Anda di halaman 1dari 29

84% Unique

Total 15727 chars (2000 limit exceeded ) , 253 words, 8 unique sentence(s).

Essay Writing Service - Paper writing service you can trust. Your assignment is our priority! Papers ready in 3 hours!
Proficient writing: top academic writers at your service 24/7! Receive a premium level paper!
Results

Unique

97 results

Unique

Unique

Unique

Unique

Unique

Unique

Unique

7 results
Query

Misalnya pada roda (mobil, motor, sepeda, gerobak) yang berputar sesuai dengan porosnya

Gaya yang dimaksud adalah gaya sentripetal

Dasar TeoriPada percobaan kali membahas tentang gerak melingkar be

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1PERCOBAAN GERAK MELINGKAR BERATURANDisusun untuk memenuhi
Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisika

menentukan hasil ukur besaran-besaran fisika tersebut, praktikan/ mahasiswa terampil dalam menerapkan teori
grafik pada saat

ketika sebuah penjelajah laut mengarungi lautan, meskipun kapal perahu terlihat bergerak lurus namun dalam
kenyataannya

Kemudian pada pertunjuka tong gila di sebuah sirkus, pengendara motor akan bergerak melingkar sesuai

Dalm sehari –hari kita sering melakukan sebuah gerak yang tidak disadari merupakan gerak

Agar suatu benda bisa bergerak melingkar beraturan (geraknya membentuk lingkaran), maka suatu benda
bermassa

Benda ini dapat bergerak karena adanya gaya yang besarnya sama dan mengarah ke pusat
Domains (original links)

brainly.co.id coursehero.com

oerleebook.files.wordpress.com id.scribd.com

academia.edu smkfisikaalam.blogspot.com

ma fiadoc.com id.scribd.com researchgate.net

ar.scribd.com
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1

PERCOBAAN GERAK MELINGKAR BERATURAN

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisika Dasar 1

Dosen Pengampu Bapak Nasikhudin, S.Pd., M.Sc.

Disusun Oleh :

Nama : Andrea Faktur Rahman

NIM : 190321624064

Kelas/ Offering :D

Kelompok :1

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Oktober 2019
PERCOBAAN GERAK MELINGKAR BERATURAN

A. Tujuan
Dalam melakukan percobaan dan membut laporn praktikum gerak melingkar beraturan
pelaku praktikum memiliki tujuan yaitu memahami dan terampil dalam mencari hubungan
antara Gaya Sentripetal (F) dengan jejari lintasan benda yang bergerak melingkar beraturan,
mampu mengaplikasikan teori ralat pada saat menentukan hasil ukur besaran-besaran fisika
tersebut, praktikan/ mahasiswa terampil dalam menerapkan teori grafik pada saat mencari
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan besaran-besaran fisika yang
tersebut di atas.

B. Pendahuluan
1. Latar Belakang

Gerak meligkar merupakan suatu gerakan dengan lintasan yang melengkung, hal ini
dapat diambil contoh ketika sebuah penjelajah laut mengarungi lautan, meskipun kapal
perahu terlihat bergerak lurus namun dalam kenyataannya perahu bergerak melengkung
sesuai dengan bentuk bumi. Kemudian pada pertunjuka tong gila di sebuah sirkus,
pengendara motor akan bergerak melingkar sesuai bentu tong yang memili lintasan
berupa lingkaran.

Dalm sehari – hari kita sering melakukan sebuah gerak yang tidak disadari
merupakan gerak melingkar.. Misalnya pada roda (mobil, motor, sepeda, gerobak) yang
berputar sesuai dengan porosnya. Agar suatu benda bisa bergerak melingkar beraturan
(geraknya membentuk lingkaran), maka suatu benda bermassa m bergerak sesuai
porosnya yaitu titik pusat dengan lintasan melingkar berjejari r dan berkelajuan tetap v.
Benda ini dapat bergerak karena adanya gaya yang besarnya sama dan mengarah ke pusat
lingkaran. Gaya yang dimaksud adalah gaya sentripetal.

