Anda di halaman 1dari 62

EKO GUMILANG,S.

SiT

 1997-1999 : D.III Jurusan PTL 10 PLP Curug


 2009 : D,IV Jurusan TLB XI STPI Curug
 2000 – 2016 : Bandar Udara Haluoleo Kendari
 2016 – Sekarang : Perum LPPNPI Cabang MATSC
Mesin Listrik
Pengertian Mesin Listrik :

 Electromagnetic Energy Converter


 Convert Electricity to Mechanical Power
 Convert Mechanical Power to Electricity
 Changing The Voltage Level of an Alternating Current

Mesin Listrik adalah Alat yang merubah energi mekanik


berupa gerak rotasi menjadi tenaga listrik
begitu sebaliknya
KOMPONEN MESIN LISTRIK DC
Komponen Motor DC
 Kutub Medan Magnet, Motor DC
memiliki kutub medan yang stationer

 Kumparan Motor DC, Arus yang


masuk menuju kumparan motor DC
akan menjadi electromagnet.

 Komutator, Fungsinya untuk


membalikkan arah arus listrik dalam
kumparan motor DC,
Komponen
Generator DC
 Stator, yaitu komponen / bagian dari mesin
yang tidak bergerak, terdiri dari :
1. Rangka motor;
2. Belitan stator (kumparan stator)
3. Sikat arang Carbon brush
4. Bearing
 Rotor, yaitu komponen / bagian dari mesin
yang ikut bergerak/ berputar, terdiri dari :
1. Komutator, yaitu bagian dari mesin
listrik DC yang terdiri dari segmen-
segmen dari tembaga, dibentuk irisan
memanjang searah dengan poros,
berfungsi untuk menyearahkan arus
induksi bolak balik menjadi arus searah
2. Belitan / Kumparan lilitan Rotor;
3. Poros Rotor
Konstruksi
Generator DC
 Pada umumnya generator
DC dibuat dengan
menggunakan magnet
permanent dengan 4-kutub
Stator, regulator tegangan
digital, proteksi terhadap
beban lebih, starter eksitasi,
penyearah, bearing dan
rumah generator atau casis,
serta bagian rotor.
Definisi Generator DC

 Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah


energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus
searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari
rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis
generator DC yaitu:
a. Generator penguat terpisah
b. Generator shunt
c. Generator kompon  
 Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat
arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala.
Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan
serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk
membersihkan noda bekas sikat arang.
Prinsip kerja suatu generator arus searah Dengan lain perkataan, apabila
berdasarkan hukum Faraday :  suatu konduktor memotong garis-
garis fluksi magnetik yang berubah-
ubah, maka GGL akan dibangkitkan
dalam konduktor itu. Jadi syarat
untuk dapat dibangkitkan GGL
adalah : 
• harus ada konduktor ( hantaran
kawat ) 
• harus ada medan magnetik
• harus ada gerak atau perputaran
dari konduktor dalam medan,
atau ada fluksi yang berubah
yang memotong konduktor itu.

Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku


pada kaidah tangan kanan :
•ibu jari : gerak perputaran 
Prinsip Kerja Generator DC •jari telunjuk : medan magnetik kutub utara dan selatan 
•jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I 
Untuk mendapatkan arus searah pada generator DC dari arus bolak balik dengan menggunakan metode atau sistem:
 Saklar, Saklar berfungsi untuk menghubung singkatkan ujung-ujung kumparan. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut :
Bila kumparan jangkar berputar, maka pada kedua ujung kumparan akan timbul tegangan yang sinusoida. Bila setengah
periode tegangan positif saklar di hubungkan, maka tegangan menjadi nol. Dan bila saklar dibuka lagi akan timbul lagi
tegangan. Begitu seterusnya setiap setengah periode tegangan saklar dihubungkan, maka akan dihasilkan tegangan searah
gelombang penuh.
 Komutator, Komutator berfungsi sebagai saklar, yaitu untuk menghubung singkatkan kumparan jangkar. Komutator
berupa cincin belah yang dipasang pada ujung kumparan jangkar.Bila kumparan jangkar berputar, maka cincin belah ikut
berputar. Karena kumparan berada dalam medan magnet, akan timbul tegangan bolak balik sinusoidal. Bila kumparan
telah berputar setengah putaran, sikat akan menutup celah cincin sehingga tegangan menjadi nol. Karena cincin berputar
terus, maka celah akan terbuka lagi dan timbul tegangan lagi. Bila perioda tegangan sama dengan perioda perputaran
cincin, tegangan yang timbul adalah tegangan arus searah gelombang penuh.
 Dioda, Dioda adalah komponen pasif yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
• Bila diberi prasikap maju (forward bias) bisa dialiri arus. 
• Bila diberi prasikap balik (reverse bias) dioda tidak akan dialiri arus. 
 Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah
generator yang lilitan medannya dapat dihubungkan ke
sumber dc yang secara listrik tidak tergantung dari mesin.
Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan
Generator medan yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan
arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub.
Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator.
Penguat
Terpisah
GENERATOR
SHUNT
Pada generator shunt, untuk
mendapatkan penguatan sendiri
diperlukan :
  Adanya sisa magnetik pada sistem
penguat
 Hubungan dari rangkaian medan
pada jangkar harus sedemikian,
hingga arah medan yang terjadi,
memperkuat medan yang sudah
ada.
Generator Shunt
Mesin shunt akan gagal membangkitkan tegangannya kalau:
 Sisa magnetik tidak ada. Misal: Pada mesin-mesin baru. Sehingga cara memberikan sisa magnetik
adalah pada generator shunt dirubah menjadi generator berpenguatan bebas atau pada generator
dipasang pada sumber arus searah, dan dijalankan sebagai motor shunt dengan polaritas sikat-sikat dan
perputaran nominal
 Hubungan medan terbalik, Karena generator diputar oleh arah yang salah dan dijalankan, sehingga arus
medan tidak memperbesar nilai fluksi. Untuk memperbaikinya dengan hubungan-hubungan perlu
diubah dan diberi kembali sisa magnetik, seperti cara untuk memberikan sisa magnetic
 Tahanan rangkaian penguat terlalu besar. Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka dalam
rangkaian medan, hingga Rf tidak berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar atau komutator
kotor.
Generator Compound

 Generator kompon mempunyai dua penguat


eksitasi pada inti kutub utama yang sama.
Satu penguat eksitasi merupakan penguat
shunt, dan lainnya merupakan penguat seri.
Diagram rangkaian generator kompon
ditunjukkan pada Gambar dibawah ini.
Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di
depan belitan shunt.
Jenis Mesin Listrik

1. Generator.
• Alat yang mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik.
2. Motor.
• Alat yang berfungsi mengubah energi
listrik menjadi energi Mekanik
3. Transformator.
• Alat yang dapat mengubah tingkat
tegangan dari arus bolak balik
Jenis Mesin Listrik
Aplikasi Mesin Listrik

 Generator >> Pembangkit Listrik PLN, PLTA, PLTU, PLTD., etc


 Motor >> Pompa Air, etc
Prinsip Kerja MOTOR DC
 Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang
mengalir pada penghantar yang berada dalam medan magnet.
 Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh megnet permanen.
Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet dari
kutub utara ke kutub selatan.
 Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada
penghantar yang terletak dalam medan magnet akan
menimbulkan gaya.
 Gaya (F), timbul tergantung pada arah arus (I), dan arah medan
magnet (B).
Persamaan Pada Motor DC
 Pin = Vt.IL  Vra = Tegangan Armatur
Pin = Daya Input  Vra = Ira.Ra
Vt = Tegangan terminal  Pa = Ea.Ia
IL = Arus Jala Jala  Ea = Vt-Ia.Ra-Vs
 IL = Ia + Ish  = Vt – (IL – Ish).Ra-Vs
Ia = Arus Armature  Ptot = Ia²Ra+Ish²Rsh
Ish = Arus Shunt
 Vsh = Ish.Rsh
Vsh = tegangan kumparan shunt
Rsh = Hambatan kumparan shunt
Motor DC Penguat terpisah
 Motor DC (Direct Current) bekerja dengan prinsip, ketika sejumlah arus yang
mengalir di dalam sebuah  penghantar  diletakkan  di  dalam  sebuah  medan 
magnet, maka  terjadi  sebuah  torsi  dan mempunyai kecenderungan untuk
berputar (bergerak). Ini dikenal sebagai aksi mesin penggerak. Jika  arah  arus 
listrik dalam  penghantar  dibalik, maka  arah  putaran  juga  terbalik. Saat  medan
magnet dan medan listrik berinteraksi, keduanya menghasilkan energi mekanik.
Atas dasar itulah motor DC bekerja. Arah dari putaran motor ditentukan oleh
kaidah tangan kiri Fleming. 
 Sesuai dengan namanya, motor DC ini mempunyai penguat medan magnet yang
disuplai terpisah dengan suplai untuk kumparan jangkar.
 Secara  struktur  dan  konstruksi,  motor  DC ialah  sama  dengan  generator  DC tapi 
secara kelistrikannya  berbeda.
 Maka  dari  hal  ini  motor  dan generator  DC lebih  sering  disebut  sebagai mesin 
DC  saja. Yang  membuat  berbeda  secara  kelistrikannya  maksudnya  ialah  jika kita 
ingin menjadikan  mesin  DC tersebut  menjadi  motor  maka  sumber  listrik
diberikan  ke  kumparan penguat  medan  magnet  (eksitasi)  dan  kumparan  jangkar.
Untuk mesin  DC yang  menggunakan magnet permanen cukup memberikan sumber
listrik ke kumparan jangkar saja. 
 Jika  kita  ingin  menjadikan  mesin  DCini  menjadi  generator  maka   sumber 
listrik diberikan  ke kumparan penguat medan magnet saja dan  jangkar harus diputar.
Dari kumparan jangkar inilah keluar GGL. Untuk mesin DC magnet permanen maka
cukup hanya jangkarnya diputar maka GGL timbul pada kumparan jangkar
Torsi Motor DC

 Torsi  dihasilkan  berdasarkan  energinya, bersinggungan dengan arah putaran 


jangkar  dikalikan dengan jarak.
 T = F . cos α . w . r
 T = B . I . L . w . r. cos α
 T = k . ϕ . Ia
 Dimana  ialah sudut antara posisi awal jangkar dengan posisi sesudah berputar
 Dengan  terpisahnya  suplai  untuk
penguat  medan  magnet, maka  motor 
jenis  ini  dapat  diatur kecepatan
putarnya. Pada kenyataannya terdapat
dua hal yang berpengaruh untuk motor
ini yaitu tegangan dan fluks medan
magnet.

n : Kecepatan
 V = Ea + Ia . Ra
c : Konstanta
Jika E=cnϕ Ra : Tahanan Jangkar
Maka Vt = c n ϕ + Ia . Ra Vt : Tegangan Terminal
Motor
n = Vt – Ia . Ra
Ia : Arus Jangkar
cϕ  : Fluks Magnet
Karakteristik motor DC
 Saat  tegangan  sumber  yang  diberikan  pada  kumparan  penguat  medan 
magnet  diatur  konstan pada harga maksimum motor maka fluks motor ϕ yang
dihasilkan  menjadi  besar  sehingga Vt konstan. Hubungan antara torsi dan
kecepatan dapat digambarkan dengan hubungan antara dua buah garis lurus
dengan kemiringan garis gradien negatif yang kecil dengan perpotongan yang
terletak pada  sumbu  kecepatan. Jika  proses  dari  motor  ini  dihubungkan  pada 
suatu  sistem mekanik (diberi beban mekanik pada motor) maka sistem akan
bekerja  pada  poin  P1  dimana merupakan titik pertemuan antara dua buah garis.
 Jika  motor  tidak dihubungkan dengan  beban  mekanik maka  motor  akan 
bekerja pada  poin P0. Untuk kumparan jangkar yang disuplai oleh sumber yang
terkendali tegangan DC maka kecepatannya dapat diatur mulai dari nol sampai
harga Vt pada nilai maksimum. 
Motor DC Seri
 Motor DC jenis ini mempunyai ciri kumparan penguat medan diseri terhadap Kumparan
armatur.
 Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu daya output yang dihasilkan besar
 Sedangkan kelemahannya yaitu arus beban yang diminta sangatlah besar, sesuai dengan
beban yang dipikulnya, jika tegangan inputnya tidak stabil maka flux magnet yang
dihasilkan oleh kumparan seri tidak stabil pula, sehingga daya output yang dihasilkan
tidak stabil.
 Dalam motor DC seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan
gulungan Rotor..
 Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus Rotor.
 Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang
tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist.
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt)
dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo
(A) seperti ditunjukkan dalam gambar 5. Oleh
karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.
Berikut tentang kecepatan motor seri :
• Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
• Harus dihindarkan menjalankan motor seri
tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.
• Motor-motor seri cocok untuk penggunaan
yang memerlukan torque penyalaan awal yang
tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist.
Motor DC Shunt / Paralel
(self excited/ penguatan
sendiri)

 Pada motor shunt, gulungan medan


(medan shunt) disambungkan
secara paralel dengan gulungan
dinamo (A) seperti diperlihatkan
dalam gambar disebelah. Oleh
karena itu total arus dalam jalur
merupakan penjumlahan arus
medan dan arus dinamo.
Kecepatan Motor DC Shunt

 Berikut tentang kecepatan motor DC Shunt :


1. Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque
tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh karena itu cocok
untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
2. Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri
dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus
medan (kecepatan bertambah).
Motor DC Compoud / Gabungan

Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri
dengan gulungan dinamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6.
Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan
kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase
gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque
penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.
Contoh :
penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist
dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok
Contoh soal :

 Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan
mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal.
a. Hitunglah GGL lawan (Ea) dan daya yang timbul pada jangkar.
b. Jika tahanan jangkar 0.417 ohm, keadaan yang lain sama. Berapa GGL lawan
(Ea) dan daya yang timbul pada jangkar. Penurunan tegangan pada sikat-sikat
sebesar 2 volt untuk soal a dan b.
Jawab :

a. V = Ea + Ia Ra
 Ea = V – Ia Ra
 Ea = (230 – 2) – (48 x 0,312) = 213 Volt
 P = Ea Ia = 213 x 48 = 10224 Watt
b. Ea = V – Ia Ra
 Ea = (230 – 2) – (48 x 0,417) = 208 Volt
 P = V Ia = 208 x 48 = 9984 Watt
Terima kasih

Next bahasan Generator Sinkron


Generator Sinkron

 Generator sinkron adalah mesin listrik yang digunakan


untuk mengkonversi atau mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik dengan perantara induksi medan
magnet. Generator listrik juga kerap disebut dengan istilah
alternator. Dikatakan sebagai generator sinkron karena
memiliki jumlah putaran rotor dan jumlah putaran medan
magnet pada stator yang sama.
Konstruksi Generator Sinkron

