Anda di halaman 1dari 93

Mesin Arus Searah (DC)

Ishvandono Yunaini A
Motor Arus Searah (DC)
Motor DC
Berdasarkan karakteristiknya, motor arus searah mempunyai daerah pengaturan putaran
yang luas dibandingkan dengan motor arus bolak balik, sehingga sampai sekarang masih
banya digunakan pada industri-industri, khususnya yang memerlukan peralatan dengan
putaran bervariasi.
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah
menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak
berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran
pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang
berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-
balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang
mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang
berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor
paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-
kutub magnet permanen.
Motor listrik adalah suatu
alat yang dapat mengubah
Energi listrik menjadi
tenaga gerak (Putar), dan
hal ini tentunya
dipengaruhi oleh 3 faktor,
yaitu Daya listrik yang
digunakan, Berapa
kecepatarn putaran yang
dihasilkan, dan berapa Motor D.C Sederhana

besar tenaganya (Torsi).


Pada motor listrik konduktor berbentuk U disebut angker dinamo.

Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub


uatara dan selatan yang kuat medan magnet konduktor akan
berinteraksi dengan medan magnet kutub sepert gambar dibawah ini.
Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor
yang dilengkungkan (looped conductor). Arus mengalir
masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B.

Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah


medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di
bawah konduktor. Konduktor akan berusaha bergerak ke
atas untuk keluar dari medan kuat ini. Medan konduktor B
yang berlawanan arah jarum jam akan menambah medan
pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas
konduktor. Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun
agar keluar dari medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya
tersebut akan membuat angker dinamo berputar searah
jarum jam.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :
• Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
• Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi
sebuah lingkaran / loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada
sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya
pada arah yang berlawanan.
• Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk
memutar kumparan.
• Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya
untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam
dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan
menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar
dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik
(motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan
demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk
menyimpan energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses
perubahanenergi.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud
dengan beban motor. Beban dalam hal ini mengacu kepada keluaran tenaga
putar / torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya
dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok :
• Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torquenya tidak bervariasi.
Contoh beban dengan torque konstan adalah corveyors, rotary kilns, dan
pompa displacement konstan.
• Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi
dengan kecepatn operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah
pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan).
Peralatan Energi Listrik : Motor Listrik.
• Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban
dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
KELEBIHAN MOTOR DC
• Sebagai pengendali kecepatan, yang tidak
mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini
dapat dikendalikan dengan mengatur:
 Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan
dinamo akan meningkatkan kecepatan
 Arus medan – menurunkan arus medan
akan meningkatkan kecepatan.
• Memiliki torsi yang tinggi,
• Tidak memiliki kerugian daya reaktif dan
tidak menimbulkan harmonisa pada sistem
tenaga listrik yang mensuplainya.
• Memiliki akurasi kontrol yang tinggi
sehingga motor DC sering digunakan untuk
aplikasi servo seperti pengendali kecepatan
pemintal benang atau pengendali posisi antena
penerima satelit.
• Sederhana
• Mudah dikontrol
KONTRUKSI MOTOR DC Bagian yang Berputar (rotor)
• Rotor jangkar dan lilitannya
Bagian yang diam (Stator), terdiri
• Poros jangkar (armature)
dari :
• Kumparan jangkar
• Body (badan) motor
• Inti jangkar
• Magnet
• Sikat-sikat
• Kerangka motor
• Kutub-kutub utama beserta
belitannya
• Bantalan-bantalan poros
Konstruksi Motor DC
𝐵 ×𝐼 ×𝑙×𝑧
𝐹= 𝑑𝑦𝑛𝑒
10

Dimana : Torsi :
B = kerapatn fluks per cm2 T = F × lengan (jari-jari inti jangkar)
I = Arus yang mengalir pada penghantar, dlm Ampere
l = Panjang penghantar dalam cm
z = Jumlah Penghantar
Kerja Motor berdasarkan
Penggunaan Gaya Magnetik
• Gaya magnetik yang timbul pada penghantar berarus listrik digunakan
untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak.

