MAKALAH
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar
Dosen Pengampu: Mega Silfia Dewy, S.Pd., M. Pd.T.
DISUSUN OLEH:
Kelompok 5
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak
memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita, pemimpin akhir zaman yang sangat dipanuti
oleh pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW. Makalah yang berjudul ”Tes Jawaban
Singkat dan Tes Uraian” ini sengaja di bahas karena sangat Penting untuk kita khususnya
sebagai mahasiswa yang berada di prodi Pendidikan Teknik Elektro. Selanjutnya, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan-
pengarahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak
lupa juga kepada Ibu Mega Silfia Dewy, S.Pd., M. Pd.T. selaku dosen mata Evaluasi Hasil
Belajar untuk memberikan sarannya kepada kami agar penyusunan makalah ini lebih baik
lagi. Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya
semua yang membaca makalah ini.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 Karakteristik Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Uraian........................................................6
2.2 Penyusunan Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian......................................7
2.3 Keunggulan dan Kelemahan Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Uraian...............................9
2.4 Kemampuan Yang Diukur Dari Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian.. .11
2.5 Kaidah Penulisan Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian...........................11
2.6 Menentukan Skor Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian..........................12
2.7 Menelaah Butir Tes Bentuk Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian..............................13
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................15
3.2 Saran.........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui karakteristik tes jawaban singkat dan uraian.
2. Mengetahui cara menyusun bentuk tes jawaban singkat dan bentuk uraian.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan tes jawaban singkat dan bentuk uraian.
4. Mengetahui apa saja kemampuan yang diukur dari bentuk tes jawaban singkat dan
bentuk tes uraian.
5. Mengetahui kaidah penulisan bentuk tes jawaban singkat dan bentuk tes uraian.
6. Mengetahui cara menentukan skor bentuk tes jawaban singkat dan bentuk tes uraian
7. Mengetahui cara menelaah butir tes bentuk jawaban singkat dan bentuk tes uraian.
BAB II
PEMBAHASAN
Tes jawaban singkat adalah bentuk tes yang berupa kalimat pertanyaan yang
harus dijawab dengan jawaban singkat atau kalimat perintah yang harus dikerjakan atau
berupa kalimat pernyataan yang belum selesai sehingga testeeharus mengisikan
kata untuk melengkapi kalimat tersebut.Bentuk tes ini tepat digunakan untuk
mengetahui tingkat ingatan/hafalan dan pemahaman peserta didik.Tes ini juga
dapat memuat jumlah materi yang banyak, namun tingkat berpikir yang diukur
cenderung rendah.
Menurut Suharsimi Arikunto (2016: 177), Tes bentuk uraian adalah sejenis tes
kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-
kata. Tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk
menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan
bentuk lain yang sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan
bahasa sendiri.
2.2 Penyusunan Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian.
Penyusunan Bentuk tes Jawaban Singkat.
1. Pertanyaan atau pernyataan soal harus ditulis dengan hati-hati sehingga dapat dijawab
dengan satu jawaban pasti.
Komentar : Jawaban pendek terhadap sitem ini sangat banyak yang dapat
dianggap benar tergantung pada bagaimana subjek menangkap maksud item yang
sangat mungkin tidak sesuai dengan keinginan penulisan aitem. Walaupun penulisan
item menghendaki satu jawaban benar, akan tetapi jawaban seperti…………….
(memamah biak)……………......(berkaki empat ……………….. (pemakan rumput)
……………….. (vertebrata) ………………… (peliharaan) ………………. (berguna)
……………….. dan sebagainya semuanya tidak dapat disalahkan.
Petunjuk ini sesuai dengan sifat item tipe jawaban pendek yang memang memusatkan
jawaban yang diinginkan. Dengan menulis pertanyaan sambil memperhatikan
jawaban yang kita inginkan, maka dapat dijaga bahwa hanya akan ada satu jawaban
yang layak diberikan terhadap item.
3. Gunakan pertanyaan langsung, kecuali bilamana model kalimat tak selesai akan
memungkinkan jawaban yang lebih jelas.
4. Usahakan agar dalam pertanyaan tidak terdapat petunjuk yang mungkin digunakan
oleh subjek dalam menjawab soal.
Kurang baik : Mesin uap dijalankan oleh mesin yang digerakkan oleh tenaga
…………….
