NIM : 5212431007
GENERATOR INDUKSI
a.Pengertian generator
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui proses induksi
elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover atau penggerak mula. Prinsip kerja dari
generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yang diberikan pada stator akan menimbulkan momen
elektromagnetik yang bersifat melawan putaran rotor sehingga menimbulkan EMF pada kumparan rotor.
Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar. Jadi diesel sebagai prime mover akan memutar rotor
generator, kemudian rotor diberi eksitasi agar menimbulkan medan magnit yang berpotongan dengan konduktor pada
stator dan menghasilkan tegangan pada stator.
Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan diinduksikan pada konduktor
apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan
berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet,
dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi.
c.Bagian-bagian generator AC
1.Pulley
Berfungsi untuk tempat V belt penggerak alternator yang memindahkan gerak putar mesin untuk memutar alternator.
2.Kipas (fan)
Berfungsi untuk mendinginkan komponen altenator yaitu diode maupun kumparan pada alternator.
3.Rotor
Fungsi rotor untuk menghasilkan medan magnet, kuat medan magnet yang dihasilkan tergantung besar arus listrik
yang mengalir ke rotor coil,Semakin tinggi putaran mesin, putaran rotor altenator semakin tinggi pula, agar listrik yang
dihasilkan tetap stabil maka kuat magnet yang dihasilkan semakin berkurang sebanding dengan putaran mesin.
4.Rotor alternator
Bila rotor dirangkai seperti gambar diatas, maka arus listrik akan mengalir dari positip baterai, variable resistor, amper
meter, slip ring, rotor coil, slip ring dan ke negatip baterai. Adanya aliran listrik pada rotor menyebabkan rotor menjadi
magnet, saat tahanan pada variable resistor kecil maka arus yang mengalir sangat besar, magnet pada rotor sangat kuat,
namun bila tahanan variable resistor besar maka arus yang mengalir ke rotor coil menjadi kecil sehingga kemagnetan juga
menjadi kecil. Pada saat tahanan variable resistor kecil maka voltmeter yang dipasang pada slip ring menunjukan
tegangan yang besar, sebaliknya saat tahanan variable resistor besar maka tegangan pada slip ring menjadi kecil.
5.Stator
Stator berfungsi sebagai kumparan yang menghasilkan listrik saat terpotong medan magnet dari rotor.Stator terdiri
dari stator core (inti stator) dan stator coil. Disain stator coil ada 2 macam yaitu model “delta” dan model “Y”. Pada
model “Y”, ketiga ujung kumparan tersebut disambung menjadi satu..
6.Sikat (brush)
Sikat berfungsi untuk mengalir arus listrik dari regulator ke rotor coil. Pada altenator terdapat dua sikat, yaitu :
1. Sikat positip yang berhubungan dengan terminal F alternator
2. Sikat negatip berhubungan dengan bodi altenator dan terminal E
Sikat selalu menempel dengan slip ring, saat rotor berputar maka akan terjadi gesekan antara slip ring dengan sikat,
sehingga sikat menjadi cepat aus. Kontak sikat dengan slip ring harus baik agar listrik dapat mengalir dengan baik, agar
kontak sikat dengan slip ring baik maka sikat ditekan oleh pegas.
.
7.Regulator
Regulator berfungsi untuk mengatur arus dan tegangan yang dihasilkan oleh altenator. Arus yang dihasilkan altenator
sampai putaran 2000 rpm sebesar 10 A atau kurang, namun saat beban lampu dihidupkan maka arus yang dihasilkan pada
putaran 2000 rpm sebesar 30 A atau lebih sesuai kapasitas dari altenator dan beban listriknya.
Sistem pengoperasian Unit AVR (Automatic Voltage Regulator) berfungsi untuk menjaga agar tegangan
generator tetap konstan dengan kata lain generator akan tetap mengeluarkan tegangan yang selalu stabil tidak terpengaruh
pada perubahan beban yang selalu berubah-ubah, dikarenakan beban sangat mempengaruhi tegangan output generator.
Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada exciter. Apabila tegangan output
generator di bawah tegangan nominal tegangan generator, maka AVR akan memperbesar arus penguatan (excitacy) pada
exciter. Dan juga sebaliknya apabila tegangan output Generator melebihi tegangan nominal generator maka AVR akan
mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter.
