Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JURNAL REVIEW

MK. EVALUASI HASIL BELAJAR


PRODI S1 PEND.TATA RIAS - FT

SKOR NILAI :

CRITICAL JURNAL REVIEW

EVALUASI HASIL BELAJAR

Dosen Pengampu : Dra. Marnala Tobing, M.Pd.


Vita Pujawanti Dhana, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :

 PADILAHANI (5193344012)

PENDIDIKAN TATA RIAS


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan kasih-Nya kepada kita semua. Terkhususnya atas berkatnya yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan Critical Jurnal Review ini sehingga dapat
disajikan kepada pembaca.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada beliau selaku dosen pengampu


pada mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar, Yang telah mendukung penulis dalam
menulis dan menyelesaikan makalah ini.

Penulis berharap melalui Critical Jurnal Review ini dapat mejadi referensi
bacaan dan informasi bagi pembaca.

Penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
untuk kedepannya dapat lebih lagi menampilkan hasil yang lebih baik lagi.

Medan, Oktober 2020

Padilahani
JURNAL 1
JURNAL 2
JURNAL 1
Judul PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Volume dan Halaman 3 Nomor 1 Hal 34 - 44
ISSN 2338-2996
Jurnal Jurnal Pendidikan Unsika
Tahun 2015
Penulis Dani Firmansyah
Periview Padilahani
Tanggal 02 Oktober 2020

Tujuan Penelitian Untuk menganalisis dan menguji kebenaran hipotesis mengenai


pengaruh strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil
belajar matematika. Hipotesis penelitian yang diuji meliputi: 1)
Pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar matematika
siswa. 2) Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar matematika
siswa. 3) Pengaruh interaksi strategi pembelajaran dan minat belajar
terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian dilakukan
dengan metode eksperimen.
Subjek Penelitian Strategi Pembelajaran, Minat Belajar, Hasil Belajar Matematika