5. Jangan menggunakan kata atau kalimat yang langsung dikutip dari buku.
Komentar : Kalimat di atas tidak lebih dari kutipan batasan pengertian harga rata-
rata atau mean, pertanyaan demikian hanya mengungkapkan kemampuan menghafal
dan tidak mengukur pengertian.
Lebih baik : Lima orang siswa mempunyai uang 270 rupiah. Berapa rata-rata uang
seorang siswa?
Sedangkan pada tes uraian terbatas, dimana jawaban peserta didik bersifat terarah
dan juta terlampau dibatasi, seperti misalanya,
Soal : Pada masa Khilafaur Rasyidin tercatat ada tiga peristiwa yang peperangan
antara kaum muslimin dalam menghadapi romawi, sebutkan serta jelaskan secara
singkat ketiga peristiwa tersebut!
2.3 Keunggulan dan Kelemahan Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Uraian
a. Keunggulan dan Kelemahan dari Tes Jawaban Singkat yaitu :
Keunggulan:
Kekurangan:
Keunggulan:
1. Bagi guru, menyusun tes tersebut sangat mudah dan tidak memerlukan waktu
yang lama.
3. Melatih mengeluarkan pikiran dalam bentuk kalimat atau bahasa yang teratur.
4. Lebih ekonomis, hemat karena tidak memerlukan kertas terlalu banyak untuk
membuat soal tes, dapat didektekan atau ditulis dipapan tulis.
Sedangkan kelemahan tes uraian yakni:
5. Tidak atau kurang dapat digunakan untuk mengetes pelajaran yang luas atau
banyak sehingga kurang dapat menilai isi pengetahuan siswa yang sebenarnya.
7. Baik buruknya tulisan dan panjang pendeknya jawaban yang sama mudah
menimbulkan evaluasi dan perskoran (scorting) yang kurang objektif.
Kekurangan :
1. Kadar validitas dan realibilitas rendah karena sukar diketahui segi-segi mana dari
pengetahuan siswa yang betul-betul telah dikuasai.
2. Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang
akan dites karena soalnya hanya beberapa saja (terbatas).
2.5 Kaidah Penulisan Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian.
Kaidah-kaidah utama penyusun soal bentuk tes jawaban singkat ini adalah sebagai
berikut:
a) Gunakanlah bahasa yang mudah dibaca dan dipahami oleh siswa (testee)
b) Jangan mengutip suatu bagian text yang tidak mengandung makna (arti) untuk
dijadikan suatu statement
c) Seyogyanya disebutkan tokohnya, kalau suatu pernyataan itu dikutip dari pendapat
seseorang.
Hindarilah bahwa pernyataan atau kata-kata pada butir yang satu menyarani atau
memberi isyarat bagi jawaban butir soal lain (berikutnya).
d) Hindarkanlah butir soal yang menanyakan hal-hal sepele dan mendangkal.
e) Hindarkanlah kebergantungan butir soal yang satu dari yang lain sehingga setiap
butir soalnya hendaknya mandiri (independent).
Kaidah penyusunan untuk tes bentuk uraian secara umum adalah sebagai berikut:
a) Soal harus sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang terdapat pada
kurikulum. Artinya, soal uraian harus menanyakan perilaku dan materi yang
hendak diukur sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar dan indikator.
b) Ruang lingkup berupa batasan pertanyaan dan jawaban harus jelas dan tegas
Rumusan pertanyaan atau penyataan harus menggunakan kata-kata tanya atau kata
pentih yang menntut jawaban terurai seperti: “bandingkan ...”, “berikan alasan ...”,
“jelaskan mengapa ..”, “uraikan..”, “tafsirkan ...”, dan semacamnya yang
menghendaki jawaban terurai
c) Isi materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang dan jeni sekolah dan
tingkat sekolah
d) Rumusan pertanyaan jangan mengguakan kata yang tidak menuntut
peserta didik untuk menguraikan seperti: siapa, kapan,dimana, apakah, dan bila.
e) f)Buatlah pedoman penskoran segera setelah soal uraian selesai ditulis. Pedoman
penskoran harus dibuat dengan cara menguraikan kriteria penskoran atau komponen
yang akan dinilai seperti rentang skor dan besarnya skor untuk setiap kriteria.
f) Sesaat setelah butir-butir soal disusun, hendaknya segera drumuskan
kunci jawabannya, atau setidak-tidaknya disiapkan ancer-ancer jawaban betulnya
g) Rumusan butir soal harus menggunakan bahasa indonesia yang baku dan bahsa
yang sederhanaserta komunikatif sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.
