Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE

“ETIKA MANAJEMEN”

Mata Kuliah : Etika Manajemen Islam

Dosen Pengampu : Drs. H. T. Darmansah. MA

Disusun Oleh: Kelompok II

MPI-4 / SEMESTER V

Ahmad Ramadhan ( 0307173125)

Faujiah Hanum Fane ( 0307173134)

Nur Laila Hasibuan ( 0307173115)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat
taufiq serta hidayah-Nya lah, maka penyusunan rekayasa ide ini dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat pada waktunya. Selanjutnya, sholawat beriring salam penulis hadiahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, serta keluarga dan sahabatnya. Semoga nantinya di Yaumil
Mahsyar kita mendapat syafa’at dari beliau. Aamiin. Dengan adanya rekayasa ide ini semoga
menambah bahan bacaan. Tujuan penulisan rekayasa ide ini adalah sebagai salah satu syarat
pendukung suatu proses pembelajaran mata kuliah Etika Manajemen pada judul yang kami
bahas tentang“Etika Manajemen”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan rekayasa ide ini masih sangat jauh dari kata
sempurna itu dari penulisan dan penyampaian. Oleh karena itu kami harap teman-teman
dapat memakluminya.Semoga rekayasa ide sederhana ini dapat dipahami khususnya untuk
para pembaca maupun pendengardan kami mohon maaf jika terdapat kesalahan yang tidak
berkenan dalam rekayasa ide ini. Terimakasih.

Medan, 16 Desember 2019

Kelompok 2

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

RINGKASAN.................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 3

A. Latar Belakang........................................................................................ 3
B. Tujuan..................................................................................................... 4
C. Manfaat................................................................................................... 4

BAB II GAGASAN........................................................................................... 5

BAB III PENUTUP........................................................................................... 11

A. Kesimpulan............................................................................................. 11
B. Saran........................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 12

RINGKASAN

Secara terminologi etika bisa disebut sebagai ilmu tentang baik dan buruk atau kata
lainnya yaitu teori tentang nilai. Dalam Islam ada lima kategori baik buruk yaitu baik, baik

3
sekali, netral, buruk, dan buruk sekali. Etika adalah cabang ilmu filsafat yang membicarakan
nilai dan moral yang menentukan prilaku seseorang/manusia dalam hidupnya. Etika dan
moral dalam pemikiran Islam dikenal dengan istilah akhlak (alakhlaq). Akhlak berasal dari
bahasa Arab, yaitu isim mashdar dari kata (akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan), sesuai dengan
timbangan timbangan (wazan) tsulasi majid af’ala, yuf’ilu, if’alan yang berarti al-sajiyah
(perangai), ath-thabi’ah (watak dasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah
(peradaban yang baik), dan aldin (agama)1. Menurut Ibn Miskawih, akhlak adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan.

Etika merupakan suatu kebiasaan, perilaku atau watak seseorang, etika bisa juga
disebut sebagai moral dan akhlak. Etika dalam pemikiran Islam dikenal dengan akhlak.
Akhlak merupakan suatu aplikasi seseorang atau perbuatan baik dan buruk seseorang dalam
kehidupan sehari-harinya, sedangkan ilmu yang membahas tenntang baik dan buruk perilaku
atau perbuatan seseorang merupakan ilmu akhlak. Ilmu akhlak biasanya yang mengkaji dan
membahas tentang baik dan buru, menjelaskan apa yang harus dikalakukan oleh manusia.

Moral dan etika tidak dapat dipisahkan dalam tuntutan praktisnya. Akhlak sebagai
etika Islam merujuk pada keyakinan etika yang harus dipenuhi sekaligus pelaksanaan dan
keyakinan tersebut. Kedudukan etika dipandang sangat penting dalam Islam, karena etika
merupakan pengalaman dari ilmu, etika juga dipandang sebagai media efektif peerimaan nur
Ilahi dan sarana mencapai ilmu manfaat.

Islam menempatkan etika di tempat yang paling tinggi. Pada dasarnya, Islam
diturunkan sebagai kode perilaku moral dan etika bagi kehidupan manusia. Jadi, Islam
menjadi sumber nilai dan etika dlam segala aspek kehidupan manusia secara menyeluruh,
termasuk dalam manajemen.