PENDAHULUAN
Latar belakang dan teori Pendidikan merupakan salah satu bidang yang mempunyai peranan
besar dalam pembangunan di suatu negera selain bidang ekonomi,
politik, keamanan, dan sebagainya. Maju mundurnya bangsa banyak
ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan, oleh karena itu
pendidikan harus dilaksanakan sebaikbaiknya agar memperoleh
hasil yang maksimal.
Pendidikan di Indonesia masih tertinggal dari negara-negara lain,
salah satu faktornya belum sadarnya masyarakat tentang pentingnya
pendidikan dan dengan banyaknya siswa yang tidak melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi, maka dari itu Pendidikan di
Indonesia yang berakar pada kebudayaan bangsa berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 terus ditata,
dikembangkan, dilengkapi berbagai ketentuan peraturan serta
mengutamakan pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan.
Upaya ini perlu didukung oleh sumber daya pendidikan secara
bertahap disertai keterpaduan dan efisiensi pelaksanaannya sehingga
mampu memenuhi tuntutan dan kebutuhan pembangunan di
Indonesia.
Tujuan pendidikan nasional ini akan tercapai apabila semua pihak
ikut serta mendukung kemajuan pendidikan itu, baik oleh
pemerintah, guru sebagai pendidik maupun masyarakat. Usaha yang
dilakukan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu
dengan mengeluarkan berbagai kebijakan dan mengambil langkah-
langkah perbaikan seperti perbaikan kurikulum, pemerataan tenaga
pendidikan, sertifikasi guru, pemberian dana bantuan operasional
sekolah serta penerapan ide-ide baru untuk peningkatan mutu
pendidikan termasuk mutu guru
Siswa adalah subjek yang terlibat dalam Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM), menurut pandangan peneliti sebagian besar siswa
beranggapan bahwa pembelajaran matematika merupakan mata
pelajaran yang sulit dan menakutkan, sehingga siswa menjadi
enggan untuk belajar matematika. Hal ini mengakibatkan rendahnya
hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika jika
dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya, maka dari itu guru
perlu meningkatkan kualitas dalam Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM).
Usaha meningkatkan hasil belajar matematika dapat dilakukan
dengan memperbaiki proses pembelajaran. Proses pembelajaran
merupakan sekumpulan kegiatan dan serangkaian pengalaman yang
dihadirkan oleh guru kepada peserta didiknya. Guru yang kompeten
dan professional akan tanggap terhadap kemampuan siswa yang
dimiliki. Dengan kemampuan tersebut, guru professional senantiasa
memiliki strategi dalam menyampaikan materi pelajaran kepada
peserta didiknya.
Menurut Bruner (Dahar, 1989:103) selama kegiatan belajar
berlangsung hendaknya siswa dibiarkan mencari atau menemukan
sendiri makna segala sesuatu yang dipelajari. Mereka perlu
diberikan kesempatan berperan sebagai pemecah masalah seperti
yang dilakukan para ilmuwan, dengan cara tersebut diharapkan
mereka mampu memahami konsep-konsep dalam bahasa mereka
sendiri.
“Hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang telah dimiliki
oleh siswa setelah ia mengalami proses belajarnya” (Sudjana, 2005:
22). Dalam proses belajar mengajar guru melakukan tugasnya tidak
hanya menyampaikan materi kepada siswa, tetapi ia juga dituntut
untuk membantu keberhasilan dalam menyampaikan materi
pelajaran yaitu dengan cara mengevaluasi hasil belajar mengajar.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen, yaitu dengan
mengadakan serangkaian perlakuan secara langsung terhadap
sampel. Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh hasil
eksperimental berupa perlakuan strategi pembelajaran yaitu strategi
pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran ekspositori, maka
penulis mengadakan tes atau evaluasi hasil belajar pada
masingmasing kelas sampel setelah eksperimen dilakukan.
Langkah-langkah Dengan melakukan pencarian data-data yang paling relevan dan
Penelitian utama terkait dengan evaluasi hasil belajar siswa serta selanjutnya
dilakukan analisis yang lebih tajam sehingga menghasilkan gagasan
atau ide kreatif.
Hasil penelitian Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan teknik analisis
Anova dua jalan dengan bantuan program SPSS 16. Setelah
dilakukan perhitungan kemudian ditemukan adanya interaksi maka
dilanjutkan dengan uji Tuckey. Berikut adalah hasil pengujiannya.
1. Pengujian hipotesis: Pengaruh Strategi Pembelajaran
terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa.
Hipotesis pertama menyatakan “Secara keseluruhan hasil
belajar matematika siswa yang diberikan strategi
pembelajaran inkuiri berbeda dengan hasil belajar
