Anda di halaman 1dari 16

“ TES JAWABAN SINGKAT DAN TES URAIAN “

MAKALAH
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar
Dosen Pengampu: Mega Silfia Dewy, S.Pd., M. Pd.T.

DISUSUN OLEH:
Kelompok 5

Risky syafrina 5213331001


Pahothon Gultom 5212331003

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak
memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita, pemimpin akhir zaman yang sangat dipanuti
oleh pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW. Makalah yang berjudul ”Tes Jawaban
Singkat dan Tes Uraian” ini sengaja di bahas karena sangat Penting untuk kita khususnya
sebagai mahasiswa yang berada di prodi Pendidikan Teknik Elektro. Selanjutnya, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan-
pengarahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak
lupa juga kepada Ibu Mega Silfia Dewy, S.Pd., M. Pd.T. selaku dosen mata Evaluasi Hasil
Belajar untuk memberikan sarannya kepada kami agar penyusunan makalah ini lebih baik
lagi. Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya
semua yang membaca makalah ini.

Medan, 25 September 2022

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 Karakteristik Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Uraian........................................................6
2.2 Penyusunan Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian......................................7
2.3 Keunggulan dan Kelemahan Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Uraian...............................9
2.4 Kemampuan Yang Diukur Dari Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian.. .11
2.5 Kaidah Penulisan Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian...........................11
2.6 Menentukan Skor Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian..........................12
2.7 Menelaah Butir Tes Bentuk Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian..............................13
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................15
3.2 Saran.........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengembangan sumber daya manusia sangat berkaitan pada peningkatan mutu,
relefansi, dan daya saing pendidikan. Upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan sangat
diperlukan. Salah satu komponen yang paling relevan dan faktor yang mempengaruhi
dalam proses pembelajaran di sekolah yaitu guru, oleh karena itu tanggung jawab
pendidikan dan tinggi rendahnya hasil belajar siswa baik secara langsung ataupun tidak
langsung masih berada di pangkuan seorang guru.
Hal yang mutlak dalam penguasaan materi yakni upaya menghasikan sumber daya
yang berkualitas dan memiliki daya saing yang kuat. Upaya peningkatan hasil belajar
harus diimbangi dengan kompetensi para guru yakni kemampuan untuk mengajar yang
didalamnya memuat kemampuan inovasi pemberian tes, dimana pemberian tes tersebut
dapat berupa tes uraian dan tes jawaban singkat. Berdasarkan masalah tersebut, maka
penulis ingin membahas perihal tes uraian dan tes jawaban singkat dalam pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana karakteristik bentuk tes jawaban singkat dan uraian?
2. Bagaimana menyusun bentuk tes jawaban singkat dan bentuk uraian?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan bentuk tes jawaban singkat dan bentuk tes uraian?
4. Apa saja kemampuan yang diukur dari bentuk tes jawaban singkat dan bentuk tes
uraian?
5. Bagaiamana kaidah penulisan bentuk tes jawaban singkat dan bentuk tes uraian?
6. Bagaimana menentukan skor bentuk tes jawaban singkat dan bentuk tes uraian?
7. Bagaimana cara menelaah butir tes bentuk jawaban singkat dan bentuk tes uraian?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui karakteristik tes jawaban singkat dan uraian.
2. Mengetahui cara menyusun bentuk tes jawaban singkat dan bentuk uraian.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan tes jawaban singkat dan bentuk uraian.
4. Mengetahui apa saja kemampuan yang diukur dari bentuk tes jawaban singkat dan
bentuk tes uraian.
5. Mengetahui kaidah penulisan bentuk tes jawaban singkat dan bentuk tes uraian.
6. Mengetahui cara menentukan skor bentuk tes jawaban singkat dan bentuk tes uraian
7. Mengetahui cara menelaah butir tes bentuk jawaban singkat dan bentuk tes uraian.
BAB II

PEMBAHASAN

Tes jawaban singkat adalah bentuk tes yang berupa kalimat pertanyaan yang
harus dijawab dengan jawaban singkat atau kalimat perintah yang harus dikerjakan atau
berupa kalimat pernyataan yang belum selesai sehingga testeeharus mengisikan
kata untuk melengkapi kalimat tersebut.Bentuk tes ini tepat digunakan untuk
mengetahui tingkat ingatan/hafalan dan pemahaman peserta didik.Tes ini juga
dapat memuat jumlah materi yang banyak, namun tingkat berpikir yang diukur
cenderung rendah.