AVR dioperasikan dengan mendapat satu daya dari permanen magnet generator (PMG) sebagai
contoh AVR dengan tegangan 110V, 20A, 400Hz. Serta mendapat sensor dari potencial
transformer (PT) dan current transformer (CT).
-Ketika kumparan diputar didalam medan magnet,satu sisi kumparan (biru) bergerak ketas sedang
lainnya(kuning)bergerak kebawah
-Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang semakin sedikit,sehingga pada kedua sisi kumparan
mengalir arus listrik mengitari kumparan mengalir arus listrik mengitari kumparan hingga kumparan sinusoid
-Pada posisi sinusoid kumparan tidak mengalami perubahan garis gaya magnet sehingga tidak ada listrik yang mengalir
pada kumparan
-Pada posisi ini kumparan mendapat garis ± garis magnet maksimum
-Kumparan terus berputar hingga sisi biri bergerak kebawah dan sisi kuning bergerak keatas
-Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang bertambah banyak,sehingga pada setiap sisi kumparan
mengalir arus listrik yang berlawanan hingga posisi kumparan
sinusoidal.Kumparan terus berputar hingga sisi biru bergerak ketas dan sisi kuning bergerak
kebawah
-Agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada stator rator diberi eksitasi.Karena
ada dua kutub yang berbeda,utara dan selatan,maka tegangan yang
dihasilkan pada stator adalah tegangan bolak balik dengan gelombang sinusoidal
-Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan
masyarakat
LILITAN STATOR
Lilitan stator terdiri atas beberapa kumparan, yang dipasang dalam alur-alur inti stator. Pada kumparan stator
terdapat sisi kumparan yang terletak dalam alur-alur, dan kepala-kepala kumparan yang menghubungkan sisi-sisi
kumparan diluar alur-alur satu sama lain.
Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan medan magnet yang
berputar dengan kecepatan sinkron (ns = 1200/2p). Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-
konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan ikut berputar mengikuti
medan putar stator.
Perbedaan putaran relative antara stator dan rotor disebut slip.. Jadi, bila beban motor bertambah, putaran rotor
cenderung menurun. Dikenal dua tipe motor induksi yaitu motor induksi dengan rotor belitan dan rotor sangkar
1) Badan stator
merupakan bagian yang terbuat dari best tuang dimana pada bagianluarnya dikonstruksikan bersirip-sirip untuk
memperluas daerah pelepasan panas motor.
2) Inti stator :terbuat dari beberapa lapisan besi lunak atau baja silikon yang direkatkan. Inti stator juga sering disebut
sebagai alur stator.
3) Belitan stator atau kumparan stator:merupakan tempat terjadinya medan magnet yang ditempatkan pada alur stator
motor.
Kumparan stator dirancang agar membentuk jumlah kutub tertentu, untuk menghasilkan jumlah putaran yang
diingankan. Kumparan stator dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
a. Kumparan satu lapis (single layer), dimana satu alur ditempati satu lapis kumparan
b. Kumparan dua lapis (double layer), dimana satu alur ditempati dua alur kumparan.
Berdasarkan bentuknya, kumparan yang sering dipakai pada kumparan stator ada dua jenis, yaitu: kumparan
gelung dan kumparan rantai. (Socliman: 1995: 13).. Dalam Modul PTL HAR 006 (1) A ada tiga jenis bentuk
kumparan, yaitu kumparan jerat atau lilitan bertumpuk, kumparan terpusat (concentric winding), kumparan
gelombang (wave winding).
4) Bearing, merupakan bagian yang memisahkan antara badan stator dengan rotor. Bearing sebagai tempat peletakan
poros/as rotor.
5) Papan hubung, yaitu tempat peletakan ujung-ujung kumparanstator sekaligus sebagai tempat penentuan hubungan
kumparan (bintang atau segitiga).
6) Papan nama, yaitu bagian motor yang berisi data-data tentang motor seperti,merek, jumlah fasa/frekuensi, daya
motor, banyak putaran, faktor daya, besar arusnya (pada saat hubung bintang dan segitiga, faktor daya, tegangan
kerja,berat motor, negara pembuatan.
7) Tutup Stator, yaitu bagian stator yang terdiri dari dua bagian berfungsi sebagai tempat peletakan bearing dan untuk
melindungi bagian dalam motor.