Fungsi komutator adalah agar


arus listrik yang mengalir
pada loop tidak berbalik arah,
sehingga loop dapat terus
berputar.
Komutator dan Sikat pada Motor Listrik
Komutator atau cincin belah (split ring) berfungsi untuk
membalik arah arus pada setengah siklus negatif dari arus
bolak balik. Kontak-kontak listrik pada rotating ring disebut
"sikat“. Pada awalnya, dalam motor digunakan sikat
tembaga. Motor-motor modern biasanya menggunakan
kontak-karbon spring-loaded.
SEPARATELY EXCITED (PENGUATAN TERPISAH)
Dari gambar rangkaian ekivalen maka persamaan
yang menyatakan hubungan besaran tegangan,
arus, daya dan resistan adalah sbb. :

𝑉𝑡 = 𝐸𝑏 + 𝐼𝑎𝑅𝑎 + ∆ 𝑣𝑠𝑖
𝐼 = 𝐼𝑎

𝑉𝑓
𝐼𝑓 =
Rankaian Ekivalen Motor Arus Searah Berpenguatan Terpisah 𝑅 + 𝑅𝑓

Keterangan : 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡


𝑉𝑡 = Tegangan terminal dalam Volt 𝐼 =
𝑉𝑡
𝐸𝑏 = EMF (GGL) lawan dalam Volt
𝐼 = Arus dari jala-jala dalam Ampere 𝑅𝑓 = Resistans medan dalam ohm
𝐼𝑎 = Arus jangkar dalam Ampere 𝑅𝑎 = Resistans jangkar dalam ohm
𝐼𝑓 = Arus medan dalam Ampere 𝑅 = Resistans pengatur arus medan dalam ohm
𝑉𝑓 = Tegangan penguat dalam Volt ∆ 𝑣𝑠𝑖 = Rugi tegangan pada sikat
Silahkan dihitung
Jangkar suatu motor DC mempunyai 648 penghantar, dimana 65% langsung dibawah kutub dengan
kerapatan fluks sebesar 48000 Wb per cm2.
Jika diameter inti jangkar 30 cm dan panjang 4 m, arus yang mengalir pada tiap penghantar 20
Ampere.
Hitung :
a. Gaya Total untuk memutar jangkar  1 dyne 0,00001 N
b. Torsi yang bekerja dalam Nm
c. Arus jangkar total, jika garis edar paralel sebanyak 4
Brosis…sampeyan semua paham terhadap torsi ngak..?
banyak orang bilang kalau motor mempunyai torsi yang besar
dianggapnya tenaga motor tersebut sangatlah kuat, torsi bisa juga
diartikan sebaga momen puntir yang diberikan pada suatu benda,
sehingga menyebabkan benda tersebut berputar. Tosi di rumuskan
dengan (Torsi “T” = Gaya “F” x Jarak “R”) yang artinya gaya dikali
dengan jarak yang ditunjukkan dalam satuan kgm, kgcm, atau N.m
(Newton.meter) dalam satuan SI.
Jenis motor DC
MOTOR DC

SEPARATELY EXCITED SELF EXCITED


(PENGUATAN TERPISAH) (PENGUATAN SENDIRI)

SERI CAMPURAN SHUNT


SEPARATELY EXCITED (PENGUATAN TERPISAH)

Suatu jangkar motor arus searah berpenguatan


bebas berisi 192 penghantar, 70 % dari
penghantarnya langsung dibawah permukaan
kutub pada setiap saat. Jika kerapatan fluks
52000 Wb/m2. Diameter jangkar 12 m dan 4,5 m.

Hitung :
1. Arus jangkar bila garis edar paralel 2
2. EMF lawan jika tegangan terminal 220 Volt, resistans jangkar 0,05 ohm dan rugi sikat total 2 volt.
SELF EXCITED (PENGUATAN SENDIRI)
Motor arus searah shunt
Dari gambar rangkaian ekivalen maka persamaan yang
menyatakan hubungan besaran tegangan, arus, daya
dan resistan adalah sbb. :

𝑉𝑡 = 𝐸𝑏 + 𝐼𝑎𝑅𝑎 + ∆ 𝑣𝑠𝑖
𝐼 = 𝐼𝑎 + 𝐼𝑠ℎ

𝑉𝑡
𝐼𝑠ℎ = 𝐼𝑓 =
𝑅𝑠ℎ
Rangkaian ekivalen motor arus searah shunt
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
Keterangan : 𝐼 =
𝑉𝑡 = Tegangan terminal dalam Volt 𝑉𝑡
𝐸𝑏 = EMF (GGL) lawan dalam Volt
𝐼 = Arus dari jala-jala dalam Ampere 𝑅𝑠ℎ = Resistans medan shunt dalam ohm
𝐼𝑎 = Arus jangkar dalam Ampere 𝑅𝑎 = Resistans jangkar dalam ohm
𝐼𝑠ℎ = Arus medan shunt dalam Ampere 𝑃𝑖 = Daya input Vt x I dalam Watt
𝑉𝑓 = Tegangan penguat dalam Volt ∆ 𝑣𝑠𝑖 = Rugi tegangan pada sikat
Motor arus searah seri
Dari gambar rangkaian ekivalen maka persamaan yang
menyatakan hubungan besaran tegangan, arus, daya
dan resistan adalah sbb. :