2. Dasar Teori
Pada percobaan kali membahas tentang gerak melingkar beraturan, dan tentu
diperlukan pemahan tentang gerak melingkar beraturan dan komponen –
komponenya.Gerak Melingkar Beraturan (GMB) merupakan gerak suatu benda atau
massa terhadap suatu lintasan yang membentuk lingkaran dalam mengelilingi suatu titik
tetap (titik pusat) dengan kelajuan tetap. Tetapi, tidak dengan kecepatan liniernya. Arah
kecepatannya selalu menyinggung lintasan, sehingga kecepatannya selalu berubah-ubah
setiap kali terjadi perubahan posisi benda dan waktu. Perubahan kecepatan hanya terjadi
jika ada percepatan. Jadi, jika benda bergerak melingkar beraturan maka selalu ada
percepatan pada benda tersebut. Percepatan tersebut hanya mengubah arah benda, tanpa
mengubah lajunya.
Gasak gesek berhubungan dengan arah, arah gaya gesek berlawan dengan arah gerak
benda. Namun, dalam arah percepatan tidak dibutuhkan rah. Pada umumnya, tidak ada
hubungan antara percepatan (a) dan kecepatan (v). Sehingga, perubahan kecepatan/
percepatan (a) hanya terjadi jika arah percepatannya tegak lurus dengan arah kecepatan (
v) benda. Ini berarti arah percepatan selalu searah dengan jari-jari ke arah pusat
lingkaran dan berarah ke pusat lingkaran.Hal ini dapat disebut percepatan sentripetal.
Percepatannya selalu tegak lurus dengan kecepatan. Jika, percepatan sejajar dengan
kecepatan maka kecepatan partikel akan berubah.
Gerak melingkar sendiri dikarenakan arah gerakan benda membentuk sudut 360o
sehingga membentuk lintasan melingkar, hal ini dikarenakan gaya Sentripetal. Istilah
sentripetal berasal dari kata bahasa Latin, yaitu centrum (pusat) dan petere (menuju arah),
yang berarti menuju arah pusat lingkaran. Gaya sentripetal bisa diartikan sebagai gaya
yang bergerak menuju arah pusat lingkaran. Tanpa adanya gaya sentripetal, maka sebuah
benda tidak akan dapat bergerak melingkar. Hal ini disebabkan karena gaya sentripetal
yang menyebabkan percepatan bergerak menuju pusat lintasan melingkar dan
menyebabkan perubahan pada arah vektor kecepatan.
Pada percobaan kali ini gaya Sentripetal ditunjukan oleh gaya tegangan pada tali ,
sehingga benda akan bergerak pada lintasan yang membentuk lingkaran terhadap pusat
lingkaran. Perhatikan gambar di bawah ini.
r

Fs
m

Gambar 1. Skema Gerak Melingkar Beraturan


Dapat dilihat dari gambar diatas, dalam gerak melingkar terdapat jari – jari (r)
pada lintasan gerak benda, jari – jari tersebut merupakan variabel bebas.
Persamaan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya sentripetal ( F s)
berbanding lurus dengan massa benda (m), gaya sentripetal ¿) berbanding lurus
dengan kuadrat kelajuan ( v 2) dan gaya sentripetal ( F s ¿, berbanding terbalik dengan
jejari lintasan benda (r) atau gaya sentripetal ( F s) berbanding lurus dengan seperti

jejari lintasan benda ( 1r ). Persamaan ini dapat diartikan apabila jari-jari lintasan
gerak melingkar beraturan semakin besar, maka gaya sentripetal akan semakin besar
pula. Selain itu pada rumus ini, terdapat periode, yaitu waktu yang diperlukan suatu
benda atau beban untuk melakukan satu kali putaran penuh. Dimana besarnya
periode dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut ini :
t (waktu)
T= ...............(1)
n( jumlah putaran)
Dalam interval waktu T , benda bergerak sejauh 2 πr, yang sama dengan
keliling jalur melingkar benda. Oleh karena itu, karena kecepatannya sama dengan
keliling jalur melingkar dibagi periode, atau v=2 πr /T , maka,

2 πr
T= ..................(2)
v
Dari persamaan tersebut, kita juga dapat menvari hubungan antara periode (T )
dengan frekuensi. Dimana besarnya frekuensi berbanding terbalik dengan periode,
Frekuensi dapat dicari dengan rumusan berikut :
n 1
f= atau f = ..................(3)
t T

Pada gerak melingkar juga terdapat kecepatan sudut yang dapat diartikan sebagai
besaran sudut yang ditempuh suatu benda/ massa dengan bergerak melingkar dalam
setiap waktu. Persamaan yang digunakan sebagai berikut :
θ 2π
ω= ¿ =2 πf ..................(4)
t T

Kecepatan sudut disebut juga kecepatan angular dengan memiliki satuan


rad/sekon. Dengan mengetahui antara kecepatan linear dan kecepatan sudut pada suatu
benda yang bergerak melingkat, dapat dirumuskan sebagai berikut :

ω
ω=vr atau v= ..................(5)
r

Hubungan kecepatan sudut dan kecepatan translasi pada benda yang bergerak
melingkar sebagai berikut.

