Disusun oleh :
T.A 2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt karena berkat rahmat-nyalah penulis
dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingannya dalam penulisan makalah ini.
yang penulis susun untuk memberikan informasi tentang pengertin khalifah, pengertian
khulafaur rasyidin, kepemimpinan khulafaur rasyidin mulai dari sahabat abu bakar sampai
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat
Penulis
2
DAFTAR ISI
3.2. Saran............................................................................................................. 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia dilahirkan didunia ini untuk menjadi pemimpin
atau kholifah fil „ardhi sebagaimana firman Allah dalam surat Al-baqoroh: 30 yang berbunyi:
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak
kendali Rasulullah. Dalam hal ini terdapat empat khalifah yg menggantikan Nabi dalam
memimpin Umat Islam dengan selalu berpegang pada al Qur‟an dan Sunnah. pada periode
ini, masih mencerminkan pola- pola yang digagas dan dipraktekkan oleh Rasululah dalam
4
1.3. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut bahasa, Khalifah ( خليفةKhalīfah) merupakan mashdar dari fi‟il madhi khalafa
, yang berarti : menggantikan atau menempati tempatnya. Menurut istilah adalah gelar yang
diberikan untuk pemimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW (570–632).
Kata "Khalifah" sendiri dapat diterjemahkan sebagai "pengganti" atau "perwakilan". Adapun
yang dimaksud dengan Khulafaur Rasyidin adalah para pemimpin pengganti Rosulullah.
Abu Bakar nama lengkapnya ialah Abdullah bin Abi Quhafa At-Tammi. Di zaman
pra Islam bernama Abdul Ka‟bah, kemudian diganti oleh Nabi menjadi Abdullah. Ia
termasuk salah seorang sahabat yang utama (orang yang paling awal) masuk Islam. Gelar
Abu Bakar adalah salah seorang dari para pemimpin Quraisy dan anggota majelis
permusyawaratan. Abu Bakar terkenal dalam setiap keadaan sebagai seorang ksatriadan
berpendirian teguh dalam melangkah. Periode Abu Bakar sangat singkat ( 632-634 M), hanya
dua tahun lebih, ia mampu mengamankan Negara baru islam dari perpecahan dan
kehancuran, baik di kalangan sahabat mengenai persoalan penggant Nabi maupun tekanan-
tekan dari luar dan dalam. Sperti ekspedisi keluar negeri dengan mengirim kembali Usamah
ibn Zaid ke Syam, menghadapi para pembangkang terhadap negara dengan tidak mau
6
wilayah dengan 12 bataliyon juga yang massing-masing dikepalai oleh jenderall. Pengiriman
tentara secara serentak untuk menghadapi para pembangkang di daerah-daerah jazirah Arab.
orang arab yang lemah imannya justru menyatakan murtad yaitu keluar dari islam. Mereka
melepaskan kesetiaan dengan menolak memberikan baiat kepada khalifah yang baru dan
yang dibuat bersama Muhammad dengan sendirinya batal disebabkan kematian nabi.
Riddah berarti murtad, beralih agama dari islam ke kepercayaan semula, secara politis
maker melawan agama dan pemerintah sekaligus. Oleh karena itu khalifah dengan tegas
Tentara islam dibawah pimpinan Musanna dan Khalid Bin Walid, sedangkan ke Syiria suatu
Negara Arab yang dikuasai Romawi timur(Bizantium) Abu bakar mengutus 4 orang
panglima yaituAbu Ubaidah, Yazid Bin Abi Sufyan, Amr Bin ash dan Surahbil. Kemudian
Pada saat pertempuran di Ajnadain negeri syam berlangsung, khalifah Abu Bakar
menderita sakit. sebelum wafat, beliau telah berwasiat kepada para sahabatnya, bahwa
khalifah pengganti setelah dirinya adalah umar bin Khattab. hal ini dilakukan guna
7
Beberapa saat setelah Abu Bakar wafat, para sahabat langsung mengadakan
musyawarah untuk menentukan khakifah selanjutnya. telah disepakati dengan bulat oleh
umat Islam bahwa Umar bin Khattab yang menjabat sebagai khalifah kedua setelah Abu
Bakar. piagam penetapan itu ditulis sendiri oleh Abu Bakar sebelum wafat.
