahan dan pengurangan vektor dengan metode grafis


Dua buah vektor masing-masing A dan B dapat dijumlahkan dan menghasilkan
sebuah vektor baru yang disebut resultan. Penjumlahan dua buah vektor
dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
A+B=R
Penjumlahan vektor mempunyai arti yang berbeda dengan penjumlahan
bilangan skalar, tetapi penjumlahan vektor memenuhi hukum komutatif
penjumlahan dan hukum asosiatif penjumlahan

R = A +B ≠ A
+B

Hukum komutatif penjumlahan adalah

A+B=B +A

Hukum asosiatif penjumlahan adalah

A + (B+C)=(A+B) + C
Sedangkan pengurangan vektor adalah penjumlahan vektor dengan
mendefenisikan vektor negatif sebagai vektor lain yang sama besar tetapi
arahnya berlawanan.
Contoh: A – B = A + (-B)
Penjumlahan dan pengurangan vektor dengan metode grafis ada dua yaitu
dengan metode poligon dan metode jajar genjang
a. Metode poligon
Aturan melukis vektor resultan dengan metode poligon :
 Lukis salah satu vektor (sebut vektor pertama)
 Lukis vektor kedua dengan pangkalnya diujung vektor pertama dan
yakinkan bahwa anda telah melukis arah vektor kedua dengan tepat; lukis
vektor ketiga dengan pangkalnya diujung vektor kedua; dan seterusnya
sampai semua vektor yang akan dijumlahkan telah dilukis
 Vektor resultan (vektor hasil penjumlahan) diperoleh dengan
menghubungkan pangkall vektor pertama ke ujung vektor terakhir

Perhatikan gambar :

D = A + (-B) + C

B CA

D=A+B+C

Gambar penjumlahan vektor Gambar pengurangan vektor

Contoh soal :
Manakah dari gambar di bawah ini pernyataan yang benar mengenai
penjumlahan vektor dengan metode poligon?

D C

E B

A
a. A + B + C + D = E c. C + D + E + B = A

b. A + E + D + C = B d. D + G + E + A = B

Jawab :
Strategi : untuk menentukan vektor resultan dalam suatu poligon, carilah dahulu
dua anak panah yang ujungnya bertemu. Kemudian telusuri anak panah yang mana
menutup polygon. Dalam poligon pada gambar di atas tampak dua anak panah
yang ujungnya bertemu adalah C dan B. Jika anda telusuri tampak bahwa anak
panah yang menutup poligon adalah B.
Dengan demikian vektor resultan dari polygon vektor adalah B=A+E+D+C (b)

b. Metode jajar genjang


Aturan melukis penjumlahan vektor dengan metode jajar genjang adalah :
 Lukis vektor pertama dan vektor kedua dengan titik pangkal berimpit
 Lukis sebuah jajar genjang dengan kedua vektor itu sebagai sisi-
sisinya
 Vektor resultan adalah diagonal jajar genjang yang titik pangkalnya
sama dengan titik pangkal kedua vektor
Catatan : dalam metode jajar genjang, satu kali lukisan hanya dapat melukiskan
resultan dari dua vektor. Jadi, resultan dari tiga buah vektor memerlukan dua jajar
genjang, empat buah vektor memerlukan tiga jajar genjang dan seterusnya
Perhatikan gambar :

B CA

D E
A

A D

C B -C B
Penjumlahan vektor E = D + C Pengurangan vektor E = D + (-C)

2. Penjumlahan dan pengurangan vektor dengan metode analitis


Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi dua atau lebih vektor. Hal ini karena
vektor terdiri dari komponen-komponen vektor. Perhatikan gambar di bawah
ini:

A R

α
ß B

Vektor R adalah vektor hasil penjumlahan (vektor resultan) antara vektor A


dan B dengan sudut diantara keduanya adalah α. Besar vektor resultan R dari
kedua vektor tersebut adalah :

2 2
R= A + B + 2 AB cosα

Jika kedua vektor saling tegak lurus (α = 90°), maka :


2+ 2
R= A B

Sedangkan arah resultan vektor dapat ditentukan dengan persamaan :


B
sin ß = A Sin α

Jika vekor A dan vektor B saling tegak lurus, maka :


B
Tan α=
A

Contoh soal :
Dua buah vektor kecepatan mempunyai titik pangkal berhimpit, yaitu v 1 = 3 m/s
dan v2 = 4 m/s. Jika α = 60°, tentukan besar dan arah resultan vektor tersebut!
Jawab :
Besar resultan vektor

v= v 2 +v 2 +2 v 1 v 2 cosα
1 2

v=√ ( 3 m/s )2 + ( 4 m/s )2 +2 ( 3 m/s )( 4 m/s ) cos60 °


v=√ 37 m/s

Arah resultan vektor terhadap vektor v2

v1
sin β= sin α
v
4
sin β= sin 60 °
√ 37
sin β=0 , 5320
β=sin−1 ( 0 ,5320 )
β=35 , 7 °

Untuk menjumlahkan dua vektor atau lebih dengan metode analitis dapat
dilakukan dengan menguraikan vektor-vektor tersebut ke arah sumbu x dan sumbu
Y. Selanjutnya dicari resultan vektor pada kedua sumbu dengan persamaan
umum penjumlahan vektor.
Perhatikan gambar di bawah ini :
Y

V2

y
V2
V1
V1
y

ß α X
V2x V1x

Dari gambar diperoleh resultan vektor pada masing-masing sumbu :

Pada sumbu X : ∑ V x =V 1 x−V 2 x=V 1 cosα−V 2 cos β


Pada sumbu Y :
∑ V y =V 1 y +V 2 y =V 1 sin α+V 2 sin β
Resultan seluruh vektor dihitung dengan persamaan :

V= √∑ V +∑ V
x
2
y
2

Dengan V = Modulus vektor resultan

∑V x = Modulus vektor komponen x

∑ Vy = Modulus vektor komponen Y

Anda mungkin juga menyukai