ω=2 π ( 2vπr )= vr → v=rω ..................(6)


Kita mengetahui bahwa perubahan kecepatan menimbulkan percepatan. Tidak
adanya percepatan sentripetal akan membuat benda terus bergerak lurus. Percepatan
sentripetal biasa disebut juga sebagai percepatan linear pada gerak melingkar.
∆ω
α= ..................(7)
∆t

v2 2
a s= =ω r ..................(8)
r

Keterangan :
α =¿ percepatan sudut (rad / s2 )
a s=¿ percepatan sentripetal (m/s 2)
ω=¿ kecepatan sudut (rad / s)
v=¿ kecepatan linear (m/s )
r =¿ jari-jari (m)

Pada benda yang dipercepat atau mempunyai percepatan (a), gaya (F) harus
bekerja. Hal ini bahwa berarti hukum II newton berlaku pada Gerak Melingkar
Beraturan (GMB).
F=m a

Persamaan ini diaplikasikan dalam Gaya Setripetal ( F s) dengan satuannya Newton (N)

F s=m a s
Dengan mensubstitusikan nilai a, maka diperoleh :
v2
F s=m
r
F s=m ω2 r

C. Alat dan Bahan

Gambar 2. Perangkat Meja Pemutar Listrik


Dalam praktikum ini terdapat beberapa alat yang mendukung jalannya percobaan, alat
alat tersebut harus disiapkan dan dipastikan bahwa alat bekerja dengan baik. Alat dan bahan
pada percobaan ini yaitu, Pertama adalah set alat sentripetal yang digunakan sebagai alat
untuk memutar beban sebagai media pengamatan GMB. Kedua, beban/ bandul digunakan
sebagai objek pengamatan. Ketiga, stopwatch berfungsi untuk menghitung selang waktu
dalam melakukan 10 kali putaran. Keempat, neraca teknis yang digunakan untuk menimbang
massa beban atau bandul yang digunakan dalam praktikum. Kelima, mistar/ penggaris
digunakan untuk mengukur jarak antara pusat lintasan dengan pusat massa. Keenam, neraca
pegas yang digunakan untuk mengukur besarnya gaya saat benda sedang berputar melingkar.
Ketujuh, benang yang digunakan untuk menghubungkan antara beban/ massa dengan pusat
putaran dan neraca pegas. Kedelapan, statip berfungsi sebagai alat untuk menghitung neraca
pegas.

D. Prosedur percobaan

Prosedur percobaan yang dilakukan harus sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam
modul prakyikum, terdapat langkah – langkah yang harus dikerjakan. Pertama diawali
dengan menyusun set alat sentripetal/ meja putar listrik. Kemudian, mengatur statip
sedemikian, hingga pegas benar-benar berada diatas persis pusat lempeng putar. Memasang
pegas yang cocok untuk massa bola yang akan berputar. Selanjutnya, Menimbang massa
silinder beban. Lalu, memasang tali pada beban dan menghubungkannya dengan ujung
bawah pegas yang terdapat di pusat lingkaran. Mengatur penyangga pegas dengan menaikkan
atau menurunkan sehingga menunjuk jejari tertentu, dan mengukur panjangnya jejari putaran
(r). Menancapkan stop kontak pada terminal dan menyalakan saklar sehingga dapat memutar
pelan-pelan kontrol kecepatan. Menunggu hingga lempeng putar berputar dengan konstan.
Kemudian, menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan beban untuk berputar 10 kali
putaran. Mencatat penunjukan pegas pada tabel sebagai penunjukan gaya sentripetal (F).
Mengulangi percobaan hingga 5 kali percobaan. Jejari putaran dapat diatur dengan cara
memendekkan atau memanjangkan tali benang yang mengikat pada beban.

