NPM : 18010007
Tugas 1 Mekanika Tekstil Semester Antara
Vector Gaya
Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai (besar) dan arah.
Contoh besaran vektor, antara lain, perpindahan, kecepatan, percepatan,
momentum, dan gaya. Untuk menyatakan besaran vektor, harus menggunakan
nilai (angka) dan disebutkan arahnya. Misalnya, Nisa berlari ke utara dengan
kecepatan 5 km/jam dan Robert menggeser almari sejauh 3 meter ke barat.
1
Besar sebuah vektor dapat ditulis dengan beberapa cara, di antaranya
dengan memberi tanda mutlak (||) atau dicetak miring tanpa ditebalkan. Sebagai
contoh, besar vektor A ditulis |A|atau A dan besar vektor B ditulis |B|atau B. Arah
sebuah vektor dinyatakan oleh sudut tertentu terhadap arah acuan tertentu.
Umumnya, sudut yang menyatakan arah sebuah vektor dinyatakan terhadap
sumbu-x positif. Gambar 2.2 memperlihatkan tiga buah vektor A, B, dan C dengan
arah masing-masing membentuk sudut 45°, 90°, dan 225° terhadap sumbu-x
positif.
2
B. Penjumlahan Vektor Menggunakan Metode Grafis dan Analitis
Berikut ini akan dibahas metode-metode untuk menentukan vektor resultan.
Sedikit berbeda dengan kasus tersebut, misalnya setelah menempuh jarak lurus 50
km ke timur, Anda kembali lagi ke barat sejauh 30 km. Relatif terhadap titik asal,
perpindahan Anda menjadi 50 km – 30 km = 20 km ke timur. Secara grafis,
perpindahan Anda diperlihatkan pada Gambar 2.4.
Dari kedua contoh, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.3 dan Gambar 2.4,
menjumlahkan dua buah vektor sejajar mirip dengan menjumlahkan aljabar biasa.
Secara matematis, resultan dua buah vektor sejajar, yakni, sebagai berikut. Jika
vektor A dan B searah, besar vektor resultan R, adalah
dengan arah vektor R sama dengan arah vektor A dan B. Sebaliknya, jika kedua
vektor tersebut berlawanan, besar resultannya adalah
3
2. Resultan Dua Vektor yang Saling Tegak Lurus
Misalnya, Anda memacu kendaraan Anda lurus ke timur sejauh 40 km dan
kemudian berbelok tegak lurus menuju utara sejauh 30 km. Secara grafis,
perpindahan Anda seperti diperlihatkan pada Gambar 2.5. Besar resultan
perpindahannya, r, diperoleh menggunakan Dalil Pythagoras, yakni sebagai
berikut
dan arahnya
terhadap arah vektor A dengan catatan vektor B searah sumbu-y dan vektor A
searah sumbu-x.
3. Resultan Dua Vektor yang Mengapit Sudut
Sekarang tinjau dua buah vektor, A dan B, yang satu sama lain mengapit sudut
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.6 (a). Gambar vektor resultannya dapat
diperoleh dengan cara menempatkan pangkal vektor B di ujung vektor A.
Selanjutnya, tarik garis dari titik pangkal vektor A ke titik ujung vektor B dan
4
buatkan panah tepat di ujung yang berimpit dengan ujung vektor B. Vektor inilah, R,
resultan dari vektor A dan B. Hasilnya seperti diperlihatkan pada Gambar 2.6 (b).
R=√F12+F22+2F1F2cosa
5
4. Selisih Dua Vektor yang Mengapit Sudut
Vektor A dan vektor -A, memiliki besar yang sama, yakni |A| = |–A| = A, tetapi
arahnya berlawanan seperti diperlihatkan pada Gambar 2.8. Selisih dari dua buah
vektor, misalnya vektor A – B, secara grafis sama dengan jumlah antara vektor A
dan vektor –B, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.9. Secara matematis, vektor
selisihnya ditulis R = A – B.
Secara analitis, besar vektor selisihnya ditentukan dari Persamaan (2–5) dengan
mengganti θ dengan 180 – θ. Oleh karena, cos (180° – θ) = –cos θ sehingga
diperoleh
6
Secara matematis, vektor resultan pada Gambar 2.10 ditulis sebagai berikut.
6. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor hasil penjumlahan beberapa buah vektor yang hasilnya
nol. Sebagai contoh, lima buah vektor, A, B, C, D, dan E, menghasilkan resultan
sama dengan nol maka secara matematis ditulis A + B + C + D + E = 0 Dengan
menggunakan metode poligon, secara grafis vektor-vektor tersebut diperlihatkan
seperti pada Gambar 2.11. Perhatikan bahwa ujung vektor terakhir (vektor E)
bertemu kembali dengan titik pangkal vektor pertama (vektor A).
7
1. Menguraikan Vektor Menjadi Vektor Komponennya
Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi dua buah vektor yang saling tegak lurus.
Vektor-vektor baru hasil uraian disebut vektor-vektor komponen. Ketika sebuah
vektor telah diuraikan menjadi vektor-vektor komponennya, vektor tersebut
dianggap tidak ada karena telah diwakili oleh vektor-vektor komponennya. Sebagai
contoh, ketika Anda menguraikan sekarung beras 50 kg menjadi dua karung
dengan masing-masing 20 kg dan 30 kg, apakah karung yang berisi 50 kg tetap
ada?
Gambar 2.12 memperlihatkan sebuah vektor A yang diuraikan menjadi dua buah
vektor komponen, masing-masing berada pada sumbu-x dan sumbu-y. Ax adalah
komponen vektor A pada sumbu-x dan Ay adalah komponen vektor A pada sumbu-
y. Dengan mengingat definisi sin θ dan cos θ dari trigonometri, besar setiap
komponen vektor A dapat ditulis sebagai berikut.
8
Berikut adalah tahapan-tahapan untuk mencari besar dan arah vektor resultan
dengan metode uraian.
Buat koordinat kartesius x-y.
Letakkan titik tangkap semua vektor pada titik asal (0,0). Hati-hati, arah
vektor tidak boleh berubah.
Uraikan setiap vektor, yang tidak berimpit dengan sumbu-x atau sumbu-
y,menjadi komponen-komponennya pada sumbu-x dan sumbu-y.
Tentukanlah resultan vektor-vektor komponen pada setiap sumbu,misalnya
∑Rx= resultan vektor-vektor komponen pada sumbu-x.
∑Ry =resultan vektor-vektor komponen pada sumbu-y.
Besar vektor resultannya
9
kepala vektor A, sebaliknya buatlah garis yang sejajar dengan vektor A
dimulai dari ujung kepala vektor B sehingga kedua buah garis tersebut
memotong satu sama lain melalui satu titik P.
- Buatlah garis dimulai dari ujung pertemuan ekor vektor A dan B
ke titik P. Garis tersebut merepresentasikan vektor resultan R.
10
Operasi Pengurangan Vektor
Operasi pengurangan pada dua buah vektor dapat diilistrasikan sebagai
berikut :
Gambar 5. Operasi pengurangan pada vektor
Penjelasan dari gambar diatas, apabila terdapat suatu operasi pengurangan
dengan rumus R = A – B yang dapat dinotasikan pula sebagai R = A + (-B).
Dari rumus tersebut –B berarti arah berkebalikan dengan arah B, sehingga
ekor vektor B menjadi kepala vektor B dan sebaliknya. Teknik parallelogram
dan triangle dapat digunakan untuk mendapatkan resultan vektor R.
Vektor cartesian
Dalam operasi vektor secara aljabar, saat menyelesaikan persamaan
dalam tiga dimensi, kita gunakan berbagai hukum sebagai berikut :
- Koordinat berdasar pada hukum tangan kanan, dimana arah sumbu
x tegak lurus dengan telapak tangan, sumbu y sejajar dengan
11
Sebuah vektor A mungkin memiliki dua atau tiga kotak sehi empat
yang menyusun vektor tersebut sejajar sumbu x, y atau z.
12
Besarnya nilai setiap komponen vektor gaya diatas dapat dihitung dengan
mencari
resultan A’ terlebih dahulu yaitu A’ = Ax + Ay , kemudian resultan A’
dijumlahkan dengan Az. didapatkan rumusan dan
. Kombinasi dari kedua persamaan tersebut menjadi,
Berikut ilustrasinya,
Vektor A yang memiliki komponen Ax, Ay dan Az dan vektor B yang memiliki
komponen Bx, By dan Bz dapat diberikan operasi penjumlahan (maupun
pengurangan).
https://ipa-area.blogspot.com/2017/08/materi-fisika-sma-kelas-x-tentang-vektor.html
https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/16950/Materi-Besaran-dan-Resultan-Vektor-dalam-
Fisika-Lengkap
http://uny.ac.id/upload/198104152015041002/pendidikan/bahan-ajar-bab-1-mekanika.pdf