𝑉𝑡 = 𝐸𝑏 + 𝐼𝑎𝑅𝑎 + 𝐼𝑅𝑠 + ∆ 𝑣𝑠𝑖


𝐼 = 𝐼𝑎
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
𝐼 =
𝑉𝑡

Rangkaian ekivalen motor arus searah seri


Keterangan :
𝑉𝑡 = Tegangan terminal dalam Volt
𝐸𝑏 = EMF (GGL) lawan dalam Volt 𝑅𝑠 = Resistans medan seri dalam ohm
𝐼 = Arus dari jala-jala dalam Ampere 𝑅𝑎 = Resistans jangkar dalam ohm
𝐼𝑎 = Arus jangkar dalam Ampere 𝑃𝑖 = Daya input Vt x I dalam Watt
∆ 𝑣𝑠𝑖 = Rugi tegangan pada sikat
Motor arus searah kompon pendek
Dari gambar rangkaian ekivalen maka persamaan yang
menyatakan hubungan besaran tegangan, arus, daya
dan resistan adalah sbb. :

𝑉𝑡 = 𝐸𝑏 + 𝐼𝑎𝑅𝑎 + 𝐼𝑅𝑠 + ∆ 𝑣𝑠𝑖


𝐼𝑎 = 𝐼 − 𝐼𝑠ℎ
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
𝐼 =
𝑉𝑡

Rangkaian ekivalen motor arus searah kompon pendek


𝑉𝑡 − 𝐼𝑅𝑠
𝐼𝑠ℎ =
Keterangan : 𝑅𝑠ℎ
𝑉𝑡 = Tegangan terminal dalam Volt
𝐸𝑏 = EMF (GGL) lawan dalam Volt 𝑅𝑎 = Resistans kumparan jangkar dalam ohm
𝐼 = Arus dari jala-jala dalam Ampere 𝑅𝑠 = Resistans kumparan medan seri dalam ohm
𝐼𝑎 = Arus jangkar dalam Ampere 𝑅𝑠ℎ = Resistans jangkar dalam ohm
𝐼𝑠ℎ = Arus pada medan shunt dalam Amper 𝑃𝑖 = Daya input Vt x I dalam Watt
∆ 𝑣𝑠𝑖 = Rugi tegangan pada sikat
Monggo dihitung ......
Motor arus searah kompon pendek, dengan daya input 34,5 kW, tegangan terminal 230 volt.
Resistans kumparan medan shunt, medan seri dan jangkar, masing-masing sebesar 92 ohm, 0,015
ohm dan 0,03 ohm.

Hitung :
1. Arus Jangkar
2. EMF (GGL) lawan yang dibangkitkan oleh jangkar
3. Daya output yang dibangkitkan oleh jangkar
Motor arus searah kompon panjang
Dari gambar rangkaian ekivalen maka persamaan yang
menyatakan hubungan besaran tegangan, arus, daya
dan resistan adalah sbb. :

𝑉𝑡 = 𝐸𝑏 + 𝐼𝑎𝑅𝑎 + 𝐼𝑎𝑅𝑠 + ∆ 𝑣𝑠𝑖


𝐼𝑎 = 𝐼 − 𝐼𝑠ℎ
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
𝐼 =
𝑉𝑡

Rangkaian ekivalen motor arus searah kompon panjang


𝑉𝑡
𝐼𝑠ℎ =
Keterangan : 𝑅𝑠ℎ
𝑉𝑡 = Tegangan terminal dalam Volt
𝐸𝑏 = EMF (GGL) lawan dalam Volt 𝑅𝑎 = Resistans kumparan jangkar dalam ohm
𝐼 = Arus dari jala-jala dalam Ampere 𝑅𝑠 = Resistans kumparan medan seri dalam ohm
𝐼𝑎 = Arus jangkar dalam Ampere 𝑅𝑠ℎ = Resistans jangkar dalam ohm
𝐼𝑠ℎ = Arus pada medan shunt dalam Amper 𝑃𝑖 = Daya input Vt x I dalam Watt
∆ 𝑣𝑠𝑖 = Rugi tegangan pada sikat
Motor arus searah kompon panjang dengan daya input 300 Kw, tegangan terminal
600 volt, mempunyai resistans medan 75 ohm, resistans jangkar termasuk resistans
sikat sebesar 0,41 ohm, resistans medan seri 0,012 ohm dan resistans yang
diparalel dengan medan seri sebesar 0,036 ohm.