Motor-motor induksi 1 fasa pada dasamya adalah sama dengan motor induksi 2 fasa. Hal semacam ini dapat kita lihat,
bahwa pada motor induksi 1 fasa terdapat 2 jenis kumparan, yaitu kumparan utama (running winding RW RV) dan
kumparan bantu (starting winding-SW-RB) kedua kumparan tersebut mempunyai penampang kawat dan jumlah lilitan
yang tidak sama. Tetapi ada kalanya hal tersebut dibuat hampir sama Kumparan utama mempunyai fuas penampang
kawat yang lebih besar dan jumlah lilitan yang lebih banyak.
Sedangkan untuk kumparan bantu memiliki luas p penampang yang kecil dan jumlah lilitannya sedikit. Apabila motor
induksi fasa kita suplai dengan tegangan tertentu, maka besarnya arus pada kedua buah kumparan tersebut yaitu tu dan Ip
atau dapat kita tuliskan Ir dan Is akan mempunyai nilai yang berbeda. Dengan demikian hal tersebut akan berpengaruh
pada nilai arus lu dan Is yang mempunyai penggeseran fasa 900 listrik (900 el),
a. Langkah Kumparan
Yang dimaksud dengan langkah kumparan adalah sudut kisar yang dibentuk antara kedua sisi kumparan dan diberi
dengan tanda huruf Yg Untuk mendapatkan kopel putar yang maksimal, maka langkah kumparan harus sama dengan
satu jarak kutub.
a.Lilitan Terbagi
b.Lilitan 1 Fasa
Motor induksi 1-fasa biasanya terdiri dari 2 kumparan yaitu kumparan utama dan kumparan bantu yang
diusahankan berjarak 90 derjat listrik. Khusus untuk motor induksi 1-fasa jenis motor kapasitor start kapasitor
jalan, maka kedua kumparan ini digunakan baik pada saat start maupun saat jalan. Sedangkan untuk jenis motor
induksi 1-fasa yang lain kedua kumparan ini hanya digunakan untuk saat start saja. Gambaran bentuk hubungan
kumparan bantu dan kumparan utama ini diperlihatkan pada gambar 1.
Gambar 2 Bentuk hubungan kumparan bantu dan kumparan utama motor induksi 1 fasa jenis motor
kapasitor
Mengacu kepada gambar 2 dapat dijelaskan bahwa kumparan X ke X' adalah kumparan utama dan
kumparan Y ke Y' adalah kumparan bantu dengan C adalah kapasitor yang digunakan pada kumparan bantu. F
pada gambar 1 adalah Fasa dari sumber sistem satu fasa dan N adalah Netral dari sumber sistem 1-fasa.
Sisi atas slot adalah daerah yang dekat dengan celah udara. Konduktor
penyusun kumparan jangkar ini harus dibentuk terlebih dahulu
menjadikumparan sebelum diletakkan di dalam slot. Karena satu slot mengandungdua
sisi kumparan yang berbeda, maka kedua sisi kumparan ini dalam satuslot harus
diisolasi dengan baik.
Belitan dua lapis digunakan dalam mesin yang berdaya lebih besar. Pada
Belitan dua lapis ada 2 hal penting yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Pada umumnya, jumlah slot pada stator merupakan kelipatan dariperkalian
antara jumlah fasa dengan jumlah kutub .Sebagaicontoh pada mesin 4 kutub, 3
fasa, bernilai 12 sehingga jumlahslot yang mungkin digunakan adalah merupakan
kelipatan dari 12,yakni: 12, 24, 36, 48, dan seterusnya.
2. Jumlah kumparan (coil) sama dengan jumlah slot.
JENIS HUBUNGAN BINTANG DAN SEGITIGA
Rangkaian Star dan Bintang adalah jenis rangkaian dalam instalasi listrik sistem 3
fase terutama pada mesin – mesin lisstrik. Rangkaian star adalah peralatan listrik 3 fase
dimana didalamnya terdiri dari 3 unit bagian (belitan misalnya) yang sama dirangkai seperti
membentuk huruf Y dimana ujung – ujungnya adalah tersambung sebagai line dan bagian
Rangkaian delta adalah peralatan listrik 3 fase dimana didalamnya terdiri dari 3 unit
bagian (belitan misalnya) dirangkai seperti membentuk bagian segitiga dimana ujung –
ujungnya adalah tersambung sebagai line dan tidak mempunyai netral. Bila ingin
mendapatkan netralnya biasanya diambil dari ground dengan syarat sumber tegangannya juga
di groundkan. Rangkaian star – delta biasanya dipakai pada industri kecil dan manufaktur
yang bertujuan untuk menghindari pemakaian daya yang tinggi star starting awal suatu
motor.
