Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dengan yang namanya ilmu fisika,dimulai dari
yang ada pada diri kita seperti gerak yang kita lakukan setiap hari sampai pada sesuatu yang berada di
luar diri kita,salah satu contohnya adalah permainan di taman kanak-kanak,yaitu ayunan. Sebenarnya
ayunan ini juga dibahas dalam ilmu fisika,dimana dari ayunan tersebut kita dapat menghitung periode
yaitu selang waktu yang diperlukan beban untuk melakukan suatu getaran lengkap dan juga kita dapat
menghitung berapa besar gravitasi bumi di suatu tempat.

Pada percobaan yang akan dilakukan,ayunan yang dimaksud adalah bandul. Bandul adalah
benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun secara bebas dan periode yang menjadi dasar
kerja dari sebuah jam dinding kuno yang mempunyai ayunan. Dalam bidang fisika,prinsip inipertama
kali ditemukan pada tahun 1602 oleh Galileo Galilei,bahwa periode (lama gerak osilasi satu ayunan T)
dipengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi.

Periode berayun menjadi lebih rendah atau menjadi lebih panjang ketika amplitudo (lebar
ayunan) bertambah. Periode berayun sebuah bandulditentukan oleh panjang bandul,kekuatan gravtasi
dan amplitudo,periode tidak bergantung kepada massa bandul. Jika amplitudo terbatas oleh ayunan
yang kecil,periode T bandul sederhana waktu yang diperlukan untuk siklus lengkap adalah dimana L
adalah panjang bandul dan g adalah percepatan gravitasi. Bandul sederhana terdiri atas benda bermassa
m yang di ikat deggan seutas tali ringan yang panjangnya I (massa tali diabaikan),jika bandul berayun
tali akan membentuk sudut sebesar

α terlalu kecil,gerak bandul tersebut akan mempengaruhi persamaan gerak harmonik sederhana
seperti gerak pada pegas. Gerak osilasi (getaran) yangpopuler adalah gerak osilasi pendulum
(bandul),pendulum sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah beban yang bermassa m terletak
dibagian ujung tali,gaya gesekan udara diabaikan dan massa tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan
relatif terhadap bola,dengan bandulpun kita dapat mengetahui gravitasi ditempat bandul tersebut di uji.
Getaran adalah gerak bolak-balik secara periode melaluititik kesetimbangan,getaran dapat bersifat
sederhana dan kompleks.

Getaran yang berkaitan pada bandul yaitu getaran harmonik sederhana yaitu suatu getaran
dimana resultan gaya yang bekerja pada titik sembarangan selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan
beesar resultan gaya sebanding dengan jarak titik kesetimbangan tersebut. Berdasarkan pernyataan
diatas adalah salah satu faktor yang melatar belakangi kami untuk melakukan praktikum tentang
bandul sederhana,dimana praktikan akan belajar mengenai apa-apa saja yang berhubungan dengan
bandul sederhana yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan praktikan mampu
menentukan nilai percepatan gravitasi berdasarkan percobaan yang akan dilakukan.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :

1. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan nilai gravitasi bumi (g) secara eksperimen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bandul adalah benda yang dapat berayun pada suatu titik, dapat berbentuk batang, benda
tergantung pada tali dan lain-lain, disebut juga ayunan. Jenis-jenis bandul yaitu bandul bifilar adalah
bandul berupa batang yang yang digantungkan dengan menggunakan dua tali (benang) pada ujung-
ujungnya, bandul kater adalah bandul yang berbentuk batang yang dilengkap dengan buah pisau-pisau
penumpu, digunakan untuk menentukan percepatan gravitasi secara teliti, pada pemakainnya bandul
diayunkan padamasing-masing penumpu dan letak penumpu pada batang diatur sedemikian sehingga
periode ayunan untuk kedua penumpu sama, dalam hal yang demikian maka periode ayunan itu sama
dengan priode ayunan

sederhana, yaitu 2π √1 g , dengan 1 jarak antara kedua penumpu. Banduk konis adalah bandul
yang diputar sedemikian sehingga tali penggantung bandul mengitari permukaan sebuah kerucot
(conus=kerucut). Bila 3 adalah sudut yang dibentuk oleh talu dengan arah vertical, 1 panjang tali
penggantung, g percepatan gravitasi, maka 1 frekuensi 1 bandul itu dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan :

1= 1 2 π √g 1cos0

.Bandul sederhana , istilah lain untuk ayunan tunggal (Hadiat, 2004).