Hitung :
1. Arus jangkar
2. EMF (GGL) lawan yang dibangkitkan oleh jangkar
3. Daya output yang dibangkitkan oleh jangkar
Torsi Motor Arus Searah
Torsi (T)yang dibangkitkan oleh motor arus searah yang cenderung memutar jangkar
tergantung pada :
1. Fluks yang dihasilkan oleh kutub utama (ɸ)
2. Arus yang mengalir pada belitan jangkar (Ia)

𝑇 = 𝑘. Φ. 𝐼𝑎
T = Torsi dalam lb-ft
Φ= Fluks pekutub dalam maxwell
k = Konstanta

0,1173 𝑝 × 𝑍
𝑘=
108 𝑎
p = Banyaknya kutub
Z = Jumlah total penghantar jangkar
a = Jumlah garis edar paralel belitan jangkar
𝑇𝑎 = 𝐹 × 𝑟 𝑁𝑒𝑤𝑡𝑜𝑛 − 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟

Ta =Torsi dalam (N-m)


F =Gaya dalam Newton
R = jari jari penampang jangar dalam meter
Kecepatan jangkar N putaran per detik (rps)
Dalam satu putaran gaya F akan menghasilkan kerja sebesar F x 2πr x N Joule/Second.
Daya mekanik yang dibangkitkan oleh jangkar untuk putaran N rps :

𝑃𝑚 = 𝐹 × 𝑟 × 2𝜋𝑁 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒/𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑

Jika torsi yang dibangkitkan oleh motor besarnya dalam satuan lb-ft dan kecepatan dalam satuan
rpm , maka daya mekaniknya dapat dinyatakan dalam besaran daya kuda atau (horse power = hp),
yang hubungannya sbb.:
𝑇×2𝜋𝑁
𝑃𝑚 = hp
33.000
Daya yang dibangkitkan oleh jangkar motor yang berubah jadi daya mekanik juga tergantung dari
EMF (GGL) lawan dan arus jangkar, sehingga bisa dituliskan :

𝑃𝑚 = 𝑇𝑎 × 𝜔 = 𝑇𝑎 × 2𝜋𝑁 = 𝐸𝑏𝐼𝑎

𝐸𝑏𝐼𝑎 𝐸𝑏𝐼𝑎
𝑇𝑎 = (N-m) = 0,159 (N-m)
2𝜋𝑁 𝑁

Torsi jangkar (Ta) tersebut tidak semuanya untuk memutar mesin produksi. Sebagian untuk memikul
rugi-rugi angin, gesekan. Torsi bersih (Tsh) adalah yang akan digunakan untuk memutar
peralatan/mesin produksi. Daya kuda (horse power) yang ditimbulkan oleh torsi poros disebut “Brake
Horse Power”(BHP) yang dirumuskan sbb. :

𝑇𝑠ℎ × 2𝜋𝑁
𝐵𝐻𝑃 =
746

𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑤𝑎𝑡𝑡


𝑇𝑠ℎ = (N-m)
2𝜋𝑁
1. Motor arus searah 4 kutub mempunyai penghantar jangkar total sebesar 828, dengan besarnya
fluks per kutub 1,93x105 maxwell.
Arus jangkar total 40 ampere, garis edar paralel 2.
Hitung :
a. Torsi dalam lb-ft
b. HP output, jika kecepatan 1750 rpm
2. Motor shunt 500 volt, 50 BHP (37,3 kW), 1.000 rpm dibebani penuh dengan efisiensi 90%.
Resistans jangkar 0,24 ohm, rugi tegangan sikat total 2 volt, arus pada medan shunt 1,8
Ampere.
Hitung :
a. Arus beban penuh dari jala-jala
b. Torsi poros pada beban penuh
c. Resistans yang harus diseri pada jangkar motor waktu start, sehingga arus start tidak
melebihi 1,5 kali arus beban penuh dari jala-jala.
1. T = k. Φ. Ia
0,1173 𝑝 × 𝑍
𝑘=
108 𝑎
𝑇×2𝜋𝑁
2. P = ℎ𝑝
33.000

𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑤𝑎𝑡𝑡


𝑇𝑠ℎ =
2𝜋𝑁

𝑉𝑡 = 𝐸𝑏 + 𝐼𝑎𝑅𝑎 + ∆ 𝑣𝑠𝑖
Kecepatan MotorArus Searah
Secara umum untuk motor arus searah berlaku persamaan EMF (GGL) lawan, yang
ada hubungannya dengan kecepatan , sbb. :
𝐸𝑏
𝐸𝑏 = 𝑘. Φ. 𝑁  𝑁 =
𝑘.Φ
𝑁 = Kecepatan motor dalam rpm
Eb = EMF (GGL) lawan yang dibangkitkan oleh jangkar dalam volt
Φ = fluks per kutub dalam maxwell
𝑘 = Konstanta
EMF (GGL) lawan pada persamaan tersebut tergantung pada rangkaian ekivalen
dari masing-masing motor.
a. Motor arus searah shunt
Pada tingkat kecepatan pertama, andaikan :
𝐸𝑏1
N1 ; Eb1 dan ɸ1 maka 𝑁1 =
𝑘.ɸ1

