SiT
1. Generator.
• Alat yang mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik.
2. Motor.
• Alat yang berfungsi mengubah energi
listrik menjadi energi Mekanik
3. Transformator.
• Alat yang dapat mengubah tingkat
tegangan dari arus bolak balik
Jenis Mesin Listrik
Aplikasi Mesin Listrik
n : Kecepatan
V = Ea + Ia . Ra
c : Konstanta
Jika E=cnϕ Ra : Tahanan Jangkar
Maka Vt = c n ϕ + Ia . Ra Vt : Tegangan Terminal
Motor
n = Vt – Ia . Ra
Ia : Arus Jangkar
cϕ : Fluks Magnet
Karakteristik motor DC
Saat tegangan sumber yang diberikan pada kumparan penguat medan
magnet diatur konstan pada harga maksimum motor maka fluks motor ϕ yang
dihasilkan menjadi besar sehingga Vt konstan. Hubungan antara torsi dan
kecepatan dapat digambarkan dengan hubungan antara dua buah garis lurus
dengan kemiringan garis gradien negatif yang kecil dengan perpotongan yang
terletak pada sumbu kecepatan. Jika proses dari motor ini dihubungkan pada
suatu sistem mekanik (diberi beban mekanik pada motor) maka sistem akan
bekerja pada poin P1 dimana merupakan titik pertemuan antara dua buah garis.
Jika motor tidak dihubungkan dengan beban mekanik maka motor akan
bekerja pada poin P0. Untuk kumparan jangkar yang disuplai oleh sumber yang
terkendali tegangan DC maka kecepatannya dapat diatur mulai dari nol sampai
harga Vt pada nilai maksimum.
Motor DC Seri
Motor DC jenis ini mempunyai ciri kumparan penguat medan diseri terhadap Kumparan
armatur.
Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu daya output yang dihasilkan besar
Sedangkan kelemahannya yaitu arus beban yang diminta sangatlah besar, sesuai dengan
beban yang dipikulnya, jika tegangan inputnya tidak stabil maka flux magnet yang
dihasilkan oleh kumparan seri tidak stabil pula, sehingga daya output yang dihasilkan
tidak stabil.
Dalam motor DC seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan
gulungan Rotor..
Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus Rotor.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang
tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist.
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt)
dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo
(A) seperti ditunjukkan dalam gambar 5. Oleh
karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.
Berikut tentang kecepatan motor seri :
• Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
• Harus dihindarkan menjalankan motor seri
tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.
• Motor-motor seri cocok untuk penggunaan
yang memerlukan torque penyalaan awal yang
tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist.
Motor DC Shunt / Paralel
(self excited/ penguatan
sendiri)
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri
dengan gulungan dinamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6.
Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan
kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase
gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque
penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.
Contoh :
penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist
dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok
Contoh soal :
Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan
mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal.
a. Hitunglah GGL lawan (Ea) dan daya yang timbul pada jangkar.
b. Jika tahanan jangkar 0.417 ohm, keadaan yang lain sama. Berapa GGL lawan
(Ea) dan daya yang timbul pada jangkar. Penurunan tegangan pada sikat-sikat
sebesar 2 volt untuk soal a dan b.
Jawab :
a. V = Ea + Ia Ra
Ea = V – Ia Ra
Ea = (230 – 2) – (48 x 0,312) = 213 Volt
P = Ea Ia = 213 x 48 = 10224 Watt
b. Ea = V – Ia Ra
Ea = (230 – 2) – (48 x 0,417) = 208 Volt
P = V Ia = 208 x 48 = 9984 Watt
Terima kasih
Dengan memutar alternator pada kecepatan sinkron dan rotor diberi arus
medan (IF), maka tegangan (Ea ) akan terinduksi pada kumparan jangkar
stator. Bentuk hubungannya diperlihatkan pada persamaan berikut :
Ea = c.n.f
c = konstanta mesin
n = putaran sinkron
f = fluks yang dihasilkan oleh IF
Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator,
karenanya tidak terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan
oleh arus medan (IF). Apabila arus medan (IF) diubah-ubah harganya,
akan diperoleh harga Ea seperti yang terlihat pada kurva sebagai berikut.
2. GENERATOR SINKRON BERBEBAN
39
Dengan adanya beban yang terpasang pada output generator sinkron, maka segera mengalir arus armatur (Ia);
dengan adanya arus armatur ini, pada kumparan armatur atau kumparan jangkar timbul flux putar jangkar. Flux
putar jangkar ini bersifat mengurangi atau menambah flux putar yang dihasilkan oleh kumparan rotor.
40
Resistans Jangkar
Saat arus mengalir melalui penghantar jangkar, sebagian fluks yang terjadi
tidak mengimbas pada jalur yang telah ditentukan. Hal seperti ini disebut
sebagai fluks bocor.
43
Reaksi Jangkar
ΦR = ΦF + ΦA
Interaksi antara kedua fluks 44
ini disebut sebagai reaksi
jangkar
C+
B-
Reaksi Jangkar (Armature Reactance)
N sta ar
X arm
2 I sta
Xs = Xa + Xl
Faktor daya mengikut
48
Faktor daya satu
49
Faktor daya mendahului
50
Tegangan terminal vs Arus Jangkar dengan Arus Eksitasi 51
Sambungan
bintang dan
sambungan
delta
57
Xs = 2π f L atau Xs = Eo / Isc
Adapun daya output alternator 3 fase adalah : 59
Pada alternator 3 fase yang masing-masing kumparan armatur tersambung bintang adalah (Po)3ph = 3 Vp. Iag. Cos φ
VL = 3 Vt IL Cos φ
(Po)3ph = 3 I L Cos
3
= 3 VL I L Cos
Alternator 3 fase yang tersambung delta
60
=
Daya
61
Contoh Soal : 62