I. Tujuan
1. Memisahkan campuran dengan cara (1) sublimasi, (2) ekstrasi, (3)
dekantasi, (4) kristalisasi dan (5) kromatografi.
2. Mengendapkan barium klorida dan menetukan persentase hasil dari
barium kromat.
3. Menentukan persentase barium klorida dalam suatu campuran.
4. Mendalami dan menggunakan hukum stoikiometri dalam reaksi kimia.
5. Mengembangkan keterampilan menyaring dan memindahkan endapan.
Laurtan yang terdiri dari dua bahan atau lebih disebut campuran.
pemishan kimia adalah proses pemisahan sapai pereaksi yang terkecil, sekecil
atom dan molekul atau ion (Marisa, 2014).
III. Alat dan Bahan
3.1 Alat
- Cawan penguap
- Neraca
- Batang pengaduk
- Kaca Arloji
- Bunsen
- Bejana kromatografi
- Gelas piala
- Pensil
- Gunting
- Pipa kapiler
- Penggaris
3.2 Bahan
- NH₄Cl
- NaCl
- SiO₂
- Air
- Butanol
- Asam asetat
- Kertas saring
- Tinta Hitam
- BaCl₂
- Air suling
- K₂CrO₄
IV. Prosedur Kerja
Hasil
4.2 Pemisahan dengan kromatografi
Pelarut Elven (butanol, asam asetat, air)
Hasil
4.3 Analisis melalui pengendapan
- Persentase hasil Barium Kromat
BaCl2
Kristal BaCrO4
Hasil
V. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan kegiatan praktikum yang telah dilakukan di Laboratorium
Agroindustri dan Tanaman Obat pada hari Senin tanggal 4 November 2019
diperoleh hasil dan pembahasan sebagai berikut:
NO PERLAKUAN HASIL
1. Bobot cawan penguap dan contoh semula 26,437
Bobot cawan penguap 26,137
Bobot contoh 0,3
Bobot cawan penguap sesudah NH4Cl menyublim 26,00
Bobot NH4Cl 0,137
Persentase NH4Cl 45,67%
2. Bobot cawan + kaca arloji + NaCl 75,952
Bobot cawan + kaca arloji 75,852
Bobot NaCl 0,1
Persentase NaCl 33,33%
3. Bobot cawan + SiO2 62,975
Bobot cawan 62,875
Bobot SiO2 0,1
Persentase SiO2 33,33%
4. Bobot sampel 0,3
Bobot NH4Cl + NaCl + SiO2 0,337
Selisih bobot 0,037
Pada perlakuan pertama NH4Cl, NaCl dan SiO2yang ditimbang 0,1 gram,
kemudian dipanaskan, fungsi pemanasan ini untuk mempercepat reaksi pada
contoh yang dipanaskan yaitu untuk menyumblim NH4Cl ditandai dengan akan
keluarnya asap putih. Asap putih yang keluar menandakan NH 4Cl menyublim
sedangkan pada cawan porselin akan berbentuk padatan. Asap putih yang
menghilang menandakan bahwa NH4Cl yang terdapat dalam contoh tidak ada
lagi, tersisa NaCl dan SiO2. Selanjutnya NaCl dan SiO2 dipisahkan dengan meode
dekantasi. NaCl dipanaskan bertujuan untuk membebaskan kandungan air
pada NaCl sehingga yang terbentuk adalah NaCl kecil. Hal yang samapun
dilakukan sama pada SiO2yang dipanaskan agar kandungan air keluar dan
tersisa SiO2 kering. Adapun persamaan reaksinya :
NO NODA Rf WARNA
1 Merah muda tidak diukur nilai Rf
2 Ungu tidak diukur nilai Rf
3 Abu-abu tidak diukur nilai Rf
4 Cokelat tidak diukur nilai Rf
5 Biru 9/9 = 1
Pada perlakuan pertama, setelah bejana atau gelas kimia diisi dengan
pelarut eluen maka ditutup dengan kaca arloji supaya bejana atau gelas kimia
terjenuhkan dengan eluen. Jika pelarut menjadi jenuh maka akan membantu
mempercepat migrasi senyawa pada kromatografi dan pemisahan komponen
dapat berlangsung dengan baik. Selanjutnya, penambahan noda pada kertas
saring bertujuan untuk mengetahui perbedaan warna yang dihasilkan pada
proses kromatografi. Nilai Rf merupakan ukuran kecepatan migrasi. Harga Rf
didefinisikan sebagai perbandingan antara jarak senyawa titik awal dan jarak
tepi muka pelarut dari titik awal atau secara sederhana diartikan perbandingan
jarak yang ditempuh zat terhadap jarak yang ditempuh oleh pelarut. Nilai Rf
yang bagus berkisar 0,2 sampai 0,8. Jika Rf nilainya tinggi diharuskan
mengurangi kepolaran eluen dan sebaliknya.
6.2 saran
Adapun saran yang diberikan untuk kegiatan praktikum selanjutnya
adalah lebih memperhatikan prosedur kerja dan mendalami konsep stoikiometri
agar menghasilkan data dan perhitungan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, V. 2015. ”Penentuan kondisi optmum pada pemisahan serum (IV) dan
mineral manasit melalui teknik membran luar cair berpendukung
tubularmembran”. Jurnal Iptek Nuklir Ganendra.Vol 9(2) : 71-77.
Budiman,A dan Suhardjono. 2012. ”Studi eksperimentasi pengaruh konsentrasi
larutan terhadap laju pelepasan mateial pada proses electro gemical
mactuning”. Jurnal Teknik Pomits. Vol 1(1) : 1-5.
Ginting, A.B.R dan D. Anggraini. 2016. ”Metode pengendapan dan penukar
karton untuk pemisahan cesium dalam bahan bakar U₃Si₂-Al”. Uraina.
Vol 22(2) : 65-67.
Marisa, S. 2014. “Pemisahan komponen dari campuran”. Jurnal Pendidikan. Vol
2(1) : 1-2.
Nugroho, W dan S. Purwoto. 2013. “ Removal klorida, tds dan besi air payau
melalui penukaran ion dan filtrasi campuran zat aktif dengan karbon
aktif ”. Jurnal Teknik. Vol 11 (1) : 45-47.
Oxtoby, D.W., H. D. Gillis dan N. H. Nachtrieh. 2001. Prinsip-prinsip kimia
modern. Jakarta : Erlangga.
Sulistiati, A.K.R. 2013. Termodinamika. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung : ITB.
C. Dokumentasi
Gambar 1 Gambar 2
kaca arloji
Gambar 3 Gambar 4
Gambar 7 Gambar 8
Digunting kertas saring 3x10 Ditimbang gelas piala
Gambar 8 Gambar 9
Ditimbang BaCl2 Ditambahkan 12.5 ml air suling
Gambar 10 Gambar 11
Diambil K2CrO4 0,2 M 12.5 ml Dimasukan dalam gelas lalu di uji
Gambar 12 Gambar 13
Dipanaskan sampai mendidih Disaring dengan kertas saring
Whatman
Gambar 14 Gambar 15
Dikeringkan endapan Ditimbang kertas saring dan endapan
Gambar 16
Ditimbang endapan yang terbentuk