Pada tingkat kecepatan kedua :


𝐸𝑏2
N2 ; Eb2 dan ɸ2 maka 𝑁2 =
𝑘.ɸ2

Perbandingan kecepatan motor shunt,


𝑁2 𝐸𝑏2 ɸ1
= ×
𝑁1 𝐸𝑏1 ɸ2

Seandainya ɸ1= ɸ2, maka kecepatan sebanding dengan EMF (GGL)


𝑁2 𝐸𝑏2
=
𝑁1 𝐸𝑏1
b. Motor arus searah seri

Perbandingan kecepatan motor seri,


𝑁2 𝐸𝑏2 ɸ1
= ×
𝑁1 𝐸𝑏1 ɸ2

Karena fluksnya sebanding dengan arus jangkar (ɸ sebanding dengan Ia) , maka :
𝑁2 𝐸𝑏2 𝐼𝑎1
= ×
𝑁1 𝐸𝑏1 𝐼𝑎2
c. Regulasi kecepatan motor arus searah
Tingkat kecepatan ataupun perubahan kecepatan pada waktu tidak
berbeban dan pada waktu berbeban penuh akan menghasilkan
regulasi kecepatan motor yang mengikuti persamaan sbb. :

𝑁𝑁𝐿−𝑁𝐹𝐿
𝑅𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 = × 100%
𝑁𝐹𝐿

Dimana :
𝑁𝑁𝐿: Kecepatan pada beban nol
𝑁𝐹𝐿: Kecepatan pada beban penuh
Quis
1. Motor arus searah shunt 250 volt, bekerja dengan kecepatan 1000
rpm, pada waktu beban nol menarik arus dari jala-jala 8 A. Resistant
jangkar dan resistant medan shunt masing-masing 0,2 ohm dan
250 ohm.
Hitung kecepatan jika dibebani sampai arus jala-jala 50 A.
2. Motor arus searah shunt 230 volt, mempunya resistans jangkar 0,5
ohm, resistans medan shunt 115 ohm. Pada waktu beban nol
kecepatannya 1200 rpm dan arus jangkar 2,5 A. Pada wktu beban
penuh, kecepatannya turun menjadi 1120 rpm.
Hitung :
1. Arus jala jala jala saat beban penuh
2. Daya input saat beban penuh
3. Regulasi kecepatan
Karakteristik Motor Arus searah
Karakteristik yang penting untuk motor arus searah ada dua macam,
yaitu :
1. Karekteristik Torsi tehadap Arus Jangkar
2. Karakteristik Kecepatan terhadap Arus Jangkar
Rangkaian ekivalen mesin DC
1. Karakteristik Torsi Terhadap Arus Jangkar (T vs Ia)
Persamaan T = k. Φ. Ia , berlaku untuk semua motor, maka untuk masing
masing jenis motor memiliki kurva karakteristik sbb.:
a. Motor arus searah shunt
Kurva karakteristik torsi terhadap arus jangkar untuk motor arus searah shunt,
berdasarkan persamaan torsi diatas hanya tergantung pada arus jangkar, karena fluks
tetap sehingga kurva nya merupakan garis lurus
b. Motor arus searah seri
Kurva karakteristik torsi terhadap arus jangkar berdasarkan persamaan torsi, tergantung
pada arus jangkar dan fluks, sehingga kurvanya merupakan parabola.
c. Motor arus searah kompon
Kurva karakteristik torsi terhadap arus jangkar untuk motor arus searah kompon
tergantung pada fluks dan arus jangkar. Fluks tergantung pada fluks dari medan shut
dan fluks dari medan seri. Fluks dari medan seri timbul bila motor dibebani dan akan
menambah fluks dari medan shut untuk motor searah kompon komulatif. Fluks tersebut
akan mengurangi fluks medan shunt untuk motor arus searah kompon diferential,
sehingga kurva karakteristiknya sbb. :
i. Untuk motor arus searah kompon komulatif berada di antara motor shunt dan
motor seri
ii. Untuk motor arus searah kompon diferential berada di atas motor shut.
2. Karakteristik kecepatan terhadap arus jangkar (N vs Ia)