Menurut Suharsimi Arikunto (2016: 177), Tes bentuk uraian adalah sejenis tes
kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-
kata. Tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk
menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan
bentuk lain yang sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan
bahasa sendiri.

2.1 Karakteristik Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Uraian


Karakteristik dari tes jawaban singkat yaitu sebagai berikut :

1. Menuntut peserta tes memberikan jawaban singkat.


2. Jawaban pendek berupa kata, frase, nama tempat, nama tokoh, lambang atau kalimat
yang sudah pasti.
3. Pada umunya butir – butir soal tes jawaban singkat hanya menjawab satu kata saja.
4. Jenis soalnya bersifat sederhana.
5. Bentuk pertanyaannya tidak menuntut siswa untuk menjawab atau memberikan
penjelasan yang panjang.

Karakteristik dari tes uraian yaitu sebagai berikut :


1. Tes tersebut berbentuk pertanyaan atau perintah yang menghendaki jawaban berupa
uraian atau paparan kalimat yang pada umumnya cukup panjang.
2. Bentuk-bentuk pertanyaan atau perintah itu menuntut kepada testee untuk
memberikan penjelasan, komentar, penafsiran, membandingkan, membedakan, dan
sebagainya.
3. Jumlah butir soalnya umumnya terbatas, yaitu berkisar antara lima sampai sepuluh
butir.
4. pada umumnya butir-butir soal tes uraian itu diawali dengan kata-kata: jelaskan,
terangkann, mengapa, dan katakata lain yang serupa dengan itu.

2.2 Penyusunan Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian.
Penyusunan Bentuk tes Jawaban Singkat.

1. Pertanyaan atau pernyataan soal harus ditulis dengan hati-hati sehingga dapat dijawab
dengan satu jawaban pasti.

Kurang baik : Sapi adalah hewan…...................

Komentar : Jawaban pendek terhadap sitem ini sangat banyak yang dapat
dianggap benar tergantung pada bagaimana subjek menangkap maksud item yang
sangat mungkin tidak sesuai dengan keinginan penulisan aitem. Walaupun penulisan
item menghendaki satu jawaban benar, akan tetapi jawaban seperti…………….
(memamah biak)……………......(berkaki empat ……………….. (pemakan rumput)
……………….. (vertebrata) ………………… (peliharaan) ………………. (berguna)
……………….. dan sebagainya semuanya tidak dapat disalahkan.

Lebih baik : Sapi adalah hewan berkaki ……

Lebih baik : Menurut ordonya, sapi termasuk hewan ……

2. Sebaiknya pikirkan jawabannya lebih dahulu, kemudian menulis pertanyaannya.

Petunjuk ini sesuai dengan sifat item tipe jawaban pendek yang memang memusatkan
jawaban yang diinginkan. Dengan menulis pertanyaan sambil memperhatikan
jawaban yang kita inginkan, maka dapat dijaga bahwa hanya akan ada satu jawaban
yang layak diberikan terhadap item.

3. Gunakan pertanyaan langsung, kecuali bilamana model kalimat tak selesai akan
memungkinkan jawaban yang lebih jelas.

Baik : Butet adalah lagu dari daerah ……..........

Juga baik : Dari daerah manakah lagu Butet itu?


Kadang-kadang aitem dengan model pertanyaan akan meminta jawaban yang agak
panjang dan bervariasi sehingga lebih baik menggunakan model kalimat tak selesai.

Kurang baik : Mengapa Indonesia merdeka pada tahun 1945 ?

Komentar : Jawaban terhadap pertanyaan ini akan bervariasi dan biasanya


panjang.

