Total 15727 chars (2000 limit exceeded ) , 253 words, 8 unique sentence(s).
Essay Writing Service - Paper writing service you can trust. Your assignment is our priority! Papers ready in 3 hours!
Proficient writing: top academic writers at your service 24/7! Receive a premium level paper!
Results
Unique
97 results
Unique
Unique
Unique
Unique
Unique
Unique
Unique
7 results
Query
Misalnya pada roda (mobil, motor, sepeda, gerobak) yang berputar sesuai dengan porosnya
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1PERCOBAAN GERAK MELINGKAR BERATURANDisusun untuk memenuhi
Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisika
menentukan hasil ukur besaran-besaran fisika tersebut, praktikan/ mahasiswa terampil dalam menerapkan teori
grafik pada saat
ketika sebuah penjelajah laut mengarungi lautan, meskipun kapal perahu terlihat bergerak lurus namun dalam
kenyataannya
Kemudian pada pertunjuka tong gila di sebuah sirkus, pengendara motor akan bergerak melingkar sesuai
Dalm sehari –hari kita sering melakukan sebuah gerak yang tidak disadari merupakan gerak
Agar suatu benda bisa bergerak melingkar beraturan (geraknya membentuk lingkaran), maka suatu benda
bermassa
Benda ini dapat bergerak karena adanya gaya yang besarnya sama dan mengarah ke pusat
Domains (original links)
brainly.co.id coursehero.com
oerleebook.files.wordpress.com id.scribd.com
academia.edu smkfisikaalam.blogspot.com
ar.scribd.com
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1
Disusun Oleh :
NIM : 190321624064
Kelas/ Offering :D
Kelompok :1
JURUSAN FISIKA
Oktober 2019
PERCOBAAN GERAK MELINGKAR BERATURAN
A. Tujuan
Dalam melakukan percobaan dan membut laporn praktikum gerak melingkar beraturan
pelaku praktikum memiliki tujuan yaitu memahami dan terampil dalam mencari hubungan
antara Gaya Sentripetal (F) dengan jejari lintasan benda yang bergerak melingkar beraturan,
mampu mengaplikasikan teori ralat pada saat menentukan hasil ukur besaran-besaran fisika
tersebut, praktikan/ mahasiswa terampil dalam menerapkan teori grafik pada saat mencari
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan besaran-besaran fisika yang
tersebut di atas.
B. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Gerak meligkar merupakan suatu gerakan dengan lintasan yang melengkung, hal ini
dapat diambil contoh ketika sebuah penjelajah laut mengarungi lautan, meskipun kapal
perahu terlihat bergerak lurus namun dalam kenyataannya perahu bergerak melengkung
sesuai dengan bentuk bumi. Kemudian pada pertunjuka tong gila di sebuah sirkus,
pengendara motor akan bergerak melingkar sesuai bentu tong yang memili lintasan
berupa lingkaran.
Dalm sehari – hari kita sering melakukan sebuah gerak yang tidak disadari
merupakan gerak melingkar.. Misalnya pada roda (mobil, motor, sepeda, gerobak) yang
berputar sesuai dengan porosnya. Agar suatu benda bisa bergerak melingkar beraturan
(geraknya membentuk lingkaran), maka suatu benda bermassa m bergerak sesuai
porosnya yaitu titik pusat dengan lintasan melingkar berjejari r dan berkelajuan tetap v.
Benda ini dapat bergerak karena adanya gaya yang besarnya sama dan mengarah ke pusat
lingkaran. Gaya yang dimaksud adalah gaya sentripetal.
2. Dasar Teori
Pada percobaan kali membahas tentang gerak melingkar beraturan, dan tentu
diperlukan pemahan tentang gerak melingkar beraturan dan komponen –
komponenya.Gerak Melingkar Beraturan (GMB) merupakan gerak suatu benda atau
massa terhadap suatu lintasan yang membentuk lingkaran dalam mengelilingi suatu titik
tetap (titik pusat) dengan kelajuan tetap. Tetapi, tidak dengan kecepatan liniernya. Arah
kecepatannya selalu menyinggung lintasan, sehingga kecepatannya selalu berubah-ubah
setiap kali terjadi perubahan posisi benda dan waktu. Perubahan kecepatan hanya terjadi
jika ada percepatan. Jadi, jika benda bergerak melingkar beraturan maka selalu ada
percepatan pada benda tersebut. Percepatan tersebut hanya mengubah arah benda, tanpa
mengubah lajunya.
