Anda di halaman 1dari 26

Vektor

Kelompok I :
Cici Cintawati (11201020000059)
Hanifah Osama (11201020000070)
Anindya Azzahra (11201020000072)
Rizkya Laila Zalfa (11201020000076)
Cintya Deka Febilla (11201020000088)
Materi Vektor

1. Pengertian Vektor dan Skalar:


-Notasi vektor dan skalar
4. Perkalian Vektor
-Wakilan grafis (geometris vektor)
-Perkalian Skalar
2. Operasi Aljabar Vektor
-Perkalian Vektor
-Penjumlahan
5. Operasi kalkulus Vektor
-Pengurangan
6. Penerapan Vektor dalam Farmasi
3. Vektor Satuan, Vektor Kartesian, dan Wakilan
Analitis Vektor.
Pengertian Vektor dan Skalar

 Skalar adalah besaran fisis yang hanya mempunyai sebuah angka atau nilai atau magnitude saja. Sebagai
contoh skalar adalah besaran-besaran seperti massa, temperatur, muatan listrik, rapat massa, energi dan
tekanan dan masih banyak yang lain. Seperti temperatur hanya diberikan nilainya saja, misal T = 23oC.
 Vektor adalah Besaran fisis yang perlu didefinisikan nilai dan sekaligus arahnya untuk menspesifikasinya.
Seperti kecepatan harus dituliskan dalam bentuk vektor, v = 230 m/s ke timur, atau v = 230 i m/s, dengan i
adalah vektor satuan yang menunjukkan arah vektor dalam sistem koordinat. Besaran-besaran yang termasuk
vektor di antaranya kecepatan, percepatan, gaya, momentum, medan listrik, medan magnet, dan lain
sebagainya.
Notasi Penulisan Vektor Dan Skalar

 Dalam Fisika, untuk memudahkan penulisan besaran fisis, biasanya menggunakan simbol aksara Yunani atau
Romawi, seperti m, T, q, r, E, P, b, masing-masing untuk menyatakan besaran fisis: massa, temperatur,
muatan listrik, rapat massa, energi, tekanan, koefisien muai bidang dan masih banyak yang lain. Besaran-
besaran fisis tersebut termasuk besaran skalar karena kita cukup menyatakan nilainya saja (dan satuannya)
setiap saat kita menyebutnya.
 perlu dipahami bahwa besar/nilai dari vektor adalah sebuah skalar (yang positif). Arah vektor didefinisikan
menurut kerangka acuan (sistem koordinat) yang dipakai. Jika sebuah vektor bernilai negatif maka nilai
negatifnya sebenarnya menyatakan arah negatif sistem koordinat yang digunakan dan tidak menyatakan nilai
vektor.
Untuk dapat menyatakan ebuah vektor kita juga memerlukan simbol-simbol aljabar yang agak berbeda dibanding skalar. Ada beberapa cara notasi
untuk menyatakan sebuah vektor:

1. Vektor dituliskan dengan huruf tebal. Misalnya, gaya dengan notasi F .

2. Vektor dituliskan dengan huruf bertanda bar di bawahnya, seperti F .

3. Vektor dinotasikan dengan huruf dengan tanda anak panah di atasnya, seperti F ⃗

  
4. Berkaitan dengan gerak benda dari suatu titik A ke titik yang lain B, yang menghasilkan vektor pergeseran maka dapat dituliskan dengan AB .

5. Vektor dapat juga dituliskan seperti F̃


 Besar (magnitude) suatu vektor kadang-kadang disebut panjang vektor, yang adalah bilangan non-negatif dan diperoleh dari harga mutlak
vektor, yaitu:
 = besar vektor F⃗
 Karena besar suatu vektor tidk lain adalah skalar, maka dapat dituliskan:
 F = = Besar vektor F⃗
Wakilan Grafis (Geometris ) Vektor

