Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk membuat mini riset pada mata kuliah Pendekatan Sistem Dalam
Pendidikan yang berjudul “SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH SMP ISLAM
TERPADU AL-IKHWAN JALAN DESA BANGUN SARI KECAMATAN TANJUNG
MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG” shalawat beiringkan salam kita
hadiahkan kepada Baginda alam Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari
zaman jahiliah ke zaman islamiah atau dari alam kebodohan ke alam yang berilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Mini riset ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin, agar pembaca
bisa memperluas ilmu berkenaan dengan topik yang kami sajikan berdasarkan
sumber-sumber yang kami dapat. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
tugas mini riset masih banyak terdapat salah dan adanya kekhilafan yang tidak
disengaja oleh kami. Untuk kebaikan isi mini riset ini kami berharap adanya
kritikan dan masukan dari pembaca maupun bapak dosen guna untuk
kesempurnaan mini riset kami.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 2
BAB II KAJIAN TEORETIS
A. Definisi Sistem ........................................................................
B. Definisi Pendekatan Sistem ....................................................
C. Model Pemecahan Masalah Pendidikan.................................
D. Menyususn dan Menganalisis Model Instruksional.................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ....................................................................
B. Waktu Penelitian ......................................................................
C. Lokasi Observasi......................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................
B. Saran.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
LAMPIRAN..........................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
A. Definisi Sistem
Suatu sistem adalah suatu himpunan gagasan atau prinsip-prinsip yang
saling bertautan, yang tergantung menjadi suatu keseluruhan. Berhubungan
dengan itu bila filsafat dipelajari secara sistematis, berarti mengadakan tinjauan
dengan memperoleh pandangan mengenai problema-problema utanma dan
langkah-langkah penyelidikannya yang saling berhubungan. 1
Sistem dapat diartikan sebagai seperangkat komponen atau unsur yang
saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Tentang M. Amirin didalam buku
Hamzah dan Nina Lamatenggo pada halaman 36 mengemukakan bahwa
pengertian sistem sebagai berikut:
a. Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisisr,
suatu himpunan atau perpaduan hal-hal yang membenntuk suatu kebulatan.
b. Sistem merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan berkaitan
bersama-sama yang berfungsi untuk mencapai tujuan.
c. Sistem merupakan kehimpunan komponen atau subsistem yang
terorganisasikan dan berkaitan sesuai dengan rencana untuk memcapai
mencapai suatu tujuan tertentu.2
2
B. Definisi Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem adalah jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yan
saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan atas
kebutuhan tertentu.4
Pendekatan sistem, menurut Quade (1968) dan Subrahmanyam (1971)
harus dilakukan melalui sebuah model karena model merupakan hal yang paling
esensial dalam penerapan pendekatan sistem. Johnson, Kast, dan Rosenzweig
(1973) mengemukakan bahwa pendekatan sistem adalah cara berpikir untuk
mengatur tugas, melalui suatu kerangka yang melukiskan faktor-faktor
lingkungan internal dan eksternal sehingga merupakan suatu keseluruhan secara
terpadu
Dapat disimpulkan bahwa pendekatan sistem ialah pendekatan yang
bersifat integrative ( penyatuan) karena pendekatan ini didasarkan pada cara
berfikir logis dan sistematisdalam memecahkan suatu masalah organisasi. 5
3
memaksimumkan (mengoptimalkan) keobyektifan yang diperlukan
untuk sampai kepada pendekatan lankh demi langkah untuk
pemecahan masalah yang selalu kita gunakan, meskipun kita
melakukan langkah-langkah itu secara tidak sadar pada masa lalu
pendekatan langkah demilangkah ini disebut metode ilmiyah.
4
D. Menyusun dan Menganalisis Model Instruksional
Model adalah suatu diskripsi atau analogi yang digunakan untuk
memperlihatkan dalam bentuk sederhana sesuatu yang sukar untuk diamati.
