Disusun Oleh :
1. Pengertian Vektor
Dalam Matematika dan fisika dikenal dua besaran, yaitu besaran vektor dan
besaran skalar. Besaran skalar adalah besaran yang memiliki besar
(magnitude) saja, misalnya waktu, suhu, panjang, luas, volume, massa dan
sebagainya.
Vektor adalah suatu ruas garis berarah yang memiliki besaran (panjang,
nilai) dan arah tertentu, dapat dinyatakan dalam grafis berikut.
Dalam fisika, kita selalu menemukan sebuah besaran. Besaran adalah segala
sesuatu yang dapat diukur, dihitung, serta memiliki nilai dan satuan.
Berdasarkan ada atau tidaknya arah, besaran dibagi menjadi dua yaitu
besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah besaran yang
hanya memiliki nilai saja. Sedangkan besaran vektor adalah besaran yang
memiliki nilai dan arah. Berikut adalah perbedaan besaran vektor dan
skalar. Langsung saja kita simak yang pertama:
Vektor disini dinyatakan dengan huruf yang diberi arah garis diatasnya.
Vektor dapat dinyatakan dalam dua dimensi bahkan tiga dimensi atau
lebih. Jika dinyatakan dalan tiga dimensi maka vektor memiliki vektor
satuan yang dinyatakan dalam i, j, dan k.
Vektor satuan adalah vektor yang besarnya satu satuan dan arahnya sesuai
dengan sumbu utama, yakni :
Panjang vektor AB
Dinyatakan dengan
Penjumlahan Vektor
Inti dari operasi penjumlahan vektor ialah mencari sebuah vektor yang
komponen-komponennya adalah jumlah dari kedua komponen-komponen
vektor pembentuknya atau secara sederhana berarti mencari resultan dari 2
vektor. Aga susah memang dipahami dari definisi tertulis. Kita coba
memahaminya dengan contoh.
R = A + B + C + n dst…
yaitu seprti yang dijelaskan di atas. Metode yang digunakan adalah dengan
mencari diagonal jajar genjang yang terbentuk dari 2 vektor dan tidak ada
pemindahan titik tangkap vektor.
Pengurangan Vektor
Pengurangan Vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan, cuma
yang membedakan adalah ada salah satu vektor yang mempunyai arah
yang berlawanan. Misalnya vektor A bergerak ke arah timur dan B bergerak
ke arah barat maka resultannya.
R = A + (-B) = A – B
Contoh Soal
Dua buah vektor sebidang erturut-turut besarnya 8 satuan dan 6 satuan,
bertitik tangkap sama dan mengapit sudut 30 o Tentukan besar dan arah
resultan vektor tersebut tersebut!
Jawaban :
5. Vektor Posisi
Adalah Suatu vektor yang posisi titik awalnya di titik 0 (0,0) dan titik
ujungnya di A (a1, a2).
Vektor posisi titik P adalah vektor yaitu vektor yang berpangkal di titik O
(0 , 0 , 0) dan berujung di titik P (x , y , z), bila ditulis.
Vektor Posisi adalah Posisi sebuah titik partikel terhadap sebuah titik acuan
tertentu dapat dinyatakan dengan sebuah vektor posisi.
Dalam pengetikan, vektor biasanya ditulis dalam huruf kecil dan tebal
seperti u, v, dan w. Ketika ditulis tangan, vektor biasanya ditulis sebagai
huruf kecil dengan tanda panah di atasnya.
Pastikan kita memahami bahwa suatu vektor
merepresentasikan himpunan ruas-ruas garis berarah (masing-masing
memiliki panjang dan arah yang sama). Akan tetapi dalam prakteknya,
biasanya tidak dibedakan antara suatu vektor dan satu ruas garis berarah
representasinya.
Misal v merepresentasikan ruas garis berarah dari (0, 0) ke (3, 2), dan
misalkan u merepresentasikan ruas garis berarah dari (1, 2) ke (4, 4).
Tunjukkan bahwa u dan v ekuivalen.
Pembahasan Misalkan P(0, 0) dan Q(3, 2) menjadi titik pangkal dan titik
ujung v, dan misalkan R(1, 2) dan S(4, 4) menjadi titik pangkal dan titik
ujung u, seperti yang ditunjukkan Gambar 3. Kita dapat menggunakan
Rumus Jarak untuk menentukan panjang PQ dan RS memiliki panjang yang
sama.
Kedua segmen tersebut memiliki arah yang sama, karena kedua garis
tersebut mengarah ke kanan atas pada garis-garis yang memiliki gradien
sama.
dan
Ruas garis berarah yang memiliki titik pangkal pada titik asal seringkali
menjadi representasi yang paling mudah dari himpunan ruas-ruas garis
berarah yang ekuivalen, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3
sebelumnya. Representasi v ini dikatakan dalam posisi baku. Suatu ruas
garis yang titik pangkalnya pada titik asal dapat direpresentasikan secara
unik koordinat dari titik ujungnya, seperti yang ditunjukkan pada Gambar
4.
