Anda di halaman 1dari 4

Beranda » Kelas X » VEKTOR

VEKTOR
Pengertian Besaran Vektor
Besaran dibagi menjadi dua, yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar yaitu besaran
yang hanya dinyatakan dengan suatu angka atau hanya memiliki nilai saja. Sedangkan besaran vektor adalah
besaran yang mempunyai nilai dan arah.
Beberapa contoh besaran vektor adalah perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, momentum, dll.
Besar dan arah besaran vektor biasanya digambar menggunakan anak panah.

Penggambaran Vektor

Misal Ani berjalan dari kedudukan A ke kedudukan B, perpindahan dapat kita nyatakan dengan
menggambar sebuah anak panah yang pangkalnya berada di A dan ujungnya di B seperti gambar berikut.

 Panjang anak panah menyatakan nilai dari vektor.


 Arah anak panah manyatakan arah vektor.
 Titik A adalah pangkal vektor dan titik B adalah ujung vektor. Vektor dapat dituliskan dengan huruf
tebal atau memberi tanda panah panah diatasnya, seperti vektor yang berarti adalah titik tangkap
dari vektor AB. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.

 Dua buah vektor sama jika arah dan besarnya sama, misal vektor A dengan B.
 Dua vektor disebut berlawanan, jika besarnya sama tetapi arahnya berlawanan, misal vektor A
berlawanan dengan -A.
 Vektor A tidak sama dengan vektor C, dan tidak sama dengan vektor D.

Operasi Vektor

1. Dua vektor sejajar


Pada besaran vektor berlaku penjumlahan beberapa vektor sehingga diperoleh satu vektor sebagai
penggantinya disebut resultan besaran vektor. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
2. Dua Vektor Membentuk Sudut
Melukis resultan vektor dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain:
a. Metode Jajaran Genjang
Perhatikan gambar berikut.

Langkah-langkah melukis vektor R = A + C


 Lukis vektor A dan C dengan kedua pangkal vektor berhimpit.
 Di ujung vektor A dibuat garis putus-putus sejajar vektor C.
 Di ujung vektor C dibuat garis putus-putus sejajar vektor A.
 Perpotongan kedua garis putus-putus merupakan ujung vektor resultan.
 Buat garis diagonal dari perpotongan pangkal vektor A dan C sampai pada perpotongan garis putus-putus. Garis
tersebut merupakan resultan vektor R.

Langkah-langkah melukiskan vektor R = A + B + C


 Lukis jajar genjang sebelumnya sehingga didapatkan R1 = A + C.
 Lukis vektor B dengan pangkal vektor B berhimpit dengan vektor A dan C.
 Di ujung vektor B dibuat garis putus-putus sejajar vektor R1.
 Di ujung vektor R1 dibuat garis putus-putus sejajar vektor B.
 Buat garis diagonal ruang dari perpotongan pangkal vektor A, B dan C sampai pada perpotongan garis putus-
putus R1 dengan B. Garis tersebut merupakan resultan vektor R.

b. Metode Poligon (Cara Segi Banyak)


Untuk menyelesaikan persoalan yang melibatkan banyak vektor, kita bisa menggunakan metode poligon
seperti contoh berikut.
Langkah-langkah melukiskan vektor R = A + B + C
 Lukis vektor C berhimpit dengan ujung vektor A.
 Lukis vektor B berhimpit dengan ujung vektor C
 Lukis garis hubung dari pangkal vektor A sampai ujung vektor B. Garis tersebut merupakan resultan vektor R.
Mengurai Sebuah Vektor

Sebuah vektor dapat dinyatakan sebagai penjumlahan vektor-vektor lainnya. Sebuah vektor F
pangkalnya diletakkan pada titik asal koordinat siku-siku, jika ujung vektor F diproyeksikan pada sumbu X
dan Y, maka besar Fx dan Fy yang terjadi pada sumbu tersebut merupakan komponen sebuah vektor. Dimana
proses tersebut merupakan cara menguraikan sebuah vektor ke dalam komponen-komponennya. Perhatikan
gambar berikut.

Menentukan Besar Resultan Dua Vektor Menggunakan Rumus Cosinus

Perhatikan gambar dibawah. Dua buah vektor A dan B membentuk sudut. Besar resultan kedua vektor
tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan rumus cosinus. Perhatikan gambar berikut.
Menentukan Besar Resultan Vektor Secara Analitik

Yang dimaksud dengan cara analitik ialah setiap vektor dipindahkan titik pangkalnya ke koordinat
cartesius titik (0,0) tanpa mengubah besar dan arahnya. Cara analitik berlaku tidak hanya untuk dua vektor,
tetapi dapat diperluas lebih dari dua vektor. Perhatikan gambar berikut.

Cara menjumlahkan vektor dengan metode analitik:


 Uraikan masing-masing vektor ke dalam komponen-komponen pada sistem koordinat.
 Jumlah komponen-komponen pada masing-masing sumbu (sumbu X dan sumbu Y)
 Jumlah komponen pada sumbu yang merupakan komponen resultan pada sumbu tersebut (Rx dan Ry).
 Dengan didapatkannya komponen resultan pada sumbu-sumbu tersebut, maka resultan dapat dicari.
Komponen-komponen vektor pada gambar di atas.

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari fisika dasar. Berlangganan melalui email
sekarang juga:

Anda mungkin juga menyukai