Lebih baik : Indonesia merdeka pada tahun 1945 karena ……

4. Usahakan agar dalam pertanyaan tidak terdapat petunjuk yang mungkin digunakan
oleh subjek dalam menjawab soal.

Kurang baik : Mesin uap dijalankan oleh mesin yang digerakkan oleh tenaga
…………….

Komentar : Untuk mengetahui jawaban pertanyaan demikian itu, seseorang yang


tidak belajar akan dapat memanfaatkan kata-kata dalam pertanyaannya yang
merupakan petunjuk. Karena namanya mesin uap, tentu saja digerakkan oleh tenaga
auap.

5. Jangan menggunakan kata atau kalimat yang langsung dikutip dari buku.

Kurang baik : Jumlah skor dibagi oleh banyaknya skor adalah…….............

Komentar : Kalimat di atas tidak lebih dari kutipan batasan pengertian harga rata-
rata atau mean, pertanyaan demikian hanya mengungkapkan kemampuan menghafal
dan tidak mengukur pengertian.

Lebih baik : Lima orang siswa mempunyai uang 270 rupiah. Berapa rata-rata uang
seorang siswa?

Penyusunan bentuk tes uraian.

1. pertanyaan untuk mengukur hasil belaja yang kompleks.


2. pertanyaan yang langsung dapat mengukur hasil belajar
3. Pertanyaan ditulis secara jelas.
4. Memberikan batas waktu dan bobot tiap butir soal.
Dalam tes uraian terbuka jawaban yang di paparkan oleh peserta didik
sepenuhnya diserahkan pada peserta didik tersebut. Maksudnya, peserta didik
mempunyai kebebasan dalam merumuskan, bahkan menyajikan jawaban dalam
bentuk pemaparan kata-kata atau uraian. Seperti contohnya,
Soal : Allah telah melimpahkan nikmat-Nya kepada kita,dan kita tak mampu
menghitung berapa nikmat tersebut. Sehingga sudah sepantasnya kita mensyukuri
nikmat Allah. Jelaskan, bagaimana cara kita mensyukuri nikmat Allah sesuai
ajaran Rasulullah ?

Sedangkan pada tes uraian terbatas, dimana jawaban peserta didik bersifat terarah
dan juta terlampau dibatasi, seperti misalanya,

Soal : Pada masa Khilafaur Rasyidin tercatat ada tiga peristiwa yang peperangan
antara kaum muslimin dalam menghadapi romawi, sebutkan serta jelaskan secara
singkat ketiga peristiwa tersebut!

2.3 Keunggulan dan Kelemahan Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Uraian
a. Keunggulan dan Kelemahan dari Tes Jawaban Singkat yaitu :

Keunggulan:

1. Relatif mudah dikonstruksi apabila jawabannya sudah pasti.


2. Cocok untuk mengukur respons singkat dan sederhana.
3. Cocok untuk mengukur hasil belajar yang bersifat hafalan.
4. Cocok untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah sederhana.
5. Peserta tes harus mengisi jawaban, bukan memilih jawaban.

Kekurangan:

1. Relatif sulit dikonstruksi apabila jawabannya tidak pasti.


2. Tidak dapat mengukur hasil belajar yang kompleks, baik dari segi domain maupun
dari segi tingkat kesulitan.
3. Tidak dapat mengukur hasil belajar yang mengintegrasikan berbagai konsep atau
ide dari berbagai sumber ke dalam satu pikiran utama.
4. Tidak cocok untuk mengukur hasil belajar yang mengungkapkan pikiran dalam
bentuk tulis sesuai dengan gaya pikir dan gaya bahasa sendiri.
b. Keunggulan dan Kelemahan dari Tes Jawaban essay yaitu :

Keunggulan:

1. Bagi guru, menyusun tes tersebut sangat mudah dan tidak memerlukan waktu
yang lama.

2. Si penjawab mempunyai kebebasan dalam menjawab dan mengeluarkan isi hati


dan buah pikirannya.

