Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

Pendidikan Sebagai Suatu Sistem

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kependidikan
Dosen

Disusun Oleh:
Mohammad Fadhil Hafidl Murwanto (23050630052)
Sidik Nurpratama (23050630056)
Muhammad Bagus Septian (23050630069)

FAKULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2023/2024


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya serta
kami selaku umatnya. Semoga kita mampu meneladani beliau sebagai manusia yang berguna.

Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pedagogik dengan judul “Pendidikan Sebagai Suatu Sistem”. Makalah ini membahas tentang
Pengertian Pendidikan Sebagai Suatu Sistem, Unsur-Unsur Suatu Sistem Pendidikan, serta
Komponen-Komponen Pendidikan.

Makalah ini tentu tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Sati, M.Pd selaku Dosen Pengampu mata
kuliah Pedagogik dan semua pihak yang telah membantu memberikan saran serta masukan
untuk menyempurnakan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah
kami menjadi lebih baik dan berguna di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………….......... ... i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………. .. ii

BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………… … 1

A. Latar Belakang ..…………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ..…………………………………………. 1

C. Tujuan ……………………….……………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN ...……………….............................................. 2

A. Pengertian Pendidikan Sebagai Suatu Sistem ……..……… 2

B. Unsur-Unsur Suatu Sistem Pendidikan ..…………………… 7

C. Komponen-Komponen Pendidikan …………………………. 8

BAB III PENUTUP ………………………………………………………. 12

A. Kesimpulan …………………………………………………. 12

B. Saran ……………………………………………………….. 12

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 13

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan telah menjadi tonggak sejarah manusia sejak zaman kuno, dan selama
ribuan tahun, perannya telah berkembang secara signifikan. Dari sistem pendidikan
tradisional hingga era digital yang penuh inovasi, pendidikan terus berubah untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Dalam konteks globalisasi dan perkembangan
teknologi informasi yang pesat, pendidikan menjadi lebih vital daripada sebelumnya.
Pendidikan modern bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga keterampilan, nilai-nilai,
dan pemahaman yang lebih dalam tentang tantangan-tantangan global.

Namun, sistem pendidikan juga dihadapkan dengan berbagai tantangan. Disparitas


dalam akses pendidikan, kualitas pendidikan yang bervariasi, dan perubahan-perubahan
sosial yang cepat adalah beberapa masalah yang harus dihadapi. Oleh karena itu, penting
untuk memahami sistem pendidikan secara menyeluruh agar dapat mengatasi masalah ini dan
mengoptimalkan manfaatnya.

B. Rumusan Masalah

Dalam rangka memahami pendidikan sebagai suatu sistem, makalah ini akan
menguraikan beberapa masalah utama yang perlu dipecahkan:

1. Bagaimana perkembangan sejarah sistem pendidikan membentuk landasan


pendidikan modern?
2. Apa tantangan utama yang dihadapi oleh sistem pendidikan saat ini, termasuk
ketidaksetaraan akses, kualitas pendidikan, dan adaptasi terhadap perkembangan
teknologi?
3. Bagaimana sistem pendidikan dapat ditingkatkan untuk lebih efektif, inklusif, dan
relevan di era kontemporer?
4. Bagaimana pendidikan berperan dalam pembangunan masyarakat dan pencapaian
tujuan berkelanjutan di tingkat global?

C. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk:

1. Menganalisis perkembangan sejarah sistem pendidikan untuk memahami dasar-dasar


pendidikan modern.
2. Menyelidiki tantangan dan masalah utama yang dihadapi oleh sistem pendidikan saat
ini.
3. Membahas solusi dan inovasi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas
dan inklusivitas sistem pendidikan.
4. Mengidentifikasi peran pendidikan dalam mendorong pembangunan masyarakat dan
mencapai tujuan berkelanjutan di tingkat global.

