Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM GELOMBANG

GETARAN HARMONIK SEDERHANA PADA BANDUL SEDERHANA

Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Praktikum


Mata Kuliah Gelombang Semester 4

Tanggal Pengumpulan 13 April 2021

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Dr. Kartini Herlina, M.Si. & Hervin Maulina, S.Pd., M.Sc.

Disusun Oleh :
Kelas A
Resti Yuliana 1913022011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika, mulai dari
yang ada pada diri kita sendiri seperti gerak yang kita lakukan setiap saat, energi
yang kita pergunakan setiap hari sampai pada sesuatu yang berada diluar diri
kita, salah satu contohnya adalah permainan di taman kanak-kanak, yaitu
ayunan. Sebenarnya ayunan ini juga dibahas dalam ilmu fisika, dimana dari
ayunan tersebut kita dapat menghitung perioda yaitu selang waktu yang
diperlukan beban untuk melakukan suatu getaran lengkap dan juga kita dapat
menghitung berapa besar gravitasi bumi di suatu tempat. Pada percobaan ini,
ayunan yang dipergunakan adalah ayunan yang dibuat sedemikian rupa dengan
bebannya adalah bandul fisis.
Pada dasarnya percobaan dengan bandul ini tidak terlepas dari getaran,
dimana pengertian getaran itu sendiri adalah gerak bolak balik secara perioda
melalui titik kesetimbangan. Getaran dapat bersifat sederhana dan dapat bersifat
kompleks. Getaran yang dibahas tentang bandul adalah getaran harmonik
sederhana yaitu suatu getaran dimana resultan gaya yang bekerja pada titik
sembarangan selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan besar resultan gaya
sebanding dengan jarak titik sembarang ketitik kesetimbangan tersebut.

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut,
1. Mengetahui pengaruh getaran harmonis sederhana yang terjadi ketika
bandul disimpangkan dengan masing-masing sudut kurang dari 10 derajat
dan lebih dari 10 derajat.
2. Mengetahui hubungan frekuensi osilasi dengan panjang tali.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Getaran Harmonik Sederhana


Dalam fisika, gerak periodik adalah gerak bolak-balik suatu benda dan
melewati lintasan yang sama contoh lain gerak bolak-balik ini adalah gerakan
sebuah bandul dan gerak satelit mengelilingi bumi dari sekian banyak gerak
periodik ada gerak lain yang dinamakan gerak harmonik
Gerak sebuah partikel atau benda yang grafik posisi partikel sebagai fungsi
waktu nya berupa sinusoidal (dapat dinyatakan dalam bentuk sinus atau
kosinus). Ada beberapa macam gerak harmonik yaitu salah satunya gerak
harmonik sederhana (Surya, ). Gerak semacam ini disebut dengan gerak osilasi
atau getaran harmonik (Bitar, 2021).
Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik suatu benda melalui
titik keseimbangannya tanpa teredam. Beberapa benda yang melakukan gerak
harmonik sederhana antara lain gerak benda pada ayunan sederhana, gerak
benda pada lintasan licin yang berbentuk busur lingkaran, gerak benda yang
digetarkan pada pegas, dan gerak zat cair yang digerakkan naik turun pada
sebuah pipa U. (Min, 2016)
Getaran harmonik sederhana merupakan suatu gerak osilasi benda yang
dipengaruhi oleh gaya pemulih yang linier dan tidak mengalami gesekan
sehingga tidak mengalami pengurangan (dissipasi) tenaga. Getaran harmonik
sederhana juga dapat diartikan sebagai suatu sistem yang bergetar dimana gaya
pemulih berbanding lurus dengan negatif simpangannya. Gaya pemulih
merupakan gaya yang bekerja dalam arah mengembalikan massa benda ke
posisi setimbangnya (Giancolli,1997).
Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam
silinder gas, gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak horizontal /
vertikal dari pegas, dan sebagainya.
b. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul
fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya. (Dikha, 2012)

B. Syarat Getaran Harmonik


Adapun syarat suatu gerak dikatakan getaran harmonik, yaitu sebagai berikut:
1. Gerakannya periodik (bolak-balik).
2. Gerakannya selalu melewati posisi keseimbangan.
3. Percepatan atau gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan
posisi/simpangan benda.
4. Arah percepatan atau gaya yang bekerja pada suatu benda selalu mengarah
ke posisi keseimbangan. (Surya, 2009)

C. Simpangan Gerak Harmonik Sederhana


Simpangan gerak harmonik dapat diperoleh dengan memproyeksikan
kedudukan benda yang bergerak melingkar beraturan pada diameter lingkaran.