E. Data Hasil Pengamatan


m : 0.165 kg
n : 10 putaran
Tabel Hasil Pengamatan

NO R (meter) 1/r F (Newton) t (Sekon)


1. 0.175 5.714285 0.3 23.25
2. 0.136 7.352941 0.23 20.69
3. 0.098 10.204082 0.19 22.55
4. 0.070 14.285714 0.16 22.71
5. 0.043 23.255813 0.12 22.84

Nst Mistar = 0,1 cm = 1 mm


Nst Stopwatch = 0,01 s
Nst Neraca Pegas = 0,1 N
Nst Neraca Teknis= 0,005 kg = 5 gr

F. Analisis Data
1) Metode Analisis
Metode yang digunakan dalam percobaan Gerak Melingkar Beraturan menggunakan
metode ralat rambat dan metode grafik. Untuk mencari besarnya gaya sentripetal, dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

Fs V2
= m as dengan as = = v 2 r −1
r

2 πr
Fs = m v 2 r−1 dengan v = = 2 πr T −1
T

2
Fs = m ( 2 πr T −1) r −1

Fs = 4 π 2 mr T −2

Dalam percobaan ini, kami menggunakan dua teori, yaitu :

a) Teori Ralat Rambat


Teori Ralat Rambat terdiri dari dua, yaitu :
 Ralat Mutlak
2 2 2
SF =
√| ∂ Fs 2
∂m 3
∙ ∙∆m +
∂ Fs 2
||
∂T 3
∙ ∙∆T +
∂ Fs 2
∙ ∙∆r
∂r 3 || |
=

2 2 2

√|
¿
∂(4 π 2 mr T −2 ) 2
∂m
∙ ∙∆ m +
3
∂(4 π 2 mr T −2) 2
||
∂T
∙ ∙∆T +
3
∂ (4 π 2 mr T −2) 2
∂r || ∙ ∙∆r
3 |
2 2 2

√| 2
4π rT ∙
∂m 2
∙ ∙ ∆ m + 4 π 2 mr ∙
−2
∂m 3
∂T −2 2
||∂T 3 ||
∙ ∙ ∆ T + 4 π 2 mT −2 ∙

2
∂r 2
∙ ∙∆r
∂r 3
2
|
2
¿
√| 2 −22
3
2
|| 2
3
2
|| 2
4 π r T ∙ ∙ ∆ m + 4 π 2 mr T −3 ∙(−2)∙ ∙ ∆T + 4 π 2 m T −2 ∙ ∙ ∆ r
3
2
|


¿

Ralat relatif
√| 4 π2 r 2
T2 3
∙ ∙ ∆ m||
+
−8 π 2 mr
T3
∙(−2)∙
2
3
∙ ∆T +
4 π2 m 2
||
T2 3
∙ ∙∆r |
SF
R¿ ×100 %
FS
2) Analisis Hasil
m : 1.165 kg
n : 10 putaran
Tabel Hasil Pengamatan

NO R (meter) 1/r F (Newton) t (Sekon)


1. 0.175 1/0.175 0.3 23.25
2. 0.136 1/0.136 0.23 20.69
3. 0.098 1/0,098 0.19 22.55
4. 0.070 1/0.070 0.16 22.71
5. 0.043 1/0/043 0.12 22.89
Nst Mistar = 0,1 cm = 1 mm
Nst Stopwatch = 0,01 s
Nst Neraca Pegas = 0,1 N
Nst Neraca Teknis= 0,005 kg = 5 gr
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut.
1 1
∆m ¿ nst ¿ ×0,005 ¿ 0,0025
2 2
1 1
∆r ¿ nst ¿ ×0,001 ¿ 0,0005
2 2
1 1
∆T ¿ nst ¿ ×0,01 ¿ 0,005
2 2
 Percobaan 1
F = 0,3 N
m = (m ± ∆ m)
= (0,165 ± 0,0025) kg

r1 ¿ (r 1 ± ∆ r )

=(0,175 ± 0,0005) m

t¿ 23.25 s
n ¿ 10 putaran

T ¿(T ± ∆ T )

= (2.325 ± 0,005) s

Fs ¿ ( 0,0519 ± 0,0006 ) N
Ralat relatif ¿ 1,11 % (3AP)
 Percobaan 2
F = 0,24 N
m = (m ± ∆ m)
= (0,06 ± 0,0025)kg

r2 ¿ ¿)

=(0,03 ± 0,0005)m

t¿ 11,87 s
n ¿ 10 putaran
T ¿ ¿)

¿(1,187 ± 0,005) s
Fs ¿ ( 0,134 ± 0,004 ) N
Ralat relatif ¿ 3,02 % (3AP)
 Percobaan 3
F ¿ 0,34 N
m = (m ± ∆ m)
= (0,06 ± 0,0025)kg

r3 ¿ ¿)

