“KOEFISIEN GESEK”
Dosen Pengampu :
Drs. Abu Bakar,M.Pd
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5 :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Praktikum Koefisien
Gesek”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah Fisika Dasar.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyampaikan hasil percobaan yang dilakukan serta
contoh perhitungan yang diharapkan untuk membantu dengan mudah memahaminya.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya terutama kepada Ibu Dr. Yuni Warty, M.Si
selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
bentuk penyusunannya maupun teorinya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberi informasi yang bermanfaat bagi pembaca dan untuk
pengembangan wawasan serta ilmu pengetahuan bagi kita semua
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
3.3. Tabel Percobaan Koefisien Gesek Statis Pada Bidang Miring ...................................3
3.4. Tabel Koefisien Gesek Statis Sistem 2 Benda ...........................................................4
3.5. Tabel Menentukan Koefisien Gesek Statis Pada Balok….......................................... 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PERCOBAAN................................................5
4.1. Hasil Pengolahan Data ...............................................................................................5
4.2. Pembahasan. ................................................................................................................ 5
BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 6
5.1. Kesimpulan .............................................................................................................. 7
5.2. Sara6n ........................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 8
LATIHAN SOAL SESUDAH PERCOBAAN ............................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Dalam pembahasan mengenai Hukum Newton kita akan sellau berhubungan dengan gaya
masalah. Secara umum, gaya didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat mengubah keadaan
suatu benda. Suatu benda dapat bergerak karena mendapat gaya. Gaya juga dapat
memperlambat atau memperlambat gerak benda. Selain itu, gaya juga dapat dikatakan sebagai
tarikan atau dorongan. Dalam bahasa sehari-hari gaya sering diartikan sebagai dorongan atau
tarikan, terutama yang dilakukan oleh otot-otot kita (Halliday,1991).
Gaya gesek adalah gaya yang melawan gerak benda atau kecenderungan benda akan bergerak.
Gaya gesekan muncul apabila dua buah benda dimana suatu benda diam atau meluncur pada
suatu permukaan yang memberikan gaya-gaya kepadanya. Setiap kali dua benda berinteraksi
akibat kontak langsung(sentuhan) dari permukaan permukaan maka gaya-gaya interaksinya
disebut gaya kontak.Gaya kontak ini memiliki komponen yang sejajar dengan permukaan
sentuh yang secara khusus disebut gaya gesekan, sedangkan komponen lain yang tegak lurus
dengan permukaan sentuh disebut gaya normal. Karena arah gaya gesekan sejajar dengan
permukaan sentuh, maka akan mempengaruhi gerak suatu benda. Arah gaya gesekan ini selalu
berlawanan dengan arah gerak benda, sehingga bersifat menghambat gerak benda. Peranan
gaya normal yang arahnya tegak lurus arah gerak benda juga mempengaruhi besarnya gaya
gesekan. Semakin besar gaya normal, maka semakin besar pula gaya gesekan yang terjadi.
Gaya terdiri dari Gaya Gesekan Statis dan Kinetis .
Gaya gesek statis (f.) adalah gaya gesek yang bekerja pada benda selama benda tersebut
masih diam. Menurut Hukum I Newton, selama benda masih diam berarti resultan gaya yang
bekerja pada benda tersebut adalah nol. Jadi, selama benda masih diam gaya gesek statis selalu
sama dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut (Nurachmandani, 2009: 89).Gesek Kinetis
(fi) Gaya gesek kinetis (f) adalah gaya yang bekerja pada saat benda dalam keadaan Gaya ini
termasuk gaya 2isbanding2, yaitu gaya dengan usaha yang dilakukan akan berubah menjadi
kalor. Perbandingan antara gaya gesekan kinetis dengan gaya normal disebut koefisien gaya
gesekan kinetis (Nurachmandani, 2009: 90).
Gaya gesek antara dua permukaan yang saling diam satu terhadap yang lainnya disebut
dengan gaya gesekan statis (staticfriction). Hal ini dikarenakan permukaan lantai melakukan
gaya gesekan f yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan dengan gaya dorong yang
diberikan (fs = F). Gaya gesekan statis mencapai nilai maksimum ketika benda tepat akan
bergerak karena diberikan gaya dorong yang lebih besar. Ternyata gaya yang kita butuhkan
untuk menjaga lemari terus bergeser lebih kecil 2isbanding saat awal benda belum bergerak.
Dalam keadaan ini gaya gesekan yang bekerja adalah gaya gesekan kinetis.