matematika siswa yang diberikan strategi pembelajaran
ekspositori.”.
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel Test of Between-
Subject Effects di atas yang merupakan tabel utama yang
mempresentasikan hasil hipotesis yang diajukan peneliti.
Dari tabel tersebut, diketahui nilai p-value untuk kategori
metode pembelajaran adalah 0,018 (< 0,05), maka
kesimpulannya terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
hasil belajar matematika siswa pada penerapan strategi
pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran ekspositori.
Sehingga disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan
strategi pembelajaran terhadap hasil belajar matematika
siswa.
2. Pengujian hipotesis: Pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil
belajar Matematika Siswa
Hipotesis kedua menyatakan “Secara keseluruhan hasil
belajar matematika siswa dengan minat belajar tinggi
berbeda dengan minat belajar rendah”. Berdasarkan Hasil
pengujian pada tabel Test of Between-Subject Effects
diketahui untuk kategori minat belajar tinggi dan rendah
memiliki nilai sig 0,285 (> 0,05). Maka kesimpulannya
adalah terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara hasil
belajar matematika siswa minat belajar tinggi dengan hasil
belajar matematika siswa dengan minat belajar rendah.
Sehingga disimpulkan terdapat pengaruh yang tidak
signifikan minat belajar terhadap hasil belajar matematika
siswa.
3. Pengujian hipotesis: Pengaruh Interaksi Strategi
Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar
Matematika
Hipotesis ketiga menyatakan “Terdapat pengaruh interaksi
antara Strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap
hasil belajar Matematika siswa”. Berdasarkan hasil
pengujian yang terdapat pada tabel Test of Between-Subject
Effects diperoleh nilai p-value untuk interaksi metode dan
minat belajar (metode*minat belajar) adalah 0,469 (> 0,05),
maka kesimpulannya terdapat perbedaan interaksi yang tidak
signifikan strategi pembelajaran (inkuiri dan ekspositori)
dengan minat belajar (tinggi-rendah) . Dengan demikian
dapat dikatakan terdapat pengaruh interaksi yang tidak
signifikan antara strategi pembelajaran dan minat belajar
terhadap hasil belajar matematika siswa.
ANALISIS JURNAL
Kelebihan Jurnal Jurnal yang singkat dalam pembahasan/langsung ke inti
pembahasan membuat pembaca tidak bosan dalam membacanya,
karena isi yang singkat. Jurnal ini memiliki kelebihan pada hasilnya
banyak diberikan gambaran gambaran seperti table dan diagram
membuat pembaca lebih mudah memahami hasil dari penelitian
jurnal tersebut
Kekurangan jurnal Jurnal ini memiliki kekurangan yaitu Kemudian jurnal tersebut juga
memiliki ke kaburan makna dibeberapa sub judul dan
membuat pembaca sedikit bingung. Kurang lengkap
pembahasannya seperti sub judulnya sedikit dan penulisannya kurang
rapi
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran
terhadap hasil belajar matematika. Berdasarkan hasil
pengujian pada Tabel Test of BetweenSubject Effects di atas
yang merupakan tabel utama yang mempresentasikan hasil
hipotesis yang diajukan peneliti. Dari tabel tersebut,
diketahui nilai pvalue untuk kategori strategi pembelajaran
adalah 0,018 (< 0,05), maka simpulannya terdapat pengaruh
yang signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa
pada penerapan strategi pembelajaran inkuiri dan strategi
pembelajaran ekspositori.
2. Terdapat pengaruh yang tidak signifikan minat belajar
terhadap hasil belajar matematika. Berdasarkan Hasil
pengujian pada tabel Test of Between-Subject Effects
diketahui untuk kategori minat belajar tinggi dan rendah
memiliki nilai sig 0,285 (> 0,05). Maka simpulannya adalah
terdapat pengaruh yang kurang signifikan antara hasil
belajar matematika siswa minat belajar rendah dengan hasil
belajar matematika siswa dengan minat belajar tinggi..
3. Terdapat pengaruh interaksi yang tidak signifikan antara
strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil
belajar matematika siswa. Berdasarkan hasil pengujian yang
terdapat pada tabel Test of Between-Subject Effects
diperoleh nilai p-value untuk interaksi metode dan minat
belajar (A*B) adalah 0,469 (> 0,05), maka kesimpulannya
terdapat pengaruh yang kurang signifikan interaksi kategori
strategi pembelajaran (inkuiri dan ekspositori) dengan minat
belajar (rendah-tingi).
Saran Model project Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan
saran-saran terkait dengan penelitian hasil belajar siswayang lebih
lengkap dan detail
Daftar Pustaka Dani Firmansyah.(2015). Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan
Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal
Pendidikan Unsika.vol 3 (1).hal 34 - 44.