Gasak gesek berhubungan dengan arah, arah gaya gesek berlawan dengan arah gerak
benda. Namun, dalam arah percepatan tidak dibutuhkan rah. Pada umumnya, tidak ada
hubungan antara percepatan (a) dan kecepatan (v). Sehingga, perubahan kecepatan/
percepatan (a) hanya terjadi jika arah percepatannya tegak lurus dengan arah kecepatan (
v) benda. Ini berarti arah percepatan selalu searah dengan jari-jari ke arah pusat
lingkaran dan berarah ke pusat lingkaran.Hal ini dapat disebut percepatan sentripetal.
Percepatannya selalu tegak lurus dengan kecepatan. Jika, percepatan sejajar dengan
kecepatan maka kecepatan partikel akan berubah.
Gerak melingkar sendiri dikarenakan arah gerakan benda membentuk sudut 360o
sehingga membentuk lintasan melingkar, hal ini dikarenakan gaya Sentripetal. Istilah
sentripetal berasal dari kata bahasa Latin, yaitu centrum (pusat) dan petere (menuju arah),
yang berarti menuju arah pusat lingkaran. Gaya sentripetal bisa diartikan sebagai gaya
yang bergerak menuju arah pusat lingkaran. Tanpa adanya gaya sentripetal, maka sebuah
benda tidak akan dapat bergerak melingkar. Hal ini disebabkan karena gaya sentripetal
yang menyebabkan percepatan bergerak menuju pusat lintasan melingkar dan
menyebabkan perubahan pada arah vektor kecepatan.
Pada percobaan kali ini gaya Sentripetal ditunjukan oleh gaya tegangan pada tali ,
sehingga benda akan bergerak pada lintasan yang membentuk lingkaran terhadap pusat
lingkaran. Perhatikan gambar di bawah ini.
r
Fs
m
jejari lintasan benda ( 1r ). Persamaan ini dapat diartikan apabila jari-jari lintasan
gerak melingkar beraturan semakin besar, maka gaya sentripetal akan semakin besar
pula. Selain itu pada rumus ini, terdapat periode, yaitu waktu yang diperlukan suatu
benda atau beban untuk melakukan satu kali putaran penuh. Dimana besarnya
periode dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut ini :
t (waktu)
T= ...............(1)
n( jumlah putaran)
Dalam interval waktu T , benda bergerak sejauh 2 πr, yang sama dengan
keliling jalur melingkar benda. Oleh karena itu, karena kecepatannya sama dengan
keliling jalur melingkar dibagi periode, atau v=2 πr /T , maka,
2 πr
T= ..................(2)
v
Dari persamaan tersebut, kita juga dapat menvari hubungan antara periode (T )
dengan frekuensi. Dimana besarnya frekuensi berbanding terbalik dengan periode,
Frekuensi dapat dicari dengan rumusan berikut :
n 1
f= atau f = ..................(3)
t T
Pada gerak melingkar juga terdapat kecepatan sudut yang dapat diartikan sebagai
besaran sudut yang ditempuh suatu benda/ massa dengan bergerak melingkar dalam
setiap waktu. Persamaan yang digunakan sebagai berikut :
θ 2π
ω= ¿ =2 πf ..................(4)
t T
ω
ω=vr atau v= ..................(5)
r
Hubungan kecepatan sudut dan kecepatan translasi pada benda yang bergerak
melingkar sebagai berikut.
v2 2
a s= =ω r ..................(8)
r
Keterangan :
α =¿ percepatan sudut (rad / s2 )
a s=¿ percepatan sentripetal (m/s 2)
ω=¿ kecepatan sudut (rad / s)
v=¿ kecepatan linear (m/s )
r =¿ jari-jari (m)
Pada benda yang dipercepat atau mempunyai percepatan (a), gaya (F) harus
bekerja. Hal ini bahwa berarti hukum II newton berlaku pada Gerak Melingkar
Beraturan (GMB).