3. Melatih mengeluarkan pikiran dalam bentuk kalimat atau bahasa yang teratur.

4. Lebih ekonomis, hemat karena tidak memerlukan kertas terlalu banyak untuk
membuat soal tes, dapat didektekan atau ditulis dipapan tulis.
Sedangkan kelemahan tes uraian yakni:

5. Tidak atau kurang dapat digunakan untuk mengetes pelajaran yang luas atau
banyak sehingga kurang dapat menilai isi pengetahuan siswa yang sebenarnya.

6. Kemungkinan jawaban dan keterangan sifatnya menyulitkan penjelasan


pengetesan dalam mensekornya.

7. Baik buruknya tulisan dan panjang pendeknya jawaban yang sama mudah
menimbulkan evaluasi dan perskoran (scorting) yang kurang objektif.

Kekurangan :

1. Kadar validitas dan realibilitas rendah karena sukar diketahui segi-segi mana dari
pengetahuan siswa yang betul-betul telah dikuasai.

2. Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang
akan dites karena soalnya hanya beberapa saja (terbatas).

3. Cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektif.

4. Pemeriksaanya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih


banyak dari penilai waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan
kepada orang lain.
2.4 Kemampuan Yang Diukur Dari Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes
Uraian.

2.5 Kaidah Penulisan Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian.
Kaidah-kaidah utama penyusun soal bentuk tes jawaban singkat ini adalah sebagai
berikut:

a) Gunakanlah bahasa yang mudah dibaca dan dipahami oleh siswa (testee)
b) Jangan mengutip suatu bagian text yang tidak mengandung makna (arti) untuk
dijadikan suatu statement
c) Seyogyanya disebutkan tokohnya, kalau suatu pernyataan itu dikutip dari pendapat
seseorang.
Hindarilah bahwa pernyataan atau kata-kata pada butir yang satu menyarani atau
memberi isyarat bagi jawaban butir soal lain (berikutnya).
d) Hindarkanlah butir soal yang menanyakan hal-hal sepele dan mendangkal.
e) Hindarkanlah kebergantungan butir soal yang satu dari yang lain sehingga setiap
butir soalnya hendaknya mandiri (independent).

Kaidah penyusunan untuk tes bentuk uraian secara umum adalah sebagai berikut:

a) Soal harus sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang terdapat pada
kurikulum. Artinya, soal uraian harus menanyakan perilaku dan materi yang
hendak diukur sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar dan indikator.
b) Ruang lingkup berupa batasan pertanyaan dan jawaban harus jelas dan tegas
Rumusan pertanyaan atau penyataan harus menggunakan kata-kata tanya atau kata
pentih yang menntut jawaban terurai seperti: “bandingkan ...”, “berikan alasan ...”,
“jelaskan mengapa ..”, “uraikan..”, “tafsirkan ...”, dan semacamnya yang
menghendaki jawaban terurai
c) Isi materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang dan jeni sekolah dan
tingkat sekolah
d) Rumusan pertanyaan jangan mengguakan kata yang tidak menuntut
peserta didik untuk menguraikan seperti: siapa, kapan,dimana, apakah, dan bila.
e) f)Buatlah pedoman penskoran segera setelah soal uraian selesai ditulis. Pedoman
penskoran harus dibuat dengan cara menguraikan kriteria penskoran atau komponen
yang akan dinilai seperti rentang skor dan besarnya skor untuk setiap kriteria.
f) Sesaat setelah butir-butir soal disusun, hendaknya segera drumuskan
kunci jawabannya, atau setidak-tidaknya disiapkan ancer-ancer jawaban betulnya
g) Rumusan butir soal harus menggunakan bahasa indonesia yang baku dan bahsa
yang sederhanaserta komunikatif sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.
Penulis soal jangan sampai menggunkan istilah atau kalimat yang bertele-tele
tidak terfokus pada inti permaslahan sehingga sukar dipaham oleh testee.

2.6 Menentukan Skor Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian.
a. menentukan skors bentuk tes jawaban singkat

Pemberian skor untuk kedua bentuk tes ini, umumnya tidak memperhitungkan sanksi
berupa denda.Umumnya jawaban benar diberi skor satu (1) da jawaban salah diberi skor
nol (0). S = ƩR.

