Anda di halaman 1dari 18

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari sebuah GLBB (Gerak Lurus
Berubah Beraturan), dan kita seolah-olah tidak menanggapinya secara seksama
di karenakan tidak adanya sebuah kepentingan maupun keuntungan. Dalam
kehidupan sehari-hari juga kita sering melihat atau menemui benda yang
mengalami peristiwa Gerak Lurus Berubah Beraturan. Oleh karena itu, GLBB
yang kita temui setiap hari, yaitu: sepeda motor, buah kelapa yang jatuh dari
pohon, bola yang di lempar keatas, motor atau mobil yang di rem, dan pada
saat kita mendaki gunung. Pada gerak lurus berubah beraturan, gerak benda
dapat mengalami percepatan jika nilai percepatan positif, atau perlambat jika
nilai percepatan negatif. Gerak benda yang mengalami percepatan disebut
GLBB dipercepat, sedangkan gerak yang mengalami perlambatan disebut
GLBB diperlamabat. Benda yang bergerak semakin lama semakin cepat di
katakana benda tersebut mengalami percepatan.
Maka dalam percobaan ini kita akan melakukan prcobaan tentang gerak lurus
berubah beraturan (GLBB).

B. Rumusan Masaalah
Ada juga Rumusan Masalah pada percobaan ini:
1. Bagaimana hubungan jarak terhadap waktu pada gerak lurus berubah
beraturan?
2. Bagaimana kecepatan terhadap waktu pada gerak lurus berubah beraturan?
3. Bagaimana hubungan percepatan terhadap waktu pada gerak lurus berubah
beraturan?
4. Bagaimana persamaan gerak lurus dengan percepatan tetap

C.TujuanPercobaan
Tujuan pada percobaan GLBB ini adalah:
1. Untuk menemukan hubungan jarak terhadap waktu pada gerak lurus
berubah beraturan.
2. Untuk menemukan hubungan kecepatan terhadap waktu pada gerak lurus
berubah beraturan.
3. Untuk menemukan hubungan percepatan terhadap waktu pada gerak lurus
berubah beraturan.
4. Untuk menemukan persamaan gerak lurus dengan percepatan tetap.

D. Hipotesis
Ada juga hipotesis berdasarkan rumusan masalah pada percobaan ini adalah:
1. Setiap jarak yang ditempuh akan berbeda waktunya
2. Jika kecepatannya semakin cepat maka waktu juga akan cepat
3. Perceptannya akan tetap walau pun waknya berbeda
4. percepatan akan tetap atau konstan atau sama sepanjang waktu
.
II. DASAR TEORI

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan garis
lurus dengan percepatan tetap. Percepatan ini dapat berupa perubahan kecepatan
yang semakin cepat atau semakin berkurang (perlambatan). GLBB memiliki
percepatan tetap karena pertambahan kecepatan rata-ratanya sama besar dalam
selang waktu yang sama besar pula.
Grafik dibawah ini menggambarkan hubungan yang terjadi pada GLBB ;

Gambar. 2.1.Hubungan yang terjadi pada GLBB

Untuk GLBB yang memiliki kecepatan awal (Vo), maka

𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + at

Di mana:
S = jarak (m)
t = selang waktu (s)
Vo = kecepatan awal (m/s)
Vt = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)
(Haliiday, 2001)
Pada selang waktu t, terjadi perubahan kecepatan (∆v) dari Vomenjadi Vt ,
sehingga kecepatan rata-rata dapat dituliskan,

𝒗 𝒐 + 𝒗𝒕
v= 𝟐

Apabila persamaan (1) dan (2) digabung, akan didapat ,

𝒗𝒐 +(𝒗𝒐+𝒂𝒕
v= 𝟐

𝒔 𝒔 𝟐𝒗𝒐 𝒂𝟏
v =𝒕 → = +
𝒕 𝟐 𝟐

𝟏
S=𝒗𝑶 𝒕 + 𝟐at𝒕𝟐

Kita ketahui bahwa untuk mencari jarak (S),dapat digunakan rumus


bila persamaan (1) dan (2) dimasukan ke dalam rumus itu maka diperoleh ;
s = v.t

𝒗𝒐+𝒗𝒕 𝒗𝒕+𝒗𝒐
s=( ).( )
𝟐 𝒂

𝒗𝒕𝟐 = 𝒗𝒐𝟐 +2as


(Hadari Nawawi, 2017
Adapun contoh GLBB adalah :
Gerak Jatuh Bebas (GJB)
Ciri khasnya adalah benda jatuh tanpa kecepatan awal (Vo= 0). Semakin ke bawah
gerak benda semakin cepat. Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh
bebas selalu sama, yakni sama dengan percepatan gravitasi bumi (a = g = 9,8
m/s2). Persamaan gerak jatuh bebas sama dengan GLBB, hanya saja untuk jarak
(s) diganti oleh tinggi (h).

v = g.t
v = √𝟐𝒈𝒉

𝟏
h= 𝒈𝒕𝟐
𝟐

Untuk mengetahui waktu yang diperlukan benda untuk mencapai permukaan


tanah atau ketinggian tertentu, dapat menggunakan persamaan ke tiga;
𝟏
h= 𝒈𝒕𝟐
𝟐

√𝟐𝒉
t= 𝒈

(Rustaman, 2019)