Secara umum, fungsi rangkaian star – delta adalah untuk mengurangi jumlah arus start
1. Saat motor pertama kali dihidupkan, bisa dibilang jumlah arus yang keluar lebih
terkurangi menjadi lebih sedikit. Hal ini bisa terjadi karena adanya koneksi star
menggunakan tipe rangkaian ini maka tidak akan mengurangi torsi pada
elektomotor tersebut
3. Koneksi star delta bisa dikatakan dapat digunakan untuk menstabilkan tegangan
Untuk memahami lebih jauh mengenai rangkaian Star – Delta, kami juga akan
mengulas secara singkat skema dari komponen rangkaian Star – Delta adalah sebagai berikut
1. MCB 3 Phole
Seperti namanya MCB atau miniaur circuit breker merupakan alat yang berfungsi untuk
menyambungkan dan memutus arus listrik. Pada rangkaian bintang, MCB juga berfungsi
untuk mengontrol arus listrik yang mengalir pada jaringan, apabila terjadi korsleting,
lonjakan arus listrik atau bahkan hubungan pendek arus listrik, maka MCB 3 Phole ini
2. Kontraktor
Pada rangkaian Star – Delta motor 3 phasa kontraktor berperan sebagai alat yang
fungsinya untuk memutuskan dan menyambung arus listrik. Namun arus yang dihasilkan oleh
Pada rangkaian Star – Delta, terdapat 3 buah kontraktor yang digunakan diantaranya
adalah :
1. Kontraktor utama
2. Kontraktor kedua yang digunakan pada saat rangkaian dalam sistem start
Komponen ini berfungsi sebagai pengaman, jadi apabila listrik kelebihan muatan listrik
makan TOR akan berfungsi untuk mengamankannnya, selain itu komponen yang satu ini juga
4. Timer
Timer adalah komponen yang memiliki fungsi untuk memutuskan dan menyambung
Jadi pada saat koil dialiri arus listrik, maka timer akan memindahkan operasional
induksi pada motor, prosesnya yaitu memindahkan induksi ke star kemudian diubah ke delta
5. Transformer
Trasnformer merupakan komponen yang berfungsi untuk mengubah nilai tegangan arus
listrik, cara kerjanya yakni dari nilai tegangan yang tinggi ke rendah
Contoh nyata yakni seperti gambar diatas . dimana trasnformer berfungsi untuk
menurunkan tegangan, yaitu dari yang tadinya tegangan mencapai 380 Vac bisa turun
6. RT 18-32
Komponen ini disebut juga dengan fuse atau sekring, apabila ada hubungan arus
pendek ke jaringan star delta, fuse akan memutuskan arus listrik secara otomatis
Prinsip kerja rangkaian Star Delta sangat sederhana dan mudah dipahami, untuk
2. Koil magnetik kontraktor (K1) akan terhubung pada terminal no pada K1. Nantinya
3. Setelah itu, timer pada rangkaian juga akan mendapatkan arus listri dari terminal koil
k1
4. Tegngan NC yang bersal dari koil sebelumnya akan dialirkan pada koil magnetik
kontraktor (k3)
10. Pada kondisi ini hubungan rangkaian tersebut sedang berpindah dari star menuju delta
11. Lalu ketika push button offf ditekan maka seluruh arus pada rangkaian akan terputus
1. Hubungan Star
Untuk hubungan satar penggunaan sering diaplikasikan pada tipe rangkaian yang
Jumlah arus masuk (input) dan keluar pada koneksi bintang adalah sama
2. Hubungan Delta
Jumlah arus input dan arus keluar pada koneksi delta adalah √ 3 x arus input
Berdasarkan jenisnya, hubunga star delta dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian star
Pada rangkaian star delta manual, anda akan menemukan 3 buah push button, ketiganya
yaknik push button on star, push button on delta dan push buttob off, ajdi perpindahan start
awal pada rangkaian ini terjadi secara manual. Dan tentu saja yakni menggunakan push
button.