JURNAL 2
Judul Model Pembelajaran Kooperatif Mind Mapping Berbantu Audio
Visual Dalam Meningkatkan Minat, Motivasi Dan Hasil Belajar Ips
Volume dan Halaman Volume 4 Nomer 1, halaman 13 - 19
ISSN 2477-8427
Jurnal Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia
Tahun 2015
Penulis Wahyu Bagja Sulfemi
Periview Padilahani
Tanggal 02 Oktober 2020

Tujuan Penelitian tujuan menganalisis penggunaan model pembelajarn Mind Mapping


untuk meningkatkan motivasi, minat, dan hasil Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial siswa Kelas IV Sekolah Dasar Tugu Ibu I
Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok dengan jumlah peserta didik 22
orang terdiri dari 10 laki – laki dan 12 perempuan
Subjek Penelitian Cooperative Learning, mind mapping, media audio visual dan Ilmu
Pengetahuan Sosial
PENDAHULUAN
Latar belakang dan teori Dalam dunia pendidikan, guru memegang peranan penting dan
strategis.Sebagai pengajar, pendidik, pelatih para peserta didik, guru
merupakan agen perubahan sosial (agent of social change) yang
mengubah pola pikir, sikap dan perilaku umat manusia menuju
kehidupan yang lebih baik, lebih bermartabat dan lebih mandiri
(Sulfemi, 2016 : 52-70).
Untuk menjalankan tugas dan fungsinya yang maha berat itu, guru
dituntut memiliki segenap kompetensi yang satu sama yang lain.
Proses pembelajaran akan berlangsung secara maksimal jika guru
menguasai materi pelajaran, metodologi pembelajarandan dapat
menggunakan media pembelajaran yang tepat dan diharapkan
mampu membantu peserta didik dalam mencapai hasil pembelajaran
yang maksimal (Sulfemi, 2017 : 342-357).
Dalam kegiatan belajar-mengajar, guru tidak harus terpaku
menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan
metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak
membosankan. Penggunaan metode yang bervariasi tidak akan
menguntungkan kegiatan belajar, bila penggunaannya tidak tepat,
sesuai dengan situasi yang mendukungnya, serta kondisi psikologis
peserta didik.
Belajar adalah perubahan tingkah laku peserta didik melalui latihan
dan pengalaman yang dilakukan secara aktif. Hasil belajar
merupakan ilmu pengetahuan, perilaku, sikap atau keterampilan
yang dibangun peserta didik berdasarkan apa yang telah dipahami
dan dikuasai (Sulfemi, 2018 : 166- 178) dan (Anitah, 2014: 2.19).
Tugas guru dalam pembelajaran adalah menjadikan peserta didik
belajar melalui penciptaan strategi dan lingkungan belajar yang
menarik dan bermakna. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil
apabila peserta didik dapat menerima dan menguasai materi dengan
baik. (Sulfemi dan Minati, 2018 ; 228- 242).
Untuk meningkatkan hasil belajar yang diharapkan serta
memperbaiki pembelajaran, peneliti merasa perlu melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan cara merefleksi bersama
guru, maka akan teridentifikasi akar permasalahan. Selama ini
pembelajairan hanya didominasi oleh guru, dan hanya
menggunakan metode ceramah saja, kemudian dirubah menjadi
pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif (coperative learning)
tipe mind mapping pada pembelajaran IPS dengan materi Kegiatan
Ekspor dan Impor.
Menurut Said & Budimanjaya (2015: 172-173) mind mapping atau
peta pikiran adalah suatu metode untuk memaksimalkan potensi
pikiran manausia dengan menggunakan otak kanan dan otak kirinya
secara simultan. Metode ini diperkenalkan Tony Buzan pada tahun
1974. Menurut Deporter dan Hernacki (2011: 152) mind mapping
sangat efektif bila digunakan untuk memunculkan ide terpendam
yang peserta didik miliki dan membuat asosiasi di antara ide
tersebut.Catatan yang peserta didik buat membentuk sebuah pola
gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama ditengah dan sub
topik dan perincian menjadi cabang-cabangnya.
Suprijanto, (2005:171) menyampaikan media audio visual adalah
media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media
ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua
jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audio
visual merupakan sebuah alat bantu audio visual yang berarti bahan
atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu
tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan,
sikap, dan ide. Media audio visual merupakan media perantara atau
penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan
pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap
(Sulfemi dan Zulaicha, 2018 : 232-245).
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian menggunakan model pembelajarn mind
mapping berbantu media audio visual dalam upaya meningkatkan
motivasi dan hasil belajar peserta didik Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dengan materi Kegiatan Ekspor dan Impor kelas
IV di Sekolah Dasar Tugu Ibu I Kecamatan Sukmajaya. Kota
Depok pada semester dua tahun ajaran 2017/2018.
Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah
sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan
mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk
meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari (Wiraatmadja, 2009 :
12). Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Tugu Ibu I
Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok Kelas IV dengan jumlah
peserta didik 22 orang terdiri dari 10 laki – laki dan 12 perempuan
dengan latar belakang dan prestasi yang berbeda pula, pada mata
pelajaran IPS dengan materi kegiatan ekspor dan impor, pada