Atau dengan kata lain dapat dikatakan perhitungan skor akhir untuk soal berbentuk
short answer pada umumnya tidak memperhitungkan sanksi berupa denda, sehingga
rumus yang digunakan adalah:

S=R

dimana

S = Skor yang sedang dicari

R = Jumlah jawaban betul

Dengan kata lain, skor yang diberikan kepada testee adalah sama dengan jumlah
jawaban betulnya.

b. Menentukan skors bentuk tes jawaban uraian

Dimana cara menskors nilai dalam tes uraian ialah sebagai berikut;

1. Nilailah jawaban dari soal dalam hubungannya dengan hasil belajar yang seang
diukur
2. Dalam jawaban pada uraian terbatas berilah point metode atau pedoman jawaban
untuk petunjuk.dimana tulis terlebih dahulu pedoman jawaban setiap soal dan
tentukan nilai skor dalam tiap soal.
3. Untuk uraian terbuka gunakan rating method atau kriteria sebagai pedoman
penilaian. Dalam setiap penskorsan seorang pendidik menimbang – nimbang
kualitas dengan kriteria yang sudah di tentukan.
4. Evaluasi lah jawaban siwsa dengan soal demi soal, bukan siswa demi siswa
5. Evaluasilah seluruh jawaban peserta didik tanpa mengetahui identitasnya
6. Bila memungkinkan, meminta bantuan pada pendidik lain untuk menimbang hasil
tes pada tiap jawaban.

2.7 Menelaah Butir Tes Bentuk Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian.
Panduan Penyiapan Butir – Butir Tes Essay

a) Rumusan butir soal harus sesuai dengan kemampuan (kompetensi dasar dan indikator)
b) Jawaban yang benar hanya satu
c) Rumusan kalimat soal harus komunikatif
d) Rumusan soal harus menggunakan bahasa yang baik, kalimat singkat, dan
jelas sehingga mudah dipahami
e) Jawaban yang dituntut oleh butir berupa kata, frase, angka, simbol, tahun, tempat, dan
sejenisnya harus singkat dan pasti.
f) Rumusan butir soal tidak merupakan kalimat yang belum lengkap, bagian yang
dikosongkan (perlu diisi oleh testee) maksimud dua untuk satu kalimat
soalg)Titik-titik kosong sebagai tempat jawaban hendaknya diletakan pada akhir
atau dekat akhir kalimat daripada pada awal kalimat.