1
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), Ed. Rev, Cet. 14,
hlm: 1.

4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Etika berasal dari bahasa Yunani “ethichos” berarti adat kebiasaan, disebut juga
dengan moral, dari kata tunggal mos, dan bentuk jamaknya mores yang berarti kebiasaan,
susila.2 Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia etika berarti “ilmu tentang apa yang baik dan
apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban (moral)”. Dalam bahasa Arab etika Islam
sama artinya dengan Akhlak jamak dari Khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalqun, yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan khaliq (Pencipta)
dan makhluq (yang diciptakan). Perumusan pengertian Akhlak timbul sebagai media yang

2
Zainudin Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm: 29.

5
memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluq 3. Etika juga termasuk
bidang ilmu yang bersifat normatif, karena berperan menentukan apa yang harus dilakukan
atau tidak boleh dilakukan oleh seorang individu.

Etika manajemen merupakan suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang
benar dan yang salah yang berkenaan dengan praktek manajemen yang menjadi acuan
seseorang atau sekelompok orang dalam bertindak dan bertingkah laku yang berlaku dalam
sekelompok orang atau organisasi tertentu.4

Etika pada umumnya didefinisikan sebagai suatu usaha yang sistematis dengan
menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman moral individual dan sosial sehingga,
dapat menetapkan aturan untuk mengendalikan perilaku manusia serta nilai-nilai yang
berbobot untuk dapat dijadikan sasaran dalam hidup.5 Menurut Suparman Syukur dalam
bukunya yang berjudul Etika Religi menjelaskan bahwa istilah etika juga sering digunakan
dalam tiga perbedaan yang saling terkait, pertama merupakan pola umum atau jalan hidup,
Kedua seperaturan atau “kode moral”, dan ketiga penyelidikan tentang jalan hidup dan
aturan-aturan perilaku”.

Ada beberapa persamaan antara akhlak, moral, dan etika adalah: Pertama, akhlak,
etika dan moral mengacu pada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat,
dan perangai yang baik. Kedua, akhlak, moral dan etika merupakan prinsip atau aturan hidup
manusia untuk mengukur martabat dan harkat kemanusiaannya. Ketiga, akhlak, moral dan
etika seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata merupakan faktor keturunan yang
bersifat tetap, statis, dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap
orang. Perbedaan antara akhlak, moral dan etika adalah: akhlak tolak ukurnya dengan
menggunakan Al-Qur‟an dan Sunnah. Etika tolak ukurnya adalah dengan menggunakan
pikiran atau akal. Sedangkan moral tolak ukurnya dengan menggunakan norma hidup yang
ada dalam masyarakat.6

B. Tujuan

3
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2008), Cet. 4, hlm: 383.
4
Rahmat Hidayat dan Muhammad Rifa’I, Etika Manajemen Fersepektif Islam, (Medan: LPPL, 2018),
hlm: 150.
5
Simorangkir, Etika Bisnis Jabatan dan Perbankan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), hlm: 3.
6
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm. 19-20

6
Adapun tujuan dari rekayasa ide ini adalah mengulas kembali dan mengembangkan
apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam etika manajemen dan dapat menyalurkan ide-
ide mahasiwa dengan melalui rekayasa ide ini.
C. Manfaat

Adapun manfaat bagi mahasiswa dengan adanya rekayasa ide ini adalah mampu
berfikir dan menuangkan ide dan gagasan yang dimilikinya dan memperluas khazanah ilmu
pengetahuan seputar rekayasa ide yang berkaitan dengan etika manajemen.

BAB II
GAGASAN
A. Hakikat Etika
Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat. Haidar Baqir menyatakan bahwa etika sering diidentikkan dengan moral
(atau moralitas). Namun, meskipun sama-sama terkait dengan baik buruk manysia, etika dan
moral memiliki perbedaan pegertian. Moralitas lebih condong kepada pengertian nilai baik
dan buruk. Jadi, bisa dikatakan, etika berfungsi sebagai teori tentang perbuatan baik dan
buruk7. Menurut Kamus bahasa Indonesia, etika berarti ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).