Dengan demikian, makalah ini akan memberikan wawasan yang mendalam tentang
pendidikan sebagai suatu sistem, dengan harapan bahwa pemahaman yang lebih baik tentang
sistem ini akan membantu dalam merumuskan solusi yang lebih baik untuk masa depan
pendidikan yang lebih baik.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Sebagai Suatu Sistem

Pendidikan ialah usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Usaha tersebut
mencakup tiga unsur pokok, antara lain masukan, unsur proses, usaha itu sendiri ,dan unsur
hasil usaha. Masukan Proses Usaha Keluaran atau Hasil Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan menjelaskan pendidikan adalah suatu sistem yang memiliki unsur-unsur tujuan
sasaran pendidikan, peserta didik, pengelolaan pendidikan, struktur atau jenjang, kurikulum
dan fasilitas. Setiap sistem ini saling mempengaruhi satu sama lain.

Menurut PH Combs (1968), ada 12 komponen pendidikan yakni tujuan dan prioritas,
peserta didik, manajemen atau pengelolaan, struktur dan jadwal waktu, isi dan bahan
pengajaran, guru dan pelaksanaan, alat bantu belajar, fasilitas, teknologi, pengawasan,
penelitian dan biaya. Berikut komponen-komponen pendidikan tersebut:

1. Tujuan dan prioritas yang merupakan fungsi mengarahkan kegiatan. Hal ini
merupakan informasi apa yang akan dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan
pelaksanaannya;

2. Peserta didik, yang tugasnya belajar dan diharapkan mengalami proses perubahan
tingkah laku sesuai dengan tujuan sistem pendidikan;

3. Manajemen atau pengelolaan berperan untuk mengkoordinasi, mengarahkan dan


menilai sistem pendidikan;

4. Struktur dan jadwal waktu merupakan komponen yang fungsinya mengatur


pembagian kegiatan dan waktu;

5. Isi dan bahan pengajaran merupakan komponen yang menggambarkan luas dan
dalamnya bahan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik;

6. Guru dan pelaksanaan merupakan orang yang menyediakan bahan pelajaran serta
menyelenggarakan proses belajar untuk peserta didik;
7. Alat bantu belajar, yang membuat fungsi yang membuat proses pendidikan lebih
bervariasi dan menarik;

8. Fasilitas, merupakan tempat terjadinya kegiatan pembelajaran;

9. Teknologi, merupakan komponen yang memperlancar dan meningkatkan hasil guna


proses pendidikan;

10. Pengawasan mutu, merupakan komponen yang berfungsi membina peraturan dan
standar pendidikan;

11. Penelitian, adalah fungsi memperbaiki serta mengembangkan ilmu pengetahuan;

12. Biaya, merupakan komponen yang tujuannya memperlancar proses pendidikan.

B. Unsur-Unsur Suatu Sistem Pendidikan

Ada beberapa unsur dalam pendidikan diantaranya yaitu,

a. Kegiatan pendidikan yang meliputi: pendidikan diri sendiri, pendidikan oleh


lingkungan, pendidikan oleh seseorang terhadap orang lain.

b. Binaan pendidikan, mencakup: jasmani, akal dan qalbu.

c. Tempat pendidikan, mencakup: rumah tangga, sekolah dan masyarakat.

d. Komponen pendidikan, mencakup: dasar, tujuan, materi, metode, media, evaluasi,


administrasi, dana dan sebagainya.

Dalam melaksanakan pendidikan madrasah diniyah dengan memerhatikan


unsur-unsur di atas maka kegiatan pendidikan tersebut akan terencana dan mencapai sasaran
dengan baik.