pelajaran
Langkah-langkah Dengan melakukan pencarian data-data yang paling relevan dan
Penelitian utama terkait dengan model pembelajaran dalam meningkatkan
minat belajar serta selanjutnya dilakukan analisis yang lebih tajam
sehingga menghasilkan gagasan atau ide kreatif.
Hasil penelitian Penggunaan strategi pembelajaran kooperatif yang dikembangkan
untuk mencapai tiga tujuan pembelajaran penting seperti yang
disampaikan Fathurrohman (2015: 48) yaitu 1) Hasil belajar
akademik. Berdasarkan penelitian Cooperative Learning, model ini
lebih unggul dalam membantu peserta didik dalam memahami
konsep-konsep yang sulit dan dapat meningkatkan nilai (prestasi)
pada belajar akademik. 2) Penerimaan terhadap perbedaan individu.
Cooperative Learning memberi peluang pada peserta didik dari
berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekarja dengan saling
bergantung dengan tugas akademik dan melalui penghargaan
kooperatif peserta didik akan belajar menghargai satu sama lainnya.
3) Pengembangan keterampilan sosial. Mengajarkan kepada peserta
didik keterampilan bekarja sama dan kolaborasi.
Keterampilanketerampilan ssosial penting dimiliki oleh peserta
didik sebagai bekal untuk hidup dalam lingkungan sosialnya.
Dengan menggunakan mind mapping dan audio visual seperti yang
disampaikan Deporter dan Hernacki (2011: 152) dan Huda, (2013:
307) sangat efektif untuk memunculkan ide terpendam yang peserta
didik miliki dan membuat asosiasi di antara ide tersebut. Catatan
yang peserta didik buat membentuk sebuah pola gagasan yang
saling berkaitan, dengan topik utama ditengah dan sub topik dan
perincian menjadi cabang-cabangnya. mind mapping membantu
penulisan esai atau tugas-tugas yang berkaitan dengan penguasaan
konsep. Ia merupakan strategi ideal untuk melejitkan ‘pemikiran
peserta didik’. mind mapping membentuk, memvisualisasi,
mendesain, mencatat, memecahkan masalah, membuat keputusan,
merevisi dan mengklarifikasi topik utama, sehingga peserta didik
bisa mengerjakan tugas-tugas yang banyak sekalipun.
Penggunaan model pemelajaran mind mapping dan audio visual
dapat terwujudnya tujian pembelajaran IPS seperti yang
disampaikan oleh Sardjiyo (2014:1.31) dan (Sapriya, 2015: 20)
yaitu 1) Pengalaman langsung apabila guru IPS memanfaatkan
lingkungan alam sekitar sebagai sumber belajar, 2) Kemampuan
mengidentifikasi menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan
masalah sosial yang terjadi di masyarakat, 3) Kemampuan
berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat, dan 4)
Kemampuan mengembangkan pengetahuan sebagai bekal untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta
mempersiapkan diri untuk terjun sebagai anggota masyarakat.
Penggunaan Model pembelajaran mind mapping berbantu audio
visual dapat terwujud Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
seperti yang disampaikan oleh Sukayati (2008 : 12) yaitu dapat
meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran yang
seharusnya dilakukan oleh guru, mengingat masyarakat kita
berkembang begitu cepat, 2) dapat meningkatkan mutu pendidikan,
dan 3) Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan
sekolah sehingga tercipta sikap proaktif untuk memperbaiki
pembelajaran, berdasar pada persoalan-persoalan pembelajaran
yang dihadapi guru di kelas.
ANALISIS JURNAL
Kelebihan Jurnal Tata cara penulisan dan isi abstrak sudah baik karena penulis dapat
memberikan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan penelitian
tentang penggunaan model pembelajaran mind map serta menjelaskan
latar belakang jurnal penelitian yang dibuat secara ringkas, tepat dan
jelas. Dalam penulisan jurnal jenis huruf yang digunakan sama,
penggunaan sistem penomoran (numbering)juga tersusun dengan
baik
Kekurangan jurnal Jurnal ini memiliki kekurangan yaitu Kemudian jurnal tersebut
juga memiliki kekaburanmakna dibeberapa sub judul dan
membuat pembaca sedikit bingung. Kurang
lengkappembahasannya seperti sub judulnya sedikit dan
penulisannya kurang rapi.
Kesimpulan Berdasarkan Hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut ; 1) hasil nilai rata-rata pada Prasiklus adalah 42,27 siklus 1
adalah 64,55 dan siklus 2 adalah 85,77, 3) Ketuntasan belajar pada
Prasiklus adalah 9,10%, siklus 1 adalah 36,36% dan siklus 2 adalah
77,27 %, 4) Kemampuan menjawab benar pada Prasiklus adalah
31,82%, siklus 1 adalah 45,45% dan siklus 2 adalah 81,82%. 2)
Penggunaan model pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning) tipe Mind Mapping dapat meningkatkan minat, motivasi
dan hasil belajar peserta didik secara signifikan, dapat
meningkatkan motivasi pembelajaran IPS materi kegiatan Ekspor
dan Impor di kelas VI Sekolah Dasar Tugu Ibu I Kecamatan
Sukmajaya. Kota Depok
Saran Sehubungan dengan kesimpulan di atas para guru disarankan untuk
; 1) Hendaknya selalu melakukan refleksi perbaikan pembelajaran
dengan mengunakan metode dengan model pembelajaran yang
bervariasi 2) Terus mengembangkan diri untuk mencari inovasi
pembelajaran sehingga menjadi guru profesional 3) Melakukan
komunikasi yang baik antar guru untuk menciptakan ide-ide
pembelajaran PAKEM.
Daftar Pustaka Wahyu Bagja Sulfemi.(2015). Model Pembelajaran Kooperatif
Mind Mapping Berbantu Audio Visual Dalam Meningkatkan Minat,
Motivasi Dan Hasil Belajar Ips. Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Indonesia.vol 4 (1).hal 13 - 19.

Anda mungkin juga menyukai