Jadi, etika merupakan suatu sifat baik dan buruk manusia dalam melakukan suatu
pekerjaannya sehari-hari. Etika atau moral dalam pemikiran Islam dikenal dengan akhlak.
Akhlak merupakan suatu tingkah laku, perangai, sifat atau tabiat manusia dalam kehidupan
sehari-hari.

B. Konsep Dasar Etika Manajemen

Menurut Parker manajemen ialah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang.


Adapun pengertian manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif

7
Rahmat Hidayat dan Muhammad Rifa’i, Etika Manajemen Perspektif Islam, 2018, Medan: LPPPI, hlm.
1

7
dan efisien8. Jadi, manajemen merupakan suatu ilmu atau seni dan suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian suatu sumber daya dalam organisasi yang
melibatkan orang-orang untuk mencapai tujuan bersama.

Etika merupakan nilai baik atau buruk pada seseorang. Jadi etika manajemen
merupakan suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan salah yang
berkenaan dengan praktek manajemen yang menjadi acuan seseorang atau sekolompok orang
dalam bertindak dan bertingkah laku yang berlaku dalam sekelompok orang atau organisasi
tertentu.

Jadi, etika manajemen merupakan suatu proses untuk menjadikan seseorang atau
sekelompok orang bermoral, jujur dan saling menghargai satu sama lain dalam suatu
organisasi dan dalam menjalankan aktivitas manajemen. Etika manajemen memiliki prinsip-
prinsip yang bertujuan untuk memberikan acuan cara yang harus ditempuh oleh organisasi
untuk mencapai tujuannya. Etika manajemen merupakan suatu sikap  yang menggambarkan
nilai positif dan negatif pada diri seseorang yang diterapkan dalam suatu organisasi dan
merupakan suatu proses yang mengarahkan perkembangan organisasi menunuju suasana
yang harmonis, tertib, teratur, damai dan sejahtera.

C. Perkembangan Konsep Tanggung Jawab Sosial

Tanggung jawab sosial merupakan suatu konsep bahwa organisasi memiliki berbagai
bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang diantaranya adalah
konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Menurut
Kolter dan Lee dalam Solihin tanggung jawab sosial atau CSR adalah komitemen untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui praktik bisnis yang bijaksana dan kontribusi
sumber daya perusahaan.9

Jadi tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR merupakan tanggung jawab suatu
perusahaan atau organisasi terhadap masyarakat sekitar, yang mencakup aspek ekonomi,
sosial, dan lingkungan. Perusahaan menciptakan CSR ini guna untuk memelihara
keseimbangan atau saling menguntungkan antara dua belah pihak, artinya perusahaan tidak
membuat kerugian kepada masyarakat sekitar. Contohnya suatu perusahaan menciptakan

8
Ibid, hlm. 148
9
Admin Widjaja Tunggal, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, (Jakarta: Harvarindo, 2008), hlm: 65.

8
suatu produk yang aman, tidak berbahaya bagi masyarakat atau kesehatan dan ramah
lingkungan.10

D. Etika Bawahan dan Etika Kepada Atasan

Etika kerja adalah norma-norma yang melandasasi tata karma hubungan antara
seorang karyawan dengan pihak lainnya. Menurut Jansen (2002: 2) etika kerja didefisikan
sebagai seperangkat sikap atau pandangan mendasar yang di pegang sekelompok manusia
untuk menilai bekerja sebagai suatu hal ya g positif bagi peningkatan kualitas kehidupan
sehingga mempengaruhi perilaku kinerjanya. Perusahaan dengan etika kerja yang baik akan
memiliki dan mengamalkan nilai-nilai, yakni: kejujuran, keterbukaan, loyalitas kepada
perusahaan, konsisten pada keputusan, dedikasi kepada stakeholder, kerja sama yang baik,
disiplin, dan bertanggung jawab.11

E. Etika Komunikasi

Menurut Husaini Usman komunikasi adalah proses penyampaian atau penerimaan


pesan dari satu orang kepada orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, secara
tertulis, lisan maupun nonverbal. Jadi, komunikasi ialah suatu interakasi antara dua orang
atau lebih dalam menyampaikan informasi baik secara lisan maupun tulisan. Menurut
Mujamil Qomar komunikasi dalam perspektif Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan
dalam kehidupan manusia. Karena segala gerak langkah kita disertai dengan komunikasi.
Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi Islami, yaitu komunikasi yang berakhlak
karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada alqur’an dan sunnah.