C. Komponen-Komponen Pendidikan

Untuk mencapai kualitas pembelajaran yang berkualitas perlu dipahami komponen -


komponen pendidikan. komponen - komponen pendidikan terdiri dari peserta didik, pendidik,
interaksi edukatif antara peserta didik dan pendidik, materi/ isi pendidikan (kurikulum),
konteks yang mempengaruhi pendidikan, alat dan metode, perbuatan pendidik, dan evaluasi
dan tujuan pendidikan.
1) Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebut
demikian oleh karena peserta didik (tanpa pandang usia) adalah subjek atau pribadi yang
otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Selaku pribadi yang memiliki ciri khas dan
otonomi, ia ingin mengembangkan diri (mendidik diri) secara terus menerus guna
memecahkan masalah- masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya. Peserta didik
sebagai subyek pembelajaran merupakan individu aktif dengan berbagai karakteristiknya,
sehingga dalam proses pembelajaran terjadi interaksi timbal balik, baik antara guru dengan
siswa maupun antara siswa dengan siswa.
2) Pendidik
Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses
pendidikan dengan sasaran peserta didik. Pendidik harus memiliki kewibawaan (kekuasaan
batin mendidik) dan menghindari penggunaan kekuasaan lahir (kekuasaan yang semata –
mata didasarkan kepada unsur wewenang jabatan). Kewibawaan dimiliki oleh mereka yang
sudah dewasa. Yang dimaksud adalah kedewasaan rohani yang ditopang kedewasaan
jasmani. Kedewasaan jasmani tercapai bila individu telah mencapai puncak perkembangan
jasmani yang optimal. Kedewasaan rohani tercapai bila individu telah memiliki cita – cita
hidup dan pandangan hidup yang tetap. Pendidik menurut (Sudhita, 2014) harus memiliki
persyaratan antara lain jujur, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, tidak tercela dan tidak
pernah berurusan dengan kepolisian karena tindakan kriminal, sehat jasmani dan rohani,
memiliki kualifikasi pendidikan tertentu, mampu melaksanakan kompetensi pendidik dan
memiliki sertifikat pendidik.
3) Interaksi edukatif antara peserta didik dan pendidik
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik
dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan, dimana ketika proses belajaran
diruangan sedang berlangsung diharapkan antara pendidik dan murid adalah menjadi partner
yang saling berargumen logis guna mendapatkan suasana belajar yang efektif. Ketika
pendidik memberi bahan ajar berupa materi pelajaran dan contoh-contoh. Diharapkan respon
yang baik dari para peserta didik, baik dari persiapan sebelum pembelajaran dimulai maupun
ketika terlaksananya pendidikan tersebut. Saling menghargai juga akan sangat membantu
keberhasilan pembelajaran saat itu, pendidik ingin dihargai dan peserta didik juga ingin
mendapat perlakuan yang santun pula.
4) Materi/isi pendidikan (Kurikulum)
Dalam Sistem Pendidikan KKNI, perlu disesuaikan antara standar kompetensi (profil
lulusan) dengan Capaian pembelajaran yang diharapkan dari satu program studi. Capaian
pembelajaran dirinci kedalam capaian pembelajaran sikap, pengetahuan, ketrampilan umum
dan ketrampilan khusus. Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam
kurikulum yang disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini salah satunya meliputi
materi inti maupun muatan lokal. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi
pengendalian dan persatuan bangsa. Muatan lokal misinya adalah mengembangkan
kebhinekaan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan. Standar Nasional
pendidikan tinggi (Undang-undang No 20 2003) terdiri dari standar kompetensi lulusan,
standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran,
standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran, standar
pengelolaan pembelajaran dan standar pembiayaan pembelajaran. Pada perguruan tinggi,
standar untuk mencapai kompetensi lulusan dituangkan dalam kurikulum. Kurikulum terdiri
dari sekelompok mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan. Mata kuliah terdiri dari mata kuliah umum dan mata kuliah
keahlian yaitu keahlian utama dan keahlian khusus.
5) Konteks Yang Mempengaruhi Pendidikan
Konteks yang mempengaruhi pendidikan antara lain alat dan metode. Alat dan metode
diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk
mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan media sosial, misalnya IT (Internet
Technology), Hand Phone, Televisi, Radio dan lain-lain. Metode pendidikan dibedakan
menjadi dua, yaitu (a) yang bersifat preventif, yaitu mencegah terjadinya hal–hal yang tidak
dikehendaki misalnya larangan, pembatasan, peringatan bahkan juga hukuman, dan (b) yang
bersifat kuratif, yaitu memperbaiki, misalnya ajakan, contoh, nasihat, dorongan, pemberian
kepercayaan, saran, penjelasan, bahkan juga hukuman.
6) Perbuatan Pendidik Perbuatan pendidik
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik ketika menghadapi peserta didik.
Tata cara dan sikap seorang pendidik dalam penyampaian pelajaran juga menunjang
pekembangan peserta didik, pendidik harus menghindari sikap menekan mental peserta didik,
karena hal ini sangat berpengaruh besar terhadap pendirian, mental, serta perkembangan
pengetahuan peserta didik.
7) Tempat Pendidikan berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan berpengaruh juga pada tercapainya tujuan pendidikan.
Lingkungan belajar meliputi sarana dan prasarana belajar, seperti ruangan kelas yang
memadai, tersedianya ruangan untuk pratikum, kenyamanan dalam belajar (lingkungan luar
tidak berisik). 8) Evaluasi dan tujuan pendidikan Evaluasi dan tujuan pendidikan merupakan
sikap mengulas kembali pelajaran-pelajaran yang sudah dipelajari dalam bentuk latihan dan
tugas-tugas. Sehingga materi-materi pelajaran tetap melekat dalam diri peserta didik.
Tujuannya adalah membangkitkan, memicu, dan menyegarkan kembali materi-materi yang
telah dibahas sebelumnya, agar peserta didik semakin mantap dalam menguasai pelajaran
tersebut.
8) Evaluasi dan tujuan pendidikan
Evaluasi dan tujuan pendidikan merupakan sikap mengulas kembali
pelajaran-pelajaran yang sudah dipelajari dalam bentuk latihan dan tugas-tugas. Sehingga
materi-materi pelajaran tetap melekat dalam diri peserta didik. Tujuannya adalah
membangkitkan, memicu, dan menyegarkan kembali materi-materi yang telah dibahas
sebelumnya, agar peserta didik semakin mantap dalam menguasai pelajaran tersebut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan di atas dapat disimpulkan bahwa,