Kurva karakteristik kecepatan terhadap arus jangkar motor DC, sama


dengan kurva karakteristik kecepatan terhadap daya output.
2. Karakteristik kecepatan terhadap arus jangkar (N vs Ia)
𝐸𝑏
Persamaan untuk kecepatan motor arus searah 𝑁 = .
Eb tergantung dari
𝑘.Φ
rangkaian ekivalen motor, yakni salah satunya tergantung pada arus jangkar (Ia),
sehingga untuk ketiga jenis motor dapat dijelaskan sbb. :
a. Kecepatan motor DC shunt akan naik sekitar 2-8%, jika beban penuh
dilepas.
b. Kecepatan motor DC seri akan naik dengan cepat bila beban dilepas,oleh
karena itu motor seri harus selalu ada beban bila dioperasikan.
c. Kecepatan motor DC kompon memiliki dua kurva karakteristik :
i. Motor arus searah kompon komulatif kecepatannya akan naik 10 hingga 25% bila
beban dilepas.
ii. Motor arus searah kompon diferential kecepatannya akan turun sebentar, tetapi
akhirnya akan kembali pada kecepatan semula.
Pengendalian Kecepatan Motor Arus Searah
Metoda pengendalian kecepatan motor DC :
a. Metoda Konvensional
b. Metoda rangkaian elektronis

Metoda Konvensional :
1. Pengendalian dengan resistan medan
2. Pengendalian dengan resistan jangkar
3. Pengendalian tegangan masuk jangkar
Pengendalian dengan resistan medan
Metoda ini dilakukan dengan menambahkan resistans yang dapat diatur besarna
pada untaian medan untuk motor DC shunt dan kompon. Menambah atau
menyisipkan resistans pada rankaian medan akan merubah besarnya arus
kumparan medan, sehingga fluks yang dihasilkan bervariasi maka kecepatan motor
bervariasi sesuai dengan kuat medan yang linier dengan arus medan.
a. Motor DC Shunt :

b. Motor DC Kompon :
Pengendalian dengan resistan jangkar
Pengendalian metoda ini dilakukan dengan menambahkan atau menyisipkan
resistans yang dapat diatur pada rangkaian jangkar, sehingga kecepatannya dapat
berubah.
𝐸𝑏
𝑁=
𝑘. Φ
Pengendalian tegangan masuk jangkar
Metoda ini dilakukan dengan membuat tegangan masuk ke rangkaian jangkar
𝐸
bervariasi, sehingga kecepatan berubah. Dari persamaan 𝑁 = 𝑏
𝑘. Φ
Eb tergantung dari rangkaian motor.
Untuk rangkaian shunt :

Ketika tegangan masuk bervariasi, maka :


Metoda ini lebih dikenal
dengan pengendalian
Sehingga kecepatan mengikuti persamaan : kecepatan dengan sistem
Ward Leonard
Sistem Ward Leonard
Efisiensi Mesin Arus Searah
Secara umum efisiensi atau rendemen atau daya guna dari mesin mengikuti rumus

Daya masukan untuk generator berupa daya mekanik dengan daya keluaran berupa
daya listrik (watt0, sebaliknya untuk motor daya masukan berupa daya listrik dan
daya keluaran berupa daya mekanik, dapat dengan satuan daya kuda (hp) atau
satuan daya mekanik lainnya.
1 hp = 33.000 lb-ft = 746 watt
Rugi-rugi arus eddy;
rugi-rugi yang disebabkan oleh pemanasan akibat timbulnya arus eddy
(pusar) yang terdapat pada inti besi transformator. Rugi-rugi ini terjadi
karena inti besi terlalu tebal sehingga terjadi perbedaan tegangan
antara sisinya maka mengalir arus yang berputar-putar di sisi tersebut.
Rugi-rugi arus eddy sebanding dengan kuadrat tegangan yang disuplai.

Rugi-rugi hysteresis;
rugi-rugi yang berkaitan dengan penyusunan kembali medan magnetik
di dalam inti besi pada setiap setengah siklus, sehingga timbul fluks
bolak-balik pada inti besi.
Efisiensi motor DC

Atau
Soal Latihan :

1.

