Anda di halaman 1dari 67

Mesin

Sinkron
LAB. MESIN LISTRIK IT-PLN
Definisi
Mesin Sinkron
Mesin Sinkron adalah mesin rotasi yang berputar dalam
(Mot/Gen)
kecepatan sinkron/serempak. Dikatakan sinkron karena
pada kondisi normal, putaran rotor sinkron dengan
Berdasarkan Berdasarkan putaran RMF (Rotating Magnetic Field) yang timbul
Jenis Magnet Sistem Eksitasi
disisi stator.

Mesin Sinkron terbagi menjadi Motor Sinkron dan


Permanent
Self Excited Generator Sinkron sesuai konversi energinya. Motor
Magnet (PM)
Sinkron disuplai dengan daya AC dan Generator Sinkron
menyuplai daya AC.
Electro-magnet Separately
(EM) Excited
Konstruksi

Secara Umum, terdiri atas:


- Stator

- Rotor

- Air Gap (Celah Udara)

- Drive Shaft
Konstruksi
Hukum dan Rumus
1. Hukum Gaya Lorentz menyatakan besar gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang
bergerak yang berada dalam suatu medan magnet.

F=BIL=Bqv Ket: F = Gaya Lorentz (N); q = Muatan Listrik (C); I = Kuat Arus (A)
v = Kecepatan Muatan (m/s); B = Induksi Magnet (T)

2. Hukum Maxwell menyatakan 4 buah persamaan terkait hubungan antara medan magnet,
medan listrik, yang menentukan besar dan arah fluks magnetic dan fluks listrik.

3. Hukum Oesterd menyatakan jika muatan listrik mengalir melalui konduktor, maka akan
timbul pengaruh magnetic disekitar konduktor berarus tersebut.
Hukum dan Rumus
4. Hukum Faraday menyatakan bahwa jika jumlah fluks magnet yang memasuki suatu
kumparan berubah, maka pada ujung-ujung kumparan akan timbul GGL (gaya gerak listrik)
induksi. GGL induksi dapat dihitung dengan rumus:

Ket: n = jumlah putaran kumparan; = laju perubahan fluks magnet.

5. Hukum Lenz menyatakan bahwa arus induksi akan muncul pada arah yang sedemikian rupa
sehingga arah induksi menentang perubahan yang dihasilkan. Jadi, tanda minus pada persamaan
Faraday diatas menunjukkan bahwa GGL yang terbentuk memiliki arah yang bertolak belakang
dengan fluks magnet. Secara matematis Hukum Lenz dinyatakan dengan:

Ԑ=BLv Ket: = GGL induksi (volt); L = panjang konduktor (m);


v = kecepatan laju penghantar (m/s)
Hukum dan Rumus
Motor Sinkron:
Connecting and Direction Control
Prinsip Kerja: Motor Sinkron
Belitan Peredam (Damper Winding)
Ketika Nr sinkron dengan RMF, tidak ada
fluks yang memotong belitan damper.
Maka, tidak ada tegangan induksi
didalamnya. Namun, ketika terjadi osilasi
rotor, terdapat fluks (RMF stator) yang
memotong damper. Akibatnya terjadi
tegangan induksi. Karena damper
merupakan closed loop atau belitan
hubung singkat, maka timbul arus.
Sehingga belitan damper akan
menimbulkan gaya/ torsi yang selanjutnya
akan meredam osilasi dari rotor tersebut.
Connection and Direction
Motor Sinkron:
Excitation and Load Characteristic
Excitation & Load Characteristic
Excitation & Load Characteristic
Excitation & Load Characteristic
Motor sinkron akan bekerja pada kecepatan konstan hanya jika bebannya sesuai kapabilitas dari motor.
Jika torsi luar lebih dari torsi yang di hasilkan oleh motor, maka akan timbul slip dan terjadi kondisi
out of synchronism. Penyebabnya bisa motor overload, tegangan supplay yang rendah, dan
tegangan eksitasi yang rendah.