¿ ( 0,1 ±0,0005 ) m

t ¿ 12,07 s
n ¿ 10 putaran
T ¿ ¿)
¿(1,207 ± 0,005) s
Fs ¿ ( 0,162 ±0,005 ) N
Ralat relatif ¿ 2,83 % (3AP)
 Percobaan 4
F ¿ 0,35 N
m = (m ± ∆ m)
= (0,06 ± 0,0025)kg

r4 ¿ ¿)

¿ 0,13 m

t ¿ 11,7 s
n ¿ 10 putaran
T ¿ ¿)
¿(1,17 ± 0,005)s
Fs ¿ ( 0,225 ± 0,006 ) N
Ralat relatif ¿ 2,84 % (3AP)
 Percobaan 5
F ¿ 0,38 N
m = (m ± ∆ m)
= (0,06 ± 0,0025)kg

r5 ¿ ¿)
¿ 0,38 m

t ¿ 11,8 s
n ¿ 10 putaran
T ¿ ¿)
¿(1,18 ± 0,005) s
Fs ¿ ( 0,255 ± 0,00725178 ) N
Ralat relatif ¿ 2,84 % (3AP)

G. Pembahasan Hasil

Dari praktikum percobaan gerak melingkar beraturan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara gaya sentripetal dengan jari-jari pada lintasan adalah
sebanding/ berbanding lurus. Berdasarkan sajian hasil pengamatan yang telat didapat bahwa
gaya sentripetal yang ditunjukkan oleh neraca pegas. Sedangkan, jari-jari pada lintasan
ditunjukkan oleh benang yang dihubungkan dengan beban. Semakin panjang jari-jari
lingkaran yang ditunjukkan dengan panjang benang, maka semakin besar juga gaya
sentripetal yang bekerja. Hal ini sesuai dengan persamaan :

4 π 2 mr
F S=
T2

Dari rumusan persamaan tersebut, kami dapat menyimpulkan bahwa gaya sentripetal
sebanding dengan panjang jari-jari pada lintasan dan berbanding terbalik dengan periodenya.
Sehingga, semakin besar jari-jari pada lintasan, maka akan semakin kecil periodenya.
Sedangkan, semakin besar jari-jari lintasannya, maka gaya sentripetal yang bekerja semakin
besar.

Percobaan gerak melingkar beraturan yang telah kami lakukan ini sesuai dengan dasar
teori yang ada. Hal ini dibuktikan dengan adanya grafik hubungan antara gaya sentripetal
yang bekerja dengan jari-jari pada lintasan yang garisnya lurus semakin ke atas. Hal ini
sesuai dengan persamaan yang berlaku pada dasar teori.

Melalui analisis data dengan cara menghitung gaya sentripetal menggunakan


persamaan :

4 π 2 mr
F S=
T2
Dari lima percobaan yang telah kami lakukan, diperoleh hasil percobaan pertama yang
memiliki gaya sentripetal sebesar 0,05185 N, percobaan kedua memiliki gaya sentripetal
sebesar 0,1343566 N, percobaan ketiga dihasilkan gaya sentripetal sebesar 0,162426 N,
percobaan keempat diperoleh gaya sentripetal sebesar 0,2247202 N , dan percobaan kelima
mendapatkan hasil gaya sentripetal sebesar 0,2549164 N . Perhitungan pada data tersebut
dilakukan dengan cara menganalisis data menggunakan metode ralat rambat yang sesuai
dengan persamaan :

2 2 2
S F=¿
√| 4 π2 r 2
T2 3
∙ ∙ ∆ m ||
+
−8 π 2 mr 2
T3

3
∙ ∆ T +
4 π2 m 2
|| T2 3
∙ ∙∆r |
Dari persamaan rumus ini, diperoleh hasil pada lima percobaan. Dari percobaan
pertama memperoleh hasil sebesar 0,00057649 N, percobaan kedua memperoleh hasil
sebesar 0,0040664887 N, percobaan ketiga memperoleh hasil sebesar 0,0046056 N,
percobaan keempat memperoleh hasil sebesar 0,00640062 N , dan percobaan kelima
mendapatkan hasil sebesar 0,00725178 N.
Setelah itu, kami juga menghitung nilai ralat relatif dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :

SF
Ralat Relatif ¿ ×100 %
FS

Dengan menggunakan persamaan di atas, diperoleh hasil pada lima percobaan.


