Disusun oleh
Natifah (202109648402)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberi
kita taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul
“Peradaban islam Pada Masa Khulafa Rasyidin (632-661 M)”. Untuk memenuhi
tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
kami khususnya, dan segenap pembaca umumnya. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak
sangat kami harapkan untuk menuju kesempurnaan makalah ini.
Sejarah merupakan suatu rujukan yang sangat penting saat kita akan
membangun masa depan. Sekaitan dengan itu kita bisa tahu apa dan bagaimana
perkembangan islam pada masa lampau. Namun, kadang kita sebagai umat islam
malas untuk melihat sejarah. Sehingga kita cenderung berjalan tanpa tujuan dan
mungkin mengulangi kesalahan yang pernah ada dimasa lalu. Disnilah sejarah
berfungsi sebagai cerminan bahwa dimasa silam telah terjadi sebuah kisah yang patut
kita pelajari untuk merancang serta merencanakan matang-matang untuk masa depan
yang lebih cemerlang tanpa tergoyahkan dengan kekuatan apa pun. Perkembangan
Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat adalah merupakan
Agama Islam pada zaman keemasan, hal itu bisa terlihat bagaimana kemurnian Islam
itu sendiri dengan adanya pelaku dan faktor utamanya yaitu Rasulullah SAW.
Kemudian pada zaman selanjutnya yaitu zaman para sahabat, terkhusus pada
zaman Khalifah empat atau yang lebih terkenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin,
Islam berkembang dengan pesat dimana hampir 2/3 bumi yang kita huni ini hampir
dipegang dan dikendalikan oleh Islam. Hal itu tentunya tidak terlepas dari para
pejuang yang sangat gigih dalam mempertahankan dan juga dalam menyebarkan
islam sebagai agama Tauhid yang diridhoi.
Adapun masalah yang penulis ambil dari latar belakang di atas yaitu.
a. Apa pengertian dan cakupan al-Khulafaur Rasyidin ?
b. Bagaimana kepemimpinan pada masa khalifah Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali ?
c. Bagaimana perkembangan peradaban islam ?
D. Tujuan
PERADABAN ISLAM
PADA MASA KHULAFA RASYIDIN (632-661 M)
Kata khulafaur rasyidin terdiri dari dua kata, yaitu khulafa’kata khulafa’ dan
arrasyidin. Kata khulafa’ adalah jama’ dari kata kholifah, yang artinya pengganti atau
orang yang ditunjuk sebagai pengganti, pemimpin atau penguasa. Kata arrasyidin
adalah bentuk jama’ dari kata arrasyid, artinya orang yang mendapat petunjuk.
Semasa rasulullah masih hidup, beliau tidak pernah berwasiat kepada siapapun
tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin, setelah beliau wafat.
Hal ini menunjukkan bahwa beliau sudah menyerahkan masalah kepemimpinan dan
kepala negara kepada semua umat islam.
Karena itulah, setelah beliau wafat bahkan belum sampai jenazah beliau
dimakamkan, kaum anshar dan muhajirin sudah memperebutkan kekuasaan dan
berkumpul di balai kota bani sa’idah, madinah untuk memusyawarahkan siapa yang
akan menjadi pemimpin sebagai pengganti nabi. Kaum anshar dan muhajirin merasa
sama-sama berhak menjadi pemimpin dan akhirnya dengan semangat dan ukhuwah
islamiah yang tinngi, Abu Bakar terpilih menjadi pemimpin umat islam.
Setelah nabi wafat, banyak umat islam terutama orang-orang yang masih
lemah imannya keluar dari agama islam dan juga banyak orang yang tidak mau
membayar zakat, bahkan juga ada orang yang mengaku menjadi nabi.
1. Melanjutkan dakwah dan risalah nabi dalam membina umat islam sesuai dengan
alqur’an dan sunnah rasulullah.
2. Memerangi orang yang sengaja mau merusak islam.
3. Memerintah sebagai kepala negara dan kepala pemerintah.
4. Mengembangkan dan memperluas wilayah islam.
Setelah Abu Bakar Ash-Siddiq dibaiat sebagai khalifah yang pertama, banyak
sekali kesulitan-kesulita yang beliau hadapi, dengan masa pemerintahan yang singkat
yakni kurang lebih 2 tahun 3 bulan, beliau berhasil menghadi persoalan yang terjadi
pada waktu itu, diantaranya adalah “melakukan pemberantasan kepada orang-orang
murtad, orang-orang yang tidak mau membanyar zakat, dan yang mengaku sebagai
nabi.” Selain itu kerja keras yang beliau lakukan pada masa pemerintahannya adalah
menerima gagasan untuk menghimpun Al-Qur’an dalam satu mushaf. Yang mana
Umar bin Khattab adalah orang pertama yang mengusulkannya. Hal ini dilakukan
untuk menjaga kemurnian Al-Qur’an karena pada waktu itu para sahabat yang hafal
Al-Qur’an banyak yang gugur dimedan perang. Inilah untuk pertama kalinya Al-
Qur’an dihimpun.
