MODUL 1 KB 4.
GERAK MELINGKAR BERATURAN
Selanjutnya, pada modul Gerak Parabola, kita telah menganalisis gerak dalam dua dimensi
yang memiliki kekhususan yaitu gerak yang merupakan perpaduan Gerak Lurus Beraturan dalam
sumbu horisontal dan Gerak Lurus Berubah Beraturan dalam sumbu vertikal.
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Menganalisis materi kinematika dan penerapannya untuk menyelesaikan permasalahan fisika
dalam kehidupan sehari-hari. Setelah mempelajari modul ini diharapkan dapat memenuhi Sub
Capaian Pembelajaran sebagai berikut:
a. Menghitung kecepatan sudut suatu benda yang bergerak melingkar beraturan
b. Menghitung kecepatan linier suatu benda yang bergerak melingkar beraturan
c. Menghitung percepatan sentripetal suatu benda yang bergerak melingkar beraturan
d. Menganalisis Gerak Melingkar dengan menerapkan konsep-konsep fisika untuk
menjelaskan berbagai peristiwa Gerak Melingkar serta unutk memecahkan masalah
dalam kehidupan yang berhubungan dengan Gerak melingkar.
2. Pokok-Pokok Materi
a. Kecepatan sudut
b. Kecepatan linier
c. Percepatan sentripetal
3. Uraian Materi
3.1. Pengantar
Di dalam kehidupan sehari-hari dan di dalam teknologi, masih ada satu gerak istimewa yang
terjadi dalam berbagai bidang dan seringkali menjadi komponen utama suatu alat.
Gambar 0.1 Berbagai fenomena gerak melingkar.
Pada empat gambar tersebut terdapat satu kesamaan yaitu pada setiap sistem yang
digambarkan terdapat materi yang bergerak melingkar. Hal tersebut menunjukkan bahwa
fenomena gerak melingkar merupakan fenomena yang banyak terjadi di dalam kehidupan sehari-
hari, oleh karena itu penting untuk dipelajari.
Pada modul ini kita akan mengenaliais gerak lain dalam dua dimensi yang juga memiliki
kekhususan, yaitu Gerak Melingkar. Gerak Melingkar Beraturan merupakan bahan kajian yang
terkait dengan banyak bahan kajian lain di dalam fisika seperti rotasi benda tegar dan gerak
harmonis.
3.2. Kecepatan Sudut
Gerak melingkar beraturan adalah gerak yang lintasanya berupa lingkaran dengan
kelajuan yang tetap. Perhatikanlah fenomena berikut: Sebuah anak kunci diikat dengan
benang yang panjangnya 50 cm. Ujung tali yang lain dipegang dan anak kunci diayunkan
dengan kencang sehingga bergerak membentuk lingkaran. Tali pengikat anak kunci terus
digerakan sehingga anak kunci terus bergerak membentuk lingkaran dengan kelajuan tetap.
Peristiwa tersebut ditunjukan pada gambar 4.2.
(4.1)
(4.2)
Di dalam kehidupan sehari-hari, kecepatan anguler sebuah benda yang berputar
seringkali dinyatakan dalam RPM yang merupakan singkatan dari Revolution Per Minute.
3600 = 2π radian
1 radian = 3600/ 2π
1 radian = 3600/2. 3,14
1 radian = 570 17’ 44,81
Waktu yang diperlukan partikel untuk menempuh satu kali putaran disebut periode yang
dinyatakan dengan huruf T. Satuan periode adalah sekon.
Kecepatan sudut disebut pula kecepatan anguler partikel pada suatu gerak melingkar
beraturan, ialah besar sudut yang ditempuh partikel yang bergerak beraturan yang lintasannya
lingkaran tiap sekon. Besar kecepatan anguler:
(4.3)
(4.4)
Hubungan antara kecepatan linear dan kecepatan anguler :
(4.5)
Frekwensi partikel yang melakukan gerak melingkar beraturan, ialah banyaknya putaran
yang dilakukan tiap sekon. Frekwensi diberi lambang , dan besarnya merupakan kebalikan dari
periode.
Gambar 0.4 Roda depan dan belakang memiliki kecepatan linier yang sama
Sementara itupedal pengayuh memiliki kecepatan anguler yang sama dengan kecepatan
titik pada gir di mana pengayuh terpasang.
Gambar 0.5. Pengayuh memiliki kecepatan anguler yang sama dengan gir tempat pengayuh
terpasang
Gambar 0.6 Dua gir tersambung oleh rantai, keduanya memiliki kecepatan linier yang
sama.