Setelah pemerintahan 2 tahun 3 bulan 10 hari (11 – 13 / 632 – 634 M),khalifah Abu
Bakar wafat pada tanggal 21 jumadil Akhir tahun 13 H / 22 Agustus 634 Masehi.[5]
Umar bin Khaththab nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail
keturunan Abdul Uzza Al-Quraisi dari suku Adi, salah satu suku terpandang mulia. Umar
dilahirkan di mekah empat tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ia adalah
dihormati dikalangan masyarakat Arab, sehingga kaum Qurais memberi gelar ”Singa padang
pasir”, dan karena kecerdasan dan kecepatan dalam berfikirnya, ia dijuluki ”Abu Faiz”. Itulah
sebabnya pada saat-saat awal penyiaran Islam, Rasulullah SAW bedoa kepada Allah,
”Allahumma Aizzul Islam bi Umaraini” artinya: ”Ya Allah, kuatkanlah Agama Islam dengan
salah satu dari dua Umar” yang dimaksud dua Umar oleh Rasulullah SAW adalah Umar bin
perkembangan yang sangat pesat. Khalifah Umar telah berhasil membuat dasar-dasar bagi
suatu pemerintahaan yang handal untuk melayani tuntunan masyarakat baru yang terus
perkembang. Umar mendirikan beberapa dewan yaitu : membangun Baitul Mal, Mencetak
8
Mata Uang, membentuk kesatuan tentara untuk melindungi daerah tapal batas, mengatur gaji,
dengan membangun jaringan pemerintahan sipil yang sempurna. Kekuasaan Umar menjamin
hak yang sama bagi setiap warga negara. Kekuasaan bagi Umar tidak memberikan hak
istimewa tertentu sehingga tidak ada perbedaan antara pengusa dan rakyat, dan mereka setiap
juga memperbaiki dan mengkaji ulang terhadap kebijaksanaan yang telah ada jika itu
diperlukan demi tercapainnya kemaslahatan umat Islam. Khalifah Umar memerintah selama
10 tahun lebih 6 bulan 4hari. Kematiannya sangt tragis, seorang budak Persia bernama Fairuz
atau Abu Lu‟lu‟ah secara tiba-tiba menyerang dengan tikaman pisau tajam ke arah khalifah
yang akan menunaikan shalat subuh yang telah di tunngu oleh jama‟ahnya di masjid Nabawi
di pagi buta itu. Khalifah Umar wafat tiga hari setelah pristiwa penikaman atas dirinya, yakni
1 Muharam 23H/644M.
Atas persetujuan Siti Aisyah istri rasulullah Jenazah beliau dimakamkan berjajar
dengan makam Rasulullah dan makam Abu Bakar. Demikianlah riwayat seorang khalifah
yang bijaksana itu dengan meninggalkan jasa-jasa besar yang wajib kita lanjutkan.
Khalifah ketiga adalah Utsman bin Affan. Nama lengkapnya ialah Utsman bin Affan
bin Abil Ash bin Umyyah dari suku Quraisy. Ia memeluk Islam karena ajakan Abu Bakar,
dan menjadi salah seorang sahabat dekat Nabi Muhammmad SAW. Ia sangat kaya tetapi
mendapat julukan zun nurain, artinya yang memiliki dua cahya, karena menikahi dua putri
Nabi Muhammmad SAW secara berurutan setelah yang satu meninggal. Ia meriwayatkan
9
hadist kurang lebih 150 Hadist. Seperti halnya Umar, Utsman diangkat menjadi kholifah
melalui proses pemilihan.Yaitu melewati badan Syura yang dibentuk oleh Umar menjelang
wafatnya. Masa pemerintahannya adalah yang terpanjang dari semua khalifah di zaman para
Khalifah Rasyidah, yaitu 12 tahun, tetapi sejarah mencatat tidak seluruh masa kekuasannya
menjadi saat yang baik dan sukses baginya. Para penulis sejarah membagi zamn
pemerintahannya menjadi dua periode, yaitu enam tahun pertama merupakan masa kejayaan
terutama dalam perlusan wilayah kekusaan Islam. Daerah-daerah sterategis yang sudah
dikuasai Islam seperti Mesir dan Irak. Karya monumental Utsman yang dipersembahkan
Penyusunan Al-Qur‟an, yaitu Zaid bin Tsabit, sedangkan yang mengumpulkan tulisan-
tulisan Al-Qur‟an antara lain Adalah dari Hafsah, salah seorang Istri Nabi SAW. Kemudian
dewan itu membuatbeberapa salinan naskah Al-Qur‟an untuk dikirimkan ke berbagai wilayah
kekhalifahannya, umur Utsman r.a. relatif tua. Akan tetapi, di saat umur khalifah melebihi 70
Bentuk manajemen yang ditetapkan dalam pemerintahaan Umar r.a. tercermin dalam
pengumpulan mushaf Al-qur‟an menjadi satu di kenal dengan Mushaf Utsmani. Pada masa
kekhalifahan Utsman r.a. terdapat indikasi praktik nepotisme. Hal ini yang membuat
sekelompok sahabat mencela kepemimpinan Utsman r.a. karena telah memilih keluarga
kekhalifahannya, muncul perasaan tidak puas dan kecewa di kalangan umat Islam
10
terhadapnya. Kepemimpinan Usman memang sangat berbeda dengan kepemimpinan Umar.
