Anda di halaman 1dari 13

DAR 2/Profesional/184/1/2019

PENDALAMAN MATERI FISIKA

MODUL 1 KB 4.
GERAK MELINGKAR BERATURAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2019
A. Pendahuluan
Para guru peserta Program Profesi Guru yang baik, selamat berjumpa lagi melalui modul
pendalaman materi Fisika. Fisika adalah ilmu yang menjadi dasar dari hampir seluruh penemuan
teknologi. Hampir semua perkembangan teknologi selalu diawali oleh penemuan dalam fisika.
Oleh karena itu penting bagi para kita para pendidik untuk membangun ketertarikan para murid
kepada fisika melalui pembelajaran yang menginspirasi.
Terdapat banyak fenomena yang terjadi di sekitar kita tetapi sering luput dari perhatian
kita. Salah satu fenomena tersebut adalah Gerak Melingkar. Barangkali, masyarakat awam
melihatnya sebagai fenomena gerak benda yang berputar. Akan tetapi, di dalam fisika, gerakan
yang oleh masyarakat awam disebut gerakan berputar itu dibedakan menjadi jua jenis yaitu
Gerak Melingkar dan Gerak Rotasi. Apakah Anda tahu perbedaan antara Gerak Melingkar dan
Gerak Rotasi?
Melalui modul ini kita akan mempelajari Gerak Melingkar. Kajian tentang gerak
melingkar meliputi: kecepatan sudut dan kecapatan linier, percepatan sentripetal dan percepatan
linier. Modul ini memuat bahan belajar berupa teks, dan slide presentasi. Selain itu, modul ini
juga memuat soal-soal latihan, tugas, dan tes formatif. Silahkan dipelajari dan dikerjakan secara
keseluruhan.
Pada Modul tentang Gerak Lurus Saudara telah mempelajari gerak dalam satu dimensi
yang meliputi Gerak Lurus dan Gerak Lurus Berubah Beraturan. Pembahasan di dalam modul
tersebut dibatasi untuk gerak dalam satu dimensi. Pada pembahasan tersebut posisi, kecepatan
dan percepatan benda cukup dideskripsikan dalam satu dimensi.

Selanjutnya, pada modul Gerak Parabola, kita telah menganalisis gerak dalam dua dimensi
yang memiliki kekhususan yaitu gerak yang merupakan perpaduan Gerak Lurus Beraturan dalam
sumbu horisontal dan Gerak Lurus Berubah Beraturan dalam sumbu vertikal.

B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Menganalisis materi kinematika dan penerapannya untuk menyelesaikan permasalahan fisika
dalam kehidupan sehari-hari. Setelah mempelajari modul ini diharapkan dapat memenuhi Sub
Capaian Pembelajaran sebagai berikut:
a. Menghitung kecepatan sudut suatu benda yang bergerak melingkar beraturan
b. Menghitung kecepatan linier suatu benda yang bergerak melingkar beraturan
c. Menghitung percepatan sentripetal suatu benda yang bergerak melingkar beraturan
d. Menganalisis Gerak Melingkar dengan menerapkan konsep-konsep fisika untuk
menjelaskan berbagai peristiwa Gerak Melingkar serta unutk memecahkan masalah
dalam kehidupan yang berhubungan dengan Gerak melingkar.
2. Pokok-Pokok Materi
a. Kecepatan sudut
b. Kecepatan linier
c. Percepatan sentripetal

3. Uraian Materi
3.1. Pengantar
Di dalam kehidupan sehari-hari dan di dalam teknologi, masih ada satu gerak istimewa yang
terjadi dalam berbagai bidang dan seringkali menjadi komponen utama suatu alat.
Gambar ‎0.1 Berbagai fenomena gerak melingkar.

Pada empat gambar tersebut terdapat satu kesamaan yaitu pada setiap sistem yang
digambarkan terdapat materi yang bergerak melingkar. Hal tersebut menunjukkan bahwa
fenomena gerak melingkar merupakan fenomena yang banyak terjadi di dalam kehidupan sehari-
hari, oleh karena itu penting untuk dipelajari.

