Anda di halaman 1dari 16

GERAK MELINGKAR

Mata Kuliah : Fisika Dasar

Dosen Pengampu : Hafizah Ghany Hayudinna, M.Pd

Oleh

1. Dewi Risqi Bahlia Putri (2618077)

2. Manna Iyali Muhammad (2618079)

3. Amin Sholeh Sholihin (2618080)

4. Anis Puspita Sari (2618081)

5. Maila Luthfatun Nufus (2618082)

Kelas Fisika Dasar B

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN

2019

1
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan Rahmat, karunia, serta hidayah-Nya sehingga
penyusunan tugas ini dapat terselesaikan.

Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita


Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya kelak di hari akhir,
serta yang telah menunjukan kepada kita agama yang benar dan sempurna
yakni agama Islam.

Pada kesempatan kali ini, kami menyusun makalah ini untuk


memenuhi tugas mata kuliah Fisika Dasar dengan judul “Gerak Melingkar
Beraturan dan Gerak Melingkar Berubah Beraturan”.

Terimakasih kami sampaikan kepada Ibu Hafizah Ghany Hayudina


selaku dosen mata kuliah Fisika Dasar yang telah membimbing dan
memberikan kuliah kepada kami demi lancarnya tugas ini.

Demikianlah tugas ini disusun, semoga bermanfaat bagi kita semua,


khususnya bagi kami sebagai penyusun makalah ini. Kami menyadari
dengan sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami bisa menjadi
lebih baik untuk kedepannya.

Aamiin.

Pekalongan, Februari 2019

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita jumpai gerak melingkar baik


itu kita sadari maupun tidak.. Seperti pada jam dinding, jarum jam berputar
membentuk lingkaran, hal ini dikarenakan jarum jam berputar pada
porosnya, ban motor yang bergerak dengan lintasan berupa lingkaran. Dari
contoh-contoh diatas dapat kita ketahui bahwa gerak melingkar adalah gerak
suatu benda yang membentuk lintasan berupa lingkaran mengelilingi suatu
titik tetap. Agar suatu benda dapat bergerak melingkar ia membutuhkan
adanya gaya yang selalu membelokannya menuju pusat lintasan lingkaran.
Gaya ini dinamakan gaya sentripetal. Suatu gerak melingkar beraturan dapat
dikatakan sebagai suatu gerak dipercepat beraturan mengingat perlu adanya
suatu percepatan yang besarnya tetap dengan arah yang berubah yang selalu
mengubah arah gerak benda agar menempuh lintas berbentuk lingkaran.
disini kita akan membahas mengenai definisi, besaran-besaran fisis yang
digunakan dalam gerak melingkar serta pengaplikasiannya dalam kehidupan
sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan gerak melingkar?

2. Besaran apa saja yang ada dalam gerak melingkar?

3. Apa yang dimaksud dengan gerak melingkar beraturan?

4. Apa yamg dimaksud dengan gerak melingkar berubah beraturan?

5. Bagaimanakah aplikasi/penerapan dari gerak melingkar dalam


kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gerak melingkar.

2. Untuk mengetahui gerak melingkar beraturan beserta perhitungannya.

3. Untuk mengetahui gerak melingkar berubah beraturan


beserta perhitungannya.

3
4. Untuk mengetahui penerapan gerak melingkar dalam kehidupan
sehari-hari.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gerak Melingkar

Gerak melingkar merupakan gerak suatu benda atau titik dengan


lintasan berbentuk lingkaran dan mempunyai titik pusat tertentu. Contoh
gerak melingkar adalah gerakan suatu titik di ujung baling-baling pada kipas
angin ketika balingbaling berputar pada porosnya.

1. Besaran dalam Gerak Melingkar

a. Periode dan Frekuensi

Periode (T) adalah selang waktu yang diperlukan suatu benda


untuk menempuh satu putaran (satu kali gerak melingkar).
Satuannya adalah sekon.
Frekuensi (f) adalah banyaknya putaran yang dapat dilakukan
oleh suatu benda dalam selang waktu 1 sekon. Satuannya adalah
hertz (Hz) Hubungan antara periode dan frekuensi dituliskan
sebagai berikut.