Maka untuk jelasnya akan ditunjukkan model disain instruksional. 6
Sistem instruksional ialah suatu kombinasi dari komponen-komponen dan
pola pengelolaan yang tertentu, yang telah disusun dalam suatu disain atau
seleksi dan dalam pemakaian untuk menghasilkan belajar yang direncanakan
dan terkontrol sebagai suatu kesatuan yang terorganisir yang saling berhubungan
satu dengan yang lain dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem
instruksional dalam arti yang khusus dan lebih sempit ialah pendekatan sistem
pada masa belajar. Sistem belajar ditandai oleh dua ciri khas yang pertama
pendekatan sistem terdiri suatu pokok khusus untuk memajukan proses belajar-
mengajar. Proses belajar mengajar adalah suatu kesatuan dimana guru dan
murid dapat berinteraksi satu sama lainnya. Tujuan khusus dari interaksi ini ialah
untuk memberi fasilitas pada siswa. Kedua pendekatan sistem menggunakan
metode yang spesifik untuk mendisain sistem belajar. Metode ini terdiri dari
prosedur yang sistematis untuk merencanakan, mendisain, menyelesaikan dan
mengevaluasi proses belajar mengajar keseluruhannya. 7
Pengembangan suatu sistem instruksional disesuaikan dengan situasi dan
tujuan instruksional, oleh sebab itu dalam pengembangan sistem instruksional
timbul bermacam-macam model pengembangan. Timbulnya bermacam-macam
model itu bertolak dari asumsi yang dianut oleh perancang pengembangan
sistem instruksional.8
5
secara umum telah dirumuskan dalam kurikulum dan para guru tinggal mencatat
sebagai pergangan. Sedangkan tujuan instruksional khusus adalah hasil
permusan dari guru sendiri sebagai penjabaran dari tujuan instruksional umum. 9
2. Menetapkan materi atau bahan pelajaran
Selanjutnya setelah diketahui tujuan instruksional umum yang akan dicapai
sebagaimana telah digariskan dalam kurikulum, kemudian telah pula dirumuskan
tujuan instruksional khusus, maka dapatlah ditetapkan bahan pelajaran apa yang
akan disajikan kepada murid yang tidak menympang dari tujuan instruksional
yang telah dirumuskan.10
3. Menetapkan kegiatan belajar-mengajar
Maksudnya membuat gambaran tentang pokok-pokok kegiatan yang akan
dilakukan oleh guru dan murid selama proses mengajar itu berlangsung sesuai
dengan bahan yang telah disusun. Cara-cara yang dapat ditempuh oleh guru
dalam menetapkan kegiatan belajar siswa dapat dipolakan menjadi tiga tahap,
yaitu:
- Mencari dan mendaftar (mengidentifikasi) semua kemungkinan kegiatan
belajar siswa yang sesuai untuk mencapai tujuan.
- Dari semua kemungkinan kegiatan belajar yang telah diidentifikasi tersebut,
mulai dibedakan manakah kegiatan belajar yang tidak perlu diprogramkan
manakah kegiatakn belajar yang diprogramkan.
- Jika kegiatan belajar siswa telah diprogramkan, guru perlu berfikir lebih
mendalam untuk menetapkan pengetahuan serta kecakapan dasar apakah
yang harus dikuasai siswa agar ia berhasil dalam kegiatan belajar yang telah
diprogramkan untuknya.11
4. Menentukan alat pelajaran
Maksudnya alat-alat yang akan digunakan selama proses kegiatan belajar-
mengajar berlangsung seperti gambar, bagan dan lain-lain termasuk sumber-
sumber kepustakaan yang kesemuanya untuk menunjang tercapainya tujuan
khusus di atas. 12
9
Imansjah Alipandie, Diadaktik Metodik Pendidikan Umum, (Surabaya, Usaha Nasional,
hlm. 163-164.
10
Ibid.
11
A. Samana, Sistem Pengajaran Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) dan
Pertimbangan Metodologisnya, (Yogyakarta: Kanisius, 1992, hlm. 54.
12
Op,cit, hlm. 165.
6
5. Menetapkan alat evaluasi
Menetukan alat evaluasi dimaksudkan untuk menilai sampai dimana para
murid menguasai kemampuan-kemampuan yang akan diperolehnya sehubungan
dengan tujuan instruksional yang telah dirumuskan baik umum maupun khusus. 13
Suatu keuntungan yang utama dari penilaian yaitu bahwa usaha ini dapat
memastikan belum mampunya siswa mencapai tujuan yang dimaksud sebelum
pengajaran berlangsung. Bila sesudah pengajaran siswa dapat berperilaku
seperti yang telah ditentukan, pengajaran guru tersebut pantas dihargai karena
perubahan-perubahan perilaku ini menjadi kenyataan. Suatu keuntungan
tambahan dari penilaian ialah dengan itu guru dapat mengetahui keadaan
siswanya satu per satu yang mungkin memerlukan adanya variasi tujuan ataupun
prosedur pengajarannya.14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
TUGAS SUKRON
13
Op. cit.