Adapun prinsip-prinsip komunikasi efektif perspektif al-Qur’an ialah:

1. Qaulan sadida (perkataan yang benar dan jujur)


Jadi, dalam berkata-kata atau sedang melakukan komunikasi dengan orang lain
haruslah dengan perkataan yang benar dan jujur seperti firman Allah dalam Q.S An-
Nisa ayat 9.
10
Ibid, hlm: 66.
11
Wibowo, Manajemen Kinerja, (Yogyakarta: Rajawali Press, 2013), hlm: 47.

9
2. Qaulan baligha (tepat sasaran, komunikatif, to the point, mudah dimengerti)
Dalam berkomunikasi atau menyampaikan informasi haruslah tepat sasaran dan
mudah dimengerti, jangan bertele-tele agar orang yang mendengarkan atau menerima
informasi tidak salah dalam menerima informasi yang diberikan tersebut.
3. Qaulan ma’rufa (perkataan yang baik)
Hendaklah kita berkata-kata atau berkomunikasi yang baik. Seperti firman Allah
dalam Q.S Al-Ahzab ayat 32.
4. Qaulan karima (perkataan yang mulia)
Hendaklah kita berkata-kata dengan perkataan yang mulia, karena sudah ditegaskan
oleh Allah dalam Q.S Al-Isra’ ayat 23.
5. Qaulan layyinan (perkataan yang lembut)
Hendaklah kita berkomunikasi dengan perkataan yang lembut, jangan berkata kasar.
Seperti firman Allah dalam Q.S Al-A’raf ayat 55.
6. Qaulan masyura (perkataan yang ringan)
Berkomunikasilah dengan perkataan yang ringan atau pantas. Firman Allah dalam
Q.S Al-Isra’ ayat 28.12
F. Norma dan Etika dalam Fungsi SDM

Norma ialah kaidah atau pedoman acuan, atau ketentuan berperilaku dan berinteraksi
antar manusia dalam suatu kelompok masyarakat saat menjalani kehidupan bersama.

Etika merupakan cara berpikir mengenal perilaku manusia dibawah pangkal tolak
pandangan baik dan buruk atau benar dan salah dari norma dan nilai-nilai.

Menurut A.F. Stoner, Manajemen SDM merupakan suatu prosedur yang


berkelanjutan, yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan orang-orang
yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.13

Dalam hal ini, norma dan etika dalam fungsi SDM ialah sesuatu yang diterapkan
dalam melakukan ketentuan antar manusia atau kelompok saat melaksanakan suatu kegiatan
dengan cara berpikir yang baik dan menilai hal-hal yang baik sesuai prosedur terhadap

12
Mustaq Ahmad, Etika Kerja Islam dan Kepemimpinan, ( Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2010), hlm: 89-
90.
13
Rafik Issa Beekun, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004), hlm: 76.

10
manajemen sumber daya manusia (SDM) seperti melakukan pengadaan, pengembangan,
kompensasi dan pengintegrasian disuatu organisasi atau perusahaan.14

G. Norma dan Etika dalam Fungsi Keuangan

Norma ialah kaidah atau pedoman acuan, atau ketentuan berperilaku dan berinteraksi
antar manusia dalam suatu kelompok masyarakat saat menjalani kehidupan bersama.

Etika merupakan cara berpikir mengenal perilaku manusia dibawah pangkal tolak
pandangan baik dan buruk atau benar dan salah dari norma dan nilai-nilai.