b. Perpindahan sudut

Partikel yang bergerak melingkar mengalami perpindahan


yang disebut dengan perpindahan sudut (∆Ɵ). Dinyatakan dalam
satuan putaran atau radian. Perpindahan sudut berbeda dengan
perpindahan linear pada jenis gerak lurus suatu benda.
Perpindahan linear dinyatakan dengan ∆x. 1 putaran = 3600 = 2ᴫ
radian
1 radian = 1800/ᴫ = 57,30

c. Kecepatan sudut rata-rata

5
Kecepatan yang dialami partikel dalam gerak melingkar
disebut kecepatan sudut karena gerak partikel melalui sudut
tertentu.

keterangan:

ϖ : kecepatan sudut rata-rata (rad/s)

∆Ɵ : perpindahan sudut (rad)

∆ᵼ : selang waktu (s)

d. Percepatan sudut rata-rata

Percepatan sudut rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi


perubahan kecepatan sudut dengan selang waktu.

keterangan :

α : percepatan sudut rata-rata (rad/s2)

∆ω : perubahan kecepatan sudut (rad/s)

∆ᵼ : selang waktu (s)

B. Gerak Melingkar Beraturan (GMB)

Gerak melingkar beraturan adalah gerak benda yang menempuh


lintasan melingkar dengan kelajuan (besar kecepatan) tetap.

6
1. Ciri-ciri gerak melingkar beraturan (GMB)

a. Lintasannya berbentuk lingkaran


b. Frekuensi putaran, periode putaran, kecepatan sudut, kelajuan
linear dan percepatan sentripetal bernilai konstan.
c. Vektor kecepatan linear dan vektor percepatan sentripetalnya
berubah
d. Kecepatan linearnya selalu tegak lurus dengan percepatan
sentripetal di mana arah percepatan sentripetal selalu menuju
pusat lingkaran dan arah kecepatan linear selalu menyinggung
lingkaran
2. Posisi sudut

Posisi sudut (Ɵ) yang ditempuh selama interval waktu (t) dengan
kecepatan sudut (ω) dirumuskan sebagai berikut:
Ɵ=ω.t

3. Hubungan roda-roda
Ada tiga macam hubungan roda-roda, yaitu:

a. Sepusat/seporos

b. Bersinggungan

c. Dihubungkan dengan sabuk (tali atau rantai)

4. Kecepatan sudut / kecepatan anguler

Dalam gerak melingkar beraturan, kecepatan sudut atau kecepatan


anguler untuk selang waktu yang sama selalu konstan. Kecepatan
sudut didefinisikan sebagai besar sudut yang ditempuh tiap satu
satuan waktu.

atau ω = 2ᴫf

keterangan:

ω : kecepatan sudut (rad/s)

T : periode (s)

f : frekuensi (Hz)

7
5. Percepatan Sentripetal

Percepatan sentripetal adalah percepatan yang selalu tegak lurus


terhadap kecepatan linearnya dan mengarah ke pusat lingkaran,

as = ω2 R

keterangan :

as : percepatan sentripetal (m/s2)

v : kecepatan linear (m/s)

ω : kecepatan sudut (rad/s)

R : jari-jari (m)

Dalam gerak melingkar beraturan berlaku ω =ω. Persamaan yang


digunakan dalam gerak melingkar beraturan sebagai berikut.

∆Ɵ = ω∆ᵼ

Ɵt-Ɵ0 = ω∆ᵼ

Ɵt = Ɵ0+ω∆ᵼ

Keterangan :

ω : kecepatan sudut (rad/s)

∆Ɵ : perpindahan sudut (rad)

Ɵ0 : posisi sudut awal (rad)

Ɵt : posisi sudut saat t (rad)

∆ᵼ : selang waktu (s)

C. Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)

Dalam gerak melingkar berubah beraturan (GMBB) ada yang


dipercepat dan ada pula yag diperlambat beraturan, dapat dirumuskan
sebagai berikut:

8
ωt = ω t ±
αt t = ω0t ± ½ αt2 Keterangan:
ω0 = kecepatan sudut awal (rad/s)
ωt = kecepatan sudut saat berputarselama t sekon (rad/s)
Aα = percepatan sudut (rad/s2)
t = sudut yang ditempuh selama berputar t sekon (rad)
GMBB merupakan analogi GLBB, pada GMBB kecepatan sudutnya
berubah secara beraturan karena percepatan sudutnya tetap, jika
percepatan

sudutnya positif (searah dengan kecepatan sudut) disebut GMBB


dipercepat, jika percepatan sudutnya negatif maka kecepatan sudut
putaran partikel makin lama makin kecil disebut GMBB diperlambat.