Dari percobaan pertama diperoleh hasil sebesar 1,11% (3AP), percobaan kedua diperoleh
hasil sebesar 3,02 % (3AP), percobaan ketiga memperoleh hasil sebesar 2,83 % (3AP),
percobaan keempat didapat hasil sebesar 2,84 % (3AP), dan percobaan kelima diperoleh
hasil sebesar 2,84 % (3AP).
Kemudian, kami juga menggunakan teori grafik dan mendapatkan hasil sebagai
0.3
berikut :
0.25
Dari tabel di atas
Gaya Sentripetal

0.2 dapat disimpulkan bahwa


0.15 grafik yang dihasilnya
0.1 gaya sentripetal dan jari-
0.05 jari pada lintasan
0
0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16
Jari-jari
semakin menaik dan mendekati garis lurus. Hal ini disebabkan karena gaya sentripetal dan
jari-jari pada lintasan berbanding lurus.
Dari uraian pembahasan ini, kami melihat bahwa terjadi kesalahan dari percobaan
gerak melingkar beraturan yang telah kami lakukan, sehingga nilai yang dihasilkan ada
yang mendekati atau berbeda, diantaranya kurangnya ketelitian dalam menghitung ralat
rambat.
H. Kesimpulan

Setelah kami melakukan praktikum percobaan gerak melingkar beraturan, kami


menyimpulkan hasil yang telah kami dapat bahwa gaya sentripetal berbanding lurus dengan
jari-jari pada lintasan. Jika jari-jari pada lintasan semakin besar, maka semakin besar pula
gaya sentripetalnya. Selain itu, pada percobaan gerak melingkar beraturan, kami
menggunakan dua teori yaitu teori ralat rambat dan teori grafik. Teori ralat rambat terdiri dari
2, yaitu teori ralat mutlak dan teori relatif. Sedangkan, teori grafik menghasilkan grafik yang
semakin menaik dan mendekati garis lurus.

I. Saran
Sebaiknya dalam melakukan percobaan gerak melingkar beraturan perlu memperhatikan
susunan alat dengan benar, cermat, dan teliti dalam membaca skala pada alat ukur. Selain itu,
sebaiknya juga harus hati-hati dan teliti dalam menulis dan menghitung hasil data melalui
teori ralat.

J. Daftar Pustaka
Halliday, Resnick. 1984. Fisika Jilid 1(Terjemahan). Jakarta: Erlangga
Tim Praktikum Fisika Dasar 1. 2017. Modul Praktikum Fisika Dasar 1. Malang: Jurusan
Fisika. FMIPA Universitas Negeri Malang
Serway, Jewett. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Salemba Teknika
K. Lampiran

Perhitungan Ralat Rambat

1 1
∆m ¿ nst ¿ ×0,005 ¿ 0,0025
2 2

1 1
∆r ¿ nst ¿ ×0,001 ¿ 0,0005
2 2

1 1
∆T ¿ nst ¿ ×0,01 ¿ 0,005
2 2

 Percobaan 1
 Ralat Rambat
Diketahui :
F = 0.3 N
m = 0.165 kg

r ¿ 0.175 m

t¿ 23.25 s

n ¿ 10 putaran

t 23.25
T ¿ ¿ =2.525 s
n 10

2 2 2
S F=¿
√| 4 π2 r 2
T2 3
∙ ∙ ∆ m +
−8 π 2 mr 2
||T3

3
∙ ∆ T ||
+
4 π2 m 2
T2 3 |
∙ ∙∆r

S F=¿

2 2 2

√|
2 2
4 (3,14)2 0,175 2 −8 ( 3,14 ) (0,165)( 0,175) 2 4 (3,14 ) (0,165) 2
( 2.525) 2
∙ ∙ 0,0025 +
3 || (2.525) 3
∙ ∙ 0,005 +
3 || (2.525)2 3 |
∙ ∙ 0,0005
S F=¿

2 2 2

√| 6.90172
6.375625
∙ 0,667 ∙0,0025 +
2.277568
||
6.375625
∙0,667 ∙ 0,005 +
6.507336
||
6.375625
∙ 0,667 ∙ 0,0005|
S F=¿ √|0,001805096|2+|−0.000119136|2+|0.00034039|2

S F ¿ √ ( 3.258373 e−6 ) + ( 1.419347 e−8 ) +(1.158650 e−7)

