Anda di halaman 1dari 10

DEFINISI VEKTOR

Vektor merupakan suatu besaran. Dimana besaran terbagi menjadi dua yaitu besaran skalar
dan besaran vektor. Besaran skalar merupakan besaran yang hanya memiliki nilai saja dan
tidak mempunyai arah seperti massa, luas, dan volume. Sedangkan besaran vektor adalah
besaran yang memiliki nilai dan memliki arah seperti kecepatan, momentum, dan gaya.
1.

Penulisan serta Penggambaran vektor

Vektor dinyatakan dalam lambang huruf besar yang dicetak tebal , misal: A, Y atau R.
Sedangkan untuk tulisan tangan sebuah vektor dilambangkan dengan sebuah huruf kecil
yang diberi tanda anak panah di atasnya. Sebuah vektor bisa juga dilambangkan dengan dua
huruf dan tanda anak panah di atasnya . Pada penulisan nilai atau besar vektor menggunakan
huruf besar dan miring. sedangkan pada tulisan tangan dinyatakan dengan sebuah huruf besar
dengan anak panah di atasnya beserta tanda harga mutlak.

Gb. (a) Vektor C dan Gb. (b) Vektor F

Pada gambar (a) menunjukan bahwa sebuah vektor C titik pangkal pada A dan titik ujungnya
pada B, arahnya dari A ke B, dan besar vektor diwakili oleh panjang anak panah. Sedangkan
pada gambar (c) menunjukan bahwa Sebuah vektor gaya F sebesar 3 Newton arahnya
menuju kekiri. Dua buah vektor dikatakan sama apabila besar dan arahnya sama.
1.

Resultan Vektor

resultan vektor merupakan penjumlahan dari dua vektor atau lebih menjadi satu. Dalam
membuat reseultan vektor dapat dilakukan dengan empat cara yaitu : metode segitiga,metode
jajar genjang, metode poligon, dan metode analitik.

a.

Metode segitiga

Langkah-langkah :
-Melukis vektor pertama sesuai dengan nilai dan arahnya sebagai vektor A.
-Melukis vektor kedua sesuai nilai dan arahnya sebagai vektor B dimana ujung pangkalnya
berhimpit dengan ujung panah panah pada vektor A
-menghubungkan titik tangkap vektor A dan B sebagai resultan vektor.
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar dibawah ini :

Untuk mencari selisih vektor A dan B adalah C. dapat dinyatakan dengan C = A + (-B)
atau C = A B . Yang menunjukan berarti selisih vektor A dan B sama dengan penjumlahan
vektor A dengan (-B). Tanda minus disini berarti arah vektor B berlawanan dengan arah
vektor B tetapi nilainya tetap sama. Lihat gamabar berikut!

b.

Metode jajar genjang

Langkah-langkah :
-Melukis vektor pertama dan vektor kedua dengan pangkal yang saling berhimpit.
-Melukis sebuah jajar genjang dari kedua ujung vektor tersebut.
-Resultan vektor merupakan panajang diagoanal dari jajar genjang tersebut

Lihat gambar berikut!

c.

Metode poligon

Metode poligon merupakan pengembangan dari metode segitiga. Metode ini dapat digunakan
untuk menjumlahkan dua buah vektor atau lebih.. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut :
-Melukis vektor pertama .
-Melukis kedua, dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor pertama.
-Melukis vektor ketiga, dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor kedua.
dan seterusnya hingga semua vektor yang akan dicari resultannya telah dilukis.
-Hubungkan. pangkal vektor pertama dengan ujung dari vektor yang terakhir dilukis untuk
memperoleh hasil resultan vektor.

d.

Metode analitik

Metode ini, mencari resultan secara perhitungan, yaitu menggunakan rumus kosinus dan
mencari arah vektor resultan dengan menggunakan rumus sinus.
Secara matematis rumus kosinus dapat dituliskan sebagai berikut :

Keterangan :
R

Resultan vektor

F1

Vektor pertama

F2

Vektor kedua

sudut apit antara kedua vektor tersebut

http://www.sainsilmu.com/2015/05/definisi-vektor-fisika.html

Penjelasan tentang Vektor


Definisi Vektor
Secara sederhana pengertian vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh dari
besaran ini misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dan sebagainya. Untuk
menggambarkan vektor digunakan garis berarah yang bertitik pangkal. Panjang garis sebagai nilai
vektor dah anak panah menunjukkan arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang dicetak
tebal (bold) atau miring dengan tanda panah di atasnya seperti gambar berikut:

Menggambar sebuah Vektor


Vektor pada bidang datar mempunyai 2 komponen yaitu pada sumbu x dan sumbu y. Khusus untuk
vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti hanya mempunyai 1 komponen. Komponen vektor
adalah vektor yang bekerja menuyusun suatu vektor hasil (resultan vektor). Oleh karenanya vektor
bisa dipindahkan titik pangkalnya asalkan tidak berubah besar dan arahnya.
Secara matematis vektor dapat dituliskan A = Ax+Ay dimana A adalah resultan dari komponenkomponenya berupa Ax dan Ay.