F=m a
Persamaan ini diaplikasikan dalam Gaya Setripetal ( F s) dengan satuannya Newton (N)
F s=m a s
Dengan mensubstitusikan nilai a, maka diperoleh :
v2
F s=m
r
F s=m ω2 r
D. Prosedur percobaan
Prosedur percobaan yang dilakukan harus sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam
modul prakyikum, terdapat langkah – langkah yang harus dikerjakan. Pertama diawali
dengan menyusun set alat sentripetal/ meja putar listrik. Kemudian, mengatur statip
sedemikian, hingga pegas benar-benar berada diatas persis pusat lempeng putar. Memasang
pegas yang cocok untuk massa bola yang akan berputar. Selanjutnya, Menimbang massa
silinder beban. Lalu, memasang tali pada beban dan menghubungkannya dengan ujung
bawah pegas yang terdapat di pusat lingkaran. Mengatur penyangga pegas dengan menaikkan
atau menurunkan sehingga menunjuk jejari tertentu, dan mengukur panjangnya jejari putaran
(r). Menancapkan stop kontak pada terminal dan menyalakan saklar sehingga dapat memutar
pelan-pelan kontrol kecepatan. Menunggu hingga lempeng putar berputar dengan konstan.
Kemudian, menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan beban untuk berputar 10 kali
putaran. Mencatat penunjukan pegas pada tabel sebagai penunjukan gaya sentripetal (F).
Mengulangi percobaan hingga 5 kali percobaan. Jejari putaran dapat diatur dengan cara
memendekkan atau memanjangkan tali benang yang mengikat pada beban.
F. Analisis Data
1) Metode Analisis
Metode yang digunakan dalam percobaan Gerak Melingkar Beraturan menggunakan
metode ralat rambat dan metode grafik. Untuk mencari besarnya gaya sentripetal, dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Fs V2
= m as dengan as = = v 2 r −1
r
2 πr
Fs = m v 2 r−1 dengan v = = 2 πr T −1
T
2
Fs = m ( 2 πr T −1) r −1
Fs = 4 π 2 mr T −2
2 2 2
√|
¿
∂(4 π 2 mr T −2 ) 2
∂m
∙ ∙∆ m +
3
∂(4 π 2 mr T −2) 2
||
∂T
∙ ∙∆T +
3
∂ (4 π 2 mr T −2) 2
∂r || ∙ ∙∆r
3 |
2 2 2
√| 2
4π rT ∙
∂m 2
∙ ∙ ∆ m + 4 π 2 mr ∙
−2
∂m 3
∂T −2 2
||∂T 3 ||
∙ ∙ ∆ T + 4 π 2 mT −2 ∙
2
∂r 2
∙ ∙∆r
∂r 3
2
|
2
¿
√| 2 −22
3
2
|| 2
3
2
|| 2
4 π r T ∙ ∙ ∆ m + 4 π 2 mr T −3 ∙(−2)∙ ∙ ∆T + 4 π 2 m T −2 ∙ ∙ ∆ r
3
2
|
¿
Ralat relatif
√| 4 π2 r 2
T2 3
∙ ∙ ∆ m||
+
−8 π 2 mr
T3
∙(−2)∙
2
3
∙ ∆T +
4 π2 m 2
||
T2 3
∙ ∙∆r |
SF
R¿ ×100 %
FS
2) Analisis Hasil
m : 1.165 kg
n : 10 putaran
Tabel Hasil Pengamatan
r1 ¿ (r 1 ± ∆ r )
=(0,175 ± 0,0005) m
t¿ 23.25 s
n ¿ 10 putaran
T ¿(T ± ∆ T )
= (2.325 ± 0,005) s
Fs ¿ ( 0,0519 ± 0,0006 ) N
Ralat relatif ¿ 1,11 % (3AP)
Percobaan 2
F = 0,24 N
m = (m ± ∆ m)
= (0,06 ± 0,0025)kg
r2 ¿ ¿)
=(0,03 ± 0,0005)m
t¿ 11,87 s
n ¿ 10 putaran
T ¿ ¿)
¿(1,187 ± 0,005) s
Fs ¿ ( 0,134 ± 0,004 ) N
Ralat relatif ¿ 3,02 % (3AP)
Percobaan 3
F ¿ 0,34 N
m = (m ± ∆ m)
= (0,06 ± 0,0025)kg
r3 ¿ ¿)
¿ ( 0,1 ±0,0005 ) m
t ¿ 12,07 s
n ¿ 10 putaran
T ¿ ¿)
¿(1,207 ± 0,005) s
Fs ¿ ( 0,162 ±0,005 ) N
Ralat relatif ¿ 2,83 % (3AP)
Percobaan 4
F ¿ 0,35 N
m = (m ± ∆ m)
= (0,06 ± 0,0025)kg
r4 ¿ ¿)
¿ 0,13 m
t ¿ 11,7 s
n ¿ 10 putaran
T ¿ ¿)