Torsi = T = = =
Generator Sinkron:
Armature Resistance Measurement
Prinsip Kerja: Generator Sinkron
Rangkaian Generator Sinkron
Armature Resistance Measurment
armature Hubung Wye

Ketika tegangan diterapkan pada dua terminal


belitan armature, maka resistansi ekivalen adalah
kombinasi seri dari dua resistansi dari dua belitan
fase yang berbeda,

RRY = V / I

RRY = Resistansi antara terminal R-Y

= Ra + Ra = 2Ra

Ra = RRY / 2 = V / 2I
Armature Resistance Measurment
armature Hubung Delta

Ketika tegangan diterapkan pada dua terminal


belitan armature, maka resistansi ekivalen adalah
kombinasi seri-paralel dari tiga resistansi dari tiga
belitan saluran yang berbeda,

Rab = V / I

Rab = Ra // (Ra +Ra)

Ra = Rab = 3V / 2I
Generator Sinkron:
Short Circuit Characteristic
Open Circuit Test Characteristic

Iron-core losses = (No-load losses)-(Friction and windage losses).


Short Circuit Characteristic

Rugi karena arus stator = short-circuit losses - friction and windage losses
Generator Sinkron:
Load Characteristic
Review
• Motor berputar disebabkan adanya gandengan (proses tarik-menarik) kutub magnet antara
RMF (Rotating Magnetic Field) dari Stator dan Medan Magnet dari Rotor. Medan magnet rotor
merupakan Elektromagnet akibat mengalirnya Arus DC (Arus Eksitasi) di kumparan rotor.
• Belitan atau Batangan Damper berfungsi sebagai: 1) penghasil kutub bantu rotor ketika penyalaan, dan
2) meredam getaran atau osilasi rotor
• Arah Putaran motor dipengaruhi oleh Phase Sequence Arus AC 3 Fasa yang masuk ke kumparan
stator. Menukar 2 koneksi fasa akan mengubah arah motor. (Contoh dari STR menjadi SRT)
• Motor Induksi berperan sebagai beban dalam sistem listrik arus kuat dengan karakteristik beban
yang berubah (kapasitif ketika pf = - 0,….; resistif ketika pf = 1, induktif ketika pf = + 0,…) sesuai
dengan karakteristik eksitasi (over-excited; normally-excited; under-excited)
Review
• Pengujian/pengukuran Armatur Belitan bertujuan untuk mengamati kondisi belitan dan kontinuitas
belitan dalam menghantarkan arus.
• Pengujian Generator Hubung Terbuka bertujuan untuk mengetahui Rugi-Rugi Inti dari Stator

•Pengujian Generator Hubung Singkat berujuan untuk mengetahui Rugi-Rugi Tembaga dari Stator
Load Characteristic
Jika generator serempak belum berbeban, maka EMF (E) yang dibangkitkan pada kumparan jangkar yang
ada di stator sama dengan tegangan terminalnya (V). Saat generator sudah berbeban, maka EMF (E)
tersebut diatas tidak sama dengan tegangan terminalnya (V), tegangan terminal akan bervariasi karena :

1. Jatuh tegangan (voltage drop) karena resistans jangkar (Ra) sebesar Ira.

2. Jatuh tegangan karena reaktans bocor ( XL) dari jangkar sebesar (I XL).

3. Jatuh tegangan karena reaksi jangkar sebesar (I Xa)

Jatuh Tegangan akan bertambah jika terjadi beberapa sebab seperti perubahan beban yang tiba-tiba,
adanya arus asut pada komponen reaktansi seperti pada motor listrik, gangguan pada sistem
transmisi/distribusi. Kedip Tegangan merupakan gejala/tanda terjadinya jatuh tegangan.
Load Characteristic

Xs = XL + Xa; Zs = Ra + jXs
Eph = Vph + IaRa + IaXL + IaXar = Vph + IaRa + IaXs
Load Characteristic
Load Characteristic
Load Characteristic
Generator Sinkron:
Excitation Characteristic
Excitation Characteristic
Excitation Characteristic
Excitation Characteristic
Jika eksitasinya berlebihan (Over Excitation),
generator menyuplai daya reaktif, dapat dikatakan
Generator bersifat kapasitif. Namun hal ini
akan mengakibatkan panas yang berlebihan pada
lilitan rotornya.