Pada modul ini kita akan mengenaliais gerak lain dalam dua dimensi yang juga memiliki
kekhususan, yaitu Gerak Melingkar. Gerak Melingkar Beraturan merupakan bahan kajian yang
terkait dengan banyak bahan kajian lain di dalam fisika seperti rotasi benda tegar dan gerak
harmonis.
3.2. Kecepatan Sudut
Gerak melingkar beraturan adalah gerak yang lintasanya berupa lingkaran dengan
kelajuan yang tetap. Perhatikanlah fenomena berikut: Sebuah anak kunci diikat dengan
benang yang panjangnya 50 cm. Ujung tali yang lain dipegang dan anak kunci diayunkan
dengan kencang sehingga bergerak membentuk lingkaran. Tali pengikat anak kunci terus
digerakan sehingga anak kunci terus bergerak membentuk lingkaran dengan kelajuan tetap.
Peristiwa tersebut ditunjukan pada gambar 4.2.

Gambar ‎0.2 Benda bergerak melingkar beraturan


Gerak melingkar beraturan adalah gerak partikel menurut sebuah lingkaran dengan laju
konstan. Panjang busur yang ditempuh partikel sama dengan sudut datar dikalikan jari-jari,
dan dirumuskan:

(4.1)

Kecepatan sudut atai kecepatan anguler (


S: Panjang busur lingkaran, R: Jari-jari lingkaran, Sudut datar
Kecepatan sudut ( ) suatu objek adalah sudut yang disapu oleh jari-jari penghubung
benda yang bergerak dengan pusat lintasan ( ) diukur dalam radian (rad) dibagi dengan waktu
(Δt) untuk bergerak melalui sudut itu. Ini berarti bahwa unit untuk kecepatan sudut adalah radian
per detik (rad s-1).

(4.2)
Di dalam kehidupan sehari-hari, kecepatan anguler sebuah benda yang berputar
seringkali dinyatakan dalam RPM yang merupakan singkatan dari Revolution Per Minute.

3.3. Hubungan antara radian dengan sudut.


Satu radian (disingkat rad) adalah besar sudut datar yang berhadapan dengan busur yang
panjangnya R dari lingkaran.

3600 = 2π radian
1 radian = 3600/ 2π
1 radian = 3600/2. 3,14
1 radian = 570 17’ 44,81

Waktu yang diperlukan partikel untuk menempuh satu kali putaran disebut periode yang
dinyatakan dengan huruf T. Satuan periode adalah sekon.
Kecepatan sudut disebut pula kecepatan anguler partikel pada suatu gerak melingkar
beraturan, ialah besar sudut yang ditempuh partikel yang bergerak beraturan yang lintasannya
lingkaran tiap sekon. Besar kecepatan anguler:

(4.3)

3.4. Kecepatan Linier (


Kecepatan linear partikel pada suatu gerak melingkar beraturan ialah kecepatan partikel
untuk mengelilingi satu putaran yang arahnya selalu menyinggung lintasannya, dan tegak lurus
dengan jari-jari lingkaran. Besar kecepatan linear :

(4.4)
Hubungan antara kecepatan linear dan kecepatan anguler :

(4.5)

Frekwensi partikel yang melakukan gerak melingkar beraturan, ialah banyaknya putaran
yang dilakukan tiap sekon. Frekwensi diberi lambang , dan besarnya merupakan kebalikan dari
periode.

Ketika sebuah objek bergerak dalam lingkaran dengan kecepatan konstan,


kecepatannya (yang merupakan vektor) terus berubah. Kecepatannya berubah bukan karena
besarnya kecepatan berubah tetapi karena arahnya. Kecepatan yang terus berubah ini berarti
bahwa objek tersebut sedang berakselerasi (percepatan sentripetal). Agar akselerasi ini terjadi
harus ada gaya yang dihasilkan, gaya ini disebut gaya sentripetal.
Pada setiap interval waktu yang sama partikel (ujung jarum) menempuh busur yang
sama panjangnya. Partikel berputar satu kali putaran, berarti menempuh busur 360o yang
panjang lintasannya merupakan keliling lingkaran sebesar 2πR. sehingga 2πR = 360 0. Sudut
datar yang ditempuh partikel itu dinyatakan dalam
Gerak melingkar beraturan adalah gerak partikel menurut sebuah lingkaran dengan
laju konstan. Vektor kecepatan, arah vektor kecepatannya berubah terus-menerus, tetapi
lajunya atau nilai kecepatannya tetap.

