Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MESIN DC

Disusun Oleh :

Gracia Siska D. C. H. 1501618028

Pendidikan Teknik Elektro


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
2020

1
Mesin DC adalah piranti elektronik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa
gerak rotasi. Mesin ini menerima asupan arus berupa arus DC atau arus searah. Arus searah
adalah kondisi dimana elektron mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Pada zaman
Thomas Alfa Edison, digunakan arus DC untuk mentrasmisikan listrik dari pusat transmisi ke
alat-alat elektronik rumah tangga. Akan tetapi, pada zaman sekarang hampir semua transmisi
listrik menggunakan arus AC. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu converter atau adapter untuk
mengubah arus AC ke arus DC agar bisa dipakai di alat-alat elektronik rumah tangga yang masih
menggunakan asupan arus DC.

Mesin ini mempunyai sebuah lilitan (winding) DC atau magnet permanen pada bagian stator.
Rotor (armature) di suplai dengan sebuah arus DC yang melalui komutator dan sikat-sikat
(brushes).

Mesin arus searah dapat berupa generator DC atau motor DC. Generator DC adalah alat yang
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik DC. Sedangkan motor DC berfungsi sebaliknya
yaitu mengubah energi listrik DC menjadi energi mekanik putaran.

Motor DC
Sumber: http://4.bp.blogspot.com Generator DC
Sumber: http://i01.i.aliimg.com

2
Motor DC

Berdasarkan gambar di samping, dapat dijelaskan lagi


komponen dari motor DC yaitu sebagai berikut.

Sikat dan Komutator

Sikat karbon membuat sebauh kontak dengan komutator.


Komutator terdiri dari segmen tembaga terisolasi yang
diletakkan pada tempat dudukan yang silinder. Panjang aksial
Sumber: http://www.solarbotics.net dari komutator tergantung pada arus yang melewatinya.

Stator

Stator adalah bagian dari mesin DC yang diam. Stator dapat berupa lingkaran atau berbentuk
polygonal. Stator dibuat dari besi laminasi atau cast iron. Kutub medan diletakkan simetri
disekeliling rotor yang terdiri dari magnet permanen atau lilitan medan.

Rotor

Rotor adalah bagian dari mesin DC yang berputar. Rotor merupakan sebuah koil dimana listrik
mengalir.

Kutub medan

Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran
pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo yang
menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua
kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan
diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek
terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari
luar sebagai penyedia struktur medan.

Dinamo

Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo yang
berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor
DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai
kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk
merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.

Kommutator

3
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan
arah arus listrik dalam dinamo. Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo
dan sumber daya.

Prinsip Kerja Motor DC

Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada penghantar yang
berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh megnet permanen.
Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet dari kutub utara ke kutub selatan.
Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar yang terletak dalam medan
magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung pada arah arus I, dan arah medan
magnet B.

Sumber: http://upload.wikimedia.org

Sumber: http://2.bp.blogspot.com

4
Belitan stator merupakan elektromagnet, dengan penguat magnet terpisah F1-F2. Belitan jangkar
ditopang oleh poros dengan ujung-ujungnya terhubung ke komutator dan sikat arang A1-A2.
Arus listrik DC pada penguat magnet mengalir dari F1 menuju F2 menghasilkan medan magnet
yang memotong belitan jangkar. Belitan jangkar diberikan listrik DC dari A2 menuju ke A1.
Sesuai kaidah tangan kiri jangkar akan berputar berlawanan jarum jam.

Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada penghantar yang
berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh megnet permanen.
Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet dari kutub utara ke kutub selatan.
Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar yang terletak dalam medan
magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung pada arah arus I, dan arah medan
magnet B. Arah gaya F dapat ditentukan dengan
aturan tangan kiri seperti pada gambar berikut.

F=B .i .l

Dimana : F: Gaya (newton)

B: Kerapatan Fluks (N/A.m)

i: Arus (ampere)

l: Panjang (meter)
Sumber: http://3.bp.blogspot.com

Kumparan ABCD terletak dalam medan


magnet serba sama dengan kedudukan sisi
aktif AD dan CB yang terletak tepat lurus arah
fluks magnet. Sedangkan sisi AB dan DC
ditahan pada bagian tengahnya, sehingga
apabila sisi AD dan CB berputar karena
adanya gaya lorentz, maka kumparan ABCD
akan berputar. Hasil perkalian gaya dengan
jarak pada suatu titik tertentu disebut momen,
sisi aktif AD dan CB akan berputar pada
Sumber:http://elektronika-dasar.web.id porosnya karena pengaruh momen putar (T).
Setiap sisi kumparan aktif AD dan CB pada
gambar diatas akan mengalami momen putar sebesar :