Jika eksitasinya kurang (Under Excitation),


generator menyerap daya reaktif, dapat dikatakan
Generator bersifat induktif. Namun hal ini akan
mengakibatkan panas yang berlebihan pada lilitan
statornya.
Excitation Characteristic

Kedua kondisi tersebut tidak diinginkan, Solusi:

1. Menjaga Kestabilan Arus Medan dengan AVR.

2. Paralel Generator.

3. Menggunakan Capasitor Bank atau Synchronous Condenser


sebagai Kompensator pengendali Jatuh Tegangan dan Daya
Reaktif.

4. Membuat Regulasi Tegangan.


Mesin DC
LAB. MESIN LISTRIK IT-PLN
Definisi
Mesin DC
(Mot/Gen)

Brushed Brushless

Berdasarkan Berdasarkan
Jenis Magnet Sistem Eksitasi

Permanent Separately
Self Excited
Magnet (PM) Excited

Electro-magnet
Series Shunt Compound
(EM)

Short
Compound

Long
Compound
Konstruksi
Brushless DC Machine
Kelebihan:

- Efisiensi Tinggi, karena Daya Output yang tinggi


dan Torsi stabil

- Kebisingan yang rendah

- Maintenance jarang, hingga bahkan tidak perlu

- Keandalan yang tinggi dan tahan lama

Kekurangan:

- Kontrol Motor yang lebih rumit

- Biaya pembuatan yang mahal


Brushed DC Machine
Kelebihan:

- Murah dan Sederhana

- Kecepatan linear terhadap tegangan yang diberikan

- Kontrol Motor yang mudah dan sederhana

Kekurangan:

- Maintenance sering

- Masa pakai yang pendek (tergantung keausan fisik


dari Sikat).

- Diperlukan Mekanisme Pengasutan (Starting)


tertentu pada Brushed DC Mesin berukuran besar,
untuk mengontrol tegangan input yang diterapkan
Hukum dan Rumus
PMDC Motor:
Connection and Direction Control
Prinsip Kerja: PMDC Motor
Comparison
ADVANTAGES DISADVANTAGES

- Rugi tembaga rangkaian medan tidak ada, - Kekuatan Medan Magnet tidak dapat diatur,
karena tidak memiliki rangkaian medan karena menggunakan PM
penguat eksternal. - Biaya pembuatan magnet yang mahal,
- Perangkaian sederhana dan Pengaturan tergantung dari campuran bahan PM. Sehingga
Kecepatan yang mudah PMDC Motor hanya tersedia dalam ukuran yang
kecil.

- Reaksi Jangkar yang terjadi pada kecepatan


tinggi menyebabkan panas yang berlebih, hingga
dapat mengurangi ketahanan Sikat dan PM
DC Series Motor:
Torque Speed Characteristic
Review
Mesin DC
(Mot/Gen)

Brushed Brushless

Berdasarkan Berdasarkan
Jenis Magnet Sistem Eksitasi

Permanent Separately
Self Excited
Magnet (PM) Excited

Electro-magnet
Series Shunt Compound
(EM)

Short
Compound

Long
Compound
Review
Prinsip Kerja: DC Series Motor
Comparison
ADVANTAGES DISADVANTAGES

- Torsi awal yang tinggi - Pengaturan kecepatan motor cukup buruk.