3.5. Kecepatan linier dan kecepatan anguler dalam kehidupan sehari-hari


Salah satu penerapan kecepatan sudut dan kecepatan linier adalah pada sepeda. Pada
sepeda terdapat beberapa bagian yang melalkukan gerak melingkar di antaranya: pentil pada roda
sepeda bisa roda depan atau rida belakang, pedal untuk mengayuh, dan salah satu titik pada gir
sepeda. Kasus sepeda merupakan contoh yang baik untuk mempelajari kecepatan linier dan
kecepatan anguler atau kecepatan sudut.
Gambar ‎0.3. Sepeda
Pentil pada roda depan dan roda belakang memiliki kecepatan linier yang sama.
Mungkin ukuran roda belakang dan depan tidak sama, akan tetapi titik-titik pada roda depan dan
belakang memiliki kecepatan linier yang sama. Kedua roda melintasi panjang jalan yang sama di
dalam selang waktu yang sama.

Gambar ‎0.4 Roda depan dan belakang memiliki kecepatan linier yang sama
Sementara itupedal pengayuh memiliki kecepatan anguler yang sama dengan kecepatan
titik pada gir di mana pengayuh terpasang.

Gambar ‎0.5. Pengayuh memiliki kecepatan anguler yang sama dengan gir tempat pengayuh
terpasang

Gambar ‎0.6 Dua gir tersambung oleh rantai, keduanya memiliki kecepatan linier yang
sama.
Gir depan yang terpasang dengan pengayuh memiliki kecepatan linier yang sama dengan
gir belakang yang terpasang pada roda belakang. Kedua gir itu tersambung oleh rantai yang
menempuh jarakl yang sama untuk kedua gir pada waktu yang sama.

3.6. Percepatan Sentripetal


Kita sekarang mengalihkan perhatian ke kasus objek bergerak dalam lingkaran. Kita akan
mulai dengan kasus gerakan melingkar paling sederhana, kasus di mana kecepatan benda
konstan, sebuah kasus disebut sebagai gerakan melingkar beraturan.
Ketika sebuah objek bergerak dalam lingkaran dengan kecepatan konstan, kita menyebut
benda tersebut bergerak melingkar beraturan (uniform circular motion). Nilai kecepatan benda
tersebut konstan, akan tetapi arahnyan selalu berubah.

Video 4.1 Percepatan Sentripetal


https://www.youtube.com/watch?v=9s1IRJbL2Co

Percepatan adalah perubahan dalam kecepatan, baik dalam besarnya — yaitu, kelajuan -
dalam arahnya, atau keduanya. Dalam gerakan melingkar bearturan, arah kecepatan berubah
secara konstan, sehingga selalu ada percepatan yang terkait, meskipun lajunya konstan.
Gambar di bawah ini menunjukkan objek bergerak melingkar dengan kelajuan konstan.
Arah kecepatan sesaat ditunjukkan pada dua titik di sepanjang lintasan. Akselerasi adalah arah
perubahan dalam kecepatan, yang menunjuk langsung ke pusat rotasi — pusat dari jalan
melingkar. Arah ini ditunjukkan dengan diagram vektor pada gambar.
Gambar ‎0.7 Kecepatan linier selalu tegak lurus dengan jari-jari
Pada Gambar 3, sebuah benda bergerak melingkar dari titik B ke titik C dalam selang
waktu Δt dengan menempuh jarak Δs menelusuri busur s yang membuat sudut Δθ. Perubahan
vektor kecepatan adalah v2 – v1= Δv, yang ditunjukkan pada sebelah atasnya.