S F= √ (3.38843147 e−6)

S F=0.00184077

4 π 2 mr
F s=
T2

4 (3,14 )2 (0,165)(0,175)
F s=
(2.525)2

1.1387838
F s= ¿ 0.178615 N
6.375625

 Ralat relatif

SF 0.00184077
R ¿ ×100 % ¿ ×100 %
Fs 0.178615

¿ 0.010305 ×100 % ¿ 1.03 % (3AP)

Jadi, gaya sentripetal ( F s) dengan massa 0,165 kg dan jari – jari 0,175 m adalah
( 0.0018 ± 0.178 ) N dengan ralat relatif sebesar 1,03 % (3AP)
 Percobaan 2
 Ralat rambat
Diketahui :
F = 0,23 N
m = 0,165 kg

r ¿ 0,136 m

t¿ 20.69 s

n ¿ 10 putaran

t 20.69
T ¿ ¿ =2.069 s
n 10

2 2 2
S F=¿
√| 4 π2 r 2
T2 3
∙ ∙ ∆ ||
m +
−8 π 2 mr 2
T3

3
∙ ||
∆ T +
4 π2 m 2
T2 3 |
∙ ∙∆r

S F=¿

2 2

√|
2 2 2
4 ( 3,14 ) (0.136) 2 −8 ( 3,14 ) (0,165)( 0,136) 2 4 ( 3,14 ) (0165) 2
( 2.069)2 3 ||
∙ ∙ 0,0025 +
(2.069)3 3 ||
∙ ∙ 0,005 +
(1,187)2 3 |
∙ ∙0,0005

S F=¿ √|0.002089311|2+|−0.000666479|2 +|0.000506965|2

S F=¿ √ ( 4.365222e-6 ) +(8.441944e-7 )+(2.570136e-7)

S F=¿ √ (5.466430043e-6)

S F=¿0,00233804
4 π 2 mr
F s=
T2

4 (3,14 )2 (0,165)(0,136)
F s=
(4.280761)2

0.884997696
F s= ¿ 0.206738 N
4.280761

 Ralat relatif

SF 0,00233804
R ¿ ×100 % ¿ × 100 %
Fs 0.206738

¿ 0,011309 ×100 % ¿ 1.13 % (3AP)

Jadi, gaya sentripetal ( F s) dengan massa 0,165 kg dan jari – jari 0,136 m adalah
( 0,21 ±0,002 ) N dengan ralat relatif sebesar 1.13 % (3AP)

 Percobaan 3

 Ralat rambat

Diketahui :

F ¿ 0,19 N

m ¿ 0,165 kg

r ¿ 0,098 m

t ¿ 22.55 s

n ¿ 10 putaran
t 22,55
T ¿ ¿ ¿ 2.255 s
n 10

2 2 2
SF ¿
√| 4 π2 r 2
T2 3
∙ ∙∆m +
−8 π 2 mr 2
||
T3
∙ ∙∆T +
3
4 π2 m 2
T2 3 ||
∙ ∙∆r |
SF ¿

2 2 2

√|
2 2 2
4 ( 3,14 ) (0,098) 2 −8 ( 3,14 ) (0,165)( 0,098) 2 4 (3,14 ) (0,165) 2
( 2.255) 2
∙ ∙ 0,0025 +
3 || (2.225) 3
∙ ∙ 0,005 +
3 ||(2.255)2 3 |
∙ ∙ 0,0005

2 2 2
SF ¿
√| 3.865
5.085
∙ 0,667 ∙0,0025 +
1.275
||
11.467 ||
∙ 0,667 ∙0,005 +
6.507
5.085 |
∙ 0,667 ∙0,0005

S F ¿ √|0.001267431|2 +|0,00037081|2 +|0,00068282|2

S F ¿ √ (1.60638134e-6)+(1.3750006e-7)+(4.662425482e-7)

S F ¿ √ (2.21012395e-6)

S F ¿ 0,00148665

4 π 2 mr
Fs ¿
T2

4 ( 3,14 )2(0,165)( 0,098)


Fs ¿
(2.255)2

0.63771893
Fs ¿ ¿ 0,125 N
5.085025

 Ralat relatif
SF 0,00148665
R ¿ ×100 % ¿ ×100 %
Fs 0,125

¿ 0.0118932 ×100 % ¿ 1.19 % (3AP)