 Untuk mempermudah pemahaman kita tentang vektor, sering juga sebuah vektor ditampilkan secara
grafis yaitu sebagai sebuah anak panah dengan notasi vektor di sampingnya. Dalam hal ini panjang
anak panah menggambarkan nilai/besar vektor sedang arah anak panah sekaligus menyatakan arah
vektor.
 Besarnya vektor A dinyatakan dengan panjang anak panah (yang dapat dihitung dengan rumus Pythagoras)
dan arahnya dapat dilihat membentuk sudut tertentu terhadap sumbu horizontal yang dapat dihitung dengan
rumus trigonometri.
 Apabila beberapa vektor dalam keadaan satu garis atau sejajar satu sama lain, maka vektor-vektor ini disebut
vektor-vektor (yang) kolinear.
 Oleh karena itu hasil scaling atau perkalian vektor adalah sebuah vektor baru dengan besar yang berbeda
tetapi arahnya bergantung tanda dari faktor skala. Berkaitan dengan faktor skala (a ) maka vektor-vektor
akan sejajar (kolinear) jika a positif dan anti-sejajar jika a negatif. Apabila vektor A dan B berada dalam
satu bidang maka disebut vektor-vektor (yang) koplanar dan bila merupakan vektor yang segaris dan
sekaligus sebidang maka disebut vektor-vektor koplanar dan kolinear.
 Dua vektor A dan B disebut sama yaitu A = B jika baik besa r maupun arah dari kedua vektor adalah sama
(yaitu sejajar atau berimpit), Vektor A dan C adalah vektor anti sejajar sedangkan vektor C dan D vektor
kolinear satu sama lain. Hasil perkalian skalar a dengan C menghasilkan vektor baru D dengan panjang
berbeda. Antara vektor dengan vektor ini dapat dijumlahkan.
Operasi Aljabar Vektor

a. Penjumlahan Vektor
Operasi penjumlahan sering digunakan untuk mencari resultan vektor. penjumlahan dua buah vektor sangat
mudah digambarkan bila kita tinjau vektor pergeseran lebih dahulu. Untuk dua buah garis yang mendefinisikan
vektor = dan = , maka pergeseran lurus dari titik A ke C melalui B menghasilkan: +=.
Contohnya :
  
 Terdapat vektor dan kemudia terdapat vektor , maka jika diminta + = sama saja menghubungkan
pangkal titik a ke titik b. maka resultan vektor nya adalah + .
 = 2i + 3j + 4k dan = i – j + 2k = maka, + = + =
b. Pengurangan Vektor
 Dari definisi vektor anti sejajar sebelumnya, maka untuk pengurangan/ selisih vektor dapat didefinisikan
sebagai berikut: - = + () = . Dari definisi sebelumnya, suatu vektor besarnya selalu dinyatakan sebagai
bilangan riil positif. Kemudian sejumlah vektor dapat juga dijumlahkan menurut aturan penjumlahan
poligon. Aturan ini tidak lain aturan penjumlahan segi tiga yang diterapkan secara berturutan/serial. Aturan
  
penjumlahan ini berlaku baik untuk vektor-vektor yang koplanar (sebidang) ataupun tidak, hanya untuk
poligon tiga dimensi sulit untuk digambar jika vektor-vektor tidak koplanar.
 Penjumlahan (pengurangan) vektor juga memenuhi aturan-aturan (hukum) aljabar sebagai berikut (untuk
vektor sembarang , , ).
 + = + yaitu aturan komutatf penjumlahan, ( + ) + = + ( + ) yaitu aturan asosiatif penjumlahan, a( + ) = a
+ a yaitu aturan distributif, dan (a + ) = a + β yaitu aturan distributif. Secara grafis untuk operasi
penjumlahan vektor yang memenuhi hukum komutatif seperti aturan di atas, maka dapat kita misalkan untuk
  penjumlahan vektor + = = + .
 Contohnya, = 2i + 3j + 4k dan = i – j + 2k = maka, - = - =
Vektor Satuan, Vektor Kartesian, dan Wakilan Analitis
Vektor

 Jika sebuah vektor dinyatakan dalam vektor-


vektor satuan kartesian maka vektor tersebut
disebut vektor kartesian.
Besar dan Arah Vektor Kartesian
Besar vektor satuan dapat dihitung dari
komponen-komponennya dengan
menggunakan teorema Pitagoras.
Contoh soal:
1. Sebuah titik dalam koordinat kartesian
diberikan oleh koordinat (4,5,6). Carilah
vektor posisi titik tersebut dan berapakah
besar vektor posisi tersebut?
Perkalian Vektor

Operasi perkalian dua buah vector, ada dua macam operasi yaitu:

1. Perkalian skalar dengan vektor


Sebuah besaran skalar dengan nilai sebesar k, dapat dikalikan dengan sebuah vektor A yang hasilnya
sebuah vektor baru C yang nilainya sama dengan nilai k dikali A, jika nilai k positif, maka arah C searah
dengan A dan sebaliknya. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut
C=kA
2. Perkalian vektor dengan vektor
Ada dua jenis perkalian antara vektor dengan vektor. Pertama disebut perkalian titik ( dot product) yang
menghasilkan besaran skalar dan kedua disebut perkalian silang ( cross product) yang menghasilkan
besaran vektor.
Macam Perkalian Vektor dengan Vektor

 Perkalian titik (dot product)