Ciri-Ciri Gerak Melingkar Berubah Beraturan antara lain:

a. Lintasannya berbentuk atau bentuknya lingkaran.

b. Meskipun selang waktu atau Δt –nya sama namun besar posisi


sudutnya atau Δɵ berbeda.
c. Arah dan besar kecepatan linear atau tangensialnya (v)
berubah.

d. Arah dan besar kecepatan sudutnya atau ω berubah.

9
e. Arah percepatan linear atau tangensialnya (a) berubah namun
besarnya tetap.
f. Arah dan besar percepatan sudutnya (α) tetap.

g. Arah percepatan sentripetal tetap (menuju pusat lingkaran)


namun besarnya berubah.
D. Gaya Sentripetal (Fs)

Benda dapat bergerak melingkar jika mendapat gaya eksternal yag


disebut gaya sentripetal. Gaya sentripetal dapat diilustrasikan seperti
Gambar 1.1 persamaan gaya sentripetal sebagai berikut.

Fs = mas

= m ω2 R

Keterangan

Fs = gaya sentripetal (newton)

M = massa benda (kg)

v = kecepatan linear (m/s)

ω = kecepatan sudut (rad/s)

R = jari-jari lintasan (m)

E. Penerapan Gerak Melingkar

Contoh penerapan gerak melingkar dapat kita temukan pada mesin


jahit dan kincir air. Perhatikan mesin jahit pada Gambar 1.2! Ketika pedal
pada bagian bawah mesin jahit diinjak dengan telapak kaki, roda di bagian
samping mesin jahit akan berputar dan memutar roda di bagian atas mesin
jahit. Gerakan tersebut mengakibatkan jarum jahit bergerak mengeluarkan
benang dan membentuk jahitan.

10
Selain pada mesin jahit, hubungan antar roda juga terdapat pada
kincir air dan generator listrik. Kedua alat tersebut terdapat pada pebangkit
listrik tenaga air. Perhatikan skema kincir air pada Gambar 1.3! Mula-mula
air ditampung di dalam bendungan, kemudian dialirkan melalui dasar
bendungan sehingga membentuk air terjun. Air terjun inilah yang
dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir air. Kincir terhubung langsung
dengan generator sehingga jika kincir bergerak secara berputar, otomatis
generator juga berputar. Selama bergerak berputar, generator
inimenghasilkan listrik.

Gambar 1.2 Mesin jahit

Gambar 1.3 Skema kincir air

F. Hubungan Roda-Roda

1. Hubungan Roda-roda Sepusat


Hubungan roda-roda sepusat yang dimaksud adalah dia roda atau
lebih yang berporos sa,a dan saling menyatu. Ilustrasi roda-roda sepusat

11
dapat dilihat pada Gambar 1.4. Apabila roda-roda sepusat diputar dalam
selang waktu t maka kedua roda menempuh sudut pusat Ɵ yang sama
sehingga kecepatan sudut kedua roda sama. Persamaannya dapat
dituliskan sebagai berikut.
𝑣1 𝑣2
ω1 = ω2 atau =
𝑅1 𝑅2

Keterangan :

ω1 dan ω2 = kecepatan sudut roda 1 dan roda 2 (rad/s)

v1 dan v2 = kecepatan linear roda 1 dan roda 2 (m/s)

R1 dan R2 = jari-jari roda 1 dan roda 2 (m)

2. Hubungan Roda-roda Bersinggungan


Pada roda-roda dipasang seperti terlihat pada Gambar 1.5 apabila
roda 1 dipuar searah putaran jarum jam. Roda-roda tersebut saling
bersinggungan. Setelah selang waktu t, roda 1 menempuh busur BB1 dan
roda 2 menempuh BB2. Busur BB1 dan BB2 sama panjang, berarti laju
linear kedua roda sama sehingga berlaku:
v1 = v2 atau ω1R1 = ω2R2
Salah satu contoh hbungan roda-roda bersinggungan yaitu pada
roda gigi mesin. Oleh karena itu ukuran gigi roda besar dan kecil sama,
maka roda yang lebih besar memiliki gigi lebih banyak. Misalnya banyak
gigi untuk tiap roda diberi lambang n, maka hubungan roda gigi yang
bersinggungan berlaku persamaan berikut.
𝜔2 𝑛1
=
𝜔1 𝑛2