Gir depan yang terpasang dengan pengayuh memiliki kecepatan linier yang sama dengan
gir belakang yang terpasang pada roda belakang. Kedua gir itu tersambung oleh rantai yang
menempuh jarakl yang sama untuk kedua gir pada waktu yang sama.
Percepatan adalah perubahan dalam kecepatan, baik dalam besarnya — yaitu, kelajuan -
dalam arahnya, atau keduanya. Dalam gerakan melingkar bearturan, arah kecepatan berubah
secara konstan, sehingga selalu ada percepatan yang terkait, meskipun lajunya konstan.
Gambar di bawah ini menunjukkan objek bergerak melingkar dengan kelajuan konstan.
Arah kecepatan sesaat ditunjukkan pada dua titik di sepanjang lintasan. Akselerasi adalah arah
perubahan dalam kecepatan, yang menunjuk langsung ke pusat rotasi — pusat dari jalan
melingkar. Arah ini ditunjukkan dengan diagram vektor pada gambar.
Gambar 0.7 Kecepatan linier selalu tegak lurus dengan jari-jari
Pada Gambar 3, sebuah benda bergerak melingkar dari titik B ke titik C dalam selang
waktu Δt dengan menempuh jarak Δs menelusuri busur s yang membuat sudut Δθ. Perubahan
vektor kecepatan adalah v2 – v1= Δv, yang ditunjukkan pada sebelah atasnya.
Percepatan sesaat:
(4.5)
Jika Δt sangat kecil (mendekati nol), maka Δs dan Δθ juga sangat kecil dan v2 hampir
paralel dengan v1, dan Δv akan tegak lurus terhadap keduanya. Dengan demikian Δv menuju ke
arah pusat lingkaran. Karena a, mempunyai arah yang sama dengan Δv, maka a juga menu ke
arah pusat lingkaran. Dengan demikian, percepatan ini disebut percepatan sentripetal dan diberi
notasi as.
Perhatikan kembali Gambar 3 di atas, AB tegak lurus terhadap v1 dan AC tegak lurus v2.
Sudut yang dibentuk oleh AB dan AC adalah Δθ. Sudut Δθ juga merupakan sudut antara v1 dan
v2, karena AB tegak lurus dengan v1 dan AC tegak lurus dengan v2. Dengan demikian, vektor v2,
v1, dan Δv, akan tampak seperti pada Gambar 4 yang berbentuk segitiga yang sebangun. Dengan
menggunakan konsep kesebangunan segitiga dan dengan mengambil Δθ yang kecil (dengan
memakai Δt sangat kecil) dan v1 = v2 = v, maka dapat dituliskan:
Δv/v = S/R
Δv = S.v/R
Untuk mendapatkan percepatan sentripetal as, kita bagi Δv dengan Δt:
Δv/Δt = (S/Δt).v/R
karena as = Δv/Δt dan S/Δt laju linier v dari benda tersebut, maka persamaannya menjadi:
as = v.v/R
as = v2/R (4.6)
as = percepatan sentripetal (m/s2)
v = kecepatan linier (m/s)
2
Berdasarkan persamaan as = v /R, dapat disimpulkan bahwa percepatan sentripetal
tergantung pada kecepetan linier v dan dan jari-jari R lingkarannya. Di mana percepatan
sentripetal berbanding langsung dengan kecepatan liniernya dan berbanding terbalik dengan jari-
jari lingkarannya. Untuk jari-jari lingkaran yang tetap, semakin besar kecepatan liniernya maka
percepatan sentripetalnya makin besar. Sedangkan untuk kecepatan linier yang tetap, semakin
besar jari-jari lingkarannya maka makin kecil percepatan sentripetalnya.
Vektor percepatan menuju ke arah pusat lingkaran, tetapi vektor kecepatan selalu
menunjuk ke arah gerak yang tangensial terhadap lingkaran. Dengan demikian, vektor kecepatan
dan percepatan tegak lurus satu sama lain pada setiap titik di jalurnya untuk gerak melingkar
beraturan, seperti Gambar 4.9 di bawah ini.
Penyelesaian:
Nc
N
os
Ns
in
W
Gaya-gaya yang bekerja pada kendaraan digambarkan berikut ini:
Agar kendaran aman maka resultan gaya pada kendaraan harus sama dengan nol.
Resultan gaya dalam arah verikal: atau