¿(1,17 ± 0,005)s
Fs ¿ ( 0,225 ± 0,006 ) N
Ralat relatif ¿ 2,84 % (3AP)
Percobaan 5
F ¿ 0,38 N
m = (m ± ∆ m)
= (0,06 ± 0,0025)kg
r5 ¿ ¿)
¿ 0,38 m
t ¿ 11,8 s
n ¿ 10 putaran
T ¿ ¿)
¿(1,18 ± 0,005) s
Fs ¿ ( 0,255 ± 0,00725178 ) N
Ralat relatif ¿ 2,84 % (3AP)
G. Pembahasan Hasil
Dari praktikum percobaan gerak melingkar beraturan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara gaya sentripetal dengan jari-jari pada lintasan adalah
sebanding/ berbanding lurus. Berdasarkan sajian hasil pengamatan yang telat didapat bahwa
gaya sentripetal yang ditunjukkan oleh neraca pegas. Sedangkan, jari-jari pada lintasan
ditunjukkan oleh benang yang dihubungkan dengan beban. Semakin panjang jari-jari
lingkaran yang ditunjukkan dengan panjang benang, maka semakin besar juga gaya
sentripetal yang bekerja. Hal ini sesuai dengan persamaan :
4 π 2 mr
F S=
T2
Dari rumusan persamaan tersebut, kami dapat menyimpulkan bahwa gaya sentripetal
sebanding dengan panjang jari-jari pada lintasan dan berbanding terbalik dengan periodenya.
Sehingga, semakin besar jari-jari pada lintasan, maka akan semakin kecil periodenya.
Sedangkan, semakin besar jari-jari lintasannya, maka gaya sentripetal yang bekerja semakin
besar.
Percobaan gerak melingkar beraturan yang telah kami lakukan ini sesuai dengan dasar
teori yang ada. Hal ini dibuktikan dengan adanya grafik hubungan antara gaya sentripetal
yang bekerja dengan jari-jari pada lintasan yang garisnya lurus semakin ke atas. Hal ini
sesuai dengan persamaan yang berlaku pada dasar teori.
4 π 2 mr
F S=
T2
Dari lima percobaan yang telah kami lakukan, diperoleh hasil percobaan pertama yang
memiliki gaya sentripetal sebesar 0,05185 N, percobaan kedua memiliki gaya sentripetal
sebesar 0,1343566 N, percobaan ketiga dihasilkan gaya sentripetal sebesar 0,162426 N,
percobaan keempat diperoleh gaya sentripetal sebesar 0,2247202 N , dan percobaan kelima
mendapatkan hasil gaya sentripetal sebesar 0,2549164 N . Perhitungan pada data tersebut
dilakukan dengan cara menganalisis data menggunakan metode ralat rambat yang sesuai
dengan persamaan :
2 2 2
S F=¿
√| 4 π2 r 2
T2 3
∙ ∙ ∆ m ||
+
−8 π 2 mr 2
T3
∙
3
∙ ∆ T +
4 π2 m 2
|| T2 3
∙ ∙∆r |
Dari persamaan rumus ini, diperoleh hasil pada lima percobaan. Dari percobaan
pertama memperoleh hasil sebesar 0,00057649 N, percobaan kedua memperoleh hasil
sebesar 0,0040664887 N, percobaan ketiga memperoleh hasil sebesar 0,0046056 N,
percobaan keempat memperoleh hasil sebesar 0,00640062 N , dan percobaan kelima
mendapatkan hasil sebesar 0,00725178 N.
Setelah itu, kami juga menghitung nilai ralat relatif dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
SF
Ralat Relatif ¿ ×100 %
FS
I. Saran
Sebaiknya dalam melakukan percobaan gerak melingkar beraturan perlu memperhatikan
susunan alat dengan benar, cermat, dan teliti dalam membaca skala pada alat ukur. Selain itu,
sebaiknya juga harus hati-hati dan teliti dalam menulis dan menghitung hasil data melalui
teori ralat.
