PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Dalam mempelajari fisika kita mengenal besaran skalar dan besaran vektor.
Kata vektor berasal dari bahasa Latin yang berarti pembawa (carrier), yang
ada hubungannya dengan pergeseran (displacement), dan secara sederhana
pengertian vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh dari
besaran vektor adalah perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dan
sebagainya. Untuk menggambarkan vektor digunakan garis berarah yang
bertitik pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor dah anak panah
menunjukkan arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang
dicetak tebal (bold) atau miring dengan tanda panah di atasnya.
Vektor pada bidang datar mempunyai dua komponen yaitu pada sumbu x dan
sumbu y. Khusus untuk vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti
hanya mempunyai 1 komponen. Komponen vektor adalah vektor yang
bekerja menuyusun suatu vektor hasil (resultan vektor). Oleh karenanya
vektor bisa dipindahkan titik pangkalnya asalkan tidak berubah besar dan
arahnya. Secara matematis vektor dapat dituliskan A = Ax+Ay dimana A
adalah resultan dari komponen-komponenya berupa Ax dan Ay.
II. TINJUAN PUSTAKA
Selain besaran pokok dan besaran turunan, besaran fisika masih dapat dibagi
atas dua kelompok lain yaitu besaran vektor dan skalar. Besaran skalar adalah
besaran fisika yang mempunyai besar saja dan tidak mempunyai arah contoh
besaran massa, panjang, waktu masing-masing memiliki nilai saja yaitu misal 5
kg, 6 m, 7 menit. Sedangkan besaran yang memiliki nilai dan arah disebut
besaran vektor contoh besaran kecepatan, gaya masing-masing 5 m/detik ke
utara, 6 Newton ke timur. Besaran vektor dinotasikan dengan huruf di atasnya
ada anak panah atau huruf dicetak tebal sedangkan huruf tanpa cetak tebal
adalah nilai (besar) vektor. Lambang besaran vektor yaitu anak panah dimana
panjang ruas garis menunjukan nilai vektor dan anak panah menunjukan arah
vektor.
Perhatikan Gambar A.1(b) Vektor F1 dan F2 arah sama tetapi panjang tidak
sama berarti vektor F1 dan F2 beda besar dan arah sama. Vektor dapat dipindah
asal besar dan arah tidak berubah(judin,2015).
III. Metode Praktikum
b. benang
c. kertas grafik
d. papan triplek
e. paku paying
f. busur derajat
B. Prosedur Praktikum
Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Besaran-besaran pada
fisika banyak yang termasuk besaran vector. Contohnya gaya, kecepatan,
percepatan, perpindahan, momen gaya dan moementum.
Pada besaran vector memiliki penjumlahan yang berbeda dengan besaran
scalar. Penjumlahan vector disebut juga dengan resultan vektor. Resultan
vektor sangat dipengaruhi oleh besar dan arah, sehingga perlu metode tertentu
(Anonymus, 2015)
C. Penjumlahan Vektor
http://fisikazone.com/analisis-penjumlahan-dan-pengurangan-vektor/
(2.1)
(2.2)
R adalah diagonal panjang jajaran genjang, jika lancip. Sementara itu,
adalah sudut terkecil yang dibentuk oleh A dan B.
http://fisikazone.com/analisis-penjumlahan-dan-pengurangan-vektor/
Metode segitiga merupakan cara lain untuk menjumlahkan dua vektor, selain
metode jajaran genjang. Dua buah vektor A dan B, yang pergerakannya
ditunjukkan metode segitia (a)diatas, akan mempunyai resultan yang
persamaannya dituliskan:
R = A + B..(2.3)
Resultan dua vektor akan diperoleh dengan menempatkan pangkal vektor yang
kedua pada ujung vektor pertama. Resultan vektor tersebut diperoleh dengan
menghubungkan titik pangkal vektor pertama dengan ujung vektor kedua.
R = B + A(2.4)
Jadi,
A + B = B + A.(2.5)
Hasil yang diperoleh ternyata tidak berubah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
penjumlahan vektor bersifat komutatif. Tahapan-tahapan penjumlahan vektor
dengan metode segitiga adalah sebagai berikut:
c) besar dan arah R dicari dengan aturan cosinus dan sinus (Zone,2014)