Penjumlahan Vekor
Inti dari operasi penjumlahan vektor ialah mencari sebuah vektor yang komponen-komponennya
adalah jumlah dari kedua komponen-komponen vektor pembentuknya atau secara sederhana berarti
mencari resultan dari 2 vektor. Aga susah memang dipahami dari definisi tertulis. Kita coba
memahaminya dengan contoh
Untuk vektor segaris, resultannya
R = A + B + C + n dst
untuk penjumlahan vektor yang tidak segaris misalnya seperti gambar di bawah ini

rumus penjumlahan vektor bisa didapat dari


persamaan berikut

Menurut aturan cosinus dalam segitiga,

(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 2(OP)(PR) cos (180o )


(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 2(OP)(PR) cos (-cos )
(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 2(OP)(PR) cos
Jika OP = A, PR = B, dan Resultan R = OR
maka didapat persamaan
R2 = A2 + B2 2AB cos
Rumus menghitung resultan vektornya

Dalam penjumlahan vektor sobat hitung bisa menggunakan 2 cara


1. Penjumlahan Vektor dengan cara Jajar Genjang (Pararelogram)
yaitu seprti yang dijelaskan di atas. Metode yang digunakan adalah dengan mencari diagonal jajar
genjang yang terbentuk dari 2 vektor dan tidak ada pemindahan titik tangkap vektor.
2. Penjumlahan Vektor dengan Cara Segitiga
pada metode ini dilakukan pemindahan titik tangka vektor 1 ke ujung vektor yang lain kemudian
menghubungkan titi tangkap atau titik pangkal vektor pertama dengn titik ujung vektor ke dua. Lihat
ilustrasi gambar di bawah ini.

Untuk vektor yang lebih dari 2, sama saja.


Lakukan satu demi satu hingga ketemu resultan akhirnya. Dari gambar di atas, V = A + B dan R = V
+ C atau R = A + B + C

Pengurangan Vektor
Pengurangan Vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan, cuma yang membedakan adalah
ada salah satu vektor yang mempunyai arah yang berlawanan. Misalnya vektor A bergerak ke arah
timur dan B bergerak ke arah barat maka resultannya
R = A + (-B) = A B
Rumus Cepat Vektor
berikut rumus cepat panduan mengerjakan soal vektor fisika
Jika = 0o maka R = V1 + V2
Jika = 90o maka R = (V12 + V22)
Jika = 180o maka R = | V1 + V2 | > nilai mutlak
Jika = 120o dan V1 = V2 = V maka R = V
Contoh Soal
Dua buah vektor sebidang erturut-turut besarnya 8 satuan dan 6 satuan, bertitik tangkap sama dan
mengapit sudut 30o Tentukan besar dan arah resultan vektor tersebut tersebut!
Jawaban :
R = 82 + 62 + 2.6.8.cos 30
R = 64 + 36 + 96 0,5 3
R = 100 + 483

http://bahasapedia.com/penjelasan-tentang-vektor/

Matematika Kelas XII - Vektor

Pernahkah kamu melihat pedagang sedang menimbang barang dagangannya ?


Ternyata pada saat menimbang benda ada beberapa gaya yang bekerja, diantaranya
gaya berat dan gaya normal. Secara matematis untuk menentukan besar dan arah
gaya yang bekerja digambarkan dalam bentuk vektor. Dalam ilmu fisika besaran
dibagi menjadi 2 yaitu besaran skalar yaitu besaran yang hanya mempunyai besar
saja dan besaran vektor yaitu besaran yang mempunyai besar dan arah.
Seperti ilmu Fisika, dalam materi Matematika vektor juga merupakan suatu besaran yang
memiliki besar dan arah serta dilambangkan dengan ruas garis berarah yang mempunyai
pangkal dan ujung. Lebih jelasnya materi vektor ini dapat dilihat pada penjelasan berikut ini.
A. Pengertian Vektor

B. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

C. Perkalian Vektor dengan Skalar

D. Perkalian Skalar Dua Vektor

E. Vektor Satuan

Secara lengkap materi vektor ini dapat anda download disini

http://materiipakirsmansaka.blogspot.co.id/2014/12/matematika-kelas-xiivektor.html

Anda mungkin juga menyukai