J. Daftar Pustaka
Halliday, Resnick. 1984. Fisika Jilid 1(Terjemahan). Jakarta: Erlangga
Tim Praktikum Fisika Dasar 1. 2017. Modul Praktikum Fisika Dasar 1. Malang: Jurusan
Fisika. FMIPA Universitas Negeri Malang
Serway, Jewett. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Salemba Teknika
K. Lampiran
1 1
∆m ¿ nst ¿ ×0,005 ¿ 0,0025
2 2
1 1
∆r ¿ nst ¿ ×0,001 ¿ 0,0005
2 2
1 1
∆T ¿ nst ¿ ×0,01 ¿ 0,005
2 2
Percobaan 1
Ralat Rambat
Diketahui :
F = 0.3 N
m = 0.165 kg
r ¿ 0.175 m
t¿ 23.25 s
n ¿ 10 putaran
t 23.25
T ¿ ¿ =2.525 s
n 10
2 2 2
S F=¿
√| 4 π2 r 2
T2 3
∙ ∙ ∆ m +
−8 π 2 mr 2
||T3
∙
3
∙ ∆ T ||
+
4 π2 m 2
T2 3 |
∙ ∙∆r
S F=¿
2 2 2
√|
2 2
4 (3,14)2 0,175 2 −8 ( 3,14 ) (0,165)( 0,175) 2 4 (3,14 ) (0,165) 2
( 2.525) 2
∙ ∙ 0,0025 +
3 || (2.525) 3
∙ ∙ 0,005 +
3 || (2.525)2 3 |
∙ ∙ 0,0005
S F=¿
2 2 2
√| 6.90172
6.375625
∙ 0,667 ∙0,0025 +
2.277568
||
6.375625
∙0,667 ∙ 0,005 +
6.507336
||
6.375625
∙ 0,667 ∙ 0,0005|
S F=¿ √|0,001805096|2+|−0.000119136|2+|0.00034039|2
S F= √ (3.38843147 e−6)
S F=0.00184077
4 π 2 mr
F s=
T2
4 (3,14 )2 (0,165)(0,175)
F s=
(2.525)2
1.1387838
F s= ¿ 0.178615 N
6.375625
Ralat relatif
SF 0.00184077
R ¿ ×100 % ¿ ×100 %
Fs 0.178615
Jadi, gaya sentripetal ( F s) dengan massa 0,165 kg dan jari – jari 0,175 m adalah
( 0.0018 ± 0.178 ) N dengan ralat relatif sebesar 1,03 % (3AP)
Percobaan 2
Ralat rambat
Diketahui :
F = 0,23 N
m = 0,165 kg
r ¿ 0,136 m
t¿ 20.69 s
n ¿ 10 putaran
t 20.69
T ¿ ¿ =2.069 s
n 10
2 2 2
S F=¿
√| 4 π2 r 2
T2 3
∙ ∙ ∆ ||
m +
−8 π 2 mr 2
T3
∙
3
∙ ||
∆ T +
4 π2 m 2
T2 3 |
∙ ∙∆r
S F=¿
2 2
√|
2 2 2
4 ( 3,14 ) (0.136) 2 −8 ( 3,14 ) (0,165)( 0,136) 2 4 ( 3,14 ) (0165) 2
( 2.069)2 3 ||
∙ ∙ 0,0025 +
(2.069)3 3 ||
∙ ∙ 0,005 +
(1,187)2 3 |
∙ ∙0,0005
S F=¿ √ (5.466430043e-6)
S F=¿0,00233804
4 π 2 mr
F s=
T2
4 (3,14 )2 (0,165)(0,136)
F s=
(4.280761)2
0.884997696
F s= ¿ 0.206738 N
4.280761
Ralat relatif
SF 0,00233804
R ¿ ×100 % ¿ × 100 %
Fs 0.206738
Jadi, gaya sentripetal ( F s) dengan massa 0,165 kg dan jari – jari 0,136 m adalah
( 0,21 ±0,002 ) N dengan ralat relatif sebesar 1.13 % (3AP)
Percobaan 3
Ralat rambat
Diketahui :
F ¿ 0,19 N
m ¿ 0,165 kg
r ¿ 0,098 m
t ¿ 22.55 s
n ¿ 10 putaran
t 22,55
T ¿ ¿ ¿ 2.255 s
n 10
2 2 2
SF ¿
√| 4 π2 r 2
T2 3
∙ ∙∆m +
−8 π 2 mr 2
||
T3
∙ ∙∆T +
3
4 π2 m 2
T2 3 ||
∙ ∙∆r |
SF ¿
2 2 2
√|
2 2 2