Gerak Vertikal ke Atas


Selama bola bergerak vertikal ke atas, gerakan bola melawan gaya gravitasi yang
menariknya ke bumi, sehingga bola bergerak diperlambat. Akhirnya setelah
mencapai ketinggian tertentu yang disebut tinggi maksimum (h max), bola tak
dapat naik lagi. Pada saat ini kecepatan bola nol (Vt= 0). Oleh karena tarikan gaya
gravitasi bumi tak pernah berhenti bekerja pada bola, menyebabkan bola bergerak
turun. Pada saat ini bola mengalami jatuh bebas. Jadi bola mengalami dua fase
gerakan. Saat bergerak ke atas bola bergerak GLBB diperlambat (a= -g) dengan
kecepatan awal tertentu lalu setelah mencapai tinggi maksimum bola jatuh bebas
yang merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan awal nol
Gambar. 2.2. GLBB dipercepat dan diperlamabat
(Tipler, 1998)

Gerak Vertikal ke Bawah


Berbeda dengan gerak jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah yang dimaksudkan
adalah gerak benda-benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan
awal tertentu (Vo ≠ 0). Jadi seperti gerak vertikal ke atas hanya saja arahnya ke
bawah.
(Tipler, 1998)
III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan


Ada juga alat dan bahan yang di gunakan dalam percobaan ini
Alat dan Bahan Jumlah Gambar
NO

1 Kereta dinamika 1 Buah

2 Katrol 1 Buah

3 Benang Secukupnya

4 Balok pendukung 1 Buah

5 Dasar ststif 1 Buah

6 Kaki rel presisi 2 Buah


7 Batang statif pendek 1 Buah

8 Penyambung rel presisi 1 Buah

9 Beban 3 Buah

10 Kamera 1 Buah

11 Rel presisi 2 Buah

12 Tripot 1 Buah

B. Prosedur Percobaan

1. Merangkai alat dan bahan seperti pada gamabar dibawa ini


2. Menggantungkan beban 50 gram pada tali yang terhubung pada katrol dan
kereta
3. Meletakkan kereta pada rel presisi, tahan kereta tersebut agar tidak
bergerak
4. Melepaskan beban pemberat sehingga teruntai disamping meja
5. Melepaskan kereta bersamaan dengan menghidupkan rekaman
6. Mengulangi percobaan sebanyak tiga kali
7. Mengulangi langkah ke-2 sampai ke-6 dengan menggati beban yang 100
gram dan 150 gram
8. Menganalisi data dengan aplikasi Tracker.
VI. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Setelah melakukan percobaan ini maka di peroleh hasil sebagai berikut:


Tabel Hasil Pengamatan:

Tabel 4.1. Beban 50 gram (t,x,v,a)


Tabel 4.2. Beban 100 gram (t,x,v,a)

Tabel 4.3. Beban 150 gram (t,x,v,a)

Grafik Hasil Pengmatan


Grafik 4.1. Beban 50 gram (t,x)

Grafik 4.2. Beban 100 gram (t,x)


Grafik 4.3. Beban 150 gram (t,x)

Grafik 4.4.Beban 50 gram (t,v)


Grafik 4.5.Beban 100 gram (t,v)

Grafik 4.6.Beban 150 gram (t,v)


Grafik 4.7.Beban 50 gram (t,a)

Grafik 4.8.Beban 100 gram (t,a)


Grafik 4.9.Beban 150 gram (t,a)

B. PEMBAHASAN
Prosedur percobaan pada percobaan ini, yaitu: pertama merangkai alat, kedua
menggantungkan beban 50 gram pada tali yang terhubung pada katrol dan kereta,
ketiga meletakkan kereta pada rel presisi, tahan kereta tersebut agra tidak
bergerak, keempat melepaskan beban pemberat sehingga teruntai disamping meja,
kelima melepaskan kereta nersamaan dengan menghidupkan rekaman, keenam
mengulagi percobaan sebanyak tiga kali, ketujuh mengulangi langkah ke-2 sampai
ke-6 dengan mengganti beban 100 gram dan 150 gram, dan kedelapan
menganalisis data menggunakan aplikasi tracker.
Hubungan jarak terhadap waktu berdasarkan grafik yang tergambar dan
dibandingkan dengan dasar teori, jarak terhadap waktu pada grafik diatas semakin
bertambah jaraknya maka semakin bertambah waktu yang di tempuh seperti pada
grafik diatas, begitu pula dengan dasar teori
Hubungan kecepatan terhadap waktu berdasarkan grafik yang tergambar dan
dibandngkan dengan dasar teori, jika kecepatan awalnya cepat maka waktunya
akan dipercepat juga sama dengan grafik diatas, begitu pula dengan dasar teori.
Hubungan percepatan terhadap waktu berdasarkan grafik yang tergambar dan
dibandingkan dengan dasar teori, semakin cepat percepatannya waktu yang di
tempuh juga akan cepat sama seperti pada grafik diatas dan negitu pula dengan
dasar teorinya.
Penurunan persamaan jarak pada aplikasi tracker dengan menganalisi video pada
tracker sehingga terbentu grafiknya dan baru lakukan penuruna persamaan
jaraknya begitu juga dalam persamaan kecepetan dan percepatanntan.
Kendala saya dalam melakukan percobaan ini kurangnya ketelitian saat
mengalisis video pada aplikasi tracker sehingga tidak mendapat hasil yang pasti
atau hasil yg sebenarnya.
V.KESIMPULAN

Jadi kesimpulan pada percobaan ini adalah pada percobaan pertama dengan beban
50 gram akan menghasilkan (t=0.070, x=0.157, v=0.545, a=2.969), pada
percobaan kedua dengan beban 100 gram akan menghasilkan (t=0.069, x=0.108,
v=0.248, a=3.262) dan pada percobaan ketiga dengan beban 150 gram akan
menghasilkan (t=0.138, x=0.109, v=0.303, a=5.076). maka dalam percobaan ini
jarak, kecepatan dan percepatan terhadap waktu selalu ada perbedaan setiap
percobaan berarti sesuai dengan dasar teori.

Anda mungkin juga menyukai