2.
Generator DC
Generator DC berfungsi mengubah
energi mekanis dari penggerak
mulanya menjadi energi listrik yang
diberikan kebeban.
Satu perangkat mesin DC dapat
berfungsi sebagai generator dan
pada saat yang lain dapat berfungsi
sebagai motor. Sehingga konstruksi
generaoto DC sama dengan motor
DC yang telah dibahas sebelumnya.
Bagian bergerak yang disebut Rotor,
dan bagian diam yang disebut Stator.
Masing-masing bagian mempunyai
lilitan kawat. Pada Stator, lilitan
kawat berfungsi sebagai pembangkit
medan magnet, sedangkan pada
Rotor, bangkit gaya gerak listrik.
Belitan jangkar dibedakan dalam dua jenis :
1. Belitan gelung (Lap)
Terdiri dari kumparan penghantar dengan satu kumparan penghantar dapat
terdiri dari satu atau lebih lilitan yang membentuk trapesium. Dua ujung
kumparannya dihubungkan ke segmen komutator yang berdekatan (berjarak
satu segment, dua segmen dst, sehingga memberikan hubungan multiplex
yakni simplex, duplex, triplex dst. Multiplextersebut dapat menentukan garis
edar paralel jalannya arus.
2. Belitan gelombnang (Wave)
Sama halnya dengan belitan gelung akan tetapi kedua ujung kumparan
dihubungkan ke segmen komutator yang berjarak 360o listrik. Hubungan ke
komutator ini juga memberikan multiplex dan menentukan garis edar paralel
jalannya arus.
Inti Jangkar
Satu lilitan gelung (lap) dengan ujung disambung ke
segment komutator
Diagram lilitan gelung , 4 kutub, 16 alur
jangkar, 32 sisi penghantar
Satu lilitan gelombang (wave) dengan ujung disambung ke
segment komutator
Diagram lilitan gelombang , 4 kutub, 21 alur
jangkar, 42 sisi penghantar
Kutub mesin DC
Prinsip Pembangkitan Tegangan
pada Generator
Sepotong penghantar yang dialiri arus yang
bergerak dengan kecepatan v didalam pengaruh
medan magnet,
akan menimbulkan tegangan induksi sebesar V.
Untuk menentukan besarnya tegangan induksi
yang ditimbulkan oleh arah gerakan penghantar
tersebut digunakan kaedah Flamming tangan
kanan. Medan magnet mempunyai arah dari
kutub utara ke kutub selatan. Arus di dalam
penghantar searah dengan empat jari,
sedangkan arah gerakan searah dengan ibu jari,
seperti ditunjukkan pada gambar disamping
Apabila didalam medan magnet terdapat 1 batang konduktor yang
digerakkan maka konduktotr tersebut terbangkit gaya gerak listrik
EMF yang dibangkitkan pada penghantar jangkar
adalah tegangan bolak-balik. Tegangan bolak
balik tersebut kemudian disearahkan oleh
komutator. Tegangan searah tersebut oleh sikat
arang dikumpulkan, kemudian diberikan ke
terminal generator untuk di transfer ke beban.
Arus yang mengalir (karena beban) pada
penghantar jangkar akan membangkitkan medan
yang melawan atau mengurangi medan utama
yang dihasilkan oleh kutub utama sehingga
tegangan terminal turun. Hal ini disebut reaksi
jangkar.
Persamaan Umum Tegangan Yang dibangkitkan oleh Generator DC :
Generator DC dibedakan menjadi beberapa
tipe berdasarkan dari rangkaian belitan
magnet atau penguat eksitasinya
terhadap jangkar (anker).
Generator Arus
Separately Excited (Penguat terpisah)
Kumparan membutuhkan sumber tegangan arus dari luar.
Generator DC dengan penguatan sendiri
Penguatan untuk medan magnetnya diambil dari terminal generator itu sendiri. Karena
adanya magnet sisa (residual magnetism) akanmmenghasilkan fluks medan pada
permulaannya. Saat jangkar berputar, tegangan terminal akan memperkuat medan magnet
dan dari penguatan ini akan menambah tegangan terminal kembali sampai akhirnya
tercapai tegangan nominal dari generator.
Ada tiga macam generator ini :
1. Generator DC shunt.
Pada generator ini kumparan medan paralel dengan kumparan jangkar
2. Generator DC Seri
Pada generator ini kumparan medan diseri dengan kumparan jangkar, sehingga medannya mendapat
penguatan jika arus bebannya ada, itu sebabnya generator seri selalu tersambung bebannya, kalau
tidak demikian maka tegangan tidak akan muncul.
3. Generator DC Kompon
Generator ini memiliki dua kumparan medan yakni yang satu diparalel dengan kumparan jangkar,
sedangkan yang lain diseri dengan kumparan jangkar, yang terbagi :
a. Kompon Pendek
b. Kompon Panjang
Penguatan sendiri
Pada sistem ini tidak dibutuhkan sumber tegangan atau arus dari luar,
cukup dari generator itu sendiri
Penguatan kompon
Sifatnya diantara penguat seri dan Shunt Nilai kompon
tergantung pada jumlah lilitan seri yang dililitkan pada inti kutub.
Penguatan seri
Penguatan shunt
• Dikontrol dengan tahanan variabel yang dihubungkan
seri dengan medan.jika tahanan dinaikkan arus medan
turun menyebabkan tegangan output juga turun, Drop
tegangan terminal yang disebabkan kenaikan beban, lebih
besar dibanding generator penguat terpisah karena arus
medan juga turun bersamaan turunnya tegangan. Jika
dicoba menaikkan beban generator melebihi batasnya,
tegangan terminal akan turun secara cepat
• Digunakan untuk pengisi batere dan penerangan
Penguatan shunt
Generator DC Kompon
Menurut susunan rangkaian kumparan medan :
1. Kompon Pendek
2. Kompon Panjang