4 ( 3,14 ) (0,098) 2 −8 ( 3,14 ) (0,165)( 0,098) 2 4 (3,14 ) (0,165) 2
( 2.255) 2
∙ ∙ 0,0025 +
3 || (2.225) 3
∙ ∙ 0,005 +
3 ||(2.255)2 3 |
∙ ∙ 0,0005
2 2 2
SF ¿
√| 3.865
5.085
∙ 0,667 ∙0,0025 +
1.275
||
11.467 ||
∙ 0,667 ∙0,005 +
6.507
5.085 |
∙ 0,667 ∙0,0005
S F ¿ √ (1.60638134e-6)+(1.3750006e-7)+(4.662425482e-7)
S F ¿ √ (2.21012395e-6)
S F ¿ 0,00148665
4 π 2 mr
Fs ¿
T2
0.63771893
Fs ¿ ¿ 0,125 N
5.085025
Ralat relatif
SF 0,00148665
R ¿ ×100 % ¿ ×100 %
Fs 0,125
Jadi, gaya sentripetal ( F s) dengan massa 0,165 kg dan jari – jari 0,098 m adalah
( 0,13 ± 0,001 ) N dengan ralat relatif sebesar 1.19 % (3AP)
Percobaan 4
Ralat rambat
Diketahui :
F ¿ 0,16 N
m ¿ 0,165 kg
r ¿ 0,070 m
t ¿ 22.71 s
n ¿ 10 putaran
t 22.71
T ¿ ¿ ¿ 2.271 s
n 10
2 2 2
SF ¿
√| 4 π2 r 2
T2 3
∙ ∙ ∆ m ||
+
−8 π 2 mr 2
T3
∙
3
∙ ∆||
T +
4 π2 m 2
T2 3 |
∙ ∙∆r
S F=¿
2 2 2
√|
2 2 2
4 ( 3,14 ) (0,70) 2 −8 ( 3,14 ) ( 0,165)(0,070) 2 4 (3,14 ) (0,165) 2
(2.271) 2
∙ ∙ 0,0025 +
3 || (2.271) 3
3 ||
∙ ∙ 0,005 +
(2.271)2 3 |
∙ ∙ 0,0005
SF ¿
2 2 2
√| 2.760688
5.157441
∙ 0,667 ∙0,0025 +
0.91102704
||
11.712547
∙ 0,667 ∙ 0,005 +
6.507336
||
5.157441
∙ 0,667 ∙ 0,0005 |
S F ¿ √|0,00089258|2 +|0,0002594|2 +|0,00042079|2
S F ¿ √ ( 7.96706478e-7 ) +(6.72901533e-8)+(1.77063728e-7)
S F ¿ √ (1.04106034e-6)
S F ¿ 0,00102032
4 π 2 mr
Fs ¿
T2
0.45551352
Fs ¿ ¿ 0,08832161 N
5.157441
Ralat relatif
SF 0,00640062
R ¿ ×100 % ¿ ×100 %
Fs 0,08832161
Jadi, gaya sentripetal ( F s) dengan massa 0.165 kg dan jari – jari 0,070 m adalah
( 0,09 ± 0,006 ) N dengan ralat relatif sebesar 7.24 % (3AP)
Percobaan 5
Ralat rambat
Diketahui :
F ¿ 0,12 N
m ¿ 0,165 kg
r ¿ 0,043 m
t ¿ 22.89 s
n ¿ 10 putaran
t 22.89
T ¿ ¿ ¿ 2.289 s
n 10
2 2 2
SF ¿
√| 4 π2 r 2
T2 3
∙ ∙ ∆ m ||
+
−8 π 2 mr 2
T3
∙
3
∙ ∆||
T +
4 π2 m 2
T2 3 |
∙ ∙∆r
SF ¿
2 2 2
√|
2 2 2
4 ( 3,14 ) (0,043) 2 −8 ( 3,14 ) (0,165)(0,043) 2 4 ( 3,14 ) (0,165) 2
( 2.289) 2
∙ ∙ 0,0025 +
3 || (2.289) 3
∙ ∙ 0,005 +
3 || (2.289)2 3 |
∙ ∙ 0,0005
SF ¿
2 2 2
√| 1.695851
5.239521
∙0,667 ∙ 0,0025 +
0.559631
||
11.993264
∙ 0,667 ∙0,005 +
6.507336
||
5.239521
∙0,667 ∙ 0,0005 |
S F ¿ √|0,000539712|2 +|0,00015562|2 +|0,000414197|2
S F ¿ √ ( 2.91288944e-7 ) +(2.42175844e-8)+(1.71559367e-7)
S F ¿ √ 4.87065895e-7
S F ¿ 0,000697901
4 π 2 mr
Fs ¿
T2
0.27981545
Fs ¿ ¿ 0.05340478 N
5.239521
Ralat relatif
SF 0,000697901
R ¿ ×100 % ¿ ×100 %
Fs 0.05340478