Jika v adalah suatu vektor pada bidang yang titik pangkalnya pada titik asal
dan titik ujungnya pada (v1, v2), maka bentuk komponen v adalah
Selain itu, dari Rumus Jarak, kita dapat melihat bahwa panjang v adalah
Panjang vektor tersebut dapat dikaitkan dengan sudut yang dibentuk oleh
vektor dan sumbu x. positif.
Perkalian vektor pada bidang dalam satuan dengan skalar
Suatu vektor dapat dikalikan dengan suatu skalar (bilangan real) dan akan
menghasilkan suatu vektor baru. Jika adalah vektor dan k adalah skalar.
Maka perkalian vektor:
Dengan ketentuan:
Vektor yang berada pada ruang tiga dimensi (x, y, z).jarak antara dua titik
vektor dalam dapat diketahui dengan pengembangan rumus phytagoras.
Jika titik dan titik maka jarak AB adalah:
Atau jika , maka
.
Vektor juga dapat disajikan sebagai kombinasi linier dari vektor basis
Titiktitik segaris (kolinear) adalah titiktitik yang terletak pada satu garis
(titik-titik yang tidak terletak pada satu garis disebut titik-titik tak segaris (
nonkolinear)).Sebuah titik dan sebuah garis dapat terjadi
sebuah titik tersebut terletakpadasebuah garis tersebut atau sebuah titik
tersebut tidak terletak pada
sebuah garis tersebut. Jika sebuah titik terletak pada suatu garis, maka
dapat juga dikatakan garis tersebut melalui sebuah
titik. Jika sebuah titik tidakterletak pada suatu garis, maka dapat dikatakan
sebuah titik di luar sebuah garis.
Pada gambar di atas: titik K, titik L, titik P, dan titik R merupakan titik-
titikyang tidak terletak pada suatu garis.
Keempat titik tersebut tidak terletak
pada garis g maupun garis h, atau dapat dikatakan keempat titik tersebut
diluar garis g maupun garis h.
Namun titik M, titik O, dan titik Q, ketiganyaterletak pada garis g.
Sedangkan titik S, titik O, dan titikN, ketiganya terletak
pada garis h.Tampak juga titik O terletak pada garis g maupun garis h.
Pada gambar tersebut, dapat dikatakan: titik M, titik O, dan titik Q
merupakan tiga buah titik yangkolinear, karena ketiganya terletak pada sat
ugaris; yaitu garis g.
Demikian juga titik S, titik O, dan titik N,merupakan tiga
buah titik yangkolinear, karena ketiganya terletak pada satu garis; yaitu
garis h.
Berdasarkan kondisi tersebut berarti titik M dan titik N merupakan dua
buah titik yang tidak kolinear (non-kolinear), karena masing-masing
terletak pada garis yang berbeda. Begitu pula pasangan titik M dan titik S,
titik N dan titik Q, titik S dan titik Q, merupakan pasangan-pasangan titik y
angtidak kolinear (non-kolinear).
Perkalian titik disini tidak sama dengan perkalian aljabar seperti yang
sudah kita kenal, karena yang dilibatkan disini adalah vektor, bukan
bilangan.
Substitusikan
|a|2 = a12 + a22 + a32 ,
|b|2 = b12 + b22 + b32 ,
|b - a|2 =(b1 - a1)2 +(b2 - a2)2 +(b3 - a3)2,
pada ruas kanan persamaan (1), lalu sederhanakan hingga diperoleh
|a| |b| cos θ = a1 b1 + a2 b2 + a3 b3 (2)
dimana
|a| =panjang a
|b| =panjang b
θ =sudut antara a dan b
a ‧ b = a1 b1 + a2 b2 + a3 b3
Perkalian titik dari dua vektor akan menghasilkan skalar. Oleh sebab itu,
perkalian titik sering disebut dengan perkalian skalar (skalar product).
Contoh1
Dua buah vektor u dan v membentuk sudut sebesar 60°. Jika |u| = 4 dan |v|
= 7,maka u ‧ v = ...
Jawab :
u ‧ v =|u||v|cos60°
u ‧ v =4‧7‧ 1212
u ‧ v =14
Contoh 2
Diketahui p dan q adalah vektor-vektor di R3, dengan p = 2i - 3j + 4k
dan q = 3i-k.Tentukannilai p ‧ q
Jawab :
p = [2 , -3 , 4]
q = [3 , 0 , -1]
Contoh 3
Diketahui p = [6 , 0] dan q = [4 , -4]. Tentukan besar sudut yang dibentuk
oleh p dan q !
Jawab :
Panjang masing-masing vektor :
|p| = √(62 + 02) = 6
|q| = √(42 + (-4)2) = 4√2
1. a ‧ a = |a|2
2. a ‧ b = b ‧ a
3. a ‧ (b + c) = a ‧ b + a ‧ c
4. a ‧ (kb) = k(a ‧ b) = (ka) ‧ b
Kita tahu bahwa
Dua vektor yang saling tegak lurus membentuk sudut sebesar 90°
Dua vektor yang searah membentuk sudut sebesar 0°
Dua vektor yang berlawanan arah membentuk sudut sebesar 180°
Ketika θ lancip, maka cos θ > 0
Ketika θ tumpul, maka cos θ < 0
Apabila fakta-fakta diatas kita terapkan pada definisi perkalian titik, akan
kita peroleh kesimpulan sebagai berikut.