2
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
6 stopwatch 1 buah
7 neraca 3 lengan 1 buah
3
Tabel Koefisien Gesek Statis Sistem 2 Benda
m1 m1(kg) m1(kg)
No
m2+beban s
1 2 3
Percobaan II
Koefisien Gerak Kinetis Langkah
Percobaan :
(menggunakan 2 buah beban, 1 buah balok)
1 150
200
250
2 150
200
250
4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PERCOBAAN
1 0 ± 0,0907 𝑘𝑔 0,75
2 0,33
100 ± 0,1055 𝑘𝑔
4.2 Pembahasan
Berdasarkan percobaan koefisien gesek benda pada permukaan datar telah diperoleh hasil
beserta perhitungannya di table yang ada diatas. Hasil perhitungan diketahui bahwa sudut
miring mempengaruhi gaya gesek pada benda. Semakin besar sudutnya, maka akan semakin
besar pula koefisien geseknya. Dalam percobaan ini digunakan berat benda yang berbeda-beda.
Pengaruhi berat benda terhadap koefisien geseknya berdampak pada kecepatan benda pada saat
tepat akan bergerak. Berdasarkan hasil diketahui bahwa benda yang memiliki beban lebih berat,
akan lebih cepat tepat akan bergerak dibanding dengan benda yang beratnya lebih kecil.
Sehingga sudut yang dibentuk lebih kecil ketika bidang miring dimiringkan sampai benda yang
berada dipermukaan tepat akan bergerak. Hal ini terjadi pada koefisien gerak statis. Koefisien
5
gerak statis tidak memerlukan waktu dan percepatan bendanya untuk mengetahui koefisien
geseknya.
Percepatan gaya gesek kinetic terhadap benda berbeda dengan koefisien gaya gesek statis.
Dalam percobaan ini, untuk menentukan koefisien gerak kinetisnya diperlukan waktu untuk
mengukur benda pada saat bergerak ke titik tertentu, sehingga pada gaya kinetic akan diketahui
percepatan terhadap waktu. Sedangkan pada gaya gesek kinetis tidak.
Pengaruh koefisien gerak terhadap benda mempengaruhi kecepetan benda. Apabila tidak
terdapat koefisien gesek atau koefisien geraknya 0, maka benda akan meluncur dengan cepat.
Biasanya hal ini terjadi apabila benda meluncur pada permukaan yang licin sekali. Koefisien
gesek pada penerapannya adalah ketika kita sedang berjalan dipermukaan tanah. Apabila tidak
terdapat gesekan antara permukaan tanah dengan kaki, maka kita akan terpeleset.
6
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum koefisien gaya gesek adalah sebagai
berikut.
1. Gaya gesek merupakan suatu akibat dari dua buah benda yang saling bersinggungan
saat melakukan suatu gaya.
2. Gaya gesek statis adalah gaya gesekan antara dua benda yang dalam keadaan diam.
3. Gaya gesek kinetis adalah gaya gesekan antara dua buah benda yang saling bergerak.
4. Apabila tidak terdapat koefisien gesek atau koefisien geseknya 0, maka benda akan
meluncur dengan cepat.
5. Semakin besar sudutnya, maka akan semakin besar pula koefisien geseknya.
6. Benda yang memiliki benda lebih berat akan lebih cepat bergerak dibandingan dengan
benda yang beratnya lebih kecil, sehingga sudut yang dibentuk lebih kecil ketika bidang
miring dimiringkan.
5.2. Saran
Saat melakukan praktikum di laboratorium, sebaiknya praktikan terlebih dahulu mengecek
semua peralatan yang akan digunakan apakah masih bisa dipakai atau perlu diganti. Hal ini
agar proses percobaan dapat berjalan tanpa kendala, sehingga dapat diperoleh hasil yang
maksimum dari praktikum yang telah dilakukan. Selain itu, praktikan juga dapat menguasai
materi yang akan dipraktekkan agar lebih cepat dan mudah dalam melakukan percobaan.
7
DAFTAR PUSTAKA
8
TUGAS SETELAH PERCOBAAN
1. Factor apa saja yang mempengaruhi gaya gesekan benda?
2. Berdasarkan data yang Anda peroleh, gambarkanlah grafik hubungan koefisien gesek
kinetis dan besar percepatan pada balok kayu!
JAWABAN
1. Faktor – factor yang mempengaruhi gaya gesek yaitu gaya tarik,gaya normal,keadaan
permukaan benda, dan koefisien gesek. Gaya gesek statik selalu lebih besar dibanding
gaya gesek kinetik. Makin besar gaya normal suatu benda maka gaya tarik yang
dibutuhkan akan semakin besar.
2.
Pengaruh dari besar sudut dalam gaya gesek ialah semakin tinggi atau semakin
besar sudut, maka benda akan meluncur semakin cepat dari titik awal ke titik akhir.
Semakin besar sudur, maka koefisien geseknya semakin besar pula. Begitu
pulasebaliknya, pada percobaan gaya gesek kinetis. Jika sudut diperbesar, maka benda
akanlambat bergerak dari titik awal ke titik acuan, sehingga waktu untuk sampai
semakin lama.