Adapun beberapa karakteristik yang dimiliki oleh rangkaian manual ini diantaranya
sebagai berikut
Rangkaian manual untuk star delta tidak memiliki wiring yang rumit
penyusunnya
Namun apabila menekan tombol push button delta terlalu lama atau telat, maka
Perpindahan anatar star dan delta dilakukan secara manual atau mengikuti
insting
Pada rangkaian star delta otomatis timer merupakan salah satu yang dibutuhkan sebagai
bagian dari komponen penyusunnya, adapun beberapa karakteristik dari rangkaian Star Delta
otomatis
Rangkaian star delta otomatis bisa dibilang mempunya sistem wiring yang
cukup rumit terlebih jika dibanding dengan jenis rangkaian yang manual
Adanya timer akan membantu adanya proses perpindahan dari star ke delta
secara otomatis
Karena terdapat timer waktu perpidanhan dari star ke delta juga dapat disetting
sesuai kebutuhan
Push button ini ternyaa digunakan lebih sedikit yaitu hannya 2 buah saja
Untuk dapat melakukan perhitungan pada rangkaian star dan delta tentunya anda harus
I =¿ / √ 3
I =¿ /3
Untuk dapat mengetahui berapa nilai yang diperoleh untuk meghitung magnetik
kontraktor k1 dan k2 pada rangkaian star delta. Maka dapat dilihat contoh dibawah
tingkat daya yang terpasang yaitu sebanyak 11.000 wat. Selain itu diketahui
juga bahwa nilai daya copshi 0,80 dan juga tegangan sebesar 380 volt. Kira-kira
Cosphi = 0.80
V = 380 Volt
Jawab : P = V x I x Cosphi x √ 3
In = 11.000/525,92
In = 20,91 Ampere
I = In / √ 3
I = 20,91 /1,73
I = 12,08 Ampere
I = In / 3
I = 20,91 / 3
I = 6,97 Ampere
Rangkaian Star dan Bintang adalah jenis rangkaian dalam instalasi listrik sistem 3 fase
terutama pada mesin – mesin lisstrik. Rangkaian star adalah peralatan listrik 3 fase dimana
didalamnya terdiri dari 3 unit bagian (belitan misalnya) yang sama dirangkai seperti
membentuk huruf Y dimana ujung – ujungnya adalah tersambung sebagai line dan bagian
tengahnya adalah bagian netral.
Hubungan Bintang
Tombol S2 di-ON-kan terjadi loop tertutup pada rangkaian koil K1 dan menjadi
menyalurkan bersamaan dengan koil K2. Kontaktor K1 dan K2 menyalurkan tenaga motor
terhubung bintang. Koil timer K1 akan menyalurkan tenaga, selama setting waktu berjalan
Hubungan Segitiga
Saat K1 dan K2 masih posisi ON dan timer K1 masih menyalurkan tenaga, sampai
setting waktu berjalan motor terhubung bintang. Ketika setting waktu timer habis, kontak
Normally Close K1 dengan akan OFF menyebabkan koil kontaktor K1 OFF, bersamaan
dengan itu Q3 pada posisi ON. Posisi akhir kontaktor K2 dan K3 posisi ON dan motor dalam
hubungan segitiga. Untuk mematikan rangkaian cukup dengan meng-OFF-kan tombol tekan
S1 rangkaian kontrol akan terputus dan seluruh kontaktor dalam posisi OFF dan motor akan
indikator saat rangkaian kondisi ON, maupun saat saat rangkaian kondisi OFF, caranya
dengan menambahkan kontak bantu normally open yang diparalel dengan koil kontaktor dan
Rangkaian daya hubungan bintangsegitiga menggunakan tiga buah kontaktor K1, K2,
dan K3. Fuse F1 berfungsi mengamankan jika terjadi hubung singkat pada rangkaian motor.