sistem merupakan kumpulan dari komponen komponen atau unsur unsur yang saling belerja
sama satu sama lain menurut fungsinya masing masing untuk mencapai suatu tujuan.
Pendidikann juga merupakan sebuah sistem yang dinamis kontekstual atau sistem yang terus
menerus bergerak tanpa henti. Tentunya pendidikan sebagai sistem harus terbuka untuk
menerima tuntutan tuntutan akan kualitas. Pendidikan sebagai suatu sitem merupakan
gabunagn dari komponen atau unsur unsur yang ada dalam pendidikan yang saling
berinteraksi satu sama lain agar tercapainya suatu tujuan pendidikan. Oleh karena itu,
pembahasan mengenai pendidikan sebagai sistem sangat penting.

Pendidikan sebagai sistem juga terdiri dari berbagai komponen penyusunnya.


Komponen komponen ini saling berhubungan dan berkaitan tentunya juga bekerja sama
untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan. Dengan adanya komponen komponen yang
mendasarinya, pendidikan sebagai sitem akan bekerja dengan semestinya.

Sistem juga bermacam macam jenisnya. Sistem dikelompokkan menurut proses


kerjanya ataupun sufat dari sistem itu sendiri. Pengklasifikasian sistem ini sangat penting
dilakukan, karena jika kita tidak mengetahui jenis dari sistem maka kita akan sukit juga
memahami pendidikan sebagai sistem.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan dapat disarankan bahwa seharusnya


pendidikan sebagai sistem perencanaannya harus terbuka atau mau menerima saran dan
ajakan untuk memperbaiki kualitasnya. Sistem pendidikan juga harus efektif dan peka akan
suatu kemajuan.
Dengan berbagai sistem yang ada diharapkan kegiatan yang ada dapat berjalan dengan
semestinya dan tentunya lancar. Berbagai jenis sistem yang ada tentunya memiliki fungsi
yang berbeda pula, oleh karena itu, pendidikan sebagai sistem haruslah dapt melaksanakan
fungsinya dengan baik agar tercapainya tujuan yang dicita cita kan.

Komponen komponen yang ada juga harus terpenuhi agar terciptanya ke efektifan
pembelajaran agar berjalan dengan lancar tanpa adanya suatu kendala.
DAFTAR PUSTAKA

Purwaningsih, I., Oktariani, Hernawati, L., Wardarita, R., & Utami, P. I. (2022).
Pendidikan Sebagai Sistem. Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan
dibidang Administrasi Pendidikan, 24.

Sulindawati, N. G. (2018). Analisis Unsur-Unsur Pendidikan Masa Lalu Sebagai


Dasar Penentuan Arah Kebijakan Pembelajaran Pada Era Globalisasi. Jurnal
Ilmiah Ilmu Sosial, 53-56.

Ramayulis.Ilmu Pendidikan Islam / Ramayulis .2002

Anda mungkin juga menyukai