Anda di halaman 1dari 3

Bagus Andi Lukito

07111840000014

RESUME P1
Generator merupakan alat yang dapat berfungsi mengubah energi mekanik (gerak)
menjadi energi listrik. Berdasarkan arus yang dihasilkan, generator dibagi menjadi dua
yaitu generator arus bolak balik (AC) dan generator arus searah (DC). Generator DC
merupakan sebuah mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi
listrik. Generator DC menghasilkan arus yang searah. Berdasarkan dari rangkaian belitan
magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar, generator DC dibedakan menjadi
beberapa jenis yaitu generator penguat terpisah, generator shunt, dan generator campuran.
Generator penguat terpisah memiliki belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung
menjadi satu dengan rotor. Pada jenis generator penguat terpisah terdapat dua macam
yaitu penguat elektromagetik dan magnet permanent. Energi listrik yang dihasilkan oleh
penguat elektromagnet dapat diatur melalui pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan
dapat dilakukan secara elektronik atau magnetic. Generator ini bekerja dengan catu daya
DC dari luar yang dimasukkan melalui belitan. Penguat dengan magnet permanen
menghasilkan tegangan output generator yang konstan dari terminal rotor. Karakteristik
tegangan V relative konstan dan tegangan akan menurun sedikit ketika arus beban I
dinaikan mendekati harga nominalnya. Generator penguat terpisah memiliki karakteristik
yaitu generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat eksitasi setengah
penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus beban. Tegangan keluaran generator
akan sedikit berkurang jika arus beban semakin besar. Kehilangan stres kedua disebabkan
oleh reaksi jangkar. Ketiga penurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi
jangkar yang mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet sehingga
tegangan induksi menjadi kecil. Jenis generator kedua adalah generator shunt. Pada
generator shunt, penguat eksitasi terhubung parallel dengan rotor. Tegangan awal
generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet stator. Rotor
berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat
medan magnet stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan
tegangan yang akan memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai tegangan
nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan shunt diatur oleh tahanan
atau resistansi geser. Semakin besar arus eksitasi shunt, maka semakin besar medan
penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai
tegangan nominalnya. Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa
magnetisasi tidak aka nada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran
terbalik, atau rotor terhubung singkat, maka tidak aka nada tegangan atau energi listrik
yang dihasilkan oleh generator tersebut. Tegangan output dari generator shunt akan turun
lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama, dibandingkan dengan tegangan
output pada generator penguat terpisah. Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari
generator penguat terpisah dan generator shunt tentu kurang baik, karena seharusnya
sebuah generator mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat
diperbaiki pada generator campuran. Jenis yang ketiga adalah generator kompon atau
generator campuran. Pada generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti
kutub utama yang sama. Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya
Bagus Andi Lukito
07111840000014

merupakan penguat seri. Tegangan output generator terlihat konstan dengan pertambahan
arus beban, baik pada arus eksitasi penuh maupun eksitasi 50%. Hal ini disebabkan oleh
adanya penguatan lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya jika arus beban
bertambah besar. Jadi hal ini merupakan sebuah kompensasi dari generator shunt yang
cenderung tegangannya akan turun jika arus bebannya naik. Generator DC juga
digunakan sebagai motor DC dengan tanpa mengubah konstruksinya. Oleh karena itu,
motor DC selain generator DC dapat secara umum disebut sebagai mesin DC. Konstruksi
generaot DC terdiri dari beberapa kompenen seperti stator, rotor, yoke, kutub, bantalan
kutub, lilitan medan, inti angker, komutator, dan brushes. Komponen yang pertama
adalah stator. Stator adalah bagian penting dari generator DC. Stator memiliki fungsi
utama untuk menyediakan medan magnet di mana gulungan berputar. Ini termasuk
magnet stabil, di mana dua di antaranya dengan kutub terbalik menghadap. Magnet ini
diletakkan agar tepat di wilayah rotor. Komponen berikutnya adalah rotor. Rotor
merupakan komponen yang berputar. Pada rotor umumnya dilapisa oleh laminasi yang
bertujuan untuk mengurangi kerugian karena arus eddy. Belitan armature. Slot armature
berfungsi untuk memegang belitan armature. Prinsip kerja dari generator DC adalah
berdasarkan hukum Faraday. Ketika suatu konduktor memotong garis-garis fluks
magnetic yang berubah-ubah, maka GGL akan dibangkitkan dalam konduktor tersebut.
Jadi syarat untuk GGL dapat dibangkitkan adalah harus ada konduktor (hantaran kawat),
harus ada medan magnetic, harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan,
atau ada fluks yang berubah yang memotong konduktor tersebut. Untuk menentukan arah
arus pada setiap saat, berlaku kaidah tangan kanan yaitu ibu jari sebagai gerak perputara,
jari telunjuk sebagai medan magnetic kutub utara dan selatan, dan jari tengah sebagai
besaran galvanis tegangan U dan arus I. untuk perolehan arus searah dari tegangan bolak-
balik, meskipun tujuan utamnya adalah pembangkitan tegangan searah, tampak bahwa
tegangan kecepatan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar merupakan tegangan
bolak-balik. Bentuk gelombang yang berubah-ubah tersebut karenanya harus
disearahkan. Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dengan menggunakan
saklar, komutator dan dioda. Saklar berfungsi untuk menghubungsingkatkan ujung-ujung
kumparan. Prinsip kerjanya adalah jika kumparan jangkar berputar, maka pada kedua
ujung kumparan akan timbul tegangan yang sinusoida. Bila setengah periode tegangan
positif saklar dihubungkan, maka tegangan menjadi nol. Dan apabila saklar dibuka lagi
akan timbul lagi tengangan. Begitu seterusnya setiap setengah periode tegangan saklar
dihubungkan, maka akan dihasilkan tegangan searah gelombang penuh. Sistem
komutator berfungsi sebagai saklar, yaitu untuk menghubungsingkatkan kumparan
jangkar. Komutator berupa cincin belah yang dipasang pada ujung kumparan jangkar.
Bila kumparan jangkar berputar, maka cincin belah ikut berputar. Karena kumparan
berada dalam medan magnet, akan timbul tegangan bolak-balik sinusoidal. Bila
kumparan telah berputar setengah putaran, sikat akan menutup celah cincin sehingga
tegangan menjadi nol. Karena cincin berputar terus, maka celah akan terbuka lagi dan
timbul tegangan lagi. Bila perioda tegangan sama dengan perioda perputaran cincin,
tegangan yang timbul adalah tegangan arus searah gelombang penuh. Dioda adalah sistem
Bagus Andi Lukito
07111840000014