Bandul merupakan salah satu contoh benda bergetar selaras, bagian ini akan membahas
tentang bandul sederhana, bandul sederhana terdiri atas titik massa m yang digantungkan
menggunakan seutas tali tak bermassa dengan unjung atasnya diikiatkan dinding diam seperti yang
terlihat pada gambar. Gerak benda terjadi pada bidang vertical dan dikendalikan oleh gaya gravitasi.

Asal sudut simpangan θ kecil maka gerak benda adalah getaran selaras sederhana Gaya-gaya
yang bekerja pada bandul adalah gaya tegangan tali T dan gya gravitasi mg. komponen radial T= mg
cos (θ) tidak mengakibatkan percepatan pada arah menuju θ=0. Berlawanan arah dengan
simpangannya. Jadi, komponen gaya merupakan gaya pemulih dan persamaan gerak bandul kearah
tangensial ini dapat ditulis
Gerak harmonic sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu
dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan. Gerak harmonik sederhana dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu, gerak harmonik sederhana linier misalnya gerak osilasi air raksa dan gerak
harmonik sederhana angular misalnya gerak bandul.

Telah terhadap bunyi dan getaran sangat berkaitan bahkan tidak dapat dipisahkan dengan
kajian tentang ayunan atau disebut juga dengan bandul, gejala ini dalam kehidupan sehari-sehari
contohnya adalah gerakan bandul jam, gerakan massa yang digantung oada pegas bahkan gerakan
dawai gitar saat dipetik. Ketiganya ini merupakan contoh-contoh dari apa yang disebut sebagai ayunan.
Gerak harmonic pada bandul, ketika bebabn digantungkan pada ayunan dan tidak diberi gaya maka
benda akan diam dititik keseimbangan. Jika bebabn ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan
bergeraj ke B, C lalu kemabali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secra periodik, dengan
kata laim beban pada ayunan diatas melalukan gerak harmonik sederhana. Gaya pemulih Pada sebuah
ayunan menyebabkan selalu bergerak menuju titik setimbangan. Periode ayunan tidak berhubungan
dengan amplitude, akan tetapi ditentukan oleh parameter internal yang berkaitan dengan gaya pemulih
(Welty, James R, 2002).

Benda dikatakan bergerak atau getar harmonis jika benda tersebut berayn melalui titik
kesetimbangan dan kembali keposisi awal. Besaran fisika yang terdapat dalam gerak harmonik adalah:
periode (T), benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan memiliki periode atau waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan suatu getaran, persamaan periode (T) pada bandul yaitu :

T= 2π √1 g

Frekuensi getaran adalah jumlah getaran yang dilakukan oleh system dalam satu detik, diberi symbol
F, satuan frekuensi adalah 1/sekon atau s-1 atau disebut juga Hertz. Amplitudo, pada ayunan sederhana,
selain periode dan frekunsi, terdapat pula amplitude. Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari
titik kesetimbangan (Surya, 2009).
BAB III

PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

1. Mistar : berfungsi untuk mengukur panjang benda dengan tingkat ketelitian yang tidak
terlalu tinggi dan untuk membantu membuat garis lurus.

2. Stopwatch : berfungsi untuk mengukur lamanya waktu yang Diperlukan dalam sebuah
percobaan.

3. Statif : berfungsi untuk alat yang akan digantungkan sebuah bandul yang akan diuji
cobakan dalam praktikum kali ini.

3.1.2 Bahan

1. Beban/pendulum : berfungsi sebagai bahan yang akan diujicobakan yang Akan diikat pada
salah satu ujung benang.

2. Benang : berfungsi sebagai bahan penghubung antara statif dan beban.

3.2 Cara Kerja

1. Disusun alat seperti pada yang terlihat pada gambar 2.

2. Diatur panjang tali sepanjang 90 cm.

3. Diberi simpangan pada tali sekitar 15 cm kemudian lepaskan bandul.

4. Dicatat waktu untuk 10 kali getaran pada table pengamatan.

5. Dilakukan pengukuran pada poin 1-4 sebanyak 5 kali.

6. Dilakukan pengukuran dengan variasi panjang tali : 80 cm,70 cm,60 cm,dan 50 cm. Dan
catat hasil pengukuran pada tabel.
DAFTAR PUSTAKA

Hadiat,dkk. 2004. Kamus Sains. Jakarta : Balai Pustaka

Prasetio, Len, dkk. 1992. Mengerti Fisika. Yogyakarta : Andi Offset

Surya, Yohanes. 2009. Mekanika dan Fluida Buku 2. Tangerang : PT. Kandel

Umar, Efrizon. 2008. Buku Pintar Fisika. Jakarta : Media Pusindo

Welty, James R, dkk. 2002. Dasar-dasar Fenomena Transport. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai