Anda di halaman 1dari 11

RESUME UTILITAS

MATERI: GENERATOR DC

Disusun oleh:
Kelompok 3
Angelika Meliani Susanti Gento NIM. 21030121120004
Fidelis Neo Adhyaksa NIM. 21030121140117
Herda Cahyaningrum NIM. 21030121120017
Lalu Muhammad Imam Rusully NIM. 21030121140184
Mutiara Tabitha Kamal NIM. 21030121140132
Nabila Salma Listyawijayanti NIM. 21030121140128
Salwa Syafitri NIM. 21030121140169

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2023
I. Definisi Generator
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang
memiliki fungsi untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC
sendiri menghasilkan arus listrik DC atau searah.
II. Jenis – Jenis Generator DC
Generator DC diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan pada
rangakaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar, berikut
merupakan jenis-jenisnya:
a) Generator penguat terpisah
Generator ini merupakan kumparan yang membutuhkan sumber tegangan arus
dari luar, misal dari baterai atau aki.

Gambar 1. Generator penguat terpisah


Karakteristik dari generator penguat terpisah adalah:
• Karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan
saat eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus
beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban
semakin besar.
• Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
• Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar,
selanjutnya mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan
magnet, sehingga tegangan induksi menjadi kecil.
b) Generator shunt
Generator DC shunt merupakan generator yang penguatnya didapatkan dengan
sendiri, dimana generator memperoleh arus kemagnetan dari dalam generator itu
sendiri, maka dengan sendirinya arus kemagnetan akan terpengaruh oleh nilai-nilai
tegangan dan arus yang didapat.

2
Gambar 2. Generator shunt
Karakter generator ini memiliki karakteristik tegangan output akan turun lebih
banyak untuk kenaikan arus beban yang sama, dibandingkan dengan tegangan
output pada generator penguat terpisah. Sebagai sumber tegangan, karakteristik
dari generator penguat terpisah dan generator shunt tentu kurang baik, karena
seharusnya sebuah generator mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal
ini dapat diperbaiki pada generator kompon.
c) Generator kompon
Generator kompon merupakan generator gabungan antara generator shunt dan
generator seri yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang
dimiliki merupakan gabungan keduanya.
Karakteristik dari generator ini adalah tegangan output generator terlihat
konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi penuh maupun
eksitasi 50%. Hal ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang
cenderung naik tegangannya jika arus beban bertambah besar. Jadi ini merupakan
kompensasi dari generator shunt, yang cenderung tegangannya akan turun jika arus
bebannya naik.

III. Prinsip Kerja Generator DC


i. Konstruksi Generator DC
Generator DC dibuat menggunakan magnet permanen dengan 4 kutub rotor,
regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi,
penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor.

3
Gambar 3. Konstruksi Generator DC
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam,
dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari:
rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan
bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Baguan yang menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang
yang memendek dan diganti secara periodik. Komutator harus dibersihkan dari
kotoran sisa yang menempel dan mengisi celah-celah.
ii. Prinsip Kerja
Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday :
∆Φ
ε = −N( )
∆t
Keterangan:
ε = GGL induksi (Volt)
N = Jumlah lilitan kumparan
∆Φ = Perubahan fluks magnetic (Weber)
∆t = Selang waktu (s)
Apabila suatu konduktor memotong garis-garis fluksi magnetik yang
berubah-ubah, maka GGL akan dibangkitkan dalam konduktor itu. Jadi syarat
untuk dapat dibangkitkan GGL adalah :
• harus ada konduktor ( hantaran kawat )
• harus ada medan magnetik 4
• harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada
fluksi yang berubah yang memotong konduktor itu

4
Gambar 4. Prinsip kerja generator DC
Keterangan gambar:
• Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub
tersebut, dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan
timbul EMF.
• Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa
sehingga sisi AB dan C-D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
• Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap
sumbu putarnya yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.
• GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai
dengan perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap
detik sebesar:

ε = N( )
dt

Untuk perolehan arus searah dari tegangan bolak-balik, meskipun tujuan


utamanya adalah pembangkitan tegangan searah, tampak bahwa tegangan
kecepatan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar merupakan
tegangan bolak-balik. Bentuk gelombang yang berubah-ubah tersebut
karenanya harus disearahkan.
Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dapat
menggunakan sistem-sistem berikut:
• Sistem Saklar

5
Saklar berfungsi untuk menghubungkan ujung-ujung kumparan
dalam hubungan yang singkat. Prinsip kerjanya adalah bila kumparan
jangkar berputar, maka pada kedua ujung kumparan akan timbul
tegangan yang sinusoida. Bila setengah periode tegangan positif
saklar di hubungkan, maka tegangan menjadi nol. Dan bila saklar
dibuka lagi akan timbul lagi tegangan. Begitu seterusnya setiap
setengah periode tegangan saklar dihubungkan, maka akan di
hasilkan tegangan searah gelombang penuh.
• Sistem Komutator
Komutator berfungsi sebagai saklar, yaitu untuk
menghubungsingkatkan kumparan jangkar. Komutator berupa cincin
belah yang dipasang pada ujung kumparan jangkar. Prinsip kerjanya
adalah bila kumparan jangkar berputar, maka cincin belah ikut
berputar, karena kumparan berada dalam medan magnet, akan timbul
tegangan bolak balik sinusoidal. Bila kumparan telah berputar
setengah putaran, sikat akan menutup celah cincin sehingga tegangan
menjadi nol. Karena cincin berputar terus, maka celah akan terbuka
lagi dan timbul tegangan lagi. Bila perioda tegangan sama dengan
perioda perputaran cincin, tegangan yang timbul adalah tegangan arus
searah gelombang penuh.
• Sistem Dioda
Dioda adalah komponen pasif yang mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut:
1. Bila diberi prasikap maju (forward bias) bisa dialiri arus.
2. Bila diberi prasikap balik (reverse bias) dioda tidak akan dialiri
arus.
Berdasarkan bentuk gelombang yang dihasilkan, dioda dibagi
dalam:
1. Half Wave Rectifier (penyearah setengah gelombang)
2. Full Wave Rectifier (penyearah satu gelombang penuh)

IV. Karakteristik Generator Arus Searah


Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara yaitu :

6
• dengan magnet permanen
• dengan magnet remanen
Generator listrik dengan magnet permanen sering juga disebut magneto dynamo.
Karena banyak kekurangannya, maka sekarang jarang digunakan. Sedangkan generator
dengan magnet remanen menggunakan medan magnet listrik, mempunyai kelebihan
yaitu medan magnet yang dibangkitkan dapat diatur dengan mudah. Pada generator
searah berlaki hubungan-hubungan sebagai berikut:
ΦznP
εa = ( )
60a
ΦznP
Bila, =c
60a

εa = c n Φ
Keterangan:
εa = GGL yang dibangkitkan pada jangkar generator
Φ = Fluks per kutub
z = Jumlah pengantar total
n = Kecepatan putar
Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus
searah dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1. Generator berpenguatan bebas
Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan
medannya dapat dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik tidak
tergantung dari mesin. Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan
medan yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan
menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan
pada generator.

Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam


generator, maka hubungan yang dapat dinyatakan adalah:
Vf = If R f

7
εa = V𝑡 + Ia R a
Besaran yang mempengaruhi kerja generator:
• Tegangan jepit (V)
• Arus eksitasi (penguatan)
• Arus jangkar (Ia )
• Kecepatan putar (n)
2. Generator berpenguatan sendiri
a. Generator searah seri

