Anda di halaman 1dari 14

TUGAS B

GERAK MELINGKAR BERATURAN

Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Akhir


Mata Kuliah Mekanika Semester 3

Tanggal Pengumpulan 12 Februari 2021

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Dr. Doni Andra, S.Pd., M.Sc. & Drs. Nengah Maharta, M.Si.

Disusun Oleh :
Kelas A
Resti Yuliana 1913022011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
GERAK MELINGKAR
BERATURAN
(Pendahuluan, pengertian gerak melingkar, pengertian gerak
melingkar beraturan, besaran-besaran fisika, hubungan roda-
roda, contoh soal)

A. PENDAHULUAN

S
ebuah benda atau partikel selain dapat bergerak lurus ternyata juga
dapat bergerak melingkar. Bahkan, Kita sering melihat gerak
melingkar, beberapa contoh gerak melingkar misalnya mainan yoyo
yang diputar, gerak roda berputar, mobil atau motor bergerak menikung pada
belokan, gerak bumi mengelilingi matahari, bulan melingkar mengelilingi
matahari, dan sebagainya. Dalam gerak melingkar terdapat beberapa jenis yaitu
gerak melingkar beraturan dan gerak melingkar berubah beraturan. Perhatikan
gambar berikut ini!

Gambar 1.1 Sepeda Gambar 1.2 Jarum jam dinding yang


.
gunung dirancang de- dirancang bergerak melingkar dengan
ngan gir yang dapat kecepatan yang tetap.
diubah-ubah Sumber foto:
kecepatannya. https://pixabay.com/id/photos/jam-
Sumber foto: alarm-klasik-jam-dial-emas-1867357/
https://pixabay.com/i
d/photos/pengendara-
sepeda-pengendara-
1531970/
B. PENGERTIAN GERAK MELINGKAR
Gerak Melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan
berupa lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Ciri khas dari gerak melingkar
adalah jarak benda ke suatu titik acuan, yang merupakan titik pusat lingkaran
yang selalu tetap. Sifat lain yang menonjol pada gerak melingkar adalah arah
kecepatan selalu menyinggung lintasan. Ini artinya pada gerak melingkar
kecepatan selalu tegak lurus dengan jari-jari lingkaran (Abdullah, 2016: 215).
Agar suatu benda dapat bergerak melingkar ia membutuhkan adanya gaya yang
selalu membelokkannya menuju pusat lintasan lingkaran. Gaya ini dinamakan
gaya sentripetal (Bitar, 2020). Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat
contoh gerak melingkar, antara lain: bumi mengitari matahari, bulan mengitari
bumi, jarum jam yang berputar, roda kendaraan yang berputar, baling-baling
kipas angin yang berputar, dan sebagainya (Karyono, 2009: 46).

C. PENGERTIAN GERAK MELINGKAR BERATURAN


𝑣𝑝

𝑎𝑠 Q 𝑣𝑝
R
S P
M

𝑣𝑡
T
Gambar 3.1 Sebuah benda melakukan gerak
melingkar beraturan.
Gerak melingkar beraturan ialah suatu gerak yang lintasannya berbentuk
lingkaran dengan laju konstan dan arah kecepatan tegak lurus terhadap arah
percepatan (berubah-ubah) (Bitar, 2020). Kecepatan/kelajuan linearnya tetap
disebabkan oleh kecepatan sudut yang juga tetap. Kecepatan sudut tetap, karena
arah kecepatan sudut sama dengan arah putaran partikel. Karena besar dan
arahnya yang tetap, besaran vektor yang tetap pada GMB adalah kecepatan
sudut. Kemudian, untuk perubahan kecepatan sudut atau percepatan sudut
adalah 0 karena kecepatan sudutnya tetap. Begitu pula dengan percepatan linier,
karena percepatan sudut 0 maka percepatan liniernya pun 0. Maka pada GMB
hanya terdapat percepatan sentripetal yaitu percepatan yang tegak lurus dengan
lintasan yang mengakibatkan arah kecepatan linier berubah-ubah.
Contoh sebuah benda yang melakukan gerak melingkar dengan laju tetap
sepanjang busur lingkaran yang beradius R seperti ditunjukkan pada gambar 3.1
di atas disebut gerak melingkar beraturan (GMB).

D. BESARAN-BESARAN FISIKA GERAK MELINGKAR BERATURAN


Adapun besaran fisika pada gerak melingkar beraturan yaitu sebagai
berikut,
1. Jarak (s)
Jarak yaitu panjang lintasan yang ditempuh. Jika satu putaran maka jarak
yang ditempuh adalah keliling dari lingkaran tersebut, dengan satuan meter.
∆𝒔 = 𝟐𝝅𝑹....................................................................................Pers 4.1

2. Sudut Tempuh (𝜃)


Sudut tempuh adalah besar sudut yang ditempuh. Dalam 1 kali periode
maka sudut tempuhnya sebesar 360° atau dapat menggunakan radian yaitu
2𝜋 𝑟𝑎𝑑, karena 1 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 = 180°/𝜋.

3. Periode (T)
Periode yaitu waktu yang dibutuhkan benda untuk menempuh 1 putaran.
Satuannya sekon.
𝟏
𝑻 = 𝑭...........................................................................................Pers 4.2

4. Frekuensi (F)
Frekuensi adalah jumlah putaran selama 1 detik. Satuannya Hertz (Hz).
𝟏
𝑭 = 𝑻...........................................................................................Pers 4.3

5. Kecepatan Linear (𝑣) pada Gerak Melingkar


Jika dalam selang waktu t panjang lintasan yang ditempuh adalah ∆𝑠,
maka kecepatan linear sesaat benda yang bergerak melingkar beraturan,
yaitu :
𝑷𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒊𝒏𝒕𝒂𝒔𝒂𝒏 ∆𝒔
𝑲𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒍𝒊𝒏𝒆𝒂𝒓 = 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒖𝒉 = ......................Pers 4.4
∆𝒕

Untuk melintasi satu lingkaran penuh, panjang lintasan yang ditempuh


adalah ∆𝑠 = 2𝜋𝑅 dalam waktu ∆𝑡 = 𝑇. Oleh karena itu, kecepatan linear
dapat pula dituliskan dengan persamaan,
𝟐𝝅𝑹
𝒗= ........................................................................................Pers 4.5
𝑻

1
Maka, 𝑣 = 2𝜋𝑅𝑓 Karena 𝑓 = 𝑇

Keterangan,
o 𝑓 = frekuensi (Hz)
o 𝑇 = periode (sekon)
o 𝑅 = jari-jari lintasan (m)
o 𝑣 = kecepatan linear (𝑚⁄𝑠)

6. Kecepatan Angular atau Kecepatan Sudut (𝜔)


Terlihat pada gerak melingkar beraturan, besar sudut yang ditempuh (𝜃)
oleh partikel A untuk selang waktu (∆𝑡) yang sama senantiasa tetap. Besar
sudut dapat dinyatakan dalam radian.
𝟏𝟖𝟎°
𝟐𝝅 𝒓𝒂𝒅 = 𝟑𝟔𝟎° 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝟏 𝒓𝒂𝒅𝒊𝒂𝒏 = ................................. Pers 4.6
𝝅

Karena selama satu periode (𝑇) besar sudut yang ditempuh oleh R adalah
2𝜋 𝑟𝑎𝑑 atau 360°, maka kecepatan sudut (anguler) yang diberi
lambang 𝜔 dapat dituliskan menjadi:
𝒔𝒖𝒅𝒖𝒕 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒖𝒉
𝝎 = 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒖𝒉..................................... Pers 4.7

dapat dihitung dari gerakan satu lingkaran penuh:


𝟐𝝅
𝝎= ......................................................................................... Pers 4.8
𝑻

dengan:
o 𝜔 = kecepatan anguler (radian/sekon atau disingkat 𝑟𝑎𝑑/𝑠)
o 𝑇 = periode (sekon)

Kelajuan anguler selain bersatuan 𝑟𝑎𝑑/𝑠 , dapat pula bersatuan


putaran/menit yang disebut dengan cpm artinya cycles per minutes. Satuan
lainnya adalah cps singkatan dari cycles per second. Satuan lainnya yang
sering digunakan di dalam menentukan kelajuan putaran dari sebuah mesin
adalah rpm, singkatan dari rotation per minutes (rotasi per menit).

7. Percepatan Sentripental
A 𝑉1 𝑉1
Δθ
S Δ𝑉 = 𝑉2 − 𝑉1
𝑉1
R Δ𝑙

Δθ R 𝑉2

Gambar 4.1 Percepatan Sentripental pada Gerak Melingkar

Untuk menghitung percepatan sentripetal obyek menjalani gerak


melingkar beraturan, maka perlu memiliki kecepatan di mana objek tersebut
melakukan perjalanan dan jari-jari lingkaran tentang yang gerak
berlangsung. Persamaan sederhana adalah:
𝒂𝒔 = 𝒗𝟐 /𝒓................................................................................Pers 4.12

Di mana 𝑣 adalah kecepatan linear objek dan 𝑟 adalah jari-jari


lingkaran. Percepatan sentripetal juga dapat dinyatakan dalam kecepatan
rotasi sebagai berikut:
𝒂𝒔 = 𝝎𝟐 . 𝒓................................................................................Pers 4.13

Berdasarkan persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin besar


kecepatan linear/sudut, maka akan semakin besar pula nilai percepatan
sentripetalnya. Pada percepatan sentripetal, arah vektornya menuju pusat
lingkaran, namun vektor kecepatan linear arahnya lurus. Sedangkan, arah
kecepatan sudut (ω) searah dengan putaran benda. Arah percepatan
sentripetal dengan kecepatan linear tidak sama karena vektor percepatan dan
kecepatan linear saling tegak lurus. Begitu pula dengan arah percepatan
sentripetal dan kecepatan sudut juga tidak sama. Pada percepatan
sentripetal, arahnya selalu menuju ke pusat lingkaran, sedangkan pada
kecepatan sudut sesuai dengan arah putaran benda.
Gaya sentripetal merupakan gaya yang membuat benda bergerak
melingkar. Benda dapat bergerak melingkar karena benda yang diputar
tersebut memiliki percepatan menuju pusat lingkaran. Percepatan itu disebut
dengan percepatan sentripetal. Percepatan sentripetal disebabkan oleh gaya
yang menuju ke pusat lingkaran atau disebut gaya sentripental.
(Heryansyah, 2017)

Gambar 4.2 Gaya Sentripetal


Sumber gambar : https://blog.ruangguru.com/pengertian-gaya-
sentripetal-dan-sentrifugal

Melihat kembali ke atom di Newton Hukum Kedua (Percepatan), kita


dapat melihat bahwa percepatan sentripetal adalah:
𝒂𝒔 = 𝒗𝟐 /𝒓................................................................................Pers 4.14

Kita juga tahu bahwa persamaan untuk gaya adalah:


𝐹𝑠 = 𝑚. 𝑎𝑠 Dari sini, kita bisa mengetahui bahwa persamaan untuk gaya
sentripetal adalah:
𝑭𝒔 = 𝒎𝒗𝟐 /𝒓.............................................................................Pers 4.15
di mana:
o 𝑭𝑺 = gaya sentripetal,
o 𝒎 = massa,
o 𝒗 = kecepatan,
o 𝒓 = jari-jari lintasan gerak.

Gaya sentripetal juga dapat dinyatakan dalam hal kecepatan sudut.