3. Roda-roda yang Dihubungkan Roda dengan Rantai


Roda-roda yang dihubungkan dengan rantai dapat dilihat pada
Gambar 1.6. Apabila roda 1 diputar searah perputaran jarum jam, roda 2
juga berputar searah putaran jarum jam. Setelah selang waktu t1 roda 1
telah menempuh lintasan AA1 dan roda 2 telah menempuh lintasan BB1
yang sama panjang yang berarti laju linear kedua roda sama. Dalam
keadaan ini berlaku persamaan berikut.
v1 = v2 atau ω1R1 = ω2R2

12
Gambar 1.4 Hubungan Roda-roda sepusat

Gambar 1.5 Hubungan Roda-roda bersinggungan

Gambar 1.6 Roda-roda yang Dihubungkan Roda dengan Rantai

G. Contoh soal yang berkaitan dengan gerak melingkar

1. Partikel bergerak melingkar dengan posisi sudut yang dinyatakan dalam


persamaan Ɵ = 2t2 + 8t – 2, Ɵ dalam rad dan t dalam sekon. Tentukan
kecepatan sudut rata-rata partikel dari t = 1 sekon hingga t = 5 sekon !
Penyelesaian :

Diketahui : Ɵ = (2t2 + 8t – 2) rad

Δt = 5s – 1s = 4s

Ditanya : ϖ(1-5)
Jawab :
= Ɵ(1) = 2(1)2 + 8(1) – 2= 8 rad

= Ɵ(5)= 2(5)2 + 8(5) – 2= 50+40-2= 88 rad

= Ɵ(5)

13
1. Sebuah roda berbentuk cakram homogen berputar 7.200 rpm. Hitunglah
kecepatan linier sebuah titik yang berada 20 cm dari sumbu putarnya.
Penyelesaian:

Diketahui :
ω = 7.200 rpm x 2ᴫ/60 = 240 rad/s
r = 20 cm = 0,2 m
Ditanya : v =…?

Jawab : v = ω.r
v = 240x 0,2 = 48 m/s
2. Suatu titik materi bergerak melingkar beraturan. Dua detik yang
pertama menempuh busur sepanjang 40 cm, Bila jari-jari lingkaran 5
cm, maka :

a. Tentukan kelajuan liniernya.

b. Tentukan kelajuan angulernya.

c. Dispacement angulernya ( sudut pusat yang ditempuh )


Diketahui :
t=2s
s = 40 cm = 0,4 m
r = 5 cm = 0,05 m
Ditanya :

a. v =…?

b. ω = …?

c. Ɵ =….?

Jawab :
a. v = s/t
v = 0,4 m / 2s = 0,2 m/s
b. ω = v / r
ω = 0,2 m/s / 0,05m = 4rad/s
c. Ɵ = s / r
Ɵ = 0,4m / 0,05m = 8rad

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gerak Melingkar merupakan gerak yang memiliki lintasan


berupa lingkaran. Pada gerak melingkar, arah gerak setiap saat
berubah walaupun kecepatan dapat saja tetap. Arah kecepatan yang
setiap saat berubah ini mengakibatkan adanya percepatan yang
senantiasa mengarah ke pusat lingkaran. Gerak Melingkar terdiri dari
Gerak Melingkar Beraturan (GMB) dan Gerak Melingkar Berubah
Beraturan (GMBB) dimana gerak melingkar ini memiliki besaran-
besaran seperti periode, frekuensi, posisi sudut, kecepatan sudut, dan
kecepatan sentripetal.
B. Saran

Adapun selesainya pembuatan makalah ini tidak lepas dari


kesalahan baik dalam penyajian materi maupun dalam metode
penulisan . Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
sebagai pembelajaran untuk pembuatan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat memberi manfaat dan memperluas wawasan kita.

15
DAFTAR PUSTAKA

Artawan, Putu. Fisika Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.

Chasanah, R. Fisika: Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Klaten:

PT. Intan Pariwara, 2016.

Anang. Rumus Fisika. Klaten: PT. Intan Pariwara, 2016.

Eka Jati, Bambang Murdaka. Pengantar Fisika 1. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press, 2013.

Eka Jati, Bambang Murdaka. Pengantar Fisika 2. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press, 2017.

16

Anda mungkin juga menyukai