Gambar 2.1 Simpangan

Dari gambar diatas diketahui bahwa proyeksi kedudukan benda (y) pada
diameter lingkaran menghasilkan fungsi sinus. Oleh karena itu, simpangan
gerak harmonik sederhana dirumuskan sebagai berikut.
𝑦 = 𝐴 𝑆𝑖𝑛 𝜃 = 𝐴 𝑆𝑖𝑛 𝜔𝑡
A adalah amplitudo, yaitu simpangan terjauh yang mampu dicapai benda. θ
adalah besarnya sudut fase yang dilalui benda.
Benda menempuh satu kali getaran (satu fase) apabila sudut yang ditempuh
sebesar 2π radian (360°). Apabila benda telah menempuh sudutfase sebesar 0O
pada saat t = 0, rumus simpangan benda menjadi:
𝑦 = 𝐴 𝑆𝑖𝑛 (𝜔𝑡 + 𝜃0 )
oleh karena ω = 2π f t , persamaan simpanagan dapat ditulis sebagai berikut:
𝑦 = 𝐴 𝑆𝑖𝑛 (𝜔𝑡 + 𝜃0 )
= 𝐴 𝑆𝑖𝑛 (2𝜋 𝑓𝑡 + 𝜃0 )
(Min, 2016)

D. Periode dan Frekuensi Bandul Sederhana


Sebuah bandul sederhana terdiri atas sebuah beban bermassa m yang
digantung di ujung tali ringan (massanya dapat diabaikan) yang panjangnya l.
Bila beban ditarik ke satu sisi dan dilepaskan, maka beban berayun melalui titik
keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Bila amplitudo ayunan kecil, maka
bandul melakukan getaran harmonik. Periode dan frekuensi getaran pada
bandul sederhana sama seperti pada pegas. Artinya, periode dan frekuensinya
dapat dihitung dengan menyamakan gaya pemulih dan gaya sentripetal.

Gambar 2.2 Bandul Sederhana

Persamaan gaya pemulih pada bandul sederhana adalah 𝐹 = −𝑚𝑔 𝑆𝑖𝑛 𝜃.


Untuk sudut θ kecil (θ dalam satuan radian), maka sin θ = θ . Oleh karena itu
𝑥
persamaannya dapat ditulis 𝐹 = −𝑚𝑔 ( 𝑙 ). Karena persamaan gaya sentripetal

adalah 𝐹 = −4𝜋 2 𝑚𝑓2𝑥, maka kita peroleh persamaan sebagai berikut.


𝑥
−4𝜋 2 𝑚𝑓 2 𝑥 = −𝑚𝑔 ( )
𝑙
𝑔
4𝜋 2 𝑓 2 =
𝑙
1 𝑔 𝑙
𝑓= √ 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑇 = 2𝜋√
2𝜋 𝑙 𝑔

(Bitar, 2021)

Nilai periode bandul dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya panjang


tali yang digunakan dan sudut simpangan awal, sedangkan faktor yang tidak
mempengaruhi periode adalah massa dan diameter bandul. Panjang tali
mempengaruhi periode karena hubungan panjang tali dengan periode bandul
berbanding lurus, semakin panjang tali maka periode bandul akan semakin
besar, dan semakin pendek tali yang digunakan maka nilai periode akan semakil
kecil. Sudut simpangan awal mempengaruhi besar nilai periode apabila sudut
tersebut tidak relatif kecil, karena hanya sudut simpangan yang relatif kecillah
yang tergolong ke dalam getaran harmonik sederhana, apabila sudut simpangan
relatif besar maka perumusan periode memakai persamaan deret tak hingga
untuk sembarang derajat kepresisian. (yanti, 2020)
BAB III
METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu sebagai
berikut.
Tabel 3.1 Alat dan Bahan
No Nama Alat dan Bahan Jumlah Gambar
1. Beban bermassa 0,5 kg 1 buah

2. Busur Derajat 1 buah

3. Tambang Kecil Secukupny


a

4. Mistar / Penggaris 1 buah

5. Stopwacth 1 buah

B. Langkah-langkah Percobaan
Adapun Langkah kerja yang dilakukan saat percobaan yaitu sebagai
berikut.
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Memotong tambang dengan ukuran 0,1 m, 0,2 m, dan 0,3 m.
3. Merangkai alat dan bahan seperti pada gambar.

Gambar 4.1 Rangkaian Alat dan Bahan

4. Melakukan setiap percobaan dengan massa 0,05 kg. Pertama,


menggunakan panjang tali 0,1 m dan dengan sudut 5° dan 30° secara
bergantian, kemudian kedua, menggunakan panjang tali 0,2 m dengan
sudut 5° dan 30° secara bergantian, dan selanjutnya yang ketiga,
menggunakan panjang tali 0,3 m dengan sudut 5° dan 30° secara
bergantian dengan cara menarik beban yang telah diikat pada ujung
benang membentuk sudut-sudut tersebut.
5. Melepaskan beban sehingga bandul bergerak dan secara bersamaan
menyalakan stopwatch.
6. Menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengalami 10 kali getaran.
7. Mengulangi setiap percobaan sebanyak 3 kali.
8. Mencatat semua hasil percobaan pada tabel hasil percobaan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Percobaan
Adapun hasil percobaan yang diperoleh dari percobaan yang telah
dilakukan adalah,
Tabel 5.1 Hasil Percobaan
M 𝑙 Waktu untuk 10 getaran
𝜃° 𝑓 (Hz)
(Kg) (m) 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡̅
5 4,9 5 4,8 4,9
0,1 5𝜋 = 15,7
30 7,3 7,1 7,3 7,2
5 6 5,9 6 5,9
0,05 0,2 3,6𝜋 = 11,3
30 9,7 9,7 9,5 9,6
5 7,8 7,8 8 7,9
0,3 2,9𝜋 = 9,12
30 11,5 11,6 11,5 11,5