Kecepatan sudut adalah ukuran dari seberapa cepat suatu benda melintasi
jalur melingkar. Sebagai objek perjalanan jalan, ia menyapu busur yang
dapat diukur dalam derajat atau radian. Persamaan untuk gaya sentripetal
menggunakan kecepatan sudut adalah:
𝑭𝒔 = 𝒎𝒓𝝎𝟐 ..............................................................................Pers 4.16
di mana:
o 𝑭𝑺 = gaya sentripetal,
o 𝒎 = massa,
o 𝝎 = kecepatan sudut,
o 𝒓 = jari-jari lintasan gerak.

8. Hubungan Kecepatan Linear dan Kecepatan Angular


𝟐𝝅𝑹
𝒗= ..................................................................................... Pers 4.17
𝑻

Dan
𝟐𝝅
𝝎= ...................................................................................... Pers 4.18
𝑻

Gabungan kedua persamaan tersebut akan menjadi,


2𝜋𝑅 2𝜋
𝑣= = 𝑅 = 𝜔𝑅
𝑇 𝑇
𝒗 = 𝝎𝑹..................................................... Pers 4.19
Dengan,
o 𝑣 = kecepatan linier, bersatuan ,𝑚/𝑠
o 𝜔 = kecepatan anguler, bersatuan 𝑟𝑎𝑑/𝑠,
o 𝑅 = jari-jari, bersatuan meter.

9. Persamaan Gerak Melingkar Beraturan


Pada GMB kecepatan sudut selalu tetap dan percepatan sentripetalnya
sama dengan nol. Jika ω (omega) merupakan lambang dari kecepatan
sudut, θ adalah perpindahan sudutnya, dan t adalah rentang waktunya. Maka
persamaan dari ketiga komponen tersebut didapat rumus persamaan gerak
melingkar beraturan 𝜃 = 𝑡. Ω persama-
an ini mirip dengan GLB 𝑠 = 𝑣. 𝑡 (Amanda, 2016).

E. HUBUNGAN RODA-RODA
Hubungan roda-roda merupakan contoh penerapan pada gerak melingkar
beraturan. Hubungan roda-roda terbagi menjadi tiga, yaitu hubungan roda-roda
sepusat, hubungan roda-roda yang bersinggungan, dan roda-roda yang
dihubungkan dengan tali.
1. Hubungan Roda-Roda Sepusat

𝜔
𝑅𝐵
𝑅𝐴
𝑉𝐴1
𝜃
𝐴0 𝑉𝐵1
𝐴1
𝐵0 𝑉𝐴0
𝐵1
𝑉𝐵0

Gambar 5.1 Roda-roda sepusat


Berdasarkan gambar 5.1 Dua buah roda dikatakan sepusat apabila
memiliki titik pusat yang sama, titik A dan B masing-masing terletak pada
roda 1 dan 2. Jika kedua roda diputar berlawanan arah jarum jam maka
dalam selang waktu , titik A dan B akan tiba di titik A’ dan B’. Dalam selang
waktu tersebut kedua roda menempuh besar sudut yang sama, yaitu θ.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecepatan sudut kedua roda
adalah sama. Hubungan roda-roda sepusat dapat dirumuskan sebagai
berikut,
𝑣
Jika 𝜔 = 𝑅, Maka

𝜔𝐴 = 𝜔𝐵
𝒗𝑨 𝒗
= 𝑹𝑩 ........................................................................................Pers 5.1
𝑹𝑨 𝑩

Keterangan:
o 𝑣𝐴 = kecepatan linier roda A (𝑚/𝑠)
o 𝑣𝐵 = kecepatan linier roda B (𝑚/𝑠)
o 𝑅𝐴 = jari-jari roda A (m)
o 𝑅𝐵 = jari-jari roda B (m)

Contoh hubungan roda-roda sepusat dalam kehidupan sehari-hari, yaitu


gerakan roda belakang dan gear belakang sepeda.