Perkalian titik ( dot product) antara dua buah vektor A dan B menghasilkan C didefinisikan secara matematis
sebagai berikut :
A.B = C
A dan B vektor, C besaran skalar, besar C didefinisikan
  
Keterangan:
C = besar perkalian titik antara A dan B
A = besar vektor A
B = besar vektor B
= sudut antara A dan B
Dalam fisika contoh dari perkalian titik adalah usaha. Usaha
merupakan hasil perkalian titik antara gaya (F) dan perpindahan (s),
yang dirumuskan :

 Sifat-sifat perkalian titik :

• Bersifat komutatif : A.B = B.A

• Bersifat distributive : A. (B+C) = A.B + A.C

• Jika A dan B saling tegak lurus maka: A.B = 0

• Jika A dan B searah : A.B = A.B

• Jika A dan B berlawanan arah maka: A.B = -A.B


 Perkalian silang ( cross product )
Perkalian silang antara vektor A dan vektor B akan menghasilkan besaran vektor.

  

Dengan adalah sudut antara vektor A dan B Besar


Dinyatakan dalam rumus dibawah
Sifat-sifat perkalian silang ( cross product )
• Bersifat anti komutatif : A×B = -B × A
• Jika A dan B saling tegak lurus maka: A × B = A.B
• Jika A dan B searah atau berlawanan arah: A× B= 0

 
Penerapan perkalian vektor dalam fisiska adalah momen gaya ().
Momen gaya merupakan hasil perkalian silang antara gaya (F) dan
pergeseran (r). Momen gaya dirumuskan
Vektor perpindahan, kecepatan, dan percepatan

 Seperti pada gerak lurus satu dimensi, gerak pada bidang xy dapat dijelaskan jika posisi benda titik sebagai
fungsi waktu diketahui.
 Dalam kajian kinematika dua dimensi sama seperti kajian satu dimensi, tapi disini harus menggunakan
vector daripada tanda panah sebagai penanda arah negative dan positif.
 Didefinisikan kecepatan rata-rata gerak sebuah benda titik yang menempuh perpindahan r dalam selang
 
waktu t adalah perbandingan perpindahan r dengan selang waktu t atau
 Operasi pembagian atau perkalian besaran vector oleh scalar tidak aakan mengubah arah vector. Kita
simpulkan bahwa kecepatan rata-rata adalahbesaran vector yang di arahkan oleh vector. Ingat juga bahwa
vector tidak bergantung pada model lintasan.
 Disimpulkan bahwa jika benda titik mulai bergerak dari satu titik dan
kembali ke titik yang sama melalui sembarang lintasan maka kecepatan
rata-rata benda tersebut nol, karena tidak mengalami perpindahan

  Ketika vector posisi r bergerak dari titik B ke B’ ke B”,


perpindahan benda semakin mengecil dan mendekati titik
A sehingga merupakan tangent dari lintasan. Dengan
demikian kecepatan di titik A merupakan kecepatan sesaat.
 Kecepatan sesaat sama dengan turunan dari vector posisi terhadap
fungsi waktu. Besar dari vector kecepatan sesaat v=|v| disebut
kelajuan atau laju yang merupakan besaran scalar. Percepatan rata-
rata sebuah benda titik ketika bergerak dari satu posisi ke posisi
lainnya didefinisikan sebagai perubahan vector kecepatan sesaat v
dibagi waktu t selama peristiwa itu terjadi atau

Percepatan rata-rata adalah besaran vector yang diarahkan oleh


vector v. Percepatan sesaat sama dengan turunan dari vector
kecepatan terhadap fungsi waktu.
Penerapan Vektor Dalam Farmasi

 Berperan dalam menentukan faktor yang berpengaruh terhadap sifat fisik molekul obat yaitu konstanta
dielektrik dan polarisasi terinduksi.
 Dalam bidang industri farmasi, vektor sangat penting untuk dikenali. PT. Phapros Indonesia selama tahun
2014 yang bergerak dalam industri farmasi, mereka menggunakan suatu alat yang dikenal Support Vector
Machine(SVM) untuk penelitian dan pembuatan obat. Alat ini dibuat bertujuan untuk peramalan beban
listrik harian yang diterapkan pada sector industri.
Daftar Pustaka

 Arkundato, A. (2003). Vektor dan Penggunaan Vektor. pustaka.ut.ac.id, 7-10.


 Salim, A., & Taib, S. (2018). Fisika Dasar 1. Yogyakarta: DEEPUBLISH.
 Utomo, P. (2007). Fisika Interaktif untuk SMA/MA. Jakarta: AZKA Press.
 Yaz, M. A. (2007). FISIKA 2 SMA Kelas XI. Yudhistira.

Anda mungkin juga menyukai