Manajemen keuangan ialah manajemen yang mengaitkan pemerolehan, pembiyaan,


dan aktiva dengan tujuan secara menyeluruh dari suatu perusahaan.15

Dalam hal ini, norma dan etika dalam fungsi keuangan ialah sesuatu yang diterapkan
dalam melakukan ketentuan antar manusia atau kelompok saat melaksanakan suatu kegiatan
dengan baik dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menghadapi tantangan dalam
mengelola aktiva secara efisien rerhadap perubahan persaingan mulai dari perekonomian dan
tekhnologi.16

H. Etika dalam Pemimpin dan Kepemimpinan

Dalam setiap organisasi maupun perusahaan, disana tentu terdapat yang namanya
struktur organisasi dan kepengurusan. Maka, etika dalam pemimpin ialah memiliki tanggung
jawab untuk mengatur mengelola perusahaan suatu organisasi beserta bawahan-bawahan
yang beradap didalam organisasi.17

Pemimpin sebagai panutan atau contoh bagi bawahan atau karyawan dalam bertindak
didalam organisasi atau perusahaan. Karena sikap pemimpin akan mempengaruhi sikap dan
perilaku karyawan dalam organisasi .

Etika dalam kepemimpinan ialah sejumlah sifat-sifat utama yang harus dimiliki oleh
seorang manajer atau pemimpin agar kepemimpinannya dalam berjalan dengan efektif dan
efesien untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan sesuai norma dan nilai yang
berlaku

14
Ibid, hlm: 77.
15
Muhammad Djakfar, Etika Bisnis, (Jakarta: Penebar Plus, 2012), hlm: 48.
16
Ibid, hlm: 49.
17
Sudarwan Danim, Kepemimpinan Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm: 64.

11
Adapun prinsip-prinsip dalam etika kepemimpinan antara lain:

1. Menjaga perasaan karyawan.


2. Memecahkan masalah dengan rendah hati.
3. Menghindari pemaksaan kehendak.
4. Menghargai pendapat orang lain.
5. Menanggapi suatu masalah dengan cepat dan tepat.
6. Jujur dan disiplin.18

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika berasal dari bahasa Yunani “ethichos” berarti adat kebiasaan, disebut juga
dengan moral, dari kata tunggal mos, dan bentuk jamaknya mores yang berarti kebiasaan,
susila. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia etika berarti “ilmu tentang apa yang baik dan
apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban (moral)”. Dalam bahasa Arab etika Islam
sama artinya dengan Akhlak jamak dari Khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabiat.

Etika manajemen merupakan suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang
benar dan yang salah yang berkenaan dengan praktek manajemen yang menjadi acuan
seseorang atau sekelompok orang dalam bertindak dan bertingkah laku yang berlaku dalam
sekelompok orang atau organisasi tertentu.

B. Saran

Agar suatu organisasi atau perusahaan berkembang secara baik maka seluruh personil
dalam suatu organisasi atau perusahaan tersebut harus menerapkan etika yang baik terhadap
18
Ibid, hlm: 65-66.

12
pemimpin maupuin baawahan mulai dari sikap maupun disaat melakukan pekerjaan dalam
suatu organisasi atau perusahaan..

DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abuddin. (2015)., Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta: Rajawali Pers. Ed.
Rev, Cet. 14.

Ali, Zainudin. (2008)., Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008)., Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama.

Simorangkir, (2003)., Etika Bisnis Jabatan dan Perbankan. Jakarta:PT. Rineka Cipta.

Anwar, Rosihon. (2010)., Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.

Rifa’i, Rahmat Hidayat dan Muhammad. (2018)., Etika Manajemen Perspektif Islam.
Medan: LPPPI.

Widjaja Tunggal, Admin. (2008)., Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Jakarta: Harvarindo.

Wibowo. (2013)., Manajemen Kinerja. Yogyakarta: Rajawali Press.

Ahmad, Mustaq. (2010)., Etika Kerja Islam dan Kepemimpinan. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Issa Beekun, Rafik. (2004)., Etika Bisnis Islam. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Djakfar, Muhammad. (2012)., Etika Bisnis. Jakarta: Penebar Plus.

Danim, Sudarwan. (2012)., Kepemimpinan Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

13

Anda mungkin juga menyukai