Jawab :
Agar u tegak lurus v, haruslah u ‧ v = 0
u⋅v=03⋅4+1⋅0+(−2)k=012−2k=012=2kk=6u⋅v=03⋅4+1⋅0+
(−2)k=012−2k=012=2kk=6
Contoh 5
Jika u = [u1 , u2], tunjukkan bahwa u ‧ u = |u|2
Jawab :
Berdasarkan definisi perkalian titik, maka
u ‧ u = u1 u1 + u2 u2
u ‧ u = u12 + u22 ..............................(1)
Definisi perkalian titik dari dua vektor A dan B yang mengapit sudut Ø
dapat dituliskan sebagai berikut
A.B = AB cos Ø
Bagaimana bila vektor A dan B dituliskan dalam notasi vektor satuan? Bil
vektor yang diketahui dinyatakan dalam komponen-komponen vektor
satuan kita dapat mengalikan kedua vektor dalam notasi vektor satuan
pula. Untu membahas definisi perkalian titik dalam notasi vektor satuan
ini, terlebih dahulu kita pelajari sifat-sifat perkalian titik di antara sesama
vektor satuai sebagai berikut.
Dari sifat – sifat perkalian titik vektor-vektor satuan ini, kita akan
menghitung perkalian titik vektor A dan B
= Axi Bxi + Zxi Byj + Axi Bzk + Ayj Bxi + Ayj Byi + Ayj Bzk + Azk Bxi + Azk Byj +
Azk Bzk
Pada perkalian titik antara dua vektor, berlaku sifat komutatif yang
berarti A.B = B. A , perhatikan contoh berikut ini:
6. Sudut Antara Dua Vektor
Contoh :
7. Vektor satuan
pengertian Vektor Satuan Matematika dari Vektor yang mana sama dg satu
dan tidak memiliki satuan dengan Fungsi untuk menunjukkan Arah di
dalam Ruang. Lalu satu Satuan Vektor yang ada di dalam Ruang memiliki
Tiga Komponen yang antara lain Komponen Sumbu x, Sumbu y dan Sumbu
z. Untuk Rumus Vektor Satuan dan Contoh Soal Vektor Satuan Matematika
bisa kalian lihat dibawah ini:
04. Diketahui segitiga ABC seperti pada gambar berikut. Jika titik A(-4, 3,
2), B(0, 2, 3) dan C(-2, 6, 9)
maka tentukanlah panjang ruas garis AD
Jawab
EVALUASI
A. i + 8j + 2 k
B. i + 8 j - 2k
C. i - 8j + 2k
D. - i - 8j + 2k
E. - i - 8j - 2k
3. Diketahui titik-titik A (2, 5, 2), B (3, 2, -1), C (2, 2, 2). Jika a = AB dan b = CA dan c = b
- a maka vektor c adalah...
A. (1,5,3)
B. (-1,5,3)
C. (-1,0,3)
D. (-1,3,5)
E. (-1,-3,5)
A. √5
B. √7
C. √11
D. √13
E. √14
5. Diketahui vektor u = 2 i - 3 j + 5 k dan v = - 3 i - 5 j + 2 k menga[it sudut Ɵ. Maka nilai
tan Ɵ adalah...
A. √2
B. √3
C. √5
D. √6
A. i+j+k
B. 2i - 5j + k
C. 5i - 2j + k
D. 5i + 2j + k
E. 5i-2j–k
7. Jika vektor u dan vektor v membentuk sudut 60 derajat dimana IuI = 4 dan IvI = 2,
maka u (v + u) =
A. 13
B. 15
C. 17
D. 19
E. 20
8. Diketahui titik-titik A (3,-1,0), B(2,4,1) dan C(1.0,5). Maka panjang proyeksi vektor AB
pada vektor BC adalah...
A. 1/5 √30
B. 2/5 √30
C. 3/5 √30
D. 4/5 √30
E. √30
10. Diketahui D adalah titik berat segitiga ABC dimana A(2,3,-2), B(-4,1,2) dan C(8,5,-
3). Maka panjang vektor posisi d sama dengan:
A. 1
B. 2
C. √5
D. √10
E. √14
1. Diketahui titik A(2,4,6), titik B(6,6,2), dan titik C(p,q,-6). Jika titik A, B, dan
C segaris maka tentukanlah nilai p+q.
2. Jika diketahui vektor pada titik A dan titik B dan vektor pada titik C yang
juga berada diantara garis Ab seperti gambar dibawah. Tentukanlah
persamaan vektor C.
3. Misalkan vektor dan vektor . Jika panjang pada
proyeksi vektor a ̅ pada adalah 4. Maka tentukan nilai y.
1. E
2. B
3. C
4. B
5. E
6. A
7. E
8. B
9. D
10. E
b. Isian
1. p+q=10+14=24
2.
3. 12=8+2y
y=2
4. A = 2.20 = 40 meter B = 20 meter
5. α = 30°
DAFTAR PUSTAKA