Menurut arah arus yang mengalir pada kumparan medan :


1. Kompon kumulatif, arah arus yang mengalir pada kumparan medan seri searah
dengan arus yang mengalir di kumparan medan shunt, terbagi atas :
• Kompon lebih (over coumpound)
• Kompon kurang (under compound)
• Kompon rata (flat compound)
2. Kompon diferensial, arah arus yang mengalir di medan seri berlawanan arah
dengan arus yang mengalir pada medan shunt.
Kompon Pendek
Kompon Panjang
Karaketristik Generator DC
1. Karakteristik Beban Nol
2. Karakteristik Berbeban

Karakteristik Beban Nol


Bila generator shunt, kompon dan generator berpenguatan bebas diputar oleh penggerak mula,
kemudian diberiarus penguatan, maka pada terminalnya akan dibangkitkan tegangan.
Tegangan tersebut tergantung pada :
a. Fluks (arus medan)
b. Kecepatan putar

Jika fluks (arus medan dipertahankan konstran sedangkan kecepatan dinaikkan dan diturunkan,
maka tegangan terminal akan naik turun sesuai dengan perubahan kecepatan. Sama halnya bila
kecepatan konstan, sedangkan fluks nya dirubah-rubah.
Karakteristik beban nol sebagai fungsi dari arus medan dengan putaran konstant.
Karakteristik beban nol sebagai fungsi dari putaran dengan arus medan konstant.
Karakteristik generator shunt waktu berbeban.
Saat generator shunt sudah berputar dan tegangan terminalnya sudah ada,
kemudian dibebani maka tegangan terminalnya akan turun
Karakteristik generator kompon waktu berbeban.
Generator kompon memiliki dua belitan
medan , yaitu medan shunt dan medan seri.
Penguatan medan shunt dapat dikatakan
kurang stabil karena nilainya hanya
tergantung pada fluktuasi tegangan terminal,
sedangkan penguatan medan seri berubah-
ubah tergantung dari arus beban.
Jika lilitan medan shunt dan medan seri pada
kuub utama dihubungkan sehingga
menghasilkan fluks yang arahnya sama (fluks
saling menambah) disebut kompon kumulatif.
Jika keduanya menghasilkan fluks berlawanan
arah (fluks saling mengurangkan), disebut
kompon diferensial.
Karakteristik generator seri waktu berbeban.
Generator seri, lilitan medannya diseri dengan jangkar sehingga secara otomatis arus
bebannya menjadi arus penguat medan, tegangan terminal akan tergantung pada
arus medan, kalau bebannya nol maka tegangan terminal hanya sebesar fluks sisa.
Efisiensi Generator DC

Karena daya masukan dalam watt = daya keluaran dalam watt ditambah rugi rugi dalam watt maka
efisiensi generator dapat ditulis sbb. :

Rugi-rugi aya pada mesin arus searah dapat berupa :


1. Rugi-rugi daya karena rotasi, terdiri dari rugi gesek bantalan, rugi gesek sikat dan rugi angin.
2. Rugi-rugi daya karen inti (rugi inti) berupa rugi histerisis dan rugi arus pusar (eddy current)
3. Rugi-rugi daya karena tembaga (rugi tembaga) terjadi pada kumparan medan shut, seri,
kumparan kutub bantu (interpole0 dan kumparan kompensasi)
4. Rugi-rugi daya sasar atau rugi beban sasar (stray load loss) karena faktor-faktor distorsi fluks
dan tidak seragan arus pada kumparan jangkar serta arus hubung singkat pada kumparan.
Mengukur kwalitas generator
( EL  EfL)
• Precent of regulation = x100%
EfL
(462V  440V )
 x100%
440
(22V )
 x100%  0,5 x100%
440
• Regulation  5%

Semakin kecil nilai presentase regulasi tegangan,


maka semakin baik kwalitas generator
Tugas
Sebuah generator penguat terpisah mempunyai data parameter
sebagai berikut :
Tegangan shunt = 100Volt dan tahan shunt = 200 Ohm
Tegangan beban 230 volt, arus beban 450 A,
tahanan belitan jangkar 0,03 ohm dan drop tegangan masing-masing
sikat 1 Volt

TENTUKAN :
1. Tentukan arus medan dan tegangan yang bangkit oleh generator
2. Tentukan besarnya daya yang hilang pada generator
3. Tentukan rugi tembaga jangkar, rugi tembaga medan dan rugi pada
sikat
4. Tentukan gaya Output, daya input. Bila rugi tetap generator 0,75%
dari beban
5. Tentukan efisiensinya

Anda mungkin juga menyukai