Pada tahun 35H/656M, Usman di bunuh oleh kaum pemberontak yang terdiri dari orang-
orang kecewa itu.Mereka mengepung rumah khalifah, dan membunuhnya ketika sedang
membaca Alquran. Menurut lewis, pusat oposisi sebenarnya adalah diMadinah sendiri. Di
sini Thalhah, Zubair, dan „Amr membuat perlawanan rahasia melawan khalifah, dengan
Dikalangan ummat Islam yang diturunkan melalui Muhammad yang berbahasa Arab
(sehingga perwujudan islam pada masa awalnya bercorak Arab) dengan alam pemikiran yang
Setelah Usman wafat, masyarakat beramai ramai membaiat Ali ibn Abi Thalib
sebagai khalifah. Ali memerintah hanya enam tahun. Selama masa pemerintahannya, ia
menghadapi berbagai pergolakan. Tidak ada masa sedikit pun dalam pemerintahannya yang
dapat dikatakan stabil. Setelah menduduki jabatan khalifah, Ali memecat para gubernur yang
diangkat oleh Usman. Dia yakin bahwa pemberontakan pemberontakan terjadi karena
keteledoran mereka. Dia juga menarik kembali tanah yang dihadiahkan Usman kepada
penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatannya kepada negara, dan memakai kembali
sistem distribusi pajak tahunan diantara orangorang Islam sebagaimana pernah diterapkan
Umar.
Pada saat itu ada lima orang yang dicalonkan. Namun dua diantaranya telah
menyatakan ketidak sediaannya, yaitu sa‟ad bin Abi waqqs dan Ibnu Umar, sehingga calon
yang diharapkan tinggal Ali, Thalhah dan Zuheir. Ali tampaknya yang paling kuat diantara
11
calon yang ada, disamping Ia yang lebih dulu masuk Islam, juga kedekatan kekerabatannya
dengan Nabi merupakan poin tersendiri. Bahkan kenyataan juga menunjukkan bahwa Ali
juga merupakan salah seorang calon kuat ketika Usman diangkat menjadi khalifah, maka
ketika kaum pemberontak mengumpulkan penduduk Madinah dan mendesak mereka untuk
memilih khalifah, maka Ali lah yang serentak mereka pilih. Ali dibai‟at tanggal 24 Juni 656
Setelah terbunuhnya Usman, tuntutan para sahabat terutama yang turuna Umayyah
untuk segera mengusut pembunuh Usman juga sangat kuat. Namun menyadari kondisi
pemerintahannya yang masih labil, Ali memilih untuk menunda pengusutan tersebut,
suatu jabatan tertentu. Hal ini antara lain yang digugat oleh kaum pemberontak. Ali segera
mengambil kebijakan untuk mengganti gubernur yang diangkat Usman tersebut. Mereka
yang diganti antara lain, Abdujiah binSa‟ad (gubernur Mesir), Mu‟awiyah bin Abu Sufyan
(gubernur Syam), Abdullah Ibn Amir al Hadrami (gubernur Mekkah), Al Qasim ibn Tsaqafi
(gubernur Thaif), Ya‟la ibn Muniyah (gubernur San‟a), Abdullah ibn Amir (gubernur
Basrah), dan Abu Musa al sy‟ari (gubernur Kufah). Tentulah kebijakan ini dianggap cukup
Selain kebijakan diatas, Ali ibn Abi Thalib juga membuat kebijakan lain yang penting, yaitu
memberi tunjangan kepada kaum muslimin yang diambil dari bait al mal, tanpa melihat
12
apakah masuk Islam dulu atau belakangan, mengatur tata laksana pemerintah untuk
mengambil kepentingan umat, dan menjadikan Kufah sebagai inu kota umat Islam waktu itu.
Pemberontakan ini lebih banyak disebabkan oleh kebijakan Ali yang mereka tidak
sepakati. Yang memprihatinkan adalah perlawanan itu justru dilkukan oleh para sahabat
Thalhah dan Zubeir merupakan dua sahabat besar, dan sepuluh diantara orang yang
dijamin Nabi Muhammad masuk surga. Sedang Aisyah merupakan istri Nabi yang sangat
dicintai. Baik Thalhah maupun Zubeir pada mulanya menerima Ali sebagai khalifah yang
bahkan memerangi Ali, karena Ali tidak memenuhi tuntutan mereka untuk segera
menghukum para pembunuh Usman. Akhirnya, pertempuran yang dahsyat pun berkobar.
Perang ini dikenal dengan nama “Perang Jamal (Unta)” karena Aisyah dalam pertempuran ini
menunggang unta. Ali berhasil mengalahkan lawannya. Zubair dan Thalhah terbunuh ketika
hendak melarikan diri, sedangkan Aisyah ditawan dan dikirim kembali ke Madinah.
Pada saat drama perang Siffin (26 Juli 657 M) yang mempertemukan kekuatan
Muawiyah dan Ali terjadi adu taktik dan kelicikan. Atas usulan Amr ibn al Ash, Muawiyah
ini disebut sebagai tahkim. Tahkim tersebut berakhir dengan tragis bagi Ali. Kelicikan Amr
bin Ash sebagai wakil Muawiyah mampu mengecoh Abu Musa alAsyari, wakil Ali. Di mana
Amr menyatakan kejatuhan kekhalifahan Ali, walaupun sebelumnya mereka sepakat untuk
menurunkan keduanya, Ali dan Muawiyah. Akibat tahkim inilah, sehingga pasukan Ali
pecah.
13
c. Pemberontakan orang orang Khawarij
Sejak peristiwa tahkim pasukan Ali terpecah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
yang setuju dengan tahkim, Syi‟ah (pengikut), dan kelompok yang menolak tahkim, yaitu
kaum Khawarij (orang orang yang keluar dari barisan Ali), karenanya mereka sebenarnya
merupakan bagian dari pasukan Ali dalam menumpas pemberontakan Muawiyah. Mereka
berkeyakinan bahwa Ali adalah Amir Al mu‟minin dan mereka yang setuju dengan tahkim,
berarti mereka telah melanggar ajaran agama. Ali dan sebagian pasukannya dinilai telah
berani membuat keputusan hukum, yaitu berunding dengan lawan. Bagi mereka, Ali,
Muawiyah, Abu Musa al Asy‟ari adalah kafir, sebab mereka tidak lagi menjadikan al Qur‟an
Peristiwa pertempuran antara pasukan Ali dan Khawarij terjadi di Nahrawan tahun
685 M, dan berakhir dengan kemenangan dipihak Ali. Dan pimpinan mereka, Abdullah bin
wahab al Rasibi juga terbunuh. Kekalahan ini menambah dendam sebagian mereka yang
berhasil meloloskan diri, sehingga mereka berniat membunuh tiga orang yang dianggap biang
keladi perpecahan umat, yaitu Ali, Muawiyah dan Amr bin Ash. Ibnu Hujam berhasil
memenuhi tugasnya, yaitu membunuh Ali ketika Ia sedang shalat Subuh di Masjid Kufah. Ali
wafat pada tanggal 14 Ramadhan tahun 40H/661 M, atau sekitar 4 tahun setelah menjadi
Khalifah. Maka berakhir pulalah masa masa khulafaur Rasyidin, yang dimulai sejak
sepeninggalan Rasulullah, masa Abu Bakar Ashshiddiq sampai Khalifah keempat umat
14
2.3. Kemajuan Peradaban Masa Khulafaur Rasyidin
Masa kekuasaan khulafaur rasyidin yang dimulai sejak Abu Bakar Ash Shidiq hingga
Ali bin Abi Thalib, merupakan masa kekuasaan khalifah Islam yang berhasil
mengembangkan wilayah Islam lebih luas. Nabi Muhammad saw yang telah meletakkan
dasar agama Islam di Arab, setelah beliau wafat, gagasan dan ide-idenya diteruskan oleh para
rasyidin dalam waktu yang relatif singkat telah membuat hasil yang gilang gemilang. Dari
hanya wilayah Arabia, ekspansi kekuasaan Islam menembus keluar Arabia memasuki
wilayah wilayah Afrika, Syiria, Persia, bahkan menembus ke Bizantium dan Hindia.
Pada masa kekuasaan khulafaur Rasyidin, banyak kemajuan peradaban yang telah dicapai.
Diantaranya adalah munculnya gerakan pemikiran dalam Islam. Di antara gerakan pemikiran
4. Sebagian orang yang tidak senang kepada Islam, terutama dari pihak orientalis abad
5. Islam pada masa awal tidak mengenal pemisahan antara dakwah dan negara, antara
da‟i maupun panglima. Tidak dikenal orang yang berprofesi khusus sebagai da‟i.
Para khalifah adalah penguasa, imam shalat, mengadili orang yang berselisih, da‟i,
15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
peradaban islam sampai saat ini. Setelah wafatnya Rasulullah S.A.W, Para khalifah berjuang
mengorbankan baik harta jiwa raga maupun keluarga yang mereka cintai dalam perluasan dan
peradaban islam yang membawa agama yang rahmatan lilalamin. Adapun para khalifah itu
adalah :
-634
-644
– 651 )
3.2. Saran
Manusia tidak luput dari khilaf, apabila ada kesalahan pada penyusunan makalah ini
maka penulis mohon ma‟af dan mohon bimbingannya dari Ibu/Bapak dosen untuk
16
DAFTAR PUSTAKA
Hasan .Hasan Ibrahim ,Sejarah dan Kebudayaan Islam.(Jakarta : Kalam Mulia, 2009)
17