Anda di halaman 1dari 14

JENIS JENIS

KESETIMBANGAN STATIS
DAN DINAMIS

Kelompok 5
Pendahuluan

• Kesetimbangan secara bahasa berasal dari kata imbang yang berarti setimbang; sebanding;
sama (berat, derajat, ukuran, dan sebagainya).
• Kesetimbangan secara istilah adalah kondisi/keadaan/sifat suatu hal (benda atau fenomena)
yang setimbang (tidak berat sebelah) sehingga memiliki kecenderungan untuk berada dalam
kemantapan/ketetapan. (Ahmad Alfikri, 2020).
• Dalam ilmu fisika, dikenal istilah Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda Tegar

• Kesetimbangan Benda Tegar adalah kondisi dimana momentum benda tegar sama dengan nol.
Artinya jika awalnya benda tegar tersebut diam, maka ia akan tetap diam. Namun jika awalnya
benda tegar tersebut bergerak dengan kecepatan konstan, maka ia akan tetap bergerak dengan
kecepatan konstan.

• Benda Tegar didefinisikan sebagai suatu benda yang tidak berubah bentuknya ketika diberi gaya
luar. Bentuk (geometri) benda tegar akan selalu tetap sekalipun dikenakan gaya. Jadi sekalipun
dia bergerak translasi atau rotasi bentuknya tidak akan berubah, contohnya meja, kursi, bola,
dll.
Kesetimbangan Benda Tegar

• Sesuai dengan hukum Newton, partikel setimbang (ΣF = 0) tidak mengharuskan benda dalam
keadaan diam, tetapi percepatan partikel haruslah sama dengan nol. Ketika sebuah partikel
dalam keadaan seimbang, partikel tersebut berada dalam keadaan diam atau sedang bergerak
dengan kecepatan konstan. Partikel yang dalam keadaan diam disebut setimbang statis,
sedangkan partikel yang dalam keadaan bergerak lurus beraturan ( kecepatan konstan) disebut
setimbang dinamis (mekanis). (Bob Foster, 2015).

• Disebut mekanis karena penyebab/faktor partikel tersebut bergerak (gaya atapun


kecenderungan lain yang memaksa partikel bergerak) sengaja dibentuk/ diadakan/ditetapkan.
Syarat Kesetimbangan Benda Tegar

Penurunan Syarat:

Perlu diperhatikan bahwa momentum terbagi menjadi dua, yakni momentum linear dan
momentum angular. Pertama, kita meninjau momentum linear (p = 0). Momentum linear dan
impuls dihubungkan oleh persamaan:

∆𝑝
ΣF . ∆𝑡 = ∆𝑝 dapat juga ditulis menjadi ΣF =
∆𝑡
Karena p konstan maka akibatnya ∆𝑝 = 0.
Sehingga ΣF = 0
Syarat Kesetimbangan Benda Tegar

Kemudian dengan cara yang sama kita meninjau momentum angular L. Momentum angular dan
impuls angular dihubungkan oleh persamaan:
∆𝐿
Στ . ∆𝑡 = ∆𝑳 dapat juga ditulis menjadi Σ𝜏 =
∆𝑡
Karena L konstan maka akibatnya ∆𝑳 = 0.
Sehingga Στ = 0

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa suatu benda/sistem dikatakan setimbang jika ia memenuhi
dua syarat berikut:
1. ΣF = 0 2. Στ = 0
Syarat Kesetimbangan Benda Tegar

Suatu sistem dapat mengalami keadaan setimbang jika memenuhi syarat seperti berikut:

• Jumlah vector dari semua gaya yang bekerja pada benda haruslah nol.
∑Fx = 0 dan ∑Fy = 0

• Ambillah sumbu tegak lurus terhadap bidang dari gaya-gaya sebidang. Ambillah suatu acuan dimana
jika torsi yang menyebabkan putaran searah bernilai positif dan torsi yang menyebabkan putaran
berlawanan arah jarum jam adalah negative.
∑τ = 0
Rumus Kesetimbangan Benda Tegar

Rumus Kesetimbangan Benda Tegar


τ =r F sinθ
Keterangan:
• τ = torsi (Nm)
• r = jarak radial dari sumbu ke titik tangkap gaya (m)
• θ = sudut lancip antara garis-garis r dan F
Jenis-jenis Kesetimbangan
Secara umum kesetimbangan benda tegar dapat dikelompokkan menjadi
dua, yakni kesetimbangan dinamis (benda yang bergerak baik secara
translasi/linear ataupun secara angular dan kesetimbangan statis (benda
yang betul-betul diam).

• Benda dikatakan berada dalam kesetimbangan statis ketika jumlah total


dari semua gaya yang bekerja pada benda saat diam adalah nol, sehingga
benda tetap dalam keadaan diam.
• Benda dikatakan berada dalam kesetimbangan dinamis ketika benda tetap
dalam keadaan bergerak yang konstan, baik secara tranlasi ataupun rotasi
di bawah pengaruh beberapa gaya.
Kesetimbangan Statis
1. Kesetimbangan stabil, terjadi apabila suatu
benda diberikan gaya maka posisinya akan
berubah. Namun bila gaya tersebut
dihilangkan maka posisinya akan kembali ke
titik semula.
Contoh kesetimbangan stabil: kelereng di
dasar mangkok ½ lingkaran. Ketika kelerang
diberi gangguan (gaya) sehingga posisinya
menjadi naik, namun ketika gaya tersebut
dihilangkan maka posisi kelereng akan
kembali ke dasar mangkok.
(Lihat gambar disamping kiri)
2. Kesetimbangan labil (tidak stabil), terjadi
apabila suatu benda diberikan gaya maka
posisinya akan berubah. Namun bila gaya
tersebut dihilangkan maka posisinya tidak
akan kembali ke titik semula.
Contoh kesetimbangan labil: kelereng yang
diam di puncak mangkok ½ lingkaran yang
terbalik. Ketika kelereng diberi gangguan
sedikit, maka ia akan jatuh ke bawah, dan
tidak akan kembali ke posisi semula.
(Lihat gambar disamping kanan)
3. Kesetimbangan indeferen atau netral adalah
kesetimbangan yang mana jika suatu benda diberikan
gangguan maka titik berat benda tidak mengalami
perubahan.
Contoh kesetimbangan netral: kelereng yang ada di atas
lantai. Ketika kelereng diberi gangguan, maka posisinya
akan bergeser. Namun titik beratnya tidak akan berpindah
secara vertikal.
(Lihat gambar di samping kiri)
Kesetimbangan Dinamis

Kesetimbangan Dinamis terjadi


apabila benda atau partikel tidak
diam (non-statis) namun dia bergerak
dengan kecepatan konstan (dinamis)
posisinya berbubah terhadap waktu.
Dimanapun letak koordinat titik
beratnya, benda/partikel/fenomena
tersebut selalu dalam keadaan
setimbang.
Contoh: Fenomena Jungkat-jungkit
Sekian dan Terima Kasih

By: Kelompok 5

Anda mungkin juga menyukai