14
W. James Popham dan Eva L. Baker, Teknik Mengajar Secara Sistematis, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 1992), hlm. 13.
7
B. Waktu Penelitian
Pada hari Senin 9 Desember 2019 Pada pukul 11 Siang
C. Lokasi Observasi
SMP ISLAM TERPADU AL-IKHWAN JALAN DESA BANGUN SARI
KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG .
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Temuan Umum
SMP IT AL-IKHWAN Tanjung Morawa Jl. Lokasi No 549 Desa Bangun Sari
terletak strategis di pinggir jalan kecil, lingkungan aman, bebas kebisingan dan kondusif,
8
walau dikelilingi oleh rumah penduduk, tetap mendukung proses pembelajaran mengajar
lebih baik dan teratur. Sekolah ini mempunyai 14 orang guru yang terdiri dari 9 guru
perempuan, dan 7 guru laki-laki, serta 140 siswa/siswi
Dengan batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah timur sekolah : Rumah Penduduk
Sebelah barat sekolah : Rumah Penduduk
Sebelah selatan sekolah : Rumah Penduduk
Sebelah utara sekolah : Rumah Penduduk
Keadaan ini cukup baik, siswa mendapatkan ruang yang cukup memadai untuk
mereka belajara dan melakukan kegiatan-kegiatan sekolah yang lain. Ketenangan
lingkungan terjaga dengan baik. Terdapat pagar tembok dibelakang sekolah mengurangi
gangguan dari pihak luar terhadap sekolah.
Rumah penduduk di sekitar SMP IT AL-IKHWAN memiliki penataan yang sangat
baik. Jalan yang teratur mempermudah akses lalu lintas menuju sekolah. Walaupun
letaknya di daerah padat permukiman dan dekat dengan pusat keramaian seperti pasar dan
pertokoan, namun tidak pernah terjadi kemacetan yang menyebabkan keterlambatan guru
dan siswa SMP IT AL-IKHWAN dalam melaksanakan pembelajaran sehari-hari.
B. Temuan Khusus
SMP IT AL-IKHWAN merupakan lembaga pendidikan yang didirikan pada tahun
2015. Yang masih merintis. Awalnya dimulai dari SD IT AL-IKHWAN yang dididirikan
tahun 2002. Alasan SMP IT AL-IKHWAN didirikan atas dorongan an dukungan
masyarakat sekitar agar anak-anak bisa belajar bukan dibidang ilmu umum saja, tapi juga
dapat ilmu agamanya. Sebelum berdirinya sekolah daerah yang ditempati sekolah tersebut
dipakai sebagai pergebunan bunga dan juga terdapat beebrapa kolam ikan yang digunakan
sebagai usaha begi pemilik, yang sekarang menjadi ketua yayasan sekaligus kepala sekoah
SMP IT AL-IKHWAN. SMP IT AL-IKHWAN ini didirikan secara kekeluargaan. Kepala
Sekolah pertama, yaitu Siti Rahmah, S.Pd, M.Si. Ketua Yayasan merupakan pemilik dari
yayasan SMP IT AL-IKHWAN Kepala Sekolah : Siti Rahmah, S.Pd, M.Si
9
tertentu untuk melakukan supervisi atau pengawasan. Bendahara : SARI IHWANA
SILABAN, S.Pd Menghitung pemasukkan dan pengeluaran tentang dana sekolah Tata
Usaha : WIDA CAHYATI, S.Pd
TUGAS HAJJAH
C. Hasil Wawancara
D. Hasil Observasi
TUGAS HERAA
10
11
BAB IV
12
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pemaparan hasil mini riset dapat disimpulkan bahwasanya
B. SARAN
Kepada pihak sekolah diharapkan agar
TUGAS AHMAD
DAFTAR PUSTAKA
13
Alipandie, Imansjah. Diadaktik Metodik Pendidikan Umum. Surabaya: Usaha
Nasional.
Hamzah dan Nina Lamatenggo. Landasan Pendidiakn. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Nudu, Josef H. & Chaznin R.M, (2001). Pendekatan Sistem Untuk Menghasilkan
Kurikulum Pendidikan Teknik Yang Kompetitif Dan Perbaikan Kualitas Yang
Berkesinambungan. (volume XVII No. 1Januari–Maret ).
14
LAMPIRAN
2. Instrumen survey
TUGAS HERAA
15
HASIL DOKUMENTASI
16
17
18