2. Hubungan Roda-roda yang Bersinggungan

𝜔𝐵
𝜔 𝐶
𝜔𝐴 𝐴1

𝑅𝐴 𝑅𝐵

𝑣𝐴 𝑣𝐵

Gambar 5.2 Roda-roda yang Bersinggungan


Berdasarkan Gambar 5.2 menunjukkan bahwa titik C terletak pada
persinggungan kedua roda. Jika roda A diputar searah jarum jam dan roda
B diputar berlawanan arah jarum jam. Dalam selang waktu tersebut kedua
roda menempuh panjang busur yang sama, sehingga dapat disimpulkan
bahwa kecepatan linier kedua roda sama. Hubungan roda-roda yang
bersinggungan dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑣
Jika 𝜔 = 𝑅, Maka 𝑣 = 𝜔. 𝑅

Karena pada hubungan roda-roda yang bersinggungan kecepatan


liniernya yang sama, maka
𝑣𝐴 = 𝑣𝐵
𝝎𝑨 𝑹𝑨 = 𝝎𝑩 𝑹𝑩 ...........................................................................pers 5.2
Keterangan:
o 𝜔𝐴 = kecepatan linier roda A (𝑟𝑎𝑑/𝑠)
o 𝜔𝐵 = kecepatan linier roda B (𝑟𝑎𝑑/𝑠)
o 𝑅𝐴 = jari-jari roda A (m)
o 𝑅𝐵 = jari-jari roda B (m)
Contoh penerapan roda-roda yang bersinggungan, yaitu pada mesin jam
tangan, jam dinding, dan roda pada mesin mekanis.

3. Hubungan Roda-Roda yang Dihubungkan dengan Tali

𝑣𝐴

𝑣𝐵
𝑅𝐴 𝜔𝐴
𝑅𝐵 𝜔𝐵

Gambar 5.3 Roda-roda dihungkan dengan tali


Berdasarkan Gambar 5.3 memperlihatkan dua buah roda yang
dihubungkan dengan tali. Mula-mula titik A dan B terletak tepat pada
persinggungan masing-masing roda dengan tali. Roda A dan roda B diputar
searah jarum jam sehingga dalam selang waktu tertentu kedua roda
menempuh panjang lintasan yang sama. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa kecepatan linier kedua roda sama. Roda-roda yang
dihubungkan dengan tali dapat dirumuskan sebagai berikut,
𝑣𝐴 = 𝑣𝐵
𝝎𝑨 𝑹𝑨 = 𝝎𝑩 𝑹𝑩 ...........................................................................pers 5.3
Keterangan:
o 𝜔𝐴 = kecepatan linier roda 1 (𝑟𝑎𝑑/𝑠)
o 𝜔𝐵 = kecepatan linier roda 2 (𝑟𝑎𝑑/𝑠)
o 𝑅𝐴 = jari-jari roda 1 (m)
o 𝑅𝐵 = jari-jari roda 2 (m)

Contoh penerapan roda-roda yang dihubungkan dengan tali yaitu gear


depan dan gear belakang sepeda (Pamungkas, 2018: 31).

F. CONTOH SOAL
1. Sebuah benda bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari 6 m. Dalam
waktu 10 sekon, benda tersebut mampu menempuh 30 putaran. Tentukan!
a. Periode
b. Frekuensi
c. Kecepatan sudut
d. Kelajuan linier
Penyelesaian:
Diketahui,
R=6m
t = 10 Sekon
n = 10 Putaran
Ditanya: T, F, 𝜔, 𝑣 ?
Jawab:
𝑡 10 1
a. 𝑇 = 𝑛 = 30 = 3 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
1 1 3
b. 𝐹 = 𝑇 = 1⁄ = 1 = 3 𝐻𝑧
3
2𝜋 2𝜋
c. 𝜔 = = 1⁄ = 6𝜋 𝑟𝑎𝑑
𝑇 3