Vt = Ia R a
εa = Ia (R a + R f ) + V𝑡 + Vsi
b. Generator Shunt

V𝑡 = If R f
εa = Ia R a + V𝑡 + Vsi

c. Generator Kompon
i. Kompon panjang

Ia = If1 = IL + If2
εa = V𝑡 + Ia (R a + R f ) + Vsi

8
ii. Kompon pendek

Ia = If1 + If2 = IL + If2


εa = V𝑡 + IL R f1 + Ia R a + Vsi

V. Reaksi Jangkar Pada Generator DC


Fluks total saat generator dalam keadaan berbeban adalah penjumlahan vector
kedua fluks. Pengaruh adanya interaksi ini disebut reaksi jangkar. Interaksi kedua fluks
tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Karena operasi suatu generator arus
searah selalu pada daerah jenuh, pengurangan suatu fluks pada konduktor dibandingkan
dengan pertambahan fluks pada konduktor lain lebih besar. ditimbulkan arus jangkar
dengan fluks utamanya saling memperkecil, sehingga fluks yang terjadi disini menjadi
berkurang. Fluks total saat generator dalam keadaan berbeban adalah penjumlahan
vector kedua fluks. Pengaruh adanya interaksi ini disebut reaksi jangkar. Interaksi
kedua fluks tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Karena operasi suatu
generator arus searah selalu pada daerah jenuh, pengurangan suatu fluks pada
konduktor dibandingkan dengan pertambahan fluks pada konduktor.

VI. Kerja Paralel Generator DC


Untuk memberi tenaga pada suatu beban kadang-kadang diperlukan kerja
pararel dari dua atau lebih generator. Pada penggunaan beberapa buah mesin perlu
dihindari terjadinya beban lebih pada salah satu mesin. Kerja pararel generator juga
diperlukan untuk meningkatkan efisiensi yang besar pada perusahaan listrik umum
yang senantiasa memerlukan tegangan yang konstan. Untuk hal-hal yang khusus sering
dynamo dikerrjakan pararel dengan aki, sehingga secara teratur dapat mengisi aki
tesebut. Tujuan kerja pararel dari generator adalah:
• Untuk membantu mengatasi beban untuk manjaga jangan sampai mesin
dibebani lebih.

9
• Jika satu mesin dihentikan akan diperbaiki karena ada kerusakan, maka harus
ada mesin lain yang meueruskan pekerjaan. Jadi untuk menjamin kontinuitas
dari penyediaan tenaga listrik.
Syarat-syarat pengoperasian paralel generator:
• Terminal-terminal generator harus dihubungkan dengan kutub-kutub yang sama
polaritasnya.
• Tegangan kerja generator sama. Jika 2 generator / lebih diparalel maka arusnya
menjadi ; Ig1 + Ig2 = Itotal

VII. Efisiensi Generator DC


a. Rugi-rugi Temabaga:
• Rugi-rugi Jangkar, Pj = Ia . Ra Watt
• Rugi-rugi Shunt, Psh = Ish . Rsh Watt
• Rugi-rugi Seri, Ps = Is . Rs Watt
b. Rugi-rugi Inti:
• Rugi-rugi Hysterisis
• Rugi-rugi Eddy current
c. Rugi-rugi Mekanis:
• Rugi-rugi gesekan poros
• Rugi-rugi angin akibat putaran jangkar
• Rugi-rugi gesekan akibat gesekan sikat dengan komutator

Diagram aliran daya generator DC

10
Perhitungan Efisiensi Efisiensi Pada Generator DC
• Rugi besi dan gesekan, Pg = Pm – Pj
• Rugi tembaga total, Pt = Pj – Pout
• Efisiensi Mekanis,

• Efisiensi Listrik

• Efiiensi total,

VIII. Contoh Soal Generator DC


Sebuah generator shunt 100 Kw, 250 V, pada jangkar diinduksikan tegangan 285
V, dengan rated load. Tentukan tahanan jangkar dan VR jika arus medan shunt 6 A
dan tegangan tanpa beban 264 V.

Penyelesaian:

IX. Kesimpulan
• Generator DC ialah suatu mesin yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga
listrik.
• Bagian utama dari Generator DC yaitu Komutator Stator dan Celah udara.
• GGL Induksi terbentuk sesuai rumus dibawah ini:

ε = N( dt )

11

Anda mungkin juga menyukai