 Terdapat dua struktur kumparan yang terdapat mesin sinkron


yang menjadi dasar kerja dari mesin tersebut.
 Dua struktur kumparan yang dimaksud yaitu kumparan yang
mengalirkan penguatan DC dan membangkitkan medan magnet,
atau yang biasa disebut sistem eksitasi. Dan kumparan yang satunya
adalah kumparan tempat dibangkitkannya GGL arus bola-balik.
Setiap mesin sinkron mempunyai belitan GGL berupa stator yang
diam dan rotor berupa struktur medan magnit berputar.
 Pada generator sinkron, arus DC diterapkan pada lilitan rotor untuk menghasilkan
medan magnet rotor. Rotor generator diputar oleh prime mover menghasilkan
medan magnet berputar pada mesin. Medan magnet putar ini menginduksi
tegangan tiga fasa pada kumparan stator generator. Rotor pada generator sinkron
pada dasarnya adalah sebuah elektromagnet yang besar. Kutub medan magnet
rotor dapat berupa salient (kutub sepatu) dan dan non salient (rotor silinder). Pada
kutub salient, kutub magnet menonjol keluar dari permukaan rotor sedangkan
pada kutub non salient, konstruksi kutub magnet rata dengan permukaan rotor.
Rotor silinder umumnya digunakan untuk rotor dua kutub dan empat kutub,
sedangkan rotor kutub sepatu digunakan untuk rotor dengan empat atau lebih
kutub. Pemilihan konstruksi rotor tergantung dari kecepatan putar prime mover,
frekuensi dan rating daya generator. Generator dengan kecepatan 1500 rpm ke
atas pada frekuensi 50 Hz dan rating daya sekitar 10 MVA menggunakan rotor
silinder. Sementara untuk daya dibawah 10 MVA dan kecepatan rendah maka
digunakan rotor kutub sepatu.
 Arus DC disuplai ke rangkaian medan rotor dengan dua cara:
1. Menyuplai daya DC ke rangkaian dari sumber DC eksternal dengan sarana slip ring
dan sikat.
2. Menyuplai daya DC dari sumber DC khusus yang ditempelkan langsung pada batang
rotor generator sinkron
Prinsip Kerja Generator Sinkron
1. Kumparan medan yang ada pada rotor dihubungkan ke
sumber eksitasi yang akan memberikan suplay arus
listrik searah (DC) terhadap kumparan medan. Dengan
adanya arus searah yang mengalir lewat kumparan
medan, maka akan menimbulkan fluks
2. Penggerak mula pada generator yang sudah terkopel
dengan rotor segera dioperasikan sehingga rotor
berputar pada kecepatan nominalnya
3. Perputaran yang ada pada rotor memutar medan magnet
yang dihasilkan oleh kumparan medan. Medan putar
yang dihasilkan  rotor diinduksikan pada kumparan
jangkar sehingga kumparan jangkar yang ada pada
stator menghasilkan fluks magnetik. Fluks tersebut bisa
berubah-ubah besarnya terhadap waktu. Perubahan
fluks tersebut menimbulkan GGL induksi pada ujung
kumparan
Kecepatan Putar Generator Sinkron

 Frekuensi elektris yang dihasilkan generator sinkron adalah sinkron dengan


kecepatan putar generator. Rotor generator sinkron terdiri atas rangkaian
elektromagnet dengan suplai arus DC. Medan magnet rotor bergerak pada arah
putaran rotor. Hubungan antara kecepatan putar medan magnet pada mesin
dengan frekuensi elektrik pada stator adalah:

 fe = frekuensi listrik (Hz)


 nr =  kecepatan putar rotor = kecepatan medan magnet (rpm)
 p = jumlah kutub magnet
Generator/ Alternator Tanpa Beban

Dengan memutar alternator pada kecepatan sinkron dan rotor diberi arus
medan (IF), maka tegangan (Ea ) akan terinduksi pada kumparan jangkar
stator. Bentuk hubungannya diperlihatkan pada persamaan berikut :
Ea = c.n.f
c = konstanta mesin
n = putaran sinkron
f = fluks yang dihasilkan oleh IF

Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator,
karenanya tidak terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan
oleh arus medan (IF). Apabila arus medan (IF) diubah-ubah harganya,
akan diperoleh harga Ea seperti yang terlihat pada kurva sebagai berikut.
2. GENERATOR SINKRON BERBEBAN
39

Dengan adanya beban yang terpasang pada output generator sinkron, maka segera mengalir arus armatur (Ia);

dengan adanya arus armatur ini, pada kumparan armatur atau kumparan jangkar timbul flux putar jangkar. Flux

putar jangkar ini bersifat mengurangi atau menambah flux putar yang dihasilkan oleh kumparan rotor.
40

Generator Sinkron Berbeban


 Bila generator diberi pembebanan yang fluktuatif maka besarnya
tegangan terminal V akan berubah-ubah pula. Hal ini disebabkan
adanya kerugian tegangan pada:
Resistans jangkar (Ra)
Reaktans bocor jangkar (XL)
Reaksi jangkar (Xa)
41

Resistans Jangkar

 Resistans jangkar per fase (Ra) menyebabkan terjadinya tegangan jatuh(drop


voltage) per fase
I.Ra
yang sefasa dengan arus jangkar.
42

Reaktans Bocor Jangkar

 Saat arus mengalir melalui penghantar jangkar, sebagian fluks yang terjadi
tidak mengimbas pada jalur yang telah ditentukan. Hal seperti ini disebut
sebagai fluks bocor.
43