Jadi, gaya sentripetal ( F s) dengan massa 0,165 kg dan jari – jari 0,098 m adalah
( 0,13 ± 0,001 ) N dengan ralat relatif sebesar 1.19 % (3AP)

 Percobaan 4

 Ralat rambat

Diketahui :

F ¿ 0,16 N

m ¿ 0,165 kg

r ¿ 0,070 m

t ¿ 22.71 s

n ¿ 10 putaran

t 22.71
T ¿ ¿ ¿ 2.271 s
n 10

2 2 2
SF ¿
√| 4 π2 r 2
T2 3
∙ ∙ ∆ m ||
+
−8 π 2 mr 2
T3

3
∙ ∆||
T +
4 π2 m 2
T2 3 |
∙ ∙∆r
S F=¿

2 2 2

√|
2 2 2
4 ( 3,14 ) (0,70) 2 −8 ( 3,14 ) ( 0,165)(0,070) 2 4 (3,14 ) (0,165) 2
(2.271) 2
∙ ∙ 0,0025 +
3 || (2.271) 3
3 ||
∙ ∙ 0,005 +
(2.271)2 3 |
∙ ∙ 0,0005

SF ¿

2 2 2

√| 2.760688
5.157441
∙ 0,667 ∙0,0025 +
0.91102704
||
11.712547
∙ 0,667 ∙ 0,005 +
6.507336
||
5.157441
∙ 0,667 ∙ 0,0005 |
S F ¿ √|0,00089258|2 +|0,0002594|2 +|0,00042079|2

S F ¿ √ ( 7.96706478e-7 ) +(6.72901533e-8)+(1.77063728e-7)

S F ¿ √ (1.04106034e-6)

S F ¿ 0,00102032

4 π 2 mr
Fs ¿
T2

4 ( 3,14 )2(0,165)( 0,070)


Fs ¿
(2.271)2

0.45551352
Fs ¿ ¿ 0,08832161 N
5.157441

 Ralat relatif
SF 0,00640062
R ¿ ×100 % ¿ ×100 %
Fs 0,08832161

¿ 0.07246947 ×100 % ¿ 7.24 % (3AP)

Jadi, gaya sentripetal ( F s) dengan massa 0.165 kg dan jari – jari 0,070 m adalah
( 0,09 ± 0,006 ) N dengan ralat relatif sebesar 7.24 % (3AP)

 Percobaan 5

 Ralat rambat

Diketahui :

F ¿ 0,12 N

m ¿ 0,165 kg

r ¿ 0,043 m

t ¿ 22.89 s

n ¿ 10 putaran

t 22.89
T ¿ ¿ ¿ 2.289 s
n 10

2 2 2
SF ¿
√| 4 π2 r 2
T2 3
∙ ∙ ∆ m ||
+
−8 π 2 mr 2
T3

3
∙ ∆||
T +
4 π2 m 2
T2 3 |
∙ ∙∆r
SF ¿

2 2 2

√|
2 2 2
4 ( 3,14 ) (0,043) 2 −8 ( 3,14 ) (0,165)(0,043) 2 4 ( 3,14 ) (0,165) 2
( 2.289) 2
∙ ∙ 0,0025 +
3 || (2.289) 3
∙ ∙ 0,005 +
3 || (2.289)2 3 |
∙ ∙ 0,0005

SF ¿

2 2 2

√| 1.695851
5.239521
∙0,667 ∙ 0,0025 +
0.559631
||
11.993264
∙ 0,667 ∙0,005 +
6.507336
||
5.239521
∙0,667 ∙ 0,0005 |
S F ¿ √|0,000539712|2 +|0,00015562|2 +|0,000414197|2

S F ¿ √ ( 2.91288944e-7 ) +(2.42175844e-8)+(1.71559367e-7)

S F ¿ √ 4.87065895e-7

S F ¿ 0,000697901

4 π 2 mr
Fs ¿
T2

4 ( 3,14 )2( 0,165)(0,043)


Fs ¿
(2.289)2

0.27981545
Fs ¿ ¿ 0.05340478 N
5.239521

 Ralat relatif

SF 0,000697901
R ¿ ×100 % ¿ ×100 %
Fs 0.05340478

¿ 0,01306812× 100 % ¿ 1.31 % (3AP).


Jadi, gaya sentripetal ( F s) dengan massa 0,16 5 kg dan jari – jari 0,043 m adalah
( 0.053 ± 0,006 ) N dengan ralat relatif sebesar 1.31 % (3AP)

Anda mungkin juga menyukai