Perluasan wilayah pada masa Abu Bakar ash-Siddiq ditujukan ke Persia dan
Syiria (yang dikuasai oleh Romawi timur dibawah pimpinan Kaisar Heraklius).
Di wilayah Persia, Abu Bakar mengangkat Khalid bin Walid dan Mutsanna
bin Haritsah sebagai panglima. dan mereka menuai kesuksesan dalam menakhlukkan
wilayah ini, setelah itu khalifah Abu bakar memerintahkan kepada kedua panglima
tadi untuk membantu dan bergabung dengan pasukan islam yang ada diSyiria. Usaha
perluasan wilayah di Syiria, Abu Bakar menugaskan 4 panglima perang, diantaranya:
Ibnu Abdil Barr mengatakan, “Utsman dibaiat sebagai khalifah pada sabtu, 1
Muharram 24 H setelah tiga hari dari pemakaman Umar bin Al-Khathab.
Enam tahun pertama masa pemerintahan Utsman bin Affan berjalan dengan
damai, namun enam tahun masa pemerintahan sesudahnya, terjadi pemberontakan.
Sayangnya utsman tidak isa menindak tegas para pemberontak ini. Beliau selalu
berusaha untuk membangun komunikasi yang berlandaskan kasih sayang dan
berlandaskan hati. Tatkala para pemberontak memaksa untuk melepaskan kursi
kekhalifahan, beliau menolak dengan mengutip perkataan Rasulullah. “suatu saat
nanti mungkin Allah akan memakaikan baju padamu, wahai utsman. Dan jika orang –
orang menghendakimu untuk melepaskannya, jangan lepaskan hanya karena oang –
orang itu.”
Setelah terjadi pengepungan yang lama, akhirnya pemberontak berhasil
memasuki rumah utsman dan membunuhnya. Utsman bi Affan syahid pada hari
jumat, 17 Dzulhijjah 35 H, setelah memerintah selama 12 tahun, sejak tahun 23 H.
Selama masa kekhalifahan utsman bin affan, kejayaan islam terbentang dari
Armenia, kaukasia, khurasan, kirman, sijistan, Cyprus, sampai mencapai afrika utara.
Kontribusi utsman yang paling besar dalam sejarah islam adalah kompilasi dari teks
asli Al-Qur’an yang lengkap. Banyak salinan Al qur’an berdasarkan teks asli juga
dibuat dan di distribusikan keseluruh dunia islam. Dalam mengerjakan proyek besar
ini, beliau dibantu dan banyak mendapatkan masukan dari Zaid bin Tsabit, Abdullah
bin Zubair, Said bin Al-Ash dan Abdurahman bin Al-Harits. Utsman berhasil
membangun administrasi kekhalifahan yang terpusat dan memantapkan penerbitan
Al-Qur’an yang resmi.
Utsman bin Affan bin Abul Ash lahir dari keluarga yang kaya dan berpengaruh
dari suku bangsa quraish silsilah bai umayyah. Usia beliau lebih muda lima tahun dari
Rasulullah. Ia mendapatkan pendidikan yang baik, belajar membaca dan menulis pada
usia dini. Di masa mudanya, ia telan menjadi seorang pedagang yang kaya dan
dermawan. Dua kisah diatas merupakan bukti kedermawaannya.
Utsman berasal dari starta social dan ekonomi tinggi yang pertama – tama
memeluk islam. Ia memiliki kepribadian yang baik, bahkan sebelum memeluk islam,
utsman terkenal dengan kejujuran dan integritasnya. Rasulullah berkata, “orang yang
paling penuh kasih sayang dari umatku kepada umatku adalah abu bakar, yang paling
gagah berani membela agama Allah adalah umar, dan yang paling jujur
kerendahatiannya adalah utsman.
Mengenai sifat rendah hatinya ini, Rasulullah berkata, “ bukankah pantas saya
merasa rendah hati terhadap seseorang bahkan malaikat pun berendah hati
terhadapnya?”