komponen pasif yang memiliki sifat-sifat berikut. Jika diberi arus forward maka arus
dapat mengalir, jika diberi arus reverse bias maka dioda tidak akan mengalirkan arus.
Pada percobaan generator DC peralatan yang diperlukan adalah Mesin DC sebanyak 2
buah, satu set kabel dan akesoris, 3 buah RMS meter, 1 buah sliding rheostat, 1 set
resistive load, 1 dc power supply, dan 1 buah tachometer. Pada percobaan pertama yaitu
mengamati nameplate mesin DC. Tujuan percobaan dari percobaan pertama adalah untuk
memahami spesifikasi dan rating mesin DC melalui nameplate. Langkah percobaan
adalah konstruksi generator DC yang digunakan pada percobaan. Percobaan kedua adalah
percobaan generator DC penguatan terpisah tanpa beban. Tujuan dari percobaan ini untuk
memperoleh kurva magnetisasi sebuaah generator dc penguatan terpisah. Langkah
percobaannya adalah, rangkaian disusun seperti modul. Arus medan generator diset
sebesar nol amper. Putaran mesin diatur pada kecepatan 1500rpm. Harga arus medan dan
tegangan terminal generator dicatat. Arus medan secara berahap dinaikan hingga
tegangan terminal generator mencapai rating (0.18A). Langkah sebelumnya diulangi
secara tebalik (arus medan dari maksimum menuju minimum). Harga arus medan dan
tegangan terminal generator. Percobaan diulangi dengan kecepatan mesin adalah 1000
rpm. Percobaan ketiga adalah generator DC penguatan terpisah berbeban. Tujuan dari
percobaan ini adalah untuk memperoleh kurva karakteristik luar sebuah generator DC
penguatan terpisah. Langkah percobaannya adalah arus medan diset bernilai nol dengan
beban tidak terhubung ke generator. Putaran prime mover diatur pada putaran 1500rpm.
Harga arus medan dinaikkan secara perlahan hingga tegangan terminal generator
mencapai harga 170 Volt. Arus medan, arus jangkar, dan tegangan terminal generator
dicatat. Lampu atau beban dihubungkan terminal generator satu demi satu. Arus medan,
arus jangkar, dan tegangan terminal generator dicatat. Percobaan keempat adalah
generator DC shunt tanpa beban. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari
proses terbangkitnya tegangan pada generator DC shunt. Langkah percobaannya adalah
rangkaian dirangkai seperti modul. Generator diset dengan generator field reg sama
dengan posisi maksimum. Putaran mesin diatur pada 1500 rpm. Harga arus medan dan
tegangan terminal generator dicatat. Generator field reg diatur pada kondisi open. Field
reg diatur hingga menghasilkan arus medan sesuai tabel di modul. Tegangan generator
yang terbangkitkan diamati. Percobaan diulangi dengan putaran mesin diubah menjadi
1250 rpm. Percobaan kelima adalah generator DC Shunt berbeban. Tujuan dari percobaan
ini adalah untuk memperoleh kurva karakteristik luar generator DC shunt. Langkah
percobaannya adalah generator field reg diposisikan maksimum (open). Dengan beban
lampu off. Putaran mesin diatur pada putaran 1500 rpm. Generator field reg diatur hingga
tegangan generator 170 Volt. Beban dhubungkan satu persatu. Tegangan generaor, arus
medan dan arus jangkar dicatat.

Anda mungkin juga menyukai