Panduan Penyiapan Butir – Butir Tes Essay

1. Buatlah serangkaian pertanyaan/soal yang akan meminta siswa memperlihatkan


segenap penguasaannya terhadap pengetahuan yang diperlukan.
Pertanyaan semacam itu tidak akan menghasilkan jawaban seperti yang ada pada
buku teks. Siswa akan melihat jauh ke depan, ke penerapan dari apa yang mereka
pelajari. Pertanyaan hendaknya berdasarkan situasi/ problema baru, dan bukan pada
hal yang sama, yang digunakan dalam tujuan instruksional.
2. Buatlah pertanyaan yang sudah tentu, yang para ahli pasti akan setuju bahwa
jawaban seseorang lebih baik dari yang lain.
Dalam pertanyaan yang tidak tentu, akan membuat susah pembaca dalam menilai
achievement siswa, terutama jika tidak ada jawaban yang bagus. Opini dan bias dari
pembaca, juga akan mempengaruhi nilai jawaban siswa.
3. Tulislah perintah/ soalnya sekomplit dan sespesifik mungkin, tanpa mengganggu
tujuan pengukuran hasil pencapaiannya.
Pertanyaan haruslah hati-hati sehingga siswa mengerti benar apa yang harus
mereka kerjakan. Jangan membiarkan siswa terlalu bebas dari apa yang seharusnya
diukur. Jika pertanyaan memberi peluang variasi jawaban yang luas dan detail, tetapi
bukan merupakan variabel yang relevan, tentukan juga panjang jawaban yang
diharapkan
4. Secara umum, pilihlah pertanyaan yang lebih spesifik, yang bisa dijawab lebih
singkat.
Semakin banyak pertanyaan yang bisa di skor, semakin tinggi reliabilitas skor tes
tersebut. Semakin sedikit pertanyaan, semakin sedikit ambigu buat siswa dan semakin
mudah untuk menilai reliabilitasnya. Kadang-kadang penulis soal berpendapat, perlu
mendasarkan sebuah tes essay hanya pada soal yang sedikit tetapi luas.
5. Hindari pemberian pertanyaan pilihan kepada siswa, kecuali dalam keadaan
khusus, yang membuat adanya soal pilihan seperti itu dirasa perlu.
Jika siswa yang berbeda menjawab soal yang berbeda, dasar untuk
membandingkan skor mereka melemah. Jika siswa memilih soal yang dia bisa jawab,
range dari skor tes menyempit, dan reliabilitas skor berkurang. Memberi pertanyaan
pilihan kepada siswa, kadang terlihat “fair”. Tapi jika semua pertanyaan mengandung
aspek-aspek yang diperlukan dalam pencapaian hasil belajar, mungkin akan menolong
siswa yang tidak siap/ lemah, tetapi akan tidak “fair” bagi siswa yang sudah siap.
Pertanyaan pilihan semacam itu mungkin bisa dipakai jika tes tersebut digunakan
di area yang luas, dan jika siswanya menerima latihan yang tidak sama di area yang
berbeda. Itupun keuntungannya masih diragukan.
6. Ujilah pertanyaan yang dibuat, dengan menuliskan jawaban yang ideal
untuknya.
Dengan menulis jawaban pada saat menulis soal, akan segera tau tujuan
sebenarnya. Penulis soal bisa mengecek alasan-alasan dan kecukupan pengertiannya
sendiri. Jika mungkin, mintalah kolega dari bidang yang sama untuk menjawab.
Membandingkan jawaban seperti itu akan memberi keterangan pantas/ tidaknya soal
tersebut, dan mungkin akan memberi masukan cara pengembangannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tes jawaban singkat adalah bentuk tes yang berupa kalimat pertanyaan
yang harus dijawab dengan jawaban singkat atau kalimat perintah yang harus dikerjakan
atau berupa kalimat pernyataan yang belum selesai sehingga testeeharus
mengisikan kata untuk melengkapi kalimat tersebut.Bentuk tes ini tepat digunakan
untuk mengetahui tingkat ingatan/hafalan dan pemahaman peserta didik.Tes ini
juga dapat memuat jumlah materi yang banyak, namun tingkat berpikir yang diukur
cenderung rendah.

Tes bentuk uraian adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban
yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Tes uraian adalah pertanyaan yang
menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan,
membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sesuai dengan tuntutan
pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.

Dalam penulisan tes jawaban singkat dan tes uraian harus memperhatikan
beberapa aspek, mulai dari karakteristik dari tes jawaban singkat dan tes uraian, kaidah
penulisan dari tes jawaban singkat dan tes uraian, dan penyusunan soal – soal yang akan
dibuat yaitu dengan menelaah butir – butir tes yang ada di tes jawaban singkat dan tes
uraian karena merupakan menjadi salah satu evaluasi belajar karena bisa menentukan
keberhasilan dalam suatu pembelajaran.

3.2 Saran
Demikian makalah yang kami sampaikan, sudah tentu memiliki banyak
kekurangan serta kelemahan disebabkan keterbatasan pengetahuan kami serta kurangnya
sumber referensi yang kami peroleh. Maka dari itu, kami menerima segala kritik dan
saran yang dapat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.

Jihad, Asepdan Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo.
Purwanto, Ngalim. 2002. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Siswanto. (2006). Penggunaan Tes Essay dalam Evaluasi Pembelajaran. Jurnal Pendidikan
Akuntasi Indonesia. Vol. V No. 1. Hal 55 – 61.

Anda mungkin juga menyukai