Penulis soal jangan sampai menggunkan istilah atau kalimat yang bertele-tele
tidak terfokus pada inti permaslahan sehingga sukar dipaham oleh testee.
2.6 Menentukan Skor Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian.
a. menentukan skors bentuk tes jawaban singkat
Pemberian skor untuk kedua bentuk tes ini, umumnya tidak memperhitungkan sanksi
berupa denda.Umumnya jawaban benar diberi skor satu (1) da jawaban salah diberi skor
nol (0). S = ƩR.
Atau dengan kata lain dapat dikatakan perhitungan skor akhir untuk soal berbentuk
short answer pada umumnya tidak memperhitungkan sanksi berupa denda, sehingga
rumus yang digunakan adalah:
S=R
dimana
Dengan kata lain, skor yang diberikan kepada testee adalah sama dengan jumlah
jawaban betulnya.
Dimana cara menskors nilai dalam tes uraian ialah sebagai berikut;
1. Nilailah jawaban dari soal dalam hubungannya dengan hasil belajar yang seang
diukur
2. Dalam jawaban pada uraian terbatas berilah point metode atau pedoman jawaban
untuk petunjuk.dimana tulis terlebih dahulu pedoman jawaban setiap soal dan
tentukan nilai skor dalam tiap soal.
3. Untuk uraian terbuka gunakan rating method atau kriteria sebagai pedoman
penilaian. Dalam setiap penskorsan seorang pendidik menimbang – nimbang
kualitas dengan kriteria yang sudah di tentukan.
4. Evaluasi lah jawaban siwsa dengan soal demi soal, bukan siswa demi siswa
5. Evaluasilah seluruh jawaban peserta didik tanpa mengetahui identitasnya
6. Bila memungkinkan, meminta bantuan pada pendidik lain untuk menimbang hasil
tes pada tiap jawaban.
2.7 Menelaah Butir Tes Bentuk Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian.
Panduan Penyiapan Butir – Butir Tes Essay
a) Rumusan butir soal harus sesuai dengan kemampuan (kompetensi dasar dan indikator)
b) Jawaban yang benar hanya satu
c) Rumusan kalimat soal harus komunikatif
d) Rumusan soal harus menggunakan bahasa yang baik, kalimat singkat, dan
jelas sehingga mudah dipahami
e) Jawaban yang dituntut oleh butir berupa kata, frase, angka, simbol, tahun, tempat, dan
sejenisnya harus singkat dan pasti.
f) Rumusan butir soal tidak merupakan kalimat yang belum lengkap, bagian yang
dikosongkan (perlu diisi oleh testee) maksimud dua untuk satu kalimat
soalg)Titik-titik kosong sebagai tempat jawaban hendaknya diletakan pada akhir
atau dekat akhir kalimat daripada pada awal kalimat.
Tes bentuk uraian adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban
yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Tes uraian adalah pertanyaan yang
menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan,
membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sesuai dengan tuntutan
pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.
Dalam penulisan tes jawaban singkat dan tes uraian harus memperhatikan
beberapa aspek, mulai dari karakteristik dari tes jawaban singkat dan tes uraian, kaidah
penulisan dari tes jawaban singkat dan tes uraian, dan penyusunan soal – soal yang akan
dibuat yaitu dengan menelaah butir – butir tes yang ada di tes jawaban singkat dan tes
uraian karena merupakan menjadi salah satu evaluasi belajar karena bisa menentukan
keberhasilan dalam suatu pembelajaran.
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami sampaikan, sudah tentu memiliki banyak
kekurangan serta kelemahan disebabkan keterbatasan pengetahuan kami serta kurangnya
sumber referensi yang kami peroleh. Maka dari itu, kami menerima segala kritik dan
saran yang dapat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.
Jihad, Asepdan Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo.
Purwanto, Ngalim. 2002. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Siswanto. (2006). Penggunaan Tes Essay dalam Evaluasi Pembelajaran. Jurnal Pendidikan
Akuntasi Indonesia. Vol. V No. 1. Hal 55 – 61.