B. Pembahasan
Berdasarkan tabel hasil percobaan dapat diketahui bahwa pada setiap percobaan
menggunakan beban yang tetap yaitu 0,05 kg. Namun, panjang tali dan sudut yang
digunakan berbeda-beda sehingga waktu yang dihasilkan untuk melakukan 10 kali
getaran pun juga berbeda yaitu pada tali 0,1 m dengan sudut 30° C di peroleh waktu
yaitu, 7,3 sekon, 7,1 sekon, dan 7,3 sekon, sehingga rata-rata waktu yang diperoleh
adalah 7,2 sekon dan frekuensi osilasinya 15,7 Hz.. Selanjutnya pada tali 0,1 m dengan
sudut 5° C di peroleh waktu yaitu, 4,9 sekon, 5 sekon, dan 4,9 sekon, sehingga rata-rata
waktu yang diperoleh adalah 4,9 sekon dan frekuensi osilasinya 15,7 Hz.
Selanjutnya pada tali 0,2 m dengan sudut 30° C di peroleh waktu yaitu, 9,7 sekon,
9,7 sekon, dan 9,5 sekon, sehingga rata-rata waktu yang diperoleh adalah 9,6 sekon
dan frekuensi osilasinya 11,3 Hz.. Selanjutnya pada tali 0,2 m dengan sudut 5° C di
peroleh waktu yaitu, 6 sekon, 5,9 sekon, dan 6 sekon, sehingga rata-rata waktu yang
diperoleh adalah 5,9 sekon dan frekuensi osilasinya 11,3 Hz.
Selanjutnya pada tali 0,3 m dengan sudut 30° C di peroleh waktu yaitu, 11,5 sekon,
11,6 sekon, dan 11,5 sekon, sehingga rata-rata waktu yang diperoleh adalah 11,5 sekon
dan frekuensi osilasinya 9,12 Hz. Selanjutnya pada tali 0,3 m dengan sudut 5° C di
peroleh waktu yaitu, 7,8 sekon, 7,8 sekon, dan 8 sekon, sehingga rata-rata waktu yang
diperoleh adalah 7.9 sekon dan frekuensi osilasinya 9,12 Hz.
Berdasarkan hasil percobaan maka diketahui bahwa parameter yang
mempengaruhi gerak harmonik sederhana pada bandul adalah panjang tali dan
gravitasi. Dan hubungan antara frekuensi dengan tali yaitu berbanding terbalik,
semakin pendek tali yang digunakan, maka frekuensi yang dihasilkan akan semakin
besar.
BAB V
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan berdasarkan hasil percobaan yaitu sebagai berikut,


1. Parameter yang mempengaruhi gerak harmonik sederhana pada bandul adalah panjang
tali dan gravitasi.
2. Hubungan antara frekuensi dengan tali yaitu berbanding terbalik, semakin pendek tali
yang digunakan, maka frekuensi yang dihasilkan akan semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA

Bitar, 2021. Getaran Harmonik. Diunduh dari https://www.gurupendidikan.co.id-


/getaran-harmonik/. Pada tanggal 12 April 2021 Pukul 22.00 WIB.

Dhika. 2012. Bandul Sederhana. Diunduh dari http://mahasiswa-sibuk.blogspot.com/20-


12/01/bandul-sederhana.html. Pada tanggal 11 April 2021. Pukul 10.00 WIB.

Giancolli, Douglas C. 1997. FISIKA Jilid I, Edisi Keempat. Terjemahan Cuk


Imawan dkk. Jakarta: Erlangga.

Min. 2016. Gerak Harmonik, Pengertian, Rumus Dan Bentuk Gerak Harmonik Sederhana.
Diunduh dari https://www.pelajaran.co.id/2016/25/pengertian-rumus-dan-bentuk-
gerak-harmonik-sederhana.html. Pada tanggal 12 April 2021. Pada pukul 20.00
WIB.

Surya, Yohanez. 2009. Getaran dan Gelombang. Tanggerang: Kandel


Yanti, dkk. 2020. Pengaruh Panjang Tali, Massa Dan Diameter Bandul Terhadap Periode
Dengan Variasi Sudut. Jurnal STRING. Vol 5(1). Hal 9-10.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai