Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH INOVASI KURIKULUM

BERBASIS KETERPADUAN DAN INOVASI KTSP

Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah inovasi pendidikan

Dosen Pengampuh : Umy Fitriani Nasution M.Pd.I

Disusun Oleh ;
Kelompok 9 : a. Abu Zakaria Aqmal (2001010006)
b. Nabila (2001010201)

FAKULTAS AGAMA ISLAM PENDIDIKAN


UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH (UNIVA)
MEDAN
TA.2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
taufiq, rahmat, serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga tersusunlah sebuah
makalah ini meskipun dalam bentuk yang sederhana. Shalawat serta salam
semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Ucapan terima kasih juga tidak terlupakan kepada para pihak yang telah
memberikan sumbangan pikiran, baik dari sahabat maupun teman-teman
seangkatan. Dengan ini, kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dengan segala keikhlasannya sehingga
makalah ini bisa selesai dengan baik.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dengan
baik bagi diri penyusun sendiri maupun bagi teman-teman semuanya, amin. Dan
dengan segala bantuan serta sumbangan pikiran dari berbagai pihak, kami
sampaikan rasa terima kasih, semoga Allah SWT. selalu mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya Robbal ‘Alamin.

Medan 13 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Apa pengertian kurikulum berbasis keterpaduan ........................... 3
B. Apa saja komponen kurikulum berbasis keterpaduan .................... 4
C. Bagaimana prosedur pengembangan kompetensi berbasis keterpaduan
........................................................................................................ 6
D. KTSP Sebagai Bentuk Inovasi dalam Kurikulum .......................... 6
E. Apa yang dimaksud dengan KTSP ................................................ 8
BAB III PENUTUP......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum merupakan suatu perangkat mata pelajaran serta program


pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggaraan pendidikan yang
berisi rancangan pelajaran dimana penyusunannya disesuaikan dengan keadaan
dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan
tersebut.

Kurikulum di Indonesia sering menjadi perdebatan para kaum pelajar, ada


kecenderungan selama ini guru mengemas pengalaman belajar siswa terkotak-
kotak dengan tegas antara satu bidang studi dengan bidang studi yang lainnya,
pembelajaran yang memisahkan penyajian mata-mata pelajaran secara tegas
hanya akan membuat kesulitan belajar bagi siswa karena pemisahan seperti itu
memberikan pengalaman belajar yang bersifat artifisial. Sementara itu, disekolah
dasar khususnya di kelas-kelas rendah para siswa lebih menghayati pengalaman
belajarnya secara totalitas, siswa mengalami kesulitan dengan adanya pemisahan
pengalaman belajar seperti tadi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menyusun makalah dengan judul
“Inovasi Kurikulum Berbasis Keterpaduan dan inovasi KTSP”

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kurikulum berbasis keterpaduan?

2. Apa saja komponen kurikulum berbasis keterpaduan?

3. Bagaimana prosedur pengembangan kompetensi berbasis keterpaduan?

4. Seperti apa penjelasan KTSP Sebagai Bentuk Inovasi dalam Kurikulum?

1
5. Apa yang dimaksud dengan KTSP?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum berbasis keterpaduan

2. Untuk mengetahui komponen kurikulum berbasis keterpaduan

3. Untuk mengetahui prosedur pengembangan kompetensi berbasis keterpaduan

4. Untuk mengetahui penjelasan KTSP Sebagai Bentuk Inovasi dalamKurikulum

5. Untuk mengetahui pengertian dari KTSP

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum Berbasis Keterpaduan

Kurikulum berbasis keterpaduan adalah organisasi kurikulum secara


terpadu, suatu bentuk kurikulum yang meniadakan batas-batas antara berbagai
mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau
keseluruhan. Konsep keterpaduan pada hakikatnya menunjuk pada keseluruhan,
kesatuan, kebulatan, kelengkapan, kompleks, yang ditandai oleh interaksi dan
interpendensi antara komponen-komponennya (Alisyahbana, 1974: 17).

Kurikulum terpadu menyediakan kesempatan dan kemungkinan belajar


bagi para siswa. Kesempatan belajar tersebut dirancang dan dilaksanakan secara
menyeluruh dengan mempertimbangkan hal-hal yang berpengaruh, oleh karena itu
diperlukan pengaturan, kontrol, bimbingan agar proses belajar terarah
ketercapaian tujuan-tujuan kemampuan yang diharapkan. Kurikulum dirancang
berdasarkan sistem keterpaduan yang mempertimbangkan komponen-komponen
masukan, proses dan produk secara seimbang dan setaraf.

Pada komponen masukan, kurikulum dititikberatkan pada mata pelajaran


logis dan sistematis agar siswa menguasai struktur pengetahuan tertentu. Pada
komponen proses, kurikulum dititikberatkan pada pembentukan konsep berfikir
dan cara belajar yang diarahkan kepada pengembangan peta kognitif. Pada
komponen produk, kurikulum dititikberatkan pada pembentukan tingkah laku
spesifik. Ketiga komponen tersebut berinteraksi dalam kurikulum secara terpadu,
sehingga tujuan kurikulum terpadu untuk mengembangkan kemampuan yang
merupakan gejala tingkah laku berkat pengalaman belajar.

Menurut Hilgard dan Bower dalam Udin Syaefudin (2014:114), tingkah


laku yang diterapkan adalah integrasi atau behavior is the better integrated, terjadi
dikarenakan pengalaman-pengalaman dalam situasi tertentu, bukan karena
kecenderungan alami atau kematangan kondisi temporer, sehingga perubahan
tingkah laku bersifat permanen dan bertalian dengan situasi tertentu.

3
Untuk mencapai perubahan-perubahan perilaku, sistem keterpaduan
dikembangkan berdasarkan prisip-prinsip sebagai berikut:

1) Suasana lapangan (field setting) yang memungkinkan siswa menampilkan


kemampuannya di dalam kelas,

2) Pengembangan diri sendiri (self development),

3) Pengembangan potensi yang dimiliki masing-masing individu (self


actualization),

4) Proses belajar secara kelompok (social learning),

5) Pengulangan dan penguatan (reinforcement),

6) Pemecahan masalah-masalah (heuristik learning), dan

7) Sikap percaya diri sendiri (self confidence).

B. Komponen Kurikulum Berbasis keterpaduan

Kurikulum Berbasis Keterpaduan meliputi berbagai komponen yang saling


berkaitan yaitu sub sistem masukan yakni siswa, subsistem proses yakni metode,
materi dan masyarakat, sub sistem produk yakni lulusan yang dikaitkan
komponen evaluasi dan umpan balik. Masing-masing komponen saling berkaitan,
pengaruh mempengaruhi satu sama lain dalam rangka untuk mencapai tujuan.

1) Komponen Lulusan

Komponen lulusan adalah produk sistem kurikulum yang memenuhi


harapan kuantitas yakni jumlah lulusan sesuai dengan kebutuhan dan harapan
kualitas yakni mutu lulusan ditinjau dari segi tujuan instrinsik dan tujuan
ekstrinsik. Tujuan instrinsik berorientasi bahwa lulusan diharapkan menjadi insan-
insan terdidik, berbudaya dan berahlakulkarimah. Tujuan ekstrinsik, berorientasi
bahwa lulusan sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan khususnya kompeten di
bidang pekerjaannya.

4
2) Komponen Metode dan Materi

Komponen metode terdiri dari program pembelajaran, metode penyajian,


bahan dan media pendidikan. Sedangkan komponen materi terdiri dari fasilitas,
sarana dan prasarana, perlengkapan, dan biaya. Komponen ini disediakan dalam
jumlah dan kualitas yang memadai dan berfungsi sebagai unsur penunjang proses
pendidikan. Khusus media pendidikan bagaimana media tersebut menggunakan
lingkungan sekolah tempat belajar dan selalu memudahkan dan menyederhanakan
materi sehingga menyenangkan situasi belajar siswa.

3) Komponen Evaluasi

Komponen evaluasi untuk menilai keberhasilan proses kurikulum dan


ketercapaian tujuan kurikulum. Evaluasi dilaksanakan dalam bentuk evaluasi
formatif dan evaluasi summatif. Hasil evaluasi memberikan informasi untuk
membuat keputusan tentang tingkat produktivitas kurikulum dan derajat
performansi yang dicapai oleh siswa.

4) Komponen Balikan

Komponen balikan berguna untuk memberikan informasi dalam rangka


umpan balik demi perbaikan sistem kurikulum. Sumber informasi diperoleh dari
hasil evaluasi yang telah dilaksanakan sekolah dan lembaga tempat para lulusan
bekerja.

5) Komponen Masyarakat

Komponen masyarakat merupakan masukan eksternal dalam bidang sosial


dan budaya, yang berfungsi sebagai faktor penunjang dan turut mewarnai
pelaksanaan kurikulum secara keseluruhan.

5
C. Prosedur Pengembangan Kurikulum Berbasis Keterpaduan

Sekarang ini ada kecenderungan guru mengemas pengalaman belajar


siswa terkotak-kotak dengan tegas antara bidang studi satu dengan yang
lainnya,kurikiulum yang memisahkan penyajian mata-mata pelajaran secara tegas
hanya akan membuat kesulitan siswa,karena pemisahan seperti itu akan
memberikan pengalaman belajar yang bersifat artifisial (terpisah-pisah).sementara
di jenjang SD khususnya siswa pada kelas-kelas awal yang suka menghayati
pengalamannya secara totalitas, hal ini akan mengundang kesulitan belajar dengan
pemilahan-pemilahan pengalaman secara artifisial tersebut.

Sesuai teori Gestalt yang mengedepankan pengetahuan yang dimiliki


siswa dimulai dari keseluruhan baru menuju bagian-bagian. Siswa pada jenjang
SD paling dominanmenghayati pengalamannya masih berfikir secara
keseluruhan,mereka masih sulit menghadapi pemilihan yang artifisial (terpisah-
pisah). Ini berarti sisa kelas rendah di SD itu melihat dirinya sebagai pusat
lingkungan yang merupakan suatu keseluruhan yang belum jelas unsur-unsurnya
dengan pemaknaan secara holistik yang bertitik tolak dari yang bersifat konkrit.

Melalui pemikiran tersebut,maka kurikulum terpadu yang berangkat dari


bentuk rencana umum dan dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran unit (Unit
Teaching).Rencana umum yang dimaksudkan adalah organisasi kurikulum yang
berpusat pada bilang masalah,ide,core atau tema tertentu yang dapat digunakan
untuk melaksanakan siatu pengajaran unit. Dengan perkataan lain, Resource unit
adalah unit-unit yang telah siap dibuat dan disusun secara umum, lengkap dan luas
serta merupakan reservoirbagi pengembangan pembelajaran unit.

D. Pengertian kurilulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum


operasional pendidikan yang disusun serta dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan di Indonesia yang mengacu kepada Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulus serta berpedoman pada panduan umum yang disusun oleh
BSNP yang telah disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, dan kompetensi daerah.

6
Kurikulum ini pun digagas oleh pemerintah sebagai implementasi dari UU
nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional dan ditetapkan
berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang kemudian dikembangkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP), serta secara operasional ditetapkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, nomor 23 tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Lulus dan nomor 24 tahun 2006 tentang
pelaksanaan dari kedua peraturan menteri pendidikan nasional tersebut.

KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun


pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan
sekolah itu sendiri. Oleh karena itu, KTSP merupakan bagian dari kegiatan
perencanaan sekolah, yang dapat berbentuk rapat kerja dan atau lokakarya sekolah
yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru. Adapun
penyusun KTSP pada SD/MI terdiri atas guru, konselor dan kepala sekolah yang
berperan sebagai ketua juga merangkap sebagai anggota.

Kompetensi adalah kemampuan yang dapat dilakukan siswa yang


mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. (Martini Yamin,
2009:75). Pembelajaran yang berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang
memiliki standar yang merupakan acuan bagi guru tentang kemampuan dalam
pembelajaran dan penilaian.

Pembelajaran Karakteristik Tingkat Satuan Pendidikan memiliki dua


karakteristik yaitu ;

1. Melibatkan penuh peserta didik.

Dalam proses pembelajaran siswa dituntut tidak hanya mendengar dan


mencatat, akan tetapi menghendaki aktivitas siswa dalam proses berpikir

2. Membangun suasana aktif.

Dalam proses pembelajaran diberlakukan proses Tanya jawab terus


menerus. Hal ini ditunjukan agar memperbaiki dan meningkatkan kemampuan

7
berpikir siswa sehingga siswa akan memperoleh pengetahuan yang mereka
kontruksi sendiri.

Adapun ciri-ciri Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yaitu sebagai


berikut :

• Menitikberatkan pencapaian target kompetensi daripada penguasaan


materi

• Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya


pendidikan yang tersedia

• Membeikan kebebasan yang luas kepada pelaksanaan pendidikan


dilapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan program pendidikan
sesuai dengan kebutuhan.

KTSP terdiri atas tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur,


dan kurikulum tingkat satuan. Adapun struktur dan muatan KTSP pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah meliputi lma kelompok mata pelajaran, yaitu :

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

a.) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

b.) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

c.) Kelompok mata pelajaran estetika

d.) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

E. KTSP Sebagai Bentuk Inovasi dalam Kurikulum

Perkembangan pendidikan di Indonesia ditandai dengan lahirnya


berbagaiinovasi pendidikan yang didalamnya terdapat inovasi kurikulum dan
inovasi pembelajaran, yang diperkuat dengan berbagai kebijakan pada masa inova
sitersebut diterapkan. Inovasi merupakan suatu ide yang dituangkan dan
bersifat baru, walaupun sesungguhnya tidak ada sesuatu hal yang baru seutuhnya t

8
etapimerupakan penyesuaian dan perbaikan dari hal yang telah ada. Karakteristik
suatuinovasi adalah; kreatif, baru, praktis, perubahan nilai, ekonomis, dan
merupakansuatu terobosan. Dan lingkup inovasi terdiri dari tiga bagian yaitu
inovasi struktur(SD 5 tahun), inovasi materi (materi teknologi informasi dan
komunikasi untukSMU tahun 2004), dan inovasi proses (e-learning) melalui
tahapan

konwledge, persuasion, decision, implmentation, dan confirmatio

(Rogers,1983:164).Sebagai gambaran awal, dibawah ini akan disajikan


mengenai beberapa perkembangan kurikulum khususnya di Indonesia dimulai
dari tahun 1968 hingga2004 dan 2006 dengan spesifikasi orientasi dari masing
kurikulum-kurikulumtersebut, secara garis besar perkembangan tersebut disajikan
sebagai berikut:Perkembangan Kurikulum di Indonesia- tahun 2006

NO TAHUN FOKUS ORIENTASI

1 1968 Subject Matter (mata plajaran)

2 1975 Terminal Objectives(TIU,TIK)

3 1984 Keterampilan Proses (CBSA Project)

4 1984 Munculnya pembagian kamar antara kurikulum


nasional dengan kurikulum muatan lokal

5 2004 Kurikulum berbasis kompetensi

6 2006 Kurikulum berbasis local (daerah /satuan pendidikan)

Dilihat dari tabel di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ;

A.Perubahan atau penyesuaian kurikulum tersebut relatif dilakukan dalam periode


yang relatif konstan yaitu antara 8 hingga 10 tahun,

9
B.Perubahan mencakup aspek proses dan materi,

C.Perkembangan terakhir menunjukkan konsentrasi pendidikan


untukmeningkatkan mutu dan relevansinya bagi masyarakat dan lingkungan.

Perkembangan dalam pendidikan dan kurikulum yaitu lahirnya


kurikulum2006 atau lebih dikenal dengan istilah KTSP. Dimana dengan
lahirnya KTSPmerupakan sebagai penyempurnaan dari model kurikulum berbasis
kompetensi.Dan Aspek-aspek inovatif yang terkandung dalam KTSP di
antaranyaditerapkannya pendidikan kecakapan hidup; dikembangkannya
keunggulan lokalsesuai karakteristik, kebutuhan, dan tuntutan setempat;
kurikulum berbasissekolah, dalam pengertian meskipun kerangka dasar dan
struktur kurikulumdikembangkan secara sentralistik, tetapi
pengembanganperencanaan pembelajaran (silabus & RPP) dan kegiatan belajar m
engajar dikembangkansecara desentralistik; dan disertakannya peran serta
masyarakat

Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan dilakukan


dalamrangka memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang- Undang No 20
tahun2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat (1) yang
menyatakan bahwa pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada st
andarnasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal
36 ayat(2) menegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikandikembangkan dengan diverifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensidaerah, dan peserta didik.Dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan
pendidikanjenjang pendidikan dasar dan menengah merujuk pada Peraturan Ment
eri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No 20 tahun 2006 tentang standar Isi unt
uk satuan pendidikan dasar dan menengah serta peraturan Peraturan Pendidikan N
asional(Permendiknas) No 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi

Salah satu perubahan mendasar dalam bidang pendidikan nasional adalah


lahirnya peraturan pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan (SNP). Opini beserta penjabarannya dalam Permendiknas dijadikan
pedoman oleh semua pihak dalam merencanakan, mengorganisasikan,

10
melaksanakan, dan melakukan evaluasi pendidikan termasuk dalam implementasi
KTSP. Seorang guru dalam menjalankan perannya sebagai pengajar, pembimbing,
pendidik, dan pelatih bagi para siswa, tentunya dituntut untuk memahami dan
menguasai tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun perilaku orang –
orang yang terkait dengan dirinya. Gurupun harus bisa menjalankan tugasnya
secara efektif dan efesien.

eiring dengan kemajuan zaman guru harus senantiasa melakukan berbagai


peningkatan dan penyesuaian kemampuan profesionalnya, Sebagai mana terletak
dalam undang – undang guru dan dosen (pasal 1, ayat 1 dan 3) sebagai berikut:

Ayat 1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,


mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah.

Ayat 3. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh


seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,
kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu
serta memerlukan pendidikan profesi.

Kenyataan menunjukkan dalam kondisi kesejahteraan guru yang relative


rendah, kerap kali guru tidak dapat mengatasi kekurangan fasilitasnya, bukan
karena tidak kreatif dan rendah inisiatifnya, tetapi sudah kehabisan waktu untuk
kepentingan mengatasi kesulitan ekonominya memenuhi kebutuhan keluarganya.
Setelah guru pada saat sekarang ini dalam menerapkan KTSP mendapatkan
dukungan institusional, sehingga selanjutnya yang perlu dipersiapkan guru adalah
berkaitan dengan pendekatan belajar yang menjadi otonomi professional
keguruan.Guru merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam
perubahan kurikulum dan implementasinya dalam pembelajaran.
untuk menyukseskan implementasi KTSP perlu ditunjang oleh guru yang
berkualitas, yang mampu menganalisis, menafsirkan dan mengaktualisasikan
pesan – pesan kurikulum ke dalam pribadi peserta didik.

11
BAB III

PENUTUPAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kurikulum berbasis keterpaduan adalah organisasi kurikulum secara terpadu,


suatu bentuk kurikulum yang meniadakan batas-batas antara berbagai mata
pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan.

2. Kurikulum terpadu terdiri dari beberapa komponen, meliputi komponen


lulusan, metode, materi, evaluasi, balikan, dan masyarakat.

3. Ciri-ciri kurikulum terpadu anatara lain berlandaskan teori belajar gestalt,


berdasarkan kebutuhan anak didik, sistem unit, peran guru sama aktifnya dengan
peran siswa dan sesuai dengan minat dan perkembangan anak didik.

4. Prosedur pengembangan kurikulum terpadu terdiri dari rencana umum dan


dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran unit meliputi tujuan sumber unit, kriteria
penyusunan rencana umum, dan organisasi dan isi rencana.

5. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum


operasional pendidikan yang disusun serta dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan di Indonesia yang mengacu kepada Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulus serta berpedoman pada panduan umum yang disusun oleh
BSNP yang telah disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, dan kompetensi daerah.

B. Saran

Semoga dengan pembahasan ini, kepada pembaca terutama kepada


calonseorang guru dengan adanya kedinamisan dalam kurikulum semakin
tumbuhnyainovasi-inovasi yang membangun kearah yang lebih baik, dan
kearahmeningkatkan kualitas pendidikan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sa’ud, Udin Syaefudin. 2013. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suherman dan Saud Saepudin.(2006).Inovasi Pendidikan.Bandung:UPI PRESS.

Tn. 2012. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Tn. 2011. Kuurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Aqib, Zainal. (2009). Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Bandung :


Yrama Widya.

13

Anda mungkin juga menyukai