Kepribadian utsman benar – benar merupakan gambaran dari akhlak yang baik
yang baik menurut islam (akhlakul karimah). Ia jujur, dermawan, dan sangat baik hati.
Rasulullah mencintai utsman karena akhlaknya, mungkin itulah alas an mengapa
beliau mengizinkan dua anaknya untuk menjadi istri utsman. Yang pertama adalah
Ruqayyah. Ia meninggal setelah perang badar. Rasulullah sangat tersentuh akan
kesedihan yang dialami oleh utsman sepeninggal Ruqayyah dan menasehati utsman
untuk menikahi seorang lagi anak perempuan beliau Ummu Kultsum. Karena
kehormatan yang besar dapat menikahi dua anak perempuan Rasulullah, utsman
terkenal dengan sebutan Dzun Nurain atau sang pemilik dua cahaya.
Dia adalah khalifah keempat dari khulafaur Rasyidin. Ayahnya abu thalib bin
Abdil Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf. Ibunya Fatimah binti Asad bin Hasyim
bin Abdi Manaf. Jadi, baik dari ayah maupun ibunya, ali adalah keturunan Bani
Hasyim.
Setelah Nabi Wafat terjadilah perdebatan sengit antar kaum muslimin yaitu
kaum Muhajirin dan Anshar, keduanya saling mengklaim bahwa kelompoknya yang
paling berhak menjadi pemimpin umat Islam. Semua itu disebabkan karena sebelum
nabi wafat, beliau tidak meninggalkan wasiat siapakah yang akan menggantikan
beliau, nampaknya beliau menyerahkan urusan ini kepada umat. Namun dengan
semangat ukhuwah Islamiyah yang tinggi abu bakar terpilih sebagai khalifah.
Saat akan meninggal umar mengajukan enam calon khalifah yang salah
satunya diantaranya akan dipilih menggantikan dirinya, empat calon mengundurkan
diri, sehingga tinggalah Ustman dan Ali sebagai kontestan jedua orang itu menerima
keputusan abdur rahman ibn auf, yang pada hari ketiga merekam suaranya untuk
Ustman menjadi khalifah Islam ke tiga. Terpilihnya Ustman diikuti dukungan dan
sumpah penduduk Madinah kepadanya.
Setelah memerintah Islam selama dua tahun tiga bulan satu hari, abu bakar
wafat dalam usia 63 tahun pada hari senin tanggal 23 jumadilakhir tahun ke-13 H/634
M dan dimakamkan di dekat makam Rasulullah Saw.
Dalam masa sepuluh tahun pemerintahannya, beliau dapat mengembangkan
perluasan Islam sampai ke Syiria, Palestinma, Iraq, Persia, Dan Mesir.
Membagi daerah kekuasaan Islam menjadi beberapa wilayah dan dibawah
kekuasaan seorang gubernur, seperti kuffah dengan gubernur Attab bin Kazwan
Membentuk dewan-dewan, seperti baitul mal (bendaharawan negara) yang
mengatur masuk keluarnya uang dan dewan angkatan perang yang bertugas menulis
nama-nama tentara dan mengatur gaji mereka.
Menetapkan tahun hijriyah sebagai tahun Islam.
Membangun masjid-masjid, seperti masjidil haram dan masjid nabawi
Penghapusan perbudakan, pembangunan kota, sekolah dan fasilitas umum.
Menjadikan shalat tarawih di bulan ramadhan dikerjakan secara berjamaah
Umar bin khatib meninggal dalam usia 63 tahun, yakni tahun 644 M setelah
memerintah 10 tahun 6 bulan.
Pemecatan gubernur yang diangkat Ustman yang dianggap nepotisme
Menarik kembali tanah yang diberikan Ustman kepada penduduk
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikianlah makkah ini saya buat, apabila ada kata atau penyampaian dari
saya kurang pas saya mohon kritik dan sarannya, karena itu bisa menjadi koreksi bagi
saya dan semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Amin .
DAFTAR PUSTAKA
Badri Yatrim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003
Depag RI, Ensiklopedi Islam, Jilid 3, (Jakarta: Anda Utama,1993)
Gufron A. Mas’udi, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999)
Hussein Bahreisj, 450 Masalah Agama Islam, (Surabaya: al-Ihlas, 1980)
Mohammad Husein, Pemerintahan Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1990)
Tamil Ahmad, Sejarah Muslim Terkemuka, (Jakarta: Tamrint, 1987).
Zainuiddin, Mohammad Jamhari, al Islam 2, (Bandung: Pustaka Setia, 1999)