Ketika torsi beban meningkat maka kecepatan
- Perakitan mudah dan desain sederhana mesin akan menurun
- Perawatan mudah - Motor DC seri selalu membutuhkan beban
sebelum menjalankan motor. Jadi motor DC
- Hemat biaya
seri tidak cocok untuk di mana beban motor
dihilangkan sama sekali.
T-N Characteristic on DC Series Motor

o Kecepatan sangat tinggi


o Motor DC seri harus memakai beban mekanik.
o Arus motor tidak boleh lebih dari 130% Irated
(hubungannya dengan kenaikan suhu dalam kondisi
berbeban)
Back-EMF
DC Shunt Motor:
Speed Control
Prinsip Kerja: DC Shunt Motor
Comparison
ADVANTAGES DISADVANTAGES

- Banyak cara pengaturan kecepatan - Daya Output yang dihasilkan kecil karena
arus penguatnya kecil.
- Kecepatan relatif konstan dan stabil
- Perakitan lebih rumit dibandingkan Motor
- Tidak terlalu membutuhkan banyak ruangan
DC Seri
karena diameter kawat kecil.
T-N Characteristic on DC Shunt Motor
Konstruksi Rangkaian Motor DC Shunt
yang tersusun paralel menghasilkan
karakteristik yang menguntungkan, dimana
kecepatan relative konstan, terlepas dari
beban yang diterapkan pada motor.
Speed Control
Pengaturan kecepatan motor dc :

1.Variabel Resistan Medan, dengan


memasang tahanan pada arus medan
(kecepatan bertambah).

2.Variabel Resistan jangkar, Kecepatan dapat


dikendalikan dengan cara memasang tahanan
dalam susunan seri dengan dinamo
(kecepatan berkurang)

3.Variabel Resistan Tegangan


DC Shunt Generator:
Load Characteristic
Prinsip Kerja: Generator DC
Armature Reaction
Solution for Armature Reaction
Interpoles and Comutating Poles
Compensating Windings
Load Characteristic
Kecepatan operasi mesin DC jenis generator adalah tetap yaitu sesuai dengan penggerak mula (prime mover). Pada operasi
untuk penggunaan umum, penggerak mula dilengkapi dengan pengatur kecepatan (speed governor) sehingga kecepatan
generator praktis konstan.

Karakteristik penting generator DC:

1. Open Circuit Characteristic (OCC), Kurva memperlihatkan hubungan antara pembangkit emf pada keadaan tanpa beban
(E0) dan arus medan (If) pada kecepatan konstan. Hal ini juga dikenal sebagai kurva jenuh (saturasi) karakteristik magnetik
atau tanpa beban.

2. Karakteristik Internal atau Karakteristik Total (E/Ia), Kurva memperlihatkan hubungan antara pembangkitan emf pada
keadaan berbeban (E) dan arus jangkar (Ia). Kurva ini akan terletak di bawah karakteristik sirkuit terbuka (OCC).

3. Karakteristik Eksternal (V/IL), Kurva ini menunjukkan hubungan antara tegangan terminal (V) dan arus beban (IL).
Tegangan terminal V akan kurang dari E karena drop tegangan di sirkuit jangkar. Oleh karena itu, kurva ini akan terletak di
bawah karakteristik internal.
Load Characteristic
Karakteristik Internal
Ketika generator dibebani, fluks per kutub berkurang karena reaksi
jangkar. Maka, emf E yang dihasilkan pada beban lebih kecil dari
e.m.f. yang dihasilkan tanpa beban. Akibatnya, karakteristik internal
(E/ Ia) turun ke bawah sedikit.

Karakteristik Eksternal
Kurva karakteristik eksternal akan terletak di bawah kurva
karakteristik internal dengan jumlah yang sama dengan penurunan
belitan jangkar yaitu, (Ia.Ra). Karakteristik eksternal yang berubah
dalam tegangan terminal mulai tanpa beban sampai beban penuh dapat
dibuat kecil. Tegangan terminal dapat selalu dipertahankan konstan
dengan menyesuaikan rheostat medan R secara otomatis.
Load Characteristic
“Teruslah bermanfaat dengan
menyebarkan ilmu pengetahuan.”

SEKIAN
TERIMA KASIH, THANK YOU, DANKE, ‫شكرا‬

Anda mungkin juga menyukai