Saat motor terhubung bintang kontaktor K1 dan K2 posisi ON dan kontaktor K3 OFF.
kepada kumparan rotornya. Apabila sumber tegangan tiga phasa dipasang pada kumparan
stator, timbullah medan putar yang berputar dengan kecepatan sinkron (Ns), besarnya Ns
Ns = 120 x f (rpm)
Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor, sehingga
pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi atau gaya gerak listrik (ggl) per phasa
Er = Tegangan induksi pada rotor saat rotor dalam keadaan diam (volt)
Nr = Jumlah lilitan kumparan rotor
Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup ggl (E) akan
menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di dalam medan magnet menimbulkan gaya (F)
pada rotor. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya Lorenz (F) pada rotor cukup besar
untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa tegangan induksi timbul karena
terpotongnya batang konduktor rotor oleh medan magnet putar stator. Artinya agar
adanya tegangan terinduksi maka diperlukan relatif antara kecepatan medan magnet putar
stator (Ns) dan kecepatan putar rotor (Nr). Dan perbedaan antara Ns dan Nr ini disebut
Nr
Bila Nr = Ns maka slip bernilai nol, tidak ada fluks yang memotong belitan rotor
sehingga pada belitan rotor tidak diinduksikan tegangan, maka tidak ada arus yang
mengalir pada belitan rotor, dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Kopel motor akan
timbul bila Nr < Ns. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai motor
Motor induksi adalah motor AC yang paling banyak dipergunakan, karena konstruksinya
yang kuat dan karakteristik kerjanya yang baik. Secara umum motor induksi terdiri dari
rotor dan stator. Rotor merupakan bagian yang bergerak, sedangkan stator bagian yang
diam. Diantara stator dengan rotor ada celah udara yang jaraknya sangat kecil.
Komponen stator adalah bagian terluar dari motor yang merupakan bagian yang diam
dan mengalirkan arus phasa. Stator terdiri atas tumpukan laminasi inti yang memiliki alur
yang menjadi tempat kumparan dililitkan yang berbentuk silindris. Alur pada tumpukan
laminasi inti diisolasi dengan kertas. Tiap elemen laminasi ini dibentuk dari lembaran
besi. Tiap lembaran besi tersebut memiliki beberapa alur dan beberapa lubang pengikat
untuk menyatukan inti. Tiap kumparan tersebar dalam alur yang disebut belitan phasa
dimana untuk motor tiga phasa, belitan tersebut terpisah secara listrik sebesar 120°.
Kawat kumparan yang digunakan terbuat dari tembaga yang dilapis dengan isolasi tipis,
kemudian tumpukan inti 9 dan belitan stator diletakkan dalam cangkang silindris (c)).
Berikut ini contoh lempengan laminasi inti, lempengan inti yang telah disatukan, belitan
stator yang telah dilekatkan pada cangkang luar untuk motor iinduksi tiga phasa.
Komponen stator motor induksi tiga phasa, (a) Lempengan inti, (b) Tumpukan inti
dengan kertas isolasi pada beberapa alurnya, (c) Tumpukan inti dan kumparan dalam
cangkang stator.
Sesuai dengan namanya yaitu bintang segitiga atau sering disebut star delta,
pengasutan ini bekerja dengan rangkaian belitan bintang (Y), dan beberapa saat rangkaian
bintang terlepas kemudian digantikan dengan rangkaian segitiga (∆). Melalui metode
bintang segitiga ini arus awal yang sampai 6 kali dapat dihindarkan dengan cara
menurunkan arus starting sebesar 33,33%. Arus yang mengalirpun dapat ditekan menjadi
Prinsipnya adalah saat sebuah motor 3 phasa distart awal, motor tidak dikenakan nilai
tegangan penuh dan hanya arus saja yang digunakan secara penuh. Tentunya motor
induksi bertipikal seperti ini hanya motor induksi 10 dengan daya diatas 5.5 HP (Horse
mula yang lumayan besar ini, maka diperlukanlah hubungan bintang (Y) untuk
meminimalisir arus. Setelah motor berputar dan arus sudah mulai turun, barulah
dipindahkan menjadi hubungan segitiga (∆) sehingga motor tersebut mendapatkan nilai
Motor yang digunakan dalam pengasutan ini adalah jenis motor induksi 3 phasa. Pada
dasarnya, motor listrik tiga phasa memiliki tiga kumparan stator yang terpisah satu dengan
lainnya. Masing-masing kumparan stator terdiri atas satu ujung masuk dan satu ujung
keluar. Oleh karena itu, secara keseluruhan pada sebuah motor listrik tiga phasa terdapat
enam ujung sisi kumparan stator. Berikut merupakan hubungan belitan motor bintang (Y)