Reaksi Jangkar

 Adanya arus yang mengalir pada kumparan jangkar


saat generator dibebani, akan menimbulkan fluks
jangkar(ΦA) yang berintegrasi dengan fluks yang
dihasilkan pada kumparan medan rotor(ΦF) yang akan
menghasilkan fluks resultan sebesar:

ΦR = ΦF + ΦA
Interaksi antara kedua fluks 44
ini disebut sebagai reaksi
jangkar

(a), memperlihatkan kondisi reaksi jangkar


saat generator dibebani resistor (resistif)
sehingga arus jangkar (Ia) sefasa dengan
ggl (Eg), dan ΦA akan tegak lurus
terhadap ΦF.

(b), memperlihatkan kondisi reaksi jangkar


saat generator dibebani kapasitif,
sehingga arus jangkar (Ia) mendahului
ggl (Eg) sebesar θ, dan ΦA terbelakang
terhadap ΦF dengan sudut (90-θ).
(c), memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat
dibebani kapasitif murni yang mengakibatkan 45

arus jangkar (Ia) mendahului ggl (Eg) sebesar


90° dan ΦA akan memperkuat ΦF yang
berpengaruh terhadap pemagnetan.

(d), memperlihatkan kondisi reaksi jangkar saat arus


diberi beban induktif murni sehingga
mengakibatkan arus jangkar (Ia) terbelakang
dari ggl (Eg) sebesar 90° dan ΦA akan
memperlemah ΦF yang berpengaruh terhadap
pemagnetan.

Jumlah dari reaktans bocor (XL) dan reaktans


jangkar (Xa) biasa disebut reaktans sinkron (Xs).
Reaksi Jangkar (Armature
Reaction)

(untuk putaran searah jarum


jam) nsy
B+
C-
 The main field flux (Φf) and the
load generated rotating fluxe N
+
+
A-
(Φar) -
- 30
+
+
Field flux f A+ - +
- Armature
- S
flux ar

C+
B-
Reaksi Jangkar (Armature Reactance)

N sta  ar 
X arm 
2 I sta

X syn  X arm  X leakage

Xs = Xa + Xl
Faktor daya mengikut
48
Faktor daya satu
49
Faktor daya mendahului
50
Tegangan terminal vs Arus Jangkar dengan Arus Eksitasi 51

Konstan pada Faktor Daya yang Berbeda


52
53
54
Dari kedua tipe kumparan, ada 2 macam sambungan,
yaitu sambungan bintang dan sambungan delta 55

 Sambungan bintang diperoleh dengan cara tiga


ujung kumparan armatur disatukan dan disebut
terminal netral, sedangkan tiga buah ujung yang lain
dihubungkan ke-beban generator
 Sambungan delta dengan cara masing-masing ujung
kumparan armatur disambung sepasang-sepasang
sehingga membentuk segitiga, dan dari ketiga titik
sambungan ini-lah kemudian dihubungkan ke beban
56

Sambungan
bintang dan
sambungan
delta
57

(a) Sambungan Bintang (b) Sambungan Delta


Tegangan dan impedans alternator terhubung beban
58

Xs = 2π f L atau Xs = Eo / Isc
Adapun daya output alternator 3 fase adalah : 59

(Po)3ph = 3 Vt. Ia Cos φ

Pada alternator 3 fase yang masing-masing kumparan armatur tersambung bintang adalah (Po)3ph = 3 Vp. Iag. Cos φ

VL = 3 Vt IL Cos φ
(Po)3ph = 3 I L Cos
3
= 3 VL I L Cos
Alternator 3 fase yang tersambung delta
60

(Po)3ph = 3 Vp. Iag Cos φ = 3 V L IL Cos


3

=
Daya
61
Contoh Soal : 62

Suatu alternator 3 fase, memiliki parameter tiap fase adalah : RA = 3 Ω, Xs = 4 Ω,


tegangan terminal tiap fase 1400 V. Diberi beban penuh, sehingga mengalir arus
sebesar 200 A.
Tentukan nilai GGL armature tiap fase pada kondisi :
a) Faktor daya 1,0
b) Faktor daya 0,766 lagging
c) Faktor daya 0,766 leading

Anda mungkin juga menyukai