d. 𝑣 = 𝜔. 𝑅 = 6𝜋 𝑟𝑎𝑑. 6 𝑚 = 36 𝑚⁄𝑠

2. Sebuah bola bermassa 60 gram diikat dengan seutas tali yang panjangnya 1
meter, kemudian diputar horizontal. Dalam waktu 20 sekon terjadi 50
putaran. Hitunglah!
a. kelajuan linier
b. percepatan sentripetal
c. tegangan tali
Penyelesaian:
Diketahui,
𝑀 = 60 𝑔 = 0,06 𝐾𝑔
𝑅 =1𝑚
𝑡 = 20 𝑆𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑛 = 50 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛
Ditanya: 𝑣, 𝑎𝑠 , 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑙𝑖? ?
Jawab:
𝑡 20
𝑇 = 𝑛 = 50 = 0,4 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
= 5𝜋 𝑚⁄𝑠
2𝜋𝑅 2𝜋1
a. 𝑣 = =
𝑇 0,4

𝑣2 5𝜋 2
b. 𝑎𝑠 = = = 25𝜋 2 𝑚⁄𝑠 2
𝑅 1

c. 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑙𝑖 = 𝑔𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑖𝑝𝑒𝑡𝑎𝑙


𝐹𝑠 = 𝑚. 𝑎𝑠 = 0,06 𝐾𝑔. 25𝜋 2 = 1,5𝜋 2 𝑁

3. Dua buah roda sebuah sepeda motor mempunyai jari-jari 20 cm. Sepeda
motor tersebut bergerak dengan kelajuan 90 km/jam.
a. Berapakah kecepatan sudut roda sepeda motor tersebut?
b. Berapakah kelajuannya, jika roda diganti roda lain yang berdiameter 80
cm?
Penyelesaian:
Diketahui:
𝑅1 = 20 𝑐𝑚 = 0,2 𝑚
𝑣1 = 90 𝑘𝑚⁄𝑗𝑎𝑚 = 25 𝑚⁄𝑠
𝑑2 0,8
𝑑2 = 80 𝑐𝑚 = 0,8 𝑚; 𝑅2 = = = 0,4 𝑚
2 2

Ditanya:
Jawab:
Dalam kasus ini ditinjau dari satu roda saja
25 𝑚⁄𝑠
= 125 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠
𝑣
a. 𝜔1 = 𝑅1 =
1 0,2 𝑚

b. Jari-jari roda diganti, dengan kecepatan sudut yang sama,


𝜔1 = 𝜔2
𝑣1 𝑣
= 𝑅2
𝑅1 2
𝑣
𝑣2 = 𝑅1 . 𝑅2
1

𝑣2 = 𝜔1 . 𝑅2
𝑣2 = 125 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠 . 0,4 𝑚
𝑣2 = 50 𝑚⁄𝑠
𝑣2 = 180 𝑘𝑚⁄𝑗𝑎𝑚
REFERENSI

Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar 1. Bandung: Institut Teknologi Ban-


dung.
Amanda, Nadia Armelia. 2016. Gerak Melingkar. Diunduh dari https://www.aca-
demia.edu/36748471/Makalah_Gerak_Melingkar. Pada tanggal 29 Januari
2021. Pada Pukul 12.40 WIB.
Bitar, 2020. Gerak Melingkar Beraturan. Diunduh dari https://www.gurupendidi-
kan.co.id/gerak-melingkar-beraturan/. Pada tanggal 31 Januari 2021. Pada
Pukul 11.07 WIB.
Heryansyah, Tedy Rizkha. 2017. Pengertian Gaya Sentripetal dan Sentrifugal.
Diunduh dari https://blog.ruangguru.com/pengertian-gaya-sentripetal-dan-
sentrifugal. Pada tanggal 5 Februari 2021. Pada Pukul 21.57 WIB.
Karyono,dkk. 2009. Fisika. Jakarta: CV Sahabat.
Pamungkas, Indriyani. 2018. Pengembangan Alat Peraga Rotating Wheels (Aprw)
Pada Materi Gerak Melingkar Beraturan Untuk Siswa SMA. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Anda mungkin juga menyukai