Gambar ‎0.8 Perubahan kecepatan linier

Percepatan sesaat:

(4.5)

Jika Δt sangat kecil (mendekati nol), maka Δs dan Δθ juga sangat kecil dan v2 hampir
paralel dengan v1, dan Δv akan tegak lurus terhadap keduanya. Dengan demikian Δv menuju ke
arah pusat lingkaran. Karena a, mempunyai arah yang sama dengan Δv, maka a juga menu ke
arah pusat lingkaran. Dengan demikian, percepatan ini disebut percepatan sentripetal dan diberi
notasi as.
Perhatikan kembali Gambar 3 di atas, AB tegak lurus terhadap v1 dan AC tegak lurus v2.
Sudut yang dibentuk oleh AB dan AC adalah Δθ. Sudut Δθ juga merupakan sudut antara v1 dan
v2, karena AB tegak lurus dengan v1 dan AC tegak lurus dengan v2. Dengan demikian, vektor v2,
v1, dan Δv, akan tampak seperti pada Gambar 4 yang berbentuk segitiga yang sebangun. Dengan
menggunakan konsep kesebangunan segitiga dan dengan mengambil Δθ yang kecil (dengan
memakai Δt sangat kecil) dan v1 = v2 = v, maka dapat dituliskan:
Δv/v = S/R
Δv = S.v/R
Untuk mendapatkan percepatan sentripetal as, kita bagi Δv dengan Δt:
Δv/Δt = (S/Δt).v/R
karena as = Δv/Δt dan S/Δt laju linier v dari benda tersebut, maka persamaannya menjadi:
as = v.v/R
as = v2/R (4.6)
as = percepatan sentripetal (m/s2)
v = kecepatan linier (m/s)
2
Berdasarkan persamaan as = v /R, dapat disimpulkan bahwa percepatan sentripetal
tergantung pada kecepetan linier v dan dan jari-jari R lingkarannya. Di mana percepatan
sentripetal berbanding langsung dengan kecepatan liniernya dan berbanding terbalik dengan jari-
jari lingkarannya. Untuk jari-jari lingkaran yang tetap, semakin besar kecepatan liniernya maka
percepatan sentripetalnya makin besar. Sedangkan untuk kecepatan linier yang tetap, semakin
besar jari-jari lingkarannya maka makin kecil percepatan sentripetalnya.
Vektor percepatan menuju ke arah pusat lingkaran, tetapi vektor kecepatan selalu
menunjuk ke arah gerak yang tangensial terhadap lingkaran. Dengan demikian, vektor kecepatan
dan percepatan tegak lurus satu sama lain pada setiap titik di jalurnya untuk gerak melingkar
beraturan, seperti Gambar 4.9 di bawah ini.

Gambar ‎0.9 Percepatan sentripetal dan Gaya sentripetal


Contoh-contoh soal latihan
Contoh 1:
Sebuah pesawat jet terbang mendatar dengan kelajuan 134,1 m/s. Pesawat tersebut
membelok dan membentuk lingkaran horisontal. Berapakah jari-jari lintasan pesawat agar pilot
mengalami percepatan sentripetal sebegar percepatan gravitasi 9,8 m/s2.
Penyelesaian:
Percepatan sentripetal (a)
Jadi, jari-jari lingkaran yang dibuat pesawat adalah 1.835 m.
Contoh 2:
Seorang yang massanya 80 kg bersandar pada dinding sebuah platform yang berputar
dengan kecepatan linier 4 m/s. Diketahui bahwa dinding mengerjakan gaya 600 N pada orang
tersebut. Berapakah jari-jari platform?

Penyelesaian:

Jadi jari-jari platform adalah 2,13 m


Contoh 3:
Sebuah kendaraan melintasi tikungan tajam dengan kecepatan 12 m/s, diketahui jari-jari
kelengkungan tikungan adalah 80 m. Berapakah sudut kemiringan optimum jalan yang dilintasi
kendaraan tersebut agar kendaraan tidak terlempar ke luar jalan?
Penyelesaian:

Nc
N
os

Ns
in
W
Gaya-gaya yang bekerja pada kendaraan digambarkan berikut ini:
Agar kendaran aman maka resultan gaya pada kendaraan harus sama dengan nol.
Resultan gaya dalam arah verikal: atau

Resultan gaya pada arah horisontal:

Untuk memantapkan pemahaman, silakan simak slide presentasi berikut ini.

Slide Presentasi Modul 1 KB 4 – Gerak Melingkar

Anda mungkin juga menyukai