T =F . r

5
Dimana :

T = momen putar (Nm)

F = gaya tolak (newton)

r = jarak sisi kumparan pada sumbu putar (meter)

Pada daerah dibawah kutub-kutub magnet besarnya momen putar tetap karena besarnya gaya
lorentz. Hal ini berarti bahwa kedudukan garis netral sisi-sisi kumparan akan berhenti berputar.
Supaya motor dapat berputar terus dengan baik, maka perlu ditambah jumlah kumparan yang
digunakan. Kumparan-kumparan harus diletakkan sedemikian rupa sehingga momen putar yang
dialami setiap sisi kumparan akan saling membantu dan menghasilkan putaran yang baik.
Dengan pertimbangan teknis, maka kumparan-kumparan yang berputar tersebut dililitkan pada
suatu alat yang disebut jangkar, sehingga lilitan kumparan itupun disebut lilitan jangkar.

Jenis-Jenis Motor DC

Berdasarkan sumber arus penguat magnetnya, motor arus searah (DC) dibedakan menjadi dua,
yaitu :

 Motor arus searah penguat terpisah, (jika arus penguat magnet diperoleh dari sumber arus
searah di luar motor tersebut).

Pada motor penguat terpisah, kumparan medan


dihubungkan dengan sumber sendiri dan terpisah dengan
tegangan angker.

Sumber : https://crizkydwi.wordpress.com

 Motor arus searah dengan penguat sendiri, (jika


arus penguat magnet diperoleh dari motor itu sendiri).
Berdasarkan hubungan lilitan penguat magnet terhadap lilitan jangkar, motor arus searah
dibedakan menjadi:

6
1. Motor Shunt
Motor shunt mempunyai kecapatan hampir konstan. Pada tegangan jepit konstan,
motor ini mempunyai putaran
yang hampir konstan walaupun
terjadi perubahan beban.

Pada motor penguat shunt,


kumparan medan dihubungkan
paralel dengan angker.

Sumber : https://crizkydwi.wordpress.com
2. Motor seri

Merupakan motor arus searah yang mempunyai putaran


kecapatan yang tidak konstan, jika beban tinggi maka
putaran akan lambat.

Sumber : https://crizkydwi.wordpress.com

3. Motor Kompon

Motor kompon ini mempunyai sifat seperti motor seri dan


shunt, tergantung lilitan mana yang kuat (kumparan seri
atau shunt).

Pada motor kompon mempunyai dua buah kumparan


medan dihubungkan seri dan paralel dengan angker. Bila
motor seri diberi penguat shunt tambahan seperti gambar
diatas disebut motor kompon shunt panjang.

Motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan


dihubungkan seri dan paralel dengan angker. Bila motor
Sumber : https://crizkydwi.wordpress.com shunt diberi tambahan penguat seri seperti gambar diatas
disebut motor kompon shunt pendek.

7
Untuk membalik arah putaran motor arus searah, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

 Membalik arah arus angkernya, sedangkan katup magnet tetap.


 Membalik katup magnetnya, sedangkan arah arus angkernya tetap.

Jika kedua-duanya dibalik (katup magnet dan arah arus angker), maka putaran motor akan tetap
(tidak dapat membalik). Cara yang lazim dipakai atau dilakukan dalam membalik putaran motor
arus searah ialah dengan cara membalik arah arus angkernya sedangkan membalik arah arus
pada penguat magnetnya jarang dilakukan.

Rugi-Rugi Mesin DC

Mesin di keadaan nyata tidak ada yang bisa mencapai suatu keidealan. Maka dari itu, ada
penghitungan efisiensi pada setiap mesin, termasuk mesin DC. Maksud dari tidak ideal adalah
pada motor ada kehilangan daya pada setiap prosesnya sehingga daya output akan bernilai lebih
kecil daripada daya input. Kehilangan daya ini biasa disebut sebagai rugi-rugi daya dan dapat
disebabkan karena mechanical (gesekan dan rotasi) serta electric (hambatan pada belitan).

Sumber: http://blogs.itb.ac.id

Generator DC

8
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi
mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator
DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat
eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:

1. Generator penguat terpisah

2. Generator shunt

3. Generator kompon

Konstruksi Generator DC

Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub
rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah,
bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjukkan gambar
potongan melintang konstruksi generator DC.

Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian
rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan
stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator,
belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.

Bagian yang harus menjadi perhatian untuk


perawatan secara rutin adalah sikat arang
yang akan memendek dan harus diganti
secara periodic / berkala. Komutator harus
dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang
menempel dan serbuk arang yang mengisi
celah-celah komutator, gunakan amplas halus
untuk membersihkan noda bekas sikat arang.

Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com/

Prinsip kerja Generator DC

9
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:

• Dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.

• Dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

Jika rotor diputar dalam pengaruh medan


magnet, maka akan terjadi perpotongan
medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor.
Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi.
Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor
menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan
(c). Pada posisi ini terjadi perpotongan
medan magnet secara maksimum oleh
Gambar 2 penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada
Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com/
Gambar 2.(b), akan menghasilkan tegangan
induksi nol. Hal ini karena tidak adanya
perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini
disebut daerah netral.

Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan


slip-ring berupa dua cincin (disebut juga
dengan cincin seret), seperti ditunjukkan
Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik AC
(arus bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila
ujung belitan rotor dihubungkan dengan
komutator satu cincin Gambar 3.(2) dengan
dua belahan, maka dihasilkan listrik DC
dengan dua gelombang positip.
Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com/

• Rotor dari generator DC akan


menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah
tegangan AC.

• Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan banyaknya
putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).

Jangkar Generator DC

Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang


berbentuk silinder beralur. Belitan tersebut
merupakan tempat terbentuknya tegangan

1
0
induksi. Pada umumnya jangkar terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat feromagnetik
dengan permiabilitas yang cukup besar.

Permiabilitas yang besar diperlukan agar lilitan jangkar terletak pada derah yang induksi
magnetnya besar, sehingga tegangan induksi yang ditimbulkan juga besar. Belitan jangkar terdiri
dari beberapa kumparan yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan terdiri dari
lilitan kawat atau lilitan batang.
Sumber http://dunia-listrik.blogspot.com/

Reaksi Jangkar

Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah generator saat tanpa beban
disebut Fluks Medan Utama (Gambar di bawah ini). Fluks ini memotong lilitan jangkar sehingga
timbul tegangan induksi.

Sumber http://dunia-listrik.blogspot.com

1
1
Bila generator dibebani maka pada
penghantar jangkar timbul arus jangkar. Arus
jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks
pada penghantar jangkar tersebut dan biasa
disebut FIuks Medan Jangkar (Gambar
disamping ini).

Sumber http://dunia-listrik.blogspot.com

Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak disebelah kiri kutub
utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di sebelah kanan kutub utara. Pengaruh
adanya interaksi antara medan utama dan
medan jangkar ini disebut reaksi jangkar.
Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan
utama tidak tegak lurus pada garis netral n,
tetapi bergeser sebesar sudut α. Dengan kata
lain, garis netral akan bergeser. Pergeseran
garis netral akan melemahkan tegangan
Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com nominal generator.

Untuk mengembalikan garis netral ke posisi


awal, dipasangkan medan magnet bantu (interpole atau kutub bantu), seperti ditunjukkan pada
Gambar.

Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih kecil dari kutub utama.
Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang diletakkan pada permukaan komutator dan
tepat terletak pada garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat dipertahankan pada posisi semula
(garis netral), maka akan timbul percikan bunga api, dan ini sangat berpotensi menimbulkan
kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh karena itu, sikat juga harus digeser sesuai dengan
pergeseran garis netral. Bila sikat tidak digeser maka komutasi akan jelek, sebab sikat terhubung
dengan penghantar yang mengandung tegangan. Reaksi jangkar ini dapat juga diatasi dengan
kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub utama baik pada lilitan kutub utara maupun kutub
selatan, seperti ditunjukkan pada gambar, generator dengan komutator dan lilitan
kompensasinya.

Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu:

• lilitan magnet utama

• lilitan magnet bantu (interpole)

• lilitan magnet kompensasi

1
2
Jenis-Jenis Generator DC

1. Generator Penguat Terpisah

Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung menjadi satu
dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:

1. Penguat elektromagnetik (Gambar a)

2. Magnet permanent / magnet tetap (Gambar b)

Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat


diatur melalui pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan dapat
dilakukan secara elektronik atau magnetik. Generator ini bekerja
dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan melalui belitan F1-
F2.

Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output


generator yang konstan dari terminal rotor A1-A2. Karakteristik
tegangan V relatif konstan dan tegangan akan menurun sedikit
ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya.

Sumber : http://dunia-
listrik.blogspot.com/ Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Gambar disamping menunjukkan :

a. karakteristik generator penguat terpisah saat


eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat eksitasi
setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I
adalah arus beban.Tegangan output
generator akan sedikit turun jika arus beban
semakin besar.

b. Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.

c. Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar


dan reaksi jangkar, selanjutnya

Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com 1
3
mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga tegangan induksi
menjadi kecil.

2. Generator Shunt

Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor (A1-A2). Tegangan
awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat
pada medan magnet stator. Rotor berputar dalam medan
magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan
memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai
tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang
melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser.
Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar medan
penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal
meningkat sampai mencapai tegangan nominalnya.
Diagram rangkaian generator shunt dapat dilihat pada
Gambar disamping.

Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi,


maka sisa megnetisasi tidak akan ada, atau jika belitan
eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau
Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com
rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada tegangan
atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.

Karakteristik Generator Shunt

Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar. Tegangan output
akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban
yang sama, dibandingkan dengan tegangan output pada
generator penguat terpisah.

Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari generator


penguat terpisah dan generator shunt tentu kurang baik,
karena seharusnya sebuah generator mempunyai
tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat
diperbaiki pada generator kompon.

Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com

3. Generator Kompon

1
4
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama yang sama. Satu
penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan penguat seri. Diagram
rangkaian generator kompon ditunjukkan pada Gambar
disamping. Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di
depan belitan shunt.

Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com

Karakteristik Generator Kompon

Gambar dibawah ini menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output generator
terlihat konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi penuh maupun eksitasi
50%. Hal ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya
jika arus beban bertambah besar. Jadi ini merupakan kompensasi dari generator shunt, yang
cenderung tegangannya akan turun jika arus bebannya naik.

Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com Kelebihan dan kekurangan generator DC

Komutator pada generator DC berguna untuk menjaga arah putar rotor supaya tetap satu arah
putaran. atau menyearahkan arus-tegangan dari AC menjadi DC secara mekanis pada

1
5
terminalnya untuk generator DC. Komutator berbentuk seperti silinder yang mempunyai banyak
segmen-segmen disekelilingnya.

Setiap segmen dihubungkan oleh kawat atau kabel, karena jumlah segmen pada komutator
jumlahnya sangat banyak maka kawat atau kabel yang dibutuhkan juga banyak sehingga ini
menjadi salah satu kekurangan dari komutator yaitu konstruksinya rumit. Karena konstruksinya
yang rumit dan membutuhkan kawat atau kabel yang banyak, generator DC menjadi mahal
harganya.

Selain itu, akibat komutator mempunyai segmen-segmen yang banyak dengan jarak yang relatif
dekat, ketika komutator berputar dengan kecepatan yang tingi akan menghasilkan suara yang
bising. Dan akibat jarak yang dekat antartiap segmen, kapasitas tegangannya juga rendah (max
5MW) karena dikhawatirkan akan terjadi peloncatan bunga api listrik. Kelemahan berikutnya
pada komutator adalah komutator yang sedang berputar harus dihubungkan dengan brush (yang
terdiri dari material Carbon) guna untuk menyalurkan arus DC ke rotor generator. Hal ini
mengakibatkan maintenance yang dilakukan harus lebih sering, karena brush akan mengalami
“Aus” yang mengakibatkan adanya serpihan-serpihan karbon pada komutator.

Namun, salah satu keunggulan Generator DC adalah mempunyai Torsi awal yang besar,
sehingga banyak digunakan sebagai starter motor.

Motor DC

Motor DC adalah motor listrik yang dialiri sumber arus searah pada kumparan medan untuk
menjadikannya energi mekanik.Hampir sama dengan motor AC, kumparan medan yang bergerak
disebut stator dan untuk kumparan jangkar disebut juga rotor.

Keuntungan dari motor DC ini adalah dapat menjaga pasokan daya dengan cara mengendalikan
kecepatan. Pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara:

Mengubah tegangan dinamo. Bila dinaikan maka akan menigkatkan kecepatan sedangkan bila
diturunkan maka akan menurunkan kecepatan.

Mengubah arus medan. Kenaikan arus medan sebanding dengan kenaikan kecepatan.

1
6
DAFTAR PUSTAKA

https://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211009mochamadzakyfaisal/2013/05/02/mesin-dc/

http://www.solarbotics.net/starting/200111_dcmotor/pix/dc_motor_pieces.gif

http://4.bp.blogspot.com/-1GJPX5oJiFA/Tsjk9MMP-iI/AAAAAAAAAqY/-
MFYO8liMwk/s1600/contoh+motor+dc.jpg

http://www.gallantmotor.com/images/DC_motor.jpg

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/73/Ejs_Open_Source_Direct_Current_Electri
cal_Motor_Model_Java_Applet_%28_DC_Motor_%29_80_degree_split_ring.gif

http://2.bp.blogspot.com/-
Ak2eRcw2Py0/Tsjj9Nwj6hI/AAAAAAAAAqA/0rPqEbrKmGw/s1600/prinsip+kerja+motor+dc.
bmp

http://elektronika-dasar.web.id/wp-content/uploads/2012/05/Prinsip-Kerja-Motor-DC.jpg

http://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211049briankristianto1/files/2013/04/Untitled.png

1
7
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/generator-dc.html

1
8

Anda mungkin juga menyukai